• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis (SS) 2. Meningkatnya Kualitas Pengembangan Semua Jenis Perpustakaan

Dalam dokumen Perpustakaan Nasional RI (Halaman 80-85)

Tabel 28. Capaian IKU 2. Kapasitas Utilitas Semua Jenis Perpustakaan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

2016 Target Realisasi % Capaian 1. Meningkatkanya kualitas pengembangan semua jenis perpustakaan Kapasitas utilitas semua jenis perpustakaan 2.577 Perpustakaan 2.577 Perpustakaan 100%

Target IKU 2016 mengalami penyesuaian dan telah disesuaikan dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU Tahun 2016 sebesar 2.577 perpustakaan dan realisasi capaian Tahun 2015 sebesar 2.577 diperoleh kesimpulan bahwa persentasi capaian indikator kinerja utama sebesar 100%.

Berbagai kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Nasional dalam meningkatkan kapasitas dan untilitas semua jenis perpustakaan, selaras dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Pe r p u s t a k a a n N a s i o n a l m e m p u n ya i t u g a s melaksanakan pembakuan, dan pengembangan semua jenis perpustakaan. Dalam rangka menalankan fungsi pembinaan semua jenis perpustakaan sebagai tindak lanjutnya Perpustakaan Nasional melaksanakan kegiatan bantuan koleksi dan fasilitas perpustakaan yang meliputi:

1) Bantuan buku siap layan dan rak untuk dihibahkan keperpustakaan di daerah transmigrasi

2) Bantuan buku siap layan untuk dihibahkan ke perpustakaan komunitas

3) Bantuan buku siap layan dan rak buku untuk d i h i b a h k a n k e p e r p u s t a k a a n L e m b a g a Pemasyarakatan

4) Bantuan buku siap layan dan rak buku untuk dihibahkan ke perpustakaan pondok pesantren 5) Bantuan buku siap layan untuk dihibahkan ke

perpustakaan Propinsi dan Kabupaten/Kota 6) Bantuan buku siap layan dan rak buku untuk

dihibahkan ke Perpustakaan Daerah Terpencil, Perbatasan, Transmigrasi, Desa Pesisir.

7) Bantuan Buku Siap Layan Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan PTN/PTS dan Akademi

8) Bantuan mobil perpustakaan keliling untuk dihibahkan ke provinsi dan kab/kota

9) Bantuan buku siap layan perpustakaan keliling untuk dihibahkan ke provinsi dan kabupaten/kota 10) Bantuan Untuk Perpustakaan Rumah Ibadah

Tabel 29. Rekapitulasi Kapasitas dan Utilitas Semua Jenis Perpustakaan

No Program/Kegiatan Target

VOL SATUAN

1 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan 164 Perpustakaan

2 Bantuan Buku Siap Layan Dan Rak Buku Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Daerah Transmigrasi

10 Perpustakaan

3 Bantuan Buku Siap Layan Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Komunitas

124 Perpustakaan

4 Bantuan Buku Siap Layan Dan Rak Buku Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Pondok Pesantren

100 Perpustakaan

5 Bantuan Buku Siap Layan Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Komunitas

350 Perpustakaan

6 Bantuan Buku Siap Layan Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Propinsi Dan Kab/Kota

300 Perpustakaan

7 Bantuan Buku Siap Layan Dan Rak Buku Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Pondok Pesantren Dan Lembaga Keagamaan Lainnya

330 Perpustakaan

8 Bantuan Buku Siap Layan Dan Rak Buku Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

66 Perpustakaan

9

Bantuan Buku Siap Layan Dan Rak Buku Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Daerah Terpencil, Perbatasan, Transmigrasi Dan Desa Pesisir

300 Perpustakaan

10 Bantuan Buku Siap Layan Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Ptn/Pts Dan Akademi

100 Perpustakaan

11 Bantuan Mobil Perpustakaan Keliling Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Propinsi Dan Kab/Kota

42 Perpustakaan

12 Bantuan Buku Siap Layan Perpustakaan Keliling Untuk Dihibahkan Ke Perpustakaan Propinsi Dan Kab/Kota

40 Perpustakaan

13 Pengembangan Perpustakaan Rumah Ibadah 2 Perpustakaan

14 Lomba Perpustakaan Umum Terbaik Tingkat Desa/Kelurahan 68 Perpustakaan

15 Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Bidang Perpustakaan 550 Perpustakaan

Jumlah 2.577 Perpustakaan

58

Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Selain melalui program bantuan koleksi dan fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan kapasitas utilitas semua jenis perpustakaan Perpustakaan Nasional melakukan akreditasi perpustakaan. Akreditasi perpustakaan adalah rangkaian kegiatan proses pengakuan formal yang menyatakan bahwa suatu lembaga perpustakaan telah memenuhi persyaratan minimal untuk melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan.

Dasar akreditasi perpustakaan adalah Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan yaitu: 1. Pasal 17 “Penyelenggaraan perpustakaan dilakukan

sesuai dengan standar nasional perpustakaan.” 2. Pasal 18 “Setiap perpustakaan dikelola sesuai

dengan standar nasional perpustakaan.” 3. Pasal 23

1)Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.

2)Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik.

3)Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.

4)Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan.

5 ) P e r p u s t a k a a n s e k o l a h / m a d r a s a h mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

6)Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan.

4. Pasal 24

1)Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar n a s i o n a l p e r p u s t a k a a n d e n g a n m e m p e r h a t i k a n S t a n d a r N a s i o n a l Pendidikan.

2)Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul

m a u p u n j u m l a h e k s e m p l a rn ya , ya ng mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3 ) P e r p u s t a k a a n p e r g u r u a n t i n g g i mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana

untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan.

5 ) P a s a l 2 7 “ P e r p u s t a k a a n k h u s u s diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan.”

Untuk meningkatkan kapasitas utilitas semua jenis perpustakaan Perpustakaan Nasional melakukan l o m b a p erp u s t a k a a n u m u m t er b a i k t ing k a t p er p u s t a k a a n d e s a / kel u ra h a n . L o m b a j u ga dimaksudkan untuk memacu kreatifitas para pengelola perpustakaan desa/kelurahan dalam meningkatkan mutu dan intensitas layanan perpustakaan bagi masyarakat pedesaan agar terwujudnya kesejajaran memperoleh informasi. Kegiatan Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Terbaik adalah sebagai upaya dalam meningkatkan kapasitas utilitas perpustakaan desa/kelurahan di Indonesia. Selain itu lomba perpustakaan desa/kelurahan terbaik ini juga memiliki tujuan untuk mewujudkan perpustakaan umum desa/kelurahan yang memenuhi standar perpustakaan umum desa/kelurahan yang bermutu dan mampu memberikan pelayanan prima (kepuasan pemustaka); m e nin g k a t k a n k in er j a p er p u s t a k a a n u m u m desa/kelurahan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat pedesaan; meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan untuk meningkatkan keterampilan (life skill) dan inovasi kehidupannya. menjadikan model bagi perpustakaan kelurahan/desa lainnya dan mengapresiasi atas prestasi yang sudah dilakukan. Lomba perpustakaan desa/kelurahan terbaik ini secara nasional dilakukan di 32 Provinsi dimana secara nasional terdapat empat perpustakaan desa/kelurahan pemenang lomba di tingkat provinsi. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 68 perpustakaan desa/kelurahan yang memiliki kapasitas utilitas yang mumpuni sebagai sebuah perpustakaan.

Tabel 30. Perbandingan Realisasi Capaian IKU Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Jika dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar 274% pada tahun 2016 untuk kapasitas utilitas semua jenis perpustakaan namun disparitas ketersediaan perpustakaan dibandingkan jumlah kebutuhan adanya perpustakaan masih sangat tinggi, utamanya ketersediaan perpustakaan khusus, perpustakaan umum kecamatan, dan pondok pesantren.

Secara umum keberadaan semua jenis perpustakaan di Indonesia masih jauh dari kebutuhan yang harus ada. Sebaran ketersediaan perpustakaan di seluruh wilayah Indonesia sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat di seluruh wilayah di Negara Kesatuan Republik Indoneia mendapat layanan perpustakaan. Sebaran ketersediaan perpustakaan di provinsi berdasarkan jenis perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan pendidikan tinggi di Indonesia,

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dalam pasal 9 ayat 1-3 menyatakan bahwa setiap penyelenggara perpustakaan wajib berpedoman pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP), yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional. Untuk itu, ketentuan dalam SNP juga menjadi indikator dalam penilaian akreditas perpustakaan. Komponen penilaian akreditasi penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan terdiri dari; (i) layanan; (ii) kerjasama; (iii) koleksi; (iv) pengorganisasian bahan perpustakaan; (v) sumber daya manusia; (vi) gedung atau ruangan; (vii) anggaran; dan (viii) manajemen perpustakaan. Dari seluruh perpustakaan yang tersebar di 34 provinsi sampai dengan tahun 2016 baru 0,3% terakreditasi atau sesuai dengan standarisasi nasional. Artinya, 99,7% keberadaan perpustakaan belum terakreditasi.

Pengembangan perpustakaan secara umum di

Indo-nesia masih memerlukan pembangunan berkelanjutan terutama dalam sarana dan prasarana perpustakaan. Bila dilihat dari tabel tersebut di atas Perpustakaan Desa dan rumah ibadah masih memerlukan anggaran yang besar dan waktu panjang bahkan puluhan tahun ke depan baru terselesaikan untuk memenuhi standar minimal perpustakaan, dengan melihat kondisi anggaran yang dialokasikan beberapa tahun terakhir ini. Diperlukan kebijakan yang diorientasikan bagi kepentingan pemberdayaan masyarakat untuk percepatan pembangunan perpustakan.

Standar nasional perpustakaan adalah adalah acuan penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan meliputi ketentuan atau persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan.

Indikator kinerja ini bertujuan untuk memastikan b a h w a p e n y e l e n g g a r a a n , p e n g e l o l a a n d a n pengembangan perpustakaan memiliki kesesuaian terhadap ketentuan dan kriteria yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan sehingga penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan semakin membaik untuk kepentingan pemustaka.

Dukungan terhadap perpustakaan sesuai standar terus diupayakan agar kualitas layanan dan pengelolaan perpustakaan semakin membaik. Capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan berbagai kegiatan, antara lain:

Komponen dan kriteria standarisasi/akreditas perpustakaan terdiri dari komponen; (i) layanan; (ii) kerjasama; (iii) koleksi; (iv) pengorganisasian bahan perpustakaan; (v) sumber daya manusia; (vi) gedung atau ruangan; (vii) anggaran; (viii) manajemen perpustakaan.

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016 Tahun 2015 % naik/turun 1. Meningkatkanya kualitas pengembangan semua jenis perpustakaan Kapasitas utilitas semua jenis perpustakaan 2.577 Perpustakaan 941 Perpustakaan 274%

60

Bab 3 Akuntabilitas Kinerja

Tabel 31. Kriteria Standarisasi/Akreditasi Perpustakaan

Pengorganisasian Bahan Perpustakaan

Dalam dokumen Perpustakaan Nasional RI (Halaman 80-85)

Dokumen terkait