KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
TAHUN 2020
Realisasi Kerja dan Anggaran
i
KATA PENGANTAR
D
alam rangka mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing unit di lingkungan pemerintahan sekaligus menyelaraskan antara aspek perencanaan, penganggaran, dan akuntabilitas, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Upaya mengaitkan aspek penganggaran dan aspek akuntabilitas ini dimaksudkan untuk mengarah kepada penerapan konsep anggaran berbasis kinerja secara utuh sebagai salah satu pendekatan dalam Sistem penganggaran sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Salah satu implementasi atas azas penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai pertanggungjawaban atas pencapaian tujuan/sasaran strategis instansi. Dikaitkan dengan pendekatan penganggaran berbasis kinerja, setiap unit penyelenggara negara harus dapat mempertanggungjawabkan berbagai kinerja yang telah diraih dikaitkan dengan penyediaan anggaran yang dialokasikan serta pencapaian visi misi organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan.Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) sebagai salah satu unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan berkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja yang berisi berbagai capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam tahun 2020 sebagai bentuk keterbukaan informasi dan pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja dan pelaksanaan program/kegiatan DJPb.
Di samping itu, melalui LAKIN yang disusun diharapkan dapat tercipta transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi DJPb yang bertanggung jawab untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara. LAKIN DJPb Tahun 2020 diharapkan secara eksternal dapat digunakan sebagai media pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan secara internal dapat digunakan oleh seluruh jajaran pegawai DJPb untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja seiring dengan bertambahnya tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dimasa yang akan datang.
Jakarta, Februari 2021 Direktur Jenderal Perbendaharaan
Ringkasan Eksekutif
Tahun 2020 merupakan awal tahun kedua masa Kabinet Indonesia Maju periode tahun 2020-2024 yang memiliki visi “Terwujudnya indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong” dan merupakan periode terakhir dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun
2005-2025. Pencapaian visi Kabinet Kerja tersebut dapat terwujud apabila segenap jajaran pemerintahan menjalankan tugas dan fungsinya secara tepat dan
optimal, yang direfleksikan dari pencapaian kinerja dalam mendukung agenda prioritas nasional.
Dalam rangka mendukung visi Kabinet Indonesia Maju tersebut, Kementerian Keuangan mengemban tugas strategis sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor
28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan yaitu sebagai pengelola fiskal yang berwenang dalam penyusunan kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro. Dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan negara tersebut, Kementerian
Keuangan dituntut untuk melaksanakannya dengan prudent, transparan, akuntabel, efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Sebagai bagian dari Kementerian Keuangan, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 217/PMK.01/2018, DJPb memiliki tugas untuk menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum (BLU), dan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DJPb telah menetapkan visi, yaitu “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara
yang Unggul di Tingkat Dunia dalam rangka mendukung Visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian
Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, DJPb menjalankan misi yang meliputi:
1) Mewujudkan pengelolaan kas negara yang prudent, efisien, dan optimal; 2) Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel;
3) Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu;
4) Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif, dan berkelanjutan;
5) Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern;
6) Mewujudkan tata kelola sumber daya, proses bisnis, dan sistem teknologi informasi perbendaharaan yang modern, efektif, dan adaptif.
Dalam mendukung pencapaian prioritas nasional serta mewujudkan visi dan misi organisasi, DJPb telah menyusun kegiatan prioritas dan Rencana Strategis (Renstra) DJPb Tahun 2020-2024.
Renstra memuat lima tujuan DJPb, yaitu: ( 1 ) Pengelolaan kas negara yang prudent dan
optimal, (2) Pelaksanaan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan APBN yang andal dan akuntabel, 3) Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum
yang inovatif dan modern, (4) Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang
andal, modern, dan sesuai best practice; (5) Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber
daya organisasi secara modern dan optimal.
Untuk mencapai visi dan misi serta tujuan yang telah ditetapkan, DJPb menjabarkan sasaran-sasaran strategis sebagai rincian atas
tujuan tersebut. Setiap sasaran tersebut disertai dengan ukuran sebagai alat untuk
mengetahui pencapaian sasaran dimaksud.
Pada tahun 2020, ditetapkan 11 sasaran strategis dan 26 indikator kinerja utama (IKU),
dengan 2 sub IKU, beserta targetnya.
Pada pelaksanaan APBN Tahun 2020, Pandemi COVID-19 yang merenggut banyak korban jiwa telah mengganggu aktivitas ekonomi dan membawa implikasi besar bagi perekonomian sebagian besar negara-negara di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Respon kebijakan keuangan negara dan fiskal dibutuhkan untuk menghadapi risiko pandemi COVID-19. Respon
tersebut berupa strategi-strategi yang dirumuskan untuk mengantisipasi dampak
yang ditimbulkan oleh COVID-19 pada aspek pengelolaan fiskal dan perekonomian di bidang
perbendaharaan, serta langkah-langkah di bidang perbendaharaan yang mengarah pada
upaya recovery perekonomian nasional pada periode tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. untuk mendukung strategi dalam rangka
antisipasi dampak covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, ditetapkan penyesuaian kebijakan pengelolaan kinerja tahun 2020 seperti relaksasi target kinerja dan adendum target kinerja, dan pengembangan mekanisme kerja dan sistem pendukung berbasis IT yang mendukung kinerja tetap optimal di masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan evaluasi kinerja tahun 2020, secara keseluruhan kinerja DJPb sudah baik, di mana Nilai Kinerja Organisasi (NKO) adalah sebesar 113,10, meningkat dari NKO DJPb tahun 2019 sebesar 109,66. Dari 26 Indikator Kinerja Utama (IKU) DJPb tahun 2020, seluruhnya telah berstatus hijau (memenuhi target/ekspektasi). Adapun rincian capaian untuk setiap IKU pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1) Indeks opini BPK atas LKPP terealisasi sebesar 4 (target 4 (WTP);
2) Indeks efektivitas investasi pemerintah terealisasi sebesar 4,5 (target 4 dari skala 5);
3) Indeks optimalisasi kas terhadap bunga utang terealisasi sebesar 3,5 (target 3 dari skala 4);
4) Indeks kepuasan pengguna layanan terealisasi sebesar 4,64 (target 4 dari skala
5);
5) Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan terealisasi sebesar 4 (target 3 dari skala 4);
6) Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi terealisasi sebesar 90,85 (target 87);
7) Persentase implementasi jabatan fungsional bidang perbendaharaan terealisasi sebesar 79,03% (target 75%);
8) Deviasi proyeksi perencanaan kas pemerintah pusat terealisasi sebesar 2,60% (target 4,75%);
9) Indeks pengendalian biaya atas SILPA terealisasi sebesar 3,75 (target 3 skala 4);
v
10) Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/Lterealisasi sebesar 92,19 (target 88);
11) Tingkat implementasi redesign sistem penganggaran terealisasi sebesar 100% (target 100%);
12) Persentase pencapaian target pendapatan BLU terealisasi sebesar 139,36% (target 100%);
13) Indeks efektivitas pelaksanaan tugas khusus terealisasi sebesar 111,43% (target 100%);
14) Rata-rata indeks opini BPK atas LK K/L dan LK BUN terealisasi sebesar 3,95 (target 3,6 dari skala 4);
15) Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti terealisasi sebesar 96,99% (target 89%);
16) Persentase pemenuhan standar soft dan hard competency terealisasi sebesar 98,78% (target 93%);
17) Persentase penyelesaian delayering terealisasi sebesar 100% (target 93%);
18) Persentase efisiensi belanja birokrasi terealisasi sebesar 29,92 % (target 10%);
19) Indeks integritas organisasi terealisasi sebesar 105,31% (target 97,19%);
20)Persentase penyelesaian program RBTK terealisasi sebesar 95,72% (target 85%);
21) Tingkat implementasi learning organisastion terealisasi sebesar 97,64 (target 75);
22)Persentase kualitas pelaksanaan anggaran terealisasi sebesar 96,16% (target 95%);
23)Indeks kualitas pelaporan keuangan BA 15 terealisasi sebesar 96 % (target 85)
24)Indeks efektivitas komunikasi publik arget terealisasi sebesar 3,66 (target indeks 3,5
dari Skala 4);
25)Indeks kualitas pengelolaan sistem TIK terealisasi sebesar 158,28(target 100);
26)Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI terealisasi sebesar 100% dari target 100%.
