• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi

Siklus I

Hasil pengamatan proses pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual merupakan hasil pengamatan (1) Keantusiasan dan minat siswa, (2) kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek, (3) keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, (4) keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek, dan (5)

refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui

Pengamatan proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keberlangsungan proses pembelajaran menyusun teks cerpen. Observasi pembelajaran siklus I dilaksanakan ketika pembelajaran di kelas berlangsung, peneliti mengamati siswa pada saat proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual diuraikan dalam tabel berikut.

Tabel 6 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus I

No Aspek Pengamatan Frekuensi Persentase (%)

1 Keantusiasan dan minat siswa 25 78,125 %

2 kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerita pendek

22 68,75 %

3 keintensifan diskusi kelompok setelah

menyimak tayangan video 20 62,5 %

4 keintesifan pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek 31 96,875 %

5 refleksi pada akhir pembelajaran

sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya 30 93,75 % Keterangan : Sangat baik : > 85 % Baik : 76-85 % Cukup : 60-75 % Kurang : < 60 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa aspek keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual terdapat 25 siswa yang

memperhatikan atau sebesar 78,125 % dan termasuk dalam kategori baik. Aspek kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek terdapat 22 siswa yang melakukan diskusi kelompok dengan cukup baik atau sebesar 68,75 %. Aspek keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video terdapat 20 siswa atau sebesar 62,5 % dan termasuk dalam kategori cukup baik. Aspek keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek terdapat 31 siswa yang melaksanakan kegiatan menyusun teks cerpen atau sebesar 96,87 % dan termasuk dalam kategori sangat baik. Aspek

refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara mengatasinya terdapat 30 siswa yang melakukan refleksi atau sebesar 93,75 % dan termasuk dalam kategori sangat baik.

4.1.1.1.1 Keantusiasan dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi Think-Talk-Write dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual Siklus I

Keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran keterampilan menysusun teks cerpen ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa. Tanggapan siswa cukup baik dibuktikan dengan kesediaan beberapa siswa untuk menyampaikan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

Selain itu, keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek dan diskusi setelah menyimak tayangan video. Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk mengidentifikasi struktur teks cerita pendek dan menentukan unsur pembangun cerita video yang ditayangkan, setelah itu tiap kelompok meneruskan cerita pada video tersebut menjadi sebuah cerita yang utuh. Kegiatan diskusi berjalan cukup lancar, masing-masing kelompok melaksanakan tugas yang diberikan. Setelah kegiatan diskusi perwakilan tiap kelompok presentasi di depan kelas.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, siswa yang antusias mengikuti pembelajaran cukup banyak dibandingkan dengan siswa yang kurang antusias mengikuti pembelajaran. Persentase keantusiasan siswa terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen sebesar 78,125 %, sehingga dapat diidentifikasi bahwa siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen. Keantusiasan siswa ditunjukkan dengan kesediaan siswa untuk menjawab dan mengemukakan pendapat tentang struktur teks cerpen, tertib dalam membentuk kelompok, dan dalam menyimak media yang ditayangkan oleh guru.

Selain berdasarkan hasil pengamatan, keantusiasan siswa juga dapat diketahui melalui jurnal guru. Berdasarkan jurnal guru, keantusiasan dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen cukup baik. Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan, bersedia menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, membentuk kelompok sesuai dengan instruksi, serta memperhatikan tayangan yang diputar guru dengan baik.

Hasil dokumentasi foto juga menunjukkan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen. Berikut adalah gambar interaksi antara guru dengan siswa yang menunjukkan keantusiasan dan minat siwa dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write

dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

(a) (b)

Gambar 1 Interaksi Guru dan Siswa yang Menunjukkan Keantusiasan dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun Teks Siklus I

Gambar (a) menunjukkan proses pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual. Keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran ditunjukkan dengan beberapa kelompok mengajukan pertanyaan tentang tugas yang diberikan. Gambar (b) menunjukkan minat dan keantusiasan siswa dalam menyimak video yang diputar oleh guru.

4.1.1.1.2 Kekondusifan Diskusi Kelompok Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Pendek Siklus I

Kekondusifan pelaksanaan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek ditinjau dari kegiatan inti pembelajaran menyusun teks cerpen. Pada kegiaatan inti ini diawalai dengan tahap mengamati, dalam kelompok siswa membaca dan mencermati contoh cerpen yang dibagikan. Tahap selanjtnya adalah siswa dan guru bertanya jawab tentang kaidah kebahasaan dalam cerpen. Setelah itu siswa berdiskusi mengenai struktur teks cerpen, pada kegiatan ini siswa masuk dalam tahap menanya. Tahap selanjutnya adalah tiap kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen dan menyusun struktur teks cerpen yang acak untuk membentuk teks cerpen yang utuh.

Hasil observasi kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek tergolong cukup yaitu sebesar 68,75 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses diskusi berjalan cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang kurang baik dalam berdiskusi dengan kelompoknya. Masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan jurnal guru, pelaksanaan diskusi kelompok cukup berjalan baik. Walaupun masih ada siswa yang kurang terlibat aktif dalam proses diskusi tersebut. Beberapa kelompok tidak sungkan untuk bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan pada saat pelaksanaan diskusi kelompok.

Berikut adalah gambar yang memperlihatkan kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek.

(a) (b)

(c)

Gambar 2 Siswa Berdiskusi Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Pendek Siklus I

Gambar (a) menunjukkan kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerpen, setelah melakukan diskusi salah satu anggota kelompok menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja. Gambar (b) menunjukkan kelompok yang kurang serius dalam melakukan diskusi, terdapat anggota kelompok yang bercanda. Gambar (c) menunjukkan peneliti memberikan arahan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusi.

