• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

TMS ANGKA ENTEROBACTERIACEA

10. Pemberdayaan masyarakat/konsumen

10.5. Program Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

Program Intervensi PJAS yang dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu Proyek Prioritas Nasional yang pencapaian targetnya dilaporkan ke Kantor Staf Kepresidenan (KSP) setiap 3 bulan sekali. Provinsi NTB menjadi salah satu provinsi yang yang diintervensi pada tahun 2019 dengan target sekolah sebanyak 839 sekolah/madrasah, dengan target sekolah yang mendapatkan Piagam Bintang Keamanan Kantin Sekolah (PBKPKS) sebanyak 84 sekolah. Adapun tahapan dalam pelaksanaan Program Intervensi Keamanan PJAS yaitu:

1. Pertemuan Lintas Sektor dalam Rangka Penetapan Lokus Sekolah Target Intervensi Keamanan PJAS Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2019 melibatkan Bappeda Provinsi NTB, Biro Kesra Setda NTB, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Ketahanan Pangan, Kantor Kementerian Agama, Tim Penggerak (TP) PKK, Kwarda Pramuka, dan perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama dari 10 Kab/Kota di Provinsi NTBtelah menyepakati daftar lokus sekolah intervensi yang berjumlah 839 dengan rincian 418 SD/SMP, 80 SMA dan 341 Madrasah.

2. Bimtek Keamanan PJAS.

Dilakukan dalam rangka memberdayakan dan mendorong kemandirian komunitas sekolah dalam penyediaan PJAS yang aman, bermutu dan bergizi dengan peserta terdiri dari komunitas sekolah (Kepala Sekolah, guru UKS/Pembina kantin dan pengelola kantin), perwakilan lintas sektor setempat terutama Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Kantor Kemenag serta petugas sanitarian puskesmas selaku tim Pembina. Rincian peserta sebagai berikut:

Tabel 43. Peserta bimtek keamanan PJAS

No. Kabupaten/Kota Tanggal Kegiatan Jumlah Sekolah Jumlah Peserta

1. Kota Mataram 20 Mei 114 357

2. Lombok Barat 22 Mei 105 336

3. Lombok Tengah 23 Mei 98 331

4. Lombok Timur 14 Mei 112 358

5. Lombok Utara 20 Juni 40 120

6. Sumbawa Barat 23 Juli 63 191

7. Sumbawa 24 Juli 66 199

8. Dompu 19 Agustus 63 192

9. Bima 22 Aguatus 66 203

10. Kota Bima 21 Agustus 69 212

3. Operasional Mobil Laboratorium Keliling dan Audit Pemetaan

Bertujuan untuk melakukan pengawasan keamanan PJAS sekaligus pendampingan terhadap pemenuhan persyaratan keamanan pangan kepada komunitas sekolah. Pelaksanaan selain melakukan pemetaan kondisi kantin, sampling dan pengujian cepat dengan kit test pada sampel PJAS juga melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada komunitas sekolah. Operasional Mobling dilakukan 2 tahap yaitu tahap I pada bulan September – Oktober yang dirangkaikan dengan Pemetaan kondisi kantin sekolah dan tahap II pada bulan Oktober – November bersamaan dengan Audit PBKPKS. Hasil pengujian sebagai berikut:

Tabel 44. Hasil pengujian sampel PJAS

No Tahap Jumlah Sampel MS TMS

1 I 1083 1017 66

2 II 536 521 15

Total 1619 1538 81

4. Pelatihan PBKPKS

Pelaksanaan pelatihan PBKPKS di Provinsi NTB diikuti oleh 2 orang peserta dari Sekolah yang telah dilakukan pemetaan kondisi kantinnya. Kegiatan dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi yaitu di Kota Mataram pada tanggal 27 Agustus 2019 dengan jumlah peserta 100 orang untuk sekolah yang berada di pulau Lombok, di Sumbawa Besar pada tanggal 7 Oktober 2019 dengan jumlah peserta 28 orang untuk sekolah yang berada di kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat dan di Kota Bima pada tanggal 24 Oktober 2019 dengan jumlah peserta 48 orang untuk sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima. Output yang dihasilkan dari pelatihan PBKPKS yaitu tersosialisasikannya prinsip-prinsip keamanan pangan dan dokumentasi di kantin sekolah dalam rangka penerbitan PBKPKS

5. Audit PBKPKS

Jumlah sekolah yang di lakukan audit PBKPKS adalah 10 % dari total target Program Intervensi Keamanan PJAS di Provinsi NTB sebanyak 84 sekolah. Dari total 84 sekolah 80 % memperoleh PBKPKS yaitu sebanyak 69 sekolah. Adapun sekolah-sekolah yang mendapatkan PBKPKB yaitu:

a. Kota Mataram sebanyak 12 sekolah

(SDN 5 Mataram, SDN 41 Mataram, SDN 2 Cakranegara, SDIT Anak Sholeh 1, SMPN 1 Mataram, SMPN 8 Mataram, MTsN 1 Mataram, MTsN 2 Mataram, SMAN 1 Mataram, SMKN 2 Mataram, MAN 1 Mataram, SMAN Tunas Daud),

b. Kab. Lombok Barat sebanyak 9 sekolah

(SDN 1 Beleka, SDN 1 Labuapi, MIN 1 Lobar, MIN 2 Lobar, SMPN 3 Gerung, SMPN 4 Lingsar, MTsN 1 Lobar, SMAN 1 Gerung, SMKN 2 Kuripan),

c. Kab. Lombok Tengah sebanyak 10 sekolah

(SDN 4 Praya, SDN Liwung, MIN 4 Loteng, SMPN 1 Praya Tengah, SMPN 5 Kopang, MTsN 1 Loteng, SMAN 1 Praya, SMKN 1 Praya, MAN 1 Loteng, MAN 2 Loteng),

d. Kab. Lombok Utara sebanyak 3 sekolah

(SDN 8 Sokong, SMPN 1 Tanjung, SMAN 1 Gangga), e. Kab. Lombok Timur sebanyak 10 sekolah

