• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Sumber Data

4. Subjek dan Informan Penelitian

Tempat, subjek dan informan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan karena tempat merupakan lokasi programstudiABC dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan dosen-dosen yang memiliki kompetensi berkaitan dengan data, yan juga merupakan informan kunci dalam penelitian ini. Oleh karena itu, tempat, subjek, dan informan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pengumpulan data lapangan.

a. Subjek Penelitian

Mengacu pada pendapat Parker (2008:7), subjek penelitian dalam penelitian ini adalah prodi dan dosen yang melaksanakan kegiatan akreditasi program studi PT “XYZ” Negeri Samarinda. Kegiatan akreditasi program studi, staf dan dosen di program studi didasarkan pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan anak didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesioanal yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Pendidikan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademik, Politeknik, sekolah tinggi, institut. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian dan diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institute, dan universitas. Pendidikan profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu dan diselenggarakan oleh akademik, politeknik, sekolah tinggi, institute, dan universitas. Pasal 4, Pendidikan profesional terdiri atas program di- ploma I, diploma II, diploma III, dan diploma IV. Secara aklamasi internasional tahun 2003 Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asean

Free Labour Area (AFLA) mulai dicanangkan yang berarti tenaga

kerja Indonesia harus mampu bersaing secara terbuka dengan tenaga kerja asing dari berbagai negara. Jika tidak, maka tenaga kerja Indo- nesia akan tersisihkan oleh tenaga asing seperti Bangladesh, India, Philipina, Malaysia, Thailand dalam waktu yang tidak terlalu, paling tahun 2015 mendatang.

STUDI MULTI SITUS PROGRAM STUDI A,B, DAN C I 123

b. Informan

Soenarto (1993) mengemukakan alasan utama pemilihan informan kunci berkaitan dengan keandalan data. Karena itu, peneliti bisa melakukan pendekatan secara individu yang terkait dengan pengelolaan jurusan selama 5 (lima) tahun terakhir. Semua prodi yang ada di Politeknik Negeri Samarinda telah menyelesaikan pekerjaannya masing- masing, kecuali ProdiAkuntansi sampai Tahun 2011 belum membuat sesuatu terkait dengan pekerjaan akreditasi. Ketertarikan penulis untuk mengkaji hal ini, mengingat pekerjaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. Berikut ini adalah nama-nama dari informan terkait dengan akreditasi A,B, dan C, sebagaimana tampak pada Tabel 5.1 berikut di bawah ini.

Tabel 5.1

Infoman Penelitian di Program Studi A,B, dan C

No. Nama Informan Jabatan Fungsional

1 Sekretaris Program Studi A,B dan C IV/C

2 Dosen prorgam studi A = 10 Orang IV/ a, b dan c 3 Dosen prorgam studi B = 5 Orang IV/a, b, dan c 4 Dosen prorgam studi C = 5 Orang IV/a, b, dan c Total Dosen program Stdi ABC = 20 orang IV/a, b, dan c Sumber : Program Studi A,B, dan C

Suriasumantri (2003) menyatakan, kategorisasi simbol-simbol persentase dan angka-angka yang dikemukakan belum memiliki arti apa-apa, jika kita tidak disertai arti tentang simbolpersentase dan angka- angka tersebut. Nasution (2003), Zohar dan Marshall (2006), Suryabrata (2008) menyatakan, tanda tambah atau positif (+) menunjukkan adanya motivasi yang ada dalam diri manusia. Tanda kurang atau negatif (-) menunjukkan tidak adanya motivasi dalam diri manusia. Tanda sama dengan (=) me-nunjukkan sikap biasa-biasa saja. Penggunaan simbol dalam studi ini misalnya, pertama, simbol angka-angka, seperti: 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Angka tersebut diterjemahkan dalam indikator penilaian keberhasilan aparatur. Kedua, simbol huruf, seperti: D, C, B, danA. Huruf tersebut juga diterjemahkan

dalam indikator keberhasilan/ prestasi program studi. Ketiga, simbol 60-70 = C simbol tersebut dikategorikan keberhasilan program studi ABC, staf dan dosen cukup memuaskan. Simbol 71-83= B. Simbol tersebut diterjemahkan keberhasilan jurusan dan dosen sangat memuaskan/baik, Sim-bol 84-100=A, simbol ini dikatakan sangat berhasilmemeroleh sebutan dengan pujian/sangat baik. Keempat, simbol % ={(persentase sama dengan), %+ (persentase tambah atau persentase positif), %- (persentase kurang atau persentase negatif) (Suryabrata,2008, Zohar dan Marshall, 2006, Nasution, 2003).

