• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Jabatan dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Promosi Jabatan dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN PEMBERIAN

INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(STUDI PADA BANK SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh : SELLA MAIZAR

110907093

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SUMUT

KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

Nama : SELLA MAIZAR

NIM : 110907093

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Dr. Arfan Ihsan, M.Si

Kegiatan sektor usaha di bidang jasa semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Hal ini memengaruhi persaingan antar perusahaan sejenis. Salah satu yang terlihat pesat perkembangannya adalah industri perbankan. Untuk meningkatkan dapat bersaing dan meningkatkan pendapatan perusahaan, maka perusahaan harus menjaga kepercayaan nasabah dengan memberikan layanan terbaik kepada nasabah agar setia menggunakan produk perbankan yang ditawarkan. Memberikan pelayanan yang baik dan berkulitas kepada nasabah sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan dan untuk menjaga kinerja karyawan tetap baik maka perlu adanya pengembangan sumber daya manusia, salah satunya dengan memberikan promosi jabatan dan insentif kepada karyawan.

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan baik secara simultan maupun parsial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan Sumut Kantor Cabang Utama Medan baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (promosi jabatan dan insentif) terhadap variabel Y (kinerja). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi operasional Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan dengan menggunakan teknik non probability sampling. Teknik analisis data menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda menggunakan program SPSS 15.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi jabatan dan pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama atau simultan dengan nilai thitung >ttabel (60.236 > 3.11). Secara Parsial promosi

jabatan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai thitung = 3.500 begitu juga dengan variabel insentif, secara

parsial bahwa insentif mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai thitung =5.695.

(3)

ABSTRACT

EFFECT OF A POSITION PROMOTION AND INCENTIVE PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN PT. SUMUT BANK

MAIN BRANCH OFFICE MEDAN

Name : SELLA MAIZAR

NIM : 110907093

Study Programme : Business Administration Supervisor : Dr. Arfan Ihsan, M.Si

Business activity in the services sector, the higher the growth rate. This affects competition between similar companies. One of which is visible is the rapid development of the banking industry. To increase can compete and increase the company's revenue, the company must maintain the trust ofcustomers by providing the best service to customers in order to faithfully use the banking products offered. Provide good service to customers and of very strongly influenced by the performance of employees and to maintain the employee's performance remains good then the need for human resourcedevelopment,one of them by giving promotions and incentives to employees.

The issues discussed in this research is how the effect of promotions and incentives to employee performance Sumut Bank Main Branch Office Medan either simultaneously or partially. The purpose of this study was to analyze the effect of promotions and incentives to employee performance Sumut Bank Main Branch Office Medan either simultaneously or partially.

This study uses a quantitative approach that aims to determine how much influence the variable X (promotions and incentives) to variable Y (performance). The population in this study are employees of the Bank's operational divisions Sumut Bank Main Branch Office Medan by using a non-probability sampling techniques. Data were analyzed using validity and reliability test, the classic assumption test and multiple regression analysis using SPSS 15.0.

These results indicate that the promotion and provision of incentives significantly influence employee performance together or simultaneously with thitung> ttable (60.236> 3.11). Partial, promotion has a positive and significant

influence on employee performance with a value of thitung = 3.500 as well as

variable incentives, partially that incentives have a positive and significant influence on employee performance with a value of t hitung= 5695

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang luar biasa penulis panjatkan kepada Allah SWT,

karena atas rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad

SAW yang senantiasa terharap syafaatnya di hari akhir kelak.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syaratuntuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu AdministrasiNiaga/

Bisnis (S.AB) dari Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ BisnisFakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Promosi Jabatan dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan)”. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana Pengaruh Promosi Jabatan dan

Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Bank Sumut Kantor Cabang

Utama Medan.

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya tercinta, ayah

Irwansyah, S. PdI dan mamak Latinah S. PdI yang selalu menjadi inspirasi saya

dalam berjuang dalam kondisi apapun. Terima kasih atas segala kasih sayang,

doa-doa tulus, dukungan baik moril maupun materi. Terima kasih atas didikan

mamak dan ayah selama ini. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan

umur yang berkah hingga sella membanggakan mamak dan ayah. Aamiin.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang turut membantu dan memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini

(5)

1. Bapak Prof . Dr. Badaruddin, M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution. S.Sos, MSP, selaku sekretaris

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Arfan Ihsan , M.Si. selaku dosen pembimbing terima kasih

atas waktu, tenaga, kritik, saran dan bimbingan selama proses

penyelesaian skripsi ini hingga selesai.

5. Kak Siswati Saragih S.Sos, MSP, selaku dosen dan administrator

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak

membantu dalam keperluan surat-meyurat dan memberikan banyak

motivasi dalam perkuliahan hingga selesai.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan

bimbingan selama perkuliahan dan untuk kehidupan yang lebih baik

di masa mendatang.

7. Bang Ahmad Farid, SH, selaku administrator Program Studi Ilmu

(6)

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis

dalam keperluan kuliah seperti KHS, KRS, dan keperluan administrasi

lainnya.

8. Buat keluarga penulis kak Irna Lestari, S.PdI dan Bang Eko Marianto

Turnip, S.Pd, yang memberi doa dan dukungan selama ini, buat kak

Liza Akmalia, S.Pd kakak yang baik hati, terima kasih banyak

membantu penulis dalam hal apapun, memberi doa dan dukungan.

Buat adek kesayangan Fauzi Latif, semangat nyelesaikan kuliahnya

dek. Buat Pak Uwek dan nenek terima kasih atas doa-doanya. Buat

Bapak dan Ibu terima kasih atas doa dan semangatnya selama ini.

9. Buat Kartika Hardo Al Faruq, S.Pd, partner berjuang di segala situasi

dan kondisi, terima kasih atas kebersamaan, doa, dukungan dan

inspirasi yang telah tercurah. Sukses buat kita selalu dan selamanya.

10. Buat Sahabat seperjuangan selama 8 semester yang selalu setia sampai

dijuluki ‘Tiga Sekawan” selalu bersama dan saling menyemangati

Rita Novita Manurung (Dek Rita) dan Bunga Angriani Silalahi (Kak

Ungek). Tetaplah menjadi sahabat. Sukses buat kita.

11. Buat teman magang Rebeqca Juliana (Eca’), si kembar M. Ghofur, M.

Ghofar (Wawa & Kiki). Sukses buat kita.

12. Buat seluruh teman-teman Kelas A Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,

terima kasih atas kebersamaan selama 8 semester. Sukses buat kita

(7)

13. Buat adek kos tersayang Tri Wulan Sari yang susah senang bareng

waktu di kos, terima kasih atas doa dan semangat nya, buat yatni

semangat kuliahnya, buat dewi semangat juga ngerjai tugas akhirnya.

14. Buat seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima

kasih atas doa dan dukungannya dalam penulisan skripsi ini. Semoga

Allah yang membalas kebaikan kalian.

Skripsi ini masihbanyak kekurangan, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun daripembaca untuk perbaikan

yang lebih baik kedepannya.Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat.

Terima Kasih.

Medan, Juni 2015

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

2.1.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 10

2.1.3 Penilaian Kinerja ... 11

2.2.5 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Promosi ... 22

2.3 Insentif ... 24

2.3.1 Pengertian Insentif ... 24

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Insentif ... 25

2.3.3 Jenis - jenis Insentif ... 27

2.3.4 Pedoman Pemberian Insentif ... 30

2.5 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan ... 30

2.6 Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan ... 31

(9)

BAB IV PEMBAHASAN ... ... 49

4. 1 Gambaran Perusahaan ... ... 49

4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank SUMUT ... 49

4.1.2 Visi PT Bank SUMUT ... 50

4.1.3 Misi PT Bank SUMUT ... 51

4.1.4 Statemen Budaya Perusahaan ... 51

4.1.5 Fungsi Bank Sumut ... 51

4.1.6 Deskripsi Logo PT Bank SUMUT ... 53

4.1.7 Struktur Organisasi PT Bank Sumut ... 54

4.2 Penyajian Data ... 68

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 91

4.4.1 Uji Validitas ... 91

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 91

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 92

4.5.1 Uji Normalitas ... 92

4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 93

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 94

4.5.4 Uji Autokorelasi ... 95

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang ... 105

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... ... 34

Gambar 4.1 Logo PT Bank SUMUT ... ... 53

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Bank SUMUT ... ... 55

Gambar 4. 3Hasil Uji Normalitas ... 96

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laba PT Bank Sumt Medan 2011-2013 ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... ... 33

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... ... 39

Tabel 3.2 Skor Penilaian ... ... 41

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 69

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 70

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 71

Tabel 4.5Promosi yang diberikan kepada Karyawan diberikan atas dasar loyalitas ... 72

Tabel 4.6 Promosi yang diberikan kepada Karyawan sudah sesuai dengan masa kerja Karyawandi perusahaan ... 72

Tabel 4.7 Pendidikan merupakan salah satu syarat yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam mempromosikan karyawan ... 73

Tabel4.8Tingkat pendidikan Karyawansudah sesuai dengan kualifikasi jabatan yang dipromosikan. ... 74

Tabel 4.9 Promosi yang diberikan kepada Karyawan atas dasar penilaian prestasi kerja. ... 74

Tabel 4.10Prestasi kerja yang d imiliki Karyawan sudah sesuai dengan kualifikasi jabatan yang dipromosikan ... 75

Tabel 4.11Pemberian promosi kepada Karyawan didasarkan atas pengalaman (senioritas). ... 76

Tabel 4.12Pengalaman yang dimiliki Karyawan sudah sesuai dengan persyaratan promosi perusahaan. . ... 76

Tabel 4.13Sistem pemberian tunjangan kesejahteraan yang diberikan kepada Karyawan mudah dipahami ... 77

Tabel 4.14 Pemberian tunjangan kesejahteraan yang diberikan kepada Karyawan sudah sesuai dengan harapan ... 78

Tabel 4.15 Pemberian tunjangan kesejahteraan membantu Karyawan mengetahui apa yang diharapkan perusahaan kepada anda... 8

Tabel 4.16 Pemberian tunjangan kesejahteraan kepada karyawan didasarkan atas pencapaian yang dimiliki Karyawan ... 79

Tabel 4.17 Penilaian kinerja karyawan yang tinggi berpengaruh besar terhadap pemberian tunjangan kesejahteraan ... 80

Tabel 4.18Pemberian tunjangan kesejahteraan mendorong karyawan meningkatkan produktivitas ... 80

Tabel 4.19Pemberian tunjangan kesejahteraan kepada karyawan mendorong untuk meningkatkan penghasilan atas apa yang dicapai ... ... 81 Tabel 4.20Pemberian tunjangan kesejahteraan kepada Karyawan dilakukan karena memiliki prestasi - prestasi kerja ... 82

(12)

Tabel 4.22Faktor ketelitian menjadi pertimbangan dalam melayani

Nasabah ... ... 83

Tabel 4.23 Perusahaan memberikan target yang tidak memberatkan karyawan. ... 84

Tabel 4.24Waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan sudah sesuai dengan beban kerja ... 84

Tabel 4.25Karyawan bekerja sesuai standar waktu yang ditetapkan perusahaan 85 Tabel 4.26Karyawan selalu mengisi absensi/ fingerprint sebelum maupun setelah bekerja ... 86

Tabel 4.27 Karyawan mampu berdiskusi dengan karyawan lain untuk membangun kinerja tim yang baik ... 86

Tabel 4.28Karyawan melakukan bekerja sama untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah pekerjaan. . ... 87

Tabel 4.29 Uji validitas Promosi Jabatan ... ... 92

Tabel 4.30 Uji Validitas Insentif ... 92

Tabel 4.31 Uji Validitas Kinerja ... 93

Tabel 4.32 Uji Reliabilitas Promosi Jabatan ... 94

Tabel 4.33Uji Reliabilitas Insentif ... 94

Tabel 4.34 Uji Reliabilitas Kinerja ... 95

Tabel 4.35 Hasil Uji Reliabilitas ... 95

Tabel 4.36 Hasil Uji Multikolinearitas ... 97

Tabel 4.37 Hasil Uji Autokorelasi ... 99

Tabel 4.38Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 100

Tabel 4.39 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 101

Tabel 4.40 Hasil Uji Simultan ... 103

Tabel 4.41 Hasil Uji t (Uji Statistik Parsial) ... 104

(13)

LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi

LAMPIRAN 2 Surat Penugasan Membimbing Skripsi

LAMPIRAN 3 Surat Undangan Seminar Proposal

LAMPIRAN 4 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

LAMPIRAN 5 Surat Undangan Seminar Prosposal Skripsi

LAMPIRAN 6 Daftar Hadir Peserta Seminar Prososal

LAMPIRAN 7 Berita Acara Seminar Proposal Rencana Usulan Penelitian

LAMPIRAN 8 Berkas Penilaian Seminar Proposal

LAMPIRAN 9 Surat Pra Penelitian

LAMPIRAN 10 Surat Penelitian

LAMPIRAN 11 Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 12 Total Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Dalam

Kuesioner

LAMPIRAN 13 Uji Validitas

LAMPIRAN 14 Uji Regresi Linear Berganda

LAMPIRAN 15 Kartu Seminar Proposal Penelitian (Skripsi)

LAMPIRAN 16 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

LAMPIRAN 17 Penyebaran Dan Pengisian Kuesioner

(14)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SUMUT

KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

Nama : SELLA MAIZAR

NIM : 110907093

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Dr. Arfan Ihsan, M.Si

Kegiatan sektor usaha di bidang jasa semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Hal ini memengaruhi persaingan antar perusahaan sejenis. Salah satu yang terlihat pesat perkembangannya adalah industri perbankan. Untuk meningkatkan dapat bersaing dan meningkatkan pendapatan perusahaan, maka perusahaan harus menjaga kepercayaan nasabah dengan memberikan layanan terbaik kepada nasabah agar setia menggunakan produk perbankan yang ditawarkan. Memberikan pelayanan yang baik dan berkulitas kepada nasabah sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan dan untuk menjaga kinerja karyawan tetap baik maka perlu adanya pengembangan sumber daya manusia, salah satunya dengan memberikan promosi jabatan dan insentif kepada karyawan.