Pada sisi pengelolaan anggaran, DJPb telah merealisasikan penyerapan DIPA TA 2020
untuk semua jenis belanja sebesar 97,03%, yaitu Rp.32,413 T dari total pagu sebesar Rp 33,405 T. Kualitas pemanfaatan anggaran tidak direfleksikan dengan sekedar menyerap pagu anggaran, tetapi juga memperhitungkan juga ketercapaian keluaran riil, konsistensi dengan perencanaan, serta upaya efisiensi
dalam penyerapannya. Selain itu, pemanfaatan anggaran yang berkualitas
harus memberikan dampak yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas.
DJPb juga telah menghasilkan berbagai capaian membanggakan selama tahun 2020,
antara lain:
1) Perolehan opini WTP dari BPK atas LKPP Tahun 2019, sebagai perolehan opini WTP ke -empat kalinya;
2) Penghargaan Top Digital Implementation atas Aplikasi Pengelolaan APBN DJPb;
3) Medali Emas Top Ranking Performance Awards (TRPA) tahun 2020 tingkat Asia Pasifik atas layanan Hai DJPb;
4) Penghargaan Top 3 Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020;
5) Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi Untuk 57 Kantor Vertikal Dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani 9 Kantor Vertikal dari Kemenpan-RB;
6) Surveillance Audit untuk seluruh KPPN dengan hasil telah diadopsi dan di-implementasikan ISO 9001:2015 dengan baik;
7) Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2020 Tertinggi dari Universitas Padjajaran;
8) Kategori informatif PPID Tingkat I lingkup Kementerian Keuangan;
9) Peringkat Pertama Indeks Persepsi Integritas (IPI) Tahun 2020;
10) Nilai Piloting Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan APBN melalui Platform Pembayaran Pemerintah (SSC-Gaji);
11) Otomasi Maksimum Pencairan (MP) PNBP Terpusat;
12) Optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) di Dalam Negeri dan Pengaturan KKP untuk Bagian Anggaran BUN;
13) Uji Coba Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) di Luar Negeri; 14) Proses Bisnis Layanan Non Tatap Muka dalam masa Pandemi COVID-19;
15) Kick off meeting ujicoba Penyetoran Pajak ke Kas Negara yang terintegrasi dengan pencairan dana belanja daerah atau yang lebih dikenal sebagai SP2D Online;
16) Penyaluran Subsidi Bunga/Subsidi Margin Bagi UMKM Dalam Rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);
17) Launching inovasi aplikasi pengelolaan kinerja DJPb (Intense); 18) dan berbagai kinerja membanggakan lainnya.
Andin Hadiyanto
Direktur Jenderal Perbendaharaan ‘’Direktorat Jenderal Perbendaharaan terus
mengedepankan reformasi birokrasi, menjalankan tata kelola organisasi , anggaran dan SDM, dengan penuh integritas, dan terus mengupayakan cara-cara terbaik untuk meningkatkan layanan.”
vii
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGAKANDirektorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
DAFTAR
ISI
#
Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi i Ii viiI
Pendahuluan Latar BelakangTugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Peran Strategis Sistematika Laporan 03 03 04 07 11 II Perencanaan Kinerja Rencana Strategis
Rencana Kerja dan Rencana Kerja dan Anggaran Perjanjian Kinerja 15 15 19 31
ix
III Akuntabilitas KinerjaCapaian Kinerja Organisasi Realisasi Agenda Prioritas Realisasi Anggaran Kinerja Lainnya 51 51 136 141 149
IV
Inisiatif Peningkatan Kinerja DJPb Tindak lanjut atas evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) Revitalisasi Manajemen Kinerja DJPb183 183 187
V
Penutup Penutup Lampiran 197 197 199x
DAFTAR TABEL
2A.1 2A.2 2B.1 2B.2 2B.3 2B.4 2C.1 2C.2 2C.3 3A.1 3A.2 3A.3 3A.4 3A.5 3A.6 3A.7 3A.8 3A.9 3A.10 3A.11 3A.12 3A.13 3A.14 3A.15 3A.16 3A.17 3A.18 3A.19 3A.20 3A.21 3A.22 3A.23 3A.24 3A.25 3A.26Target Kinerja DJPb pada Renstra
Target Kinerja DJPb pada tingkat Kementerian Keuangan tahun 2020-2024 Sasaran Pendukung Pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2020 Lingkup DJPb Renja DJPb Tahun 2020
Alokasi Anggaran DJPb Tahun 2016 s.d.2020 Per Jenis Belanja Kerangka Pendanaan untuk Kegiata Prioritas DJPb 2020 Target Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One DJPb 2020
Pendanaan Per Kegiatan untuk Mendukung Pencapaian Sasaran Strategis 2020 Adendum Kontrak Kinerja Kemenkeu-One DJPb 2020
NKO DJPb Berdasarkan Perspektif
Capaian IKU Kemenkeu-One DJPb Tahun 2020 Capaian IKU pada Sasaran Strategis
Indeks pengukuran LKPP dan LK BUN
Capaian IKU indeks opini BPK atas LKPP dan LKBUN Penilaian LKPP dan LK BUN tahun 2006 s.d. 2019 Realisasi IKU tahun 2017 s.d. 2020
Rincian opini LKKL dan LKBUN Capaian IKU pada Sasaran Strategis 2
Jumlah Layanan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jenis Layanan per Kota DJPb
Jenis Layanan dan karakteristik DJPb tahun 2020 Demografi Responden SKPL DJPb 2020
Rincian Skor Indeks Kepuasan atas 11 Aspek Layanan yang Diteliti Tahun 2020 Capaian IKU Indeks kepuasan pengguna layanan Tahun 2020
Perbandingan Capaian IKU Indeks kepuasan pengguna layanan (IKPL) 2012 s.d. 2020 Perbandingan Realisasi IKU IKPL atas layanan DJPb s.d. 2020 dengan Renstra 2015-2020 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 3
Capaian IKU pada Sasaran Strategis 4
Capaian IKU Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi Tahun 2020
Perbandingan Realisasi IKU Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi Tahun 2015-2020 Capaian IKU "Persentase implementasi jabatan fungsional di bidang perbendaharaan" Capaian IKU pada Sasaran Strategis 5
Realisasi Deviasi Proyeksi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Pada Tahun 2020 Realisasi IKU Deviasi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Tahun 2020 per Triwulan Capaian IKU pada Sasaran Strategis 6
17 18 21 22 29 30 35 36 44 51 51 52 53 54 54 55 55 63 64 64 66 66 67 68 68 68 73 76 78 78 81 82 84 85 88
xi
3A.27 3A.28 3A.29 3A.30 3A.31 3A.32 3C.1 3C.2 3C.3 3C.4 4B.1 4B.2 4B.3 4B.4 4B.5 4B.6 4B.7 4B.8 4B.9 4B.10 4B.11 4B.12 4B.13 4B.14 4B.15Capaian IKU pada Sasaran Strategis 7 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 8 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 9
Capaian IKU "Persentase penyelesaian program RBTK" tahun 2020 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 10
Capaian IKU pada Sasaran Strategis 11
Realisasi DIPA DJPb (Non BLU) TA 2016 s.d. 2020 per Jenis Belanja Realisasi DIPA DJPb dan BLU BPDPKS dan PIP TA 2017 s.d. 2020 Realisasi DIPA DJPb TA 2020 per Jenis Kegiatan
Perbandingan Realisasi DIPA DJPb TA 2019 dan 2020 per Jenis Kegiatan Kriteria Penilaian Unsur Pertama Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kedua Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur KetIga Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Keempat Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kelima Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Keenam Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Ketujuh Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kedelapan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kesembilan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kesebelas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kedua Belas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Ketiga Belas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Keempat Belas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Kelima Belas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Kriteria Penilaian Unsur Ketujuh Belas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja
102 105 108 120 123 131 141 142 143 144 187 188 188 189 189 190 190 191 191 192 192 192 193 193 194
DAFTAR GRAFIK
1B.1 2B.1 Statistika SDMPerkembangan alokasi anggaran DJPb tahun 2016 s.d. 2020
6 30
A. Latar Belakang
B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
C. Peran Strategis
D
irektorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 35, 36, dan 37 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK/2004, yang secarahukum meleburkan unit-unit pengelola fungsi perbendaharaan menjadi satu unit. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, DJPb mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), dan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. DJPb dituntut untuk melaksanakan tugas tersebut dengan pruden, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Gedung Prijadi Praptosuhardjo I (DJPb) A. Latar Belakang
Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam UU No. 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk
penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN).
LAKIN DJPb Tahun 2020 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban DJPb dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun
2020 dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi DJPb dan sekaligus sebagai alat
kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit di lingkungan DJPb, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja DJPb.
Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LAKIN juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/ PMK.01/2018 yang terakhir diubah dengan PMK Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, DJPb adalah organisasi eselon I di bawah Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan Investasi, pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), dan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, DJPb menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi,
pembinaan pengelolaan keuangan BLU, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan
investasi, pembinaan pengelolaan keuangan
BLU, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan
pengelolaan keuangan BLU, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan BLU, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
5. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan Investasi, pembinaan pengelolaan keuangan BLU, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
6. Pelaksanaan administrasi DJPb;
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
Berdasarkan perumusan fungsi tersebut, DJPb telah membentuk unit-unit eselon II di tingkat pusat dan daerah. Unit-unit tersebut telah lahir dan disusun sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi yang berbasis pada pelayanan yang efisien, efektif, dan terfokus. Struktur organisasi
DJPb sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Keuangan dan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJPb adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat Direktorat Jenderal; 2. Direktorat Pelaksanaan Anggaran; 3. Direktorat Pengelolaan Kas Negara; 4. Direktorat Sistem Manajemen Investasi; 5. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
6. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keu-angan;
7. Direktorat Sistem Perbendaharaan;
8. Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan;
9. Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan; 10. 34 Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb;
11. 182 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Gamb ar S tr u ktu r O rg anis as i DJ Pb
Perubahan struktur organisasi tanpa didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) memadai tidak akan membawa ke arah pencapaian misi yang dicita-citakan. Jumlah SDM DJPb yang besar dan tersebar di
seluruh Indonesia tentunya menjadi tantangan tersendiri sehingga diperlukan perhatian khusus dalam pengelolaan SDM serta peningkatan kualitas dan kompetensi yang dibutuhkan. Pengelolaan
SDM ditujukan pada terwujudnya SDM yang berkomitmen pada integritas, moralitas, profesionalitas, dan kesejahteraan. SDM DJPb per 31 Desember 2020 adalah sejumlah 7.140 orang dengan statistik sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut:
C. Peran Strategis
Sebagai sebuah organisasi yang dapat dikategorikan sebagai sebuah holding type organization karena memiliki kantor vertikal cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ditambah dengan jumlah pegawai ribuan orang, serta memberikan pelayanan langsung kepada stakeholders, DJPb memiliki peran strategis dalam pengelolaan keuangan negara khususnya di bidang pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, dan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peran strategis DJPb terkait dengan pelayanan publik antara lain:
1. Alokasi belanja negara yang tepat sasaran, tepat waktu, efektif, efisien, dan akuntabel; 2. Tata kelola yang yang tertib, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan belanja negara; 3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah.
4. Terciptanya tata kelola organisasi yang sesuai peraturan perundang-undangan. Gambar Sebaran Unit dan SDM DJPb
Peran DJPb Dalam Mendukung Pelaksanaan Arah Kebijakan Nasional
Kementerian Keuangan mendukung seluruh Agenda Pembangunan dari 7 Agenda Pembangunan dimaksud melalui beberapa strategi yang akan dilaksanakan, dalam rangka mencapai sasaran pada setiap agenda. Dalam
hal ini, DJPb khususnya mendukung Agenda Pembangunan 1 dan 3, yang secara lebih detail
dukungan tersebut adalah sebagai berikut:
Agenda Pembangunan 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan.
Kementerian Keuangan dalam Agenda
Pembangunan 1 RPJMN tahun 2020-2024 diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan pembangunan nasional, yaitu: (1) pemenuhan kebutuhan energi
dengan mengutamakan peningkatan energi baru terbarukan (EBT); 2) penguatan
kewirausahaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi; (3) peningkatan
nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi; (4) peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN); dan (5) penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Dalam hal ini, DJPb menjalankan arah kebijakan sebagai berikut:
1. Arah kebijakan 2: Penguatan kewirausahaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, yang dilaksanakan dengan strategi meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha, melalui penyediaan insentif fiskal yang berorientasi ekspor dan penyediaan skema pembiayaan bagi wirausaha dan UMKM, termasuk modal awal usaha, serta pendampingan mengakses kredit/ pembiayaan. Pada DJPb, implementasi strategi tersebut dilaksanakan oleh: Direktorat Sistem Manajemen Investasi dan Pusat Investasi Pemerintah.
2. Arah kebijakan 5: Penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi, yang dilaksanakan dengan
strategi reformasi fiskal melalui penyempurnaan regulasi PNBP, peningkatan kepatuhan dan intensifikasi pengawasan PNBP, peningkatan PNBP dari pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan
kinerja Badan Layanan Umum (BLU), serta pengembangan layanan berbasis digital untuk meningkatkan PNBP. Pada DJPb, implementasi strategi tersebut dilaksanakan oleh: Direktorat
Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Agenda Pembangunan 3: Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing.
Kementerian Keuangan dalam Agenda Pembangunan 3 RPJMN tahun 2020-2024 diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan pembangunan nasional, yaitu: (1) Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial; (2) Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta; (3) Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas; (4) Mengentaskan kemiskinan; (5) Meningkatkan produktivitas dan daya saing. Dalam hal ini, DJPb menjalankan arah kebijakan 4: Mengentaskan kemiskinan, yang dilaksanakan dengan strategi akselerasi penguatan ekonomi keluarga, melalui fasilitasi pendanaan ultra mikro bagi individu atau kelompok usaha produktif dari keluarga miskin dan rentan. Pada DJPb, implementasi strategi tersebut dilaksanakan oleh: Direktorat Sistem Manajemen Investasi.
Seluruh fungsi dalam DJPb saling bersinergi dan terintegrasi penuh, baik antar direktorat maupun bagian yang ada di dalamnya. Sebagai suatu organisasi terbuka, DJPb berinteraksi dan menyelaraskan
diri dengan lingkungan eksternal, seperti teknologi, ekonomi, undang-undang, dan faktor sosial kemasyarakatan, serta selalu berusaha menggunakan teknologi yang tepat guna dan menjadi organisasi
pembelajar yang menuntut seluruh elemen di dalamnya untuk selalu mengembangkan diri sesuai
kerangka budaya organisasi, yaitu profesional, disiplin, akuntabel, pelayanan prima, dan inovatif. Segenap elemen organisasi senantiasa berpikir dengan langkah-langkah yang sistematis dan terencana,
memiliki role model dalam hal berpikir mengenai kemajuan organisasi melalui keteladanan para pimpinan organisasi, serta pandangan dan harapan pimpinan terhadap organisasi ke depan.
Dengan dukungan pimpinan terkait manajerial organisasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari, fungsi -fungsi treasury akan berkembang untuk mengikuti tuntutan stakeholders. Konsep keterpaduan telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan salah satu fungsi secara sempit, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh fungsi-fungsi lain di dalam organisasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam penyelesaian tugas-tugas keseharian yang sebelumnya dilaksanakan secara manual dan mampu meningkatkan peran atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkait fungsi distribusi, stabilisasi, dan alokasi dalam menciptakan kondisi fiskal negara yang sehat dan berkesinambungan.
Berbagai isu strategis yang terjadi sepanjang tahun 2020 telah menjadi perhatian DJPb dan disikapi dalam wujud perumusan dan penyesuian implementasi kebijakan untuk mewujudkan tercapainya visi DJPb,
antara lain: penyesuaian proses bisnis layanan tanpa tatap muka, pengembangan SAKTI Web, penyesuian mekanisme pola kerja pegawai di masa pandemi, piloting pembayaran dalam rangka
pelaksanaan APBN melalui Platform Pembayaran Pemerintah, Optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) di Dalam Negeri dan Pengaturan KKP untuk Bagian Anggaran BUN, uji coba penggunaan KKP di luar negeri, penyaluran subsidi bunga/subsidi margin bagi UMKM dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional, pembukaan Rekening Khusus (Reksus) Pinjaman dan Hibah Luar Negeri di Bank Umum, dan lain-lain.
1. Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang melanda berbagai negara di belahan dunia telah menyebabkan pelaksanaan pokok dan fungsi tidak berjalan secara normal;
2. Slimplifikasi pelaksanaan anggaran melalui peningkatan sistem informasi dan proses
bisnis di bidang perbendaharaan pada era industri 4.0;
3. Upaya menjaga opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas hasil pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2019;
4. Penguatan manajemen investasi pemerintah untuk meningkatkan manfaat investasi;
5. Perbaikan strategi komunikasi publik;
6. Peningkatan akurasi perencanaan kas pemerintah pusat;
7. Implementasi penuh Kartu Kredit Pemerintah (KKP);
8. Implementasi SAKTI;
9. Upaya implementasi jabatan fungsional di bidang perbendaharaan;
10. Implementasi delayering;
11. Peningkatan kualitas penyaluran UMi, DAK Fisik, dan Dana Desa;
12. Surveillance audit unit DJPb yang telah mendapatkan Standar Mutu Manajemen (SMM) ISO 9001:2015;
13. Peningkatan soft dan hard competency pegawai.
D. Sistematika Laporan
Sistematika penyajian LAKIN DJPb Tahun 2020 adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issues) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun bersangkutan yang dimulai dengan penjelasan Renstra DJPb Tahun 2020-2024 khususnya untuk tahun 2020, dilanjutkan dengan penjelasan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan penjelasan penetapan/perjanjian kinerja tahun 2020, termasuk adendum kontrak kinerja.
Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.
B. Realisasi Anggaran Prioritas
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan oleh DJPB untuk mendukung agenda prioritas nasional yang termaktub dalam RKP tahun 2020.
C. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. D. Kinerja Lain-Lain
Pada sub bab ini diuraikan kinerja lainnya DJPb pada tahun yang bersangkutan meliputi kinerja dalam inovasi manajemen/pelayanan, inisiatif pemberantasan korupsi, penghargaan, dan capaian lainnya.
Bab IV Inisiatif Peningkatan Kinerja DJPb
Pada bab ini diuraikan inisiatif yang telah dilakukan DJPb dalam meningkatkan kinerjanya yang dimulai dari penjelasan tindak lanjut atas evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) DJPb dan dilanjutkan dengan penjelasan revitalisasi manajemen kinerja DJPb.
Bab V Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
Lampiran LAKIN DJPb Tahun 2020 meliputi Perjanjian Kinerja DJPb Tahun 2020, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) DJPb Tahun 2020, Formulir Pengukuran Kinerja DJPb Tahun 2020, dan Informasi Kinerja dan Anggaran DJPb Tahun 2020.
A. Rencana Strategis
B. Renjcan Kerja (Renja) dan Rencana Kerja
dan Anggaran
A. Rencana Strategis
P E R E N C A N A A N K I N E R J A
Dalam rangka mendukung visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan”, Visi DJPb tahun 2020-2024, yaitu:
“Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Dunia”.
Pada Misi Kementerian Keuangan tahun 2020-2024, DJPb mendukung misi nomor 3 (Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif) dan nomor 4 (Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum). Dukungan tersebut diwujudkan melalui:
1. Mewujudkan pengelolaan kas negara yang prudent, efisien, dan optimal; 2. Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu;
4. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif, dan berkelanjutan;
5. Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern; 6. Mewujudkan tata kelola sumber daya, proses bisnis, dan sistem teknologi informasi
perbendaharaan yang modern, efektif, dan adaptif.
