• Tidak ada hasil yang ditemukan

B93X RKPD 2016 Final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B93X RKPD 2016 Final"

Copied!
285
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

NOMOR 500 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANDUNG,

Menimbang :

a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 38 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota Bandung tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2016;

Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

4. Peraturan

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

NOMOR 500 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANDUNG,

Menimbang :

a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 38 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota Bandung tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2016;

Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

4. Peraturan

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

NOMOR 500 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANDUNG,

Menimbang :

a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 38 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota Bandung tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2016;

Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
(3)

2

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

6.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

7.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

8.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

9.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

10.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025;

11.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018

12.

Peraturan Walikota Bandung Nomor 121 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Pedoman dan Tata Cara Musyawarah Perencanaan Pembangunan;
(4)

3

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG TENTANG RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bandung.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Bandung. 3. Walikota adalah Walikota Bandung.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat

SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan

Pemerintah Daerah.

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya

disingkat Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Bandung.

6. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang

selanjutnya disingkat Kepala Bappeda adalah Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung.

7. Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA

adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,

belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya

untuk periode 1 (satu) tahun.

8. Prioritas dan Plafon anggaran Sementara yang selanjutnya

disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan

patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada

SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam

penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.

(5)

4

9. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya

disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana

belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana

pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.

10.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya

disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kota Bandung.

11.Perencanaan adalah serangkaian proses untuk menentukan

tindakan yang tepat di masa depan dengan memperhitungkan

sumber daya yang tersedia.

12.Rencana Pembangunan Daerah adalah dokumen yang terdiri

dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana

Kerja Pemerintah Daerah, Rencana Strategis SKPD, dan

Rencana Kerja SKPD.

13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang

selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan

pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

14. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat

RKPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah

untuk periode 1 (satu) tahun di lingkungan Pemerintah

Daerah.

BAB II

RKPD

Pasal 2

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 adalah dokumen perencanaan

daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai

pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah pada tahun 2016.

Pasal 3

(1) RKPD Kota Bandung Tahun 2016 memuat dokumen

perencanaan pembangunan tahunan daerah untuk periode

Tahun 2016.

(6)

5

(2) Dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a.

rancangan kerangka ekonomi daerah;

b.

program prioritas pembangunan daerah; dan

c.

rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju.

(3) Rincian dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat ( 2) tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Walikota ini.

Pasal 4

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 dijadikan:

(1) acuan bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan

pembangunan di Daerah, baik yang dilaksanakan secara

langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh

dengan mendorong partisipasi masyarakat; dan

(2) pedoman dalam penyusunan KUA dan PPAS untuk

menyusun RAPBD.

Pasal 5

(1) RKPD tahun 2016 dapat diubah dalam hal tidak sesuai

dengan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan.

(2) Perubahan RKPD tahun 2016 ditetapkan dengan Peraturan

Kepala Daerah dan menjadi landasan penyusunan

perubahan KUA dan Perubahan PPAS untuk menyusun

Perubahan RAPBD tahun 2016.

Pasal 6

(1) Penambahan program baru dalam RKPD dapat dilaksanakan

setelah dilakukan perubahan dan/atau penambahan

program dalam RPJMD.

(2) Dalam hal penambahan program baru sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan kebijakan Nasional yang

tercantum dalam RKP, tidak perlu merubah RPJMD.

(7)

6

(3) Penambahan kegiatan baru dalam RKPD ditindaklanjuti

dengan perubahan dan/atau penambahan kegiatan dalam

Renstra SKPD, sebagai acuan penyusunan Renja SKPD.

Pasal 7

(1) Kepala SKPD wajib membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang

berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator

kinerja masing-masing program dan/atau kegiatan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya;

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan

kepada Walikota Bandung melalui Kepala Bappeda, paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan yang

berkenaan berakhir;

(3) Kepala Bappeda melakukan evaluasi atas laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan selanjutnya

menyerahkan hasil evaluasi berikut rekomendasi dan

langkah-langkah yang diperlukan kepada Walikota.

(4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dipergunakan sebagai bahan dalam penyusunan RKPD

periode tahun berikutnya.

Pasal 8

Dalam hal terjadi kelebihan anggaran pada proses penyusunan APBD Tahun 2016, maka kelebihan dimaksud diarahkan kepada Program Prioritas sebagaimana tercantum dalam RKPD Tahun 2016.

(8)

7

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Walikota ini, dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kota Bandung

.

ei 2014

Diundangkan di Bandung

Pada tanggal 28 Mei 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,

TTD

YOSSI IRIANTO

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2015 NOMOR 18

H. ADIN MUKHTARUDIN, SH, MH

Pembina TK. I

NIP. 19610625 198603 1 008

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 28 Mei 2015

WALIKOTA BANDUNG,

TTD

MOCHAMAD RIDWAN KAMIL

7

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Walikota ini, dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kota Bandung

.

ei 2014

Diundangkan di Bandung

Pada tanggal 28 Mei 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,

TTD

YOSSI IRIANTO

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2015 NOMOR 18

H. ADIN MUKHTARUDIN, SH, MH

Pembina TK. I

NIP. 19610625 198603 1 008

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 28 Mei 2015

WALIKOTA BANDUNG,

TTD

MOCHAMAD RIDWAN KAMIL

7

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Walikota ini, dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kota Bandung

.

ei 2014

Diundangkan di Bandung

Pada tanggal 28 Mei 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG,

TTD

YOSSI IRIANTO

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2015 NOMOR 18

H. ADIN MUKHTARUDIN, SH, MH

Pembina TK. I

NIP. 19610625 198603 1 008

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 28 Mei 2015

WALIKOTA BANDUNG,

TTD

(9)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan karuniaNya dalam membimbing dan memberi kekuatan sehingga dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2016 ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Dokumen RKPD disusun sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. RKPD merupakan penjabaran taktis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaannya. RKPD selanjutnya menjadi pedoman penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) serta penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD).

RKPD Kota Bandung tahun 2016 merupakan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun ketiga dari RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018. Oleh karena itu, penentuan dan pencapaian program prioritas pembangunan daerah tahun 2016 menjadi krusial untuk memenuhi target kinerja periode kepemimpinan Kepala Daerah terpilih. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian dokumen ini, jajaran aparat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat yang telah mendukung penyusunan dokumen RKPD Kota Bandung Tahun 2016. Semoga apa yang dirumuskan dalam dokumen perencanaan ini dapat dijadikan pedoman dan memberikan manfaat bagi pelaksanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung.

