• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. KESIMPULAN DAN SARAN

9.2 Saran

Berdasarkan uraian hasil penelitian, maka penelitian ini menyarankan agar: 1. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa reproduksi budaya masyarakat

Sasak persawahan berperan di dalam penyebab kasus gizi buruk dan gizi kurang, oleh sebab itu pemerintah dalam upaya mengurangi kasus gizi buruk dan gizi kurang tidak hanya mempertimbangkan aspek biologis manusianya semata, namun harus betul-betul menggunakan pendekatan nilai-nilai budaya untuk membangun kebijakan perbaikan gizi balita. Secara jangka panjang pemerintah perlu membangun kebijakan yang terintegrasi dan melibatkan beberapa departemen (lintas sektoral) untuk melakukan reformasi mental terkait pemahaman ibu, dan ayah balita dan papu‟ mengenai pentingnya nilai gizi bagi balita. Untuk mendukung reformasi mental tersebut pemerintah perlu secara bertahap mengatasi hambatan-hambatan budaya dan struktural termasuk mengurangi kemiskinan kronis yang terjadi pada komunitas Sasak pesisir maupun persawahan. Melihat peran Tuan Guru yang sangat penting pada masyarakat Sasak baik pesisir maupun persawahan, serta punggawa bagi masyarakat Sasak, maka perlibatan mereka sangat diperlukan untuk memudahkan infiltrasi nilai-nilai baru kaitannya dengan reformasi mental mengenai pentingnya nilai gizi terhadap balita. Secara jangka pendek, pemerintah bersama-sama masyarakat dan pihak-pihak terkait bersama-sama menguatkan kapasitas rumah tangga balita gizi buruk/kurang kaitannya dengan upaya resiliensi (daya lenting) rumah tangga mengatasi kekurangan pangan. Kemudian melakukan pendidikan gizi melalui posyandu dan kegiatan PKK. Untuk meningkatkan tingkat partisipasi di dalam posyandu dan kegiatan PKK diperlukan upaya-upaya dengan melibatkan unsur lokalitas, tidak hanya para ibu namun juga para papu‟ dan penganekaragaman PMT (bukan hanya pangan lokal namun diselingi dengan pangan instant) bagi posyandu, dan kegiatan-kegiatan pengolahan pangan yang bahannya tidak mahal dan mudah diperoleh para ibu dan papu‟, misalnya olahan mie dari sayuran pada kegiatan PKK. Selanjutnya adanya pembangunan di ranah fasilitas publik (air bersih, sanitasi lingkungan tempat tinggal, listrik, pengolahan sampah) dapat dengan cepat menciptakan lingkungan lebih sehat.

2. Dengan adanya budaya sapi sebagai prestise dan didukung dengan tingginya tingkat pencurian sapi, maka disarankan untuk masyarakat yang memiliki sapi agar menjadi peserta kelompok kandang kolektif yang terdapat di setiap wilayah, di mana letak kandang ini biasanya cukup jauh dari perumahan dan didukung dengan adanya awiq-awiq yang diberlakukan bagi peserta anggota kelompok kandang kolektif tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian Sahidu (2002) yang menyatakan bahwa balita yang rumahnya jauh dari kandang sapi gizinya lebih baik dari pada yang memiliki kandang sapi berdekatan dengan rumah.

3. Melakukan penelitian lanjutan khususnya tentang kajian status gizi anak usia sekolah (didasarkan pada fakta bahwa anak-anak di pesisir

137

usia sekolah rentan bergizi buruk dan bergizi kurang akibat aktivitas subsistensi ekonomi rumah tangga). Kemudian meneliti lebih lanjut tentang pemberian nasi pakpak kaitannya dengan fenomena kasus gizi buruk dan gizi kurang dengan menggunakan jumlah responden penelitian yang lebih banyak. Kemudian, dirasa perlu untuk mengkaji secara mendalam mengenai revitalisasi awiq-awiq untuk mengurangi kasus gizi buruk dan gizi kurang di pesisir dan di persawahan.

138

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, E. Trinurini, 2009. Pelayanan Sanitasi Buruk : Akar dari Kemiskinan. Menelusuri Kriteria Kemiskinan, perspektif masyarakat sipil. Jurnal Analisis Sosial vol 14 No.2 September 2009.

Adhyatma, 1985. Kesehatan Perkotaan. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia No. 8 Th. XV. Jakarta.

Aminah, S. & Koesbardjati, T. 2012. Biopolitik dan Kesehatan. (Belum diterbitkan).

Anderson, Foster. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia

Bagus, Lorens, 1996. Kamus Filsafat, Jakarta. Gramedia.

Barbers, Bernard. 1975. Social Stratification-Comparative Analisys of Strcture and Process. New York, Harcourt.

Bartholomew, John Ryan. 2001. Alif Lam Mim Kearifan Masyarakat Sasak. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Bennett, Linda Rae. 2000. Sex, Power and Magic: Constructing and Contesting Love Magic, and Pre Marital Sex in Lombok. Gender Relation Center, Research School of Pasific and Asian Studies, ANU, Canberra.

BPS, 2009. Statistik Indonesia 2009.

BPS, 2009. Statistik Kesejahteraan Rakyat-Welfare Statistics. Survei Sosial Ekonomi Nasional. Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia.

BPS, 2010. Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010.

Colfer, Pierce, 2008. Human Health and Forests. A Global Overview of Issues, Practice and Policy. Earthscan in the UK and USA.

Clark, David A., 2007. Adaptation, Poverty and Well-Being: Some Issues and Observations with Special Reference to the Capability Approach and Development Studies. Global Poverty Research Group.

Das, Farida Ahmed, Indira Banna, and Deepanjana Dutta Das. 2008. Ethnomedicinal Practices : A Case Study Among The Sonowal Kacharis of Dibrugarh, Assam. Etno-Med.,2(1): 33-37 (2008).

Daliem, M. Mimbarman. 1981. Lombok Selatan dalam Pelukan Adat Istiadat Sasak. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Kesehatan RI, 2005. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009.

Dharmawan, Arya Hadi. 2007. Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan : Pandangan Sosiologi Nafkah (livelihood Sociology) Mahzab Barat dan Mahzab Bogor. Jurnal Sodality Vol 01, No. 02, Agustus 2007.

Djoht, Djekky R. 2002. Etnografi Papua: Kebudayaan dan Kesehatan Perspektif

Antropologi: Modul Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas

Cendrawasih.

Dooley, David and Joann Prause. 2009. The Social Costs of Underemployment Inadequate Employment as Disguised Unemployment. Cambridge University Press.

Dove, Michael, and Carol Carpenter. 2008. Enviromental Anthropology ; a Historical Reader. Blackwell Pub.

139

Dwicaksono, 2009. Menuju Jaminan Akses Kesehatan Universak di Indonesia : Menelusuri Kriteria Kemiskinan, perspektif masyarakat sipil. Jurnal Analisis Sosial vol 14 No.2 September 2009.

Elder, JP., 1994. Motivating Health Behavior. Delmar Publisher. Inc, New York. Erfandi, 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia. Diunduh tanggal 2 januari 2012 dari

http://www.depsos .go.id.

Fachrurozi, 2009. Memutus Rantai Kemiskinan. Menelusuri Kriteria Kemiskinan, perspektif masyarakat sipil. Jurnal Analisis Sosial vol 14 No.2 September 2009.

Fadjar, U., 2009. Transformasi Struktur Agraria Dan Diferensiasi Sosial Pada Komunitas Petani (Studi Kasus Pada Empat Komunitas Petani Kakao di Provinsi Sulawesi Tengah dan Nangroe Aceh Darussalam). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Fitriyah, Laila. 2006. Stratifikasi Sosial dan Hubungan Kerja Nelayan Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada.

Fleuret, Patrick and Anne Feluret. 1980. Nutrition, Consumption, and Agricultural Change. Human Organization, Vol 39 No.3, 1980. The Society for applied Anthropology.

Handayani, Nur Utami, Umi Fahmida, dan Otte Santika. 2011. Unfavorable Infant Feeding Practices in East Lombok Have Not Yet Changed Much in the Last Decade (Praktik Pemberian Makan Bayi yang kurang Tepat Belum Banyak Mengalami Perubahan dalam Satu Dekade Terakhir di Lombok Timur). The Jounal of Nutrition and Food Research Volume 34, No.1 Juni 2011. Hal: 75-85.

Haenn, Nora and Richard Wilk. 2006. “The concept and Method of Cultural Ecology” dalam. The Environment in Anthropology. London. New York University Press. Page 5-9.

Hardesty, Donald L., 1977. Ecological Anthropology. University of Nevada, Reno. John Willey & Sons. New York. Santa Barbara London. Sydney. Toronto.

Hardinsyah, 2007. Inovasi Gizi dan Pengembangan Modal Sosial Bagi Peningkatan Kualitas Hidup Manusis dan Pengentasan Kemiskinan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Hayami, Yujiro dan Masao Kikuchi. 1987. Dilema Ekonomi Desa Suatu Pendekatan Ekonomi terhadap Perubahan Kelembagaan Desa di Asia. Yayasan OBOR Indonesia.

Heiman, Cecil G. 1994. Culture, Health, and Illness (Third Edition). Butterworth- Heinemann Ltd.

HKI. 2002. Crisis Bulletin: Indonesia in Transition, Breastfeeding and Complementary Feeding; Practices in Rural Lombok. Year 4 Issue 25, December 2002.

Hidayat, A. Aziz A., 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Penerbit Salemba Medika.

Horton, Paul B.; Hunt, Chester L., 1987. Sosiologi, Edisi keenam. Western Michigan University. Penerbit: Erlangga, Jakarta.

140

Imelda H.Sandra, 2002. Faktor Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan Masyarakat Menuju Paradigma Sehat. Program Studi Sosiologi Kekhususan Manajemen Pembangunan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Jakarta.

Iskandar, M., 2007 dalam Sahidu, M.G., 2009. Gizi, Hal Utama dalam Lima

Tahun Pertama Pertumbuhan Anak.

www.nutrisibalitacerdas.com/module.php?act=article&mode=read&categ oryID=2&articleID=4. Diakses tanggal 4 Desember 2007.

Jayaputra; Rukmini Kusmarwiyah, 2008. Ketahanan Pangan dan Status Gizi Rumahtangga Petani di Daerah Lahan Kering Kabupaten Lombok Tengah. Laporan Penelitian. Departemen Pendidikan Nasional Lembaga Penelitian Universitas Mataram.

Jelliffe DB, Bras G, Mukherjee KL. 1957. Veno-occlusive Disease of the Liver and Indian Childhood cirrhosis. Arch Dis Child.

Julian Steward. "The concept and Method of Cultural Ecology” dalam Haenn,

Nora and Richard Wilk. 2006. The Environment in Anthropology. London. New York University Press.

Juniarsih, Nuning; Rasyidi, HM., 2008. Studi Nilai Budaya Pada Lembaga Adat Suku Sasak Sebagai Kekuatan Dalam Membangun Nilai Luhur Budaya Bangsa. Laporan Penelitian Dosen Muda. Lembaga Penelitian Universitas Mataram.

Joel K, Bourne,. 2009. The End of Plenty. National Geographic Grain Briefing Seized. The 2008 Land Grab for Food and Financial Security. http://www.grainorg/articles/?id=39

Kalangie, Nico, S. 1999. Pelayanan Kesehatan Primer : Suatu Penilaian Sosial dari Sudut Antropologi Kesehatan. Jurnal antropologi Indonesia No. 59.

Kalberg, Stephen. 1980. Max Weber Types of Rationality: Cornerstone for the analysis of Rationalization Processes in Hostory. The American Journal of Sociology, Vol. 85, No. 5 (Mar., 1980) PP. 1145-1179.

Karim, M.Rusli. 1980. Seluk Beluk Perubahan Sosial. Penerbit: Usaha Nasional, Surabaya.

Kasryno, faisal, Achmad M. Fagi dan Effendi Pasandaran. 2003. Kebijakan Produksi Padi dan Diversifikasi Pertanian dalam Ekonomi Padi dan Beras Indonesia (Editor : Faisal Kasyrno, Effendi Pasandaran, Achmad M. fagi) Halaman 73-106. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Khomsan, Ali, 2011. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Status Gizi Anak. (http://lintascafe.com/2011/07/05/pengaruh-pola-asuh-terhadap-status- gizi-anak/). Diakses tanggal 3 Oktober 2011.

Kish, L., 1949. Journal A Procedure for Objective Respondent Selection Within the Household dalam Journal of the American Statistical Association dalam Susenas 2010.

Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Kusriadi. 2010. Analisis Faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Kurang

Gizi pada Anak Balita di Provinsi NTB. Tesis S2 IPB Bogor.

Kusnadi, 2000. Nelayan (Strategi Adaptasi daan Jaringan Sosial). Humaniora Utama Press. Bandung.

141

Maas, Linda T. 2004. Kesehatan Ibu dan Anak: Persepsi Budaya dan Dampak Kesehatannya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Mafruhah, Izza, 2009. Multidimensi Kemiskinan. Penerbit Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Mahendri, LKAO., 2008. Faktor Kondisi Lingkungan dan Perilaku Kesehatan Masyarakat Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Malaria Dan Manajemen Pegendaliannya Di Kabupaten Jembrana. Program Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Malik, Abdul, 2010. Konstruksi Sosial Kuasa Pengetahuan Zakat. Studi Kasus Tiga Lembaga Zakat di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat. Disertasi. Program Studi Sosiologi Pedesaan, Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Manalu, H., 2000. Perilaku dan Peran Serta Ibu dalam Pencarian Pengobatan di Daerah Hiper Endemik, Timika , Irian Jaya. Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badang Litbang Kesehatan.

May, Abdurachman, Yacub Ali, Mahrip, L.Winangun, BA, Yah, M. Mimbarman Duliun. 1989. Tata Kelakuan di Lingkungan Pergaulan Keluarga dan Masyarakat Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Messerschmidt, DA., 1995. Rapid Appraisal for Community Forestry. Methodology series International Institut for Environment and Development. UK London.

Merten, von Sonja.2008. „Strategic traditions‟: Changing livelihoods, access to

food and child malnutrition in the Zambian Kafue Flats.

Miles, B. Mattew dan A. Michael Haberman, 1994. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Mitra, Mitashree, PV Kumar, S. Chakrabarty, and P. baharati. 2006. Nutrutional status of Khamar Tribal Children in Chhattisgarh. Indian Journal of Pediatrics, Volume 74-April, 2007.

Morrison, Ken, 1995. Marx, Durkheim, Weber. Formations of Modern Sosial Thought. SAGE Publications. London. Thousand Oaks. New Delhi.

Musiyam, Muhammad dan Wajdi, MF, 2000. Kerentanan dan Jaring Pengaman Sosial (Rumah tangga miskin kampong kota). Muhammadyah University Press. Universitas Muhammadyah Surakarta.

Nadesul H, 2004 dalam Sahidu MG, 2009. Apakah Si Balita Sudah Cukup Mengkonsumsi Susu ?. www.sahabatnestle.co.id/homev2/main/dunia- dancow/tksk_balita.asp?id=1038. Diakses tanggal 16 November 2007. Nanjunda, Devajana C, and P.T. Dinesha. 2011. Role of Non-Govermental

Organization (NGOs) Intervention on Tribal Health : Some annotation from Grassroot Level. International NGO Journal Vol 6 (9) PP 193-196,

September 2001. Available online at http

://www.academicjournals.org/NGOJ. ISSN 1993-8225@2001academic journal.

Narayam, D., 2001. „Consultation with the poor‟ from a health perspective. Development

142

Notoatmodjo, S., 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit : Andi Offset Yogyakarta.

Notoatmodjo, S., 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Prinsip-prinsip Dasar. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Nurududja, B.; Siti Aminah; Sukarman, 2007. Suara Dari Pesisir. Rangkuman Narasi Proses Workshop Penaggulangan Kemiskinan di Komunitas Nelayan dan Masyarakat Pesisir. Layar Nusantara, KIKIS LCF LBH Semarang.

Pramukh, KT, Raj and PDS. Palkumar. 2006. Indigeneous Konowledge : Implication in Tribal Helath and disease. Study-Tribes Tribal, 4(1) : 1-6 (2006).

Pranadji, Tri. 2003. Reformasi Kelembagaan dan Kemandirian Perekonomian Pedesaan : Kajian pada Kasus Perekonomian Padi Sawah dalam Ekonomi Padi dan Beras Indonesia (Editor : Faisal Kasyrno, Effendi Pasandaran, Achmad M. fagi) Halaman 73-107. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Pescosolido, A. Bernice, Jack K. Martin, Jane D. Mcleod, Anne Rogers (Editors). 2011. Handbook of the Sociology of Health, Illness, and Healing A Blueprint for the 21st Century. Springer.

Profil Kesehatan Indonesia 2008,

http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20In donesia%202008.pdf, diakses pada tanggal 26 Mei 2011, pada jam 22.20 wib.

Riset Kesehatan Dasar, 2010. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010.

Ritzer, Goerge. 1983. The McDonalization Society. From the Journal of American Culture Volume 6 No.1.1983. Halaman : 100-107

.1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berapadigma Ganda. Penyadur : Drs. Alimandan. Penerbit: Rajawali pers, Jakarta.

Ronoatmojo, S. 1996. Faktor Resiko Kematian Neonatal di Kecamatan Keruak, NTB, 1992-1993. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Sahidu, AM., 2002. Hubungan Perilaku Peternak Dalam Pengelolaah Kotoran

Ternak Dengan Status Kesehatan Balita di Kabupaten Lombok Tengah. Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Sahidu, MG., 2009. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Gizi Buruk Pada Balita di Daerah Lombok Tengah NTB. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Sajogyo, Pudjiwati, 1985. Sosiologi Pembangunan. Fakultas Pascasarjana IKIP Jakarta Bekerjasama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jakarta.

Sajogyo, 2006. Ekososiologi, Deideologisasi Teori Restrukturisasi Aksi (Petani dan Pedasaan Sebagai Kasus Uji). Cinderalas Pustaka Rakyat Cerdas. Yogyakarta.

Salim, Agus, 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (dari Denzin Guba dan penerapannya). Penerbit PT Tiara Wacana Tugas

143

Satria, Arif. 2000. Modernisasi Perikanan dan Mobilitas Sosial Nelayan (Studi Kasus Kelurahan Krapyak Lor Kodya Pekalongan Jawa Tengah). Tesis Program Studi Sosiologi Pedesaan Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Satria, Arif, 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Penerbit IPB Press. Kampus IPB Darmaga Bogor.

Schutz, A., 1972. The Phenomenology of the Social World, Heinemann. London. Shohibuddin, Moh. 2001. Proses Marjinalisasi Komunitas Islam Wetu Telu di

Daerah Bayan, Lombok Barat (Sebuah Eksplorasi Teoritis) dalam Biaya Manusiawi Pembangunan: Kesaksian dari Sejumlah Kasus (Penyunting: Moh. Shohibuddin). Diterbitkan secara terbatas oleh Mahasiswa Angkatan 2000, P.S. SPD Pascasarjana IPB.

Simanjuntak, P., 2000. Berkenalan dengan Antropologi. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Singarimbun, Masri; Effendi, Sofian, 1987. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Siswanto, H.; Kasjono, Heru Subaris; Mantariputra, Mardjan, 2010. Etika Profesi Sanitarian dan Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Graha Ilmu. Jogyakarta.

Sjamsidar, S.; I. Mardanes dan HRJ. Siregar, 1989. Perkembangan Interaksi Sosial Budaya di Daerah Pasar pada Masyarakat Pedesaan di Daerah Jawa Timur. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Slamet, JS., 1994. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press.

Smith, Bianca J. 2009. Stealing Women, Stealing Men : Co-creating Cultures of Polygami in a Pesantren Community in Eastern Indonesia. Journal International Women Studies Volume 11, 1 November 2009.

Soekanto, Soerjono., 1983. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Sosial. Penerbit: Rajawali Jakarta.

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Untuk Keluarga dan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Soetrisno, Uken S. S dan Elisa D. Julianti. 2007. Pengembangan Makanan Formula Anak Balita Menggunakan berbagai Jenis Ikan Laut dan Rumput Laut (Food Product Development for Children under Five Years Based on Marine Fishes and Seaweeds). Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan. Volume 30 no.1, Juni 2007, Halaman 1-7.

Stokols, Daniel, 1996. Translating Social Ecological Theory into Guidelines for Community Health Promotion. American Journal of Health Promotion, March/April 1996, Vol. 10 No. 4 (Hal. 282-298).

Sugiyono, 2099. Memahami Penelitian Kualitatif. Penerbit: CV. Alfabeta Bandung.

Suhirmanto, 2003. Perubahan Preferensi Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Stratifikasi Masyarakat, Studi Kasus Perubahan Sosial Di Komunitas Tengger. Program Studi Sosiologi Pedesaan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

144

Sukandar, D., 2007. Studi Sosial Ekonomi, Aspek Pangan, Gizi dan Sanitasi Petani Sawah Beririgasi di Banjar Jawa Barat. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institur Pertanian Bogor.

Sumardjan, Selo., 1974. Bunga Rampai Sosiologi. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Sunarti, E., 2008. Peningkatan Ketahanan Keluarga dan Kualitas Pengasuhan Untuk Meningkatkan Status Gizi Anak Usia Dini. Media Gizi dan Keluarga. Vol 32 No. 2 Desember 2008. Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Suparman, Pusparini, Mimin Aminah, Hardinsyah dan Ikeu Tanziha. 2008.

Strategi Koping oleh Rumahtangga Miskin di Kabupaten Cirebon. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan Volume 31, no. 2, Juni 2008. Halaman : 88 96. Soekirman (2000). Ilmu gizi dan aplikasinya. Jakarta : Dirjen Pendidik Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

Susanto, Astrid S., 1977. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Penerbit Binacipta. Dicetak oleh Karya Nusantara Bandung.

Sukandar,Dadang, Ali Khomsan, Hadi R, Faisal Anwar, dan Eddy S. 2006. Studi Ketahanan Pangan pada Rumahtangga Miskin dan Tidak Miskin. Journal of the Indonesian nutrition association Volume 29 No.1, Maret 2006. Halaman : 22-32.

Swasono, Meutia F, M. Junus Melalatoa, Sri Murni dan Ukke Rukmini Kosasih. 1994. Masyarakat Dani di irian Jaya : Adat Istiadat dan Kesehatan. Jurnal Athropologi Indonesia No. 53.

Sztomka, 2002 dalam Steward, J., 2006. The Concept and Method of Cultural Ecology dalam Haenn, Nora and Richard Wilk. The Environment in Anthropology. London. New York University Press.

Tjondronegoro, SMP., 2000. Negara Agraris Ingkari Agraria : Pembangunan Desa Dan Kemiskinan Di Indonesia. Akatiga Bandung

Undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan RI, Bab I, pasal 2 tentang arti Kesehatan.

UNICEF. 1992. Strategy for Improvemed Nutrition of Children and Women in Developing Countries. New York : UNICEF.

Utami, Nur Handayani, Umi Fahmida dan Otte Santika. 2011. Unfavorable Infant Feeding Practices in East Lombok Have Not Yet Changed Mich in the Last Decade. The Journal of Nutritional and Food Research Volume 34 No.1, June 2011, Page : 75-85.

Van Bemmelen, Sita. 1993. Jender dan Pembangunan. : Apakah yang Baru?. Majalah Masyarakat Indonesia. Tahun XX No.2, 1993. Halaman 171-198. Penerbit LIPI Indonesia.

Yunindyawati, 2003. Perilaku Kesehatan Keluarga Miskin Di Perkotaan (Studi di Pemukiman Kumuh 29 Ilir Palembang). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Widiyanto. 2009. Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Tembakau di Lereng Gunung Sumbing (Studi Kasus di Desa Wonotirto dan desa Campursari kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung). Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Zamroni, 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Penerbit PT. Tiara Wacana. Yogya.

145

146

LAMPIRAN 1 Penempatan Kerja TKI/TKW, 2009-2013

1. Penempatan TKI Berdasarkan Jenis Lapangan Usaha / Sektor

JENIS PEKERJAAN 2009 2010 2011 2012 2013 L P JMLH L P JMLH L P JMLH L P JMLH L P JMLH FORMAL 32.585 444 33.029 37.249 1.103 38.352 43.973 754 44.727 31,537 886 32,423 36.702 810 37.512 INFORMAL 318 20.384 20.702 156 17.642 17.798 115 13.388 13.503 - 4,597 4,597 - 8.187 8.187 Jumlah 32.903 20.828 53.731 37.405 18.745 56.150 44.08814.142 58.230 31,537 5,483 37,020 36.702 8.997 45.699 146

147

2. Penempatan Kerja Berdasarkan Kab. / Kota

KAB. / KOTA 2009 2010 2011 2012 2013 L P JMLH L P JMLH L P JMLH L P JMLH L P JMLH Kota Mataram 41 35 76 304 56 360 48 41 89 86 20 106 97 27 124 Lombok Barat 4.221 1.415 5.636 5.412 818 6.230 6.904 790 7.694 5,013 217 5,230 3828 222 4050 Lombok Tengah 11.192 5.797 16.989 12.823 4.894 17.717 15.102 3.046 18.148 9,501 928 10,429 8015 1272 9287 Lombok Timur 16.905 2.938 19.843 17.630 2.657 20.287 20.531 1.470 22.001 15,674 834 16,508 23125 1937 25062 Lombok Utara 136 452 588 597 477 1074 869 506 1.375 646 106 752 642 176 818 Sumbawa 71 6.255 6.326 109 5.125 5.234 63 3.865 3.928 48 2,272 2,320 199 3255 3454 Sumbawa Barat 19 1.502 1.521 11 1.131 1.142 17 943 960 27 375 402 4 642 646 147

148 Bima 259 1.168 1.427 75 1.836 1.911 480 1.686 2.166 61 365 426 640 750 1390 Kota Bima 16 58 74 444 1.701 2.145 15 347 362 477 347 824 50 87 137 Dompu 43 1.208 1.251 - 50 50 59 1.448 1.507 4 19 23 102 629 731 Jumlah 32.903 20.828 53.731 37.405 18.745 56.150 44.088 14.142 58.230 31,537 5,483 37,020 36072 8997 45699 148

149

LAMPIRAN 2 Box Kasus Gizi Buruk

Box 1. Kasus gizi kurang

Farhan (1 tahun), Desa Loyok- Wilayah Persawahan

Farhan adalah anak ketiga dari tiga bersaudara pada pernikahan pertama ibunya. Ayah Farhan dahulu menjadi TKI di Malaysia, dan sang mantan istri, saat masih terikat hubungan pernikahan juga ikut serta ke Malaysia membantu suami yang bekerja sehari-hari di perkebunan sawit (Etika Ekonimi Merantau). Pada saat di Malaysia lahirlah kakak pertama Farhan yang saat ini duduk dibangku kelas satu SMP besar di Malaysia. Sementara anak kedua yang perempuan, yang masih berumur lima tahun, lahir dan besar di Desa Kilang. Begitu pula Farhan yang lahir dan besar di kampung halamannya. Di usianya yang satu tahun ini, berat badannya hanya 6,5 Kg. Menurut papu‟ yang mengasuh Farhan (Dibangun dari Etika

Malu Menjanda, kemudian Etika Toa‟-toa‟ sampat menghasilkan fenomena Etika Megat Sarak/kawin cerai, Etika Keluarga Sorohan), saat ibunya melahirkan Farhan berat badannya saat lahir 3,5 Kg. Farhan yang malang ditinggal ibunya saat berumur tiga bulan. Menurut papu‟nya Farhan, ibunya meninggalkan Farhan sesaat setelah ibu kembali menikah untuk kedua kalinya dengan seorang jejaka di Desa seberang (Etika Malu Menjada). Menurut pengakuan bibi Farhan, ibu dihukum oleh papu‟, agar tidak membawa anaknya yang masih bayi sesaat setelah pernikahan keduanya dilaksanakan, selain karena mantan suaminya menolak keras, jika Farhan dibawa mantan istri untuk hidup bersama dengan suami barunya. Papu‟, marah besar dengan anaknya yang dengan mudah menikah lagi setelah lima bulan setelah bercerai dengan mantan suaminya (Etika Malu Menjanda). Setelah diusir oleh papu‟, ibu pun tidak pernah lagi menginjakkan kakinya ke rumah papu‟, atau sekedar memberikan kabar, dan menanyakan kabar tentang Farhan. Perceraian sendiri terjadi saat istri tengah mengandung. Ibu menikah diusia yang masih sangat muda yakni 18 tahun, begitu pula dengan suami yang hanya selisih setahun dengan istri (Etika Malu Perawan Tua memunculkan fenomena Pernikahan Dini, serta Etika Banggeruk yang mengarahkan pada fenomena kasus pernikahan dini).

Balita Farhan berumur satu tahun, merupakan salah satu dari sekian kasus gizi kurang. Farhan yang malang ditinggal ibunya dan diasuh oleh papu‟nya sejak berumur tiga bulan (Etika Ngerorot, Etika