• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. SARAN

1. Bagi Dewan Paroki

a. Dewan Paroki hendaknya bekerja sama dengan lingkungan untuk semakin mengoptimalkan pendampingan bagi orang tua yang dapat meningkatkan pemahaman dan usaha orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik sehingga orang tua mampu melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik dengan lebih baik.

b. Dewan Paroki hendaknya membuat suatu program khusus yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga Katolik sehingga dapat membantu orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik dengan lebih baik.

2. Bagi Pengurus Lingkungan

a. Pengurus Lingkungan diharapkan mampu melibatkan orang tua pada pelaksanaan kegiatan pendampingan iman anak (sekolah minggu) sehingga orang tua semakin mampu memahami dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

b. Pengurus Lingkungan sebaiknya memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga Katolik dengan mengadakan kegiatan pendalaman iman yang mengambil tema tentang tugas orang tua sebagai pendidik iman anak yang pertama dan utama dalam keluarga Katolik.

3. Bagi Orang Tua

a. Orang tua diharapkan mampu menjalin kerja sama yang baik dengan sekolah, Gereja, dan masyarakat sehingga mereka dapat semakin mengoptimalkan pendidikan iman bagi anak-anak mereka.

b. Orang tua hendaknya dapat membagi waktu dengan baik antara mencari nafkah dan waktu bersama keluarga sehingga dapat membangun relasi yang baik dengan anak-anak dalam keluarga.

c. Orang tua perlu menambah pengetahuan mengenai iman mereka sehingga dapat membantu mereka untuk melaksanakan tugas mereka sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bergant, CSA., Dianne dan Robert J. Karris, OFM. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius

Delorme, J. (1978). Injil Markus. Yogyakarta: Kanisius

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Duan, MSF., Yeremias Bala Pito. (2003). Keluarga Kristiani. Yogyakarta: Kanisius

Egong, OSU., Sr. Albertine. (1983). Seri Pastoral No. 85: Katekese Keluarga. Yogyakarta: Pusat Pastoral

Hadiwardoyo, MSF., Al. Purwo. (2002). Surat Untuk Suami Istri Katolik. Yogyakarta: Kanisius

---. (2007). Pesan Iman Dan Moral Injil Markus : Dari Perikopa Ke Perikopa. Yogyakarta: Pustaka Nusatama

Hardawiryana, SJ., R. (2004). Dokumen Konsili Vatikan II (Penerjemah : R. Hardawiryana, SJ). Jakarta: Obor

Hutabarat, P. Rafael. (1983). Pendalaman Iman Sebagai Usaha Membangun Gereja Mandiri. Yogyakarta: Kanisius

Keuskupan Agung Semarang. (2006). Nota Pastoral Tentang Arah dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang 2006-2010. Semarang: Dewan Karya Pastoral Keusukupan Agung Semarang

Komkat KWI. (1993) . Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia ---. (2006). Kitab Hukum Kanonik. Jakarta: KWI

---. (2011). Pedoman Pastoral Keluarga. Jakarta: Obor

Komisi Kepemudaan KWI. (1994). Peranan Keluarga Kristiani. Jakarta: Obor Konsili Vatikan II. (1968). Unitatis Redintegratio. Ende: Nusa Indah

Lalu, Pr., Yosef. (2007). Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius Leks, Stefan. (2003). Tafsir Injil Markus. Yogyakarta: Kanisius

Lembaga Biblika Indonesia. (1982). Tafsir Perjanjian Baru 2: Injil Markus. Yogyakarta: Kanisius

---. (1995). Bahan Pertemuan Lingkungan Minggu Kitab Suci Nasional Tahun 1995: “Janganlah Katakan: Aku ini Masih Muda … Engkau Kuutus …” (Yeremia 1 : 7). Jakarta: Delegatus Kitab Suci Keuskupan ---. (1972). Kitab Suci Perjanjian Baru. Ende: Arnoldus

Martasudjita, Pr., E dkk. (2009). Inspirasi Batin 2009: Renungan Sepanjang Tahun 1. Yogyakarta: Kanisius

Panitia HUT Ke- 75 Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul. (2009). Kisah Kasih Allah Di Tengah Umat-Nya: Syukur Atas Karunia Iman 75 Tahun Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul. Yogyakarta: Pohon Cahaya Setyakarjana, SJ., J. S. (1997). Arah Katekese Di Indonesia. Yogyakarta: Pusat

Soetrisno, Prof. Dr. Loekman, dkk. (1994). Keluarga: Peran Dan Tanggung Jawabnya Di Zaman Modern. Yogyakarta: Panitia Pameran Buku Nasional 1994

Sumarno, SJ., Drs. M. (2009). Diktat Mata Kuliah Mahasiswa Semester VI Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki (PPL PAK Paroki). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Wharton, Paul J. (1994). 111 Cerita Dan Perumpamaan Bagi Para Pengkhotbah Dan Guru. Yogyakarta: Kanisius

Widyamartaya, A. (1994). Keluarga Kristiani Dalam Dunia Modern. Yogyakarta: Obor

Wignyasumarta, MSF., Ign. (2000). Panduan Rekoleksi Keluarga. Yogyakarta: Kanisius

Yohanes Paulus II. (1984). Redemptor Hominis (Terjemahan: Marcel Beding). Ende: Nusa Indah

---. (1992). Catechesi Tradendae (Terjemahan: R. Hardawiryana, SJ). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI

---. (1994). Familiaris Consortio (Terjemahan: R. Hardawiryana, SJ). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI

---. (1994). Surat Kepada Keluarga-Keluarga Dari Paus Yohanes Paulus II (Terjemahan: J. Hadiwikarta, Pr) Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI

Zuriah, M. Si., Dra. Nurul. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan : Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara

(2) KUESIONER

PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN

PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL

A. Kata Pengantar

Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pendidikan iman anak dilaksanakan dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden. Maka dari itu, pada kesempatan ini, saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan kenyataan yang ada di dalam keluarga.

B. Identitas Responden

Nama : Jenis pekerjaan : Pendidikan terakhir :

C. Petunjuk pengisian

Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pernyataan dan pertanyaan. Sebelum mengisi kusioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca setiap pernyataan dan pertanyaan dengan cermat. Setelah membacanya dengan cermat, Bapak/Ibu dipersilahkan untuk memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan yang dialami Bapak/Ibu dalam keluarga dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang telah disediakan.

========================================================== 1. Keluarga Katolik berasal dari suatu kesepakatan perkawinan antara dua

pribadi yang telah disatukan oleh Allah yang saling menyerahkan diri dan saling menerima satu sama lain.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

(3)

2. Sakramen Perkawinan memberikan rahmat dan tugas kepada suami-istri untuk menjadi saksi Kristus, yang membantu mereka dalam mendidik iman anak-anak.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

3. Keluarga merupakan persekutuan yang menguduskan, di mana orang belajar untuk semakin mengenal Allah dan menyatakan kasih Allah, baik di dalam maupun di luar keluarga.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

4. Hidup keluarga yang didasarkan pada kesatuan iman antar anggotanya merupakan salah satu ciri keluarga Katolik.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

5. Komunikasi iman antara orangtua dan anak sangat diperlukan dalam keluarga Katolik sehingga kehidupan iman mereka dapat saling dikembangkan.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

6. Dengan berpartisipasi dalam perayaan-perayaan liturgis, keluarga Katolik mengambil bagian dalam tugas perutusan dan panggilan Allah untuk menguduskan Gereja dan dunia.

a. Sangat setuju b. Setuju

(4) c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

7. Keluarga Katolik diharapkan selalu membuka diri dan bekerja sama kepada siapa saja yang memiliki itikad baik untuk melakukan kehendak Allah dalam membangun masyarakat dan Gereja.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

8. Keluarga Katolik dipanggil untuk mewartakan Injil kepada dunia. a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

9. Manakah ciri-ciri keluarga Katolik di bawah ini yang paling menonjol dalam keluarga Bapak/Ibu?

a. Hidup keluarga yang didasarkan pada kesatuan iman antar anggotanya b. Hidup keluarga yang mengarah kepada kesucian dan ikut membantu

menyucikan Gereja dan dunia

c. Keluarga yang membuka diri dengan penuh cinta kasih, baik kepada masyarakat maupun Gereja

d. Keluarga yang menanggapi panggilan dan perutusan Allah untuk mewartakan Injil

10.Keluarga Katolik dapat disebut sebagai komunitas iman jika hidup semua anggotanya dijiwai oleh iman, mampu menjadi tempat persemaian dan sekolah iman, serta antar anggotanya saling membantu dalam memperkembangkan iman yang dimiliki.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

(5)

11.Karena dijiwai oleh iman, keluarga Katolik dipanggil untuk mengusahakan, memelihara, dan meningkatkan hubungannya dengan Allah dalam kehidupannya sehari-hari.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

12.Sebagai tempat persemaian iman, keluarga harus menjadi tempat untuk menumbuhkembangkan iman di dalam kehidupan sehari-hari.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

13.Sebagai sekolah iman, keluarga Katolik perlu memperhatikan pendidikan iman, terutama bagi anak-anak, yang dapat membantu mereka untuk menuju kedewasaan iman.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

14.Sharing/dialog mengenai pengalaman akan Allah perlu dilakukan dalam keluarga sehingga antaranggota dalam keluarga dapat saling membantu dalam memperkembangkan iman yang telah dimiliki.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

15.Apakah ciri-ciri keluarga sebagai komunitas iman nampak dalam keluarga Bapak/Ibu?

a. Sangat nampak b. Nampak

(6) c. Kurang nampak

d. Tidak nampak

16.Mana dari ciri-ciri keluarga sebagai komunitas iman di bawah ini yang paling menonjol dalam keluarga Bapak/Ibu?

a. Iman telah menjiwai kehidupan seluruh anggota keluarga b. Keluarga telah menjadi tempat persemaian iman

c. Keluarga telah menjadi sekolah iman bagi setiap anggota keluarga

d. Antar anggota keluarga telah saling membantu dalam mengembangkan iman

17.Orang tua adalah suami-istri yang dikaruniai anak dan memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

18.Orang tua Katolik adalah suami-istri yang dikaruniai anak, yang dipanggil oleh Allah untuk melaksanakan tugas perutusan yang dipercayakan oleh Allah, yakni mengusahakan pendidikan iman bagi anak-anak mereka yang sesuai dengan ajaran Gereja.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

19.Menurut Kitab Suci, orang tua memiliki kewajiban untuk mengajarkan, membimbing, mendukung, dan memelihara anak-anak yang dipercayakan oleh Allah.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

(7)

20.Menurut dokumen Gereja, orang tua memiliki tugas untuk membimbing dan megarahkan hidup anak-anak mereka menuju arah hidup Kristiani yang baik sehingga anak-anak dapat bertumbuhkembang menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

21.Pendidikan iman anak adalah proses dan usaha orang-orang dewasa untuk membantu anak-anak semakin mengenal Allah dan mampu mengungkapkan iman yang dihayatinya.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

22.Pendidikan iman yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak dimaksudkan agar anak-anak semakin mendalami misteri keselamatan Allah serta menyadari dan menumbuhkembangkan iman yang telah mereka terima sejak mereka dibaptis.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

23.Tujuan dari pendidikan iman anak adalah membantu anak untuk belajar mengenal Allah dan menanggapi kasih Allah dengan beriman kepada-Nya. a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

(8)

24.Pendidikan iman dalam keluarga bertujuan untuk membantu anak agar semakin bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab, serta mampu mewujudkan iman yang dimilikinya dalam pengalaman konkret sehari-hari.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

25.Menurut Bapak/Ibu, pendidik iman anak yang pertama dan utama adalah …. a. Orang tua

b. Guru agama di sekolah c. Biarawan/wati

d. Romo paroki

26.Hak dan kewajiban orang tua untuk mendidik iman anak-anak tidak dapat digantikan ataupun dialihkan kepada orang lain.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

27.Orang tua perlu mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara hidup beriman Katolik sedini mungkin melalui kata-kata atau penjelasan.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

28.Apakah Bapak/Ibu sudah memberikan pengajaran yang memadai kepada anak-anak mengenai cara hidup beriman Katolik?

a. Sangat memadai b. Memadai

c. Kurang Memadai d. Tidak memadai

(9)

29.Selain mendidik dengan kata-kata, orang tua juga perlu membiasakan anak untuk hidup sesuai dengan cara hidup beriman Katolik.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

30.Doa merupakan salah satu kebiasaan hidup beriman Katolik. Apakah kegiatan doa bersama senantiasa dilakukan dalam keluarga Bapak/Ibu?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

31.Apakah Bapak/Ibu selalu mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan menggereja, baik di lingkungan maupun tingkat paroki?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

32.Dalam mendidik anak, orang tua perlu memberikan contoh yang baik mengenai kebiasaan hidup rohani sehingga anak merasa terbantu untuk semakin bertumbuh dan berkembang dalam iman.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

33.Orang tua memberikan teladan kepada anak melalui kesaksian hidup berupa sikap dan tindakan sehari-hari.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

(10)

34.Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan contoh kebiasaan hidup rohani yang sesuai dengan ajaran iman Katolik bagi anak-anak di dalam keluarga?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

35.Agar proses pendidikan iman dalam keluarga berjalan dengan baik, orang tua perlu mengembangkan relasi yang baik dengan anak.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

36.Dalam pelaksanaan pendidikan iman, apakah Bapak/Ibu selalu berusaha untuk menjalin/mengembangkan relasi yang baik antara orang tua dan anak dalam keluarga?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

37.Apa hambatan yang dialami Bapak/Ibu dalam mendidik iman anak-anak? a. Kurangnya pengetahuan iman yang dimiliki

b. Kesibukan dalam pekerjaan

c. Kurang menyadari tugasnya dalam pendidikan iman anak d. Lainnya ………

38.Menurut Bapak/Ibu, apakah Lingkungan Santo Pius X sudah mendukung Bapak/Ibu dalam memahami tugas sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik?

a. Sangat mendukung b. Mendukung

c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung