pencuri” -Buya Hamka-
SEUNTAI CERITA DI DESA PASANGGRAHAN Ayu Andini
Bayang – Bayangmu, Desa Pasanggrahan Salam sejahtera bagi kita semua,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Juli– 25 Agustus 2016 lalu. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bentuk pengabdian kami sebagai akademisi terhadap masyarakat telah selesai dilaksanakan dengan baik oleh 11 orang mahasiswa yang berasal dari 7 Fakultas berbeda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam kelompok KKN REMBULAN.
Tahun 2016 merupakan tahun yang sangat berarti dihidupku. Bukan berarti aku tidak menghargai setiap kejadian di tahun – tahun sebelumnya. Tahun ini aku akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), kemudian tahun ini merupakan tahun semester terakhirku yang artinya 2017 aku sudah wisuda, insyaAllah. Sayup sayup terdengar terkait Kuliah Kerja Nyata dalam perbincangan mahasiswa – mahasiswi UIN Jakarta baik itu dikelas, kantin, tempat makan, bahkan saat belajar bersama. Mengapa? Ada apa dengan KKN tahun ini? Sangat ramai diperbincangkan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2016 banyak sekali kabar berita terkait hal ini, mulai dari pembagian kelompok, desa tempat KKN, anggaran KKN yang dipangkas, dan lain–lain. Berbicara tentang pembagian kelompok dan desa KKN, memang benar bahwasannya tahun ini telah ditentukan oleh PPM. Menurutku itu hal yang baik karena sudah secara tersistem dilakukan oleh PPM. Namun, tahun ini pun anggaran KKN dipangkas 50% menjadi 5 juta, ditahun-tahun sebelumnya dana KKN untuk perkelompk ialah 10 juta.
Kuliah Kerja Nyata sendiri merupakan implementasi dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia. Oleh karena itu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat dijadikan salah satu cara dalam usaha meningkatkan kualitas SDM yang dapat dilakukan mahasiswa, khususnya di wilayah pedesaan dengan cara mengaplikasikan teori-teori yang telah
Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 59
didapatkan selama proses studi di lingkungan kampus. Dengan cara tersebut, diharapkan usaha dalam meningkatkan kualitas SDM di wilayah pedesaan dapat memberikan dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini tidak terlepas dari budaya akademik perguruan tinggi yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu, program KKN ini harus dilaksanakan secara terstruktur, profesional, dan berkesinambungan agar dapat menunjukkan ciri dari seorang akademisi. Setelah diadakannya kegiatan KKN ini, selain menambah pengalaman, mahasiswa juga diharapkan memiliki peningkatan kemampuan-kemampuan, di antaranya kemampuan berpikir, memiliki life skills, menyusun program, memecahkan masalah, bekerja sama dengan orang lain, mengatur diri sendiri, keterampilan dalam bekerja, serta mampu mengaplikasikan teori yang dimilikinya menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat.
Sekitar bulan Maret 2016 PPM mengumumkan nama–nama kelompok untuk di tempatkan di wilayah desa masing–masing kelompok KKN. Nama Saya pun tertera di dalamnya, dengan nomor urut 210 dan Desa Pasanggrahan pun menjadi tempat KKN Saya dan teman–teman sesuai yang tertera pada pengumuman yang dikeluarkan oleh PPM. Pada saat itu, Saya tidak tahu sama sekali dimana desa tersebut, bagaimana kondisinya, seperti apa demografinya, sangat tidak terbayangkan sebelumnya. Bahkan sebelumnya, Saya pikir desa tersebut terletak di samping kampus, tempat yang sangat terkenal di kalangan mahasiswa UIN Jakarta, ternyata bukan.