Kelima, simbol55% ke bawah dikatakan kurang berhasil/tidak berhasil

(gagal), simbol 55% s.d 69 % disebut sedang atau cukup berhasil, simbol, 70% s.d. 84 % disebut baik atau berhasil, simbol 85% s.d 100% disebut sangat baik atau sangat berhasil kriteria tersebut di atas merupakan sistem penilaian (AKIP-BPKP, 2000).

Keenam, simbol 20% diinterpretasikan nilai sangat lemah, simbol

40% dikatakan nilailemah, simbol 60% adalah nilai cukup, simbol 70% dikatakan nilai baik, sedangkan simbol 80% dikatakan nilai kuat, dan simbol 100% nilai sangat kuat (Riduwan,2003: 22). Indikator penilaian tersebut dapat juga diterapkan pada hal lain yang ingin diukur, misalnya kekuatan dukungan pemerintah provinsi dan pemda. Ketujuh, simbol kepala manusia mempunyai junjungan dan mulut terbuka ke bawah seperti gambar di samping simbol tersebut menunjukkan ma-nusia yang memiliki sifat optimis dan simbol kepala manusia mempunyai junjungan serta mulut terbuka ke atas seperti gambar di samping dan simbol tersebut menunjukkan sifat manusia yang pesimis/ malas (Sobur, 2009: 117 dan Bastian, 2006:22). Sementara Fay (2005) menganjurkan, pemersepsi hendaknya lebih memperhatikan pada konteks masing-masing yang ada dalam simbol tersebut, baik simbol positif (+), simbolsama dengan (=), dan simbol negatif (-). Penempatan simbol-simbol tersebut disesuaikan dengan konteks yang disimbolkan.

I. Pengecekan Keabsahan Data

Ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data Moleong (1994:173-174) yaitu: (1) keterpercayaan (credibility), (2) keteralihan (transferability), (3) kebergantungan (dependability), dan (4) kepastian (confirmability).

STUDI MULTI SITUS PROGRAM STUDI A,B, DAN C I 125

1. Keterpercayaan (credibility)

Teknik ini digunakan untuk mengadakan pengecekan data dan membuktikan bahwa data atau informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan kecakapan vokasional unggulan bidang administasi dan kecakapan pengolahan kearsipan dokumen organisasi, hal ini harus diperoleh dari beberapa sumber data lapangan yang benar- benar mengandung nilai kebenaran (truth value). Dengan merujuk pada Moleong (1994:175-176), maka untuk mencapai taraf kepercayaan ini peneliti menempuh dengan cara: (a) perpanjangan keikutsertaan, mengingat bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen sehingga keikutsertaan penelitipada penyelenggaraan akreditasi jurusan juga ikut terlibat khususnya diprogramstudiA, B danC mulai melakukan penelitian pada tanggal 5 Oktober 2011

Jika ini yang ditemui peneliti maka, perpanjangan keikutsertaan merupakan salah satu strategi mencari dari mana dan siapa sumber sumber distorsi itu, serta bagaimana menentukan strategi menghadapinya. Sebagai contoh misalnya distorsi yang terjadi di lapangan ketika peneliti mencari informasi tentang pengadaan sarana untuk kegiatan pembelajaran, pihak jurusan menyatakan bahwa semua bahan dan peralatan untuk praktek pembelajaran baik teoi maupun praktik telah disediakan oleh jurusan, tetapi ketika peneliti menanyakan kepada pihak industri, diperoleh informasi bahwa industri juga menyiapkan seperangkat peralatan dan bahan yang akan dipergunakan pada kegiatan praktek mahasiswa jika itu dimungkinkan.

