• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE DISKUSI BERBANTU MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP DAUR

Perguruan tinggi melakukan fungsi pengembangan sarana pendukung yang ada untuk

PENGGUNAAN METODE DISKUSI BERBANTU MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP DAUR

BIOGEOKIMIA

Veronica Ribka Holia1), Nengsih Juanengsih1) 1)Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Email koresponden: veronicaribkaholia@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode diskusi berbantu media video pada konsep Daur Biogeokimia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMAN 3 Tangerang Selatan tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes bentuk pilihan ganda dan essai serta non tes berupa lembar observasi siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklusnya yaitu 79.4% pada siklus I, dan 97% pada siklus II. Aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan yaitu 72.5% pada siklus I, dan 82.5% pada siklus II. Begitu pula hasil N-Gain menunjukkan peningkatan dari 0.75 pada siklus I menjadi 0.80 pada siklus II dengan kategori tinggi. Dengan demikian hasil ini menunjukkan bahwa metode diskusi berbantu media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Hasil Belajar Siswa, Metode Diskusi berbantu Media Video

Abstract

This research aims to improve learning outcomes with discussion method assisted by video media on the concept of biogeochemical cycle. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were students of class X of SMAN 3 South Tangerang academic year 2014/2015 the number of students as many as 34 people. Instruments in this research is a form of multiple choice tests and essays as well as non tests such observation sheet of students and teachers. The results showed an average of student learning outcomes increase in each cycle is 79.4% in the first cycle, and 97% in the second cycle. Student learning activities showed an increase, is 72.5% in the first cycle, and 82.5% in the second cycle. Similarly, N-Gain results showed an increase of 0.75 in the first cycle to 0.80 in the second cycle with high category. Thus these results indicate that discussion method assisted of video media can improve student learning outcomes.

Keywords: Classroom Action Research, Student Learning Outcomes, Discussion Method assisted by Video Media

PENDAHULUAN

Perubahan global dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi, terutama yang berhubungan dengan sistem pendidikan di sekolah menuntut adanya perubahan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas (Khikmah, 2013). Guru sebaiknya menjadikan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum 2013. Biologi sebagai salah satu cabang sains tidak cukup hanya disampaikan dengan membuat modifikasi model pembelajaran, namun

sangat penting adanya variasi media yang dapat membuat siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep biologi. Materi belajar biologi meliputi Plantae, Animalia, Monera, Fungi dan Protista yang dikaji dari tingkat molekul sampai tingkat bioma. Berdasarkan materi tersebut terdapat banyak istilah-istilah ilmiah dalam pembelajaran biologi yang kurang dipahami siswa, serta banyaknya materi yang harus dipelajari menimbulkan kesulitan bagi siswa.

Materi Daur Biogeokimia merupakan salah satu materi yang terdapat dalam pembelajaran biologi yang terdapat dalam Bab Ekosistem. Materi ini merupakan

Penggunaan Metode Diskusi Berbantu Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi….

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 24-28 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

materi pembelajaran biologi di SMA kelas X pada semester Genap. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X di SMAN 3 Tangerang Selatan, materi Daur Biogeokimia merupakan salah satu materi yang dianggap masih sulit untuk dikuasai siswa kelas X. Hal ini terlihat berdasarkan hasil wawancara pada kepada guru biologi, bahwa sebagian besar siswa pada tahun sebelumnya saat pelajaran daur biogeokimia, siswa sulit memahami bila hanya dijelaskan secara konsep dengan gambar melalui PPT. Siswa cenderung harus dijelaskan dua sampai tiga kali untuk dapat memahami materi tersebut. Hasil UH bab plantae juga masih banyak yang belum mencapai KKM (75). Hasil ulangan harian materi Plantae pada tahun 2015 ini diketahui hanya 52,38% anak yang mencapai KKM. Media pembelajaran yang kurang bervariasi, semangat belajar siswa yang rendah, minat baca yang rendah dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, serta istilah-istilah ilmiah yang belum dipahami dimungkinkan menjadi penyebabnya, sehingga untuk mengatasi hal tersebut membutuhkan suatu media yang dapat mempermudah dalam membantu memahami materi tersebut.

Merujuk pada hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi kelas X di SMAN 3 Tangerang Selatan, didapatkan informasi bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran biologi saat ini adalah RPP, silabus, LKS, bahan ajar atau media pembelajaran dan instrumen penilaian. Dari hasil observasi dan wawancara didapatkan pula permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran biologi yaitu kurangnya minat baca siswa pada pembelajaran biologi, sikap individualisme saat belajar dan variasi media pembelajaran yang digunakan masih konvensional misalnya menggunakan media cetak seperti buku paket maupun LKS dan PPT. Kurangnya minat baca siswa pada pembelajaran biologi akan sangat mempengaruhi hasil belajar karena materi biologi yang banyak dan berupa teori. Sikap individualisme saat belajar akan mempengaruhi sikap dan suasana belajar yang tidak nyaman. Variasi media pembelajaran yang digunakan masih konvensional karena media pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan masih berupa slide

Microsoft Power Point. Microsoft Power Point

termasuk salah satu media yang disukai siswa, akan tetapi terkadang siswa juga bosan dengan media pembelajaran ini. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi lain seperti video, CD interaktif, audio tape, video tape, CD-ROM, atau media pembelajaran lainnya jarang digunakan, padahal sarana dan prasarana seperti laboratorium komputer dan LCD sudah tersedia. Salah satu hal yang menjadi

penyebabnya adalah waktu belajar yang kurang, materi biologi yang banyak, kurangnya minat baca mandiri, dan media belajar yang ada jumlahnya terbatas. Pemanfaatan sarana dan prasarana seperti laboratorium komputer atau multimedia cenderung hanya digunakan dalam mata pelajaran Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK), padahal laboratorium komputer dapat digunakan untuk materi pelajaran lain, khususnya biologi.

Belajar adalah proses terus-menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini berdasar pada asumsi bahwa sepanjang kehidupannya manusia akan selalu dihadapkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapainya. Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Guru di dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di samping kemampuannya dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Sedangkan siswa dituntut adanya semangat dan motivasi belajar.

Proses pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara guru dengan siswa melalui bahasa verbalis sebagai media primer dalam penyampaian materi pelajaran (Sanjaya, 2011). Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting. Sebab guru masih dianggap sebagai unsur penentu dalam meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang maksimal. Peranan guru, selain mengajar, mendidik, dan melatih siswa, guru hendaknya mampu memberikan motivasi belajar siswa. Di antara usaha munculnya motivasi pada diri siswa banyak dipengaruhi oleh guru dan media pendukung apa yang digunakan dalam pembelajaran.

Proses belajar mengajar di dalam kelas sangat bergantung dengan bagaimana guru menyajikan pembelajaran tersebut kepada siswa. Jika seorang guru hanya berdiri di depan kelas dengan menyampaikan materi secara verbal tanpa dibantu dengan media pembelajaran yang mampu memvisualisasikan apa yang sebenarnya ingin disampaikan, maka sangat dimungkinkan siswa akan merasa bosan dan sulit untuk memahami materi dengan baik. Ditambah dengan materi-materi biologi yang cukup abstrak dan membosankan jika berkaitan dengan ciri dan struktur tubuh serta klasifikasi hewan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa dalam mempelajari biologi yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar siswa. Maka dari itu dibutuhkan media untuk membantu menyampaikan apa yang tidak dapat terwakilkan dengan bahasa verbal saja.

Veronica R. H, Nengsih J.

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 25-28 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran yang dimaksud adalah media karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi (Susilana dan Riyana, 2009). Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Variasi dan jenis media pun cukup melimpah, sehingga bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, antara lain melihat situasi dan kondisi, waktu, keuangan, serta materi yang akan diajarkan (Kustandi dan Sutjipto, 2011). Salah satu media yang dinilai dapat membantu dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan video. Jenis media ini memiliki unsur gambar dan unsur suara. Dengan media video, siswa akan terbantu dalam memahami konsep yang tidak dapat terwakilkan dengan melalui verbal saja.

Metode diskusi dan media video dirasa cocok digunakan untuk menggambarkan konsep daur biogeokimia yang dipelajari pada kelas X MIA 2 semeter genap. Terlebih konsep daur biogeokimia ini penting mereka pelajari karena materi ini sangat aplikatif terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya minat baca siswa pada pembelajaran biologi akan sangat mempengaruhi hasil belajar karena materi biologi yang banyak dan berupa teori sehingga tidak cukup bila mengandalkan penjelasan dari guru saat belajar di kelas saja, butuh peran aktif siswa untuk mencari dan memahami konsep dengan cara membaca. Sikap individualisme saat belajar akan mempengaruhi sikap dan suasana belajar yang tidak nyaman, oleh karena itu dibutuhkan metode belajar berbasis diskusi yang terdiri dari individu yang berbeda karakter. Variasi media pembelajaran yang digunakan masih konvensional karena media pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan masih berupa slide Microsoft Power Point. Microsoft Power Point termasuk salah satu media yang disukai siswa, akan tetapi terkadang siswa juga bosan dengan media pembelajaran ini. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi lain seperti video, murid akan terbantu memahami proses daur biogeokimia secara jelas karena disertai gambar bergerak dan suara, sehingga mereka memanfaatkan semua indera visual dan audiovisual dalam pembelajaran. Melalui bantuan media video ini, diharapkan siswa mampu menguasai konsep dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya menjadi lebih baik, sehingga dapat mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan

menggunakan metode diskusi berbantu media video pada konsep daur biogeokimia.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini

lebih menekankan pada action atau proses tindakan

penelitian oleh sebab itu berhasil atau tidaknya sesuatu penelitian dapat dilihat dari proses tindakannya. Siklus akan terhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai (Arikunto, 2006). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan siklus yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai.

Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, dengan jumlah 34 orang pada Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 20 item untuk masing-masing siklus. Tes ini digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar Biologi. Sedangkan Instrumen nontes yang digunakan berupa lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Harapan intervensi tindakan adalah pencapaian 75% siswa dengan nilai KKM ≥ 75 pada konsep Daur Biogeokimia.

Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji N-Gain (normalized gain). Nilai N-Gain ini dihitung dengan pengurangan skor posttest dengan pretest, yang hasilnya dibagi dengan skor ideal yang sebelumnya dibagi dengan skor pretest. Nilai N-Gain yang didapat, dikategorikan pada Tabel 1. (Hake, 1999).

Tabel 1. Kategori Nilai N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

g > 0.7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Analisis tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu membandingkan hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian ketuntasan belajar yang telah diterapkan sebelumnya, yaitu siswa dinyatakan tuntas jika tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah 75. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Penggunaan Metode Diskusi Berbantu Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi….

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 26-28 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

Ketuntasan belajar =

X 100% Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil belajar, observasi pembelajaran, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan cara dideskripsikan sebagai berikut: (1) Analisis hasil pengolahan data observasi, (2) Analisis proses tindakan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, mengamati, dan merefleksi, (3) Analisis hasil belajar tiap siklus.

Garis besar

Dokumen terkait