• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sungai Air Dari Bait Suci

Dalam dokumen Kemuliaan dan Pengharapan Menembusi Kegelapan (Halaman 193-197)

PERMATA 64

RENUNGAN:

Yehezkiel 47:1-12

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi ubat. —Yehezkiel 47:12

Orang Kristian yang diairi air syurgawi adalah seperti pohon yang menghasilkan buah dan daun yang

Orang itu membawa Yehezkiel dari pintu gerbang Timur iatu gerbang di mana kemuliaan Tuhan masuk ke dalam (Yehezkiel 44:2). Yehezkiel dan orang itu berjalan ke arah Timur di mana air itu mengalir ke Araba yang terletak di Timur Yerusalem dan kemudian masuk ke Laut Mati.

Orang itu memimpin Yehezkiel menyeberangi sungai itu dan secara ajaib air itu meninggi. Malaikat itu mengukur air pada setiap seribu hasta. Pada seribu hasta yang pertama, air itu sampai ke pergelangan kaki mereka, dan pada seribu hasta yang kedua, air itu sampai ke pinggang dan kemudian air itu cukup dalam sehingga boleh berenang di dalamnya.

Yehezkiel melihat perubahan ajaib kerana di dua tebing itu bertumbuh pepohon dan buah untuk kesihatan dan penyembuhan (Yehezkiel 47:7, 12). Tempat di sebelah Timur adalah padang belantara Yudea yang tidak sesuai untuk mendirikan tempat tinggal. Daerah Arabah juga merupakan tanah yang tandus dan akar katanya bererti kering dan terbakar. Airnya mengalir ke Laut Mati dan segala makhluk yang hidup bukan hanya ikan tetapi binatang yang melata mulai berkeriapan.

Ini merupakan suatu keajaiban kerana air Laut Mati yang tertakung dan bercampuran dengan belerang tidak mungkin ada makhluk yang hidup. Sungai-sungai yang mengalir ke dalamnya biasanya asin dan penuh dengan sulfur. Bagaimana mungkin segala makhluk bukan sahaja ikan boleh hidup dan melompat-lompat di dalamnya?

Sepanjang tebing sungai Engedi dan Englaim nelayan menebarkan jala untuk menangkap ikan. Nama yang lain untuk Engendi ialah Goat’s Spring. Engendi ialah satu kota yang terletak di pertengahan tebing barat dari Laut Mati. Engendi dalam bahasa Arab ialah “Ain Jidi” (the spring of the kid). Ia sebenar sebuah nama untuk sebuah mata air dan beberapa sungai yang mengalir keluar dari suatu karang yang terjal di bahagian barat dari Laut Mati.

Tempat yang diairi air ini akan disembuh sehingga air yang asin dapat menghasilkan ikan-ikan (Yehezkiel 47:9). Di tengah-tengah pembuangan, umat Tuhan diberikan satu penglihatan yang cukup menghiburkan hati mereka. Air melambangkan penyelamatan, penyembuhan dan kemakmuran yang akan datang di tengah-tengah mereka. Nelayan-nelayan dilihat berdiri di tebing sungai dan menebar jala untuk menangkap ikan yang kelimpahan (Yehezkiel 47:10).

dengan kegirangan dari mata air keselamatan” (Yesaya 12:3). Dalam Yoel 3:17-18, mata air yang terbit dari rumah Tuhan membasahi Lembah Sittim dan bukit-bukit akan mengalir susu dan Sungai Yehuda mengalir air. Yoel juga menggambarkan satu keadaan yang sangat sempurna.

Di dalam kitab Wahyu, Rasul Yohanes melihat satu Yerusalem yang baru, di mana sungainya mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba. Di tepi sungai itu juga ada buah yang berbuah sepanjang tahun dan daun-daunnya dipakai untuk penyembuhan bangsa-bangsa. “Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, iaitu di seberang menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa” (Wahyu 22:2-3).

Jelas, nubuat Yehezkiel ini mempunyai dua tahap pengenapan. Dalam konteks Yehezkiel, kemuliaan Tuhan akan kembali ke Bait-Nya dan umat-Nya akan mengalami berkat berkelimpahan. Tuhan akan meneguhkan janji dengan mereka lagi (Yehezkiel 37:26; Yehezkiel 34:30). Air juga melambangkan penyucian, mereka akan ditahirkan daripada dosa mereka pada waktu itu (Yeremia 33:8).

Apa erti air ilahi ini untuk kita? Allah menjadi sumber hayat dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus bersabda, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum; Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup” (Yohanes 7:37). Sebelum air Tuhan mengalir dalam kehidupan kita, kehidupan kita boleh diibaratkan seperti Laut Mati kerana terpisah daripada Tuhan dan tandus sahaja. Hidup yang berlimpah-limpah dalam Tuhan boleh diibaratkan sungai yang mula-mula menitis dan kemudian melalui kita, Tuhan mengairi kehidupan orang lain. “Sungai itu adalah seperti darah Mesias dari Kalvari yang mulai menitis (Yohanes 19:34). Akhirnya, air itu menjadi seperti sungai dan banjir penebusan untuk semua orang (Wahyu 1:5). Jadi aliran dari Kalvari menjadi air pancuran untuk semua orang termasuk orang Israel (Zakharia 13:1-6; Wahyu 1:5-6). Seperti air yang dilihat oleh nabi dari gerbang yang

Sebelum air Tuhan mengalir dalam kehidupan kita, kehidupan kita boleh diibaratkan

seperti Laut Mati kerana terpisah daripada Tuhan dan

mengalir dengan perlahan-lahan, kemudian mengalir, dan akhirnya menjadi sungai yang menjadi sungai hidup yang menyembuhkan semua yang hidup.”62

Yehezkiel dan Yohanes dalam Wahyu 22:1-3 juga memberi kita penghiburan. Di dunia ini, kita pasti menderita dan tidak ada yang sempurna bahkan semakin hari semakin peristiwa dunia membuat hati kita tawar. Kita lihat jauh kepada suatu hari nanti pada saat nubuat Wahyu 22:1-3 dan Yehekiel 47:1-12 dan pemulihan yang sempurna akan digenapi.

Aku datang ke sumber air hidup Hilang rasa haus

Jiwaku dipuaskan

Mengalirlah terus sumber air hidup Sampai selama-lamanya

Sumber air mengalir deras Penuhilah aku Tuhan Dengan kelimpahan

Mengalir dalam sumber air hidup Saluran berkat bagi banyak jiwa

Dalam dokumen Kemuliaan dan Pengharapan Menembusi Kegelapan (Halaman 193-197)