• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATEMATIKA TEKNIK 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MATEMATIKA TEKNIK 1"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MATEMATIKA TEKNIK 1

3 SKS

TEKNIK ELEKTRO UDINUS

(2)

BAB I

BILANGAN KOMPLEKS

Dengan memiliki sistem bilangan real ℝ saja kita tidak dapat menyelesaikan persamaan x2 +1=0. Jadi

(3)

BILANGAN KOMPLEKS DAN OPERASINYA

Definisi 1

Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk: a + bi atau a + ib, a dan b bilangan real dan i2 = 1.

Notasi

Bilangan kompleks dinyatakan dengan huruf z, sedang huruf x dan y menyatakan bilangan real. Jika z = x + iy menyatakan sembarang bilangan kompleks, maka x dinamakan bagian real dan y bagian imajiner dari z.

Bagian real dan bagian imaginer dari bilangan kompleks z biasanya dinyatakan dengan Re(z) dan Im(z).

(4)

OPERASI HITUNG PADA BILANGAN KOMPLEKS

DEFINISI 2

Bilangan kompleks z1=x1+iy1 dan bilangan kompleks z2=x2+iy2 dikatakan sama, z1=z2, jika dan hanya jika x1=x2 dan y1=y2.

DEFINISI 3

Untuk bilangan kompleks z1=x1+iy1 dan z2=x2+iy2 jumlah dan hasilkali mereka berturut-turut didefinisikan sbb:

(5)

Himpunan semua bilangan kompleks diberi notasi ℂ

Jadi ℂ = { z | z = x + iy, x∈ℝ, y∈ℝ }.

Jika Im(z)=0 maka bilangan kompleks z menjadi

bilangan real x, sehingga bilangan real adalah keadaan

khusus dari bilangan kompleks, sehingga ℝ⊂ℂ . Jika

Re(z)=0 dan Im(z)≠0, maka z menjadi iy dan

dinamakan bilangan imajiner murni. Bilangan imajiner

murni dengan y=0, yakni bilanga i, dinamakan satuan

imajiner.

(6)

Sifat-sifat lapangan bilangan kompleks

Himpunan semua bilangan kompleks bersama operasi penjumlahan dan perkalian (ℂ ,+,•) membentuk sebuah lapangan (field). Adapun sifat-sifat lapangan yang berlaku pada bilangan kompleks z1,z2 dan z3 adalah sebagai

berikut:

1. z1+z2∈ℂ dan z1•z2∈ℂ . (sifat tertutup)

2. z1+z2= z2+z1 dan z1•z2= z2•z1 (sifat komutatif) 3. (z1+z2)+z3= z1+(z2+z3) dan (z1•z2) •z3= z1•(z2•z3)

(sifat assosiatif)

4. z1•(z2+z3)=(z1•z2)+(z1•z3) (sifat distribtif)

(7)

6. Ada 1=1+i0∈ℂ , sehingga z•1=z (1elemen netral perkalian

7. Untuk setiap z=x+iy, ada –z=–x–iy) sehingga z+(–z)=0

8. Untuk setiap z=x+iy, ada z-1=sehingga

z•z-1=1.

Tugas: Buktikan sifat-sifat 1 – 8 menggunakan definsi yang telah diberikan.

(8)

Contoh soal:

1. Jika z1=x1+iy1 dan z2=x2+iy2,

buktikan bahwa: z1 – z2= (x1 – x2)+i(y1 – y2) 2. Diketahui: z1=2+3i dan z2=5–i.

tentukan z1 + z2, z1 – z2 , z1z2, dan

2 1

(9)

Kompleks Sekawan

Jika z = x + iy bilangan kompleks, maka bilangan

kompleks sekawan dari z ditulis , didefinisikan sebagai = (x,–y) = x – iy.

Contoh:

sekawan dari 3 + 2i adalah 3 – 2i , dan sekawan dari 5i adalah –5i.

Operasi aljabar bilangan kompleks sekawan di

dalam himpunan bilangan kompleks memenuhi sifat-sifat berikut :

9

(10)

Teorema 1 :

a. Jika z bilangan kompleks, maka :

1.

2.

3.

4. z z

Re(z)

 

2 Im(z)

2

) z Im( 2

z z

) z Re( 2

z z

z z

 

 

 

(11)
(12)

Interpretasi Geometris Bilangan Kompleks

Karena z = x + iy dapat dinyatakan sebagai z= (x,y), merupakan pasangan terurut bilangan real, maka z dapat digambarkan secara geometri dalam koordinat Kartesius sebagai sebuah titik (x,y). Pemberian nama

untuk sumbu x diubah menjadi sumbu Real dan sumbu y diubah menjadi sumbu Imajiner. Bidang kompleks

(13)

13

Re Im

) y , x ( z

O

Argan Bidang

(14)

Im

Re

2

z

1

z

O

2 1 z

(15)

15

Re Im

2

z

2

z

1

z

2 1 z

(16)

Tugas :

Diketahui z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i. Gambarkan pada bidang kompleks (bidang argand), z1, z2, z1+ z2, z1- z2,

2 1

2 1

2

1, z , z z , z z

(17)

Modulus (Nilai Mutlak) dari Bilangan Kompleks Definisi 4 :

Jika z = x+iy = (x,y) bilangan kompleks, maka modulus dari z, ditulis z = x+iy =

Arti geometri dari modulus z adalah merupakan jarak dari titik O(0,0) ke z = (x,y). Akibatnya, jarak antara dua bilangan kompleks z1 =x1+iy1 dan z2 = x2+iy2 adalah

17 2

2 y

x 

2 2 1

2 2

1 x ) (y y )

x

(18)

Selanjutnya apabila z1 =x1+iy1 dan r real positif,

maka z – z1 = r merupakan lingkaran yang berpusat di

titik z1 dengan jari-jari r.

Bagaimanakah dengan z – z1 < r dan z – z1 > r

(19)

Teorema 2 :

(20)

B. Jika z1, z2 bilangan kompleks, maka berlaku :

Tugas : Buktikanlah teorema A di atas dengan memisalkan z = x+iy, kemudian berdasarkan hasil A, buktikan juga teorema B !

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Bentuk Kutub (Polar) dan Eksponen dari Bilangan Kompleks

Selain dinyatakan dalam bentuk z = x+iy = (x,y), bilangan kompleks z dapat dinyatakan pula dalam bentuk koordinat kutub atau Polar, yaitu z = (r,).

25

Im

Re ) , r ( ) y , x (

z   

r z 

(26)

Adapun hubungan antara keduanya, dan adalah :

x = r cos , y = r sin,

sehingga  = arc tan

 adalah sudut antara sumbu x positif dengan oz

didapat juga

Jadi, bentuk kutub bilangan kompleks z adalah z = (r, ) = r(cos  + i sin ) = r cis .

dan sekawan dari z adalah = (r, -) = r(cos  ).

     

x y

z y

x

r  2  2 

) y , x

(27)

Definisi 5 :

Pada bilangan kompleks z = (r, ) = r(cos  + i sin ), sudut  disebut argument dari z, ditulis arg z. Sudut  dengan 0  < 2 atau - <    disebut argument

utama dari z, ditulis  = Arg z. Pembatasan untuk sudut  tersebut dipakai salah satu saja.

Definisi 6 :

Dua bilangan kompleks z1 = r1(cos 1 + i sin 1) dan z2 = r2(cos 2 + i sin 2) dikatakan sama, jika r1 = r2, dan 1 = 2.

(28)

Selain penulisan bilangan kompleks z = (x , y) = (r, ) = r(cos  + i sin ) = r cis , maka anda dapat menuliskan z dalam rumus Euler (eksponen), yaitu z = rei, dan sekawannya adalah re-i.

Tugas: Buktikan bahwa ei = cos  + i sin , dengan

(29)

Contoh :

Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam bentuk polar dan eksponen !

(30)

Contoh :

Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam bentuk polar dan eksponen !

Jawab :

z = 1 + i, r = , tan  = 1, sehingga  = 45⁰=  Jadi z = (cos 2 + i sin ) = cos  =

4 1

41

2

41

2 e4i

(31)

Pangkat dan Akar dari Bilangan Kompleks Perkalian dan Pemangkatan

Telah kita ketahui bahwa bilangan kompleks dalam bentuk kutub adalah z = r(cos  + i sin ).

Jika z1 = r1(cos 1 + i sin 1) & z2 = r2(cos 2 + i sin 2), maka kita peroleh hasil perkalian keduanya sebagai berikut :

z1 z2 = [r1(cos 1 + i sin 1)][r2(cos 2 + i sin 2)] z1 z2 = r1 r2 [(cos 1 cos 2 - sin1sin 2) +

i (sin 1 cos 2 + cos 1sin 2)]

z1 z2 = r1 r2 [cos (1 + 2 ) + i sin (1 + 2)]

(32)

Dari hasil perkalian tersebut diperoleh: arg(z1 z2) = 1 + 2 = arg z1+ arg z2

Pertanyaan :

Bagaimanakah jika kita perkalikan z1 z2 . . . zn dan

(33)

Jika diketahui:

z1 = r1(cos 1 + i sin 1) z2 = r2(cos 2 + i sin 2)

zn = rn(cos n + i sin n), untuk n asli,

maka secara induksi matematika, diperoleh rumus

perkalian z1 z2 … zn = r1 r2 …rn[cos (1 + 2+…+n) + i sin (1 +

2+…+n)] .