Peneliti memutuskan untuk melakukan observasi langsung pada saat kegiatan pelaksanaan akreditasi di program studi A, B, dan C berlangsung, terlihat bahwa pihak prodi, staf jurusan dan dosen memang terlihat ada kekompkkan tim kerja, (b) ketekunan pengamatan, maksudnya adalah mengadakan pengamatan mendalam, teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap berbagai aktivitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan akreditasi program studi A, B, dan C. Untuk mendapatkan informasiyang akurat maka wawancara terhadap informan tidak cukup dilakukan hanya dengan 1 x pertemuan saja, melainkan memerlukan pertemuan lebih dari satu kali dan dirasakan kurang memadaiatau kurang jelas sehingga diperlukantambahan informasi yang sesuai; c) trianggulasi, merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah didapatkan. Patton (dalam Sutopo, 2002:78) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianggulasi data yaitu: (1) triangulasi data, (2) trianggulasi peneliti, (3) trianggulasi metodologis, dan (4)

triangulasi teori. Penelitian ini menggunakan dua teknik triangulasi

yaitu, triangulasi sumber data dan trianggulasi metode. Triangulasi sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini misalnya untuk mengetahui pengelolaan aspek pembiayaan kegiatan peneliti melakukan wawancara dengan ketua program studi program studi dan staf administrasi prodiserta dosen yang terlibat dalam pelaksanaan akreditasi tersebut sedangkantriangulasimetode dalampenelitianinimisalnya untuk mengetahui informasi proses penyusunan rencana kerja akreditasi, melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait di luar jurusan, artinya pihak-pihak terkai dengan program studi lain yang juga melakukan akreditasi.

2. Keteralihan (transferability)

Teknik ini digunakan untuk membuktikan bahwa hasil penelitian mengenai penyelenggaraan akreditasi pada pendndikan vokasional jurusan/program studi A, B dan C di PT XYZ, dalam latar tertentu dapat ditransformasikan atau dialihkan ke latar lain dengan kesamaan konteks. Sebagai contoh jika akreditasi di jurusan teknik pada pendidikan vokasi bisa berhasil dilaksanakan di prodi non teknik, karena didukung oleh sumber daya daerah yang sesuai yaitu sebagai daerah penghasil sumber daya alam yang memadai.

3. Kebergantungan (dependability)

Peneliti adalah instrumen utama (key instrumen) maka agar penelitian ini dapat dipercaya (dependability &validity) dan juga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji keakuratan perolehan data penelitian dan peninjauan konsep untuk mendapatkan pertimbangan-pertimbangan khusus terhadap hasil peneltian ini. Peninjauan konsep dan audit temuan penelitian akan didiskusikan dengan dosen pembimbing.

4. Konfirmabilitas (confirmability).

Konfirmabilitas adalah teknik yang dipergunakan untuk menilai objektifitas dan kualitas darihasil temuan penelitian. Untuk itu diperlukan

STUDI MULTI SITUS PROGRAM STUDI A,B, DAN C I 127 persamaan pandangan dari beberapa informan, pendapat dan penemuan seseorang termasuk ke dua orang dosen pembimbing sebagai depend-

ability audit. Untuk mendapatkan kepastian data yang diperoleh

selama pengumpulan data maka peneliti melakukan konfirmasi dengan para informan ditiga prodi. Jika sudah disepakati oleh beberapa orang maka hasil penelitian dianggap sudah objektif, namun penekanannya tetap mengacu pada temuan data di lapangan.

Perbedaannya terletak pada mekanisme dan hasil diskusi, jika dengan dependability audit kegiatan lebih mengarah pada proses yang dilakukan oleh peneliti, dengan para informan ditujukan untuk menilai keterkaitan antar data, informasidaninterpretasi yang dituangkan dalam laporan hasil penelitian.