Siklus I Perencanaan a. Orientasi siswa terhadap masalah
PENERAPAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA KELAS VII-1 SMP NEGERI 87 JAKARTA
4 Siswa bertanya dengan tepat,
singkat, dan jelas.
33,33% 45,45% 39,39%
5 Siswa bertanya dengan percaya diri
dan sungguh-sungguh
33,33% 45,45% 39,39%
6 Siswa mencari hal yang tidak
dimengerti dari materi yang diajarkan untuk ditanyakan kepada
guru.
42,42% 84,85% 63,64%
7 Siswa mempelajari sesuatu yang
menarik keingintahuan mereka, sehingga mereka selalu bertanya jika
belum paham
33,33% 45,45% 39,39%
8 Siswa mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi
90,91% 69,70% 80,31%
Qonita R, Zulfiani, Henie S.
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 157-159 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa siklus II rata-rata keterampilan siswa diperoleh sebesar 51,33%. Rata-rata keterampilan bertanya siswa pada siklus II ini meningkat dibandingkan pada siklus I yaitu sebesar 44,13%. Karena keterampilan bertanya siswa pada siklus II sudah mencapai rata-rata 50% maka penerapan strategi pembelajaran Question Student Have hanya diterapkan sampai pada siklus II saja.
Selain lembar observasi, peneliti juga mendapatkan data angket untuk menunjang data dari lembar observasi. Adapun skor motivasi dan keberanian bertanya siswa melalui angket dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Persentase Angket Motivasi dan Keberanian Siswa
No Pernyataan Jumlah Persentase
1. Selalu 44 66,67%
2. Kadang-kadang 21 31,82%
3. Tidak Pernah 1 1,52%
Jumlah 66 100%
Dengan demikian dapat diketahui bahwa dengan penerapan strategi Question Student Have
motivasi dan keberanian bertanya siswa menjadi tinggi yaitu dengan jawaban selalu sebesar 66,77%.
Perbandingan persentase keterampilan bertanya siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa antusias untuk membuat pertanyaan, dan berani mengajukan pertanyaan mereka secara langsung melalui strategi Question Student Have. Pada awal observasi sebelum tindakan sebagian besar siswa tidak mengajukan pertanyaan bahkan ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Sementara yang lainnya tidak berani mengajukan pertanyaan mereka kepada guru. Setelah diterapkannya strategi pembelajaran Question Student Have, mulai terjadi
perubahan positif pada siswa. Siswa mulai berani mengajukan pertanyaan kepada guru, mencari tahu hal yang tidak diketahui untuk dapat ditanyakan, dan bertanya secara tertib.
Hasil observasi pada siklus II menunjukkan pencapaian target pencapaian minimal. Meskipun peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II hanya sedikit, pencapaian telah dikatakan mencapai target peningkatan. Peningkatan keterampilan bertanya siswa sejalan dengan peningkatan kualitas pertanyaan siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus yang hanya sebesar 0% menjadi 7,58% pada siklus I dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 13,64%. Hasil observasi tersebut juga ditunjang dengan hasil angket siswa mengenai efektifitas penerapan strategi Question Student Have yang dapat
memotivasi dan memunculkan keberanian siswa dalam bertanya dengan pencapaian lebih dari 50%.
Gambar 1. Diagram peningkatan keterampilan bertanya siswa 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II 6,06%
44,13%
51,33%
Keterampilan Bertanya Siswa
Penerapan Strategi Question Student Have Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya….
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 158-159 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Question Student Have selain dapat meningkatkan keaktifan
bertanya siswa, juga dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa. Peningkatan keterampilan bertanya siswa ini dapat terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa rata-rata persentase keterampilan bertanya siswa pada pra siklus sebesar 6,06% meningkat setelah dilakukannya tindakan pada siklus I dengan rata-rata sebesar 44,13% dan meningkat lagi setelah diberikan beberapa perbaikan pada siklus II dengan rata-rata sebesar 51,33%. Sehingga keterampilan bertanya siswa pada penelitian ini meningkat sebesar 7,2%. Sementara itu dengan penerapan strategi Question Student Have secara tidak langsung meningkatkan motivasi dan keberanian bertanya siswa berdasarkan hasil angket dengan presentase mencapai ≥50%.
Saran
Saran peneliti kepada guru IPA untuk dapat menrerapkan strategi Question Student Have karena dengan menerapkan strategi Question Student Have
selain siswa dapat terlatih untuk dapat membuat pertanyaan, guru juga menjadi lebih mengetahui kesulitan siswa dalam belajar berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2011. Strategi
Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Al-fandi, Haryanto. 2011. Desain Pembelajaran yang Demokratis & Humanis. Jogyakarta: Ar-Ruzz.
Amri, Dian Suciana, Agus Irianto, Yulhendri. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Antara Menerapkan Strategi Question Student Have dan Strategi Think Pair Share pada Kelas X di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kota Solok.
(diakses di
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pe k/article/download/329/174 pada tanggal 15
Desember 2014)
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode
dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Astuti, Ikeu Dwi dan Suprapto, Purwati Kuswarini. 2013. Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept.
Jurnal Biologi EducationUniversitas Siliwangi Tasikmalaya.
Cholifah, Siti, Wince Hendri, & Lisa Deswati. 2013. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Mengungkapkan Pertanyaan pada Proses Pembelajaran Biolog Kelas VII SMP Bunda Padang. E-Journal Universitas Bung Hatta. Vol.2, No.4.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Giannola, Casale & Diane. 2012. 41 Active Learning Strategies for the Inclusive Classroom Grade 6-12. London: Sage Publication.
Hollingsworth, Pat & Lewis, Gina. 2008.
Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Terj. dari Active Learning,
Increasing Flow in the Classroom oleh Dwi Wulandari. Jakarta: PT Indeks.
Machmudah, Ummi. 2008. Active Learning dalam
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
UIN-Malang Press.
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2005.
Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning 101
Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.
Sudijono. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2012. Kurikulum dan
Qonita R, Zulfiani, Henie S.
|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 159-159 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Vianata, Haning. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have Terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa. Journal of History Education. Vol 1, No 1.
Ward, Hellen. 2010. Pengajaran Sains Berdasarkan Cara Kerja Otak. Terj. dari Using Their Brains
in Science oleh Endah Sulistyowati & Agus Suprapto. Jakarta: PT Indeks.
Yamin, Matrini. 2010. Kiat Membelajarkan Siswa.
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015
Copyright © 2015, ISBN 978-602-73551-0-1
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS