• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.4 Respons Dokter Internship pada Pelaksanaan Kebijakan PIDI 1 Waktu Pelaksanaan Shift Kerja

4.4.3 Surat Tanda Registrasi (STR) Sebagai Syarat Praktek

Surat Tanda Registrasi (STR) merupakan persyaratan bagi peserta internship untuk melakukan praktek di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan demikian setiap dokter yang baru lulus UKDI wajib menjalankan Internship dokter.

Berdasarkan hasil penelitian, respons dokter internship di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan, informan nya menyatakan bahwa ada dampak positif dan negatifnya, dapat dilihat seperti pada kutipan berikut:

“Ada baik ada tidaknya sih. Ada baiknya kita diberikan untuk bekerja di lapangan. Jadi lebih di apply kanlah ilmunya. Karnakan di sinikan pasti di lepas semua. Tapi mungkin bagi mereka yang

84

merasa sudah cukuplah waktu untuk 5 tahun 3 tahun di fakultas 2 tahun koas, nggak ada salahnya sih kalau langsung diberikan STR. Mungkin karena sanking banyaknya dokter yang tamat setiap tahunnya. Makanya pemerintah buat suatu seleksi yang benar- benar. Jadi setelah lulus UKDI, diberikan pembekalan yang lebih lebih lah. Biar bisa ke masyarakat juga dapat memberikan kepuasan.” (Informan 1)

Ada informan yang setuju STR dijadikan syarat karena dalam pelaksanaannya menambah pengalaman, seperti yang informan tiga katakan:

“Wajar sih karena ini ngetes keterampilan kita. Juga nggak salah karena pemerintah sebenarnya pengen lihat kualitas kita juga sih. Kemarin sih memang sempat harus lulus UKDI. Tapi ada teman saya yang belum lulus, tapi udah ikut program dokter internship sekarang malah dia udah selesai internshipnya. Jadi sama sekali tidak ujian UKDI.”(Informan 3)

Informan lain tidak setuju, menurutnya ini tidak adil, seperti yang informan empat katakan bahwa:

“Itu tuh gak adil. Seharusnya itu mereka gak bisa mengikat kita dengan STR. Lebih bagus tuh, kalo internship itu dijadikan niat sendiri. Jangan dijadikan wajib. Mungkin bagi dokter yang lain maunya spesialis. Mau kerja atau segala macem. Ada beberapa orang. Kalo saya sih gak terlalu berminat. Lebih baguskan kita ada STR. Jadi pasien pasien yang lainkan merasa aman, gak bilangin kita malpraktek. Karnakan kita sudah ada surat izin. Gak jelas sih, sebenarnya pemerintah gak ada bilang ada keraguan. Mereka cuma menjalankan biar kita gak terlalu kaku untuk menjalankan fasilitas, tapi kalo menurut saya sih itu bentuk keraguan.” (Informan 4)

Dokter Internship lain memberikan respons karena itu merupakan peraturan, mereka harus mengikutinya, seperti yang dinyatakan informan tujuh bahwa:

“Kalau udah dibuat peraturan ya ikutin aja. Yah mau dibuat gimana lagi. Ya, memang udah ketentuan pemerintah. Jadi kan ada baiknya juga dibuat internship ini, karena sebenarnya pengalaman antara koas dengan internship beda pengalamannya. Ya setidaknya kita sudah tingkat diatas koas lah. Karena kalau dulu koas dikit-dikit ini gimana ya Dok? Ini Harus gimana ya Dok? Kalau sekarang kan kita

85

agak independent dikitlah. Kalau diambil positifnya. Pemerintah memantapkan kerja.” (Informan 7)

Informan delapan menambahakan bahwa tidak ada gunanya mendapat gelar menjadi dokter jika mereka tidak dapat praktek. Hal ini seperti yang disebutkan pada kutipan berikut:

“Jadi percuma kan kalau kita cuman dapat gelar aja. Karena ada juga teman saya yang habis mengikuti ujian kompetensi tidak mengikuti internship. Cuman dapat mendapat gelar doktor, Jadikan STR nya nggak keluar, jadi kan kalau misalkan ada pemeriksaan darimana kita ketahuan kalau kita tidak bisa berpraktek sama aja gelar dokternya tidak ada gunanya. Kalau sekarang ya sudah beda ya. Kalau dulu koas sudah boleh mendapat pasien. Tapi kalau sekarang koas hanya boleh lihat-lihat aja. Jadi nggak ada pemantapan skill, komunikasi kita terhadap pasien dan itu hanya didapat waktu internship yang dilatih selama 1 tahun ini. Sebenarnya kalau menurut saya ini langkah pemerintah untuk menjangkau dokter dari Sabang sampai Merauke.Tapi, dengan gaji yang minimal kalau memang mereka nggak percaya sama kami nggak mungkin mereka buat kami sampai ke mana. Buktinya seperti kasus dokter Anda itu, yang melayani sampai sepenuh hati. Tapi maunya pemerintah melihat bahwa dokter baru ini, ditebar ke segala tempat untuk dapat pengalaman tapi dengan BBH yang pemerintah tidak perhatikan.” (Informan 8)

Di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Syaiful Alamsyah Serdang Bedagai, peserta internship memberikan respons yang sama, ada yang setuju dan ada yang tidak. Informan Delapan mengatakan bahwa:

“Kalau menurut saya sih, maunya nggak ada gini gitu tamat langsung ada STR, kayak dulu kan kayak gitu. Karena kan kayaknya jadi membuang-buang waktu, tapi karena harus kayak gini mungkin buat kita lebih. Mandiri karena kalau gitu kita udah kerja langsung bisa kali ya. Daripada gitu tamat dokter dapat STR. Tapi sebenarnya oke-oke aja. Mungkin dari segi pemerintahan yaitu keraguan. Mungkin kalau dari segi kita itu untuk memperdalam ilmu aja biar lebih pede kedepannya. Karena kan koas itu, kita udah lalui juga sudah tapi kan kita belum pernah dilepas untuk sendiri mandiri. Mungkin kita dituntut untuk lebih mandiri.”( Informan 8)

86

Informan delapan menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan pemerintah untuk memperdalam ilmu kedokteran dan dapat digunakan dalam praktek secara mandiri. Informan sembilan menambahkan:

“Kalau saya sih setuju-setuju aja. Karena kalau dibuat seperti itu, karena kan kami sistem KBK, sistem KBK itu kan dituntut untuk cepat tamat. Sedangkan ilmu yang dikasih itu nggak banyak. Jadi dengan adanya program internship ini menjadi terbantu. Itu sebenarnya akan dibuat karena menekan angka melonjaknya mahasiswa-mahasiswa kedokteran. Mereka udah banyak mahasiswa yang daftar, yang lulus menjadi diseleksi lagi, yang betul-betul berpotensi. Kan kadang ada lagi yang mau ikut STR untuk kerja. Jadi sebenarnya Internship ini menguji kesabaran kita juga.” (Informan 9)

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa respons dokter internship akan surat tanda registrasi (STR) sebagai syarat praktek bahwa sebagian Informan mengatakan bahwa dimasa internship inilah mereka dapat mengaplikasikan ilmunya. Namun, informan lain menyatakan bahwa ini adalah tindakan pemaksaan dengan menahan STR menjadi syarat untuk praktek.

4.4.4 Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Medis di Rumah Sakit dengan Jumlah