Tak terasa satu bulan Saya menjalani KKN di desa ini, suka duka Saya dan teman teman hadapi bersama dengan karakter kami yang berbeda–beda. Sebelumnya, perkenalkan nama Saya Ayu Andini dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan konsentrasi Ekonomi Pembangunan. Dalam KKN-PPM inI, dari Fakultas Ekonomi sendiri terdiri dari dua orang, Saya dan Rizqo Yanuananda yang berasal dari Program Studi Manajemen Internasional.
Desa Pasanggrahan yang akan kami diami selama 1 bulan pengabdian pun kami cari tahu sebelumnya, melalui mesin pencari Google Maps maupun melalui teman yang bertempat tinggal di daerah Kabupaten Tangerang. Dalam benakku, desa yang akan kami diami adalah
60 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear
desa yang sangat tertinggal, jauh dari keramaian, tidak ada penerangan jalan, rumah rumah warga banyak yang masih terbuat dari bambu, pendidikan dan ekonomi yang belum maju. Berbagai informasi kami dapatkan terkait desa ini, Desa Pasanggrahan ini terkenal dengan anyaman bambunya maupun pertaniannya karena masih terdapat banyak sawah di desa tersebut.
Pada awal bulan April pun kami melakukan survey pertama dengan 2 kelompok lainnya, yaitu 209 dan 211 dimana 3 kelompok ini terdapat dalam satu desa yaitu Desa Pasanggrahan. Pada survey pertama terdapat beberapa kendala misalnya saja, jalanan menuju lokasi yang terbilang cukup rusak dan banyak mobil truck pengangkut barang mengakibatkan waktu yang cukup lama dihabiskan di jalan. Namun, hal itu bukanlah suatu kendala yang besar bagi Saya dan teman–teman untuk terus melakukan perjalanan hingga mencapai lokasi KKN.
Selama perjalanan menuju lokasi, Saya membayangkan bagaimana penerimaan maSayarakat tempat KKN, apakah Kepala Desa akan menerima kami? Apakah nanti program–program kerja yang akan di jalankan berjalan dengan lancar? Rasa takut pun menghampiri karena hal ini merupakan hal baru bagi Saya untuk terjun langsung kepada masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu dan teori yang sudah Saya dapatkan di bangku kuliah. Namun, sesampainya di lokasi pihak desa menyambut kami dengan baik, dan mendukung apa yang akan dilakukan di Desa Pasanggrahan.
Saya pun memantapkan hati dan pikiran untuk 1 bulan melakukan kegiatan KKN. Bismillah!!!
Sepenggal Kisah REMBULANku
Sebelas kepala, sebelas pemikiran yang unik, menarik, mengesankan, menyebalkan, menyenangkan, dan sederet kata lainnya yang mungkin tak terwakilkan untuk kalian REMBULANku. Selama sebulan kita lewati bersama–sama. Sebelumnya, kami tak pernah tahu dan saling kenal meskipun ada beberapa teman yang memang satu gedung. Namun, KKN ini mempertemukan kami menjadi satu, yaitu REMBULAN “Rela Mengabdi dan Berbakti Untuk Lingkungan Pasanggrahan”.
Terik matahari menemani Saya dan teman teman KKN REMBULAN berjumlah 6 orang saat itu untuk melakukan survey terakhir pada tanggal 21 Juli 2016. Sairi, Apip, Lia, Rizqo, Syifa, dan Saya melakukan perjalanan
Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 61
survey terakhir ke Desa Pasanggrahan. Oh ya, sebelumnya Saya perkenalkan dulu teman–teman KKN REMBULAN. Saya Ayu Andini dan Rizqo Yanuanda dari FEB, Amatullah Aliyah dan Apipudin dari FIDKOM, Irfan Zevi dan Elia Feby dari FSH, Muhammad Sairi dan Hilma Rahmatia dari Ushuluddin, kemudian tiga fakultas selanjutnya masing–masing hanya satu orang saja, yaitu Assyifa Handayani dari FAH, Riri Aisy dari FISIP, serta Fahrizal Satya dari FST.
Kembali ke survey terakhir, karena perjalanan yang kami tempuh cukup jauh, belum seperempat jalan sudah berenti karena merasa lapar, berhentilah kami di pinggir jalan dengan membeli gorengan. Saat itu, kebersamaan sudah mulai terasa, satu sama lain mulai memperhatikan kondisi temannya, ketika kelelahan berhenti sejenak, saling memberi makanan, dan sebagainya. Setengah perjalana telah kami lewati, dan sudah memasuki kabupaten Tangerang. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 13.00 segeralah kami mecari Masjid terdekat untuk melaksanakan shalat zuhur.
Usai melaksanakan shalat zuhur kami pun melanjutkan perjalanan. Namun, tak disangka, rintik hujan membasahi bumi kami yang semakin lama semakin besar rintik hujan tersebut. Meneduhlah kami di warung pinggir jalan yang kebetulan saat itu sedang tutup, rasa kantuk pun menyergap diri ini. Tak terasa kurang lebih 1,5 jam kami menunggu hujan yang tak kunjung reda. Saat melihat jam, sudah pukul 15.30 saat itu, dan hujan pun sudah mulai berhenti, Saya dan teman–teman pun melanjutkan perjalan menuju Desa Pasanggrahan. Sekitar pukul 16.30 kami sampai di Desa tersebut dan menemui pak RT 03 yaitu Bapak Djunaedi. Untuk Desa Pasanggrahan ini kelompok Saya menempati wilayah KKN RW 06 dan 07. Untuk RW 06, tempat tinggal kami di RT03 yaitu Tama Argo Subur, adapun rumah yang kami tempati adalah Blok S5 No.30.
Hingga H-5 KKN Saya dan teman–teman belum menemui rumah yang cocok untuk kami tempati, namun pak RT berbaik hati menemani kami mencari tempat tinggal. Sebetulnya ada, rumah yang ingin kami tempati, namun pemiliknya selalu pulang larut dari tempat kerja. Namun, pada hari terkahir kami survey, syukur alhamdulillah pemilik rumah yang akan kami tempati yaitu Pak Taufik sudah pulang dari tempat kerja sore hari, setelah berbincang–bincang, dan kami pun dapat menempati tempat tinggal tersebut selama satu bulan KKN.
62 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear
selama KKN pun diangkut. Banyak sekali, mulai dari barang – barang pribadi seperti pakaian, laptop, sampai peralatan masak. Bisa dibayangkan penuhnya mobil pickup tersebut. Untuk penempatan barang–barang, tidak semua anggota KKN REMBULAN ikut ke Desa, dikarenakan ada satu dan lain hal. Hanya Saya, Sairi, Lia, Rizal, Riri, dan Apipudin. Sesampainya di sana, Saya dan Riri membersihkan kolam air di kamar mandi, karena sudah kotor sekali. Tak lama kemudian, Apip dan teman–teman yang lain pun sampai. Hujan menyambut kedatangan kami sesaat sampai di Desa Pasanggrahan. Hal ini pun kami gunakan untuk berbincang-bincang dengan Pak RT terkait dengan lingkungan yang akan kami tempai selama satu bulan kedepan. Hujan pun mulai menghilang dari langit Taman Argo Subur, akhirnya Saya memutuskan untuk kembali ke rumah.
Senin, 25 juli 2016 merupakan hari dimana ratusan mahasiswa– mahasiswi KKN-PPM 2016 UIN Jakarta dilepas, dengan sambutan dari rektor maupun ketua PPM Bapak Djaka Badranaya, yang ditandai pelepasan ratusan balon, akhirnya KKN-PPM resmi dilaksanakan di wilayah masing masing peserta KKN. Dan lucunya, Saya baru sampai kampus sesaat setelah pelepasan balon berlangsung, cukup meriah, langit Ciputat dihiasi balon warna warni. Akan ke manakah balon tersebut? Akankah membawa asa REMBULANku menuju Desa Pasanggrahan?? Pada harini pun, tiga anggota kelompok REMBULAN yang berangkat terlebih dahulu untuk mempersiapkan kebutuhan saat acara pembukaan KKN di kantor desa yaitu, Feby, Syifa dan Hilma. Namun Sayangnya, sesaat sampai di Desa, suhu badan Feby sangat tinggi dan akhirnya harus kembali pulang ke rumah, dan segera dibawa ke Rumah Sakit untuk proses penyembuhan pasca Operasi Usus Buntu yang dialami oleh Feby. Selasa, 26 Juli 2016. Matahari redup–redup mulai memancarkan sinarnya. Masih tak menyangka bahwa hari ini harus meninggalkan rumah selama satu bulan. Sementara harus berpisah dengan orang–orang rumah, maklum saja, Saya belum terbiasa harus pergi jauh dari rumah dengan waktu yang cukup lama, tentunya hal ini membuat Saya rindu, atau biasa dikatakan dengan homesick. Pukul 05.40 pagi Saya menuju kampus. Sebelumnya, pamit terlbih dahulu dengan orang tua, adik Saya yang pertama, dan tak lupa calon adik yang masih dalam kandungan ibu Saya. Anggota KKN REMBULAN yang berangkat pada hari ini ialah Saya, Lia, Riri, Sairi, Apip, Rizal, Irfan, dan Rizqo. Untuk perempuan berangkat
Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 63
dengan menggunakan mobil bersama dengan Ibu Nani selaku dosen Pembimbing KKN REMBULAN. Sedangkan untuk laki–laki berangkat bersama dengan menggunakan sepeda motor.
Pukul 08.00 kami berangkat dari kampus, Ciputat pun menyambut kami dengan kemacetan yang memang setiap hari terjadi. Namun, memasuki tol, perjalanan lancar hanya saja sedikit terkena macet di Tol Karang Tengah, kami keluar tol Balaraja Timur dan mengikuti jalan menuju Solear. Ada kejadian tak terlupakan saat di jalan menuju Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear. Jalan yang kami ambil memakan waktu yang cukup lama, Saya sebagai penunjuk jalan pun lupa – lupa ingat jalan menuju Desa Pasanggrahan, akhirnya Saya menggunakan GPS dari smartphone. Jalan yang kami lalui cukup memakan waktu 30 menit lebih lama dari biasanya, setidaknya kami harus berputar putar di wilayah Solear ini. Melelahkan memang, namun Saya menjadi tau beberapa wilayah desa di Kecamatan Solear ini, melihat sawah yang mulai siap untuk panen. Tepat pukul 10.00 kami sampai di kantor kepala Desa Pasanggrahan, begitupun dengan teman – teman yang menggunakan sepeda motor.
Acara pembukaan di kantor desa pun berjalan dengan lancar, meskipun sebelumnya terjadi sedikit silang pendapat antara kelompok KKN 210 (REMBULAN) dengan dua kelompok lainnya yaitu 209 dan 211, terkait konsep pembukaan acara. Namun, hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi kami yang pada akhirnya menyepakati konsep pembukaan acara yang sederhana namun dapat mewakilkan maksud dan tujuan dari KKN ini. Usai acara pembukaan, Saya beserta kelompok dan juga ibu Nani menuju tempat tinggal KKN kami di Taman Argo Subur. Sedikit berbincang – bincang Bu Nani pun memberikan nasihatnya, bahwa kami satu kelompok harus selalu menjaga kekompakan, jangan mementingkan ego masing – masing. Karena di sini akan tinggal bersama selama satu bulan. Tak lama kemudian, Bu Nani pun harus kembali ke kampus menjalankan tugasnya sebagai Dosen di Fakultas Sains dan Teknologi.
Rabu, 27 Juli 2016. Merupakan hari pertama Saya untuk melaksanakan KKN, amazing!! Hari pertama yang Saya lakukan di tempat KKN ini ialah pergi ke pasar, benar ke pasar dan belanja, sangat semangat sekali diri ini. Ingin berbelanja ke pasar, mengapa? Karena jika belanja ke pasar kalau di Jakarta melewati jalan raya yang macet, banyak angkutan
64 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear
umum, beda dengan di sini. Belanja ke pasar di desa ini dengan melewati sawah yang berada di kiri dan kanan jalan, sangat menyejukkan mata. Hari ini pergi ke pasar dengan hilma, karena jadwal piket masak Saya adalah hari Rabu dan hari Sabtu. Menu masakan REMBULAN hari ini adalah sayur bayam jagung manis dan tempe goreng. Karena ini hari pertama kami masak, maka bahan bahan untuk masak selama beberapa minggu kedepan pun dibeli, seperti minyak, gula pasir, bumbu penyedap rasa, dan lain – lain.
Hari pertama ini, hari dimana Saya sarapan bersama teman – teman, saling tertawa, tidak ada gap di antara kami, semua ikut berbaur. Sangat senang sekali dapat dipertemukan dengan orang – orang seperti kalian, yang setiap harinya penuh canda tawa. Sehingga yang kurasakan adalah kebahagiaan saat bersama kalian. REMBULAN memiliki berbagai macam karakter seperti halnya Ketua Kelompokku yaitu Sairi, dia adalah orang tersabar yang aku temui, selama KKN ini, beliau ketua kelompok yang sangat mengayomi anggota kelompoknya, kalau REMBULAN sedang bercanda Sairi hanya menyunggingkan senyumnya, jarang sekali ia tertawa terbahak bahak. Beliau memang pantas dijadikan ketua kelompok karena pribadinya yang mudah bergaul dan menyatu dengan masyarakat setempat. Oh ya, terkadang sairi bercanda namun dalam tingkat yang crispy alias garing, namun hal tersebut yang menjadi salah satu bahan tertawa kami.
Kemudian ada Apipudin, nah Apip ini pria yang dapat dikatakan bijaksana dalam berkata maupun perbuatan, namun jangan sangka, Apip kalau sudah marah sangat seram, terutama dalam hal kecekatan, beliau ini paling tidak suka kalau anggota REMBULAN tidak cekatan.
Rizal, pria berdarah Aceh ini jago sulap, kalau makan paling rapih dan bersih. Beliau ini fotografernya REMBULAN, sangat setia dengan kamera yang setiap saat selalu ia bawa untuk kegiatan program kerja maupun moment moment yang REMBULAN lakukan.
Rizqo, berperawakan gembull nan menggemaskan, ia adalah pribadi yang menyenangkan, dengan tingkah lakunya dan suara dirinya yang dapat meniru binatang. Rizqo ini mengajar Bahasa Inggris untuk anak – anak Taman Argo Subur.
Dan pria yang terkahir di KKN REMBULAN ialah Irfan, lelaki keturunan Batak ini fotografer kedua di KKN REMBULAN bersama dengan Rizal. Selanjutnya, untuk perempuan ada Amatullah Aliyah, gadis
Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 65
Bandung ini sosok yang sangat periang dan menyenagkan, dekat dengan anak – anak kecil Argo Subur. Beliau sosok yang rewel dalam masalah kebersihan di tempat tinggal KKN ini, jadi Lia biasanya yang membakar sampah jika sudah menumpuk banyak. Lia teman sekamarku bersama Riri di KKN ini.
Riri, anak yang kuat, bagaimana tidak, beliau tidak suka makan nasi, tapi tetap sehat dan pencernaan yang normal. Jadi memang Riri ini tidak suka sama sekali makan dengan nasi, kalau masak pun hanya makan sayur dan lauknya saja. Meskipun tidak suka dengan nasi, masakan riri enak. Di KKN REMBULAN pun, kita mempunyai Chef Pribadi yaitu Hilma. Beliau ini sangat hobi masak, jadi tak salah jika dirinya di divisi konsumsi. Beliau ini sangat suka dengan Korea, jika sedang masak, ada saja lagu korea yang ia putar. Panggilan lain dari Hilma ialah mermaid. Yap betul, Mermaidnya REMBULAN.
Perempuan yang heboh sekali kalau bicara, semua anak REMBULAN pasti kena dengan becandanya, pribadi sangat lucu dan menyenangkan ialah Feby. Calon Sarjana Hukum ini memang sosok yang periang, mudah bergaul. Berbeda dengan Feby, sosok perempuan kalem di KKN REMBULAN ialah Syifa. Bahkan saking kalemnya, ia keluar paling lama jika sudah masuk kamar mandi. Julukannya ialah wudhu rasa mandi. Ibu sekretaris REMBULAN ini jago dalam mengolah daging untuk dijadikan rendang.
Moment yang paling tak terlupakan saat bersama REMBULAN ialah ketika minggu pertama KKN hari Jumat, REMBULAN pergi ke Danau Biru dengan kondisi belum mandi, masih dengan training dan sandal jepit, melewati sawah – sawah. Satu sama lain saling bergandengan tangan membantu temannya melewati galangan sawah. Selain itu, di KKN REMBULAN ini sudah terbagi tugas – tugas dalam mengerjalan proker, seperti mengajar les, mengaji, dan lain – lain. Namun tetap saling membantu jika teman yang diberi amanah sedang tidak bisa.
Berbagai program kerja telah kita lalui bersama tidak kurang 8 kegiatan dari pelayanan maupun pemberdayaan. Senang sekali rasanya mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan selama satu bulan di Desa ini, anak anak yang sangat semangat sekali dalam belajar, siswa-siswi SMPN Satu Atap Pasanggrahan 4 yang menyambut kami dengan ramah untuk melaksanakan kegiatan pembuatan Terarium, sehingga mereka mengetahui apa itu Terarium yang bernilai jual tinggi yang harapan kami
66 | Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear
nantinya akan menumbuhkan jiwa – jiwa entrepreneurship di dalam diri mereka. Ibu – ibu PKK yang setiap minggunya Saya dan teman Saya Lia dan Riri ikut rapat dalam rangka persiapan Bina Wilayah Desa se-Kecamatan Solear, sehingga kami tahu apa yang dibutuhkan mereka, bagaimana membangun komunikasi yang harmonis antara ibu – ibu PKK dengan anggota KKN.
Beribu Cinta Untuk Pasanggrahan.
Lingkungan masyarakat di Desa Pasanggrahan terutama Argo Subur, yaitu wilayah Saya bertempat tinggal selama KKN sangat ramah dan menyambut teman – teman KKN dengan baik, beberapa kegiatan melibatkan KKN REMBULAN seperti kegiatan 17 Agustus, malam puncak 17 Agustus, maupun pengajian, dan yang paling berkesan ialah saat malam penutupan kami akan pamit meninggalkan Argo subur sebelum keesokan harinya harus kembali ke rumah masing – masing. Malam harinya kami bersama masyarakat dan pemuda setempat ngaliwet. Sangat berkesan bagi kami, bisa berbaur dengan lingkungan Argo Subur. Cahaya Harapan Desa Pasanggrahan
Selama di sana, salah satu fokus Saya ialah meningkatkan minat belajar siswa-siswi setempat, karena saat Saya menjadi tutor mereka, meskipun sudah tingkat atas, untuk pemahaman pelajaran masih sangat kurang. Saya sangat berharap meskipun yang sudah Saya lakukan terhadap anak – anak setempat belum seberapa, sedikit pemahaman mereka dari apa yang sudah diajarkan membuat diri ini senang dan bangga terhadap mereka.
Sinar Rembulan di Langit Pasanggrahan | 67
3
KKN? SAYA SIAP UNTUK MENGABDI!