• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Pengembangan Kebiasaan Membaca Pemahaman

Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan

membaca pemahaman, peneliti dapat mengetahui bahwa langkah-langkah

kebiasaan membaca mahasiswa tergolong dalam kategori tinggi. Mahasiswa telah

menerapkan langkah-langkah tertentu ketika melakukan kegiatan membaca untuk

mencapai tujuan membaca yang telah dibuat. Meskipun kategori langkah-langkah

kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa masuk dalam kategori tinggi, tetapi

masih terdapat kelemahan-kelemahan yang dimiliki mahasiswa.

Mahasiswa kurang menerapkan langkah-langkah kebiasaan membaca

dengan baik. Hal tersebut terlihat dari jenis bacaan seperti buku ilmu pengetahuan

yang berhubungan dengan mata kuliah kurang menjadi perhatian mahasiswa.

Mahasiswa lebih memilih mencari referensi bacaan lewat internet. Terlihat pula

kondisi mahasiswa yang kurang bisa membaca di manapun tempatnya dan di waktu

kapanpun sehingga hal ini menghambat mahasiswa untuk membaca karena mereka

tidak bisa melakukan kegiatan membaca di waktu dan tempat yang kurang

kondusif. Mahasiswa juga jarang membawa buku bacaan ketika sedang pergi

karena mereka jarang mengisi waktu luang dengan membaca ketika sedang pergi.

Kelemahan pada kebiasaan membaca mahasiswa juga terlihat dari jadwal

memiliki bacaan rutin setiap minggu, sehingga target untuk membaca beberapa

buku dalam sebulan juga kurang tercapai. Kebiasaan sederhana seperti

menyempatkan untuk membaca minimal 10 menit di setiap pagi menjadi hal yang

sulit dilakukan.

Hasil analisis angket faktor membaca pemahaman mahasiswa termasuk

dalam kategori tinggi. Berdasarkan angket faktor membaca, peneliti dapat

mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi kegiatan

membaca pemahaman mahasiswa. Meskipun faktor membaca mahasiswa termasuk

dalam kategori tinggi namun terdapat beberapa faktor yang dianalisis oleh peneliti

menjadi penghambat melakukan kegiatan membaca. Faktor tersebut seperti

dorongan membaca mahasiswa sangat kuat jika akan menempuh ujian tengah

semester atau akhir semester. Hal tersebut memperlihatkan bahwa mahasiswa

melakukan kegiatan membaca pada saat ujian saja.

Dalam keseharian, mahasiswa membaca hanya tertuju pada bacaan yang

sifatnya menghibur. Mahasiswa membaca buku agar mendapat pujian dari dosen

atau teman. Hal tersebut memperlihatkan bahwa dorongan membaca buku bukan

atas kesadaran diri sendiri tetapi karena ada alasan dari faktor eksternal. Apabila

mahasiswa menemukan pendapat ahli yang dikutip dalam suatu artikel, buku, atau

hasil penelitian, keinginan mereka cukup rendah untuk melacak sumber asli.

Padahal, jika hal tersebut mereka lakukan, mereka dapat memahami secara lebih

komprehensif tentang suatu informasi.

Mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan meskipun

mahasiswa yang cukup terlihat dari pemahaman isi bacaan dilakukan dengan cara

mengingat-ingat isinya saja. Mahasiswa juga mengalami kesulitan ketika

menemukan kata-kata yang tidak diketahui artinya. Kalimat yang panjang dan

struktur teks yang tidak sistematis juga mempersulit mahasiswa dalam memahami

isi bacaan. Hal tersebut dapat terjadi karena mereka kurang memiliki kebiasaan

membaca yang rutin sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memahami

bacaan yang panjang. Keadaan tersebut juga didukung dengan masih kuatnya

pengaruh bahasa lisan di lingkungan mahasiswa sering mempersulit pemahaman isi

bacaan.

Di sisi lain, mahasiswa juga memiliki kelebihan yang dapat dinilai sebagai

sikap positif seperti mahasiswa akan berusaha menyelesaikan tugas membaca yang

diberikan oleh dosen dengan tepat waktu. Hal tersebut dilakukan mahasiswa karena

mahasiswa ingin mencapai prestasi setinggi-tingginya dengan rajin membaca.

Mahasiswa juga memiliki kesadaran yang cukup tinggi meskipun dalam hal

pelaksanaan membaca kurang menjadi kebutuhan pokok bagi seorang mahasiswa

jika ingin memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Keinginan mahasiswa

cukup tinggi untuk mencari jawaban atas suatu masalah melalui membaca karena

mahasiswa lebih suka membaca sendiri sumber informasi daripada mengikuti

pendapat orang lain. Teknik membaca juga membantu mempermudah mahasiswa

untuk memahami isi bacaan.

Keadaan di atas, juga didukung dengan keinginan mahasiswa untuk

membaca kembali bacaan yang pernah dibaca untuk menyegarkan ingatan sehingga

bentuk artikel, makalah, atau bentuk lain. Keberadaan buku yang dibutuhkan oleh

mahasiswa juga sudah disiapkan di tempat terjangkau sehingga mahasiswa tidak

kesulitan dalam mencari sumber referensi. Mahasiswa juga memiliki kesadaran

untuk pergi ke perpustakaan. Mahasiswa juga mampu berpikir kritis ketika

memberi tanggapan terhadap pendapat orang lain. Pengembangan kebiasaan

membaca yang akan dikembangkan peneliti akan menutup kekurangan-kekurangan

yang dimiliki mahasiswa dan meningkatkan sikap positif yang telah dimiliki

sebelumnya.

Hasil tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa kelas G dan H

semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016 termasuk ke dalam kategori

cukup. Tes kemampuan membaca pemahaman memiliki enam aspek. Aspek-aspek

dalam tes kemampuan membaca pemahaman yaitu aspek menangkap arti

kata/istilah, menangkap makna tersurat, menangkap makna tersirat, menarik

kesimpulan isi bacaan, memprediksi maksud penulis, dan mengevaluasi bacaan.

Dari hasil tersebut, mahasiswa sudah mampu memahami empat aspek yaitu

menangkap arti kata/istilah, menarik kesimpulan isi bacaan, memprediksi maksud

penulis, dan mengevaluasi bacaan. Keempat aspek tersebut menjadi kekuatan bagi

mahasiswa untuk mengasah kemampuan membaca pemahaman agar semakin

meningkat. Terdapat pula dua aspek yang menghambat mahasiswa yaitu aspek

menangkap maksud tersurat dan menangkap makna tersirat. Hal tersebut menjadi

Terjadi ketidakselarasan antara angket faktor membaca pemahaman dan

hasil tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Angket faktor membaca

pemahaman menunjukkan pada kategori tinggi, sedangkan hasil tes kemampuan

membaca pemahaman mahasiswa termasuk dalam kategori cukup. Kedua hasil

tersebut akan digabungkan dengan hasil angket analisis kebutuhan pengembangan

kebiasaan membaca pemahaman sehingga menghasilkan langkah-langkah yang

mampu menumbuhkan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa.

Pengembangan kebiasaan membaca yang baru bertujuan untuk menumbuhkan

kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa yang berguna untuk meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam membaca pemahaman.

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman yang dikembangkan

merupakan gabungan dari berbagai macam langkah-langkah yang sudah ada

sebelumnya. Langkah-langkah kebiasaan membaca tersebut disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi mahasiswa yang sudah diketahui. Peneliti berharap langkah-

langkah kebiasaan membaca yang baru dapat menjadi solusi untuk mengurangi

kelemahan mahasiswa dalam kegiatan membaca dan meningkatkan kemampuan

membaca menjadi lebih tinggi serta menumbuhkan kebiasaan membaca

pemahaman.

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman ini memiliki tujuh langkah

yang dapat diterapkan mahasiswa pada saat melakukan kegiatan membaca

pemahaman. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat

menumbuhkan kebiasaan membaca pemahaman. Selain itu, tujuan dari langkah ini

arti kata/istilah, menangkap makna tersurat, menangkap makna tersirat, menarik

kesimpulan, membuat prediksi, dan mengevaluasi bacaan.

Kebiasaan membaca pemahaman yang dikembangkan dalam penelitian ini

berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa

menjadi lebih baik lagi. Langkah-langkah yang terdapat dalam kebiasaan membaca

pemahaman yaitu:

1. Menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi

Alasan mahasiswa ingin mengetahui informasi tentang suatu topik karena

mereka ingin menambah wawasan ilmu pengetahuan berkaitan dengan bidang yang

digelutinya maupun dalam bidang yang tidak berhubungan dengan bidang yang

digelutinya. Mahasiswa yang sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pasti

memiliki semangat untuk membaca buku. Ketika mahasiswa menemukan pendapat

ahli yang dikutip dalam suatu artikel, buku, atau hasil penelitian, mahasiswa dapat

melacak sumber asli untuk menemukan jawaban seperti yang dibutuhkan. Apabila

mahasiswa melakukan hal tersebut, selain dapat memahami secara lebih

komprehensif tentang suatu informasi, mereka juga dapat melatih kebiasaan

membaca secara perlahan-lahan.

2. Memiliki minat dan membangun motivasi untuk membaca

Mahasiswa yang ingin menumbuhkan minat baca perlu memiliki niat yang tulus

untuk membaca. Penyediaan buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas

judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dapat menumbuhkan minat

seseorang untuk membaca buku. Setelah memiliki minat membaca, kemudian

Membangun motivasi saat membaca harus dimulai dari dalam diri sendiri.

Tanamkan pada diri sendiri bahwa membaca merupakan suatu kebutuhan.

Mahasiswa yang sudah memiliki motivasi akan menimbulkan rasa antusiasme

terhadap pentingnya membaca buku. Mahasiswa yang sudah memiliki minat dan

motivasi membaca akan berpengaruh pada prestasi belajarnya. Prestasi yang baik

tentu tidak terlepas dari informasi akan pengetahuan yang dimilikinya karena

kegiatan membaca yang telah dilakukannya.

3. Pilih jenis bacaan yang sesuai dengan kebutuhan

Sebelum membaca, sebaiknya mahasiswa perlu memilih bacaan dengan

memperhatikan bahwa topik yang mereka terima dari buku sesudah dibaca akan

memberikan manfaat dan tidak merugikan. Bahan bacaan yang dipilih diharapkan

dapat menambah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Pemilihan

bahan bacaan yang tepat akan membuat mahasiswa tertarik untuk membaca buku.

Selain itu, mahasiswa akan memiliki manfaat setelah membaca buku.

Mahasiswa dapat memilih bahan bacaan yang sesuai dengan bidang yang

digelutinya, karena bahasa dalam informasi dari bahan bacaan tersebut mungkin

tidak sulit untuk dipahami. Apabila mahasiswa mengalami kesulitan ketika sedang

membaca buku dan menemukan kata-kata yang tidak diketahui artinya, maka

langkah yang tepat adalah mahasiswa dapat mencatat kata-kata tersebut lalu

mencarinya di dalam kamus. Keadaan tersebut akan menuntun mahasiswa untuk

membaca referensi buku yang lain. Hal tersebut dapat menumbuhkan kebiasaan

Mencari rekomendasikan buku menjadi salah satu cara yang efektif untuk

membangkitkan kebiasaan membaca. Rekomendasi buku dapat diperoleh dari

orang terdekat. Meminta pendapat atau rekomendasi buku dari seseorang yang

sudah membaca akan membangkitkan semangat untuk menumbuhkan kebiasaan

membaca yang mulai menurun. Mahasiswa dapat memiliki manfaat dari mencari

rekomendasi buku untuk mengetahui isi buku secara langsung.

4. Atur waktu dan ciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca

Mahasiswa yang ingin meningkatkan kualitas dan kemajuan pribadinya perlu

mengatur waktu untuk membaca buku dengan baik. Pemilihan waktu untuk

membaca dapat ditentukan pada pagi, siang, sore, atau malam hari. Mahasiswa

perlu mengelola waktu dengan baik sehingga memiliki kesempatan untuk

membaca.

Keberhasilan membaca tidak ditentukan dengan waktu lama yang dibutuhkan

ketika membaca melainkan keefektifan dan keefisiennya. Lebih baik sebentar,

tetapi sering dan berkelanjutan, daripada hanya sesekali menyempatkan waktu

untuk membaca. Mengatur waktu yang tepat untuk membaca dapat dilakukan

dengan menggunakan waktu yang santai atau pada saat memiliki semangat yang

tinggi untuk membaca sehingga dengan mudah otak dapat memusatkan

konsentrasi pada saat membaca.

Mahasiswa yang ingin menumbuhkan kebiasaan membaca yang baik perlu

memiliki komitmen sebagai salah satu upaya untuk memiliki sikap disiplin diri.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan membaca materi bacaan yang mudah dan

ditingkatkan dan selanjutnya bahan-bahan bacaan dapat diganti dengan jenis

bacaan yang lain sesuai dengan kebutuhan pembaca. Apabila disiplin waktu untuk

membaca sudah dimiliki, maka kebiasaan membaca yang baik juga akan melekat

pada diri mahasiswa.