Sebagai pengelola APBN di bidang Perbendaharaan, DJPb berfokus untuk mewujudkan fungsi perbendaharaan yang memiliki kinerja tinggi dan sesuai dengan best practices, transparan, dan akuntabel. Dengan pengelolaan fiskal yang baik, diharapkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan yang menjadi cita-cita bangsa dapat terwujud.
Dalam pelaksanaan Agenda Pembangunan Nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, DJPb berperan dalam pelaksanaan Agenda Pembangunan 1 (AP1): Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, dan Agenda Pembangunan 3 (AP3): Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Dalam hal ini, DJPb terlibat dalam arah kebijakan nasional dalam pelaksanaan AP1,
Hal Arti
Pengelola perbendaharaan negara
DJPb mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Unggul Memiliki makna utama atau terbaik dalam kualitas kinerja
Di tingkat dunia Kualitas kinerja yang dihasilkan DJPb memiliki kualitas setara dengan kualitas kinerja dengan pengelola perbendaharaan di negara lainnya yang telah sesuai dengan best practices
yaitu: (1) penguatan kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan koperasi; (2) penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Sementara itu, dalam pelaksanaan AP3, DJPb terlibat pada arah kebijakan nasional: mengentaskan kemiskinan.
Dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Keuangan, DJPb menjalankan arah kebijakan Kementerian Keuangan tahun 2020-2024, yaitu:
1. Pengelolaan belanja negara yang berkualitas;
2. Pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara, dan pembiayaan yang akuntabel dan produktif dengan risiko yang terkendali;
3. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.
Di samping itu, dalam rangka mewujudkan visi dan misi DJPb dalam mendukung visi dan misi Kementerian Keuangan, ditetapkan lima tujuan DJPb Tahun 2020-2024, yaitu:
1. Pengelolaan kas negara yang prudent dan optimal;
2. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang andal dan akuntabel;
3. Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern;
4. Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai best practice ; 5. Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara modern dan optimal.
Sebagaimana tertuang dalam Renstra DJPb Tahun 2020-2024, Dalam rangka mendukung pencapaian lima tujuan DJPb, telah menetapkan sembilan sasaran strategis yang merupakan kondisi yang diinginkan untuk dicapai oleh DJPb selama tahun 2020-2024 yaitu:
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pengelolaan kas negara yang prudent dan optimal adalah Pengelolaan kas secara aman, efektif, dan optimal.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang efektif, yaitu:
a. Pelaksanaan APBN yang efektif, efisien, dan akuntabel;
b. Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern, yaitu:
a. Pelaksanaan tata kelola investasi pemerintah yang modern dan mendukung inklusi keuangan berkelanjutan;
b. Peningkatan produktivitas dan pelayanan BLU kepada masyarakat.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai best practice, yaitu:
a. Regulasi dan proses bisnis perbendaharaan yang andal, mutakhir, dan akuntabel;
b. Sistem teknologi informasi perbendaharaan yang terintegrasi, fleksibel, dan ramah pengguna. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya
organisasi secara modern dan optimal, yaitu:
a. Pengelolaan organisasi dan SDM yang efektif, modern, dan berintegritas; b. Pengelolaan aset dan keuangan yang modern, efisien, dan akuntabel.
No Tujuan/
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
UIC 2020
1 2 3 4 9
1. Pengelolaan kas negara yang prudent dan optimal Pengelolaan kas secara aman, efektif, dan optimal
Deviasi proyeksi perencanaan kas pemerintah pusat
4,75% Dit. PKN
2. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang andal dan akuntabel Pelaksanaan APBN yang efektif,
efisien, dan akuntabel
Nilai kinerja pengelolaan penyaluran Dana Transfer ke
Daerah (yang menjadi kewenangan DJPb)
80 Dit. PA
Akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu
Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah ditindaklanjuti
89% Dit. APK
3 Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan BLU yang inovatif dan modern Pelaksanaan tata kelola investasi
pemerintah yang modern dan mendukung inklusi keuangan yang
berkelanjutan
Persentase pencapaian target penerimaan pokok dan bunga pinjaman
100% Dit. SMI
Peningkatan produktivitas dan pelayanan BLU kepada masyarakat
Persentase pencapaian target pendapatan BLU
100% Dit. PPK BLU Persentase BLU yang kinerjanya
baik
93%
4 Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai best practices Regulasi dan proses bisnis
perbendaharaan yang andal, muta-khir, dan akuntabel
Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan
3 (skala 4)
Dit. SP
Persentase implementasi
jabatan fungsional di bidang perbendaharaan negara
75%
Sistem teknologi informasi perbendaharaan yang andal dan modern
Tingkat downtime sistem TIK 0,1% Dit. SITP
5 Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara modern dan optimal Pengelolaan organisasi dan SDM
yang efektif, modern, dan berintegritas
Indeks kepuasan pengguna
layanan (skala 5) 4 Sekretariat DJPb Persentase penyelesaian delayering 100%
Persentase pemenuhan soft dan hard competency
93%
Tingkat implementasi learning organization
75%
Indeks integritas Organisasi 90 (skala
100) Pengelolaan aset dan keuangan yang
modern, efisien, dan akuntabel
Persentase kualitas pelaksanaan anggaran
95%
Tingkat kualitas pengelolaan BMN
100% Tabel 2A.1 Target Kinerja DJPb pada Renstra DJPb
No Tujuan/
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
UIC 2020
1 2 3 4 9
1. Pengelolaan Perbendaharaan dan Kekayaan Negara yang Akuntabel dan Produktif dengan Risiko yang Terkendali
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban
anggaran belanja pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel
Indeks optimalisasi kas
terhadap bunga utang (skala 4) 3 Dit. PKN dan DJPPR Indeks opini BPK atas LKPP
dan LK BUN (skala 4) 4 Dit. APK dan Itjen Nilai kinerja pelaksanaan
anggaran K/L* 88 Dit. PA
Persentase instansi Pemerintah Pusat (K/L) yang mendapatkan opini WTP
91% Dit. APK
Pengelolaan kekayaan negara yang lebih efisien dan efektif serta memberi manfaat finansial
Indeks efektivitas investasi
pemerintah (skala 5) 4 Dit. SMI, DJKN, dan DJPPR
2. Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien Sistem informasi yang
andal dan terintegrasi Persentase proyek strategis TIK penyelesaian 85% Dit. SITP dan Unit Eselon I terkait Pelaksanaan tugas khusus
yang optimal Indeks pelaksanaan tugas khususefektivitas 100 BPDPKS, PIP, dan BPDLH Sementara, target kinerja DJPb tahun 2020 dalam rangka mendukung Renstra Kementerian Keuangan adalah:
19 LAKIN DJPb 2020 B. Rencana Kerja ( Renja)
dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 1. Rencana Kerja ( Renja)
Dalam kerangka penguatan perencanaan pembangunan seperti diamanatkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, Bappenas menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 dengan
pendekatan penganggaran berbasis program (money follows program) dan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS). Dokumen RKP tahun 2020 memuat hasil evaluasi pencapaian
Prioritas Nasional (PN) RKP 2018, rancangan kerangka ekonomi makro, arah pengembangan wilayah, pendanaan pembangunan, prioritas pembangunan nasional, pembangunan bidang, serta kaidah pelaksanaan. Tema pembangunan tahun 2020 adalah Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
Pertumbuhan Berkualitas” yang ditujukan untuk menjaga keberlanjutan pencapaian hasil-hasil pembangunan RPJMN 2015-2019 dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2020-2024.
Sebagai implementasi penguatan perencanaan pembangunan, dalam penyusunan RKP tahun 2020 dilakukan beberapa hal, yaitu:
(1) Menjaga konsistensi jumlah Prioritas Nasional (PN) dan Program Prioritas (PP) sama dengan RKP 2019 sebanyak 5 PN dan 25 PP;
(2) Memastikan konsistensi perencanaan dan penganggaran PN, PP, dan Kegiatan Prioritas (KP); (3) Menjadikan konsep pengembangan wilayah menjadi basis dalam penyusunan PP dan KP; serta (4) Mengintegrasikan sumber-sumber pendanaan, yang mencakup belanja Kementerian/Lembaga (K/
L), belanja non-K/L, belanja transfer ke daerah, pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN), sumber pembiayaan lainnya seperti melalui pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan Pembiayaan Investasi Non-APBN (PINA), serta upaya pemanfaatan potensi investasi melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Penjabaran rencana pembangunan dokumen RKP tahun 2020 dapat dikelompokkan ke dalam prioritas pembangunan nasional dan pembangunan bidang. Prioritas pembangunan nasional secara lebih rinci
dijabarkan ke dalam PN, PP, dan KP dengan menjaga ketepatan hierarki sasaran dan ketepatan indikator sasaran di setiap tingkatan kinerja. Hal ini penting untuk penajaman substansi perencanaan
dan penganggaran yang terintegrasi dalam rangka memastikan tercapainya sasaran dan target pembangunan serta dapat terlaksananya evaluasi dan pengendalian pencapaian sasaran PN secara
efektif. Penjabaran RKP tahun 2020 ke dalam 5 (lima) PN meliputi:
(1) Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan; (2) Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah;
(3) Nilai TambahSektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja; (4) Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan Hidup; serta
(5) Stabilitas Pertahanan dan Keamanan. Sasaran prioritas pembangunan yang menjadi fokus pada tahun 2020 diharapkan dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan.
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kementerian Keuangan dan DJPb Tahun 2020 telah dilakukan pada tahun 2019, sejalan dengan informasi Bappenas terkait rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020. Renja memuat kebijakan, program, dan kegiatan yang meliputi kegiatan pokok serta kegiatan pendukung untuk mencapai sasaran hasil sesuai program induk. Renja dirinci menurut indikator keluaran pada tahun rencana, prakiraan sasaran tahun berikutnya, lokasi, pagu indikatif sebagai indikasi pagu anggaran, serta cara pelaksanaannya.
Proses penyusunan Renja diawali dengan arahan dari Sekretariat Jenderal pada Forum Sekretaris (Forses) terkait perencanaan penganggaran Tahun 2020 yang ditindaklanjuti dengan dilaksanakannya Resource Forum dalam bentuk Bilateral Meeting. Resource Forum merupakan sarana koordinasi antara fungsi pengelola sumber daya dan fungsi teknis yang diinisiasi oleh fungsi perencanaan kinerja dan anggaran di lingkungan Kementerian Keuangan. Resource Forum dilaksanakan dalam rangka penetapan target kinerja dan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan sesuai sasaran strategis Kementerian Keuangan. Pelaksanaan Resource Forum diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-6/MK.1/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaanu Resource Forum Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Kementerian Keuangan. Resource Forum bersifat terbuka, dua arah, berbasis bukti dan berorientasi pada perbaikan ke depan serta fokus pada pencapaian outputs dan outcomes. Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh unit eselon I sebagai bahan dalam pelaksanaan Bilateral Meeting dan Trilateral Meeting.
Tujuan dilakukannya Resource Forum adalah untuk meningkatkan kualitas penyusunan Renja dalam mengimplementasikan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) lingkup Kementerian Keuangan. Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan komitmen, koordinasi dan rasa memiliki (sense of ownership) dalam proses perencanaan anggaran dengan melibatkan semua sumber daya organisasi (resource). Sejalan dengan hal tersebut, penyelenggaraan Resource Forum diselaraskan dengan struktur rencana kerja berdasarkan logic model penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerja (ADIK) sehingga pelaksanaan pembahasan difokuskan pada outcome, output, aktivitas, input, serta indikator kesuksesan dari suatu output dan outcome. Resource Forum mengacu pada perspektif, pencapaian tahun lalu, proyeksi pelaksanaan anggaran tahun berjalan, dan usulan rencana kerja, serta inisiatif strategis tahun yang akan datang.
Dalam hal dukungan untuk Prioritas Nasional dalam RKP Tahun 2020, DJPb memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian Prioritas Nasional ke-1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan, dan Prioritas Nasional ke-3 Nilai TambahSektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja. Peran DJPb dalam prioritas nasional ditunjukkan sebagaimana pada Tabel 2B.1.
Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas Sasaran PN /Proyek Prioritas Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan Pengentasan
Kemiskinan Akselerasi Penguatan Ekonomi Keluarga
Sasaran PN : Meningkatnya cakupan penduduk miskin dan rentan yang dapat mengakses dana ultra mikro
Proyek PN
Pemberian Modal Usaha Proyek KL Mendukung PN 1. Penguatan Proses Bisnis dan
Kelembagaan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
2. Usaha Ultra Mikro yang terfasilitasi pembiayaan Ultra Mikro
Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi
Reformasi fiskal Sasaran PN : Terlaksananya reformasi fiskal
Nilai TambahSektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan
Kerja Proyek PN
Pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (core tax administration system)
Proyek KL Mendukung PN
1. Satker yang Mengimplementasikan SAKTI
2. Hardware/Software untuk Peningkatan Kapasitas Layanan SPAN, SAKTI, dan MPN
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
015.08.09 Program Pengelolaan Perbendaharaan Negara 8.146.540.684.000,00
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L 88
Indeks opini BPK atas LKPP 4
Indeks Likuiditas Kas Negara 3
1698 Penyelenggaraan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran 18.934.806.000,00
Indeks Penyelesaian UU PP APBN Secara Tepat Waktu 4 lndeks Penyelesaian LKPP (Unaudited) dan LK- BUN Secara Tepat Waktu 3 001 Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Negara 6 9.297.287.000,00
Persentase Penyelesaian Rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUN yang telah Ditindaklanjuti
89
006 Statistik Keuangan Pemerintah (Government Finance Statistics)
3 489.305.000,00 Indeks Penyelesaian Penyusunan Laporan Statistik
Keuangan Pemerintah (Government Finance Statistics) secara tepat waktu
3
002 Peraturan/Pedoman Terkait Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran 5 1.885.555.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/RKMK Kebijakan Sesuai
Program Perencanaan RPMK/RKMK 70
Persentase penyusunan modul Sistem Akuntansi
Instansi dan BUN 100
003 Sistem Informasi Keuangan Republik Indonesia (SIKRI) 1 1.646.730.000,00
Persentase Penyelesaian Pengembangan SIKRI 100
005 Pedoman terkait Standar Akuntansi Pemerintahan 5 5.061.219.000,00
Nilai Efektivitas Edukasi dan Komunikasi 85
Persentase Kajian SAP di Lingkungan Pemerintah Pusat
dan Daerah 100
994 Layanan Perkantoran 1 511.887.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 42.823.000,00
Persentase Kualitas Pemenuhan BMN 92
1699 Pembinaan Pelaksanaan Anggaran 9.165.737.000,00
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran Kementerian/
Lembaga 88
Persentase Implementasi Kebijakan dalam rangka
pening-katan efisiensi dan efektivitas Pelaksanaan Anggaran 100 001 Peraturan bidang Pelaksanaan Anggaran 5 1.574.259.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan Sesuai
Program Perencanaan RPMK/ RKMK 70
Adapun rincian Renja DJPb Tahun 2020 secara garis besar dapat ditunjukkan pada Tabel 2B.2.
'004 Layanan Pelaksanaan Anggaran 533 2.650.925.000,00 Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Revisi DIPA Kewenangan DJPb 100 Nilai Kinerja Penyaluran Dana DAK Fisik dan Dana Desa 75 1700 Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum 8.601.057.000,00
Persentase BLU yang Kinerjanya Baik 93
Persentase pencapaian target pendapatan BLU 100
001 Peraturan dan Ketetapan Terkait Pengelolaan
Keuangan BLU 35 2.219.937.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan Sesuai Program Perencanaan RPMK/ RKMK 70 Persentase penyelesaian RKMK penetapan BLU secara tepat waktu 90 Persentase penyelesaian RPMK penetapan tarif BLU secara tepat waktu 80 Persentase remunerasi BLU secara tepat waktu penyelesaian RKMK penetapan 80 002 Satker Badan Layanan Umum yang dibina 218 6.007.800.000,00
Indeks Pembinaan PK BLU Kepuasan Publik atas Layanan Dit 4,15
Indeks efektifitas edukasi dan komunikasi 85
Persentase monitoring dan evaluasi yang ditindaklanjuti BLU penyelesaian rekomendasi hasil 75 003 Dokumen UAR dan UAT Sistem Aplikasi dan
Informasi 2 373.320.000,00
Persentase Tingkat Implementasi Aplikasi BIOS 75
1701 Peningkatan Pengelolaan Kas Negara 9.875.319.000,00
Indeks Efektifitas Pengelolaan Arus Kas 3,1
Indeks Kualitas Optimalisasi Kas 3,1
002 Peraturan dan Petunjuk Teknis Terkait dengan
Peningkatan Pengelolaan Kas Negara 5 82.302.000,00
Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan Sesuai Program Perencanaan RPMK/ RKMK 70 003 Perjanjian Kerjasama dalam rangka Pengelolaan Kas
Negara
4 514.382.000,00
Indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam melaksanakan Kontrak 3,25 007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 5 Triliun 7.100.164.000,00
Jumlah Penerimaan dari Pengelolaan Kas 5
Persentase Akurasi Data Rekening Pemerintah Pusat 90
Indeks efektivitas pengelolaan kas pinjaman dan hibah 3,3 Kode
Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
003 Kajian Pelaksanaan Anggaran 10 4.940.553.000,00
Indeks ketepatan waktu penyusunan reviu pelaksanaan anggaran, spending review dan laporan khatulistiwa (KFR Gabungan)
3,5
Nilai efektivitas edukasi dan komunikasi terkait
pelaksanaan anggaran 90
Indeks Ketepatan Waktu Penyelesaian Kajian Monev
1702 Manajemen lnvestasi dan Penerusan Pinjaman 16.546.936.000,00 Persentase pencapaian target penerimaan pokok dan bunga pinjaman 100
Indeks Kualitas LK BA 999.04 4
001 Rekomendasi Terkait Manajemen Investasi 41 7.489.787.000,00 Persentase penyaluran dana di bidang investasi,
subsidi, dan pembiayaan secara optimal 95
lndeks Pemanfaatan SIKP oleh Stakeholder 4
002 Proses Bisnis dan Kelembagaan Pembiayaan Ultra
Mikro 334 6.328.436.000,00
Tingkat Efektivitas pembinaan terhadap BLU Pengelola
Dana 80
003 Peraturan Terkait Sistem Manajemen lnvestasi 4 865.860.000,00 Persentase Penyelesaian RPMK/ RKMK Kebijakan
Sesuai Program Perencanaan RPMK/ RKMK 78
Indeks Kepatuhan Stakeholder 3,60
004 Layanan Penyaluran, Penagihan, dan Setelmen
Investasi 242 329.223.000,00
Persentase Penyaluran Dana di Bidang lnvestasi,
Subsidi, dan Pembiayaan Secara Optimal 90
Persentase jumlah tagihan yang dikirimkan kepada
debitur secara tepat waktu 100
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 223.542.000,00
Persentase Pengelolaan BMN yang optimal 92
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 120.891.000,00
Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83
Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77
Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan
UAKPB 81
994 Layanan Perkantoran 1 1.189.197.000,00
01 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
009 Laporan Keuangan Kuasa BUN terkait Pengelolaan Kas 6 174.566.000,00
Indeks kualitas laporan keuangan Kuasa BUN Pusat 4
Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LKBUN
yang telah ditindaklanjuti 89
011 79 491.235.000,00
Indeks Validitas Data Transaksi Penerimaan Negara 3
Indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos
Persepsi dalam melaksanakan kontrak 3,25
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 262.374.000,00
Persentase Pengelolaan BMN yang optimal 92
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 106.228.000,00
Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83
Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77
Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan
UAKPB 81
994 Layanan Perkantoran 1 1.144.068.000,00
003 Layanan Pembayaran Program Jaminan Sosial, PFK,
SiLPA, dan Penanganan Bantuan Hukum 33 1.502.319.000,00 Persentase kinerja pembayaran dana program jaminan
sosial, selisih harga beras Bulog dan dana PFK
85
lndeks Kualitas Laporan Keuangan BA 999.99
(Transaksi Khusus) 4
Persentase Penanganan Perkara Hukum Keuangan
Negara 95
004 Pejabat Fungsional yang Dibina untuk Pengendalian
Mutu Kompetensi 2.500 1.827.580.000,00
Persentase Implementasi Jabatan Fungsional Bidang Perbendaharaan
5
Nilai efektivitas edukasi dan komunikasi 85
005 Pengelola Perbendaharaan dan Pejabat Fungsional
Perbendaharaan yang tersertifikasi 9.550 6.225.270.000,00 Persentase peserta diklat teknis di bidang pembinaan
teknis dan analisis perbendaharaan negara yang lulus diklat
90
Persentase Pengelola Perbendaharaan K/L yang lulus
uji kompetensi 90
1704 Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi
Perbendaharaan 181.328.997.000,00
Persentase Tingkat lmplementasi Aplikasi SAKTl 100
Persentase Penyelesaian Program Transformasi Digital 80 001 Sistem lnformasi dan Teknologi Perbendaharaan 12 6.639.376.000,00
Persentase tingkat penyempurnaan aplikasi
perbendaharaan 100
Persentase implementasi DIGIT 80
Persentase keberhasilan switch over sistem TIK pada
DC/ DRC 80
002 Satker Yang Mengimplementasikan SAKTI 20.000 28.864.362.000,00
Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 85
Indeks kepuasan publik atas layanan SITP 4,52
004 Hardware / Software untuk Peningkatan Kapasitas
Layanan SPAN, SAKTI, dan MPN 3 107.016.618.000,00
Persentase tingkat penyempurnaan aplikasi
