• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1.5 Refleksi Siklus I

1 Sangat Baik 4 10 40 32,258 2 Baik 3 9 27 29,032 3 Cukup Baik 2 12 24 38,71 4 Kurang Baik 1 0 0 0 Jumlah 31 91 100 Nilai rata-rata Kategori B

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 10 siswa atau sebesar 32,258 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 9 siswa atau sebesar 29,032 % masuk dalam kategori baik. Sebanyak 12 siswa atau sebesar 38,71 % masuk dalam kategori cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang baik. Hal itu menunjukkan bahwa kepaduan unsur pembangun yang disusun siswa sudah baik.

4.1.1.5Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan berdasarkan hasil tes dan nontes pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual yang telah terlaksana pada siklus I. Hasil tes dan nontes menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan baik dalam proses pembelajaran, sikap religius, sikap sosial, maupun hasil cerpen siswa.

Pada proses pembelajaran aspek kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek terdapat 22 siswa yang melakukan

diskusi kelompok dengan cukup baik atau sebesar 68,75 %. Aspek keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video terdapat 20 siswa atau sebesar 62,5 % dan termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil tersebut, dua aspek dalam proses pembelajaran menyusun teks cerpen belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentutan. Standar ketuntasan yang ditentukan adalah semua proses dalam pembelajaran menyusun teks cerpen masuk dalam kategori baik atau persentase minimal 76 %.

Kekurangan yang terdapat pada kedua aspek tersebut adalah beberapa siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Hal ini diasebabkan beberapa siswa tidak cocok dengan anggota kelompok yang telah dibentuk secara acak. Ketidakcocokan tersebut membuat diskusi kelompok tidak berjalan dengan lancar, tidak semua anggota kelompok aktif dalam diskusi. Hambatan lain yang didapat siswa pada saat diskusi setelah menyimak tayangan video adalah perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita menyebabkan dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menyatukan pandangan yang berbeda

Pada aspek sikap religius, kekurangan terdapat pada indikator sikap religius yang ketiga. Sebanyak 14 masuk dalam kategori kurang baik karena tidak semua siswa berani dan mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau presentasi di depan kelas. Kekurangan tersebut dapat diperbaiki dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum pernah presentasi dan mendorong siswa untuk lebih percaya diri.

Pada aspek sikap sosial terdapat empat sikap yang diamati yaitu sikap percaya diri, sikap toleransi, sikap gotong royong, dan sikap santun. Kekurangan pada sikap percaya diri indikator pertama adalah terdapat 14 siswa masuk dalam kategori kurang baik. Pada indikator yang pertama tidak semua siswa berani dan mempunyai kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Indikator sikap percaya diri yang kedua sebanyak 27 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Hanya beberapa siswa yang berani untuk bependapat, bertanya, atau menjawab. Kekurangan tersebut dapat diperbaiki dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum pernah presentasi dan mendorong siswa untuk lebih percaya diri.

Pada aspek sikap toleransi nilai yang dicapai siswa masuk dalam kategori cukup baik, hal tersebut belum mencapai standar penilaian penelitian yang sudah ditentuan. Indikator sikap toleransi yang pertama sebanyak 15 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang kedua sebanyak 13 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang ketiga 13 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang kelima sebanyak 12 siswa masuk kategori cukup baik. Indikaor sikap toleransi yang keenam sebanyak 13 siswa masuk kategori cukup baik. Kelemahan pada aspek toleransi adalah beberapa siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

Pada aspek sikap gotong royong indiator yang pertama sebanyak 12 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong royong yang kedua sebanyak 12 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong

royong yang ketiga semua siswa masuk dalam kategori cukup baik. Kekurangan yang terdapat pada siap gotong royong adalah siswa kurang bisa mendorong anggota kelompoknya untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Pada aspek sikap santun hampir semua siswa masuk dalam kategori baik, terdapat kekurangan pada indikator yang ketiga yaitu sebanyak 21 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Kekurangan pada indikator yang ketiga adalah penggunaan bahasa yang kurang santun pada saat melasanakan diskusi kelompok.

Pada tahap menyusun teks cerpen, diketahui nilai rata-rata siswa mencapai 2,63. Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935 %. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 18 siswa atau sebesar 58,065 %. Penilaian hasil cerpen siswa berdasarkan aspek-aspek penilaian keterampilan menyusun teks cerpen meliputi, (a) tema, (b) alur, (c) latar, (d) sudut pandang, (e) tokoh dan penokohan, (f) gaya bahasa, dan (g) kepaduan unsur-unsur pembangun cerpen.

Kekurangan terdapat pada aspek alur, sudut pandang, tokoh dan penokohan, gaya bahasa. Keempat aspek tersebut masuk dalam kategori cukup baik. Sebanyak 14 siswa atau sebesar 45,161 % masuk dalam kategori cukup baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang baik dalam menyajikan cerita dalam cerpen sesuai dengan indikator aspek alur.

Pada aspek sudut pandang Sebanyak 12 siswa atau sebesar 38,71 % masuk dalam kategori cukup baik. Sedangankan kategori kurang baik terdapat 4 siswa atau sebesar 12,903 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa dalam menyusun

teks cerpen, aspek sudut pandang kurang sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Pada aspek tokoh dan penokohan sebanyak 16 siswa atau sebesar 51,613 % masuk dalam kategori cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang mampu menghadirkan tokoh yang bervariasi dan menggambaran watak tokoh tersebut dalam cerpen yang disusunnya.

Pada aspek gaya bahasa sebanyak 13 siswa atau sebesar 41,935 % masuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan sebanyak 7 siswa masuk dalam kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menyusun teks cerpen, siswa kurang bervariasi dalam menggunakan gaya bahasa.