• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT NPL *

Dalam dokumen 2 0 1 1 (Halaman 72-76)

Tahun 2011

merupakan tahun konsolidasi bagi

BRI demi peningkatan kapasitas menuju

pertumbuhan yang

Selama tahun 2011 Aset BRI tumbuh 14,59% mencapai Rp456,53 triliun pada akhir tahun 2011, meningkat dari Rp398,39 triliun tahun 2010. Market share aset mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya, hal ini sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan oleh BRI.

Posisi Aset perbankan Nasional juga mengalami peningkatan dari Rp3.008,85 triliun pada akhir Desember 2010 menjadi Rp3.652,83 triliun per Desember 2011 atau tumbuh 21,40%, seiring dengan kuatnya pertumbuhan PDB Indonesia.

Kredit BRI meningkat dari Rp246,96 triliun posisi akhir Desember 2010 menjadi Rp283,58 triliun posisi akhir Desember 2011 atau tumbuh 14,83%. Pertumbuhan kredit tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit perbankan mengingat selama tahun 2011 BRI melakukan konsolidasi, khususnya di segmen Bisnis Menengah dan Bisnis Ritel, sehingga market share kredit tahun 2011 mengalami sedikit penurunan dari 13,99% di tahun 2010 menjadi 12,89% di tahun 2011.

Penyaluran kredit perbankan nasional mengalami peningkatan yang cukup signifikan, tumbuh 24,59% selama setahun terakhir dari Rp1.765,85 triliun tahun 2010 menjadi Rp2.200,09 triliun tahun 2011. Hal ini sejalan dengan cukup tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2011 yang mencapai 6,5%.

Tinjauan Umum

BRI Perbankan Nasional

2007 2008 2009 2010 2011 BRI Perbankan Nasional % terhadap

Perbankan Nasional 203,60

10,65%

246,03 314,75 398,39 456,53 10,25%

12,42%

1.986,50

2.310,56 2.534,11

3.008,85 12,50%

3.652,83 13,24%

2007 2008 2009 2010 2011 BRI Perbankan Nasional % terhadap

Perbankan Nasional 113,85

12,32%

161,06 205,52 246,96 283,58 11,36%

14,29%

1.002,01

1.307,69 1.437,93 1.765,85

2.200,09 13,99%

12,89%

Secara umum kinerja BRI selama tahun 2011 memuaskan, membaiknya kualitas kredit, meningkatnya efisiensi operasional dan komposisi kredit yang cukup ideal merupakan beberapa hal yang mendukung pencapaian kinerja di tengah konsolidasi yang tengah dilakukan. BRI berhasil mencapai kenaikan laba 31,47% dibanding tahun 2010, atau meningkat dari Rp11,47 triliun menjadi Rp15,08 triliun, semakin memantapkan posisi sebagai Bank dengan perolehan terbesar sejak tahun 2005.

Berikut disajikan Perbandingan kinerja BRI* dan Perbankan Nasional:

Aset

Kredit

(dalam triliun Rupiah)

(dalam triliun Rupiah)

BRI Perbankan Nasional

Selama tahun 2011 penghimpunan Dana Pihak Ketiga BRI meningkat sebesar 13,27% atau sejalan dengan pertumbuhan kredit sehingga loan to deposit ratio relatif stabil. Simpanan meningkat dari Rp328,56 triliun pada akhir tahun 2010 menjadi Rp372,15 triliun pada akhir tahun 2011. Secara umum market share simpanan mengalami sedikit penurunan menjadi 13,36%

dibanding 14,05% posisi tahun lalu.

Penghimpunan DPK perbankan mengalami pertumbuhan 19,07%

year on year, meningkat dari Rp2.338,82 triliun per akhir Desember 2010 menjadi Rp2.784,910 per akhir Desember 2011.

LDR BRI mengalami sedikit kenaikan dari 75,17% pada tahun 2010 menjadi 76,20% pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan DPK yang juga diikuti dengan pertumbuhan kredit.

Tingkat LDR perbankan nasional mengalami kenaikan dari 75,21%

pada tahun 2010 menjadi 78,77%

pada tahun 2011.

Dengan model bisnis yang dimiliki, BRI mampu mempertahankan posisi NIM jauh di atas rata-rata perbankan nasional. NIM berada pada level 9,58% per akhir Desember 2011, turun dibanding 10,77% per akhir Desember 2010.

Melambatnya pertumbuhan kredit karena konsolidasi yang tengah dilakukan menyebabkan NIM mengalami penurunan.

NIM perbankan mengalami sedikit peningkatan dari 5,73% pada akhir Desember 2010 menjadi 5,91%.

LDR perbankan nasional yang meningkat memberikan kontribusi peningkatan NIM.

2007 2008 2009 2010 2011

BRI Perbankan Nasional % terhadap Perbankan Nasional 165,48

11,49%

201,50

328,56

254,12 372,15

10,95%

12,88%

1.510,83 1.753,29

1.973,04

2.338,82 13,36%

2.784,91 14,05%

2007 2008 2009 2010 2011 Perbankan Nasional BRI 10,86%

10,18%

10,77%

9,14% 9,58%

5,70% 5,66% 5,56% 5,73% 5,91%

dPK

2007 2008 2009 2010 2011 Perbankan Nasional BRI 66,92%

74,58%

79,93%

68,80%

80,88%

75,17%

76,20%

78,77%

72,88% 75,21%

ldR

NIM

(dalam triliun Rupiah)

BRI Perbankan Nasional

CAR BRI menunjukkan tren yang meningkat dan mencapai 14,96%

pada akhir tahun 2011, meningkat dari 13,76% pada akhir tahun 2010.

Penurunan dividend pay out ratio, dari 35% pada tahun 2009, 30%

pada tahun 2010 hingga menjadi 20% pada tahun 2011 merupakan faktor penting yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan CAR.

Berbeda dengan CAR BRI yang menunjukkan tren meningkat, CAR perbankan nasional walaupun secara umum masih di atas CAR BRI namun mengalami tren penurunan. CAR turun dari 17,18%

pada tahun 2010 menjadi 16,05%

pada tahun 2011. Tingginya pertumbuhan kredit menjadi salah satu faktor yang menyebabkan turunnya CAR perbankan nasional.

BOPO BRI menunjukkan tren yang menurun sejak tiga tahun terakhir seiring dengan peningkatan efisiensi operasional yang berhasil dicapai dan membaiknya kualitas kredit. BOPO mencapai 66,69%

pada akhir tahun 2011, turun dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar 77,66% dan tahun 2010 yang tercatat sebesar 70,86%.

Sejak tahun 2009 hingga 2011 BOPO perbankan nasional relatif stabil, pada tahun 2011 BOPO tercatat sebesar 85,42%.

2007 2008 2009 2010 2011 Perbankan Nasional BRI 4,61% 4,18%

2,60%

3,73%

4,64%

4,93%

3,03%

2,86%

2,33%

2,78%

2007 2008 2009 2010 2011 Perbankan Nasional BRI 84,05%

88,59%

86,63% 86,14% 85,42%

69,80%

72,65%

77,66%

70,86% 66,69%

2007 2008 2009 2010 2011 Perbankan Nasional BRI

17,42%

13,20%

17,18%

13,76%

16,05%

14,96%

16,76%

15,84%

13,18%

19,30%

Membaiknya komposisi kredit dimana komposisi kredit mikro yang memberikan yield tinggi semakin besar, meningkat kontribusi fee-based income dan meningkatnya leverage, menyebabkan ROA BRI mengalami tren peningkatan. ROA BRI meningkat menjadi 4,93% pada posisi Desember 2011 dari 4,64%

pada posisi tahun sebelumnya jauh di atas ROA perbankan nasional.

ROA perbankan nasional juga mengalami peningkatan dari 2,86%

pada tahun 2010 menjadi 3,03%

pada tahun 2011.

CAR

BoPo

RoA

Selama tahun 2011, BRI berhasil membukukan kinerja keuangan yang memuaskan didukung oleh strategi pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dan landasan keuangan yang kokoh. BRI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp15,09 triliun, meningkat 31,52% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,47 triliun.

Dengan peningkatan profitabilitas tersebut, BRI mencatat tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Assets/

ROA) sebesar 4,93% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity/ROE) sebesar 42,49%.

Tinjauan Keuangan

Pendapatan Bunga

Tahun 2011 merupakan tahun konsolidasi bagi BRI sebagai pondasi bagi pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan di tahun-tahun selanjutnya. Pertumbuhan kredit di tahun 2011 tidak setinggi pertumbuhan kredit tahun sebelumnya.

Rendahnya pertumbuhan kredit tersebut disebabkan sepanjang tahun 2011 manajemen BRI fokus pada pembenahan kualitas kredit dan selektif dalam menyalurkan kredit. Selama tahun 2011, total kredit BRI tumbuh sebesar 16,64%, naik sebesar 42,03 triliun, dari Rp252,49 triliun di tahun 2010 menjadi Rp294,52 triliun di tahun 2011, dengan NPL yang terjaga di level 2,32%. Membaiknya kualitas kredit disertai dengan komposisi portofolio kredit yang tetap didominasi oleh kredit mikro, menyebabkan pendapatan bunga selama tahun 2011 tetap tumbuh sebesar 7,96% dari Rp44,62 triliun di tahun 2010 menjadi Rp48,16 triliun di tahun 2011.

Walaupun demikian kontribusi pendapatan bunga pinjaman tetap memberikan kontribusi yang terbesar pada total pendapatan bunga BRI. Kontribusi pendapatan bunga pinjaman terhadap total pendapatan bunga di tahun 2011 tercatat sebesar 87,11%, hanya sedikit menurun dibandingkan posisi tahun 2010 yang tercatat sebesar 88,73% di tahun

Dalam dokumen 2 0 1 1 (Halaman 72-76)