• Tidak ada hasil yang ditemukan

dan berjuang di bi dang pendidikan antara lain dengan mendirikan Perguruan Putri. Hal ini dapat disa makan dengan Kartini yang mendirikan sekolah untuk anak gadis di Jepara. Di sekolah itu, diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, me masak, dan lain-lain.

Pada masa pendudukan Jepang, Rasuna Said turut mendirikan Pemuda Nippon Raya di Padang. Organisasi itu digunakan untuk meng- gem bleng para pemuda agar berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Akibatnya, Pemuda Nippon Raya dibubarkan oleh Jepang.

Pada masa perang kemerdekaan, Rasuna duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatra sebagai

wakil daerah Sumatra Barat di samping menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Kemudian, ia diangkat sebagai anggota Badan Pekerja KNIP. Sesudah penga ku an kedaulatan, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), kemudian menjadi anggota DPR Sementara. Selain giat bergerak di bidang kewanitaan, antara lain dalam Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari), pada 1959 ia diangkat pula menjadi anggota Dewan Pertim bangan Agung. Rasuna Said meninggal dunia di Jakarta pada 2 November 1965 dan dimakam- kan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Sumber: Buku Album Pahlawan Bangsa, 2003

Anda sudah menentukan paragraf contoh, perbandingan, dan proses. Bandingkanlah hasilnya dengan penjelasan berikut. Anda dapat membahas dan mendiskusikannya bersama teman- temanmu. Dalam teks tersebut, terdapat paragraf contoh, yakni pada paragraf ke-2. Berikut ini kutipannya.

Dalam dunia pergerakan, Rasuna Said termasuk kaum muda yang berpikiran maju. Sebagai contoh, mula-mula ia memasuki Sarekat Rakyat dan diangkat sebagai sekretaris cabang. Pada

JB NFNBTVLJ 1BSUBJ .VTMJNJO *OEPOFTJB ZBOH CFSIBMVBO *TMBN EBO OBTJPOBMJTNF *B UFSLFOBM QBOEBJ CFSQJEBUP 1JEBUP

pidatonya itu selalu berisi kecaman terhadap Pemerintah Belanda, ia seringkali dihentikan oleh alat-alat kekuasaan kolonial sewaktu berpidato. Pada 1932 ia ditangkap dan dipenjarakan di Semarang. Penahanannya mendapat reaksi keras dan simpati dari tokoh-

UPLPIQFSHFSBLBOOBTJPOBMBOUBSBMBJOEBSJ*S4PFLBSOP

Pada paragraf contoh tersebut, kalimat utamanya dikem- bangkan dengan cara memberi contoh konkret dan memberi gambaran nyata kepada pembaca.

Selanjutnya, dalam teks tersebut terdapat pula paragraf perbandingan dan paragraf proses. Paragraf perbandingan isinya berupa perbandingan atau membandingkan dengan masalah atau hal lain. Hal yang dipakai sebagai pembanding, harus lebih konkret/ sudah diketahui umum. Adapun paragraf proses, yakni isinya berupa proses suatu masalah/hal. Berikut ini contoh paragraf perbandingan dan paragraf proses dari teks "Hj. Rasuna Said".

Paragraf Perbandingan

Rasuna Said giat pula memajukan pendidikan dan ber juang,

VOUVL NFODBQBJ QFSTBNBBO IBL BOUBSB MBLJMBLJ EBO XBOJUB *B

,VSTVT1VUSJ4FUFMBI1BSUBJ.VTMJNJO*OEPOFTJBCVCBSJB

pindah ke Medan dan berjuang di bidang pendidikan antara lain dengan mendirikan Perguru an Putri. Hal ini dapat di samakan dengan Kartini yang men di ri kan sekolah untuk anak gadis di Jepara. Di sekolah itu, di ajar kan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan lain-lain.

Nah, setelah mengetahui paragraf contoh, perbandingan, dan proses, sekarang buatlah paragraf-paragraf tersebut sesuai contoh! Kemudian, kerjakanlah latihan berikut.

