Bab IV Inisiatif Peningkatan Kinerja DJPb
C. Perjanjian Kinerja
A. Rencana Strategis
P E R E N C A N A A N K I N E R J A
Dalam rangka mendukung visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan”, Visi DJPb tahun 2020-2024, yaitu:
“Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Dunia”.
Pada Misi Kementerian Keuangan tahun 2020-2024, DJPb mendukung misi nomor 3 (Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif) dan nomor 4 (Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum). Dukungan tersebut diwujudkan melalui:
1. Mewujudkan pengelolaan kas negara yang prudent, efisien, dan optimal; 2. Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu;
4. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif, dan berkelanjutan;
5. Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern; 6. Mewujudkan tata kelola sumber daya, proses bisnis, dan sistem teknologi informasi
perbendaharaan yang modern, efektif, dan adaptif.
Sebagai pengelola APBN di bidang Perbendaharaan, DJPb berfokus untuk mewujudkan fungsi perbendaharaan yang memiliki kinerja tinggi dan sesuai dengan best practices, transparan, dan akuntabel. Dengan pengelolaan fiskal yang baik, diharapkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan yang menjadi cita-cita bangsa dapat terwujud.
Dalam pelaksanaan Agenda Pembangunan Nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, DJPb berperan dalam pelaksanaan Agenda Pembangunan 1 (AP1): Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, dan Agenda Pembangunan 3 (AP3): Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Dalam hal ini, DJPb terlibat dalam arah kebijakan nasional dalam pelaksanaan AP1,
Hal Arti
Pengelola perbendaharaan negara
DJPb mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Unggul Memiliki makna utama atau terbaik dalam kualitas kinerja
Di tingkat dunia Kualitas kinerja yang dihasilkan DJPb memiliki kualitas setara dengan kualitas kinerja dengan pengelola perbendaharaan di negara lainnya yang telah sesuai dengan best practices
yaitu: (1) penguatan kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan koperasi; (2) penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Sementara itu, dalam pelaksanaan AP3, DJPb terlibat pada arah kebijakan nasional: mengentaskan kemiskinan.
Dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Keuangan, DJPb menjalankan arah kebijakan Kementerian Keuangan tahun 2020-2024, yaitu:
1. Pengelolaan belanja negara yang berkualitas;
2. Pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara, dan pembiayaan yang akuntabel dan produktif dengan risiko yang terkendali;
3. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.
Di samping itu, dalam rangka mewujudkan visi dan misi DJPb dalam mendukung visi dan misi Kementerian Keuangan, ditetapkan lima tujuan DJPb Tahun 2020-2024, yaitu:
1. Pengelolaan kas negara yang prudent dan optimal;
2. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang andal dan akuntabel;
3. Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern;
4. Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai best practice ; 5. Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara modern dan optimal.
Sebagaimana tertuang dalam Renstra DJPb Tahun 2020-2024, Dalam rangka mendukung pencapaian lima tujuan DJPb, telah menetapkan sembilan sasaran strategis yang merupakan kondisi yang diinginkan untuk dicapai oleh DJPb selama tahun 2020-2024 yaitu:
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pengelolaan kas negara yang prudent dan optimal adalah Pengelolaan kas secara aman, efektif, dan optimal.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang efektif, yaitu:
a. Pelaksanaan APBN yang efektif, efisien, dan akuntabel;
b. Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern, yaitu:
a. Pelaksanaan tata kelola investasi pemerintah yang modern dan mendukung inklusi keuangan berkelanjutan;
b. Peningkatan produktivitas dan pelayanan BLU kepada masyarakat.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai best practice, yaitu:
a. Regulasi dan proses bisnis perbendaharaan yang andal, mutakhir, dan akuntabel;
b. Sistem teknologi informasi perbendaharaan yang terintegrasi, fleksibel, dan ramah pengguna. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya
organisasi secara modern dan optimal, yaitu:
a. Pengelolaan organisasi dan SDM yang efektif, modern, dan berintegritas; b. Pengelolaan aset dan keuangan yang modern, efisien, dan akuntabel.
No Tujuan/
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
UIC 2020
1 2 3 4 9
1. Pengelolaan kas negara yang prudent dan optimal Pengelolaan kas secara aman, efektif, dan optimal
Deviasi proyeksi perencanaan kas pemerintah pusat
4,75% Dit. PKN
2. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang andal dan akuntabel Pelaksanaan APBN yang efektif,
efisien, dan akuntabel
Nilai kinerja pengelolaan penyaluran Dana Transfer ke
Daerah (yang menjadi kewenangan DJPb)
80 Dit. PA
Akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu
Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti
89% Dit. APK
3 Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan BLU yang inovatif dan modern Pelaksanaan tata kelola investasi
pemerintah yang modern dan mendukung inklusi keuangan yang
berkelanjutan
Persentase pencapaian target penerimaan pokok dan bunga pinjaman
100% Dit. SMI
Peningkatan produktivitas dan pelayanan BLU kepada masyarakat
Persentase pencapaian target pendapatan BLU
100% Dit. PPK BLU Persentase BLU yang kinerjanya
baik
93%
4 Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai best practices Regulasi dan proses bisnis
perbendaharaan yang andal, muta-khir, dan akuntabel
Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan
3 (skala 4)
Dit. SP
Persentase implementasi
jabatan fungsional di bidang perbendaharaan negara
75%
Sistem teknologi informasi perbendaharaan yang andal dan modern
Tingkat downtime sistem TIK 0,1% Dit. SITP
5 Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara modern dan optimal Pengelolaan organisasi dan SDM
yang efektif, modern, dan berintegritas
Indeks kepuasan pengguna
layanan (skala 5) 4 Sekretariat DJPb Persentase penyelesaian delayering 100%
Persentase pemenuhan soft dan hard competency
93%
Tingkat implementasi learning organization
75%
Indeks integritas Organisasi 90 (skala
100) Pengelolaan aset dan keuangan yang
modern, efisien, dan akuntabel
Persentase kualitas pelaksanaan anggaran
95%
Tingkat kualitas pengelolaan BMN
100% Tabel 2A.1 Target Kinerja DJPb pada Renstra DJPb
No Tujuan/
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
UIC 2020
1 2 3 4 9
1. Pengelolaan Perbendaharaan dan Kekayaan Negara yang Akuntabel dan Produktif dengan Risiko yang Terkendali
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban
anggaran belanja pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel
Indeks optimalisasi kas
terhadap bunga utang (skala 4) 3 Dit. PKN dan DJPPR Indeks opini BPK atas LKPP
dan LK BUN (skala 4) 4 Dit. APK dan Itjen Nilai kinerja pelaksanaan
anggaran K/L* 88 Dit. PA
Persentase instansi Pemerintah Pusat (K/L) yang mendapatkan opini WTP
91% Dit. APK
Pengelolaan kekayaan negara yang lebih efisien dan efektif serta memberi manfaat finansial
Indeks efektivitas investasi
pemerintah (skala 5) 4 Dit. SMI, DJKN, dan DJPPR
2. Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien Sistem informasi yang
andal dan terintegrasi Persentase proyek strategis TIK penyelesaian 85% Dit. SITP dan Unit Eselon I terkait Pelaksanaan tugas khusus
yang optimal Indeks pelaksanaan tugas khususefektivitas 100 BPDPKS, PIP, dan BPDLH Sementara, target kinerja DJPb tahun 2020 dalam rangka mendukung Renstra Kementerian Keuangan adalah:
19 LAKIN DJPb 2020 B. Rencana Kerja ( Renja)
dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 1. Rencana Kerja ( Renja)
Dalam kerangka penguatan perencanaan pembangunan seperti diamanatkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, Bappenas menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 dengan
pendekatan penganggaran berbasis program (money follows program) dan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS). Dokumen RKP tahun 2020 memuat hasil evaluasi pencapaian
Prioritas Nasional (PN) RKP 2018, rancangan kerangka ekonomi makro, arah pengembangan wilayah, pendanaan pembangunan, prioritas pembangunan nasional, pembangunan bidang, serta kaidah pelaksanaan. Tema pembangunan tahun 2020 adalah Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
Pertumbuhan Berkualitas” yang ditujukan untuk menjaga keberlanjutan pencapaian hasil-hasil pembangunan RPJMN 2015-2019 dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2020-2024.
Sebagai implementasi penguatan perencanaan pembangunan, dalam penyusunan RKP tahun 2020 dilakukan beberapa hal, yaitu:
(1) Menjaga konsistensi jumlah Prioritas Nasional (PN) dan Program Prioritas (PP) sama dengan RKP 2019 sebanyak 5 PN dan 25 PP;
(2) Memastikan konsistensi perencanaan dan penganggaran PN, PP, dan Kegiatan Prioritas (KP); (3) Menjadikan konsep pengembangan wilayah menjadi basis dalam penyusunan PP dan KP; serta (4) Mengintegrasikan sumber-sumber pendanaan, yang mencakup belanja Kementerian/Lembaga (K/
L), belanja non-K/L, belanja transfer ke daerah, pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN), sumber pembiayaan lainnya seperti melalui pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan Pembiayaan Investasi Non-APBN (PINA), serta upaya pemanfaatan potensi investasi melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Penjabaran rencana pembangunan dokumen RKP tahun 2020 dapat dikelompokkan ke dalam prioritas pembangunan nasional dan pembangunan bidang. Prioritas pembangunan nasional secara lebih rinci
dijabarkan ke dalam PN, PP, dan KP dengan menjaga ketepatan hierarki sasaran dan ketepatan indikator sasaran di setiap tingkatan kinerja. Hal ini penting untuk penajaman substansi perencanaan
dan penganggaran yang terintegrasi dalam rangka memastikan tercapainya sasaran dan target pembangunan serta dapat terlaksananya evaluasi dan pengendalian pencapaian sasaran PN secara
efektif. Penjabaran RKP tahun 2020 ke dalam 5 (lima) PN meliputi:
(1) Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan; (2) Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah;
(3) Nilai TambahSektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja; (4) Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan Hidup; serta
(5) Stabilitas Pertahanan dan Keamanan. Sasaran prioritas pembangunan yang menjadi fokus pada tahun 2020 diharapkan dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan.
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kementerian Keuangan dan DJPb Tahun 2020 telah dilakukan pada tahun 2019, sejalan dengan informasi Bappenas terkait rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020. Renja memuat kebijakan, program, dan kegiatan yang meliputi kegiatan pokok serta kegiatan pendukung untuk mencapai sasaran hasil sesuai program induk. Renja dirinci menurut indikator keluaran pada tahun rencana, prakiraan sasaran tahun berikutnya, lokasi, pagu indikatif sebagai indikasi pagu anggaran, serta cara pelaksanaannya.
Proses penyusunan Renja diawali dengan arahan dari Sekretariat Jenderal pada Forum Sekretaris (Forses) terkait perencanaan penganggaran Tahun 2020 yang ditindaklanjuti dengan dilaksanakannya Resource Forum dalam bentuk Bilateral Meeting. Resource Forum merupakan sarana koordinasi antara fungsi pengelola sumber daya dan fungsi teknis yang diinisiasi oleh fungsi perencanaan kinerja dan anggaran di lingkungan Kementerian Keuangan. Resource Forum dilaksanakan dalam rangka penetapan target kinerja dan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan sesuai sasaran strategis Kementerian Keuangan. Pelaksanaan Resource Forum diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-6/MK.1/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaanu Resource Forum Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Kementerian Keuangan. Resource Forum bersifat terbuka, dua arah, berbasis bukti dan berorientasi pada perbaikan ke depan serta fokus pada pencapaian outputs dan outcomes. Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh unit eselon I sebagai bahan dalam pelaksanaan Bilateral Meeting dan Trilateral Meeting.
Tujuan dilakukannya Resource Forum adalah untuk meningkatkan kualitas penyusunan Renja dalam mengimplementasikan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) lingkup Kementerian Keuangan. Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan komitmen, koordinasi dan rasa memiliki (sense of ownership) dalam proses perencanaan anggaran dengan melibatkan semua sumber daya organisasi (resource). Sejalan dengan hal tersebut, penyelenggaraan Resource Forum diselaraskan dengan struktur rencana kerja berdasarkan logic model penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerja (ADIK) sehingga pelaksanaan pembahasan difokuskan pada outcome, output, aktivitas, input, serta indikator kesuksesan dari suatu output dan outcome. Resource Forum mengacu pada perspektif, pencapaian tahun lalu, proyeksi pelaksanaan anggaran tahun berjalan, dan usulan rencana kerja, serta inisiatif strategis tahun yang akan datang.
Dalam hal dukungan untuk Prioritas Nasional dalam RKP Tahun 2020, DJPb memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian Prioritas Nasional ke-1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan, dan Prioritas Nasional ke-3 Nilai TambahSektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja. Peran DJPb dalam prioritas nasional ditunjukkan sebagaimana pada Tabel 2B.1.
Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas Sasaran PN /Proyek Prioritas Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan Pengentasan
Kemiskinan Akselerasi Penguatan Ekonomi Keluarga
Sasaran PN : Meningkatnya cakupan penduduk miskin dan rentan yang dapat mengakses dana ultra mikro
Proyek PN
Pemberian Modal Usaha Proyek KL Mendukung PN 1. Penguatan Proses Bisnis dan
Kelembagaan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
2. Usaha Ultra Mikro yang terfasilitasi pembiayaan Ultra Mikro
Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi
Reformasi fiskal Sasaran PN : Terlaksananya reformasi fiskal
Nilai TambahSektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan
Kerja Proyek PN
Pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (core tax administration system)
Proyek KL Mendukung PN
1. Satker yang Mengimplementasikan SAKTI
2. Hardware/Software untuk Peningkatan Kapasitas Layanan SPAN, SAKTI, dan MPN
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
015.08.09 Program Pengelolaan Perbendaharaan Negara 8.146.540.684.000,00
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L 88
Indeks opini BPK atas LKPP 4
Indeks Likuiditas Kas Negara 3
1698 Penyelenggaraan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran 18.934.806.000,00
Indeks Penyelesaian UU PP APBN Secara Tepat Waktu 4 lndeks Penyelesaian LKPP (Unaudited) dan LK- BUN Secara Tepat Waktu 3 001 Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Negara 6 9.297.287.000,00
Persentase Penyelesaian Rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah Ditindaklanjuti
89
006 Statistik Keuangan Pemerintah (Government Finance Statistics)
3 489.305.000,00 Indeks Penyelesaian Penyusunan Laporan Statistik
Keuangan Pemerintah (Government Finance Statistics) secara tepat waktu
3
002 Peraturan/Pedoman Terkait Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran 5 1.885.555.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/RKMK Kebijakan Sesuai
Program Perencanaan RPMK/RKMK 70
Persentase penyusunan modul Sistem Akuntansi
Instansi dan BUN 100
003 Sistem Informasi Keuangan Republik Indonesia (SIKRI) 1 1.646.730.000,00
Persentase Penyelesaian Pengembangan SIKRI 100
005 Pedoman terkait Standar Akuntansi Pemerintahan 5 5.061.219.000,00
Nilai Efektivitas Edukasi dan Komunikasi 85
Persentase Kajian SAP di Lingkungan Pemerintah Pusat
dan Daerah 100
994 Layanan Perkantoran 1 511.887.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 42.823.000,00
Persentase Kualitas Pemenuhan BMN 92
1699 Pembinaan Pelaksanaan Anggaran 9.165.737.000,00
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran Kementerian/
Lembaga 88
Persentase Implementasi Kebijakan dalam rangka
pening-katan efisiensi dan efektivitas Pelaksanaan Anggaran 100 001 Peraturan bidang Pelaksanaan Anggaran 5 1.574.259.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan Sesuai
Program Perencanaan RPMK/ RKMK 70
Adapun rincian Renja DJPb Tahun 2020 secara garis besar dapat ditunjukkan pada Tabel 2B.2.
