• Tidak ada hasil yang ditemukan

REMBULAN DI TAMAN ARGO SUBUR Irfan Zevi

Dalam dokumen Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan (Halaman 113-121)

pencuri” -Buya Hamka-

REMBULAN DI TAMAN ARGO SUBUR Irfan Zevi

Pengantar

Sebelumnya, perkenalkan nama Saya Irfan Zevi dari Fakultas Syari’ah dan Hukum prodi Muamalat pemfokusan Perbankan Syari’ah. Sebelum masuk ke semester 7, Saya mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menjadi mata kuliah wajib di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kuliah Kerja Nyata (KKN) di UIN Syarif Hidayatullah merupakan program yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa tingkat akhir setiap tahunnya. Program KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian di masyarakat selama satu bulan penuh, akan tetapi seperti cerita para senior KKN merupakan ajang pencarian jodoh dan liburan. Beda halnya seperti senior Saya, Saya memiliki anggapan bahwa KKN merupakan hal yang membosankan dan hal yang sangat rumit untuk membangun sebuah ide yang sama di dalam kelompok. Apalagi tahun ini, persyaratan untuk kelompok ditentukan oleh pihak kampus, semakin membuat Saya tidak yakin bagaimana menyatukan persepsi yang sama dengan orang-orang yang sebelumnya Saya tidak kenal mereka siapa dan sifatnya bagaimana. Pada awalnya Saya sangat merasa khawatir bagaimana hidup selama sebulan di tempat yang baru dengan orang-orang baru yang membuat rasa takut akan terjadinya percekcokan dengan teman-teman yang ribet. Selain teman kelompok, ada rasa khawatir bagaimana Saya hidup di desa yang mana Saya belum pernah berpisah selama sebulan penuh dengan orangtua. Bagaimana tempat tinggal, bagaimana Saya makan, serta bagaimana warga desa di sana dalam menerima kami.

Setelah adanya pengumuman mengenai nama-nama anggota kelompok, peserta KKN 2016 dikumpulkan di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah untuk mengikuti pembekalan. Setiap kelompok terdiri dari 11 orang yang Fakultasnya berbeda-beda. Saya tergabung dikelompok 210 yang diberi nama “REMBULAN” yaitu Rela Mengabdi untuk Lingkungan Pasanggrahan yang di tempatkan di Desa Pasanggrahan Kec. Solear Kab. Tangerang Banten. Kami terdiri dari 7 Fakultas yang di antaranya, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Ushuluddin (FU). Saat

94 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear

pertama kali kumpul dan berkenalan kami pun langsung berdiskusi menentukan ketua kelompok terlebih dahulu agar kelompok bisa berjalan dengan lancar. Akhirnya pun terpilih lah Muhammad Sairi teman dari Fakultas Ushuluddin sebagai ketua dengan kesepakatan bersama. Setelah terpilih ketua kelompok, kami pun bertukar nomor hp agar di buatkan grup di whatsapp supaya komunikasi kami lebih lancar untuk membicarakan pertemuan selanjutnya.

Setelah dikumpulkan di Auditorium, kami membuat pertemuan kembali untuk membicarakan sistem kelompok. Pertama kali yang kami bicarakan adalah masalah uang kas, dimana di tahun kami hanya Rp 5.000.000-, yang diberikan oleh PPM sehingga kami memiliki inisiatif untuk mengadakan uang kas setiap minggu. Selain itu, kami membicarakan badan kepanitian. Karena kemarin sudah menentukan ketua jadi tinggal sisanya yaitu sekretaris, bendahara, divisi acara, divisi humas, dan divisi dokumentasi. Lalu kami merencanakan untuk pergi survey ke tempat kami akan mengabdi selama satu bulan nanti untuk mencari tempat tinggal dan melihat lihat kondisi desa di sana. Setelah beberapa kali survey baru lah kami mendapatkan tempat tinggal yang layak huni di sana di bantu oleh ibu RT Perum Argo Subur.

Suka Duka Bersama KKN REMBULAN

Akhirnya tibalah hari Senin tanggal 25 Juli 2016 adalah menjadi hari pembukaan dan pelepasan peserta KKN UIN 2016. Pada pagi hari tanggal 25 Juli 2016 Saya sudah bangun Jam set 4 pagi untuk bersiap-siap berangkat ke kampus karna acara pembukaan KKN UIN 2016 dimulai pada jam 8 pagi. Dikarenakan rumah Saya yang jauh dari kampus, maka Saya harus berangkat pagi paling telat jam 6 sudah harus jalan dari rumah agar tidak terkena macet. Setelah mandi, solat dan sarapan Saya pun meminta izin ke orang tua Saya untuk pergi melaksanakan KKN di Desa Pasanggrahan dan mengikuti pelepasan peserta KKN di kampus. Setelah itu Saya pun berangkat ke kampus di antar oleh ayah Saya.

Setibanya di kampus Saya bergegas turun dan mencari teman-teman sekelompok Saya kelompok 210 dan kelompok Saya kedapatan untuk KKN di daerah Solear Desa Pasanggrahan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Selagi jalan mencari teman sekelompok, ternyata Saya bertemu teman-teman satu Program Studi di depan Student Center. Karena sudah lama tidak bertemu jadi Saya berbincang bincang sedikit mengenai liburan lebaran kemarin pulang kampung atau tidak dan sedikit mengenai perkembangan kelompok

Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 95

KKN mereka. Tidak lama dari itu Saya pun lanjut mencari teman-teman sekelompok Saya. Setelah bertemu, kami menyaksikan bersama-sama pembukaan KKN UIN 2016 yang dibuka oleh Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat dan resmi dilepas oleh Rektor dan diakhiri dengan pelepasan balon gas ke udara. Setelah itu karna Saya pikir akan berangkat pada hari itu juga, jadi Saya sudah mempersiapkan barang bawaan yangg tersisa di rumah. Tetapi ternyata keberangkatan kita ke Desa Pasanggrahan di undur sampai keesokan hari nya tanggal 26 Juli 2016. Dikarenakan satu dan lain hal kami semua sepakat untuk berangkat keesokan harinya. Jadi, setelah pembukaan dan makan siang bersama, Saya pun pulang ke rumah lagi untuk beristirahat mempersiapkan diri untuk keesokan harinya berangkat ke Desa Pasanggrahan.

Tanggal 26 Juli 2016 pagi hari jam 4 Saya sudah bangun untuk bersiap-siap pergi berangkat ke kampus karena pada hari ini Saya berangkat ke Desa Pasanggrahan pukul 07.00 WIB. Saya mandi kemudian solat dan sarapan. Pukul 05.30 waktunya Saya berangkat menuju kampus. Sebelum pergi, tak lupa Saya meminta izin kepada ibu Saya di rumah. Setelah itu Saya pun berangkat menuju kampus di temani lagi oleh ayah tercinta. Sesampainya di kampus sekitar pukul 06.30 Saya pergi menuju kost-an teman Saya untuk mengambil laptop yang akan Saya bawa untuk mengerjakan laporan KKN di desa. Setelah ambil laptop, Saya dan teman Saya berangkat menuju kampus bersama untuk bertemu kawan-kawan lainnya. Janji bertemu jam 07.00 di kampus ternyata meleset dikarenakan dosen pembimbing kelompok 210 terjebak macet dari rumahnya di bogor menuju ke kampus. Kira-kira jam 8 lebih sedikit akhirnya dosen pembimbing kami datang juga. Setelah dosen sampai, kami bergegas menitip barang di mobil dosen pembimbing agar Saya dan teman-teman laki-laki lain tidak keberatan membawa barang saat perjalanan ke desa menggunakan sepeda motor dan teman-teman perempuan ikut di mobil ibu dosen pembimbing. Bergegas kami berangkat ke desa karna jam 10 nanti akan ada acara pembukaan di kantor Desa Pasanggrahan. Beratus km jalan yang kami tempuh, tiba-tiba teman Saya Sairi meminggirkan motor nya ke Masjid terdekat dan akhirnya kami pun mengikutinya. Ternyata ia ingin buang air kecil dan kami pun sekalian buang air kecil dan rebahan sejenak merenggangkan badan yang sedikit lelah di perjalanan. Berlanjutlah perjalanan kami ke Desa Pasanggrahan yang sudah setengah jalan.

96 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear

Setibanya di sana pukul 10.00 kami pun langsung pergi ke tempat acara pembukaan di kantor Desa Pasanggrahan. Tak lama kami sampai, acarapun di mulai. Dibuka oleh pembawa acara yaitu teman kami Lia dan Halida dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Nilta dan Sari tilawah oleh Assyifa. Setelah itu sambutan dan pengenalan diri oleh perwakilan mahasiswa yaitu Zulby dari kelompok 211. Dilanjutkan oleh perwakilan dosen pembimbing yaitu Ibu Siti Rochaeni yang kebetulan juga memang dosen pembimbing kelompok kami 210. Setelah ibu siti menjelaskan bagaimana kami mahasiswa-mahasiswi KKN ini akan tinggal selama satu bulan untuk menjalankan program-program yang kami punya. Selanjutnya sedikit sambutan dari perwakilan tokoh masyarakat setempat dan setelah itu dari Kepala Desa Pasanggrahan yaitu Bapak Madrais SE . Akhirnya acara pun ditutup dengan pemotongan pita secara simbolis yang melambangkan resmi nya kami peserta KKN UIN menjadi masyarakat Desa Pasanggrahan dan resmi menjalankan aktivitas yang menunjang masyarakat setempat agar menjadi lebih baik lagi dengan cara kami bimbing dan kami berikan ide-ide yang inshaallah baik untuk masyarakat Desa Pasanggrahan. Setelah acara selesai kami pun bersama sama membersihkan ruangan acara di kantor desa tersebut. Setelah itu kami pun pulang ke rumah kontrakan yang sudah kami sewa dari minggu kemarin. Sesampainya di rumah Saya merasa miris melihat keadaan rumah yang apa ada nya tapi layak huni. Sempat mengeluh di dalam hati kenapa Saya harus melakukan kegiatan ini yang membuat diri Saya susah sendiri. Tapi seiring berjalan nya waktu Saya pun akhirnya pelan-pelan bisa menerima keadaan.

Selama satu bulan KKN di Desa Pasanggrahan, Saya dan kawan-kawan tinggal di Taman Argo Subur, tepatnya di rumah yang dicarikan pak RT serta beberapa warga yang menyempatkan di sela kesibukan mereka sebagai tanda penyambutan dan penerimaan kala survey sebelum KKN dimulai. Di sana kami menempati dua rumah yang saling berhadapan. 6 orang perempuan di rumah yang ‘agak’ besar karena di sana dijadikan tempat berkumpul, evaluasi kegiatan, dan kegiatan belajar mengajar. Sedang 5 orang laki-laki di rumah yang menurut ukuran terbilang lebih kecil dari yang ditinggali perempuan dan harus memasang selang ke rumah perempuan untuk mendapatkan air karena belum adanya pompa air di rumah yang di tinggali laki-laki. Walaupun demikian, hal seperti itu tak menjadi masalah besar. Masing-masing rumah mepunya 2 kamar tidur. Kami para laki-laki sepakat untuk tidur beramai ramai di ruang tengah saja tidak di kamar agar

Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 97

lebih seru. Setelah beberapa hari akhirnya Saya pindah ke kamar bersama teman Saya Rizqo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Disitu lah Saya dan Rizqo mulai makin akrab. Sama yang lain juga akrab cuman kalau sama Rizqo Saya suka curhat mengenai banyak hal jadi lebih mengenal satu sama lain lagi. Banyak hal yang terjadi saat Saya dan kawan-kawan KKN REMBULAN. Saya sangat bersyukur menemukan teman-teman seperti mereka karna sangat mengerti satu sama lain dan tidak pernah mempermasalahkan sesuatu yang tidak seharusnya di permasalahkan. Kami di sana mempunya 3 kendaraan motor dan itu sangat kurang untuk kami 11 orang ingin pergi keluar mengurus program kerja. Mau gamau ya kita harus kerja sama. Akhirnya setiap kita ingin pergi dengan semua anggota kelompok, kita berboncengan 3 orang 1 motor dan bolak balik gantian menjemput sampai semuanya ikut.

Kehidupan sehari-hari terasa menyenangkan, karena kami melakukan setiap aktivitas maupun kegiatan dengan hati yang riang gembira dan penuh canda tawa. Itupun sudah Saya rasakan ketika Saya dan teman-teman kelompok ketika berkumpul untuk rapat KKN kami bertemu dengan diiringi canda dan tawa. Hampir setiap kegiatan di laksanakan di rumah perempuan, karena rumah perempuan sedikit lebih besar daripada rumah laki-laki. Mulai dari kegiatan makan pagi sarapan dan makan malam, mengajar pelajaran atau membantu mengerjakan PR untuk anak-anak daerah sekitar, Berkumpul bersama pemuda-pemudi Taman Argo Subur, dan juga evaluasi serta briefing setelah atau sebelum melaksanakan program, itu semua dilakukan di tempat tinggal teman-teman perempuan. Karena di tempat tinggal kami tidak tersedia TV maka hiburan yang kita dapat selama KKN adalah saling mengobrol dan bercanda gurau, itu merupakan hiburan yang sangat menyenangkan dan bisa membangun komunikasi yang baik di antara kami sesama anggota, dan karena Saya orangnya hobi untuk mengeksplor daerah dan juga ingin mencicipi beberapa makanan maka. Saya, Rizqo, Feby, dan Riri adalah anggota tim “wisata kuliner”. Makanan yang paling pertama kami coba adalah es krim goreng, disitu Saya dan teman-teman menikmatinya dengan lahap. Dan banyak kuliner yang kami datangi di sana seperti martabak telor bangka, bubur ayam, dan lainnya. Yang membuat Saya senang adalah di sana harga makanan bisa dibilang murah dan dengan porsi yang cukup banyak, itu adalah kesukaan para mahasiswa. Lalu di daerah tempat tinggal kami di Taman Argo Subur pun Saya dan teman-teman kelompok sudah memiliki basecampnya sendiri yaitu di WarCint

98 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear

atau Warung Cinta. Di tempat tersebut menyediakan banyak sekali menu makanan seperti kwetiauw kuah, mie goreng/rebus, nasi goreng, dan masih banyak lagi. Mengapa kami memilih warung makan itu sebagai basecamp atau tempat nongkrong kami bersebelas karena makanan disitu enak, murah, dekat dengan tempat tinggal, pemiliknya ramah, dan dekat dengan lapangan sehingga bisa lebih akrab dengan warga di Taman Argo Subur. Sekali lagi Saya ingin bersyukur karena tergabung di kelaompok KKN 210 REMBULAN ini. Di sini Saya tidak merasa adanya konflik yang sangat besar yang bisa memecah belah kami. Dan justru Saya merasakan aroma kekeluargaan yang kuat di antara kami bersebelas. Karena kami mengisinya dengan saling peduli, saling menghargai, saling menghormati, dan saling menyayangi.

Kegiatan dan Kesan di Desa

Banyak program kerja yang kami lakukan di sana mulai dari penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) yang kami lakukan bersama ibu-ibu PKK desa setempat karena mereka juga sedang ada perlombaan tingkat Kecamatan tentang tanaman obat keluarga ini. Akhirnya kami pun membantu pengadaan bibit tanaman obat keluarga nya dan kami di beri lahan kurang lebih 150 meter untuk di tanami disitu. Kamipun berkomunikasi dengan dosen pembimbing kami karna dia lah yang mengetahui dimana beli bibit dan bagaimana cara mengolah dan menggunakan tanaman obat tersebut. Kami pun mengadakan seminar tanaman obat ini agar warga mengerti cara menggunakan dan khasiat-khasiatnya. Setelah seminar kami di bantu warga sekitar menanam bibit-bibit toga nya. Setiap hari kami para laki-laki rutin menyiram dan merawat toga agar tidak mati karna akan ada penilaian dari pihak Kecamatan untuk perlombaan ibu-ibu PKK. Kegiatan berikutnya adalah menanam tanaman kaktus hias atau yang disebut Terarium. Saya dan teman-teman pun memilih SMPN Satu Atap Pasanggrahan 4 sebagai tempat berkegiatan Terarium tersebut. Setelah kami mendapat izin dari pihak sekolah maka Saya dan teman-teman kelompok melakukan kegiatan tersebut. Dipilihlah anak-anak kelas 9 untuk menjadi peserta penanaman Terarium tersebut, dan antusiasnya sangat luar biasa. Muncul wajah-wajah senang riang dan gembira disemua peserta yang mengikuti penanaman Terarium tersebut. Setelah tanamannya jadi dan rapi maka tanaman itu akan diserahkan untuk pihak sekolah SMPN Satu Atap Pasanggrahan 4. Selain itu kami pun mempunyai kegiatan mengajar di tempat tinggal kami setelah Maghrib.

Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 99

Banyak anak-anak yang ingin belajar bersama kami, mulai dari TK, SD sampai SMP. Mereka datang ke kami selain untuk les Bahasa inggris mereka juga meminta bantuan untuk mengerjakan PR mereka. Banyak kelucuan dan canda tawa dengan anak-anak saat kami mengajar saat itu. Senang rasanya bisa membantu dan melihat wajah anak-anak itu senang mendapat ilmu baru yang mungkin untuk kami tidak seberapa tapi untuk mereka sangat membantu untuk bekal pengetahuan mereka nantinya. Lalu yang paling berkesan adalah kegiatan upacara bendera dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 71. Saya dan teman-teman kelompok melaksanakannya di dua tempat, yang pertama di lapangan Taman Argo Subur dan yang kedua di lapangan sekolah SMPN Satu Atap Pasanggrahan 4. Pada 17 Agustus 2016, teman-teman KKN REMBULAN diminta untuk menjadi petugas upacara di lingkungan Taman Argo Subur bersama karang taruna. Waktu itu Rizal sebagai pemimpin upacara, Pak RT Djunaedi sebagai pembina upacara, dan Saya menjadi seksi dokumentasi. Kami melaksanakannya penuh khidmat pada pagi itu. Pada saat amanat pembina upacara, Pak RT pun terharu karena mengaku ini adalah upacara yang pertama kali diadakan di lingkungan Taman Argo Subur, dan mereka sangat berterima kasih kepada KKN REMBULAN beserta Karang Taruna yang telah menyukseskan upacara bendera tersebut. Setelah dilakukannya beberapa program kegiatan maka sampailah pada saat penutupan. Saya dan teman-teman kelompok menghadiri 4 kali penutupan. Yang pertama pada saat malam puncak Agustusan bersama warga Taman Argo Subur, kedua di kantor Desa Pasanggrahan, ketiga di SMPN Satu Atap Pasanggrahan 4, dan yang keempat saat liweutan bersama Karang Taruna dan juga Bapak-bapak DKM. Semua itu diliputi rasa haru yang mendalam karena tak terasa waktu berakhirnya KKN semakin dekat. Jadi warga di Desa Pasanggrahan menerima kami dengan sangat baik, dengan rasa terima kasih yang mereka ucapkan kepada kami pun tidak terasa berarti di saat mengingat kebaikan mereka kepada kami lebih banyak daripada yang kami beri ke mereka. Seharusnya kami lah yang mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga Pasanggrahan yang telah menerima KKN REMBULAN dengan sangat baik dan dengan tangan terbuka. Akhirnya tanggal 25 agustus 2016 pun datang dan kami pun bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Setelah mobil jemputan datang dan barang-barang sudah masuk semua, kami pun pulang dengan riang gembira.

100 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear

Setelah berkegiatan bersama 30 hari di Desa Pasanggrahan sehingga banyak memori dan kenangan Saya bersama teman-teman kelompok, Pak RT Djunaedi, dan Karang Taruna. Mereka sudah melekat di hati Saya dan Saya seperti menemukan keluarga baru di sana khususnya di lingkungan Taman Argo Subur. Banyak sekali pelajaran yang Saya dapat di desa ini, keramahan warga yang sangat membekas di hati Saya, keceriaan,canda tawa mereka, serta air mata kesedihan atas perpisahan pada hari-hari akhir. Ingin rasanya bisa berkontribusi lebih besar pada desa ini. Banyak pelajaran yang Saya dapat saat KKN ini, belajar untuk ikhlas, sabar, dan saling memahami serta bertoleransi yang akan terus Saya ingat seumur hidup Saya. Saya mendengar beberapa cerita dari warga dan khususnya dari para anggota Karang Taruna Taman Argo Subur bahwa masalah keamanan di Pasanggrahan sangat memperihatinkan, dari masalah curanmor, begal motor, hingga masalah narkoba dan juga adanya kecemburuan sosial antara warga perumahan dengan warga kampung. Maka Saya hanya menyarani mereka dengan adanya komunikasi dan intensitas silaturahmi antara dua pihak, pihak perumahan maupun pihak kampung, maka insyaAllah tidak ada kecemburuan sosial antara mereka, bahkan diharapkan bisa saling bantu atau bahu-membahu untuk membangun Desa Pasanggrahan lebih baik untuk kedepannya.

Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 101

7

SEPENGGAL KISAH KULIAH KERJA NYATA

Dalam dokumen Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan (Halaman 113-121)