• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan informasi dengan mencari dan mengolahnya secara

objektif sesuai dengan analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca Tahap I: Merumuskan potensi dan masalah

Tahap II: Pengumpulan Data

Tahap III: Desain Produk

Tahap IV: Validasi Desain Produk

Tahap V: Revisi Desain Produk

pemahaman, faktor membaca pemahaman, dan tes kemampuan membaca

pemahaman. Pengumpulan dan pengolahan data tersebut dilakukan sesuai dengan

jenis data yang diperoleh. Peneliti menggunakan teknik tes dan teknik nontes untuk

mengumpulkan data pada penelitian pengembangan kebiasaan membaca melalui

kemampuan membaca pemahaman.

3.4.1 Teknik Tes

Tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai

pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab

oleh responden (Zainal, 2011: 226). Arikunto dalam Sunendar dan Iskandarwassid,

(2008: 179) menjelaskan bahwa tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis

dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang

diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Tes “hanyalah” merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kemampuan) tentang responden (Nurgiyantoro (2010: 6). Berdasarkan pernyataan

dari para ahli di atas, maka peneliti berpendapat bahwa tes merupakan alat atau

instrumen pengumpulan data paling utama yang digunakan dalam penelitian ini.

Peneliti menggunakan teknik tes dalam penelitian ini untuk mengukur

tingkat kemampuan membaca pemahaman. Tes dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan berupa soal-soal objektif berjumlah 40 butir soal yang memiliki materi

membaca pemahaman. Teknik tes dalam penelitian ini mencakup 6 aspek membaca

pemahaman yaitu, (1) menangkap arti kata/istilah, (2) menangkap makna tersurat,

maksud penulis, dan (6) mengevaluasi bacaan. Kisi-kisi soal tes kemampuan

membaca pemahaman dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 3.4.

3.4.2 Teknik Nontes

Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik tanpa melalui tes dengan alat

tes (Nurgiyantoro 2010: 90). Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan

teknik nontes berupa kegiatan observasi, penyebaran angket (kuesioner), dan

wawancara. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh informasi hasil belajar

dan informasi mengenai kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan kebiasaan

membaca pemahaman mahasiswa.

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai

berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Zainal, 2011: 231). Peneliti melakukan

pengamatan melalui cara observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara

langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan ketika proses

perkuliahan sedang berlangsung yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa semester

VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

Peneliti melakukan observasi dengan mempersiapkan lembar observasi

dalam penelitian ini sebagai pedoman untuk memperoleh data dengan mencatat

gejala-gejala atau ciri-ciri yang muncul dalam pengamatan sesuai dengan daftar

lembar observasi. Rambu-rambu observasi dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 3.1.

b. Angket

Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau

pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden

secara bebas sesuai dengan pendapatnya (Zainal, 2011: 228). Dalam hal ini, angket

yang dibuat oleh peneliti yaitu, (1) angket analisis kebutuhan berupa analisis

kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca pemahaman dan faktor membaca

pemahaman, serta (2) lembar uji validasi dan uji coba produk.

1. Angket Kebutuhan

Peneliti menggunakan angket analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan

membaca pemahaman dan faktor membaca pemahaman untuk memperoleh data

sebagai bahan pengembangan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa. Peneliti

akan memberikan angket kepada mahasiswa semester VI kelas G dan H Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta tahun akademik 2015/2016. Kisi-kisi angket analisis kebutuhan

pengembangan kebiasaan membaca pemahaman dapat dilihat pada lampiran 3 tabel

3.2 dan kisi-kisi angket faktor membaca pemahaman dapat dilihat pada kampiran 3

tabel 3.3.

2. Lembar Uji Validasi dan Uji Coba Produk

Lembar uji validasi berupa penilaian modul pengembangan kebiasaan

uji validasi akan membantu peneliti menemukan kelebihan dan kelemahan modul

pengembangan kebiasaan membaca pemahaman yang telah dibuat. Lembar uji

validasi ini akan diberikan kepada ahli yaitu dosen mata kuliah membaca. Dosen

akan memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan peneliti berdasarkan

tiga aspek penilaian, yaitu (1) aspek penyajian, (2) aspek kelayakan materi modul,

dan (3) aspek bahasa. Kisi-kisi dalam lembar uji validasi dapat dilihat pada

lampiran 3 tabel 3.6.

Lembar uji coba produk berupa penilaian modul pengembangan kebiasaan

membaca pemahaman diberikan kepada mahasiswa sebagai pengguna modul.

Angket uji coba produk akan membantu peneliti menemukan kelebihan dan

kelemahan modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman yang telah

dibuat. Lembar uji coba produk akan diberikan 5 mahasiswa sebagai perwakilan

dari keseluruhan jumlah responden. Mahasiswa akan memberikan penilaian

terhadap produk yang dihasilkan peneliti berdasarkan tiga aspek penilaian, yaitu (1)

aspek penyajian, (2) aspek kelayakan materi modul, dan (3) aspek bahasa. Kisi-kisi

lembar uji coba produk dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 3.7.

c. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan

responden untuk mencapai tujuan tertentu (Zainal 2011: 233). Peneliti melakukan

wawancara langsung kepada orang yang diwawancarai tanpa melalui perantara.

VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016 yang mendapatkan nilai tes

kemampuan membaca pemahaman yang tinggi terkait dan faktor membaca

pemahaman mahasiswa yang bersangkutan. Rambu-rambu wawancara dapat dilihat

pada lampiran 3 tabel 3.5.