Paragraf Proses

Pada masa perang kemerdekaan, Rasuna duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatra sebagai wakil daerah Sumatra Barat

EJTBNQJOHNFOKBEJBOHHPUB,PNJUF/BTJPOBM*OEPOFTJB1VTBU ,/*1,FNVEJBOJBEJBOHLBUTFCBHBJBOHHPUB#BEBO1FLFSKB ,/*14FTVEBIQFOHBLVBOLFEBVMBUBOJBNFOKBEJBOHHPUB%FXBO 1FSXBLJMBO 3BLZBU 3FQVCMJL *OEPOFTJB 4FSJLBU %13 3*4

kemudian menjadi anggota DPR Semen tara. Selain giat bergerak di bidang kewanitaan, antara lain dalam Persatuan Wanita

3FQVCMJL*OEPOFTJB 1FSXBSJQBEBEJBOHLBUQVMBNFOKBEJ

anggota Dewan Pertimbangan Agung. Rasuna Said meninggal dunia di Jakarta pada 2 November 1965 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Bacalah teks berikut.

Sumber: Buku Album Pahlawan Bangsa, 2003

Donald Ignatius Panjaitan dilahirkan di Balige, Tapanuli, pada 9 Juni 1925. Sete lah menamatkan Se kolah Dasar, ia melanjutkan pelajaran ke Sekolah Menengah Pertama dan kemudian ke Se kolah Menengah Atas. Pada masa pendudukan Jepang, ia mengikuti latihan gyugun. Setelah selesai, ditugaskan sebagai anggota gyugun di Pekanbaru, Riau, dan tetap berada di kota itu pada waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Ber sama pemuda lain, Panjaitan membentuk Tentara Ke aman an Rakyat (TKR) yang kemudian berkem bang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mula-mula ia diangkat menjadi komandan ba talyon. Pada Maret 1948 ia diserahi tugas sebagai Komandan Pendidikan

DI. Panjaitan

Divisi IX/Ban teng di Bukittinggi. Tidak lama kemudian, ia diang kat se bagai Kepala Staf Umum 1V Koman demen Ten tara Sumatra. Saat Agresi Militer II Belanda, ia di angkat pula menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

D.I. Panjaitan terus berkarier, sebagai con - toh, sesudah pengakuan Kedaulatan, D.I. Panjaitan diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T & T) 1/Bukit Barisan di Medan. Dari situ ia dipindahkan ke Palembang untuk memangku jabatan Kepala Staf T & T II/ Sriwijaya. Pada 1956 ia mengikuti kursus Militer Atase (Milat) dan setelah selesai, ditugas kan sebagai Atase Militer R1 di Bonn, Jerman Barat. Pulang dari Bonn, 1962, ia ditunjuk sebagai Asisten 1V Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad). Selain itu, ia pernah pula belajar pada Associated Com mand and General Staff College di Amerika Serikat.

Sebagai Asisten 1V Men/Pangad, Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan berhasil membongkar

rahasia kiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk Partai Komunis Indonesia (PKI). Senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang akan dipakai untuk membangun gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces). Pada waktu itu PKI sedang giat mengadakan persiapan untuk melan carkan pemberontakan. D.I. Panjaitan termasuk salah seorang perwira yang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Keli ma yang terdiri atas buruh dan tani. Oleh karena itu, ia dimusuhi oleh PKI. Dini hari 1 Oktober 1965, PKI melancarkan pem - beron takan yang disebut Gerak an Tiga Puluh September. Mereka men culik dan mem bunuh Brigadir Jenderal Panjaitan. Mayatnya disem- bunyikan di Lubang Buaya. Setelah di temukan, ia kemudian di makam kan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Sama halnya dengan pahlawan revolusi lainnya, seperti Ahmad Yani dan M.T. Haryono.

Sumber: Buku Album Pahlawan Bangsa, 2003

1. Temukanlah paragraf contoh dalam teks tersebut.

2. Temukan pula paragraf perbandingan dan paragraf proses dalam teks ter sebut.

3. Buatlah paragraf contoh, paragraf perbandingan, dan paragraf proses.

4. Sampaikan hasilnya di depan kelas! Mintalah teman Anda untuk menyi mak dan menanggapinya.

5. Buatlah simpulan atas hasil pekerjaan Anda.

r )BMIBMZBOHIBSVTEJQFSIBUJLBOTBBUNFMBLVLBOLFHJBUBO

membaca cepat:

1. jangan membaca kata demi kata, tetapi secara berkelompok;

2. janganlah mengulang suatu kata;

3. arahkan gerak mata secara vertikal atau melingkar.

r 1BSBHSBG QFSCBOEJOHBO JTJOZB CFSVQB QFSCBOEJOHBO BUBV

membandingkan dengan masalah atau hal lain.

r %JEBMBNXBDBOBUFSEBQBUTVBUVLPOTFQHBHBTBOQJLJSBO

atau ide yang utuh sehingga dipahami pembaca (wacana