Mahasiswa juga perlu menyadari bahwa ketika membaca dilakukan dengan

suasana hati yang senang maka kegiatan membaca dapat menjadi hal yang

mengasyikkan. Mahasiswa dapat menciptakan lingkungan yang kondusif ketika

membaca agar terciptanya suasana yang diharapkan. Suasana yang nyaman untuk

membaca akan membuat mahasiswa semakin tertarik dengan kegiatan

membacanya.

Mahasiswa yang ingin memiliki suasana yang nyaman ketika sedang

membaca, perlu mengendalikan diri sehingga dapat mengatur kondisi emosi

dengan lebih baik. Kondisi emosi dapat memengaruhi pemahaman mahasiswa

dalam menangkap informasi yang diterima pada saat membaca. Apabila

mahasiswa dapat menciptakan lingkungan kondusif maka kebiasaan membaca

dengan sendirinya dapat tumbuh dalam diri mahasiswa.

5. Membuat Jam Wajib Baca dengan Gerakan Cinta Buku dan Hari Buku

Mahasiswa dapat membuat kegiatan bagi dirinya untuk mewujudkan sikap

yang baik dalam menumbuhkan kebiasaan membaca. Salah satu kegiatan yang

dapat dilakukan adalah dengan mengatur jadwal dalam seminggu atau sebulan

untuk membuat Gerakan Cinta Buku. Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa

yang ingin memiliki kebiasaan membaca yang baik dapat mempunyai rasa suka

langsung terbawa pada beban yang harus ditempuh ketika membaca buku. Hal

lain yang dapat dilakukan adalah selalu menyempatkan membaca minimal 10

menit di setiap pagi atau membaca buku sebelum tidur, dan mahasiswa dapat

membawa buku bacaan untuk mengisi waktu luang dengan membaca ketika

sedang pergi. Buku-buku yang akan dibaca hendaknya disiapkan di tempat yang

mudah dijangkau.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan mengatur jadwal

rutin untuk melaksanakan kegiatan Hari Buku. Hari Buku dilaksanakan dengan

tujuan agar mahasiswa mempunyai jadwal membaca secara teratur di setiap hari.

Alangkah baiknya ketika dalam membuat jadwal harian ini mahasiswa juga

membuat target yang harus dilakukan pada saat membaca buku. Mahasiswa dapat

membuat daftar buku-buku yang belum atau sudah dibaca agar ketika

membutuhkan sumber bacaan yang terkait dengan topik tertentu dapat

menemukannya dengan mudah.

Gerakan Cinta Buku dan Hari Buku dapat dilakukan dengan membuat

komitmen pada diri sendiri sebagai salah satu langkah terwujudnya kebiasaan

membaca dalam diri mahasiswa. Kedua kegiatan tersebut dapat mendorong

mahasiswa untuk melakukan kegiatan membaca, sehingga mahasiswa tidak hanya

membaca pada saat ujian tengah semester atau akhir semester saja.

6. Tentukan teknik membaca yang tepat

Teknik membaca membantu mahasiswa untuk melakukan kegiatan membaca

teknik yang dikuasai dalam memahami isi bacaan, maka dengan mudah

mahasiswa dapat memiliki waktu membaca secara rutin. Mahasiswa yang sudah

mempunyai teknik membaca dapat dipastikan hal tersebut dapat membuatnya

memiliki keinginan untuk membaca buku.

7. Tumbuhkan kegemaran untuk menulis

Mahasiswa yang memiliki kegemaran untuk menulis pasti harus membaca

banyak buku referensi. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi dari

materi yang akan dijadikan topik ketika menulis. Banyaknya sumber informasi

yang dimiliki akan membuat materi untuk menulis menjadi semakin baik.

Kegemaran untuk menulis dapat menjadi langkah yang baik untuk menumbuhkan

kebiasaan membaca dan mengembangkan budaya baca dalam diri mahasiswa.

Peneliti membuat pengembangan kebiasaan membaca pemahaman dengan

mempertimbangkan beberapa aspek seperti kebutuhan mahasiswa dalam

melakukan kegiatan membaca, situasi dan kondisi, dan sumber belajar yang

digunakan.