• Tidak ada hasil yang ditemukan

Treasury dan Jasa Penunjang Pasar Modal

Dalam dokumen 2 0 1 1 (Halaman 121-125)

Treasury

Dalam rangka memberikan layanan Treasury dan Jasa Penunjang Pasar Modal yang optimal, BRI melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

• Memberikan pelayanan yang terbaik untuk mendukung pengelolaan likuiditas, sumber dan penggunaan dana bank serta pengelolaan risiko pasar.

• Melakukan trading baik dalam rangka arbitrage, market making maupun proprietary

• Melakukan credit assesment untuk mencari peluang investasi pada instrumen keuangan maupun penyertaan.

• Menyediakan layanan produk dan jasa pasar keuangan baik kepada unit kerja internal BRI maupun nasabah dengan memberikan harga yang kompetitif.

• Mengembangkan produk dan jasa keuangan baik di pasar uang maupun pasar modal untuk menghimpun fee based income.

Selain melakukan pengelolaan aset dan kewajiban bank, likuiditas, risiko pasar maupun pengelolaan modal, BRI juga melakukan pengelolaan portofolio trading dan menjalankan fungsi investment management.

Di tengah bergejolaknya kondisi perekonomian Eropa dan Amerika sepanjang tahun 2011, kehandalan BRI dalam mengelola struktur aset dan kewajiban bank menjadi kunci untuk terus meningkatkan kinerja.

Volatilitas nilai tukar sepanjang tahun 2011 menjadi tantangan bagi BRI untuk mengambil posisi yang tepat sehingga dapat melindungi struktur neraca bank. Fungsi Treasury dalam meminimalisasi risiko nilai tukar terlihat dari posisi devisa neto yang tidak pernah melebihi ketentuan Bank Indonesia dan Treasury Policy BRI.

Sepanjang tahun 2011, BRI melakukan optimalisasi penempatan excess likuiditas. Strategi dalam pengelolaan excess likuiditas diantaranya melakukan investasi pada Surat Berharga Negara, Surat Berharga Korporasi, penempatan antar bank, instrumen operasi moneter Bank Indonesia dan pinjaman jangka pendek dalam bentuk money market line kepada perusahaan BUMN.

Namun upaya optimalisasi excess likuiditas juga tetap mengutamakan aspek kehati-hatian dan terpenuhinya kebutuhan likuiditas internal BRI.

Menghadapi persaingan suku bunga pinjaman yang semakin ketat khususnya pada segmen pinjaman korporasi, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan yield Government Bond mendorong BRI melakukan upaya-upaya untuk menurunkan biaya dana BRI. Langkah yang dilakukan adalah dengan cara mereduksi biaya dana simpanan yang tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga seperti giro dan tabungan dan secara periodik memantau komposisi dana murah dan dana mahal sesuai target perusahaan. Melalui strategi tersebut maka diharapkan pencapaian Net Interest Margin (NIM) dan target-target kinerja BRI lainnya dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Untuk melayani kebutuhan transaksi valuta asing (valas) nasabah, BRI melayani transaksi jual-beli valas. Selain itu, BRI juga melayani transaksi lindung nilai nasabah melalui transaksi forward dan swap. Sebagai pelengkap dari pelayanan transaksi valas, secara reguler BRI juga memberikan layanan informasi terkini tentang pasar mata uang melalui e-mail dan informasi kurs melalui SMS Blast kepada nasabah.

Jasa Penunjang Pasar Modal

Semakin beragamnya alternatif investasi di Indonesia membuat nasabah memiliki pilihan untuk tidak hanya berinvestasi pada pasar uang tetapi juga mulai berinvestasi ke pasar modal. BRI berperan menjembatani kebutuhan nasabah untuk berinvestasi di pasar modal. Tidak hanya dari segi investasi, BRI juga dapat melayani kebutuhan nasabah khususnya korporasi yang berencana untuk melakukan kegiatan financing melalui penerbitan surat berharga di pasar modal.

Trust dan Selling Agent

BRI memberikan pelayanan jasa trust dan selling agent. Melalui fungsi trust, BRI dapat bertindak sebagai wali amanat, agen pembayar, maupun agen penjamin dalam penerbitan surat berharga oleh emiten. Selama tahun 2011, total penerbitan surat berharga yang dikelola oleh BRI selaku wali amanat adalah sebesar Rp 27,26 triliun. BRI akan terus bekerjasama dengan pihak-pihak di pasar modal untuk mengembangkan jasa trust.

Dalam fungsinya sebagai selling agent, BRI memasarkan produk investasi antara lain Reksa Dana, ORI, dan Sukuk Ritel. Bekerjasama dengan delapan Manajer Investasi, saat ini BRI memasarkan 16 produk Reksa Dana, dengan fokus utama pemasaran ditujukan kepada nasabah BRI Prioritas.

Selain itu, selama tahun 2011 BRI telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai selling agent ORI008 dan Sukuk Ritel Seri SR003.

Pemasaran ORI dan Sukuk Ritel dapat dilayani melalui seluruh Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu BRI yang tersebar di Indonesia. Dengan memanfaatkan luasnya unit kerja pemasar, BRI berupaya untuk selalu memperoleh kepercayaan dari

Pemerintah sebagai selling agent/sub-selling agent di setiap penerbitan ORI dan Sukuk Ritel. Hal ini bertujuan untuk memperoleh fee based income dari hasil penjualan tersebut.

Jasa Kustodian

BRI telah menjadi Bank Kustodian sejak tahun 1996 dengan berbagai jenis kelolaan aset, antara lain instrumen money market berupa deposito/deposit on call hingga Sertifikat Bank Indonesia, instrumen fixed income berupa obligasi dan berbagai jenis surat utang baik government bond maupun corporate bond, serta instrumen ekuitas berupa saham.

Jasa Kustodian yang diberikan oleh BRI termasuk pengelolaan mutual fund, meliputi berbagai jenis Reksa Dana dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Dalam upaya menghadapi perkembangan bisnis, Kustodian BRI terus berinovasi dengan mengembangkan fitur produk dan jasanya dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Kustodian BRI menjadi Bank Kustodian yang dipercaya untuk mengelola sekuritisasi aset yang pertama di Indonesia yaitu KIK-EBA DSMF 01 dan KIK-EBA DSMF 02. Selain itu, Kustodian BRI juga mengelola aset Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) atas permintaan nasabah institusi, menjadi agen pembayaran dalam mekanisme surat hutang hingga berperan sebagai escrow agent.

Pada tahun 2011, aset yang dikelola Kustodian BRI meningkat 20,10% menjadi Rp 39,98 triliun jika dibandingkan dengan aset kelolaan pada Desember 2010 sebesar Rp31,94 triliun. Sejalan dengan kenaikan aset kelolaan Kustodian BRI tersebut, fee-based income meningkat 14,47% (yoy) dibandingkan dengan fee-based income pada tahun 2010 yaitu dari Rp13,88 miliar menjadi Rp16,23 miliar.

27,26 24,98 27,29

Aset Kelolaan Wali Amanat (dalam triliun Rupiah)

13,69 14,04

39,98 31,94 28,80

Aset Kelolaan Kustodian (dalam triliun Rupiah)

13,40 14,40

Terkait dengan upaya peningkatan kualitas layanan, BRI terus mengembangkan sistem client information module yaitu informasi berbasis web, sebagai sarana pengiriman instruksi transaksi nasabah Kustodian BRI secara on-line.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI merupakan lembaga pengelola Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang didirikan oleh Bank BRI pada tanggal 9 Januari 2006. Produk DPLK BRI dikenal dengan nama “Investasi Rencana Pensiun BRI“ terbuka bagi masyarakat umum baik peserta individu maupun kelompok dari pekerja sektor formal maupun informal.

Sebagai pengelola dana pensiun, DPLK BRI memiliki visi menjadi market leader dalam industri dana pensiun yang mengutamakan kepuasan nasabah dan memberikan kontribusi fee-based income bagi BRI. Untuk mewujudkannya, DPLK BRI mengemban misi mengelola long-term investment secara prudent yang memberikan return optimal, mengelola investasi secara profesional dan transparan, guna menata masa depan peserta DPLK BRI menjadi lebih baik. “Investasi Rencana Pensiun BRI” menawarkan 4 pilihan investasi yaitu: Paket Investasi Pasar Uang, Paket Investasi Pendapatan Tetap, Paket Investasi Saham dan Paket Investasi Kombinasi.

Keunggulan dari produk “Investasi Rencana Pensiun BRI” adalah dikelola secara modern dengan valuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dipublikasikan setiap hari di surat kabar nasional. Keunggulan komparatif produk “Investasi Rencana Pensiun BRI”

dibandingkan kompetitornya adalah luasnya jaringan pemasaran produk ini. Dengan memanfaatkan luasnya jaringan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, diharapkan akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan kesejahteraan masa tuanya dengan mengikuti program pensiun. Setoran

iuran DPLK dapat dilakukan secara rutin maupun non rutin, kapan saja dan dimana saja melalui SMS Banking dan jaringan ATM BRI.

Produk “Investasi Rencana Pensiun BRI”

memberikan tingkat imbal hasil yang sangat kompetitif. Kinerja DPLK BRI selain diumumkan melalui surat kabar nasional, juga dapat diakses langsung melalui website www.investment.bri.co.id.

Di tengah pergolakan ekonomi dunia yang berimbas terhadap kondisi pasar modal di Indonesia, kinerja investasi DPLK BRI di tahun 2011 tetap dapat memberikan hasil yang positif

• Imbal hasil yang diperoleh dari investasi DPLK Pasar Uang adalah sebesar 8,72% (yoy) jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito 1 bulan sebesar 5,77%.

• Pencapaian hasil investasi DPLK Pendapatan Tetap adalah sebesar 11,16% (yoy), lebih tinggi dari SUN 5 tahun dengan imbal hasil rata-rata 7,05%.

• Sedangkan hasil DPLK Saham sebesar 4,57%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja IHSG (yoy) sebesar 3,20%.

Kontribusi fee-based income DPLK BRI kepada BRI selaku pendiri sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebesar Rp 14.17 miliar, atau naik sebesar 40,30% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp10,10 miliar. Total aset kelolaan DPLK per 31 Desember 2011 sebesar Rp 2.09 triliun atau meningkat 49,28%

dibandingkan dengan posisi Desember 2010 yaitu sebesar Rp1,40 triliun.

Aset Kelolaan DPLK BRI (dalam triliun Rupiah)

Return Paket Investasi DPLK BRI dan Benchmark

2,09

1,18 1,40 8,88 0,67

DPLK Pasar Uang

8,72%

Deposito

5,77%

DPLK Pendapatan Tetap

11,16%

SUN 5 th

7,05%

4,57%

DPLK Saham

3,20%

IHSG

Dalam dokumen 2 0 1 1 (Halaman 121-125)