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan baik secara simultan maupun parsial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan Sumut Kantor Cabang Utama Medan baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (promosi jabatan dan insentif) terhadap variabel Y (kinerja). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi operasional Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan dengan menggunakan teknik non probability sampling. Teknik analisis data menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda menggunakan program SPSS 15.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi jabatan dan pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama atau simultan dengan nilai thitung >ttabel (60.236 > 3.11). Secara Parsial promosi

jabatan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai thitung = 3.500 begitu juga dengan variabel insentif, secara

parsial bahwa insentif mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai thitung =5.695.

(15)

ABSTRACT

EFFECT OF A POSITION PROMOTION AND INCENTIVE PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN PT. SUMUT BANK

MAIN BRANCH OFFICE MEDAN

Name : SELLA MAIZAR

NIM : 110907093

Study Programme : Business Administration Supervisor : Dr. Arfan Ihsan, M.Si

Business activity in the services sector, the higher the growth rate. This affects competition between similar companies. One of which is visible is the rapid development of the banking industry. To increase can compete and increase the company's revenue, the company must maintain the trust ofcustomers by providing the best service to customers in order to faithfully use the banking products offered. Provide good service to customers and of very strongly influenced by the performance of employees and to maintain the employee's performance remains good then the need for human resourcedevelopment,one of them by giving promotions and incentives to employees.

The issues discussed in this research is how the effect of promotions and incentives to employee performance Sumut Bank Main Branch Office Medan either simultaneously or partially. The purpose of this study was to analyze the effect of promotions and incentives to employee performance Sumut Bank Main Branch Office Medan either simultaneously or partially.

This study uses a quantitative approach that aims to determine how much influence the variable X (promotions and incentives) to variable Y (performance). The population in this study are employees of the Bank's operational divisions Sumut Bank Main Branch Office Medan by using a non-probability sampling techniques. Data were analyzed using validity and reliability test, the classic assumption test and multiple regression analysis using SPSS 15.0.

These results indicate that the promotion and provision of incentives significantly influence employee performance together or simultaneously with thitung> ttable (60.236> 3.11). Partial, promotion has a positive and significant

influence on employee performance with a value of thitung = 3.500 as well as

variable incentives, partially that incentives have a positive and significant influence on employee performance with a value of t hitung= 5695

(16)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan sektor usaha di bidang jasa semakin tinggi tingkat

pertumbuhannya. Hal ini memengaruhi persaingan antar perusahaan sejenis. Salah

satu yang terlihat pesat perkembangannya adalah industri perbankan. Industri

perbankan merupakan industri yang fokus utamanya adalah di bidang

jasa.Pelayanan yang baik dari perusahaan penyedia jasa tentunya akan

memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen sehingga akan menimbulkan

loyalitas konsumen. Dan hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan

perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena

perannya yang besar sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode,

dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung

oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. Memahami

pentingnya keberadaan SDM di era global saat ini salah satu upaya yang harus

dicapai oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM. Dengan

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia diharapkan karyawan - karyawan

dapat bekerja secara produktif dan profesional, sehingga kinerja yang dicapai

nantinya diharapkan akan lebih memuaskan perusahaan sesuai standar kerja yang

dipersyaratkan.

Salah satu aspek yang dapat menunjang keberhasilan karyawan dalam

(17)

bekerja yang memadai karyawan diharapkan dapat memberikan kinerja terbaik

dan mampu mengatasi segala permasalahan pekerjaan sehingga tugas pekerjaan

dapat diselesaikan dengan lebih baik. Menurut Rivai dan Basri (2005:14),”Kinerja

adalah hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama

periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan seperti, standar hasil kerja, target, sasaran, atau kriteria yang telah

ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Setiap perusahaan ingin

pegawainya memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja yaitu dengan melakukan

penilaian kinerja. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor

kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena

adanya kebijakan atau program penilaian kinerja, berarti organisasi telah

memanfaatkan secara baik sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

Salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan adalah perusahaan

diwajibkan untuk terus berupaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu agar

karyawan dapat bergairah dalam melakukan pekerjaannya, salah satunya adalah

dengan mengadakan promosi. Menurut Siagian (2005:169), menyatakan bahwa

“Promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke

pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki

jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar”. Tujuan promosi adalah

untuk memberikan kepuasan dan pengakuan atas pekerjaan yang selama ini

dilakukan oleh karyawan. Promosi jabatan memiliki keterkaitan dengan kinerja

karena promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan bahkan

(18)

berusaha memberikan performa yang terbaik bagi perusahaan dengan harapan

bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan, sehingga

karyawan mendapatkan ganjaran berupa promosi.

Cara lain untuk mendapatkan kinerja maksimal yang dapat dilakukan

untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan prestasi karyawannya adalah

dengan melakukan pemberian insentif. Insentif adalah Suatu penghargaan dalam

bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan

agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai

tujuan - tujuan organisasi (Mangkunegara 2001:89).

Tujuan insentif pada hakekatnya adalah untuk meningkatkat motivasi

karyawan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan

perangsang keuangan yang melebihi upah dan gaji dasar. Insentif terbagi dua

jenis, yaitu insentif finansial (berupa uang: bonus, komisi, kompensasi, Tunjangan

Hari Raya, lembur, dan santunan sosial) dan insentif non finansial (seperti cuti

tahunan yang susah untuk diperoleh dengan berbagai alasan dari perusahaan,

perumahan yang sekarang kondisinya kurang layak huni) dan lain sebagainya.

Insentif memiliki kaitan erat dengan kinerja insentif yang diberikan kepada

karyawan adalah sebagai pendorong motivasi kerja, yang nantinya akan

menimbulkan motivasi sehingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi karyawan.

Kemudian berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan.

Penelitian ini dilakukan di Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan,

Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Bank Sumut merupakan Badan Usaha Milik

(19)

andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan

pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat dan misi Bank Sumut adalah

mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan

pada prinsip-prinsip compliance. Statement budaya perusahaan ini memberikan pelayanan terbaik. Sedangkan fungsi Bank Sumut adalah sebagai alat kelengkapan

otonomi daerah di bidang perbankan, Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak

dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas

daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu

sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank

umum seperti dimaksudkan pada Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992, tentang

perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun

1998. Bank Sumut memiliki beberapa prestasi membanggakan diantaranya meraih

penghargaan InfoBank Golden Trophy Awards untuk ke-8 kalinya sebagaimana

tahun-tahun sebelumnya sebagai bank dengan predikat “Sangat Bagus” dari

majalah keuangan terkemuka Info Bank (Redaksi, 21 Juli 2010).

Penerapan standar pelayanan Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik

dari seluruh sumber daya manusia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan

yang standar sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama

di manapun mereka berinteraksi dengan bank sumut. Seiring dengan penerapan

standar pelayanan tersebut maka salah satu faktor yang turut menjadi perhatian

Bank Sumut adalah tentang peningkatan kinerja karyawan, di mana kinerja yang

(20)

Untuk mengukur kinerja pegawai dapat diukur melalui penilaian kinerja.

Menurut Sofyandi (2008), “Penilaian kinerja adalah proses organisasi dalam

mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan”. Penilaian kinerja sangat bermanfaat karena

dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan

demikian data-data ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan suatu organisasi. Berikut tabel tentang pendapatan bersih

Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan dilihat berdasarkan laporan keuangan

Bank Sumut Periode 2011-2013.

Tabel 1.1 Laba PT Bank Sumt Medan 2011-2013

Tahun Laba

2011 2012 2013

426.209.000.000 421.776.000.000 531.968.000.000 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Sumut Medan 2011-2013

Berdasarkan tabel di atas, laporan keuangan PT Bank Sumut dalam kurun

waktu 3 tahun terakhir, dari tahun 2011 mengalami peningkatan, pada tahun 2012

menurun dan 2013 mengalami kenaikan kembali. Adanya penurunan di tahun

2012 merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan oleh PT Bank Sumut. Salah

satu penyebab adanya penurunan laba di tahun 2012 bisa disebabkan oleh

menurunnya kinerja karyawan, hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyak faktor.

Penelitian tentang promosi jabatan dan pemberian insentif telah dilakukan,

di antaranya oleh Dynta Arimurti (2003) dalam skripsinya yang berjudul,

“Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (Menurut Persepsi

Karyawan) Pada PT Telekomunikasi Tbk Bandung” di mana tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh insentif terhadap kinerja

(21)

menggunakan analisis data koefisien korelasi Rank Spearman (RS) dan

diperoleh hasil penelitian dengan pengolahan kuesioner bahwa insentif

mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kinerja Sumber Daya Manusia pada

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Bandung. Chandra Bayu pada tahun 2014

dalam skripsinya yang berjudul, “Pengaruh Kompensasi Dan Promosi Jabatan

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Granesia” diperoleh hasil penelitian bahwa

kompensasi dan promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan PT Granesia.

Oleh karena beberapa fenomena di atas, maka penulis ingin mengetahui faktor

penyebab turunnya kinerja karyawan berdasarkan penurunan pendapatan yang dilihat

dalam laporan keuangan yang ditelaah dari sisi pengaruh promosi jabatan dan

pemberian insentif. Maka Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Promosi Jabatan Dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari latar belakang yang telah

dikemukakan sebelumnya maka permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimana pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja karyawan Bank

Sumut Kantor Cabang Utama Medan?

2. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan Bank Sumut

Kantor Cabang Utama Medan?

3. Bagaimana pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif terhadap

(22)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja karyawan

Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan Bank

Sumut Kantor Cabang Utama Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif

terhadap kinerja karyawan Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

dapat memperkaya bahan referensi penelitian bidang ilmu sosial dan ilmu politik.

Terkhusus bagi program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis dapat menjadi

acuan atau bahan pertimbangan mahasiswa dalam melakukan penelitian

selanjutnya serta hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian

lebih lanjut tentang insentif dan kinerja karyawan

(23)

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan sebagai sarana

dalam menerapkan teori yang telah didapatkan saat mengikuti perkuliahan

dan menerapkan di lapangan.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada perusahaan sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan

usaha peningkatan etos kerja dan kinerja karyawan khususnya.

3. Secara umum dapat menjadi model dan gambaran dalam melihat pengaruh

insentif terhadap kinerja karyawan di bank sumut.

BAB II

(24)

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan bagian dari produktivitas kerja, produktivitas berasal

dari kata " Produktif " Artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali,

sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses kegiatan yang

terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau objek.

Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan udaha

dari setiap manusia ( individu maupun kelompok) untuk selalu meningkatkan

mutu kehidupan dan penghidupannya.

Kinerja SDM menurut Mangkunegara (2005 : 9) merupakan istilah yang

berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pada dasarnya motivasi kerja

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya

(internal) maupun motivasi di luar dirinya (eksternal). Motivasi internal akan

mempengaruhi pikiran dan selanjutnya akan mengarahkan perilaku dan sikap

seseorang. Sedang motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di

dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang sifatnya tidak

dapat dikendalikan, dimana faktor tersebut yang dikendalikan oleh pimpinan,

yaitu meliputi kepuasan kerja, gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan organisasi dan

hubungan kerja seperti penghargaan dan kenaikan pangkat atau jabatan struktural.

Di samping itu, ada faktor eksternal lain di lingkungan organisasi yang

(25)

berhasil tidaknya suatu organisasi, yaitu kesempatan mengembangkan karir, dan

nilai-nilai atau budaya organisasi yang dianut oleh perusahaan itu sendiri.

Mathis dan Jackson (2006 : 78) menyatakan bahwa, Kinerja

(performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh

karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi

elemen sebagai berikut: (1) kuantitas dari hasil, (2) kualitas dari hasil, (3)

ketepatan waktu dari hasil, (4) kehadiran, dan (5) kemampuan bekerja sama..

Menurut Simanjuntak (2005), Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil

atas pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu

sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus

dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Rivai dan Basri (2005 : 14) Kinerja adalah hasil atau tingkatan

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti, standar

hasil kerja, target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson (2001 : 82) faktor-faktor yang memengaruhi

kinerja individu tenaga kerja, yaitu kemampuan mereka, motivasi, dukungan yang

diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan hubungan mereka

dengan organisasi. Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan

(26)

individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh

kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta

keinginan untuk berprestasi.

Siagian (2000) menyatakan bahwa, Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu: 1). Faktor Kemampuan. a). Pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan

dan minat, b). Ketrampilan: kecakapan dan kepribadian, 2). Faktor Motivasi. a).

Kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan dan serikat kerja,

b). Kebutuhan individu: fisiologis, sosial dan egoistik, c). Kondisi fisik:

lingkungan kerja.

Dari pendapat ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai

dinilai oleh atasan langsung berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan

terlebih dahulu.

2.1.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya

kebijakan atau program penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan

secara baik sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja

individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara

keseluruhan. Melalui penilaian tersebut, maka dapat diketahui bagaimana kondisi

riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan demikian data-data ini dapat dijadikan

(27)

Menurut Sofyandi (2008 : 122), Penilaian kinerja (performance

appraisal) adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Mondy and Noe (2005 : 5) menyatakan bahwa, “Performance

appraisal is a formal system of review and evaluation of individual or team task performance”. (Penilaian Kinerja adalah satu sistem formal dari review dan evaluasi individu atau kinerja tugas tim).

Menurut Robbins (2001 : 260), ada lima pihak yang dapat melakukan

penilaian kinerja karyawan, yaitu :

1. Atasan langsung

Hampir 96 % evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah dalam

suatu organisasi dijalankan oleh atasan langsung karyawan karena atasan

langsung yang memberikan pekerjaan dan paling tahu kinerja karyawannya.

2. Rekan sekerja

Penilian kinerja yang dilakukan oleh rekan sekerja dilaksanakan dengan

pertimbangan bahwa rekan sekerja dengan dengan tindakan. Interaksi sehari-hari

dapat memberikan pandangan menyeluruh terhadap kinerja seseorang karyawan

(28)

4. Evaluasi diri

Evaluasi ini cenderung mengurangi kedefensifan para karyawan mengenai

proses penilaian, dan evaluasi ini merupakan sarana yang unggul untuk

merangsang pembahasan kinerja karyawan dan atasan karyawan.

4. Bawahan langsung.

Penilaian kinerja karyawan oleh bawahan langsung dapat memberikan

informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seseorang atasan karena

lazimnya penilai mempunyai kontak yang sering dengan yang dinilai.

5. Pendekatan menyeluruh

Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan, pelanggan, rekan

sekerja dan bawahan. Penilaian ini biasanya dilakukan di dalam organisasi yang

memperkenalkan tim.

Berdasarkan uraian mengenai yang biasanya menilai kinerja karyawan

dalam organisasi dan dengan mempertimbangkan berbagai hal, maka dalam

penelitian ini, penilaian kinerja pegawai dilakukan berdasarkan evaluasi diri.

2.1.4 Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan alat yang bermanfaat tidak hanya untuk

mengevaluasi kinerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan

memotivasi karyawan. Menurut Rivai (2008 : 19) bahwa, Beberapa manfaat

(29)

melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat buruh atau

langsung dengan karyawan, 2). Perbaikan kinerja. Umpan balik pelaksanaan kerja

yang bermanfat bagi karyawan, manajer, dan spesialis personil dalam bentuk

kegiatan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan, 3).

Penyesuaian kompensasi. Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan

dalam penyesuaian ganti-rugi, menentukan siapa yang perlu dinaikkan upah,

bonus, atau kompensasi lainnya, 4). Keputusan penempatan. Membantu dalam

promosi, keputusan penempatan, perpindahan, dan penurunan pangkat pada

umumnya didasarkan pada masa lampau atau mengantisipasi kinerja, 5). Pelatihan

dan pengembangan. Kinerja buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan

untuk latihan, 6). Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik prestasi

mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang

harus diteliti, 7). Ketidakakuratan informasi. Prestasi kerja yang jelek mungkin

menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana

sumberdaya manusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi

manajemen personalia, 8). Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau

buruk adalah mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing

departemen personalia, 9). Menjamin kesempatan kerja yang adil. Penilaian

prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan

internal diambil tanpa diskriminasi, 10). Mengatasi tantangan - tantangan ekternal.

Kadang-kadang prestasi seseorang dipengaruhi oleh faktor - faktor diluar

lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, dan masalah-masalah pribadi

(30)

2.1.5 Metode Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk dilakukan

oleh seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian, pelaksanaan kinerja

yang obyektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus dihindarkan adanya

"like dan dislike" dari penilai, agar obyektivitas penilaian dapat terjaga.

Ada beberapa metode penilaian kinerja karyawan (Panggabean, 2002 :

15) yaitu:

1. Rating Scales (Skala Rating)

Dengan menggunakan metode ini hasil penilaian kinerja karyawan dicatat

dalam suatu skala. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang

membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang dianggap penting

bagi pelaksanaan kerja.

2. Checklist

Metode ini adalah untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal

memilih kalimat-kalimal atau kata-kata yang menggambarkan kinerja karyawan.

Penilai biasanya atasan langsung. Pemberian bobot sehingga dapat di skor.

Metode ini bias memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila

daftar penilaian berisi item-item yang memadai.

(31)

Penilaian yang berdasarkan catatan-catatan penilai yang menggambarkan

perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan

kerja. Catatan-catatan ini disebut peristiwa kitis. Metode ini sangat berguna dalam

memberikan umpan balik kepada karyawan, dan mengurangi kesalahan kesan

terakhir.

4. Ranking

Penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang paling baik

dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai terjelek.

5. Work Standard (Standar Kerja)

Metode ini membandingkan kinerja karyawannya dengan standar yang

ditetapkan terlebih dahulu. Standar mencerminkan hasil yang normal dari rata-rata

pekerja dalam usaha yang normal.

6. Management By Objective (Manajemen Berdasarkan Sasaran)

Dalam pendekatan ini, setiap karyawan dan penyelia secara bersama-sama

menentukan sasaran organisasi, tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran untuk

meningkatkan produktivitas organisasi.

7. Field Review (Peninjauan Lapangan)

Seorang ahli departemen turun ke lapangan dan membantu para penyelia

dalam penilaian mereka. Spesialis personalia mendapatkan informasi khusus dari

(32)

evaluasi atas dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk di

review, perubahan, persetujuan dan serubahan dengan karyawan yang dinilai. Spesialis personalia bisa mencatat penilaian pada tipe formulir penilaian apapun

yang digunakan perusahaan.

2.2 Promosi

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Promosi

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa promosi (promotion)

memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang

selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan

mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menduduki

suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan

status sosial, wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility), serta

penghasilan (outcomes) yang semakin besar bagi karyawan (Hasibuan, 2003 : 10)

Menurut Manullang (2001 : 153), Promosi berarti kenaikan jabatan,

yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan

tanggung jawab sebelumnya. Abdurahman (2006 : 101), mengatakan promosi

jabatan merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau pegawai

karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang.

Menurut Siagian (2005 : 169), menyatakan bahwa Promosi ialah apabila

seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung

jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan

(33)

Di samping itu promosi di perusahaan juga bertujuan untuk memberikan

kepuasan dan pengakuan atas pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh karyawan.

Hasibuan (2005 : 113) menjelaskan tujuan dari promosi adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin

besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.

2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang

semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar.

3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin

tinggi dan memperbesar produktivitas kerjanya.

4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikan promosi

kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian

yang jujur.

5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai

(multiplier effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.

6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan

kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal

perusahaan.

7. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja

(34)

8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar

jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.

9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat,

kesenangan dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat

sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat.

10. Untuk mempermudah penarikan pelamar, sebab dengan adanya

kesempatan promosi merupakan daya dorong serta perangsang bagi

pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya.

11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara

menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa promosi pada suatu perusahaan

bertujuan untuk menjamin kestabilan perusahaan, mengisi lowongan, untuk

menaikan semangat atau moral pegawai dan untuk membebaskan pegawai dari

situasi atau keadaan yang bersifat statis (tetap). Jadi promosi merupakan suatu hal

yang penting bagi suatu perusahaan.

2.2.2 Azas dan Dasar Promosi

(35)

1. Kepercayaan

Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau keyakinan

mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan yang bersangkutan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut.

2. Keadilan

Promosi berasaskan keadilan terhadap penilaian kejujuran, kemampuan

dan kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif, tidak pilih

kasih. Karyawan yang mempunyai peringkat terbaik hendaknya mendapatkan

kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan dan

keturunannya.

5. Formasi

Promosi harus berdasarkan formasi yang ada, karena promosi karyawan

hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu harus

ada uraian pekerjaan/jabatan yang akan dilaksanakan karyawan. Program promosi

hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan sebagi dasar

pertimbangan untuk mempromosikan seseorang karyawan dalam perusahaan

tersebut. Hal ini penting supaya karyawan dapat mengetahui dan memperjuangkan

nasibnya.

Menurut Handoko (2000 : 89) ada beberapa pedoman yang dijadikan

(36)

1. Pengalaman (senioritas)

Promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan

merupakan promosi yang menghargai Kecakapan karyawan. Kebaikannya adalah

penghargaan dan pengakuan bahwa pengalaman merupakan penilaian yang

berharga.

2. Kecakapan (keterampilan)

Seseorang akan dipromosikan berdasarkan atas penilaian kecakapan yaitu

ketrampilan dan keahlian kerja yang didukung dengan prestasi kerja yang baik.

Kecakapan merupakan total dari semua keahlian yang dimiliki untuk mencapai

hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.

3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan

Kombinasi ini menggabungkan antara pengalaman dan kecakapan.

Promosi ini didasarkan atas lamanya dinas, ijasah pendidikan formal yang

dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Cara ini merupakan cara yang terbaik

untuk menempatkan orang dengan pengalaman dan kecakapan yang mendukung.

2.2.3 Jenis Promosi

Menurut Hasibuan (2005 : 114) jenis promosi yang umum dikenal adalah

sebagai berikut:

(37)

Seorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya

jabatan yang kosong, dan harus segera diisi, misalnya jabatan Personalia.

2. Promosi Tetap

Seorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih

tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat

promosi ini adalah tetap.

3. Promosi Kecil

Menaikkan jabatan seorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit

dipindahkan ke jabatan yang sulit, yang membutuhkan keterampilan tertentu,

tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji atau upah.

4. Promosi Kering

Seorang karyawan dinaikkan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan

peningkatan pangkat, wewenang dan tanggungjawab, tetapi tidak disertai dengan

kenaikan gaji atau upah.

2.2.4 Prosedur Promosi

Prosedur pelaksanaan promosi yang biasa dianut perusahaan menurut

(38)

1. Promosi dari dalam Perusahaan

Merupakan suatu tradisi untuk mencari calon yang akan menduduki

jabatan manajer pada suatu hierarki perusahaan diantara jajaran tenaga kerja yang

ada merupakan kebiasaan umum yang tampaknya hampir membudaya.

2. Promosi melalui prosedur pencalonan

Pencalonan oleh manajer adalah proses penunjang guna mengajukan

bawahan tertentu untuk dipromosikan. Tidak dapat disangsikan bahwa prosedur

ini tidak sistematis dan mudah keliru, tetapi bagaimanapun juga inilah yang paling

luas digunakan dalam perusahaan untuk menyelidiki tenaga kerja yang akan

dipromosikan.

3. Promosi Melalui Prosedur Seleksi

Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi tenaga kerja adalah

melalui proses seleksi. Biasanya proses seleksi bagi perusahaan-perusahaan besar

menggunakan berbagai jenis ujian psikologis untuk tujuan ini. Cara ini

sebenarnya kurang mendapatkan tanggapan positif dari para tenaga kerja karena

prosedur dianggap terlalu berbelit-belit, akibatnya banyak waktu dan tenaga yang

terbuang dengan sia-sia.

2.2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Promosi

Beberapa indikator dari promosi jabatan yang dapat dijadikan pedoman

(39)

1. Kejujuran.

Khusus pada jabatan-jabatan yang berhubungan dengan finansial,

produksi, pemasaran, dan sejenisnya, kejujuran dipandang amat penting. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi malah merugikan

perusahaan, karena ketidakjujuran tenaga kerja yang dipromosikan.

2. Loyalitas.

Tingkat loyalitas tenaga kerja terhadap perusahaan seringkali menjadi

salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Loyalitas yang tinggi akan berdampak

pada tanggung jawab yang lebih besar.

3. Tingkat Pendidikan.

Saat ini, manajemen perusahaan umumnya mempunyai kriteria minimum

tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat dipromosikan

pada jabatan tertentu. Alasan yang melatarbelakanginya adalah dengan pendidikan

yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja memiliki daya nalar yang tinggi

terhadap prospek perkembangan perusahaan diwaktu mendatang.

4. Pengalaman Kerja.

Pengalaman kerja seringkali digunakan sebagai salah satu standar untuk

kegiatan promosi. Dengan alasan lebih senior, pengalaman yang dimilikipun

(40)

yang bersangkutan memiliki kemampuan lebih tinggi, gagasan lebih banyak, dan

kemampuan manajerial yang baik.

5. Inisiatif.

Untuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu, barangkali karsa

dan daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu ditawar

lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat memerlukan karsa

dan daya cipta demi kelangsungan perusahaan. Dengan demikian, pelaksanaan

promosi bagi tenaga kerja berdampak pada meningkatnya laba yang tinggi

daripada waktu sebelumnya.

2.3 Insentif

2.3.1 Pengertian Insentif

Insentif merupakan salah satu sarana motivasi yang dapat mendorong

para karyawan untuk bekerja dengan kemampuan yang maksimal, yang dikatakan

sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upah yang telah di tentukan.Pemberian

insentif bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan para karyawan dan keluarga

mereka.Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan

rencana - rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung atau tidak

langsung dengan berbagai standar kinerja karyawan atau profitabilitas organisasi.

Menurut Simamora (2004 : 514) yang dimaksud insentif adalah suatu

program yang mengaitkan bayaran dengan produktivitas kerja. Selanjutnya

(41)

diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja

dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan - tujuan

organisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa insentif

merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan

kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mereka dapat

meningkatkan produktivitas kerja dalam mencapai tujuan organisasi.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Insentif

Pada prinsipnya pemberian insentif harus memenuhi kejelasan tujuan dan

sasaran, prinsip keadilan dan prinsip kompensasi itu sendiri yang bersifat

penghargaan dan keterbukaan, dan prinsip kejelasan skala waktu. Bila bentuk

insentif sesuai dengan kebutuhan atau harapan tenaga kerja, serta dapat menutupi

kekurangan pada kondisi geografi, sarana dan fasilitas, maka insentif tersebut

dapat meningkatkan minat dan motivasi karyawan untuk dapat meningkatkan

produktivitas kerjanya. Sistem insentif disusun dan dikelola untuk memastikan

tercapainya tujuan. Tujuan yang paling utama adalah efisiensi, keadilan dan

pemenuhan. Pengembangan tujuan pembayaran insentif sangat tergantung pada

masing-masing perusahaan dan jenis usaha.