'004 Layanan Pelaksanaan Anggaran 533 2.650.925.000,00 Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Revisi DIPA Kewenangan DJPb 100 Nilai Kinerja Penyaluran Dana DAK Fisik dan Dana Desa 75 1700 Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum 8.601.057.000,00
Persentase BLU yang Kinerjanya Baik 93
Persentase pencapaian target pendapatan BLU 100
001 Peraturan dan Ketetapan Terkait Pengelolaan
Keuangan BLU 35 2.219.937.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan Sesuai Program Perencanaan RPMK/ RKMK 70 Persentase penyelesaian RKMK penetapan BLU secara tepat waktu 90 Persentase penyelesaian RPMK penetapan tarif BLU secara tepat waktu 80 Persentase remunerasi BLU secara tepat waktu penyelesaian RKMK penetapan 80 002 Satker Badan Layanan Umum yang dibina 218 6.007.800.000,00
Indeks Pembinaan PK BLU Kepuasan Publik atas Layanan Dit 4,15
Indeks efektifitas edukasi dan komunikasi 85
Persentase monitoring dan evaluasi yang ditindaklanjuti BLU penyelesaian rekomendasi hasil 75 003 Dokumen UAR dan UAT Sistem Aplikasi dan
Informasi 2 373.320.000,00
Persentase Tingkat Implementasi Aplikasi BIOS 75
1701 Peningkatan Pengelolaan Kas Negara 9.875.319.000,00
Indeks Efektifitas Pengelolaan Arus Kas 3,1
Indeks Kualitas Optimalisasi Kas 3,1
002 Peraturan dan Petunjuk Teknis Terkait dengan
Peningkatan Pengelolaan Kas Negara 5 82.302.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan Sesuai Program Perencanaan RPMK/ RKMK 70 003 Perjanjian Kerjasama dalam rangka Pengelolaan Kas
Negara
4 514.382.000,00
Indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam melaksanakan Kontrak 3,25 007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 5 Triliun 7.100.164.000,00
Jumlah Penerimaan dari Pengelolaan Kas 5
Persentase Akurasi Data Rekening Pemerintah Pusat 90
Indeks efektivitas pengelolaan kas pinjaman dan hibah 3,3 Kode
Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
003 Kajian Pelaksanaan Anggaran 10 4.940.553.000,00
Indeks ketepatan waktu penyusunan reviu pelaksanaan anggaran, spending review dan laporan khatulistiwa (KFR Gabungan)
3,5
Nilai efektivitas edukasi dan komunikasi terkait
pelaksanaan anggaran 90
Indeks Ketepatan Waktu Penyelesaian Kajian Monev
1702 Manajemen lnvestasi dan Penerusan Pinjaman 16.546.936.000,00 Persentase pencapaian target penerimaan pokok dan bunga pinjaman 100
Indeks Kualitas LK BA 999.04 4
001 Rekomendasi Terkait Manajemen Investasi 41 7.489.787.000,00 Persentase penyaluran dana di bidang investasi,
subsidi, dan pembiayaan secara optimal 95
lndeks Pemanfaatan SIKP oleh Stakeholder 4
002 Proses Bisnis dan Kelembagaan Pembiayaan Ultra
Mikro 334 6.328.436.000,00
Tingkat Efektivitas pembinaan terhadap BLU Pengelola
Dana 80
003 Peraturan Terkait Sistem Manajemen lnvestasi 4 865.860.000,00 Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan
Sesuai Program Perencanaan RPMK/ RKMK 78
Indeks Kepatuhan Stakeholder 3,60
004 Layanan Penyaluran, Penagihan, dan Setelmen
Investasi 242 329.223.000,00
Persentase Penyaluran Dana di Bidang lnvestasi,
Subsidi, dan Pembiayaan Secara Optimal 90
Persentase jumlah tagihan yang dikirimkan kepada
debitur secara tepat waktu 100
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 223.542.000,00
Persentase Pengelolaan BMN yang optimal 92
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 120.891.000,00
Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83
Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77
Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan
UAKPB 81
994 Layanan Perkantoran 1 1.189.197.000,00
01 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
009 Laporan Keuangan Kuasa BUN terkait Pengelolaan Kas 6 174.566.000,00
Indeks kualitas laporan keuangan Kuasa BUN Pusat 4
Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LKBUN
yang telah ditindaklanjuti 89
011 79 491.235.000,00
Indeks Validitas Data Transaksi Penerimaan Negara 3
Indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos
Persepsi dalam melaksanakan kontrak 3,25
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 262.374.000,00
Persentase Pengelolaan BMN yang optimal 92
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 106.228.000,00
Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83
Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77
Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan
UAKPB 81
994 Layanan Perkantoran 1 1.144.068.000,00
003 Layanan Pembayaran Program Jaminan Sosial, PFK,
SiLPA, dan Penanganan Bantuan Hukum 33 1.502.319.000,00 Persentase kinerja pembayaran dana program jaminan
sosial, selisih harga beras Bulog dan dana PFK
85
lndeks Kualitas Laporan Keuangan BA 999.99
(Transaksi Khusus) 4
Persentase Penanganan Perkara Hukum Keuangan
Negara 95
004 Pejabat Fungsional yang Dibina untuk Pengendalian
Mutu Kompetensi 2.500 1.827.580.000,00
Persentase Implementasi Jabatan Fungsional Bidang Perbendaharaan
5
Nilai efektivitas edukasi dan komunikasi 85
005 Pengelola Perbendaharaan dan Pejabat Fungsional
Perbendaharaan yang tersertifikasi 9.550 6.225.270.000,00 Persentase peserta diklat teknis di bidang pembinaan
teknis dan analisis perbendaharaan negara yang lulus diklat
90
Persentase Pengelola Perbendaharaan K/L yang lulus
uji kompetensi 90
1704 Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi
Perbendaharaan 181.328.997.000,00
Persentase Tingkat lmplementasi Aplikasi SAKTl 100
Persentase Penyelesaian Program Transformasi Digital 80 001 Sistem lnformasi dan Teknologi Perbendaharaan 12 6.639.376.000,00
Persentase tingkat penyempurnaan aplikasi
perbendaharaan 100
Persentase implementasi DIGIT 80
Persentase keberhasilan switch over sistem TIK pada
DC/ DRC 80
002 Satker Yang Mengimplementasikan SAKTI 20.000 28.864.362.000,00
Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 85
Indeks kepuasan publik atas layanan SITP 4,52
004 Hardware / Software untuk Peningkatan Kapasitas
Layanan SPAN, SAKTI, dan MPN 3 107.016.618.000,00
Persentase tingkat penyempurnaan aplikasi
perbendaharaan (SPAN, SAKTI dan MPN) 90
Persentase downtime sistem TIK 0,10
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
1703 Harmonisasi dan Penyusunan Regulasi serta Proses
Bisnis Perbendaharaan 15.970.636.000,00
Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan 3
Indeks kepuasan Publik atas layanan Direktorat
Sistem Perbendaharaan 4,52
001 Peraturan Bidang Perbendaharaan 7 1.588.059.000,00
Persentase penyelesaian peraturan dan permasalahan
proses bisnis perbendaharaan 97
lndeks Ketepatan Waktu Penyelesaian Harmonisasi
Peraturan 3,5
002 Rekomendasi Penyempurnaan, Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Pembinaan Hukum Keuangan Negara
28 4.827.408.000,00
Presentase Penyelesaian Program Transformasi
Digital 80
Persentase pencapaian kerja sama keuangan
internasional 50
Persentase penyelesaian kajian sistem
994 Layanan Perkantoran 1 1.310.701.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
1705 Penyelenggaraan Kuasa Bendahara Umum Negara 454.077.249.000,00
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L 88
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang Berkualitas 94
002 Layanan Perbendaharaan Kuasa BUN di Daerah 25.265 29.795.815.000,00 Persentase Penyelesaian SP2D secara tepat waktu 99,40 Indeks Kepuasan Satker terhadap Layanan KPPN 4,53
Indeks Efektivitas, Edukasi, dan Komunikasi 86
003 Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN Daerah 1.440 11.252.642.000,00 Persentase Penyampaian LPJ Bendahara Mitra Kerja
KPPN Secara Andal dan Tepat Waktu 97,5
Persentase Rekonsiliasi Tingkat UAKPA secara Tepat
Waktu dan Andal 98,1
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 180 107.411.665.000,00
Persentase Pengelolaan BMN yang Optimal 92
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 180 16.614.694.000,00
Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83
Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77
Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan
UAKPB 81
994 Layanan Perkantoran 180 289.002.433.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
1706 Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di Wilayah 201.340.268.000,00
Nilai Kualitas LK BUN Tingkat Kanwil 94
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L 88
Nilai Kualitas Laporan Kajian Fiskal Regional Kanwil 89 Persentase Rekonsiliasi Tingkat UAKPA secara tepat
waktu dan andal 98,1
Nilai Kualitas Laporan Goverment Finance Statistic
(GFS) Tingkat Wilayah 77
Nilai Kualitas Laporan RPA Kanwil 89
Nilai Rata-Rata Kinerja Penyaluran DAK Fisik dan Dana
Desa pada KPPN 75
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
003 Layanan Manajemen Operasional SPAN 1 37.497.940.000,00
Persentase Downtime Sistem TIK 0,10
Indeks Monitoring Pinjaman dan Kredit Program Kualitas Pelaksanaan Pembinaan dan 78 Persentase revisi dokumen pelaksanaan anggaran satker yang diselesaikan tepat waktu 100 Indeks Efektivitas, Edukasi, dan Komunikasi 86
Rata-Rata Nilai laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN 88 Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal 83 Persentase Pengelolaan BMN yang Optimal 92 Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83 Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77 Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAPPAW dan UAPPBW 81 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95 1707 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen Perbendaharaan 823.299.679.000,00
Persentase Unit Kerja dengan Komposisi SDM Ideal 87 Indeks Kualitas Laporan Keuangan BA 15 4