Dewan Komisaris meminta Direksi untuk terus meningkatkan pengelolaan risiko likuiditas antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan serta menjaga saldo kecukupan kas. Tingkat kolektibilitas piutang yang ditunjukkan dengan rasio collection period pada tahun 2015 mencapai 12,79 hari, membaik dari tahun 2014 mencapai 15,59 hari.
KAI tidak hanya berkontribusi pada transportasi perkerataapian nasional tetapi juga memberikan kontribusi cukup besar kepada negara melalui dividen dan pajak yang dibayarkan sepanjang tahun 2015 masing-masing sebesar Rp237.000 juta dan Rp520.422 juta. Selain itu, KAI juga menciptakan lapangan kerja bagi 25.361 pekerja yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali tidak termasuk pekerja Anak Perusahaan. Terkait dengan lingkungan, KAI turut berperan serta dalam mengurangi dampak kemacetan, dengan minimnya polusi yang dihasilkan serta mendorong terciptanya angkutan yang aman, mudah, dan ramah. Upaya untuk meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis telah didukung dengan keberadaan sistem informasi berbasis komputer. Divisi Teknologi Informasi (TI) telah berhasil melakukan transformasi TI perusahaan sehingga hampir semua proses bisnis dilakukan dengan berbasis sistem informasi. Dalam penyelenggaraan tata kelola teknologi informasi, keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting diperhatiakan. Kinerja tata kelola TI akan terganggu jika informasi mengalami masalah keamanan baik terkait aspek kerahasiaan (confidentality), keutuhan (integrity), dan ketersediaan (availability). Kehandalan sistem dan prosedur TI yang dijalankan secara berkala di-assess mengacu pada ISO 27001 : 2013.
Dewan Komisaris secara konsiten melaksanakan pengawasan atas pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan mengawal realisasi belanja modal, memantau kemajuan pembangunan proyek-proyek strategis, mengawasi dan memberikan nasehat atas pelaksanaan berbagai tugas operasional yang dijalankan Direksi melalui pertemuan berkala, penyelenggaraan rapat gabungan maupun kunjungan langsung ke lokasi proyek. Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi dan jalan keluar atas berbagai persoalan yang dihadapi Direksi dalam merealisasikan program-program yang membutuhkan dukungan dan berada di luar kewenangan pengambilan keputusan Direksi.
We requested the Board of Directors to continue to improve liquidity risk management by managing the maturity of loans and funding sources as well as maintaining sufficient cash. Receivable collection rate as indicated by the collection ratio period was 12.79 days in 2015, improved from 15.59 days in 2014.
KAI not only contributed to the national railway transport but also made a significant contribution to the country through dividends and taxes respectively Rp237.000 million and Rp520.422 million throughout 2015. In addition, KAI also created employment for 25.361 workers spread across the island of Sumatra, Java and Bali excluding workers of Subsidiaries. In environmental conservation, KAI actively involved in reducing the impact of congestion, by minimizing the pollution and encouraging the creation of safe, convenient, and friendly transportation.
Efforts in improving efficiency in the business process has been supported by the existence of computer-based information systems. Information Technology (IT) Divisionhas managed to carry out the transformation of IT that almost all business processes are carried out using information systems. Information security is a very important aspect In implementingIT management. IT management performance will be disrupted if confidentiality, integrity, and availability of information security is compromised. System reliability and periodical IT procedures are assessed based on ISO 27001: 2013.
We consistently supervise the achievement of the Corporate Work Plan (RKAP) by overseeing capital expenditures, the progress of strategic projects development, and providing advice on the implementation of various operational duties of the Directors through periodic meetings, joint meetings and visits to the project site. We continue to provide recommendations and solutions to the problems faced by the Board of Directors in the realization of programs that need support and are outside the authority of the Board of Directors decision-making.
Di segmen usaha angkutan penumpang, volume penumpang mencapai 327,13 juta penumpang, meningkat 16,71% dari tahun 2014 sebanyak 280,3 juta penumpang. Sedangkan jumlah kilometer-penumpang tercapai 20.814,04 juta km- pnp, turun 0,77% dibandingkan tahun 2014 sebesar 20.915 juta km-pnp. Walaupun terjadi peningkatan volume penumpang dan km-pnp terhadap realisasi tahun sebelumnya, pencapaian tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu sebesar 329,7 juta penumpang dan 21.759,7 km-pnp. Untuk itu Dewan Komisaris meminta Direksi agar melakukan upaya peningkatan angkutan penumpang sesuai dengan ketersediaan prasarana dan sarana sehingga target volume dan km-pnp terpenuhi sesuai kapasitas angkut yang diprogramkan.
Dengan kualitas layanan KA Komuter Jabodetabek yang semakin baik, Dewan Komisaris menilai capaian volume penumpang, km-pnp dan pendapatannya masih dapat dioptimalkan. Untuk itu Dewan Komisaris minta kepada Direksi agar melakukan review terhadap kinerja operasi dan pelayanan termasuk sistem tarif serta besaran PSO (Public Service Obligation) yang diberikan sehingga kinerja KA Komuter Jabodetabek dapat lebih meningkat di tahun-tahun mendatang.
Passenger volume reached 327.13 million passengers, increasedby 16.71% or 280.3 million passengers compared to 2014. While the number of passenger kilometers reached 20.814.04 million passenger-km, decreased by 0.77% or 20.915 million passenger-km compared to 2014. Despite the increase in passenger volume and passenger-km compared to previous year, the achievement has yet to reach the target set, which was 329.7 million passengers and 21,759.7 passenger-km. Thus we requested the Board of Directors to make efforts in increasing passenger transportation using the available infrastructure and facilities so that the target volume and passenger-km met payload capacity.
By the better quality of Jabodetabek Railway Commuter, We think that achievements of passenger volume, passenger- km and the revenue can still be optimized. Therefore, we requested the Board of Directors to have a review of the Company's operational and service performance, including tariff system and PSO (Public Service Obligation) level so the Jabodetabek commuter lines can perform even better in 2015.