Billahi Taufik Wal Hidayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

WALIKOTA BANDUNG

TTD

(10)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR GRAFIK ...xi

BAB 1 PENDAHULUAN ...I-1

1.1 Latar Belakang ...I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan...I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen...I-3 1.4 Sistematika Dokumen RKPD Kota Bandung Tahun 2016...I-6 1.5 Maksud dan Tujuan...I-7

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ...II-1

2.1 Gambaran Umum Kota Bandung...II-1 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ...II-1 2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kota Bandung...II-1 2.1.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi ...II-1 2.1.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis...II-2 2.1.1.1.3 Kondisi Topografi...II-2 2.1.1.1.4 Kondisi Geologi ...II-3 2.1.1.1.5 Kondisi Hidrologi...II-3 2.1.1.1.6 Kondisi Klimatologi ...II-3 2.1.1.1.7 Penggunaan Lahan...II-5 2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah...II-6 2.1.1.2.1 Pengembangan Kawasan Perumahan...II-6 2.1.1.2.2 Pengembangan Kawasan Perdagangan

dan Jasa...II-6 2.1.1.2.3 Pengembangan Kawasan Perkantoran...II-7 2.1.1.2.4 Pengembangan Kawasan Industri dan

Pergudangan...II-7 2.1.1.2.5 Pengembangan Kawasan Wisata Buatan...II-7 2.1.1.2.6 Pengembangan Kawasan Ruang Terbuka

Nonhijau...II-8 2.1.1.2.7 Pengembangan Ruang Kegiatan Sektor

Informasl...II-8 2.1.1.2.8 Pengembangan Ruang Evakuasi Bencana...II-8 2.1.1.2.9 Rencana Pengembangan Kawasan

(11)

iii

2.1.1.4 Demografi...II-10 2.1.1.4.1 Distribusi Jumlah Penduduk...II-11 2.1.1.4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

dan Jenis Kelamin...II-13 2.1.1.4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Angkatan

Kerja...II-14 2.1.1.4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat

Pendidikan...II-15 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat...II-16 2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ...II-16 2.1.2.1.1 Pertumbuhan PDRB...II-16 2.1.2.1.2 Laju Inflasi ...II-19 2.1.2.1.3 PDRB Per Kapita...II-21 2.1.2.1.4 Indeks Gini...II-23 2.1.2.1.5 Indeks Ketimpangan Williamson...II-24 2.1.2.1.6 Tingkat Kemiskinan...II-24 2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial...II-26 2.1.2.2.1 Aspek Pendidikan...II-26 2.1.2.2.1.1 Aspek Melek Huruf ...II-26 2.1.2.2.1.2 Rata-rata Lama Sekolah...II-26 2.1.2.2.1.3 Angka Partsisipasi Kasar (APK) ...II-27 2.1.2.2.1.4 Angka Partsisipasi Murni (APM)...II-27 2.1.2.2.1.5 Angka Pendidikan yang Ditamatkan...II-27 2.1.2.2.2 Aspek Kesehatan ...II-28 2.1.2.2.2.1 Angka Kematian Bayi (AKB)...II-28 2.1.2.2.2.2 Angka Harapan Hidup ...II-28 2.1.2.2.3 Aspek Kesempatan Kerja...II-28 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum...II-29 2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ...II-29 2.1.3.1.1 Pendidikan...II-29 2.1.3.1.2 Kesehatan ...II-30 2.1.3.1.3 Pekerjaan Umum...II-31 2.1.3.1.4 Perumahan...II-32 2.1.3.1.5 Penataan Ruang...II-32 2.1.3.1.6 Perencanaan Pembangunan...II-33 2.1.3.1.7 Perhubungan...II-33 2.1.3.1.8 Lingkungan Hidup...II-34 2.1.3.1.9 Pertanahan...II-34 2.1.3.1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil ...II-34 2.1.3.1.11 Pemberdayaan Perempuan dan

(12)

iv

2.1.3.1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri...II-39 2.1.3.1.20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian...II-39 2.1.3.1.21 Ketahanan Pangan...II-41 2.1.3.1.22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ...II-41 2.1.3.1.23 Statistik...II-42 2.1.3.1.24 Kearsipan ...II-42 2.1.3.1.25 Komunikasi dan Informatika ...II-43 2.1.3.1.26 Perpustakaan ...II-44 2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan...II-44 2.1.3.2.1 Pertanian...II-44 2.1.3.2.2 Pariwisata...II-45 2.1.3.2.3 Kelautan dan Perikanan...II-45 2.1.3.2.4 Perdagangan...II-45 2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ...II-46 2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah...II-46 2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur...II-47 2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi...II-48 2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia...II-52 2.1.4.5 Fokus Seni Budaya ...II-54 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2014

dan Realisasi RPJMD...II-55 2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah...II-110 2.3.1 Permasalahan Urusan Pendidikan ...II-110 2.3.2 Permasalahan Urusan Kesehatan ...II-110 2.3.3 Permasalahan Urusan Pekerjaan Umum ...II-112 2.3.4 Permasalahan Urusan Perumahan ...II-112 2.3.5 Permasalahan Urusan Penataan Ruang ...II-113 2.3.6 Permasalahan Urusan Perencanaan Pembangunan ...II-113 2.3.7 Permasalahan Urusan Perhubungan ...II-114 2.3.8 Permasalahan Urusan Lingkungan Hidup ...II-114 2.3.9 Permasalahan Urusan Pertanahan ...II-115 2.3.10 Permasalahan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ...II-115 2.3.11 Permasalahan Urusan Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak...II-115 2.3.12 Permasalahan Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera ...II-115 2.3.13 Permasalahan Urusan Sosial ...II-116 2.3.14 Permasalahan Urusan Ketenagakerjaan ...II-116 2.3.15 Permasalahan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah ...II-116 2.3.16 Permasalahan Urusan Penanaman Modal...II-117 2.3.17 Permasalahan Urusan Kebudayaan ...II-117 2.3.18 Permasalahan Urusan Kepemudaan danOlahraga ...II-117 2.3.19 Permasalahan Urusan Kesatuan Bangsa dan

(13)

v

2.3.20 Permasalahan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian, dan Persandian ...II-118 2.3.21 Permasalahan Urusan Ketahanan Pangan ...II-120 2.3.22 Permasalahan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ...II-120 2.3.23 Permasalahan Urusan Statistik ...II-121 2.3.24 Permasalahan Urusan Komunikasi dan Informatika ...II-121 2.3.25 Permasalahan Urusan Perpustakaan ...II-121 2.3.26 Permasalahan Urusan Pertanian ...II-121 2.3.27 Permasalahan Urusan Pariwisata ...II-122 2.3.28 Permasalahan Urusan Kelautan dan Perikanan ...II-122 2.3.29 Permasalahan Urusan Perdagangan ...II-122 2.3.30 Permasalahan Urusan Perindustrian ...II-123 2.3.31 Permasalahan Urusan Ketransmigrasian ...II-123 2.3.32 Permasalahan Urusan Ketransmigrasian ...II-123

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH...III-1

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ...III-1 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Prakiraan 2016...III-1 3.1.2 Kontribusi Sektor-sektor Dalam PDRB ...III-4 3.1.3 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Bandung ...III-10 3.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah 2016 dan 2017...III-14 3.2.1 Kondisi Ekonomi Global dan Regional ...III-15 3.2.2 Kondisi Ekonomi Nasional...III-21 3.2.3 Kondisi Ekonomi Jawa Barat...III-23 3.3 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ...III-26 3.3.1 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah 2013-2016...III-26 3.3.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ...III-29 3.3.3 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah 2013-2016...III-29 3.3.4 Arah Kebijakan Belanja Daerah ...III-30 3.3.5 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah 2013-2016...III-31 3.3.6 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ...III-32 3.3.7 Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016...III-32