(SDN 2 Aikmel, SDN 2 Paok Motong, MI Al-Badriyah, MI NW Aik Anyar, SMPN 3 Masbagik, SMPN 3 Selong, MTsN 2 Lotim, MTsN 3 Lotim, SMAN 1 Selong, SMKN 2 Selong, MAN 1 Lotim),

f. Kab. Sumbawa Barat sebanyak 6 sekolah

(SDN 1 Taliwang, SDN Benete, SMPN 1 Maluk, SMPN 1 Brangrea, SMAN 1 Jereweh, MAN 1 Sumbawa Barat),

g. Kab. Sumbawa sebanyak 7 sekolah

(MI NW Samawa, SDN Brangbiji, SMPN 2 Sumbawa, MTs NW Samawa, MTsN 1 Sumbawa, SMAN 2 Sumbawa, SMKN 1 Sumbawa),

h. Kab. Dompu sebanyak 3 sekolah

(SDIT Imam Bukhari, SMPN 1 Woja, SMAN 1 Dompu), i. Kab. Bima sebanyak 2 sekolah

( SDN 5 Sila, SMPN 4 Bolo) dan j. Kota Bima sebanyak 7 sekolah

(MIN 1 Kota Bima, SDN 19 Kota Bima, SDN 32 Kota Bima, SMPN 1 Kota Bima, SMPN 4 Kota Bima, SMAN 2 Kota Bima, MAN 1 Kota Bima).

6. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Intervensi Keamanan PJAS.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2019 dihadiri oleh Lintas Sektor yang terdiri dari Bappeda Prov. NTB, Biro Kesra Prov. NTB, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Kantor Kementerian Agama di Lingkup Pemerintahan Provinsi NTB, Dinas Kesehatan Kab/Kota, Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kantor Kementerian Agama Kab/Kota. Pada kesempatan Monev ini juga dilakukan penyerahan Piagam Bintang Keamanan Pangan kantin Sekolah (PBKPKS) kepada 69 sekolah yang diwakili oleh Kepala Sekolah.

Adapun rekomendasi untuk tindak lanjut Program Intervensi Keamanan PJAS di Provinsi NTB antara lain : 1) Pemerintah Daerah

a. Pengawalan program keamanan PJAS oleh Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama Dinas Kesehatan pada sekolah yang sudah diintervensi keamanan pangan

b. Kerja sama dengan Swasta dengan memanfaatkan CSR c. Menganggarkan program Keamanan PJAS dalam APBD 2) Balai Besar POM di Mataram dan Lintas Sektor

a. Pendampingan bagi sekolah untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dari Dinas Kesehatan dan Sertifikat Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS) dari Badan POM

b. Sinergisme program keamanan PJAS lintas sektor dan lintas program baik dalam hal implementasi kegiatan maupun sumber daya (anggaran maupun SDM)

3) Sekolah

a.

Mempersiapkan kantin sekolah untuk memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dari Dinas Kesehatan dan Sertifikat Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS) dari Badan POM bagi yang belum mendapatkan dan mempertahankannya jika sudah mendapatkan.

b.

Mengoptimalkan peran Tim Keamanan Pangan Sekolah untuk mengajak seluruh komunitas

sekolah dalam membudayakan praktik keamanan pangan

c.

Menyisipkan penyampaian pesan keamanan pangan kepada siswa dalam kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler

d.

Melakukan pembinaan keamanan pangan secara berkala kepada pedagang PJAS di kantin maupun di sekitar sekolah

e.

Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (termasuk Puskesmas Pembina Sekolah), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kanwil Kementerian Agama dan Balai Besar /Balai POM dalam implementasi program keamanan pangan

f.

Bekerja sama dengan CSR untuk mendukung program keamanan pangan di sekolah.

Selain melakukan kegiatan monev, Balai Besar POM di Mataram melakukan pemberian paket edukasi kepada seluruh sekolah yang merupakan bagian pengawalan agar sekolah dapat melakukan program keamanan pangan secara berkelanjutan. Produk Informasi tersebut sebagai sarana pendukung untuk pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) keamanan pangan bagi sekolah. Jenis produk informasi yang diberikan Permainan edukasi keamanan pangan Ular Tangga, materi keamanan pangan, media cetak keamanan pangan (Buku 100 tips keamanan pangan, buku manual 5 kunci keamanan pangan, buku 5 kunci keamanan pangan untuk sekola), Roll Banner 5 kunci keamanan pangan dan perlengkapan Higiene sanitasi penjaja PJAS yang terdiri dari celemek, topi dan penjepit makanan.