(RTSG)
Pencapaian produksi volume sebanyak 47% okupansi atau 65% dari Program Tahun 2015 sebanyak 72% okupansi.Ketidaktercapaian pendapatan dikarenakan RTSG baru beroperasi pada bulan Juli 2015 dan masih dalam proses pengenalan serta pemasaran kepada konsumen atau pelanggan.
Achievement of production volume by 47% occupancy or 65% of the Program in 2015 of 72% occupancy. This was due RTSG started to operate in July 2015 and was still in the process of introducing and marketing to consumers or customers.
Untuk mendukung penjualan, teknologi yang digunakan adalah :
1. Sistem GALILEO untuk Reservasi Tiketing Pesawat Udara. 2. Pemesanan tiket kereta api regular digunakan Rail Ticket System (RTS), dengan penempatan mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM) di konter Gambir 1, Gambir 2, Bandung dan Juanda untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. 3. Sistem Visual Hotel Program (VHP) untuk reservasi dan sistem keuangan Rail Transit Suite Gambir. 4. Sistem Administrasi Keuangan sampai saat ini masih menggunakan Integrated Tour & Travel Operating System (ITTOS).
5. Bekerja sama dengan Traveloka untuk reservasi RTSG.
Technologies to support sales are:
1. GALILEO system for Reservation of flight ticket 2. Regular train tickets booking uses Rail Ticket System (RTS), with placement of Self Print Ticket (CTM) in Gambir 1, Gambir 2, Bandung and Juanda counter to improve service to customers.
3. Systems Visual Hotel Program (VHP) for reservation and financial systems of GambirRail Transit Suite 4. Financial Administration System currently is still using the Integrated Tour & Travel Operating System (ITTOS). 5. Working closely with Traveloka for reservation of RTGS.
Aspek Keuangan
Aspek Keuangan
Laporan Laba Rugi (dalam juta Rp)
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan Laba kotor
Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan
A. Laporan Laba Rugi Income Statement
Berikut ringkasan laporan laba rugi komprehensif PT KA Pariwisata tahun 2015 dan realisasi tahun 2014 sebagai perbandingannya.
The following is a summary of comprehensive Income Statementof PT KA Pariwisata 2015 and the realization of 2014 as comparison:
Income Statement (in Million Rp)
Revenue Cost of Revenue Gross profit Operating expenses Income from Operation Other expenses Profit before income tax Income tax expense
The net profit of the current year
2013 2014 2015 21.681 15.859 5.822 4.180 1.642 2.591 4.233 (899) 3.334 23.915 14.961 8.954 6.006 2.948 795 3.743 (776) 2.968 31.400 (20.961) 10.438 (6.847) 3.591 891 4.482 (1.010) 3.472 Pertumbuhan (%) Growth (%) 31% 40% 17% 14% 22% 12% 20% 30% 17% 1. Laba Bersih
Pada tahun 2015 PT KA Pariwisata membukukan laba bersih sebesar Rp3,47 miliar, naik 17% dibandingkan Rp3,01 miliar pada tahun 2014 atau 46% dari Program Tahun 2015 sebesar Rp7,51 miliar, disebabkan olehketerlambatan penambahan alat produksi kereta wisata yang mengakibatkan berkurangnya kombinasi penawaran paket tour menggunakan kereta wisata, belum dioperasikannya Rail Transit Suite di stasiun Gambir, dan tidak terealisasinya kegiatan/event UIC.
1. Net Profit
In 2015, PT KA Pariwisatabooked a net profit of Rp3.471 million, increasing 17% compared to Rp3,01 billion in 2014 or 46% of Rp7.506 billion in 2015, this was due to delays in additional production tools that resulted in reduction on combination of railway tourism packaging,unoperated Rail Transit Suite at Gambir station, and faling realization of the activities / UICevents .
2. Pendapatan
Pendapatan tahun 2015 tercatat sebesar Rp31,40 miliar, meningkat 31% dari Rp23,914 miliar di tahun 2014, dengan penjelasan sebagai berikut:
Pendapatan kereta wisata sebesar Rp10,187 miliar disebabkan oleh realisasi ketersediaan tambahan 3 (tiga) Kereta Wisata tidak sesuai dengan program yang semula dijadwalkan beroperasi pada bulan April menjadi bulan Oktober 2015.
2. Revenue
Revenues in 2015 amounted to Rp 31,400 million, increasing 31% from Rp23,914 billion in 2014, with the following explanation:
Revenues amounted to Rp10,187 billion from railway tourism caused by the realization of the availability of additional three (3) Train Tour is not in accordance with the program which originally scheduled to operate in April but then shifted to October, 2015.
Laporan Posisi Keuangan (dalam juta Rp)
Aset
Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Jumlah liabilitas Ekuitas
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
B. Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position
Secara total realisasi Asset/Liabilitas dan Ekuitas tahun 2015 masing-masing berjumlah sebesar Rp 48.937 juta atau naik 35% dari Rp36,57 miliar di tahun 2014 atau 110% dari Program Tahun 2015 sebesar Rp44.420 juta. Berikut ringkasan laporan posisi keuangan perusahaan tahun 2015 dan realisasi tahun 2014 sebagai perbandingannya.
In total, realization of Assets / Liabilities and Equity 2015 amounting to Rp 48 937 million, increasing 35% from Rp36,57 billion in 2014, or 110% of Rp44.420 million in 2015. Here is a summary of Statement of Financial Position in 2015 and 2014 as the realization of the comparison.
Statement of Financial Position (in Million Rp)
Assets
Current Asset Non Current Asset Total Asset
Liabilities
Current Liability Non Current Liability Total Liability Equity
Total Liability and Equity
2013 2014 2015 31.776 1.736 33.512 5.363 514 5.877 27.635 33.512 32.154 4.010 36.163 5.835 282 6.116 30.047 36.164 44.654 4.282 48.936 15.636 384 16.020 32.916 48.937 Pertumbuhan (%) Growth (%) 39 7 35 168 36 162 10 35
Industri wisata sedang tumbuh di Indonesia. Minat masyarakat untuk berwisata berbasis kereta api juga meningkat. Untuk menangkap peluang tersebut, perusahaan menerapkan strategi-strategi pemasaran dalam rangka meningkatkan pendapatan adalah mengembangkan dan memperluas pangsa pasar baru, termasuk melakukan survei ke lokasi kawasan wisata baru, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan penambahan destinasi baru maka diharapkan penjualan paket tur akan meningkat.
Untuk meningkatkan penjualan tiket kereta api regular, perusahaan berencana untuk meningkatkan penjualan tiket rombongan. Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan akan memberikan layanan khusus seperti pemberian tanda peserta untuk mempercepat proses boarding. Selain itu pembukaan beberapa konter penjualan tiket kereta api dan pesawat di Stasiun Gambir, Bogor dan Bandung juga akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap peningkatan penjualan.
The tourist industry is growing in Indonesia. Communities interest to train traveled also increased. To capture these opportunities, the company implemented marketing strategies in order to increase revenue is to develop and expand new markets, including conducting a survey to the location of the new tourist area, both domesticand abroad. With the addition of new destinations, it is expected that sales of tour packages will increase.
To increase regular train ticket sales, the company plans to increase groupticket sales. To support this, the company will provide specialized services such as labeling the participants to speed up the boarding process. Other than that, the opening of some counter sales of tickets for trains and planes in Gambir Station, Bogor and Bandung will also contribute significantly to the increase in sales.