perbendaharaan (SPAN, SAKTI dan MPN) 90
Persentase downtime sistem TIK 0,10
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
1703 Harmonisasi dan Penyusunan Regulasi serta Proses
Bisnis Perbendaharaan 15.970.636.000,00
Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan 3
Indeks kepuasan Publik atas layanan Direktorat
Sistem Perbendaharaan 4,52
001 Peraturan Bidang Perbendaharaan 7 1.588.059.000,00
Persentase penyelesaian peraturan dan permasalahan
proses bisnis perbendaharaan 97
lndeks Ketepatan Waktu Penyelesaian Harmonisasi
Peraturan 3,5
002 Rekomendasi Penyempurnaan, Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Pembinaan Hukum Keuangan Negara
28 4.827.408.000,00
Presentase Penyelesaian Program Transformasi
Digital 80
Persentase pencapaian kerja sama keuangan
internasional 50
Persentase penyelesaian kajian sistem
994 Layanan Perkantoran 1 1.310.701.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
1705 Penyelenggaraan Kuasa Bendahara Umum Negara 454.077.249.000,00
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L 88
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang Berkualitas 94
002 Layanan Perbendaharaan Kuasa BUN di Daerah 25.265 29.795.815.000,00 Persentase Penyelesaian SP2D secara tepat waktu 99,40 Indeks Kepuasan Satker terhadap Layanan KPPN 4,53
Indeks Efektivitas, Edukasi, dan Komunikasi 86
003 Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN Daerah 1.440 11.252.642.000,00 Persentase Penyampaian LPJ Bendahara Mitra Kerja
KPPN Secara Andal dan Tepat Waktu 97,5
Persentase Rekonsiliasi Tingkat UAKPA secara Tepat
Waktu dan Andal 98,1
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 180 107.411.665.000,00
Persentase Pengelolaan BMN yang Optimal 92
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 180 16.614.694.000,00
Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83
Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77
Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan
UAKPB 81
994 Layanan Perkantoran 180 289.002.433.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
1706 Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di Wilayah 201.340.268.000,00
Nilai Kualitas LK BUN Tingkat Kanwil 94
Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L 88
Nilai Kualitas Laporan Kajian Fiskal Regional Kanwil 89 Persentase Rekonsiliasi Tingkat UAKPA secara tepat
waktu dan andal 98,1
Nilai Kualitas Laporan Goverment Finance Statistic
(GFS) Tingkat Wilayah 77
Nilai Kualitas Laporan RPA Kanwil 89
Nilai Rata-Rata Kinerja Penyaluran DAK Fisik dan Dana
Desa pada KPPN 75
Kode Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
003 Layanan Manajemen Operasional SPAN 1 37.497.940.000,00
Persentase Downtime Sistem TIK 0,10
Indeks Monitoring Pinjaman dan Kredit Program Kualitas Pelaksanaan Pembinaan dan 78 Persentase revisi dokumen pelaksanaan anggaran satker yang diselesaikan tepat waktu 100 Indeks Efektivitas, Edukasi, dan Komunikasi 86
Rata-Rata Nilai laporan Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN 88 Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal 83 Persentase Pengelolaan BMN yang Optimal 92 Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja Berbasis SFO 83 Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai 77 Nilai Kualitas Laporan Keuangan Tingkat UAPPAW dan UAPPBW 81 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95 1707 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen Perbendaharaan 823.299.679.000,00
Persentase Unit Kerja dengan Komposisi SDM Ideal 87 Indeks Kualitas Laporan Keuangan BA 15 4 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Ditjen Perbendaharaan 90 Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan
kesekretariatan
4,55
002 Layanan Dukungan Manajemen Eselon l 5 80.396.646.000,00
Nilai Review Pengelolaan Kinerja 90
Nilai rata-rata Kualitas LK Tingkat UAPPAW dan UAPPBW 81 Persentase Pemenuhan Standar Soft and Hard Competency 92
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 45.264.472.000,00 Persentase Pengelolaan BMN yang optimal 92
994 Layanan Perkantoran 1 697.638.561.000,00
Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan 95 Realisasi Penyediaan Layanan Operasional dan
Pemeliharaan Kantor
95
1730 Pengelolaan Dana Bergulir Usaha Mikro 43.001.573.000,00 Persentase Penyaluran Dana Bergulir Usaha Mikro 80
Persentase Nasabah Pembiayaan Ultra Mikro 100 Kode
Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
001 Usaha Mikro yang Terfasilitasi Pembiayaan Ultra Mikro
(UMi) 1.641.000 16.761.698.000,00
Persentase Jumlah Usaha Mikro yang Terfasilitasi 100 Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Peraturan/ Keputusan Direktur Utama 80 Persentase penyalur pembiayaan ultra mikro pengembalian pokok pinjaman 100
002 Layanan Dukungan Manajemen 1 6.561.387.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 1.675.932.000,00
994 Layanan Perkantoran 1 18.002.556.000,00
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
5739 Penghimpunan, Pengelolaan, dan Penyaluran Dana
Perkebunan Kelapa Sawit 6.364.398.427.000,00
Deviasi target harga CPO 15
Persentase Pendapatan Dana yang sesuai RBA 100 Persentase lmbal Hasil Dana Kelolaan 7 Persentase Volume Biodiesel yang disubsidi (Target 6,5 juta KL) 100 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95
Jumlah riset yang dikelola 92
Persentase penyelesaian penyaluran dana replanting 100 Persentase pengelolaan program pengembangan SDM Sawit 100 Persentase penyelesaian program pemenuhan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit 100 Persentase persepsi positif dari media massa terhadap sawit Indonesia 45 Persentase Pengelolaan BMN yang optimal 92 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran 95 Kode
Program / Kegiatan / Output
Nama Program /Kegiatan/Indikator Target Vol. / Pagu
Ket: sumber data sebagaimana Surat Sekretaris DJPb Nomor S-3515/PB.1/2019 tanggal 31 Oktober 2019 hal Penyampaiian update rencana kerja DJPb berdasarkan alokasi anggaran tahun 2020.