• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS VI A SDN 003 BALIKPAPAN KOTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teori

Sebelum membicarakan tentang prestasi belajar, lebih dahulu akan dikemukakan beberapa pengertian tentang belajar. Ditinjau dari

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 157 segi etimologinya, belajar dari kata “ajar” yang berarti memberi pelajaran. Kata “belajar” berarti berusaha atau mengusahakan diri untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang secara kualitas lebih baik dan maju. Pengertian belajar seperti yang dikemukakan oleh H. Carl Witherington sebagai berikut : “Learning of form which manifested in new modes or pattern at behavior” (H. Carl Witherington, 1990). Artinya : “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan pada seseorang yang dimanifestasikan dalam bentuk atau cara-cara baru atau dalam pola tingkah laku.

Dikemukakan pula oleh Drs. Sudirgo Wibowo sebagai berikut : “Belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan situasi atau faktor-faktor lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar.

Selanjutnya, dikatakan pula oleh Charles E. Skinner dalam bukunya Essentials of Educational Psychology sebagai berikut : “Learning is a process of progressive behavior adaption.” (Charle E. Skinner, 1959). Artinya : “Belajar adalah suatu proses penyesuaian tingkah laku yang progresif.”

Tokoh yang sangat terkenal mengembangkan teori ini adalah Throndike. Throndike mengemukakan tiga prinsip atau hukum dalam belajar, yaitu: 1) Belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut. 2) Belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan ulangan. 3) Belajar akan bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik (Syaiful Sagala).

Kajian Hasil Penyelidikan

Dalam hal ini penelitian tindakan kelas mengkaji dari beberapa aspek hasil penelitian, adalah sebagai berikut : Minat baca siswa yang masih rendah, Kurangnya tersedia buku bacaan sebagai referensi, Kurangnya motovasi siswa dalam menulis, Perlu adanya kesadaran yang tinggi dikalangan siswa untuk membina disiplin dan tata tertib di kelas. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui dan mengidentifikai dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang terjadi dalam pelajaran Bahasa Indonesia maka dilakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas. Maka dari itu perlu disusun kegiatan siklus I dan II dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, observasi dan refleksi.

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 158

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan Sekolah SDN 001 Balikpapan Selatan kelas V (Lima).

Metode pengumpulan data dengan melalui pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia pada SDN 001 Balikpapan Selatan, sebagai berikut :

Dari hasil penelitian didapati : Minat baca siswa yang masih rendah, Kurangnya tersedia buku bacaan sebagai referensi, Kurangnya motovasi siswa dalam menulis, Perlu adanya kesadaran yang tinggi dikalangan siswa untuk membina disiplin dan tata tertib di kelas.

Hasil Penelitian Tindakan Kelas melalui RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas V SDN 001 Balikpapan Selatan dengan banyak membaca dapat membuat tulisan dilakukan pada perbaikan siklus I dan II.

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 159 Cara Pengambilan Kesimpulan

Berikut ini hasil observasi siswa yang menyelesaikan soal dalam persen + siklus I.

Berdasarkan dari hasil tabel diatas, diperoleh hasil diskusi dengan teman sejawat, pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya siswa yang dapat menjawab pertanyaan bahkan ada siswa yang mengajukan pertanyaan dari hasil pengamatan teman sejawat pada pembelajaran Bahasa Indonesia siklus I, sesuai dengan prosentase pada tabel siklus II yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Setelah perbaikan pada siklus II terjadi perubahan pembelajaran yang disampaikan guru sehingga prosentase siklus II pada tabel meningkat.Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya penjelasan yang baik serta contoh-contoh soal yang banyak dan mudah dipahami siswa sehingga terdapat keberhasilan dalam pembelajaran.

HASIL PENELITIAN

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SDN 001 Balikpapan Selatan dimulai tanggal 07 s.d 14 Maret 2013. Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut : Tanggal 07 Maret 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus I. dan Tanggal 14 Maret 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus II. Uraian Secara Umum

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 160

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara umum meliputi : rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1 : Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia SDN 001 Balikpapan Selatan

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 161 Penjelasan per Siklus

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 162

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 163 Proses menganalisis data

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 164

Diagram 1

Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus I di SDN 001 Balikpapan Selatan

Keterangan :

- 4 orang siswa mendapat nilai 50 - 10 orang siswa mendapat nilai 60 - 11 orang siswa mendapat nilai 70 - 7 orang siswa mendapat nilai 80 - 1 orang siswa mendapat nilai 80

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 165 Tabel 7 : Rekapitulasi belajar siswa pada perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 001 Balikpapan Selatan pada Siklus II.

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 166

Diagram 2

Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus II di SDN 001 Balikpapan Selatan

Keterangan :

- 1 orang siswa mendapat nilai 60 - 12 orang siswa mendapat nilai 70 - 14 orang siswa mendapat nilai 80 - 8 orang siswa mendapat nilai 90

Tabel 8 : Data kelompok siswa yang dinyatakan tuntas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester 2 di SDN 001 Balikpapan Selatan.

Data diatas hanya 1 siswa yang tidak tuntas dari 34 siswa dengan nilai rata-rata 70,02. Untuk itu tidak perlu diadakan siklus III.

Hasil pengamatan pembelajaran Bahasa Indonesia di siklus I, banyak terdapat tidak tuntas dan pada siklus II dengan menggunakan bermacam-macam metode dan penggunaan alat peraga, beberapa perubahan diantaranya : Timbulnya kepercayaan diri pada siswa. Adanya keberanian siswa mengajukan pertanyaan. Mampu menjawab pertanyaan guru. Penguasaan materi pembelajaran menunjukkan peningkatan. Siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 167 KESIMPULAN

Dapat ditarik kesimpulan dari hasil perbaikan pembelajaran : Pembelajaran perlu adanya kombinasi beberapa metode pembelajaran. Mampu merespon minat belajar siswa. Guru dituntut mampu menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran membuat situasi dan kondisi dalam pembelajaran lebih menyenangkan.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut sebaiknya dilakukan guru cara meningkatkan kualitas pembelajaran khusus untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas, diantaranya : Guru mampu menguasai metode pelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa. Guru harus memahami karakteristik masing-masing siswa. Menciptakan kondisi belajar yang aman, nyaman, tenang dan menyenangkan. Menggunakan metode bervariasi.

Melalui PTK perlu ada Kerja Kelompok Guru (KKG) karena melalui Kerja Kelompok Guru (KKG) bias memperoleh banyak pengalaman dan tukar-menukar pendapat dalam melaksanakan tugas mengajar yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik Indonesia, nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tim Penyusun Modul FKIP UNMUL, Penelitian Tindakan Kelas –

2009.

Ismail Kusmayadi, Nandang R. Pamungkas. Terampil dan Cerdas Berbahasa Indonesia. Penerbit : Grafindo.

Suwanto, Endah Wihartati. Bahasa Indonesia 5 Penerbit : Bumi Aksara. Edi Warsidi, Fatika. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Penerbit :

Pusat Perbukuan Depdiknas.

Muhammad Jaruki, Bahasa Kita Bahasa Indonesia 5, Pusat Perbukuan DepDikNas, PT JePe Press media Utama, 2008

Endah Wihartati, Bahasa Indonesia V, Penerbit Bumi Aksara

Agus Suwanto. Dkk, kemampuan dasar Bahasa Indonesia V, PT Intan Pariwara, 2001

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 168

(BORNEO, Edisi Khusus Nomor 7, Mei 2016) 169 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MENGIDENTIFIKASI FUNGSI ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN CD INTERAKTIF

PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI