• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyebaran media publikasi dan komunikasi SAKTI untuk periode Semester II, dalam bentuk : flyer SAKTI Web, flyer PANDU SAKTI, flyer OTP (one time password) SAKTI); Pembuatan 43 video tutorial Modul

Bab IV Inisiatif Peningkatan Kinerja DJPb

C. Indeks Tindak lanjut Uji Dampak PMK dengan Metode ROCCIPI

3. Penyebaran media publikasi dan komunikasi SAKTI untuk periode Semester II, dalam bentuk : flyer SAKTI Web, flyer PANDU SAKTI, flyer OTP (one time password) SAKTI); Pembuatan 43 video tutorial Modul

Pelaksanaan dan Pelaporan, yang dipublikasikan melalui channel Youtube SAKTI dan App Android dan iOS PANDU SAKTI. (telah 100%).

4. Penetapan Exit Criteria Piloting SAKTI melalui Kepdirjen Perbendaharaan No.KEP-305/PB/2020 tgl. 30 Desember 2020 tentang Penetapan Exit Criteria Piloting SAKTI (telah 100%).

5. Penetapan Rancangan KMK Piloting SAKTI Tahap V melalui KMK No.537/KMK.05/2020 tgl. 25 No-vember 2020 tentang Pelaksanaan Piloting SAKTI Tahap V.

6. Pendampingan persiapan Gaji Januari 2021 (untuk pengguna SAKTI Web Piloting Tahap V) telah dil-akukan pada tanggal 2-5 Desember 2020. (telah 100%).

7. Penyelesaian penyediaan akses internet satker K/L oleh BLU BAKTI, berdasarkan surat Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah No.704/KOMINFO/BAKTI.31.4/PR.01.13/11/2020 tgl. 16 Novem-ber 2020 tentang Penyampaian Progres Pembangunan Akses Internet Usulan Kemenkeu, status in-stalasi internet oleh BLU BAKTI dari usulan target Kemenkeu sebanyak 751 site, seluruhnya telah terpasang BTS dan on air (telah 100%).

Rekomendasi rencana aksi

1. Penyusunan Strategi Implementasi Rollout SAKTI tahun 2021.

2. Penyusunan Strategi Implementasi One Time Password (OTP) pada satker K/L Rollout SAKTI tahun 2021.

Memperkuat peran kantor vertical DJPb dalam implementasi SAKTI tahun 2021 melalui pengawalan khusus terhadap fungsi change management, training, dan incident management (layer 0) pengguna sistem dengan pembentukan Task Forces implementasi SAKTI.

-30 September 2020.

b) Belanja untuk kegiatan yang dibatasi akibat pandemi Covid-19 menjadi rendah realisasinya, namun demikian capaian output per 30 September 2020 sudah melebihi target yang ditetapkan. Sehingga pelaksanaan program Prioritas Nasional pada akhir Semester II Tahun 2020 ditujukan untuk meningkatkan capaian debitur yang lebih banyak lagi melebihi target yang ditetapkan.

Mitigasi risiko:

a) Koordinasi berupa rapat melalui video conference dengan Penyalur, dengan pihak Pemeritah Daerah maupun dengan Pihak Lain dalam menyikapi dampak pandemi COVID-19 terhadap Pembiayaan UMi dan strategi-strategi sebagai solusi.

b) Mengeluarkan kebijakan tentang relaksasi pembayaran angsuran pokok dan pemberian masa tenggang (grace period) pada bulan Juni 2020 yang masih berjalan hingga akhir tahun, dan mensosialisaikan kepada seluruh mitra dan stakeholder sehingga memastikan program dapat diterima sampai kepada debitur (end user).

c) Melaksanakan koordinasi antara Direktorat terkait dan unit pengawasan intern, dalam hal memitigasi risiko dalam pelaksanaan pemberian kebijakan relaksasi.

d) Penguatan pembinaan dan pengawasan atasan atas berjalannya proses bisnis, penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana secara rutin, dalam hal memitigasi risiko operasional.

Upaya-upaya pencapaian

Melanjutkan kegiatan yang dilakukan secara online melalui webinar untuk mengganti kegiatan pengumpulan massa dalam jumlah banyak.

Rencana tindak lanjut

a) Menginstensifkan terus kegiatan yang dapat dilakukan secara online.

b) Dalam hal kondisi sudah memungkinkan nanti, maka kegiatan yang melibatkan para account officer Linkage dan para debitur menjadi prioritas untuk dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan, agar kondisi usaha para debitur semakin baik dan program Pemulihan Ekonomi Nasional dapat tercapai.

3. Prioritas Nasional: Nilai tambah sektor riil, industrialisasi, dan kesempatan kerja Program Prioritas: Penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi

Kegiatan Prioritas: Reformasi fiskal

Proyek Prioritas Nasional: Pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (core tax administration system)

Proyek K/L Mendukung Prioritas Nasional: Satker yang mengimplementasikan SAKTI Output: 20.000 satker

Pagu anggaran: Rp8.540.000.000; Realisasi: Rp8.018.789.000 (93,86%)

Risiko

a) SAKTI web modul penganggaran ditunjuk menjadi sistem untuk implementasi Redesain Sistem Perencanaan dan Pengganggaran (RSPP) untuk TA 2021. Proses pembahasan RSPP dengan seluruh KL. Sehingga proses sosialiasi, bimbingan teknis, serta internalisasi SAKTI web menunggu perlu adanya penyesuaian pada aplikasi SAKTI dan perlu melakukan pelatihan dan sosialiasi kembali ke Satker.

--

meningkat kembali pada tahun 2020 (99,42%; naik 0,74%). Peningkatan dari tahun 2016 ke tahun 2017, menurun pada tahun 2018 dan kembali meningkat pada tahun 2019 dan 2020 ditunjukkan pada persentase penyerapan belanja barang. Persentase penyerapan belanja pegawai terus meningkat dari tahun 2016 ke tahun 2019 namun turun pada tahun 2020, sementara persentase penyerapan belanja modal meningkat dari tahun 2016 ke 2017 dan 2018, tetapi menurun pada tahun 2019 dan kemudian meningkat pada tahun 2020.

Dengan demikian, persentase penyerapan secara keseluruhan pada tahun 2020 DJPb (non BLU) ditunjukkan meningkat dari tahun 2019 meskipun menurun pada penyerapan belanja pegawai. Persentase penyerapan tertinggi pada tahun 2017 dan 2018 ada pada belanja modal, pada tahun 2016 dan 2019 persentase penyerapan tertinggi ada pada belanja modal, sementara pada tahun 2020 persentase penyerapan tertinggi ada pada belanja pegawai. Persentase penyerapan terendah selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 adalah pada belanja barang, sementara pada tahun 2020 persentase penyerapan terendah adalah belanja modal.

Adapun penyerapan dari kegiatan yang dilaksanakan BLU pada tahun 2017 s.d. 2020 dapat ditunjukkan pada Tabel 3C.2. Pada tahun 2017 s.d. 2019 terdapat BLU BPDPKS dan PIP, namun sejak tahun 2020 terdapat satu unit baru yaitu BLU BPDLH. Diketahui bahwa penyerapan anggaran BPDPKS, PIP dan BPDLH secara keseluruhan pada tahun 2020 adalah sebesar 96,69%, meningkat dari penyerapan tahun 2019 (52,90%). Ditunjukkan juga bahwa penyerapan tertinggi BLU pada tahun 2020 ada pada belanja barang, yaitu 96,69%, meningkat dari penyerapan belanja barang pada tahun 2019 (52,90%). Demikian juga, penyerapan belanja barang BLU pada tahun 2020 (86,61%) meningkat dari tahun 2019 (72,38%).

Tabel 3C.2 Realisasi DIPA DJPb dan BLU BPDPKS dan PIP TA 2017 s.d. 2020

BLU BPDPKS+PIP DJPb + BLU BPDPKS+PIP

2017 2017

Jenis

Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Pegawai - - - 565.446.524.000 Belanja 11.413.668.477.000 12.524.908.033.000 Belanja Modal 4.222.500.000 111.009.011.000 Total 11.417.890.977.000 13.201.383.568.000 2018 2018 Jenis

Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Pegawai 294.480.000 - 0 546.678.418.000 Belanja 11.032.055.677.000 11.733.140.540.000 Belanja Modal 1.196.880.000 400.388.254.000 Total 11.033.547.037.000 12.680.207.212.000

BLU BPDPKS+PIP DJPb + BLU BPDPKS+PIP

2019 2019

Jenis

Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Pegawai - - - 547.069.345.000 Belanja Barang 11.050.035.763.000 11.726.722.822.000 Belanja Modal 1.964.237.000 296.600.285.000 Total 11.052.000.000.000 12.570.392.452.000 58,43 2020 2020 Jenis

Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Pegawai - - 0 527.543.486.000 524.959.801.887 99.51 Belanja Barang 29.260.851.658.000 28.293.3353.817.392 96.69 32.605.167.525.000 31.618.135.922.923 96.97 Belanja Modal 5.673.546.000 4.913.731.600 86.61 272.925.034.000 270.080.805.371 98.96 Total 29.266.525.204.000 28.298.267.548.992 96.69 33.405.636.045.000 32,413,176,530.181 97.03 Tabel 3C.2 juga menunjukkan bahwa penyerapan anggaran penjumlahan DJPb dan BLU (BPDPKS, PIP dan BPDLH) pada tahun 2020 adalah sebesar 97,03%, meningkat dari penyerapan tahun 2019 (58,43%). Ditunjukkan juga, penyerapan tertinggi pada tahun 2017, 2019 dan 2020 ada pada belanja pegawai, sementara pada tahun 2018 ada pada belanja modal. Penyerapan terendah pada tahun 2017 s.d. 2020 ada pada belanja barang.

2. Perbandingan Pagu DIPA dan Realisasi DIPA DJPb TA 2020 per Kegiatan

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) DJPb, sebagaimana pada tahun anggaran (TA) 2019, pada TA 2020 DJPb melaksanakan 10 (sepuluh) kegiatan. Selain itu, terdapat 3 (tiga) kegiatan yang masing-masing dilaksanakan oleh PIP, BPDPKS dan BPDLH. Adapun realisasi DIPA atas 13 (tiga belas) kegiatan tersebut pada TA 2020 ditunjukkan pada Tabel 3C.3.

Tabel 3C.3 Realisasi DIPA DJPb TA 2020 per Jenis Kegiatan

Kode Program / Kegiatan Pagu Revisi (Rp) Realisasi (Rp) %

08 Program: Pengelolaan Perbendaharaan Negara

1698 Penyelenggaraan Pertanggungjawaban

Pelaksanaan Anggaran 98,59

1699 Pembinaan Pelaksanaan Anggaran dan

Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran 3.107.365.000 3.074.824.644 98,95 1700 Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum 3.593.186.000 3.500.116.355 97,41

1701 Peningkatan Pengelolaan Kas Negara 5.439.824.000 5.270.882.938 96,89 1702 Manajemen investasi dan Penerusan Pinjaman 7.711.854.000 7.088.618.222 91,92 1703 Pembinaan Sistem dan Dukungan Teknis

Perbendaharaan 4.874.382.000 4.632.974.000 95,05

1704 Pengembangan Sistem Perbendaharaan 153.374.388.000 151.886.030.590 99,03 1705 Penyelenggaraan Kuasa Bendahara Umum Negara 365.667.997.000 356.197.801.317 97,41 1706 Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di

Kode Program / Kegiatan Pagu Revisi (Rp) Realisasi (Rp) %

08 Program: Pengelolaan Perbendaharaan Negara

1707 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Ditjen Perbendaharaan 649.613.007.000 643.356.027.995 99,04

DJPb (Non BLU) 4.139.110.841.000 4.114.908.981.189 99,42

1730 Pengelolaan Dana Bergulir Usaha Mikro 92,35

4298 Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup 53,83

5739 Penghimpunan, Pengelolaan, dan Penyaluran

Dana Perkebunan Kelapa Sawit 97,01

BLU (PIP dan BPDPKS) 29.266.525.204.000 28.298.267.548.992 96,69

DJPb + BLU (PIP dan BPDPKS) 97,03

Sumber: data OM SPAN 15 Januari 2021

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3C.3, pagu anggaran terbesar (95,75% porsi dari jumlah seluruh pagu DJPb dan BLU) terdapat pada kegiatan Penghimpunan, Pengelolaan, dan Penyaluran Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Namun demikian, kegiatan tersebut tidak dilaksanakan langsung oleh DJPb, tetapi dilaksanakan oleh BPDPKS. Seluruh kegiatan tersebut masing-masing memiliki persentase penyerapan lebih dari 90% kecuali kegiatan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (4298), yaitu 53,83%.

Dari 10 (sepuluh) kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh DJPb, penyerapan belanja tertinggi adalah pada kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perbendaharaan (99,04%), sementara penyerapan belanja terendah adalah pada kegiatan Manajemen investasi dan Penerusan Pinjaman (91,92%). Realisasi DIPA DJPb Tahun 2020 per kegiatan tersebut dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2019) sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3C.4.

Tabel 3C.4 Perbandingan Realisasi DIPA DJPb TA 2019 dan 2020 per Jenis Kegiatan Kode

Kegiatan

Pagu Revisi (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu Revisi (Rp) Realisasi (Rp) % Naik/

Turun % 2019 2020 1698 99,28 98,59 -0,69 1699 97,00 3.107.365.000 3.074.824.644 98,95 1,95 1700 96,89 3.593.186.000 3.500.116.355 97,41 0,52 1701 97,10 5.439.824.000 5.270.882.938 96,89 -0,21 1702 96,95 7.711.854.000 7.088.618.222 91,92 -5,03 1703 97,31 4.874.382.000 4.632.974.000 95,05 -2,26 1704 99,08 153.374.388.000 151.886.030.590 99,03 -0,05 1705 98,60 365.667.997.000 356.197.801.317 97,41 -1,19 1706 98,79 155.350.371.000 149.670.601.583 96,34 -2,45 1707 98,68 649.613.007.000 643.356.027.995 99,04 0,36 DJPb 98,68 4.139.110.841.000 4.114.908.981.189 99,42 0,74 1730 51,34 92,35 41,01 4298 - - - 53,83 53,83 5739 52,91 97,01 44,10 BLU 52,90 29.266.525.204.000 28.298.267.548.992 96,69 43,79 DJPb & BLU 58,43 97,03 38,60

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3C.4, terdapat kegiatan baik yang mengalami peningkatan maupun penurunan persentase penyerapan. Tiga dari Sepuluh kegiatan yang dilaksanakan DJPb yang mengalami peningkatan, yaitu kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Anggaran dan Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (1699; naik 1,95%), kegiatan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (1700; naik 0,52%), dan kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perbendaharaan (1707; naik 0,36%). Selain itu, tiga kegiatan yang dilakukan oleh BLU BPDPKS, PIP dan BPDLH mengalami peningkatan persentase penyerapan. Secara keseluruhan, persentase peningkatan penyerapan tertinggi DJPb (non BLU) dari tahun 2019 ke tahun 2020 adalah pada kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Anggaran dan Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (1699; naik 1,95%). Secara agregat, untuk keseluruhan penyerapan anggaran kegiatan DJPb (non BLU) tahun 2020 meningkat 0,74% dibandingkan tahun 2019, sementara penyerapan anggaran seluruh kegiatan DJPb dan BLU meningkat 38,60% dibandingkan tahun 2019.