Akibatnya jika, z = r(cos  + i sin ) maka

zn = rn (cos n+ i sin n). . . . .1

Khusus untuk r = 1, disebut Dalil De-Moivre

(cos  + i sin )n = cos n+ i sin n, n asli.

33

(34)

Pembagian:

Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai

berikut:

Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan

sekawan penyebut, yaitu r2(cos 2 - i sin 2), maka

diperoleh : [cos (1 - 2 ) + i sin (1 - 2)]

Dari rumus di atas diperoleh:

(35)

Akibat lain jika z = r(cos  + i sin ),

maka:

Untuk: .

Setelah pembilang dan penyebut dikalikan sekawan penyebut, maka didapat :

(36)

Dari 1 dan 2 diperoleh:

, Dalil De-Moivre

berlaku untuk semua n bilangan bulat. )

n sin( i

) n cos( r

(37)

Contoh: Hitunglah :

Jawab :

Misalkan maka

(38)

Akar Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks z adalah akar pangkat n dari bilangan kompleks w, jika zn = w, dan ditulis . Jika z = (cos +i sin) akar pangkat n dari bilangan

kompleks w = r(cos+i sin), maka dari zn = w diperoleh: n(cosn +i sinn) = r(cos+i sin), sehingga n = r dan n= +2k , k bulat.

Akibatnya dan

Jadi . . .

n 1

w z 

n 1

r

(39)

Jadi, akar pangkat n dari bilangan kompleks w = r(cos+i sin) adalah:

z = [cos( ) + i sin ( )],

k bulat dan n bilangan asli.

Dari persamaan zn = w, ada n buah akar berbeda yang memenuhi persamaan itu.

Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,…,(n-1);

0  < 2, sehingga diperoleh z

1,z2,z3,…,zn sebagai akar ke-n dari z.

39

n 1

r  n2k  n2k

n k 2 

(40)

Contoh :

Hitunglah (-81)1/4

Jawab :

Misalkan z = (-81)1/4, berarti harus dicari penyelesaian

persamaan z4 = -81.

Tulis z = (cos +i sin) dan –81 = 81(cos1800+i sin1800),

sehingga 4(cos4+i sin4) = 81(cos1800+i sin1800),

diperoleh 4 = 81, atau= 3 dan .

Jadi z = 3[cos( )+i sin( )]

Keempat akar yang dicari dapat diperoleh dengan

4 k 2 

   

4 k 2 

 

4 k 2 

(41)

Latihan Soal Bab I

1. Buktikan Teorema 1 dengan memisalkan

z = (x,y) = x + iy.

2. Diketahui z1 = 6 + 5i dan z2 = 8 – i.

Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2

3. Jika z = -1-i, buktikan z2 + 2z + 2 = 0.

4. Cari bilangan kompleks z yang memenuhi

sifat: a. z-1 = z dan b.

5. Buktikan untuk setiap z bilangan kompleks

berlaku : z1. + .z2 = 2Re(z1. )

6. Hitung jarak antara z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i.

41

z

z

1

z

2

(42)

7.Gambarkan pada diagram argand dan sebutkan nama kurva yang terjadi : a. z – 5 = 6 dan z – 5 > 6

b. z + i = z – i c. 1 < z – i < 3

8.Nyatakan bilangan kompleks z = 2 -2i dalam bentuk polar dan eksponen !

9. Hitunglah (-2+2i)15

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk graf C n tidak memiliki himpunan label sisi genap dan himpunan label titik ganjil karena pada graf C n jumlah banyaknya titik dan sisi bernilai genap, maka

(1) Pendapat dan pertimbangan masyarakat untuk rencana teknis bangunan gedung tertentu dan/atau kegiatan penyelenggaraan yang menimbulkan dampak penting terhadap

(1) Melaksanakan kegiatan dana bantuan Penyelenggaraan PAUD Inklusi dan Taman Kanak-Kanak Luar Biasa sesuai dengan proposal yang disetujui Direktorat Pembinaan

(Afwadzi, Sehingga, kajian hadis misoginis khususnya istri bersujud kepada suami dapat dipahami dengan melalui hermeneutika Gadamer (Sunarto -

Hasil penelitian terhadap perempuan (istri) pegawai tetap di Universitas HKBP Nommensen (Sihotang Maria, 2010), bahwa motivasi mereka bekerja untuk membantu

Kemampuan komunikasi, pengetahuan, dan wawasan yang luas serta bekerja secara tim sangat membantu seorang desainer game yang berperan dalam menjembatani antara dunia

Pada skripsi yang dikaji terdapat percobaan dengan faktor numerik akan tetapi analisis terhadap model rumusan masalah menggunakan DMRT, hal ini kurang tepat, sebaiknya