• Tidak ada hasil yang ditemukan

Foto 17.Ahmad Rosadi, S.Pd.I, Ketua JPRMI Kota Medan Sumber: Facebook Ahmad Rosadi tahun 2014

6.1 Salman Al-Farisi, Lc, M.A

Salman Alfarisi, berumur 43 tahun, lelaki ber-etnis Minangkabau ini lahir di Kota Medan pada tanggal 6 Juni 1973 dan sekarang berumur 43 tahun dan ber-etnis Minangkabau. Beliau lahir di keluarga yang kental dengan nuansa Islam.Beliau mengenyam pendidikan SD di 030 di Jalan STM, Kampung Baru dan lulus pada tahun 1985 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP)dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di luar Sumatera Utara yaitu di Pondok Psantren Darunnajah Islamic Boarding School di Jakarta. Beliau berada di pondok psantren tersebut menghabiskan waktu selama 8 tahun.Hal ini disebabkan karena beliau banyak mengambil konsentrasi keahlian Bahasa Arab dan tahfiz (menghafal) Al-Qur‟an.

Selama di Psantren Darunnajah Islamic Boarding School beliau aktif di berbagai organisasi sosial formal seperti menjadi Direktur BMT (Baitul Mal wa Tamwil) pada tahun 1985 sampai 1988, Ketua Lembaga Izzatul Ummah (Lembaga Koperasi Syari‟ah) di Jakarta pada tahun 1988 sampai 1993. Di sela-sela aktivitasnya di dua lembaga tersebut, beliau juga ternyata telah menjalani tarbiyah khususnya liqo bersama 10 orang temannya di Psantren Darunnajah Islamic Boarding Schooltepatnya pada tahun 1992 yang dipimpin oleh ustadz yang kebetulan kader PKS di Jakarta sekaligus guru di psantren tersebut.

160

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Psantren Darunnajah Islamic Boading School, beliau melanjutkan pendidikan strata 1 (S1) di Universitas Islam Madinah di Arab Saudi mengambil jurusan Dakwah dan Teologi Islam pada tahun 1994 dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1999. Di Arab Saudi beliau aktif di berbagai organisasi keagamaan Islam sepertiFKMMI (Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia) sebagai Ketua pada tahun 1994 sampai tahun 1999.

Setelah selesai menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Madinah, beliau kemudian melanjutkan pendidikan magister (S2) di University Kebangsaan Malaysia pada tahun 2000. Di Malaysia beliau juga aktif di organisasi perwakilan PKS luar negeri sebagai Kepala Bidang Dakwah dan Pendidikan selama 3 tahun. Dan beliau menyelesaikan pendidikan magisternyapada tahun 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di luar Sumatera Utara dan luar negeri, beliau kembali ke Indonesia pada tahun 2004. Tak berapa lama beliau di hubungi oleh anggota Dewan Pengurus Daerah PKS Kota Medan yang saat itu dipimpin Ketua PKS Kota Medan dipimpin oleh Pak Surianda, S.Si, M.Si untuk mengisi struktur organisasi PKS di Kota Medan sebagai Deputi (staff) di Kaderisasi DPD PKS Kota Medan pada tahun 2004 hingga tahun 2005.Selang setahun kemudian beliau diangkat menjadi Ketua Dewan Syari‟ah Daerah Kota Medan di tahun 2006. Setelah selesai menjadi Ketua Dewan Syari‟ah Pusat, beliau diberi amanah untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD Kota Medan pada tahun 2009 hingga 2014 dan

161

mendapat nomor urut 1 di surat suara pemilihan calon legilatif untuk Dapil 2 Kota Medan. Pada tahun 2014 setelah masa jabatannya berakhir di DPRD Kota Medan, beliau terpilih di rapat PUI (Pemilihan Umum Internal) DPD PKS Kota Medan menjadi Ketua Umum DPD PKS Kota Medan periode 2014-2019, dan disaat bersamaan pada tahun 2014 beliau juga dipilih sebagai salah satu calon legislatif oleh PKS untuk ikut lagi dalam Pileg dan berhasil meraih satu kursi di DPRD Kota Medan Dapil 2 lagi.