4.1.1.1.3 Keintensifan Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan Video Siklus I

Pada kegiatan inti, siswa menyimak tayangan media audiovisual berupa film animasi yang dipotong. Setelah menyimak tayangan tersebut, dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan unsur pembangun cerita pada video yang ditayangkan. Setelah itu, tiap kelompok menuliskan kembali cerita pada video yang telah ditayangkan dan meneruskannya menjadi sebuah cerita yang utuh.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, persentasenya mencapai 62,5 % dan termasuk dalam kategori cukup. Meski separuh lebih dari jumlah siswa melaksanakan diskusi dengan baik, masih terdapat beberapa siswa yag kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

Dari jurnal guru, pelaksanaan diskusi sudah cukup baik walaupun masih ada siswa yang kurang bisa bekerja dengan anggota kelompoknya dan terdapat perbedaan pendapat setelah menyimak tayangan video. Perbedaan pendapat tersebut mempengaruhi jalannya diskusi dan hasil diskusi kelompok.

Dari jurnal siswa diperoleh kemudahan dan kesulitan yang dialami siswa dalam melaksanakan diskusi setelah menyimak tayangan video. Kesulitan yang dialami siswa antara lain video yang ditayangkan sedikit kurang jelas karena terganggu sinar matahari, perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita menyebabkan dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menyatukan pandangan yang berbeda. Kemudahan yang

didapat antara lain mencari ide untuk meneruskan cerita lebih cepat karena sudah mengetahi unsur pembangun cerita.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video.

(a) (b)

(c)

Gambar 3 Siswa Menyimak Tayangan Video dan Berdiskusi setelah Menyimak Tayangan Video Siklus I

Gambar (a) menunjukkan siswa memperhatikan tayangan video, sinar matahari membuat video tidak jelas sehingga membuat siswa kesulitan. Gambar (b) menunjukkan siswa tertarik dengan media video yang digunakan dalam

pembelajaran. Gambar (c) menunjukkan suasana diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video.

4.1.1.1.4 Keintesifan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus I

Pada kegiatan menyusun teks cerpen, siswa diberikan tugas untuk menyusun sebuah cerpen. Semua siswa melaksanakan tugas yang diberikan dengan kesulitan dan hambatan yang dialami masing-masing siswa. Walaupun siswa mengalami kesulitan dalam menyusun teks cerpen, tiap siswa berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

Hasil pengamatan proses pembelajaran aspek keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek mencapai persentase 96,87 % atau termasuk dalam kategori sangat baik, semua siswa melaksanakan kegiatan menyusun teks cerpen dengan baik. Terdapat satu siswa yang tidak melaksanakan kegiatan menyusun teks cerpen, karena siswa tersebut tidak hadir pada saat pembelajaran menyusun teks cerpen.

Berdasarkan jurnal guru, kegiatan menyusun teks cerpen berjalan dengan baik. Setiap siswa melaksanakan arahan yang diberikan, siswa antusias dalam menyusun teks cerpen. Beberapa siswa terlihat masih kesulitan untuk mendapatkan ide dalam menyusun teks cerpen.

Dari jurnal siswa diketahui kesulitan yang dialami siswa dalam menyusun teks cerpen. Kesulitan yang dialami siswa antara lain siswa kesulitan dalam menemukan ide untuk menyusun teks cerpen, membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk menuangkan ide tersebut menjadi sebuah cerpen yang utuh. Berikut adalah gambar yang menunjukkan keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek.

(a) (b)

Gambar 4 Kegiatan Siswa Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus I

Gambar (a) menunjukkan kegiatan siswa dalam menyusun teks cerita pendek. Gambar (b) menunjukkan siswa yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan ide dalam menyusun teks cerpen.

4.1.1.1.5 Refleksi pada Akhir Pembelajaran sehingga Siswa Mengetahui Kekurangan/kesulitan dan Cara Mengatasinya Siklus I

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan di akhir pembelajaran, hal ini berguna agar siswa mengetahui kesulitan yang dialami pada saat menyusun teks cerpen dan cara mengatasinya. Pada saat kegiatan refleksi siswa menjawab pertanyaan tentang kesulitan yang dialami pada saat diskusi kelompok dan menyusun teks cerpen.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek refleksi pada akhir pembelajaran, persentasenya mencapai 93,75 % dan termasuk dalam kategori sangat baik. Secara keseluruhan siswa antusias untuk melakukan refleksi agar mengetahui kesulitan yang dialami pada saat menyusun teks cerpen dan cara mengatasinya.

Dari jurnal guru, siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan refleksi. Siswa ingin mengetahui kesulitan yang dihadapai pada saat menyusun teks cerpen dan cara mengatasinya. Siswa tidak sungkan untuk bertanya pada temannya kesulitan yang dihadapi.

Dari jurnal siswa diketahui kesulitan dan kemudahan siswa dalam diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, kesulitan saat kegiatan menyusun teks cerpen, dan pendapat siswa tentang penggunaan strategi TTW dalam pebelajaran menyusun teks cerpen.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan kegiatan refleksi siswa di akhir pebelajaran.

(a) (b)

Gambar 5 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran Siklus I

Gambar (a) menunjukkan kegiatan siswa melakukan refleksi, keseluruhan siswa antusias untuk melakukan refleksi. Gambar (b) menunjukkan siswa tidak sungkan untuk bertanya kesulitan yang dialami siswa lain pada saat kegiatan menyusun teks cerpen.

4.1.1.2Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan