• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Tanda Registrasi (Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi)

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

5.2 Respons Informan pada Pelaksaan Program Internship Dokter Indonesia

5.2.3 Surat Tanda Registrasi (Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi)

Sebagai Syarat Praktek

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran respons dokter internship akan surat tanda registrasi (Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi) sebagai syarat praktek. Sebagian Informan mengatakan bahwa dimasa internship inilah mereka dapat

119

mengaplikasikan ilmunya dan mendapat lebih banyak pengalaman. Namun, informan lain menyatakan bahwa ilmu yang mereka terima tidak jauh berbeda dalam hal peningkatannya, dan mereka beranggapan bahwa hal ini adalah tindakan pemaksaan dengan menahan STR menjadi syarat untuk praktek.

Informan lain kecewa dengan harapan agar STR tidak ditahan. Mereka membandingkan dengan program yang sebelumnya dimana STR boleh langsung digunakan. Banyak yang menyatakan jika pemerintah ragu akan lulusan dokter saat ini, mengapa harus ada fakultas harus melahirkan banyak lulusan dokter. Mereka beranggapan jika pemerintah ragu, lebih baik pemerintah memberikan gelar dokter setelah menjalankan Program Internship.

Dokter Internship mendapat STR sebanyak dua kali, pertama pada masa internship yang disebut SIP Internship yang hanya berlaku di wahana internship dan itu tidak berlaku di mana-mana. Kedua, setelah mereka lulus dari program Internship, mereka akan mendapat SIP yang sebenarnya untuk berpraktek di wilayah NKRI.

Sebagian dari informan mengatakan bahwa ilmu yang diperoleh tidak jauh dari yang mereka dapat dikoas dulu, jadi tidak ada perkembangan. Jika memang internship tujuannya untuk meingkatkan kompetensi dokter, itu kembali pada individu masing-masing.

STR juga dijadikan sebagai syarat bagi beberapa universitas unruk melanjutkan studi ke jenjang spesialis. Mau tidak mau dokter akan dipaksa untuk mengikuti program ini.

120

Informan lain membandingkan masa sekolah profesi dokter dengan profesi lain yang sudah mendapatkan gaji, maka dari itu ada dokter yang tanpa SIP bekerja di klinik-klinik untuk mendapatkan uang diluar BBH yang mereka terima dari pemerintah.

Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Peraturan ini dibuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 29 ayat dan juga ditandaskan dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor : 1 /KKI/Per/ I /2010 Tentang Registrasi Dokter Program Internship.

5.2.4 Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Medis di Rumah Sakit dengan Jumlah Dokter Program Internship yang Ditempatkan di Rumah Sakit Lokasi Internship

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa dari 21 informan di Rumah Sakit Putri Hijau Medan dan Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai semua informan setuju bahwa tenaga medis di wahana masing-masing sudah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan memadai jumlahnya. Dalam penelitian ini, informan mengakui, bahwa setelah kehadiran dokter internship ada pengaruhnya bagi rumah sakit.

Berdasarkan Profil Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/BB Medan, jumlah SDM di rumah sakit sudah cukup banyak, hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan di rumah sakit ini, bahwa rumah sakit ini memiliki tenaga medis yang

121

banyak dan kompeten. Dengan adanya dokter internship memang pekerjaan mereka tentu dapat selesai dengan cepat, namun karena jumlah tenaga medis yang sebenarnya sudah memadai, informan mengatakan bahwa tugas dari dokter PNS terkadang dilimpahkan kepada dokter Internship. Informan juga mengaku bahwa ada tidaknya dokter internship di rumah sakit ini tidak mempengaruhi pelayanan pada pasien, karena jumlah tenaga medis yang banyak.

Sementara informan di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai juga mengaku bahwa tenaga medis yang ada di rumah sakit ini sudah memadai, dikarenakan juga jumlah pasien yang datang tidak terlalu banyak, sehingga informan juga mengatakan bahwa ada tidaknya dokter internship di rumah sakit ini tidak mempengaruhi pelayanan pada pasien. Tetapi, dengan adanya dokter di rumah sakit ini tentunya pekerjaan dokter tetap menjadi lebih ringan.

Dalam Buku pedoman pelaksanaan Program Internship Dokter Indonesia, wahana menyiapkan SDM, sarana prasarana, mekanisme pelaksanaan internship, dan daya pendukung lainnya. Syarat wahana Internship adalah rumah Sakit tipe C dan D atau yang setara. Pada keadaan tertentu RS tipe B dapat dijadikan wahana apabila memenuhi prinsip kriteria wahana Internship, memiliki layanan kedokteran dan kesehatan kepada masyarakat, layanan kedokteran kedaruratan medik, dan layanan kesehatan masyarakat yang dilakukan setiap hari kerja. melayani pasien sekurang-kurangnya 20 pasien/ kasus per hari, dengan jenis yang bervariasi, kasus, umur dan jenis kelamin secara merata, memiliki sarana

122

laboratorium klinik dasar, serta sarana farmasi yang cukup memadai dokter yang bersedia menjadi pendamping.

Program internship juga memberikan manfaat kepada wahana. Para peserta PIDI dapat membantu mengoptimalkan pelayanan terutama di wahana yang kekurangan tenaga dokter fungsional. Pertukaran ilmu dan pengalaman dari dokter internship dengan para dokter dan tenaga medis lainnya tentu akan berdampak positif bagi pelayanan kesehatan di wilayah tersebut (Priantono, 2014).

5.2.5 Kesesuaian Untuk Melaksanakan Program Intensip Di Kota Terkait (Lokasi Internship)

Penyelenggaraan Program Internship dilaksanakan oleh Komite Internship Dokter Indonesia (KIDI), yang terdiri atas KIDI Pusat dan KIDI Provinsi. KIDI Pusat terdiri atas unsur-unsur Kemenkes, KKI, Kolegium Dokter, Institusi Pendidikan Kedokteran, IDI, dan Asosiasi Rumah Sakit.

Tugas dan Fungsi KIDI Pusat termasuk mempersiapkan wahana program internship untuk ditetapkan sebagai wahana. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KIDI Pusat, dapat membentuk KIDI di Provinsi. KIDI Provinsi memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kebijakan KIDI di provinsi yang bersangkutan.

Wahana atau tempat pelaksanaan internship yang ditetapkan oleh KIDI haruslah terakreditasi dan memenuhi syarat agar peserta internship dapat mecapai kompetensi sesuai yang diinginkan. Wahana yang dipergunakan internship harus memenuhi standar yang ditentukan dan terakreditasi oleh badan akreditasi/KIDI

123

yang terdiri dari sekelompok pakar guna mempertahankan dan meningkatkan mutu program internship.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa setengah dari informan di Rumah Sakit Putri Hijau Medan menyatakan tidak sesuai untuk membuat Progran Internship Dokter Indonesia di kota Medan, sedangkan setengah informan lagi menyatakan sesuai. Sementara di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai semua informan setuju bahwa kota Serdang Bedagai sesuai sebagai lokasi program dokter internship.

Informan di Rumah Sakit Putri Hijau Medan mengatakan bahwa mereka memang menerima banyak jumlah pasien, tetapi dengan sedikit variasi kasus. Informan yang tidak setuju juga mengatakan bahwa program ini adalah untuk pemerataan dan pendistribusian tenaga kesehatan, jadi jika dilihat dari jumlah fasilitas kesehatan yang ada di kota Medan, sebenarnya program Internship dokter ini tidak sesuai lagi di kota Medan. Tetapi, jika program internship ditempatkan di Puskesmas yang tenaga dokternya kurang sementara jumlah pasien yang ditangani banyak, tentunya dokter internship sangat membantu.

Informan di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai mengatakan bahwa rumah sakit ini sudah sesuai sebagai lokasi internship, mereka bisa menerima rujukan dari tempat-tempat terpencil. Rumah sakit ini juga memiliki lokasi yang strategis untuk rujukan dibandingkan daerah- daerah lain.

124

5.2.6 Peran dan Kehadiran Dokter Pendamping dalam Hal Supervisi dan Bimbingan

Setiap peserta internship mendapat pendampingan dari seorang dokter senior yang bertindak sebagai pendamping. Syarat untuk menjadi pendamping adalah dokter aktif praktik yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dan prinsip pelaksanaan praktik kedokteran yang baik yang diatur oleh Komite Internship Dokter Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran respons dokter internship akan peran dan kehadiran dokter pendamping dalam hal supervisi dan bimbingan, diperoleh bahwa dari 12 orang informan di Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/BB Medan terdapat 9 orang yang menyatakan bahwa peran dan kehadiran dokter pendamping dalam hal supervisi dan bimbingan dirasa masih kurang dan 3 informan lain meresa sudah cukup baik. Sedangkan di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai ada 1 orang yang menyatakan peran dan kehadiran dokter pendamping dalam hal supervisi dan bimbingan dirasa kurang, sedangkan 8 informan lain menyatakan sudah baik.

Informan di Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/BB Medan menyatakan bahwa jumlah dokter pendamping ada 1 untuk IGD dan ruangan. Di rumah sakit ini ada dua belas orang peserta internship, informan menyatakan bahwa intensitas untuk bimbingan masih kurang. Informan merasa peran dokter jaga maupun dokter spesialis lebih mereka rasakan.

Informan di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai mengatakan bahwa ada 2 dokter pendamping yang mendampingi dua belas dokter internship. Pelaksanaan PIDI mengacu pada Pedoman Pelaksanaan

125

Internship Indonesia yang dikeluarkan Badan PPSDM Kesehatan, KeMenterian Kesehatan RI. Dalam pedoman itu, diatur hak dan kewajiban peserta serta pendamping internship.

Secara kompetensi, pendamping tidak berada di atas peserta karena pendamping juga merupakan seorang dokter umum, kecuali jika dokter spesialis yang diangkat menjadi pendamping internship. Pendamping berperan sebagai seorang “pengayom” yang berperan dalam mengenali kelebihan dan kekurangan peserta, dan memberikan umpan balik untuk membantu peserta mencapai tujuan PIDI. Seorang pendamping yang baik, sesuai dengan peraturan PIDI, harus bertindak bijaksana dalam menuntun dokter yang baru lulus untuk memahirkan kompetensinya (Priantono, 2014).

Setiap peserta Internship didamping oleh seorang dokter pendamping yang uraian tugasnya melakukan supervisi layanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) khususnya Pelayanan Kesehatan perorangan Primer (PKPP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) khususnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP) guna meningkatkan pengalaman dan pemahiran Peserta dengan rincian tugas:

5. Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan Peserta. 6. Membantu pengembangan profesionalisme Peserta.

7. Memberi umpan balik positif dan konstruktif kepada peserta untuk memastikan pencapaian dan tujuan Internship.

126

Seorang Pendamping dapat mendampingi maksimum lima (Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi) Peserta Internship pada waktu bersamaan, Tetapi, apabila terjadi pelanggaran etik dan disiplin selama mengikuti Internship, peserta akan diberi sanksi sesuai dengan norma etik profesi dan disiplin. Sanksi etik dan disiplin dapat berupa:

5. Sanksi administratif yang diberikan oleh koordinator wahana kepada peserta yang melakukan pelanggaran ketentuan atau peraturan wahana 6. Sanksi etik sebagai dokter mengacu kepada Kode Etik Kedokteran

Indonesia.

7. Sanksi disiplin sebagai dokter mengacu kepada Buku Penerapan Disiplin dari MKDKI. Sanksi disiplin sebagai peserta internship mengacu pada Buku Pedoman Peserta Program Internship Dokter Indonesia Bab III Tata Tertib Peserta Sub Bagian Klasifikasi pelanggaran tata tertib, Pembinaan dan Pemberian sanksi

8. Sanksi Pelanggaran hukum mengacu pada prosedur dan keputusan hukum. Selama proses penyidikan, maka Peserta Internship ditunda pelaksanaannya sampai mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

5.2.7 Hubungan Kerjasama Dokter Internship Dengan Tenaga Kesehatan