Hingga saat ini beliau masih tetap menjabat sebagai Ketua Umum DPD PKS Kota Medan dan masih tetap mengikuti liqo’ sebagai sarana pendidikan (tarbiyah) PKS yang dipimpin oleh seorang murabbi bernama Muhammad Hafez yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPW PKS Sumatera Utara.

Saya mulai kenal tarbiyah PKS saat masih SMA di Pondok Psantren Darunnajah Boarding School Jakarta, kebetulan beliau seorang dosen sastra Arab dan sekaligus kader madya PKS di Jakarta.Kami melaksanakan liqo‟an di masjid psantren dengan 10 teman saya.

6.2 Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd

Dhiyaul Hayati, umur 41 tahun perempuan ber-etnis Minangkabau dan merupakan sosok perempuan di PKS Kota Medan yang memiliki rekam jejak dan pengalaman yang panjang di PKS Kota Medan ini. Beliau lahir di Medan pada tanggal 2 Mei 1975.Beliau mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Inpres 066042 Medan dan selesai pada tahun 1989.Setelah

162

itu beliau melanjutkan pendidikan tingkat SMP di SMP Negeri 16 Medan hingga tahun 1991.Setelah selesai SMP beliau melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Bukit Tinggi, Sumatera Barat, hal ini karena beliau ikut neneknya di Kota Bukit Tinggi karena pilihannya sendiri.

Pada saat SMA lah beliau mulai mengikuti tarbiyah sekitar tahun 1993 yang masih disebut sebagai menthoring yang merupakan program OSIS bidang Keagamaan Islam yang dipimpin oleh para mahasiswa senior IKIP Padang dan Universitas Andalas yang juga kebetulan mahasiswa yang mengikuti organisasi LDF dan LDK di masing-masing kampusnya.Terjadi perubahan yang terasa dari karakter dan khususnya penampilan beliau pada pakaiannya setelah setahun mengikuti menthoring seperti meninggalkan jilbab model biasa yang kecil menjadi jilbab yang lebih panjang yang tertutup melewati dada atau yang lebih dikeanl dengan jilbab syar’i.

Setelah selesai di bangku SMA, beliau melanjutkan pendidikan S1 dan kembali ke Kota Medan dan memilih Institut Agama Islam Negeri Medan (IAIN Medan dan sekarang telah berubah menjadi UIN SU) jurusan Hukum Islam pada tahun 1994.Saat tiba di Medan beliau mulai aktif dan dekat dengan agenda-agenda PK di dunia, beliau bertemu seseorang dan berkonsultasi untuk tetap menjalani liqo sebagai sarana tarbiyah kader.

Di dunia kampus beliau tidak meninggalkan proses liqo’annya, beliau mulai liqo’ kembali dengan murabbinya yang baruyaitu Ibu Siti Aminah, S.E, M.E. Di dunia kampus beliau juga merupakan seorang aktivis. Beberapa organisasi yang pernah ia ikuti adalah HMI Komisariat IAIN SU, dan LDK

163

IAIN SU dan secara bersamaan selama 4 tahun, dan juga mengikuti organisasi KAMMI Daerah Sumatera Utara selama 1 tahun. Beliau menyelesaikan program S1 pada tahun 1999.Setelah tamat beliau melanjutkan pendidikan magisternya (S2) di Universitas Negeri Medan jurusan Teknologi Pendidikan pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2001. Disela-sela aktivitas perkuliah beliau selama S2, beliau juga aktif di organisasi GEMA Khadijah Kota Medan sebagai sekertaris, sebuah organisasi sosial perempuan muslim yang membantu anak-anak miskin yang putus sekolah dan terkena bencana alam dan merangkap sebagai sekertaris di DPC PKS Medan Helvetia di tahun 2002 hingga 2004. Pada Pileg 2004 beliau ditunjuk oleh PKS Kota Medan untuk menjadi Caleg DPRD PKS Kota Medan dan beliau mendapatkan jatah 1 kursi di DPRD Kota Medan pada tahun 2004 hingga 2009. Setelah jabatannya berakhir di DPRD Kota Medan selama 5 tahun, beliau ditunjuk oleh PKS Kota Medan sebagai Bendahara Umum DPD PKS Kota Medan sampai sekarang dan juga beliau masih aktif dan nyaman liqo’bersama seorangmurabbi yang dipimpin oleh Ibu Hermayatidan mengurus lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Medan Helvetia dan berwirausaha produk-produk tupperwere.

Saya kenal tarbiyah itu dari sejak SMA namanya itu masih menthoring sebelum masuk ke jenjang liqo‟

itu kebetulan yang ngisi menthoring mahasiswa-mahasiswa IKIP Padang dan Universitas Andalas yang kebetulan mereka aktivis-aktivis LDK di masing-masing kampusnya. Sejak itu rasanya nyaman aja mulai ikut liqo‟ sampai tamat SMA saya tetap melanjutkan lanjutkan liqo di Medan sama kader perempuan .

164 6.3 Razali Taat, SPd.I

Razali Taat, umur 50 tahun, kader yang beretnis Melayu ini lahir di Medan pada tanggal 20 Juni 1966. Beliau mengeyam pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 060823 Medan pada tahun 1972.Setelah tamat pada tahun 1978 beliau melanjutkan pendidkan tingkat SMP di SMP Negeri 13 Medan.Di tingkat SMP beliau mulai ikut OSIS dan aktif menjadi anggota di bidang Keagamaan Islam dan selesai pada tahun 1981.Setelah tamat di tingkat SMP, beliau melanjutkan pendidikan tingkat SMA pada tahun 1981 di SMA Negeri 2 Medan. Pada saat SMA beliau juga aktif mengikuti organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dan lulus pada tahun 1984.Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, beliau merupakan seorang tukang becak dan sering mengisi ceramah perwiritan ibu-ibu, bilal jenazah, dan masjid-masjid di Kelurahan Sari Rejo dan daerah Kecamatan Medan Polonia.Pada tahun 1993 beliau menikah dan setahun kemudian beliau berangkat ke Manado karena diberi tawaran kerja oleh saudaranya sebagai Staff Marketingdi Perusahaan Kosmetik Mustika Ratu selama 7 tahun.Pada tahun 2000 beliau kembali ke Medan.

Aktivitas sosial dan keagamaanya tetap dijalankannya setelah masih tiba di Medan hingga pada tahun 2001 beliau berkenalan dengan Pak Basyir seorang kader PKS Kota Medan, beliau diajak Pak Basyir itu mengikuti pengajian minggu rutin yang dikenal dengan liqo’ yang merupakan sarana tarbiyah PKS dan murabbi pertamanya adalah Pak Muhammad Ilyas. Beliau menerima ajakan Pak Basyir dengan senang hati.Hingga pada tahun 2005

165

mendapat amanah untuk menjadi Kepala Bidang Pembelaan Ummat di DPC PKS Medan Polonia hingga tahun 2010. Setelah selesai tak sampai berapa lama beliau ditunjuk oleh PD (Pengurus Daerah) MUI Kota Medan mengajak beliau dan memintanya untuk memegang jabatan sebagai Ketua Bidang Ukhuwah dan Dakwah di MUI PC (Pengurus Cabang) Medan Polonia hingga tahun 2015. Pada tahun 2014 beliau dipilih sebagai salah satu calon legislatif DPRD Kota Medan dan mendapat nomor urut 11 di Dapil 2 Medan dan namun beliau gagal mendapatkan 1 kursi di DPRD Kota Medan. Pada tahun 2015 sampai sekarang beliau diberikan amanah oleh DPD PKS Kota Medan sebagai staff di Bidang Pengembangan Keummatan dan Dakwah) dan menjalankan usaha penjual obat-obatan herbal dan agen Namira Travel Umrah dan Haji.

Setelah saya kembali dari Manado tahun 2000 lah mulai sering jumpa-jumpa Pak Basyir di Masjid Al-Ikhlas dan kebetulan beliau ketua DPC PKS Medan Polonia.Tahun 2001 nya saya baru mulai aktif di liqo‟an PKS itu waktu itu Ustadz Ilyas lah murabbi pertama saya.

166 BAB VII

PENUTUP