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ... IV-1

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan... IV-1 4.2 Prioritas dan Pembangunan... IV-13 4.2 Penerapan Standar Pelayanan Minimal... IV-51

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS... V-1

5.1 Pagu Indikatif... V-1 5.1.1 Belanja Tidak Langsung ... V-2 5.1.2 Belanja Langsung ... V-8 5.2 Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2016... V-28

(14)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung...II-1 Tabel II.2 Rata-Rata Curah Hujan Kota Bandung Tahun 2009-2013...II-4 Tabel II.3 Temperatur Rata-rata Kota Bandung Tahun 2009-2013 ...II-4 Tabel II.4 Kelembaban Kota Bandung Tahun 2009-2013...II-4 Tabel II.5 Rencana Penanganan Kawasan Bencana ...II-10 Tabel II.6 Jumlah dan Komposisi Penduduk Kota Bandung Tahun 2012-2014 ...II-11 Tabel II.7 Distribusi Penduduk Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2011-2013...II-12 Tabel II.8 Jumlah Penduduk Kota Bandung Berdasarkan Usia Tahun 2013...II-13 Tabel II.9 Jumlah Penduduk Kota Bandung Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009-2013 ....II-15 Tabel II.10 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Bandung Tahun 2009-2013

Atas Dasar Harga Konstan ...II-16 Tabel II.11 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Bandung Tahun 2009-2013

Atas Dasar Harga Berlaku ...II-17 Tabel II.12 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)

dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2009-2013 ...II-18 Tabel II.13 Perkembangan Inflasi Tahunan Tingkat Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat,

dan Nasional Periode 2010-2014 ...II-21 Tabel II.14 PDRB Per Kapita Kota Bandung Tahun 2009-2013 ...II-22 Tabel II.15 Jumlah Rumah Tangga dan Individu Miskin Kota Bandung Tahun 2011 ...II-24 Tabel II.16 Angka Melek Huruf Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-26 Tabel II.17 Rata-rata Lama Sekolah Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-27 Tabel II.18 Angka Partisipasi Kasar Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-27 Tabel II.19 Angka Partisipasi Murni Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-27 Tabel II.20 Capaian Kinerja Aspek Pendidikan Kota Bandung Tahun 2009-2014 ...II-28 Tabel II.21 Perkembangan Angka Harapan Hidup Kota Bandung ...II-28 Tabel II.22 Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan

di Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-30 Tabel II.23 Persentase Guru Berpendidikan > S1 di Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-30 Tabel II.24 Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita

di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-31 Tabel II.25 Rasio Puskesmas Per Satuan Penduduk di Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-31 Tabel II.26 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik di Kota Bandung

Tahun 2010-2014...II-31 Tabel II.27 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-32 Tabel II.28 Rasio Rumah Layak Huni di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-32 Tabel II.29 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-33 Tabel II.30 Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-33 Tabel II.31 Rasio Ijin Trayek di Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-33 Tabel II.32 Persentase Penanganan Sampah di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-34 Tabel II.33 Persentase Penduduk Berakses Air Minum di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-34 Tabel II.34 Persentase Jumlah Penduduk yang Sudah Terdaftar Dalam Catatan Sipil

di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-35 Tabel II.35 Persentase Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

(15)

vii

Tabel II.36 Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-35 Tabel II.37 Sarana Sosial di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-36 Tabel II.38 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-36 Tabel II.39 Tingkat Penangguran Terbuka di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-36 Tabel II.40 Persentase Koperasi Aktif di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-37 Tabel II.41 Jumlah Usaha Kecil Mikro dan Menengah di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-37 Tabel II.42 Jumlah Investor PMDN/PMA di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-38 Tabel II.43 Jumlah Investasi PMDN/PMA (Milyar) di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-38 Tabel II.44 Sarana dan Penyelenggaraan Seni dan Budaya serta

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-39 Tabel II.45 Indikator Kinerja Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-39 Tabel II.46 Penyelesaian Penegakan Perda di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-40 Tabel II.47 Ketersediaan Pangan Utama di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-41 Tabel II.48 PKK Aktif di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-41 Tabel II.49 Posyandu Aktif di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-42 Tabel II.50 Dokumen Statistik di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-42 Tabel II.51 Pengelolaan Arsip Secara Baku di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-43 Tabel II.52 Peningkatan SDMPengelola Kearsipan di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-43 Tabel II.53 Sarana/Prasarana Komunikasi dan Informatika di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-43 Tabel II.54 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun di Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-44 Tabel II.55 Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah

Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-44 Tabel II.56 Produktivitas Padi Per Hektar Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-44 Tabel II.57 Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kota Bandung Tahun 2010-2013...II-45 Tabel II.58 Jumlah Kunjungan Wisata Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-45 Tabel II.59 Produksi Perikanan Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-45 Tabel II.60 Ekspor Bersih Perdagangan Kota Bandung Tahun 2010-2014...II-45 Tabel II.61 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Atas Dasar Harga Berlaku

Kota Bandung Periode 2009-2012 (Rp Milyar)...II-46 Tabel II.62 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Atas Dasar Harga Konstan

Kota Bandung Periode 2009-2012 (Rp Milyar)...II-46 Tabel II.63 Kontribusi Kelompok Pengeluaran Makanan dan Non Makanan

Terhadap Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Bandung

Periode 2010-2013 (%)...II-47 Tabel II.64 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kota Bandung Tahun 2010-2014 ...II-47 Tabel II.65 Angka Kriminalitas Kota Bandung Tahun 2010-2012...II-48 Tabel II.66 Perincian Pendapatan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014

(Sebelum Dilakukan Audit BPK-RI)...II-49 Tabel II.67 Perincian Penerimaan Retribusi Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014

(16)

viii

Tabel II.73 Evaluasi Program Pembangunan Hasil Pelaksanaan

Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015 ...II-57 Tabel II.74 Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Misi Pembangunan Hasil

Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015 ...II-103 Tabel III.1 PDRB Kota Bandung Menurut Kelompok Sektor Tahun 2010-2013 (Milyar Rupiah) ...III-3 Tabel III.2 Kontribusi Subsektor Terhadap Kelompok Sektor Ekonomi Tahun 2010-2013...III-5 Tabel III.3 Nilai Tambah Bruto Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Subsektor di Kota Bandung

Tahun 2010-2013 (Milyar Rupiah) ...III-6 Tabel III.4 Nilai Tambah Bruto Sub Sektor Industri Pengolahan Tanpa Migas

Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Kelompok Kegiatan di Kota Bandung

Tahun 2010-2013 (Milyar Rupiah) ...III-8 Tabel III.5 Nilai Tambah Bruto Sektor Jasa-jasa Atas dasar Harga Berlaku Dirinci

Menurut Sub Sektor Kota Bandung Tahun 2010-2013 (Milyar Rupiah) ...III-9 Tabel III.6 Nilai Tambah Bruto Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Sub Sektor di Kota Bandung

Tahun 2010-2013 (Milayr Rupiah) ...III-10 Tabel III.7 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Bandung Tahun 2011-2015...III-11 Tabel III.8 Proyeksi Pertumbuhan PDB Berdasarkan Komponen Pengeluaran

di Kawasan Asia Timur dan Pasifik...III-17 Tabel III.9 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di Asia...III-19 Tabel III.10 Proyeksi Ekonomi INdonesia...III-23 Tabel III.11 Realisasi Pendapatan Tahun 2013-2014, Penetapan APBD Tahun 2015,

dan Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016...III-28 Tabel III.12 Realisasi Belanja Tahun 2013-2014, Penetapan APBD Tahun 2015,

serta Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2016 ...III-30 Tabel III.13 Realisasi Pembiayaan Tahun 2013-2014, Penetapan APBD Tahun 2015,

dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2016 ...III-32 Tabel III.14 Penetapan APBD 2015 dan Proyeksi Tahun 2016...III-32 Tabel IV.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan... IV-3 Tabel IV.2 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kota Bandung Tahun 2016... IV-13 Tabel IV.3 Target Kinerja Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kota Bandung

Tahun 2016... IV-21 Tabel IV.4 Keterkaitan RKPD Kota Bandung 2016 Dengan Prioritas Pembangunan Nasional... IV-47 Tabel IV.5 Keterkaitan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 Dengan Prioritas Pembangunan

Jawa Barat... IV-49 Tabel IV.6 Target dan Capaian SPM Bidang Pendidikan... IV-51 Tabel IV.7 Target dan Capaian SPM Bidang Kesehatan... IV-55 Tabel IV.8 Target dan Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ... IV-56 Tabel IV.9 Target dan Capaian SPM Bidang Perumahan ... IV-58 Tabel IV.10 Target dan Capaian SPM Bidang Perhubungan ... IV-58 Tabel IV.11 Target dan Capaian SPM Bidang Lingkungan Hidup... IV-61 Tabel IV.12 Target dan Capaian SPM Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

(17)

ix

(18)

DAFTAR GAMBAR

(19)

i

DAFTAR GRAFIK

Grafik II.1 Penggunaan Tanah Berdasarkan Jenis Penggunaan di Kota Bandung

Tahun 2012*)...II-5 Grafik II.2 Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung

Tahun 2012-2014 ...II-11 Grafik II.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2013 ...II-13 Grafik II.4 Komposisi Penduduk Kota Bandung Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2014 ...II-14 Grafik II.5 Perkembangan Tenaga Kerja dan Pengangguran Kota Bandung Periode 2012-2013 ....II-15 Grafik II.6 Perkembangan Kontribusi di Tiga Sektor Terbesar Kota Bandung

Tahun 2009-2013 Atas Dasar Harga Konstan...II-17 Grafik II.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Tahun 2008-2013

dan Perbandingannya dengan Jawa Barat dan Nasional (%) ...II-19 Grafik II.8 Inflasi Tahunan Kota Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat,

dan Nasional Periode 2010-2014 ...II-20 Grafik II.9 Inflasi Tahun 2014 Kota di Jawa Barat ...II-21 Grafik II.10 Perkembangan Pendapatan Per Kapita Kota Bandung Tahun 2009-2013 ...II-22 GrafikII.11 Perbandingan Pendapatan Per Kapita (PDRB Per Kapita Harga Konstan)

Kota Bandung dan Tingkat Nasional Tahun 2008-2013 ...II-23 Grafik II.12 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan

Kota Bandung Tahun 2002-2012 ...II-25 Grafik II.13 Perbandingan Antar Wilayah Kecamatan Rumah Tangga Miskin ...II-26 Grafik II.14 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan Ekonomi

Kota Bandung Periode 2008-2013...II-26 Grafik II.15 Kontribusi Tiap Komponen Pendapatan Pajak Daerah Kota Bandung

Tahun Anggaran 2014 (%) ...II-50 Grafik II.16 Jumlah Lingkung Seni dan Forum Komunitas Seni Budaya Kota Bandung

Tahun 2006-2013...II-55 Grafik III.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Hingga Tahun 2017...III-16 Grafik III.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Asia Timur dan Pasifik

(20)

xii

DAFTAR RENJA SKPD

(21)

xiii

(22)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

encana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. RKPD adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja, pendanaannya, dan prakiraan maju. Selain hal tersebut, RKPD juga memuat kebijakan publik dan arah kebijakan pembangunan daerah selama satu tahun, yang diharapkan dapat menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen pemerintah daerah yang harus dilaksanakan secara konsisten.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada Pasal 129 ayat (3) disebutkan bahwa, RKPD sebagai landasan penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Selanjutnya pada pasal 130 ayat (2) disebutkan bahwa, SKPD Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 ayat (2), dijadikan pedoman penyempurnaan rancangan Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota. Dengan demikian diharapkan arah kebijakan pembangunan daerah selama satu tahun ini, dapat menciptakan kepastian kebijakan pembangunan sebagai komitmen Pemerintah Daerah yang harus dilaksanakan secara konsisten. RKPD menjadi koridor sekaligus rambu-rambu yang harus dilaksanakan untuk menjaga kesinambungan pembangunan di daerah secara terencana dan dapat dipertanggungjawabkan, baik di hadapan hukum maupun di hadapan publik.

Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) mengacu pada RKP Nasional, RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, dan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. RKPD Kota Bandung Tahun 2016 merupakan dokumen penjabaran tahun ketiga dari penjabaran RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Salah satu prioritas pembangunan dalam RKPD Kota Bandung Tahun 2016 adalah penuntasan Janji Walikota dan Wakil Walikota pada permasalahan sampah, banjir, penerangan jalan, serta peningkatan kualitas jalan.Pada tataran praktis, prioritas tersebut dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan yang diagendakan pada tahun 2016.

Secara garis besar, RKPD disusun dengan tahapan yang terdiri dari persiapan penyusunan RKPD, penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan RKPD, pelaksanaan musrenbang RKPD, perumusan rancangan akhir RKPD, dan penetapan RKPD.Proses penyusunan RKPD terdiri dari gabungan proses perencanaan teknokratis, partisipatif, politis, dan bottom-up/top-down. Proses perencanaan teknokratis mengacu pada proses evaluasi kinerja pembangunan dan program serta kegiatan pada tahun sebelumnya. Proses partisipatif dengan mendengarkan aspirasi pemangku kepentingan pembangunan di Kota Bandung melalui musrenbang kelurahan, musrenbang kecamatan, dan musrenbang kota. Proses politis dengan memperhatikan aspirasi dari wakil rakyat dan proses bottom-up/top-downmerupakan keselarasan dan atau perpaduan antara usulan dari masyarakat dengan usulan pimpinan. Oleh karena itu, RKPD menjadi dokumen perencanaan yang efektif dan responsif terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

(23)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 2

1.2.

DASAR HUKUM PENYUSUNAN

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025;

8. Undang-Undang Nomor 26Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Negara;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Kewenangan Daerah;

23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025;

24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

(24)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 3

26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

1.3.

HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

RKPD Kota Bandung tahun 2016 merupakan penjabaran taktis rencana pembangunan jangka panjang (RPJPD Tahun 2005-2025) dan jangka menengah Kota Bandung (RPJMD Tahun 2013-2018), sehingga keberadaannya tidak dapat terpisahkan. Penyusunan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016, RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, serta RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Agar RKPD Kota Bandung Tahun 2016 selaras dengan kebijakan pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Barat, perlu dilakukan telaahan terhadap pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 dan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.

Telaahan itu dilakukan dengan tujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dan harus selaras dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang, dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Adapun hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan pembangunan, baik di tingkat nasional ataupun daerah yang lainnya dapat dilihat dari Gambar dibawah ini.

Gambar I.1

Keterkaitan Dokumen Rencana

Dalam konteks spasial, RKPD Kota Bandung Tahun 2016 juga memperhatikan RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031. Secara lebih terperinci hubungan antara RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

a. Hubungan RKPD Kota Bandung dengan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016

(25)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 4

pembangunan daerah harus sesuai dan bersinergi dengan Rencana Kerja Pemerintah. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan diantaranya adalah agenda prioritas nasional dan fokus pembangunan nasional.Sembilan agenda prioritas nasional (Nawacita) yang harus diperhatikan dalam penyusunan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat,dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Selain 9 agenda prioritas, fokus pembangunan nasional diarahkan pada sektor :

a. Pembangunan Sektor Unggulan (Kedaulatan Pangan, Energi Ketenagalistrikan, Kemaritiman, Pariwisata)

b. Pembangunan Kebutuhan Dasar (Pendidikan, Kesehatan, Perumahan) c. Pengurangan Kesenjangan (Antarwilayah dan Antar Kelompok Pendapatan)

b. Hubungan RKPD Kota Bandung dengan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Penyusunan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 wajib mengacu pada dokumen RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Proses penyusunan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 perlu memperhatikan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat, yaitu:

1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan

2. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan 3. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku 4. Meningkatkan Ekonomi Pertanian

5. Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian

6. Meningkatkan pengelolaan Sumberdaya Alam, lingkungan hidup dan kebencanaan 7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan dan Olahraga 8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan

9. Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial dan Keamanan 10. Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan

c. Hubungan RKPD Kota Bandung dengan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018

(26)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 5

rincian program dan kegiatan, serta target pembangunan tahun ketiga RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah harus selaras dengan program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD. Selain itu, rencana program serta kegiatan prioritas tahunan daerah juga harus selaras dengan indikasi rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD.

Gambar I.2

Hubungan RKPD Kota Bandung 2016 dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

d. Hubungan RKPD Kota Bandung dengan RTRW Kota Bandung 2011-2031

Penyusunan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 berpedoman pada RTRW Kota Bandung, yaitu dengan menyelaraskan pencapaian strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang kota. Penyusunan RKPD Kota Bandung Tahun 2016 memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah yang asumsi-asumsinya, meliputi: 1) Struktur ruang dalam susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 RKPD ProvinsiJawa

BaratTahun 2016 RKP

Tahun 2016 Nasional

Regional Jawa Barat

Kota

Bandung Bandung 2013-2018RPJMD Kota Bandung 2011-2031RTRW Kota

(27)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 6 e. Hubungan RKPD Kota Bandung dengan Renja SKPD

Berdasarkan Pasal 130 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, RKPD kota yang telah ditetapkan dijadikan pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD kota. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran serta target kebijakan program dan kegiatan pembangunan dalam RKPD Kota Bandung Tahun 2016. Perumusan Renja SKPD merupakan proses yang tidak terpisahkan dan dilakukan bersamaan dengan tahap perumusan rancangan RKPD. Penyempurnaan rancangan Renja SKPD bertujuan untuk mempertajam tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RKPD.

1.4.

SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, telah menentukan sistematika Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung tahun 2016 sebagai berikut:

BAB1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan RKPD, dasar hukum penyusunan RKPD, hubungan antar dokumen perencanaan,sistematika dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan.

BAB2 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Bab ini menjelaskan tentang : (1) Gambaran umum daerah yang meliputi: aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah;(2) Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai tahun berjalan dan realisasi RPJMD; serta (3) Permasalahan pembangunan daerah.

BAB3 RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH

Bab ini menguraikan tentang: (1) Arah kebijakan ekonomi daerah, yang meliputi: kondisi ekonomi daerah tahun lalu dan tahun berjalan, kondisi ekonomi daerah tahun 2015 dan prakiraan tahun 2016,kontribusi sektor-sektor dalam PDRB, serta perkembangan indikator makro ekonomi; (2) Tantangan dan prospek perkonomian daerah tahun 2015 dan 2016 yang menerangkan tentang kondisi ekonomi global dan regional, kondisi ekonomi nasional, serta kondisi ekonomi jawa barat; (3) Arah kebijakan keuangan daerah, yang menerangkan proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan, serta arah kebijakan keuangan daerah yang menguraikan arah kebijakan pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

BAB4 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

(28)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 I - 7

BAB5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Bab ini menguraikan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan Kota Bandung tahun 2016 yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

BAB6 PENUTUP (KAIDAH PELAKSANAAN)

Bab ini memuat penutup dan kaidah pelaksanaan dari RKPD Kota Bandung Tahun 2016.

1.5.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung tahun 2016 adalah:

1. Tersusunnya dokumen rencana kerja pemerintah Kota Bandung selama kurun waktu satu tahun yang memadukan penjabaran RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, Renstra SKPD, dan Rencana Kerja SKPD.

2. Terdokumentasikannya rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan, rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Tujuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2016 adalah:

1. Sebagai pedoman/acuan pelaksanaan program dan kegiatan bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

(29)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 1

BAB 2

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1

GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

Berikut ini diuraikan kondisi daerah Kota Bandung yang mencakup (i) aspek geografi dan demografi, (ii) aspek kesejahteraan, (iii) aspek pelayanan umum, dan (iv) aspek daya saing daerah.

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kota Bandung 2.1.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Secara administratif, Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,31 km2. Batas wilayah administrasi Kota

Bandung dikelilingi oleh 3 kabupaten/kota, yaitu :

1. sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat; 2. sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi; 3. sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung; dan

4. sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Wilayah administrasi Kota Bandung terbagi menjadi 30 kecamatan dan 151 kelurahan, dengan dibantu oleh masyarakat dalam bentuk organisasi masyarakat dalam bentuk organisasi rukun warga sebanyak 1.558 Rukun Warga (RW) dan 9.691 Rukun Tetangga (RT), dengan rincian sebagai berikut :

Tabel II.1

Wilayah Administrasi Kota Bandung

No. Kecamatan Jumlah

Kelurahan Nama Kelurahan

1. Bandung Kulon 8 Gempolsari, Cigondewah Kaler, Cigondewah Kidul, Cigondewah Rahayu, Caringin, Warungmuncang, Cibuntu, Cijerah

2. Babakan Ciparay 6 Margasuka, Cirangrang, Margahayu Utara, Babakan Ciparay, Babakan, Sukahaji

3. Bojongloa Kaler 5 Kopo, Suka Asih, Babakan Asih, Babakan Tarogong, Jamika

4. Bojongloa Kidul 6 Cibaduyut Kidul , Cibaduyut Wetan, Mekarwangi, Cibaduyut, Kebonlega, Situsaeur

5. Astanaanyar 6 Karasak, Pelindung Hewan, Nyengseret, Panjunan, Cibadak, Karang Anyar

6. Regol 7 Ciseureuh, Pasirluyu, Ancol, Cigereleng, Ciateul, Pungkur Balonggede 7. Lengkong 7 Cijagra, Turangga, Lingkar Selatan, Malabar, Burangrang, Cikawao,

Paledang

8. Bandung Kidul 4 Wates, Mengger, Batununggal, Kujangsari 9. Buah Batu 4 Cijawura, Margasari, Sekejati, Jati Sari

(30)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 2

No. Kecamatan Jumlah

Kelurahan Nama Kelurahan

11. Gedebage 4 Rancabolang, Rancanumpang, Cisaranten Kidul, Cimincrang 12. Cibiru 4 Pasirbiru, Cipadung, Palasari, Cisurupan

13. Panyileukan 4 Mekar Mulya, Cipadung Kidul, Cipadung Wetan, Cipadung Kulon 14. Ujung Berung 5 Pasanggrahan, Pasirjati, Pasirwangi, Cigending, Pasirendah 15. Cinambo 4 Cisaranten Wetan, Babakan Penghulu, Pakemitan, Sukamulya

16. Arcamanik 4 Cisaranteun Kulon, Cisaranteun Binaharapan, Sukamiskin, Cisaranten Endah

17. Antapani 4 Antapani Kidul, Antapani Tengah, Antapani Wetan, Antapani Kulon 18. Mandalajati 4 Jatihandap, Karang Pamulang, Sindang Jaya, Pasir Impun

19. Kiaracondong 6 Kebonkangkung, Sukapura, Kebonjayanti, Babakansari, Babakansurabaya, Cicaheum

20. Batununggal 8 Gumuruh, Binong, Kebongedang, Maleer, Cibangkong, Samoja, Kacapiring, Kebonwaru

21. Sumur Bandung 4 Braga, Kebonpisang, Merdeka, Babakanciamis

22. Andir 6 Campaka, Maleber, Garuda, Dunguscariang, Ciroyom, Kebon jeruk 23. Cicendo 6 Arjuna, Pasirkaliki, Pamoyanan, Pajajaran, Husensastranegara, Sukaraja 24. Bandung Wetan 3 Tamansari, Citarum, Cihapit

25. Cibeunying Kidul 6 Sukamaju, Cicadas, Cikutra, Padasuka, Pasirlayung, Sukapada 26. Cibeunying Kaler 4 Cihaurgeulis, Sukaluyu, Neglasari, Cigadung

27. Coblong 6 Cipaganti, Lebak Siliwangi, Lebak Gede, Sadang Serang, Sekeloa, Dago 28. Sukajadi 5 Sukawarna, Sukagalih, Sukabungah, Cipedes, Pasteur

29. Sukasari 4 Sarijadi, Sukarasa, Gegerkalong, Isola 30. Cidadap 3 Hegarmanah, Ciumbuleuit, Ledeng

Jumlah 151

Sumber: Bandung Dalam Angka, BPS Kota Bandung, 2013

2.1.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis

Secara astronomis, Kota Bandungberada pada 107º36’ Bujur Timur dan 6º55’ Lintang Selatan. Secara geografis, Kota Bandung terletak di bagian tengah “Cekungan Bandung” dengan dimensi luas 233.000 Ha. Cekungan ini terletak di lima daerah administrasi kabupaten/kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan 5 (lima) Kecamatan yang termasuk Kabupaten Sumedang.

2.1.1.1.3 Kondisi Topografi

Kota Bandung terletak pada ketinggian 791 meter di atas permukaan laut (dpl), dengantitik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan titik terendah di sebelah Selatan dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Di wilayah Kota Bandung bagian selatan sampai lajur lintasan kereta api, permukaan tanah relatif datar, sedangkan di wilayah kota bagian utara berbukit-bukit.

(31)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 3

sampai lebih dari 2000 meter. Sungai Citarum yang berhulu di gunung Wayang, Kabupaten Bandung (1700 m dpl) melewati dasar cekungan dan mengalir ke Waduk Saguling dan bermuara di pantai Utara Jawa.Sebagian besar wilayah cekungan Bandung merupakan daerah datar (kemiringan 0 – 8 %), 21 % merupakan daerah landai (kemiringan 8 % – 15%), 20 % bergelombang (kemiringan lereng 15 % - 25 %), 12 % merupakan daerah curam (kemiringan lereng 25 % - 40 %), dan 5 % merupakan daerah sangat curam (kemiringan lereng > 40 %).

2.1.1.1.4 Kondisi Geologi

Keadaan geologis di Kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada jaman kwarter dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol,sedangkan di bagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat. Di bagian tengah dan barat tersebar jenis tanah andosol. Secara geologis Kota Bandung berada di Cekungan Bandung yang dikelilingi oleh Gunung Berapi yang masih aktif dan berada di antara 3(tiga) daerah sumber gempa bumi yang saling melingkup, yaitu (i) sumber gempa bumi Sukabumi-Padalarang-Bandung, (ii) sumber gempa bumi Bogor-Puncak-Cianjur, serta (iii) sumber gempa bumi Garut-Tasikmalaya-Ciamis. Daerah-daerah ini aktif di sepanjang sesar-sesar yang ada, sehingga menimbulkan gempa tektonik yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

2.1.1.1.5 Kondisi Hidrologi

Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai sepanjang 265,05 km, yaitu Sungai Cikapundung, Sungai Cipamokolan, Sungai Cidurian, Sungai Cicadas, Sungai Cinambo, Sungai Ciwastra, Sungai Citepus, Sungai Cibedung, Sungai Curug Dog-dog, Sungai Cibaduyut, Sungai Cikahiyangan, Sungai Cibuntu, Sungai Cigondewah, Sungai Cibeureum, dan Sungai Cinanjur. Sungai-sungai tersebut selain dipergunakan sebagai saluran induk dalam pengaliran air hujan, juga oleh sebagian kecil penduduk masih dipergunakan untuk keperluan MCK.

Kota Bandung juga termasuk dalam wilayah Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Citarum bagian hulu. Secara Nasional, DPS ini sangat penting karena merupakan pemasok utama waduk Saguling dan Cirata yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, pertanian, dan lainnya.

Saat ini kondisi sebagian besar sungai di Kota Bandung telah mengalami pencemaran. Regulasi yang tidak tegas terhadap pengelolahan limbah pabrik menjadi salah satu penyebab tercemarnya sungai yang ada. Selain itu, penurunan kualitas sungai disebabkan oleh pembuangan air kotor oleh warga. Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai penting yang membelah Kota Bandung dan saat ini telah banyak kehilangan fungsi ekologisnya.

2.1.1.1.6 Kondisi Klimatologi

Iklim asal Kota Bandung dipengaruhi oleh pegunungan di sekitarnya, sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab.. Namun beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan suhu, serta musim hujan yang lebih lama dari biasanya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, musim hujan dirasakan lebih lama terjadi di Kota Bandung.

Curah Hujan

(32)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 4 Tabel II.2

Rata-Rata Curah Hujan Kota Bandung Tahun 2009-2013 Tahun Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) LPM (%)

2013 223,45 20 59

2012 209,23 18 61,5

2011 149,06 17,92 61

2010 322,4 23,8 50

2009 174,8 16,83 61,7

Sumber : BPS Kota Bandung, 2013

Suhu

Secara alamiah, Kota Bandung tergolong daerah yang cukup sejuk. Selama tahun 2013 tercatat suhu tertinggi di Kota Bandung mencapai 30,1oC yang terjadi pada bulan September. Suhu terendah di Kota Bandung pada tahun 2013 adalah 18,5oC yaitu pada bulan Agustus. Kondisi temperatur rata-rata Kota Bandung dari tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel II.3

Temperatur Rata-rata Kota Bandung Tahun 2009-2013

Tahun Temperatur (

0C)

Rata-rata Maksimum Minimum

2013 23,5 29,0 19,9

2012 23,4 29,3 19,5

2011 23,4 29,2 19,7

2010 23,3 28,4 20,0

2009 23,4 28,9 19,5

Sumber : BPS Kota Bandung, 2013

Semakin sedikitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta meningkatnya pencemaran udara karena aktivitas penduduk berkontribusi dalam meningkatkan iklim mikro di Kota Bandung. Aktivitas pencemar yang tergolong besar adalah dari pertumbuhan jumlah kendaraan. Selain pertumbuhan jumlah kendaraan, keberadaan jalan Tol Cipularang turut meningkatkan jumlah kendaraan menuju Kota Bandung yang berimplikasi terhadap kualitas udara dan peningkatan suhu rata-rata di Kota Bandung.

Kelembaban

Selama tahun 2013, nilai kelembaban tertinggi yang terjadi pada bulan April dan Mei dengan nilai 82%. Kelembapan terendah terjadi pada bulan September dengan nilai 70%.Kondisi kelembaban rata-rata Kota Bandung dari tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel II.4

Kelembaban Kota Bandung Tahun 2009-2013

No Tahun Rata-rata (%)

1 2013 77

2 2012 76

3 2011 76

4 2010 84

5 2009 79

(33)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 5 2.1.1.1.7 Penggunaan Lahan

a. Kawasan Budidaya

Kawasan budidayaadalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Kota Bandung terdiri dari:

• Kawasan permukiman • Kawasan pertanian

• Kawasan perdagangan dan jasa • Kawasan industri

• Kawasan perkantoran

b. Kawasan Lindung

Kawasan Lindungadalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan lindung di Kota Bandung terdiri dari:

• Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya

• Kawasan perlindungan setempat • Kawasan RTH

• Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya

• Kawasan Eks Industri • Kawasan rawan bencana • Kawasan lindung lainnya.

Penggunaan lahan di Kota Bandung didominasi oleh lahan permukiman, yaitu sebesar 43,4% (7.316,8 Ha). Persentase tersebut terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan pembangunan Kota Bandung, terutama pertumbuhan perumahan di bagian timur dan utara Kota Bandung. Persentase luas lahan pertanian basah di tahun 2012 tercatat hanya sekitar 11,7% saja. Sedangkan penggunaan lahan untuk perdagangan dan jasa mencapai 4,7% dan penggunaan lahan untuk industri sebesar 3,6% dari total lahan yang ada.

Grafik II.1

Penggunaan Tanah Berdasarkan Jenis Penggunaan di Kota Bandung Tahun 2012*)

Sumber : Badan Pertanahan Kota Bandung (Data Basis Pembangunan Kota Bandung 2014) *)Data 2013 tidak tersedia

43.4%

11.7% 10.0% 9.4%

4.7% 3.6%

17.0%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000

Pemukiman Pertanian lahan basah

Jalan Kebun campuran

Perdagangan dan jasa

Industri Lainnya

(34)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 6 2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, industri dan pergudangan, wisata buatan, ruang terbuka nonhijau, ruang sektor informal, ruang evakuasi bencana, dan kawasan peruntukan lainnya.

2.1.1.2.1 PengembanganKawasan Perumahan

Pengembangan perumahan diklasifikasikan menjadi perumahan kepadatan tinggi, kepadatan sedang dan kepadatan rendah. Perumahan dengan kepadatan tinggi berbentuk rumah susun,flatatau apartemen, direncanakan di Kecamatan Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir, Bandung Kulon, BojongLoa Kidul, Regol, Babakan Ciparay, BojongLoa Kaler, AstanaAnyar, Lengkong, Sumur Bandung, BuahBatu, Batununggal, Kiara Condong, Antapani, dan Cibeunying Kidul.

Perumahan kepadatan sedang rata-rata kavling bangunan direncanakan 150 m2, yaitu di Kecamatan Bandung Wetan, Bandung Kidul, Cibeunying Kaler, MandalaJati, Arcamanik, Rancasari, dan Cibiru. Perumahan kepadatan rendah rata-rata kavling bangunan direncanakan 200 m2, yaitu di Kecamatan Cidadap, UjungBerung, Gedebage, Cinambo, dan Panyileukan. Kepadatan perumahan yang direncanakan ini untuk rata-rata perwilayah dan kecamatan dengan pengembangan secara horizontal yang disesuaikan dengan ketersediaan ruang untuk pengembangan perumahan.

Selain itu, kebijakan pembangunan perumahan secara vertikal diterapkan untuk perencanaan perumahan dikawasan sekitar inti pusat kota, yang saat ini merupakan kawasan sangat padat yang sebagian besar merupakanslumarea(daerah kumuh) dengan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) yang mendekati 80%-90%, sementara nilai lahannya sangat strategis dan bernilai ekonomi tinggi. Pada daerah kumuh ini akan dilakukanurbanrenewaldan revitalisasi sehingga tercapai kualitas lingkungan yang baik, baik dengan cara pendekatanland consolidation (konsolidasi lahan) maupunland sharing (sharinglahan). Urban renewal dan redevelopment direncanakan pada beberapa daerah kumuh antara lain di Kelurahan Tamansari, Andir, Braga, Cigondewah, Cicadas dan Kiara Condong diatas tanah milik pemerintah daerah.

2.1.1.2.2 Pengembangan KawasanPerdagangan dan Jasa

Berdasarkan RTRWKota Bandung Tahun 2011-2031, kawasan jasa meliputi kegiatan berikut ini: a. Jasa keuangan,meliputi bank,asuransi,keuangannon bankdan pasar modal;

b. jasa pelayanan,meliputi komunikasi,konsultan dan kontraktor; c. jasa profesi,meliputi pengacara,dokter dan psikolog;

d. jasa perdagangan,meliputi ekspor-impor dan perdagangan berjangka;dan e. jasa pariwisata,meliputi agen dan biro perjalanan dan penginapan Kawasan jasa direncanakan untuk dikembangkan sebagai berikut:

a. pengembangan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata, dan jasa keuangan kewilayah BandungTimur;

b . pengembangan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata, dan jasa keuangan di SPK wilayah Bandung Timur, SPK Sadang Serang, dan sisi jalan arteri primer dan arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya; dan

c. pembatasan konsentrasi perkantoran di wilayah Bandung Barat.