Handoko (2001 : 176) menyatakan bahwa: “Tujuan insentif pada

hakekatnya adalah untuk meningkatkat motivasi karyawan dalam berupaya

(42)

diatas dan melebihi upah dan gaji dasar”. Sedangkan menurut Nawawi (2001 :

373) menyatakan bahwa tujuan pemberian insentif adalah :

1. Sistem insentif didesain dalam hubungannya dengan sistem balas jasa

(merit system), sehingga berfungsi dalam memotivasi pekerja agar terus

menerus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya dalam

melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewajiban/tanggung jawabnya.

Sistem insentif merupakan tambahan bagi upah/gaji dasar yang diberikan

sewaktu-waktu, dengan membedakan antara pekerja yang berprestasi

dengan yang tidak/ kurang berprestasi dalam melaksanakan tugas

-tugasnya.

Dengan demikian, insentif akan sangat mempengaruhi motivasi

seseorang dalam bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

kebutuhannya, individu membutuhkan uang yang diperolehnya sebagai imbalan

dari tempat ia bekerja, dan hal ini juga akan mempengaruhi semangatnya dalam

bekerja. Selain tujuan, pemberian insentif kepada karyawan bermanfaat untuk

memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan untuk dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

Nawawi (2001:382) menyatakan bahwa manfaat pemberian insentif

adalah sebagai berikut:

1. Insentif merupakan satu paket yang dapat saling menunjang dalam

meningkatkan motivasi yang berdampak pada peningkatan produktivitas

(43)

2. Insentif dapat dijadikan suatu struktur ganjaran yang fleksibel, yang

diselenggarakan untuk merefleksikan posisi/kekuatan nyata organisasi

secara ekonomis.

3. Insentif dapat meningkatkan jaminan kesejahteraan bagi para pekerja.

4. Insentif berfungsi untuk memudahkan penarikan (rekrutmen) dan

mempertahankan pekerja yang potensial.

5. Insentif dapat mendidik pekerja secara individual untuk memahami

kedudukannya dalam memberikan kontribusi sebagai faktor yang

menentukan sukses organisasi.

2.3.3 Jenis-jenis Insentif

Menurut Sarwoto (1996 : 155) Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang

umum diberikan yaitu :

1. Insentif Finansial

Insentif Finansial merupakan insentif yang diberikan kepada karyawan

atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang berupa bonus,

komisi, pembagian laba, dan kompensasi yang ditangguhkan, serta dalam bentuk

jaminan sosial berupa pemberian rumah dinas, tunjangan lembur, tunjangan

(44)

2. Insentif Non Finansial

Insentif non financial dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain:

(a). Pemberian piagam penghargaan ; (b). Pemberian pujian lisan ataupun tertulis,

secara resmi ataupun pribadi ; (c). Ucapan terima kasih secara formal maupun

informal ; (d). Promosi jabatan kepada karyawan yang baik selama masa tertentu

serta dianggap mampu. ; (e). Pemberian tanda jasa/mendali kepada karyawan

yang telah mencapai masa kerja yang cukup lama dan mempunyai loyalitas yang

tinggi ; (f). Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya

pada mobil atau lainnya) ; (g). Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan

kerja.

Sedangkan menurut Plowman (dalam Manullang, 1996 : 32) Insentif

dapat digolongkan kedalam 3 golongan yaitu:

1. Financial Incentive

Financial Incentive merupakan pemberian sesuatu sebagai rangsangan atau daya pendorong yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi upah atau

gaji yang pantas tetapi termasuk keinginan untuk memperoleh bagian dari

keuntungan yang diperoleh perusahaan, kesejahteraan, kesehatan dan rekreasi

serta jaminan hari tua. Dengan demikian yang termasuk kedalam financial

incentive antara lain adalah: (a). Upah insentif ; (b). Kesejahteraan ; (c). Pemeliharaan kesehatan ; (d). Program rekreasi/hiburan ; (e). Sarana olahraga ;

(45)

2. Non financial Incentive

Non financial incentive merupakan rangsangan yang tidak dinilai dengan uang, yang termasuk dengan non financial incentive adalah: (a). Pemempatan

yang tetap bagi seorang pegawaib : (b). Adanya pendidikan dan pelatihan bagi

karyawan ; (c). Promosi yang berhubungan erat dengan kemanpuan para

karyawan ; (d). Pekerjaan yang terjamin ; (e). Turut sertanya pegawai dalam

pengambilan keputusan ; (f). Kondisi pekerjaan yang menyenangkan.

3. Social Incentive

Social Incentive merupakan rangsangan yang berbentuk sikap dan tingkah laku yang diberikan oleh anggota kelompok.

Selain itu, jenis-jenis insentif dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Meterial Insentif, terdiri dari: (a). Uang ; (b). Barang yang dinilai

dengan uang ; (c). Barang-barang lain.

2. Non-Material Insentif, terdiri dari: (a). Pujian ; (b). Penempatan yang

sesuai dengan keahlian ; (c). Kesempatan promosi ; (d). Rasa berpartisipasi ; (e).

Kondisi kerja yang menyenangkan ; (f). Kesehatan ; (g). Keamanan ; (h).

Perumahan ; (i). Rekreasi

3. Semi material, terdiri dari : (a). Piagam penghargaan ; (b). Diundang

pada pertemuan khusus karena keistimewaannya ; (c). Pemberian tanda

(46)

2.3.4 Pedoman Pemberian Insentif

Menurut Cascio, yang dikutip Panggabean (2002 : 92), syarat - syarat

yang patut dipenuhi dalam pemberian insentif agar dapat digunakan tujuan

pemberian insentif dapat diwujudkan terdiri atas hal - hal berikut:

1) Sederhana, peraturan dari sistem insentif haruslah singkat, jelas, dan dapat

dimengerti.

2) Spesifik, tidak cukup hanya dengan mengatakan, hasilkan lebih banyak

atau jangan terjadikecelakaan. Karyawan perlu tahu dengan tepat apa yang

diharapkan untuk mereka lakukan.

3) Dapat dicapai, setiap karyawan seharusnya mempunyai kesempatan yang

masuk akal untuk memeperoleh sesuatu.

4) Dapat diukur, sasaran yang dapat diukur merupakan dasar untuk

menentukan rencana insentif. Program dolar akan sia - sia (dan program

evaluasi akan terhambat), jika prestasi tertentu tidak dapat dikaitkan

dengan dolar yang dibebankan.

2.5 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan

Promosi jabatan merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan

kinerja karyawan agar karyawan memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan.

Hasibuan (2012) mengatakan jika kesempatan untuk dipromosikan relatif kecil

atau hampir tidak ada maka gairah kerja, semangat kerja, disiplin, dan prestasi

(47)

dipromosikan berdasarkan asas keadilan dan objektivitas, karyawan akan

terdorong bekerja giat, disiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan

dapat dicapai. Kesarinaldi (2010) mengemukakan bahwa promosi sangat

berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang berdampak

langsung kepada kinerja yang dihasilkan karyawan.

Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Chandra Bayu pada tahun

2014 dalam skripsinya yang berjudul, “Pengaruh Kompensasi Dan Promosi

Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Granesia” diperoleh hasil penelitian

bahwa kompensasi dan promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan PT Granesia.

2.6 Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan

Di dalam perusahaan sangatlah penting diterapkan atau diberikannya

insentif terhadap karyawan, hal ini dapat berguna untuk mendorong kinerja dan

dengan adanya insentif yang baik dan adil menurut karyawan sanagat membantu

perusahaan di dalam proses pencapaian sasaran yang telah ditetapkan perusahaan.

Dengan adanya pemberian insentif yang diberikan oeh perusahaan kepada

karyawan akan sangat membantu di dalam menganalisis kinerja karyawan dan

membantu perusahaan dalam peningkatan dan kinerja yang tinggi dalam bekerja.

Insentif merupakan salah satu alat pendorong dalam meningkatkan semangat kerja

karyawan. Oleh sebab itu, pemberian insentif kepada seorang karyawan

hendaknya sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh karyawan tersebut cukup

(48)

Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Dynta Arimurti pada tahun

2003 di dalam skripsinya yang berjudul,” Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja

Sumber Daya Manusia (Menurut Persepsi Karyawan) Pada PT Telekomunikasi

Tbk Bandung” diperoleh hasil penelitian bahwa insentif mempunyai pengaruh

cukup besar terhadap kinerja Sumber Daya Manusia pada PT. Telekomunikasi

Indonesi Tbk Bandung di mana pemberian insentif yang diselenggarakan selama

ini oleh PT. Telekomunikasi Indonesi Tbk Bandung merupakan salah satu upaya

peningkatan produktivitas kerja dan efisiensi biaya sehingga laba bersih yang

dihasilkan perusahaan terus meningkat. Dan dalam pelaksanaannya di perusahaan

ini telah berjalan dengan baik dan tepat. Hal ini dibuktikan dengan melihat hasil

pengolahan data berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada karyawan

sebagai responden di mana pemberian insentif yang telah dilakukan perusahaan

bukan hanya disesuaikan dengan kemampuan perusahaan tetapi juga disesuaikan

dengan kebutuhan karyawan dan kemampuan kerja karyawan itu sendiri, sehingga

pelaksanaan pemberian insentif menjadi lebih efektif.

2.7 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

(49)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama/T ahun

Judul Tujuan Penelitian Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh insentif terhadap kinerja Sumber Daya Manusia kuesioner, didapat hasil yang menunjukan ndonesia TbkBandung. Yunita

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis sistem promosi jabatan pada Divisi HR&GA PT ITP, Tbk Citeureup.

2. Menganalisis kinerja karyawan Divisi HR&GA PT ITP, Tbk Citeureup.

3. Menganalisis pengaruh sistem promosi jabatan terhadap kinerja karyawan pada Divisi HR&GA PT ITP, Tbk Citeureup.

4. Memberikan implikasi manajerial dari pengaruh sistem promosi jabatan bagi peningkatan kinerja karyawan pada Divisi HR&GA PT ITP, Tbk Citeureup.

Tekinik analisi paling besar, yaitu asas promosi jabatan, dasar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan promosi jabatan terhadap peningkatan kinerja karyawan pada bagian Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan promosi jabatan terhadap kinerja karyawan pada PT. Taspen (persero) Kantor Cabang Utama Medan..

(50)

Kinerja SDM menurut Mangkunegara (2005 : 9) merupakan istilah yang

berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pada dasarnya motivasi kerja

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya

(internal) maupun motivasi di luar dirinya (eksternal).

Menurut Hasibuan (2005 : 113) salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah promosi. Menurut Siagian (2005 : 169), menyatakan bahwa

promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke

pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki

jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar.

Menurut Nawawi (2001 : 382) faktor lain yang mampu meningkatkan

kinerja adalah pemberian insentif. menurut Panggabean (2004 : 89) insentif

merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang

dapat bekerja melampaui standart yang telah ditentukan.

Kerangka pemikiran yang diterjemahkan dalam diagram struktur seperti

pada gambar 2.1

Sumber : Hasibuan (2005:113), Nawawi (2001:382) Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Promosi Jabatan (X1)

(51)

3.1 Bentuk Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakanpendekatan kuantitatif dan dibantu dengan program SPSS versi

15.0, jenis penelitian ini memperoleh informasi yang akurat mengenai promosi

jabatan dan insentif yang diberikan perusahaan kepada karyawan melalui evaluasi

kinerja dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para karyawan untuk

memperoleh data yang akurat. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari

informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan mengidentifikasi

masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan

kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan (Wahyuni dan Mulyono, 2006).Pendekatan tersebut

digunakan untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif

terhadap kinerja karyawan

3.2 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah Kantor Pusat PT Bank Sumut Jl. Imam

Bonjol No. 18 Medan.

3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Ikhsan, dkk (2014 : 105) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Sedangkan menurut Azuar Juliandi & Irfan (2013 : 50 )

Populasi adalah totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah

penelitian. Populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain seperti

hewan, benda, waktu, dan lain sebagainya. Tujuan diadakan Populasi juga bukan

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Indikator
Tabel 3.2 Skor Penilaian
Gambar 4.1 Logo PT Bank SUMUT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.BPR Pijer Podi Kekelengen Kantor Cabang Medan...

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah: Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya Pada PT Bank SUMUT CAPEM Pusat

mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Koordinasi, Evaluasi Kerj a Dan Pelatihan SDM Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama

Adapun populasi penelitian ini adalah karyawan tetap Pengaruh Stres Kerja dan Bebean Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PTi. Bank Sumut (Kantor Cabang) Sukaramai

KEBIJAKAN ROTASI DAN PROMOSI JABATAN DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA.. KARYAWAN PADA BANK BJB KANTOR CABANG

Petunjuk Pengisian Lingkarilah () pada salah satu jawaban yang paling. sesuai dengan

Taspen (persero) Kantor Cabang Utama Medan, I Zalukhu dan seluruh karyawan bagian MSDM yang telah meluangkan waktu dan tenaganya membantu penulis dalam memberikan informasi

karyawan terhadap promosi jabatan di Bank Mandiri Retail Cabang Pusat