• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kamal Bangkalan Madura

KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PIKIR

3.1 Strategi dan Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikaji yaitu menganalisis novel The Highest Tide (HT) dan terjemahannya dengan pendekatan kritik holistik, maka strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dikatakan demikian karena penelitian ini merupakan penelitian kasus terhadap hasil

terjemahan novel HT yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Strategi ini akan mampu menangkap dan memerikan permasalahan- permasalahan secara mendalam sehingga akan terungkap pula hasilnya secara mendalam mengenai permasalahan yang sudah dirumuskan maupun rumusan- rumusan masalah yang mungkin muncul pada waktu pengumpulan data maupun analisis data. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkap makna dari interaksi penerjemah, hasil terjemahan, dan tanggapan pembaca terjemahan.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tunggal yang berasal dari dokumen berupa novel HT dan terjemahannya, penerjemah novel HT, pakar penerjemahan dan pembaca hasil terjemahan novel HT. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sutopo (2006: 112) bahwa suatu penelitian disebut penelitian studi kasus tunggal bilamana penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik, artinya penelitian ini hanya diarahkan pasa satu sasaran, yaitu penerjemahan novel HTke dalam novel PL. Di dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai novel HT dan terjemahannya dengan apa adanya. Pada bagian

commit to user

pertama, perhatian diarahkan pada masalah kesepadanan makna dan gaya antara novel HT dan terjemahannya PL. Bagian kedua, perhatian diarahkan pada latar belakang penerjemah, langkah-langkah penerjemah dalam menerjemahkan novel HT, dan strategi penerjemah dalam menerjemahkan hal-hal yang khas dalam novel HT. Bagian ketiga, perhatian diarahkan pada pembaca yang dipandang sebagai subjek yang memberikan pendapat bagaimana terjemahan itu dipahami. Pembaca sebagai sumber data afektif dalam penelitian ini adalah pakar terjemahan yang telah menerjemahkan berbagai novel dan telah sering mempublikasikan hasil karya mereka dan memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan baik, dan juga pendapat para pembaca novel termasuk mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan holistik, yaitu memandang sesuatu hal secara utuh, tidak bagian perbagian saja (Sutopo, 2006:142). Penelitian ini

memandang berbagai masalah selalu di dalam kesatuannya, tidak terlepas dari kondisi yang lain yang menyatu dalam suatu konteks. Variabel yang ada di dalam penelitian ini tidak bisa dipahami dan dipelajari secara terpisah dari keterkaitannya di dalam konteks yang utuh. Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) saling terkait dan berkelanjutan. Dalam penelitian ini, penerjemah, terjemahan, dan pembaca yang memahami terjemahan saling terkait dan mempengaruhi.

commit to user 3.2 Sumber Data dan Jenis Data

Di dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah: (a) dokumen novel, (b) penerjemah, dan (c) pembaca buku terjemahan. Secara rinci sumber data dan jenis data tersebut diuraikan sebagai berikut:

3.2.1 Dokumen Novel

Sumber data dokumen dalam penelitian ini adalah novel The Highest Tide (HT) yang ditulis dalam bahasa Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul novel Pasang Laut (PL). Alasan pemilihan sumber data dokumen berupa novel ini adalah bahwa: (1) novel HT ditulis oleh seorang jurnalis yang telah memenangkan Pacific Northwest Booksellers Book Awards 2006 dan telah dipublikasikan sehingga menjadi konsumsi publik, (2) novel HT karya Jym Linch ini merupakan novel yang ditulis belum lama (tahun 2005) dan diterjemahkan dalam kurun waktu yang relatif masih baru (tahun 2007) sehingga bahasa yang digunakan baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran adalah bahasa saat ini, (3) novel HT merupakan sumber data penelitian yang dianggap sangat bermanfaat (menurut peneliti) untuk menjawab semua permasalahan yang sudah dirumuskan dan target yang dicapai oleh peneliti.

3.2.2 Penerjemah

Penerjemah merupakan sumber data genetik yang digunakan oleh peneliti. Komponen informasi genetik ini meliputi latar belakang penerjemah, langkah- langkah penerjemah dalam menerjemahkan novel The Highest Tide, dan strategi

commit to user

penerjemah dalam menerjemahkan hal-hal yang khas dalam novel The Highest

Tide.

3.2.3 Pembaca

Pembaca yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah pakar penerjemahan yang telah menerjemahkan berbagai novel dan telah sering mempublikasikan hasil karya mereka serta memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan baik. Dengan demikian pendapat dan masukan yang diberikan akan sangat membantu. Juga, pendapat para pembaca novel yaitu para mahasiswa. Tujuan utama peneliti memilih pakar penerjemahan yang berpengalaman ini adalah untuk mendapatkan informasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Oleh karena itu, pakar penerjemahan ini sekaligus sebagai penilai tentang kesepadanan makna dan gaya dalam penerjemahan novel berbahasa Inggris HT ke dalam novel berbahasa Indonesia PL; dan para mahasiswa dipilih untuk menggali pendapat mereka mengenai dampak atau kualitas terjemahan yang dihasilkan.

Adapun jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: (1) data verbal berupa kata-kata, frasa-frasa, atau kalimat-kalimat di dalam teks novel HT dan terjemahannya, (2) informasi berupa kata-kata atau frasa-frasa yang berasal dari jawaban kuesioner atau hasil wawancara dengan penerjemah novel, pakar penerjemahan novel, dan para pembaca novel terjemahan.

commit to user 3.2.4 Jenis Data 1

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti, jenis data di dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa-frasa, atau kalimat-kalimat yang mengandung: budaya materi, istilah-istilah ekologi, budaya sosial, dan gaya bahasa yang terdapat pada novel HT. Data ini selanjutnya disebut dengan data primer dan data ini kemudian oleh peneliti diinterpretasi dan diperkaya dengan data yang lain. Data ini selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 1a sampai 1e.

Untuk menentukan data primer ini, peneliti membaca secara seksama semua kalimat yang ada di dalam novel dan kemudian mengidentifikasi kata- kata, frasa-frasa di dalam kalimat-kalimat yang mengandung aspek atau hal-hal yang khas dalam susastra. Bila terdapat dua atau lebih kata atau frasa yang sama di dalam kalimat, maka hanya satu kata atau frasa saja yang dijadikan data.

Setelah melalui identifikasi yang seksama, maka ditemukan sebanyak 122 kalimat yang dijadikan data. Agar supaya data yang telah diidentifikasi ini lebih akurat, peneliti meminta pendapat kepada seorang pakar bahasa dan sastra untuk memastikan bahwa data yang telah diambil benar-benar merupakan data

mengenai hal-hal yang khas dalam susastra. Dari hasil masukan pakar bahasa dan sastra tersebut didapatkan bahwa dari 122 kalimat yang telah diidentifikasi, sebanyak 115 kalimat yang dapat dijadikan data. Data-data tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis makna dan gaya yang terdapat di dalam Tsu dan Tsa. Lebih lanjut data tersebut dapat dilihat di dalam lampiran 2a-e dan 3a-e.

commit to user 3.2.4 Jenis Data 2

Data selanjutnya adalah data informasi yang berupa kata-kata, frasa-frasa, atau kalimat-kalimat yang dikumpulkan dari jawaban kuesioner dan hasil

wawancara dengan penerjemah novel, pakar penerjemahan novel, dan para pembaca novel terjemahan. Data ini selanjutnya disebut dengan data sekunder. Data ini dimaksudkan untuk mendukung dan mempertajam analisis pada data primer.