EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kota Bandung 1 Luas dan Batas Wilayah Administras
2.1.1.2.9 Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Lainnya
Rencana pengembangan kawasan peruntukan lainnya di Kota Bandung terdiri dari, kawasan pertahanan dan keamanan, kawasan pertanian dan pelayanan umumpendidikan, kesehatan dan peribadatan.
a. Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Kondisi eksisting dari kawasan kegiatan militer adalah terkonsentrasi di Kota Bandung bagian Barat, yaitu berada di SWP Cibeunying dan SWP Karees. Pengembangan kawasan kegiatan militer ini direncanakan sebagai berikut:
RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 9
• Mempertahankan perkantoran dan instalasi pertahanan keamanan meliputi Kawasan Pangkalan Angkatan Udara (LANUD) Husein Sastranagara dan Pangkalan Angkatan Laut (LANAL) Bandung; • Pengamanan kawasan perkantoran dan instalasi pertahanan keamanan yangbaru sesuai dengan
rencana tata ruang kawasan pertahanan keamanan.
b. Kawasan Pertanian
Rencana mempertahankan kawasan pertanian yaitu mempertahankan kawasan pertanian tanaman pangan melalui intensifikasi lahan pertanian di Kecamatan Mandalajati, Ujung Berung dan Cibiru.
2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Kota Bandung berada di Cekungan Bandung yang dikelilingi oleh gunung berapi yang masih aktif dan berada di antara 3 (tiga) daerah sumber gempa bumi yang saling melingkup, yaitu (i) sumber gempa bumi Sukabumi-Padalarang-Bandung, (ii) sumber gempa bumi Bogor-Puncak-Cianjur, serta (iii) sumber gempa bumi Garut-Tasikmalaya-Ciamis. Daerah-daerah ini aktif di sepanjang sesar-sesar yang ada, sehingga menimbulkan gempa tektonik yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Selain itu, Kota Bandung yang berpenduduk banyak dan padat serta kerapatan bangunan yang cukup tinggi juga berisiko tinggi pada berbagai bencana.
Ancaman bencana geologis bagi Kota Bandung sangat besar karena dikelilingi patahan (sesar/fault) dari 3 (tiga) penjuru, setiap sesar menyimpan potensi kegempaan. Di Utara Sesar Lembang, di Barat patahan Cimandiri dan di selatan patahan dengan jalur Baleendah dan Ciparay hingga Tanjungsari. Selain itu dasar Cekungan Bandung memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi akan memberikan efek yang lebih besar apabila terkena rambat gelombang gempa. Sedimentasi tertinggi terdapat di Kawasan Cibiru, Gedebage, Soekarno-Hatta dan Tol Purbaleunyi.
Beberapa wilayah rawan bencana di Kota Bandung yang terindentifikasi antara lain sebagai berikut: 1. Daerah Rawan Banjir, diutara jalan tol Purbaleunyidan 68 (enampuluh delapan) lokasi; terutama
daerah-daerah yang dilewati oleh 5 (lima) aliran sungai yaitu aliran sungai Cipaku, Cikapundung, Cibeunying, Cipamokolan dan Cipadung.
2. Daerah Rawan Bencana Gempa Bumi: Bandung Kulon, Bandung Wetan, Batununggal, Bojongloakaler, Cicendo, Cinambo, Coblong, Kiaracondong, Lengkong, Regol, Sukajadi, Sukasari dan Sumur Bandung.
3. Daerah Rawan Longsor: Cibiru, Mandalajati, Ujungberung, Cibeunying Kaler, Cidadap dan Coblong.
4. Daerah Rawan Kebakaran di permukiman padat diantaranya: Kecamatan Babakan Ciparay dan Cicendo merupakan kecamatan dengan jumlah kejadian yang terbanyak, kemudian disusul kecamatan Astana Anyar, Bandung Kidul, Bandung Wetan, Sukajadi, Bandung Kulon, Batununggal, Bojongloa Kaler, Cibeunying kidul dan Cibiru.
5. Daerah rawan bencana letusan gunung berapi
RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 10 Tabel II.5
Rencana Penanganan Kawasan Bencana
No Rencana Penanganan Kawasan Bencana
1 Rencana penanganan rawan bencanakebakaran
a. pengembangan sistemp roteksi kebakaran pada bangunan;dan b. peningkatan cakupan pelayanan penangulangan bencana
kebakaran 2 Rencana penanganan rawan
bencana gerakan tanah
a. relokasi bangunan diwilayah rawan bencana longsor b. pengendalian pembangunan diwilayah rawan gerakan tanah 3 Rencana penanganan rawan
bencana genangan banjir
a.rehabilitasi dan penataan saluran drainase jalan; b.peningkatan kapasitas saluran drainase jalan; c. pengendalian terhadap alih fungsi lahan;dan d.peningkatan peresapan air melalui rekayasa teknis 4 Rencana penanganan rawan
bencana gempa bumi
pengendalian pembangunan pada kawasan rawan gempa bumi sesuai dengan tingkat kerentanan bencana.
5 Rencana penanganan rawan bencana letusan gunung berapi
pengendalian pembangunan padakawasan rawan letusan gunung berapi sesuai dengan tingkat kerentanan bencana.
2.1.1.4 Demografi
Pendudukatau masyarakat merupakan titik sentral dalam pembangunan (people-centered development). Hal tersebut menjadi penting karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan. Besaran, komposisi, kualitas, dan distribusi penduduk akan mempengaruhi struktur ruang dan kegiatan sosial, serta kebijakan pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas. Seluruh aspek pembangunan memiliki korelasi dan interaksi dengan kondisi kependudukan yang ada, sehingga informasi tentang demografi memiliki posisi strategis dalam penentuan kebijakan.
Pada tahun 2014, jumlah penduduk Kota Bandung tercatat sebanyak 2.506.830jiwa, atau mengalami peningkatan sebesar 0,92% dari jumlah penduduk tahun 2013 yang berjumlah 2.483.977 jiwa. Pertumbuhan penduduk ini selain akibat pertumbuhan penduduk secara alami (fertilitas) yang cukup tinggi, juga disebabkan adanya pertumbuhan penduduk migrasi, dimana terdapat migrasi masuk yang lebih besar dari migrasi keluar. Aktivitas sosial dan ekonomi yang semakin kompleks dan berkembang pesat di Kota Bandung dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya menjadikan salah satu daya tarik (pull factors) bagi sebagian orang untuk mencari penghidupan di Kota Bandung.Besaran jumlah penduduk tersebut mendiami wilayah seluas 167,30 km2, sehinggarata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2014 adalah 14.983 jiwa per km2, atau meningkat sebesar 0,92% selama periode tahun 2013 – 2014.
Jumlah dan Kompo
Uraian
Jumlah Penduduk (jiwa)
Rata-rata Kepadatan Penduduk (jiwa/km Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Komposisi Penduduk, menurut: a. Jenis Kelamin
•Pria (orang) •Perempuan (orang) b. Angkatan Kerja (orang)
•Jumlah yang Bekerja (orang) •Jumlah pengangguran (orang) •Tingkat Pengangguran (%) c. Pendidikan (penduduk usia> 10 th da
•Tidak/belum pernah sekolah/tidak/ SD (orang)
•SD/MI/sederajat (orang) •SMP/MTs/sederajat (orang) •SLTA/sederajat (orang) •SMK/sederajat
•Perguruan Tinggi (orang)
Sumber: BPS Kota Bandung ( Suseda, 2013)
Berdasarkan hasil sensus pendudu terpadat ke-3 (tiga) di Indonesi mendorong perubahan tatanan ekonomi, spasial, pola demografis
Perkembangan Ju
Sumber:BPS Kota Bandung ( Suseda
2,455,51 1.16 2,420,000 2,440,000 2,460,000 2,480,000 2,500,000 2,520,000 2,540,000 2,560,000 2,580,000 2,600,000 2,620,000 2012 Jum
Jumlah Penduduk (Jiwa)
RKPD Kota Bandung Tahun 2016 Tabel II.6
Jumlah dan Komposisi Penduduk Kota Bandung Tahun 2012-201
2012 2013 2014* Pe 2.455.517 2.483.977 2.506.830 a/km2) 14.676 14.847 14.983 1,26 1,16 0,92 1.246.122 1.260.565 1.272.162 1.209.395 1.223.412 1.234.668 1.171.551 1.176.377 1.192.770 1.064.167 1.047.235 1.096.799 107.384 129.142 95.971 9,17 10,98 8,05
dan Ijazah tertinggi).
ak/belum tamat 191.141 221.590 **) 482.763 502.358 **) 409.741 411.409 **) 661.857 644.774 **) 122.588 102.374 **) 271.984 261.402 **) 13)
enduduk tahun 2010, diketahui bahwa Kota Bandung esia, setelah Jakarta dan Surabaya. Penduduk yang an aspek-aspek kehidupan Kota Bandung yang meli ografis, dan sebagainya yang semakin kompleks.
Grafik II.2
kembangan Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung Tahun 2012 – 2014 eda, 2013) 5,517 2,483,977 2,506,830 .16% 1.16% 0.92% 2012 2013 2014 Jumlah Penduduk LPP (%) andung Tahun 2016 II - 11 2014 Peningkatan/ Penurunan Periode 2013-2014 (%) 0,92 0,92 -0,24 0,92 0,92 1,39 4,73 -25,69 -2,93
dung merupakan kota ang semakin besar ini eliputi aspek sosial,
andung 30 0.0% 0.2% 0.4% 0.6% 0.8% 1.0% 1.2% 1.4% LPP (%)
RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 12 2.1.1.4.1 Distribusi Jumlah Penduduk
Berdasarkan persebaran atau distribusi jumlah penduduk, pada tahun 2013 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Babakan Ciparay dengan jumlah penduduk sebanyak 147.096 Jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Cinambo dengan jumlah penduduk sebanyak 25.231Jiwa.
Tabel II.7
Distribusi Penduduk Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2011-2013
Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan (Jiwa/Km2)
2011 2012 2013* 2011 2012 2013 1 Bandung Kulon 139.708 140.780 142.411 21.627 21.793 22.045 2 Babakan Ciparay 144.303 145.411 147.096 19.370 19.518 19.744 3 Bojongloa Kaler 118.118 119.025 120.405 38.983 39.282 39.737 4 Bojongloa Kidul 84.141 84.686 85.668 13.441 13.528 13.685 5 Astanaanyar 67.346 68.041 68.830 23.303 23.544 23.817 6 Regol 79.923 80.535 81.467 18.587 18.729 18.946 7 Lengkong 69.837 70.371 71.187 11.837 11.927 12.065 8 Bandung Kidul 57.838 58.281 58.957 9.544 9.617 9.729 9 Buah Batu 93.074 94.017 95.108 11.737 11.856 11.994 10 Rancasari 74.188 76.014 76.895 10.121 10.370 10.490 11 Gedebage 35.458 36.656 37.082 3.701 3.826 3.870 12 Cibiru 69.276 71.192 72.016 10.961 11.265 11.395 13 Panyileukan 38.725 39.787 40.248 7.593 7.801 7.891 14 Ujung Berung 74.196 76.022 76.902 11.593 11.878 12.015 15 Cinambo 24.345 24.942 25.231 6.615 6.778 6.857 16 Arcamanik 67.047 68.519 69.313 11.422 11.673 11.808 17 Antapani 72.803 73.609 74.461 19.209 19.422 19.647 18 Mandalajati 61.829 62.850 63.578 9.270 9.423 9.532 19 Kiaracondong 129.030 130.460 131.972 21.083 21.317 21.564 20 Batununggal 118.231 119.541 120.927 23.505 23.766 24.042 21 Sumur Bandung 35.293 36.161 36.579 10.380 10.636 10.759 22 Andir 95.392 96.434 97.553 25.712 25.993 26.295 23 Cicendo 97.544 98.608 99.752 14.219 14.374 14.541 24 Bandung Wetan 30.283 30.767 31.124 8.933 9.076 9.181 25 Cibeunying Kidul 105.568 106.570 107.806 20.108 2.030 2.054 26 Cibeunying Kaler 69.456 70.111 70.924 15.435 15.580 15.761 27 Coblong 128.800 130.024 131.530 17.524 17.690 17.895 28 Sukajadi 105.963 107.134 108.375 24.643 24.915 25.204 29 Sukasari 80.086 80.971 81.908 12.773 12.914 13.063 30 Cidadap 57.156 57.999 58.672 9.355 9.492 9.602 Jumlah Total 2.424.957 2.455.517 2.483.977 14.494 14.676 14.847
RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 13 Grafik II.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2013
Namun demikian, jika dilihat berdasarkan kepadatan penduduk, maka wilayah yang paling padat adalah Kecamatan Bojongloa Kaler dengan kepadatan penduduk 39.737 Jiwa/Km2, sedangkan kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Cibeunying Kidul dengan kepadatan penduduk 2.054 Jiwa/Km2.