(35)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 7

yang ketat agar terjaga lingkungannya (sebaiknya berupa pasar tertutup/dalam gedung). Rencana pengembangan fasilitas pasar tradisional adalah sebagai berikut:

a. peningkatan Pasar Induk Gedebage yang terpadu dengan pengembangan PPK Gedebage. Sejalan dengan rencana pengembangan pusat lelang ternak, maka di Gedebage juga akan dibangun pasar pusat pelelangan ternak. Untuk itu diperlukan perencanaan yang lebih lengkap, mengingat bahwa untuk pasar hewan tentu ada prasarana dan sarana khusus yang harus disiapkan seperti tempat pemeriksaan kesehatan ternak, kandang,poolkendaraan pengangkut,dan lain-lain;

b. pembangunan kembali (redevelopment) kawasan Pasar Andir, Pasar Kiaracondong, Pasar Ciroyom, Pasar Ujungberung, dan pasar-pasar khusus lainnya

c. pengaturan dan penataan pasar yang masih sesuai dengan peruntukannya dan relokasi pasar lingkungan kelurahan/kecamatan dan sekitarnya yang sudah tidak sesuai lagi peruntukannya di 30 kecamatan

d. pengaturan kegiatan perdagangan grosir diJalan Soekarno-Hatta, termasuk Pasar Induk Caringin dan Gedebage.

Arahan pengembangan kawasan pusat perbelanjaan adalah sebagai berikut: a. pengendalian pusat belanja di Wilayah Bandung Barat;

b. pengembangan pusat belanja ke Wilayah Bandung Timur

c. pengendalian perkembangan pusat belanja dan pertokoan yang cenderung linier sepanjang jalan arteri dan kolektor.

2.1.1.2.3 Pengembangan KawasanPerkantoran

Konteks pengembangan kawasan perkantoran yang dimaksud adalah pengembangan kawasan perkantoran pemerintahan. Pengembangan kawasan perkantoran Kota Bandung dilaksanakan dengan mempertahankan perkantoran pemerintah berskala nasional, provinsi dan kota pada lokasi yang sudah berkembang dan mengembangkan perkantoran pemerintahan baru di PPK Gedebage.

2.1.1.2.4 Pengembangan Kawasan Industri dan Pergudangan

Rencana pengembangan kawasan industri dan pergudangan adalah sebagai berikut:

• Relokasi industri yang tidak ramah lingkungan dan menimbulkan dampak terhadap lalu lintas dan jaringan jalan ke wilayah luar kota secara bertahap;

• Mempertahankan industri kecil dan menengah ramah lingkungan yang ada di lingkungan perumahan;

• Pengalihfungsian industri yang tidak ramah lingkungan menjadi kegiatan jasa dan perumahan; • Pembatasan kawasan pergudangan di Wilayah Bandung Barat, dan diarahkan untuk

dikembangkan ke Wilayah Bandung Timur.

Sedangkan pengembangan kawasan industri rumah tangga adalah sebagai berikut:

• menetapkan dan mengembangkan kawasan industri rumah tangga yang terdiri atas –sentra kaos Surapati, sentra Tekstil Cigondewah, sentra Boneka Sukamulya, sentra Rajutan Binongjati, sentra Sepatu dan Olahan Kulit Cibaduyut; serta-sentra industri potensial lainnya yang dapat dikembangkan

• pengembangan fasilitas kota yang menunjang kegiatan industri rumah tangga;dan • revitalisasi bangunan tua/bersejarah menjadi bagian dari industri rumah tangga.

2.1.1.2.5 Pengembangan Kawasan Wisata Buatan

(36)

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 8

• Mempertahankan kawasan dan bangunan bersejarah; • Pengembangan obyek wisata di Wilayah Bandung Timur;

• Mempertahankan obyek wisata pendidikan dan wisata budaya kota; • Pengembangan sarana konferensi ke arah Wilayah Bandung Timur;

• Pengendalian dan pembatasan kegiatan hiburan di lokasi sekitar kegiatan peribadatan, pendidikan dan perumahan.

2.1.1.2.6 Pengembangan Kawasan RuangTerbuka NonHijau (RTNH)

Rencana pengembangan kawasan ruang terbuka non hijau terdiri dari RTNH Publik dan RTNH Privat. RTNH publik meliputi lapangan terbuka nonhijau yang dapat diakses oleh masyarakat secara bebas. RTNH privat adalah plaza milik swasta atau perorangan yang dapat diakses oleh masyarakat sesuai ketentuan yang ditetapkan.

2.1.1.2.7 Pengembangan Ruang Kegiatan Sektor Informal

Rencana pengembangan ruang kegiatan sektor informal di Kota Bandung adalah sebagai berikut:

• Pembatasan ruang publik yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk kegiatan sektor informal;

• Kewajiban dan insentif bagi sektor formal dalam penyediaan ruang paling kurang 10% untuk kegiatan sektor informal;

• Pemanfaatan ruang publik untuk kegiatan PKL hanya diperbolehkan pada lokasi dan waktu sesuai dengan yang ditetapkan oleh peraturan perundangan;dan

• Ketentuan lainnya yang harus diatur adalah batas gangguan yang diijinkan, ketentuan ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota, perlindungan terhadap fungsi utama ruang publik, serta keamanan dan keselamatan pengguna ruang publik

2.1.1.2.8 Pengembangan Ruang Evakuasi Bencana

Rencana pengembangan ruang evakuasi bencana di Kota Bandung adalah sebagai berikut:

• pengembangan ruang evakuasi bencana banjir diarahkan di Taman Tegallega di Kecamatan Regol dan Stadion Utama Sepakbola di Kecamatan Gedebage;

• pengembangan ruang evakuasi bencana longsor diarahkan di Taman Gasibu dan Sasana Budaya Ganesha di Kecamatan Bandung Wetan dan Sport Centre Jawa Barat di Kecamatan Arcamanik; • pengembangan taman-taman lingkungan berupa taman skala Rukun Tetangga (RT), taman skala

Rukun Warga (RW), lapangan olahraga, atau ruang terbuka publik lainnya menjadi titik atau pos evakuasi skala lingkungan dikawasan perumahan;

• pengembangan ruang evakuasi bencana gempa bumi diarahkan pemanfaatan ruang terbuka publik yang cukup besar seperti dialun-alun kota, dilapangan-lapanga

Gambar

Tabel II.2Rata-Rata Curah Hujan Kota Bandung Tahun 2009-2013
Tabel II.5Rencana Penanganan Kawasan Bencana
Tabel II.6Jumlah dan KompoJumlah dan Komposisi Penduduk Kota Bandung Tahun 2012-201
Tabel II.7Distribusi Penduduk Per Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2011-2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun setiap tahunnya dan memuat rancangan prioritas pembangunan,

prioritas dan sasaran pembangunan Daerah rencana program dan kegiatan prioritas daerah Evaluasi kinerja RKPD Tahun lalu RPJMD Kab/ Kota Evaluasi dokumen RKPD kab/ kota tahun

RKPD Kota Kendari adalah gambaran usulan program pembangunan sebagai salah satu penjabaran dari RPJMD Kota Kendari Tahun 2013 – 2017

melaksanakan kegiatannya untuk pencapaian sasaran program-program yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016,

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 berpedoman pada tiga peraturan perundangan, yaitu: (1) Undang-Undang (UU) Nomor 25

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai penjabaran tahunan dari RPJMD Provinsi

• Bagi daerah yang telah melaksanakan Pemilukada Tahun 2015, penyusunan rancangan awal RKPD Tahun 2017 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD, serta memperhatikan

Dokumen RKPD Kota Semarang Tahun 2016 adalah dokumen perencanan yang bernilai strategis karena selain menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja