• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rhini Fatmasari FKIP Universitas Terbuka

Dalam dokumen MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON G (Halaman 159-161)

riens@ecampus.ut.ac.id

ABSTRAK

Key Performance Indicators (KPI) merupakan seperangkat ukuran yang fokus terhadap aspek kinerja organisasi yang paling kritis bagi kesuksesan organisasi saat ini maupun di masa mendatang (Parmenter, 2010). The UGC/CVCP Working Group (1988) mengidentifikasi tiga jenis indikator kinerja di Perguruan Tinggi, yaitu (1) Indikator input; (2) Indikator proses; dan Indikator output (Powar, K.B., et.al, 2000). KPI merupakan salah satu kriteria yang digunakan pada Balanced Scorecard.

Kaplan dan Norton menjelaskan bahwa balancedscorecard (BSC) merupakan sistem manajemen strategis yang diturunkan dari visi dan strategi serta mereflekasikan aspek-aspek terpenting dalam suatu bisnis. BSC memiliki empat perspektif yang berbeda dari suatu aktivitas organisasi yang dapat dievaluasi, yaitu: 1) Perspektif Financial, 2) Perspektif Pelanggan, 3) Perspektif Proses Bisnis Internal, dan 4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Perguruan Tinggi sebagai organisasi Publik memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui capaian terhadap layanan akademik yang diberikan kepada mahasiswa sebagai costumer, (Niven, 2008). Agar Perguruan Tinggi dapat melakukan perbaikan yang terus menerus dan memaksimalkan kekuatan dari pendekatan Balanced Scorecard. Pendekatan ini menawarkan satu penilaian kinerja yang dapat membantu dalam penyelarasan komunikasi dan strategi di perguruan tinggi (Tailor and Baines, 2012).

Pada Perguruan Tinggi Jarak Jauh Indikator Kinerja tersebut terdiri dari mikro indicators, makro indicators dan mega indicators (Powar, K.B., et.al, 2000). Penelitian di UT menujukkan bahwa Key Performance Indicators dapat menggambarkan capaian kinerja layanan akademik sesuai dengan Visi dan Misi Universitas.

Kata Kunci : KPI, Kinerja Perguruan Tinggi, BSC

1. PENDAHULUAN

Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntantabilitas manajemen dan semacamnya [1]. Kinerja yang tinggi (high performance) merupakan hasil dari appropriate behaviour, especially discretionary behaviour, and the effective use of the required knowledge, skills and competencies [2]. Kinerja organisasi memerlukan satu evaluasi agar dapat diketahui sejauh mana pencapaiannya dan dampak terhadap organisasi.

Evaluasi kinerja merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi job

performance. Penilaian kinerja merupakan

kajian yang sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan stadsar kerja yang telah ditetapkan. Sehingga penilaian kinerja merupakan alat yang paling penting untuk menentukan apakah karyawan telah

memberikan hasil kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standar kinerja. Salah satu penilaian dan evaluasi kinerja yang dapat digunakan adalah Balanced

Scorecard (BSC). Balanced Scorecard merupakan

salah satu penilaian kinerja yang bertujuan agar organisasi dapat mengevaluasi capaian sasaran- sasaran strategis. Konsep Balanced scorecard dikembangkan pertama kali sebagai sistem pengukuran kinerja pada tahun 1992 oleh Dr Robert Kaplan dan Dr. David Norton di Harvard Business School. Aplikasi BSC dalam pendidikan agak berbeda dengan aplikasi pada dunia bisnis, terutama pada framework dan prioritasnya.

Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki core bisnis di bidang pengajaran dan penelitian. Kedua core bisnis ini menjadi variabel kunci yang berkontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Pelayanan akademik memiliki kekuatan penting, banyak perguruan tinggi yang berusaha mengembangkan program-program yang bertujuan untuk memberikan pelayanan akadmik bagi mahasiswanya. Agar efektifitas pelayanan akademik yang diberikan dapat diukur dan dievaluasi secara berkala, maka BSC dapat diaplikasikan dalam evaluasi ini.

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016

124 Universitas Terbuka (UT) merupakan

Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri yang menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

Rencana pengembangan Universitas Terbuka (UT) tertuang dalam Rencana Strategis 2010-2021. Ada 5 (lima) asas yang menjadi nilai dasar/utama pengembangan UT yaitu (1) Kualitas, (2) Aksesibilitas, (3) Relevansi, (4) Integritas dan (5). Akuntabilitas. Secara umum, profil UT yang hendak dicapai pada tahun 2021 adalah (1) Menjadi PTJJ berkualitas dunia, (2) Memiliki mahasiswa 250.000 yang minimal 50% diantaranya adalah mahasiswa non guru, (3) Menyediakan berbagai bentuk layanan bantuan belajar berbasis TIK dengan tingkat akurasi tinggi, dan (4) Telah menerapkan sistem tata kelola dan pembelajaran berbasis TIK. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan 15 butir sasaran yang dikelompokkan pada 3 fokus pengembangan, yaitu (1) Fokus Peningkatan dan Pengembangan Layanan Akademik; (2) Fokus Daya Jangkau dan Kualitas Layanan; dan (3) Tata Kelola Organisasi.

Aplikasi Balance Scorecard dalam mengukur kinerja pendidikan tinggi, khususnya perguruan tinggi yang menerapkan model pembelajaran jarak jauh menunjukkan adanya dukungan balanced scorecard terhadap penilaian kinerja institusi. Penelitian Shelton dengan Delphy Study menyatakan bahwa pengembangan scorecard yang digunakan untuk mengukur kualitas elemen pembelajaran secara online di perguruan tinggi dapat mendukung strategik planning dan

improvement program yang dikembangkan [3].

Pengukuran kinerja Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi jarak jauh dengan menggunakan BSC dapat menggambarkan capaian pada setiap perspektif dengan rinci.

Salah satu ukuran yang digunakan dalam BSC adalah Key Performance Indicators (KPI). KPI merupakan seperangkat ukuran yang fokus terhadap aspek kinerja organisasi yang paling kritis bagi kesuksesan organisasi saat ini maupun di masa mendatang [4]. The

UGC/CVCP Working Group (1988)

mengidentifikasi tiga jenis indikator kinerja di Perguruan Tinggi, (a) Indikator input yang berhubungan dengan sumber daya dan faktor- faktor yang digunakan untuk menghasilkan output suatu lembaga (sumber daya keuangan, fasilitas fisik, mahasiswa dan profil staf); (b) Indikator proses yang berhubungan dengan bagaimana sumber daya dan faktor digabungkan dan digunakan untuk

menghasilkan output suatu lembaga (pengelolaan pengajaran, penelitian dan jasa); dan (c) Indikator output yang menggambarkan output yang dihasilkan oleh lembaga (produk dari pengajaran, penelitian dan jasa). Sebagian besar indikator digunakan berhubungan dengan input dan proses [5].

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kinerja dan Kinerja

Universitas Terbuka

Kinerja merupakan suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, yang merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki [6]. Kinerja merupakan perwujudan behaviours dan hasil. Behaviours tercipta dengan adanya transformasi kinerja yang astrak menjadi aktifitas yang terukur.

Behaviours juga merupakan hasil dari pilihan yang

tepat, aplikasi usaha secara mental dan fisik yang diaplikasikan terhadap pekerjaan dan dapat dinilai tahapan-tahapan hasilnya. Definisi kinerja disini mempertimbangkan input (behavior) dan hasil (results) tidak hanya pencapaian target secara manajerial. Kinerja yang tinggi (high performance) merupakan hasil dari appropriate behaviour,

especially discretionary behaviour, and the

effective use of the required knowledge, skills and competencie [2].

Rencana pengembangan Universitas Terbuka (UT) tertuang dalam Rencana Strategis 2010-2021, dan untuk jangka pendek dituangkan lebih lanjut dalam Rencana operasional 2010-2013. Ada 5 (lima) asas yang menjadi nilai dasar/utama pengembangan UT yaitu (1) Kualitas, (2) Aksesibilitas, (3) Relevansi, (4) Integritas dan (5). Akuntabilitas. Secara umum, profil UT yang hendak dicapai pada tahun 2021 adalah (1) Menjadi PTTJJ berkualitas dunia, (2) Memiliki mahasiswa 250.000 yang minimal 50% diantaranya adalah mahasiswa non guru, (3) Menyediakan berbagai bentuk layanan bantuan belajar berbasis TIK dengan tingkat akurasi tinggi, dan (4) Telah menerapkan sistem tata kelola dan pembelajaran berbasis TIK.

Fokus perhatian dalam Rencana Strategik UT menitik beratkan pada layanan kemahasiswaan sebagai core bisnis. Pelayanan mahasiswa diberikan dalam bentuk layanan akademik dan layanan non akademik . Layanan akademik UT mencakup layanan : a) registrasi, b) tutorial tatap muka dan tutorial jarak jauh melalui radio, televisi, dan internet, dan c) konsultasi akademis. Sedangkan Layanan non akademik diberikan dalam bentuk: a) layanan informasi, b) bantuan belajar, c) bimbingan akademik; d) administrasi akademik; d)

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016

125 keluhan pelanggan; dan e) perpustakaan.

Layanan ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa mengatasi masalah akademik dan administrasi akademik yang dihadapi selama belajar di UT.

Sebagai layanan yang menunjang layanan akademik, UT juga memberikan layanan mahasiswa dalam bentuk layanan adminstrasi, yang difokuskan pada pemberian bantuan kepada mahasiswa dalam registrasi, mendapatkan bahan ajar, alih kredit, dan hal-hal lain yang dapat memengaruhi proses belajar mahasiswa [6]. Pelaksanaan Ujian Belajar Mandiri Belajar Sendiri Tutorial/Prak Belajar Berkelompok Pengembangan RMK, GBPP/GBPM Distribusi BA Penggandaan BA Penentuan Tiras Pengembangan BA Distribusi Latih Tutor Akred Tutor RekrutTutor Pengembangan RAT/MAT Formulir Penerbitan Katalog Distribusi Katalog Pengembangan Prog/Kurikulum Penetapan Lokasi Ujian/Daftar 20an Penggandaan Naskah Ujian Perakitan Naskah Pengembangan Bank Soal Pemrosesan Hasil Tugas Tutorial/ Prak& Ujian Pengumuman Hasil Ujian Sertifikasi Analisis Kebutuhan Penetapan Kelulusan Pencetakan LKAM Registrasi

Pertama Pembelian Bahan Ajar Registrasi Matakuliah Penetapan Kalender Akademik Penetapan MK Tawar Alih Kredit Distribusi Naskah Ujian Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran V

Kuadran IV

Layanan Akademik

Dalam dokumen MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON G (Halaman 159-161)