• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Positioning dan Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Agya di AUTO2000 Gatot Subroto Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Positioning dan Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Agya di AUTO2000 Gatot Subroto Medan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian Responden yang terhormat,

Saya adalah mahasiswa program studi Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara yang sedang menyusun penelitian berjudul “PengaruhPositioning dan Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Agya di AUTO2000 Gatot Subroto Medan”. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan baik. Atas kesediaan Bapak/Ibu Saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden

No responden : ... (diisi oleh peneliti)

Jenis kelamin : Pria Wanita

Usia : 21–25 Tahun

26–30 Tahun 31–35 Tahun 36–40 Tahun 41–45 Tahun

Pendidikan terakhir (yang sedang berlangsung saat ini) :

SMP/SMA D3

S1 S2/S3

Pekerjaan :

Mahasiswa Peg. Swasta

Peg. Negeri Wiraswasta

(2)

Kisaran penghasilan Anda dalam satu bulan : ≤ Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.001–Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.001–Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.001–Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.001- Rp. 9.000.000 ≥ Rp. 9.000.001

II. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda checklist (√) pada pilihan pertanyaan yang anda anggap paling

sesuai. Setiap responden diharapkan hanya memilih 1 jawaban. Keterangan ;

SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Cukup Setuju TS : Tidak Setuju

(3)

Lampiran 2

Jawaban Angket Uji CobaPositioning(X1)

(4)

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas VariabelPositioning

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

P1 20.20 7.476 .656 .795

P2 20.20 7.200 .734 .777

P3 20.00 8.069 .640 .800

P4 20.00 8.759 .438 .836

P5 20.30 7.803 .552 .817

(5)

Lampiran 3

Jawaban Angket Uji Coba Inovasi (X2)

(6)

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Variabel Inovasi

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

P1 19.77 6.047 .571 .659

P2 19.87 6.602 .414 .701

P3 19.67 6.713 .450 .695

P4 19.77 5.771 .460 .690

P5 20.13 5.361 .506 .677

(7)

Lampipran 4

Jawaban Angket Uji Coba Keputusan Pembelian (Y)

(8)

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

P1 26.03 13.137 .807 .845

P2 26.30 14.217 .533 .877

P3 25.90 15.128 .499 .877

P4 25.77 12.944 .875 .838

P5 25.73 13.720 .678 .860

P6 25.87 14.533 .647 .863

P7 25.93 14.271 .609 .867

(9)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Barczak, G dan K.B. Kahn. 2007. Verivication and Validation of an NPD Best Practis Framework, paper presented at 14th International Product Development Management Conference, Porto

Dhewanto, Wawan dkk. 2014.Manajemen Inovasi–Peluang Sukses Menghadapi Perubahan.Yogyakarta. Penerbit Andi

Ghozali, Imam, 2005,Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta. CAPS ( Center for Academic Publishing Service)

Kotler, Philip. 2007.Prinsip-Prinsip Pemasaran.Jakarta: Erlangga

2009.Manajemen Pemasaran. Jakarta. Penerbit Erlangga

Rumelt, P. Richard. 2015. Good Strategy/Bad Strategy. Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia.

Slamet, Franky dkk. 2014.Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta. Penerbit Indeks

Sungadji, Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian.Yogyakarta. Penerbit Andi

Sugiyono (2010). “Manajemen Pemasaran-Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta.

. 2011.Statistika untuk Penelitian(Cetakan ke-14).Bandung: Alfabeta.

Sangadji dan Sopiah. 2010. Metode Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta. Penerbit Andi

(10)

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan.Jakarta. Penerbit Prenadamedia Group

Jurnal dan Skripsi : Jurnal :

Umaternate, M.I. Maulana dkk. 2014. Promosi, Harga dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal NIKE di TOKO AKBAR ALI SPORT MANADO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 1381-1392

Skripsi :

Susanto, Agus. 2013. Pengaruh Promosi, Harga, dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Tulis Karangmlati Demak. Semarang: Juurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Mustain, Laely Hasma. 2012. Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Starbucks Coffee di Makassar. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.

Oktaviani Renita. 2015. Pengaruh Strategi Diferensiasi, Promosi, dan Positioning Terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli ProdukPure It Unilever (Studi pada Pelanggan Carrefour Mall Panakukang Makassar). Makassar: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar

(11)

Sumber Internet :

http://www.kemenperin.go.id/, diakses pada tanggal 08 Desember 2015

http://auto2000.co.id/page/sekilas_auto2000, diakses pada tanggal 08 Desember 2015

http://singindo.com/2015/01/27/lcgc-terlaris-di-indonesia-tahun-2014/, diakses pada tanggal 08 Desember 2015

http://ayuukawaii.blogspot.co.id/2010/02/uji-validitas-dan-reliabilitas.html, diakses pada tanggal 14 Desember 2015

http://dataolah.blogspot.co.id/2012/03/uji-validitas-dan-reliabilitas.html, diakses pada tanggal 15 Desember 2015

http://kentangtahu.blogspot.co.id/2012/06/snowball-sampling.html, diakses pada tanggal 14 Maret 2016

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan realitas sosial; objektif dapat

diukur (Yusuf:2014). Penggunaan penelitian kuantitatif dengan instrument yang

valid dan reliabel serta analisis statistik yang sesuai dan tepat dapat membuat hasil

penelitian yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada AUTO2000 yang terletak di Jalan Gatot

Subroto No. 220 Medan. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah konsumen yang sudah

melakukan pembelian mobil Toyota Agya sebanyak 210 pembeli.

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011 : 62) sampel adalah bagian dari jumlah dan

(13)

sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh

Slovin sebagai berikut :

n= N

1 +Ne2

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : nilai kritis ( presentase tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah 10%

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil pada

penelitian ini adalah :

n = 210 1 + 210 (0,1)2

= 67,74

Maka dengan demikian jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 68, untuk

memudahkan penelitian sampel yang diambil sebanyak 70 orang.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara non probabilitas

sampling,meliputi:

1. Snowball Sampling, yaitu suatu penarikan sampel yang dilakukan secara berantai (multi level) kepada konsumen yang memiliki Toyota Agya.

2. Purposive Sampling, Teknik pengambilan sampel dengan

(14)

3.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2011:86). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ha : Terdapat pengaruhpositioningdan inovasi terhadap keputusan

pembelian konsumen.

2. Ho : Tidak terdapat pengaruh positioningdan inovasi terhadap

keputusan pembelian konsumen.

3.5. Definisi Konsep

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan difinisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu :

1. Positioning, menurut Kotler dan Keller (2009:262) positioning adalah

tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan

tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran.

2. Inovasi produk, pengertian inovasi menurut Kotler dan Keller (2009) adalah

produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang.

3. Keputusan pembelian, menurut Peter dan Olson (Sungadji:2013) pengambilan

keputusan pembelian konsumen adalah proses pemecahan masalah yang

diarahkan pada sasaran.

3.6. Definisi Operasional

(15)

Tabel 3.1.

Tabel Definisi Operasional

No Variabel Indikator Definisi Operasional

1.

Positioning

( X1)

1. Atribut Produk

posisi produk dirancang

dengan menonjolkan satu

atau beberapa atribut

featurescustomer

benefits yang

dihubungkan dengan

merek.

2. Harga dan kualitas

posisi produk dirancang

dengan menggunakan

harga dan kualitas yang

paling rendah sampai

paling tinggi

1. Produk baru bagi dunia

dimana produk sejenis

belum pernah dibuat oleh

pihak lain

2. Perbaikan dan revisi produk yang

telah ada

produk baru yang

memberikan kinerja yang

lebih baik

3. Tambahan pada lini produk yang

telah ada

(16)

3.

individual seperti jenis

kelamin, usia,

pendapatan, dan

pekerjaan.

2. Persepsi

merupakan proses

masukan informasi untuk

menghasilkan makna.

3. Peran dan pengaruh keluarga

kebiasaan yang

diterapkan keluarga sejak

kecil.

4. Budaya dan subbudaya

bagaimana seseorang membeli dan menggunakan produk

Sumber: Data diolah peneliti

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan-keterangan serta

fakta-fakta yang dibutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Primer (Primary Data)

Pengumpulan Data Primer (Primary Data) yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk

mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu dilakukan

dengan menggunakan :

a. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan

(17)

b. Observasi ( Pengamatan)

Observasi dilakukan secara langsung di lokasi yang menjadi objek

penelitian guna mendapatkan data primer.

2. Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data)

Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data), yaitu teknik pengumpulan data yang telah dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer. Penulis

menggunakan cara untuk memperoleh data sekunder sebagai berikut :

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku buku, karya ilmiah serta

pemdapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan

masalah yang akan diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau

dokumen-dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain

yang terkait dengan penelitian.

3.8. Teknik Penentuan Skor

Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka peneliti

membutuhkan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan

dengan SkalaLikertuntuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan

(18)

1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2. Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 4

3. Untuk pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3

4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5. Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel tersebut

akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut :

Interval= skor tertinggi–skor terendah

banyak bilangan

Interval = 5 - 1

5

= 0,75

Interval 0,75 dan dibulatkan menjadi 0,8

Dengan interval 0,8 maka kategori jawaban responden masing-masing

variabel dapat diklasifikan sebagai berikut :

1. Skor untuk kategori sangat baik : 4,21–5,00

2. Skor untuk kategori baik : 3,41–4,20

3. Skor untuk kategori cukup : 2,61–3,40

4. Skor untuk kategori kurang : 1,81–2,60 5. Skor untuk kategori sangat kurang : 1,00–1,80

(19)

3.9. Teknik Anal

Teknik analis merupakan suatu peng dihitung dengan jumla 3.9.1. Uji Validitas

Menguji vali

suatu instrument se

penguraian validitas,

maka suatu item instr

data yang tidak valid,

instrumen.

Kriteria dalam menent

Jika rhitung > rtabel m

Jika rhitung < rtabel m

3.9.2. Uji Reliabili

Uji realibilit

penggunaannya. Instrum

beberapa kali untuk

sama, atau jika jawa

stabil dari waktu ke w

alisis Data

lisis yang digunakan adalah teknik analisis data pengukuran yang digunakan dalam suatu peneli lah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka tas

aliditas berarti menguji sejauh mana ketepatan

sebagai alat ukur variabel penelitian. Dal

s, digunakan alat bantu software statistc. Jika nstrumen yang diuji korelasinya valid. Sebalikny

lid, maka data tersebut akan dikeluarkan ata

nentukan validitas suatu kuisioner adalah sebaga

l maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)

l maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signif

ilitas

bilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya

nstrument yangreliable adalah instrument yang uk mengukur objek yang sama akan menghasi

waban seseorang terhadap pertanyaan adalah

waktu. Uji ini juga digunakan untuk mengeta

ta kuantitatif yang nelitian yang dapat

ka-angka.

an atau kebenaran

alam melakukan

ka nilai sig α 0.05,

knya jika diperoleh

atau dibuang dari

gai berikut:

n).

nifikan).

ya ukuran dalam

ng bila digunakan

hasilkan data yang

ah konsisten atau

(20)

adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang

dipakai. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari

hasil statistik Cronbach Alpha (α ). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilaicronbach alpha> 0,60 (Ghozali, 2005).

3.9.3. Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah dan membahas data

serta menguji hipotesis adalah dengan analisis regresi berganda. Teknik analisis

berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian tersebut memiliki dua

variabel independen dan satu variabel dependen.

Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana : Y = α + β 1X1 + β 2X2 +e

Y = Keputusan Pembelian

α = Konstanta

β 1, β 2 = Koefisien regresi

X1 = Positioning

X2 = Inovasi

e = Standar Error

3.9.4. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov

(21)

probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig. (2-tailed)>0,05) maka data adalah normal.

2. Uji Multikolineritas

Multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Cara yang

digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (

Variance Inflasi Faktor/VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5.

3. Uji Heterokedastisitas

Pada prinsipnya pengujian Heteroskedastisitas adalah untuk melihat

apakah terjadi gangguan yang berbeda dari suatu pengamatan. Untuk

mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

metode formal yaitu melalui pendekatan grafik.

3.9.5. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial ( uji t )

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel

bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apakah variabel

positioning (X₁) dan Inovasi (X₂) mempunyai pengaruh yang positif serta

signifikan terhadap variabel terikat atau dependen variabel (Y) yaitu Keputusan

Pembelian. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat (α ) = 0.05

ditentukan sebagai berikut:

a. T hitung > t table berarti H0 ditolak atau Ha diterima.

(22)

Uji t bisa dilihat pada tingkat signifikansinya yaitu:

a. Jika tingkat signifikan > 0.05 maka H0 diterima atau Ha ditolak.

b. Jika tingkat signifikan≤ 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.

2. Uji Simultan ( Uji F )

Jika H₀: b₁= b₂= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu positioning dan inovasi terhadap

keputusan pembelian. Sebaliknya jika H₀ : b₁ ≠ b₂ ≠ 0, artinya secara serentak

mempunyai pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan (α ) =

0.05 ditentukan sebagai berikut:

a. Jika tingkat signifikan F hitung > 0.05 maka H0 diterima atau Ha ditolak.

b. Jika tingkat signifikan F hitung≤ 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel bebas yaitu positioning dan inovasi dalam menerangkan

variabel terikat yakni keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu.

a. Jika R2 berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R ≤ 1), maka variabel

bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel terikat (Y) .

b. Jika R2 = 0, maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan variabel

(23)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat AUTO2000 Gatot Subroto Medan

PT. Astra International Tbk AUTO2000 adalah suatu perusahaan yang

bergerak dibidang pendistribusian mobil, service, dan suku cadang yang didirikan

di Bandung pada tanggal 20 Februari 1957. Pada tanggal 11 Juli 1969 Pemerintah

Negara Indonesia memberikan izin kepada perusahaan PT. Asra International Inc.

yang merupakan induk dari perusahaan Astra group untuk menjadi agen tunggal

kendaraan bermotor merek Toyota di wilayah Indonesia.

Pada pertengahan tahun 1970, PT. Astra International Inc. membentuk

division baru dalam perusahaan dengan nama Toyota Division dengan tugas khusus untuk mendistribusikan pemasaran kendaraan dengan merek Toyota.

Pembentukan divisi ini didasarkan pada kenyataan bahwa perkembangan

pemasaran kendaraan merek Toyota yang sangat pesat pada waktu itu disamping

untuk meningkatkan pelayanan dan jangkauan pemasaran yang lebih luas kepada

peminat kendaraan merek Toyota.

Pada tanggal 13 April 1971 didirikan sebuah perusahaan baru dengan

nama PT. Toyota Astra Motor (PT.TAM) yang merupakan perusahaan patungan

antara PT. Astra International Inc. dengan PT. Gaya Motor Indonesia yang

bergerak dibidang perakitan kendaraan bermotor dari berbagai jenis dan merek

PT. Toyota Astra Motor. Setelah PT. Toyota Astra Motor berdiri maka sistem

(24)

sekarang dialihkan pada PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang berdiri pada

tanggal 1 Januari 1976 ynag berpusat di Jakarta.

PT. Astra International Tbk, Toyota Sales Operation atau yang lebih

dikenal dengan nama AUTO2000, pertama kali didirikan pada tahun 1975 dengan

nama PT. Astra Motor Sales yang berkantor pusat di Jl. Gaya motor No. 3 Sunter

II Jakarta Utara. Pada tahun 1989 karena PT. Astra International Inc. akan go

public, maka diadakan efisiensi. PT. Astra Motor merger dengan PT. Astra International Inc. pada tanggal 1 September 1989. PT. Toyota Astra Motor

menjadi satu divisi Toyota Sales Operation yang dikenal dengan AUTO2000.

AUTO2000 bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa kendaraan

merek Toyota. Penjualan kendaraan merek Toyota ditangani olehVehicle Division

yang berkantor pusat di Jakarta dan untuk seluruh cabang-cabang ditangani oleh

Sales Departemen masing-masing cabanng. Untuk menjunjung penjualannya

divisi ini juga menjual suku cadang asli kendaraan merek Toyota (ToyotaGenuine

Part) yang ditangani langsung oleh masing-masing Part Departemen.

PT. Astra AUTO2000 Cabang Medan mulai beroperasi pada tanggal 1

Februari 1979 beralamat Jl. Sisingamangaraja No. 8 Medan dan Jl. Gatot Subroto

Km. 5,5 No. 220 Medan, dimana Cabang Gatot Subroto merupakan penyalur

tunggal suku cadang Toyota untuk di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

4.1.2. Visi dan Misi PT. Astra International Tbk. AUTO200

1. Visi :

a. Menjadi mitra usaha yang terpercaya bagi seluruhstakeholder.

(25)

2. Misi :

a. Memberikan fasilitas yang bertaraf Internasional untuk kepuasan

pelanggan .

b. Memberikan pelayanan terbaik kepaa setiap pelanggan

c. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan bagian yang menggambarkan tentang

tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personalia atau kelompok dalam

mencapai tujuan. PT. Astra Interantional Tbk. AUTO2000 Cabang Medan

dipimpin oleh seorang kepala cabang yang bertanggung jawab dan memegang

wewenang tinggi untuk memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan cabang.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Cabang dibantu oleh beberapa kepala

departemen. Setiap departemen memiliki anggota yang siap melaksanakan tugas

(26)

GAMBAR 4.1

Struktur Organisasi PT. Astra International Tbk. AUTO2000 Medan

Sumber : PT. Astra Interantional Tbk. Auto2000 Cabang Medan

(27)

4.1.4. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian aktivitas kerja atau tugas dari masing-masing bagian adalah

sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

a. Menerapkan, mengatur, dan mengkoordinir pelaksana kegiatan disetiap

departemen

b. Mengambil kebijakan-kebijakan tertentu sehubungan dengan kelancaran

usaha

c. Membina hubungan baik dengan berbagai mitra usaha, baik di instansi

pemerintahan maupun swasta

2. CRC (Customer Relation Coordinator)

Tugas dan fungsi CRC adalah mengelola segala aktivitas yang behubungan

dengan informasi perusahaan dan menangani langsung hubungan

perusahaan dengan customer, baik itu tentang informasi produk, keluhan

dan juga permasalahan yang lain yang mengurangi kepuasan pelanggan.

3. Kepala Penjualan

a. Merencanakan, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan

penjualan.

b. Bertanggungjawab untuk meningkatkan jumlah unit barang yang dijual

c. Mempersiapkan perkiraan anggaran penjualan

d. Mengoptimalkan ketersediaan barang yang dijual

e. Menyusun anggaran produksi tahunan

(28)

4. Kepala Administrasi

a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi dan keuangan perusahaan

b. Membuat perkiraan dana yang dibutuhkan dan mendukung seluruh

aktivitas PT. Astra International Tbk.

c. Melakukan pembinaan dan pengembangan serta memberikan motivasi

kepada bawahannya agar berkembang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

d. Menjaga dan memonitor penggunaan dan guna untuk menghindari

penyalahgunaan.

5. Kepala Bengkel

a. Merencanakan dan mengatur jalannya operasional bengkel.

b. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan bengkel misalnya

dalam kegiatan perbaikan danservice.

c. Meningkatkan mutu perbaikan danservice.

6. Instruktur Bengkel

Tugas dan fungsi instruktur bengkel adalah mengelola urusan bengkel

secara intern

7. Foreman

Tugas dariforeman adalah membuat diagnosa atau analisis kerusakan pada

mobil dan membagi tugas ke mekanik.

8. Mekanik

Tugas dari mekanik adalah memperbaiki kerusakan pada kendaraan

(29)

9. Service Advisor

a. Menerimacustomeryang akan meperbaiki kendaraan.

b. Memberikan penjelasan atas pertanyaan pelanggan

c. Memberikan estimasi biaya perbaikan kendaraan pelanggan

d. Melakukan pengecekan dan serah terima kendaraanservice

10. PDC

Tugas dari PDC adalah menerima yang dipesan dari gudang besar dan

mengeluarkan mobil yang dipesan oleh customer

11. KepalaSparepart

Tugas dari kepala sparepart adalah mengelola dan mengawasi operasional

dari berbagai sparepart, baik penjualan atau pendistribusian sparepart ke

mekanik.

12. Counter Sales

Tugas dari Counter Sales adalah memberikan pelayanan terbaik kepada

pelanggan, baik pada saat berkunjung ke outlet maupun pada saat

event-event khusus seperti seminar-seminar dan pameran untuk pemahaman

produk.

13. Kasir

a. Menerima pembayaran dari pelanggan

b. Menghimpun seluruh tanda bukti secara teratur

c. Menyampaikan bukti-bukti pembayaran pada pencatatan pembukuan

(30)

e. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas yang

dilakukan, serta bertanggung jawab atas hal apabila terjadi kerugian

yang ditimbulkan akibat kelalaian

4.2. Penyajian Data

4.2.1. Deskripsi Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan salah satu variabel yang

diperhitungkan dalam suatu penelitian. Hal ini diperlukan dalam menjelaskan

jawaban-jawaban pada kuisioner yang diberikan kepada responden. Adapun

karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, pekerjaan, domisili, dan pendapatan.

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Pria 29 29%

2. Wanita 71 71%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan tabel diatas, jumlah pembeli Toyota Agya lebih banyak

wanita dibandingkan dengan pria. Hal ini menunjukkan bahwa Mobil Toyota

(31)

2. Usia

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas pembeli Toyota

Agya adalah golongan dewasa yang berumur 26 – 30 tahun. Hal ini disebabkan

karena pada kisaran umur 26 – 30 tahun masyarakat sudah berkeinginan dan

mempunyai kemampuan yang cukup untuk memiliki kendaraan pribadi.

3. Pendidikan

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas pembeli mobil

Toyota Agya memiliki pendidikan terkhir se-tingkat S1 dan dengan jumlah

(32)

tahun kebanyakan pendidikan terakhir mereka setingkat S1 dan sudah

berkemampuan untuk membeli kendaraan pribadi.

4. Pekerjaan

Tabel 4.4 Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Persentase

1. Mahasiswa 6 6%

2. Pegawai Negeri 4 4%

3. Pegawai Swasta 33 33%

4. Wiraswasta 47 47%

5. Lain-Lain 10 10%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa responden paling

banyak menjadi pembeli mobil Toyota Agya adalah pembeli yang berprofesi

sebagai wiraswasta. Hal itu dapat disebabkan karena seseorang yang berprofesi

sebagai wiraswasta memiliki pendapatan yang tidak tetap setiap bulannya,

sehingga cocok memiliki mobil Toyota Agya yang harganya relatif terjangkau

untuk kendaraan pribadi.

5. Rp. 7.000.001- Rp. 9.000.000 10 10%

6. ≥ Rp. 9.000.001 5 5%

Total 100 100%

(33)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pembeli mobil Toyota

Agya mayoritas memiliki pendapatan dengan kisaran Rp 3.000.001 – Rp

5.000.000 dengan tingkat persentase sebesar 55%. Hal ini disebabkan karena

kebanyakan pembeli Toyota Agya memiliki tingkat pendidikan terakhir S1 dan

rentang gaji yang sesuai adalah kisaran Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000. Seperti

yang terlihat juga pada tabel diatas, ada sekitar 19% responden yang memiliki

penghasilan dibawah Rp 3.000.000 yang memiliki Toyota Agya. Hal ini

menunjukkan bahwa Toyota Agya memiliki segmentasi pasar yang dapat

dijangkau oleh responden yang berpenghasilan RP 1.000.000–Rp 3.000.000

4.2.2. Penyajian Data Tentang Positioning pada mobil Toyota Agya

Untuk mengukur variabel positioning pada Mobil Toyota Agya peneliti

menggunakan 3 indikator yang kemudian disajikan menjadi 6 pernyataan. Pada

setiap pernyataan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan

jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang telah

disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka

diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.6

Toyota Agya memiliki desain yang unik dan nama yang mudah diingat

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 32 32%

2. Setuju 46 46%

3. Netral 22 22%

4. Tidak Setuju 0 0

(34)

Dapat dilihat dari tabel diatas, mayoritas responden menyatakan setuju

bahwa Toyota Agya memiliki desain yang unik dan nama yang mudah diingat.

Hal ini dikarenakan desain mobil Toyota Agya yang unik dan nama Toyota Agya

merupakan berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “cepat”.

Tabel 4.7

Saya dapat mengenal lambang Toyota Agya dengan cepat.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 25 25%

2. Setuju 44 44%

3. Netral 31 31%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Satistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang

responden dapat mengenal lambang Toyota Agya dengan cepat, kebanyakan

responden setuju bahwa responden dapat mengenal lambang Toyota Agya dengan

cepat. Hal ini disebabkan karena lambang mobil Toyota Agya yang mengusung

lambang Garuda yang berarti wujud dari nasionalisme untuk Indonesia.

Tabel 4.8

Harga mobil Toyota Agya relatif terjangkau

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 34 34%

2. Setuju 52 52%

3. Netral 14 14%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

(35)

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang harga

mobil Toyota Agya relative terjangkau, mayoritas responden setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini disebabkan karena harga mobil Toyota Agya memang

dirancang menjadi harga mobil yang terjangkau dan juga ramah lingkungan

(LCGC).

Tabel 4.9

Meskipun dengan harga terjangkau mobil Toyota Agya memiliki kualitas yang baik bagi pengendara

No Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 35 35%

2. Setuju 47 47%

3. Netral 18 18%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang

meskipun dengan harga terjangkau mobil Toyota Agya memiliki kualitas yang

baik bagi pengendara, mayoritas responden mengatakan setuju. Hal ini disebabkan

karena mobil Toyota Agya memiliki kualitas yang baik meskipun dibalut dengan

harga yang relatif terjangkau.

Tabel 4.10

Mobil Toyota Agya cocok digunakan di perkotaan (city car)

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 28 28%

2. Setuju 34 34%

3. Netral 38 38%

4. Tidak Setuju 0 0

(36)

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas,

sebanyak 38 responden memilih netral mengenai pernyataan bahwa mobil Toyota

Agya cocok digunakan di perkotaan (city car). Hal ini disebabkan karena

responden menganggap Toyota Agya cocok digunakan tidak hanya diperkotaan

tetapi juga ditempat yang jarang penduduk. Tetapi apabila diperhatikan lagi pada

tabel diatas, mayoritas responden menjawab pada kategori setuju (sangat setuju

dan setuju) sebanyak 62%. Hal ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya mobil

Toyota Agya cocok digunakan di perkotaan (city car).

Tabel 4.11

Mobil Toyota Agya memiliki bentuk yang ramping sehingga nyaman dikendarai.

No. Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 26 26%

2 Setuju 44 44%

3 Netral 30 30%

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas,

mayoritas responden menyatakan setuju mengenai mobil Toyota Agya memiliki

bentuk yang ramping sehinnga nyaman dikendarai. Hal ini disebabkan karena

ruang kaki Toyota Agya yang cukup lapang untuk kategori mobil ramping dan

(37)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden MengenaiPositioning(X1)

No. Pernyataan Skor Total Rata

-Rata Ket. kualitas yang baik bagi pengendara

(38)

4.2.3. Penyajian Data Tentang Inovasi pada mobil Toyota Agya

Untuk mengukur variabel inovasi pada Mobil Toyota Agya peneliti

menggunakan 3 indikator yang kemudian disajikan menjadi 6 pernyataan. Pada

setiap pernyataan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan

jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tealh

disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka

diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.13

Toyota Agya belum pernah dibuat oleh produsen mobil Toyota di Indonesia sebelumnya

No Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 25 25%

2. Setuju 55 55%

3. Netral 18 18%

4. Tidak Setuju 2 2%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas

mengenai mobil Toyota Agya belum pernah dibuat oleh produsen mobil Toyota di

Indonesia sebelumnya, sebagian besar responden menyatakan setuju. Hal ini

disebabkan karena Toyota Agya merupakan mobil LCGC pertama dibawah nama

Toyota danditampilkan pertama kali di Indonesia International Motor Show tahun

(39)

Tabel 4.14

Toyota Agya memiliki fitur baru seperti fitur ISOFIX untuk penumpang balita.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 18 18%

2. Setuju 49 49%

3. Netral 29 29%

4. Tidak Setuju 4 4%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang Toyota

Agya memiliki fitur baru seperti fitur ISOFIX untuk penumpang balita, sebanyak

49 responden menyatakan setuju. Hal ini dikarenakan mobil Toyota Agya sudah

dilengkapi dengan ISOFIX yaitu tempat duduk untuk penumpang balita yang

aman bagi keluarga kecil.

Tabel 4.15

Toyota Agya melakukan perbaikan seperti memiliki mesin 3 silinder yang dapat menghemat bahan bakar.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 31 31%

2. Setuju 56 56%

3. Netral 9 9%

4. Tidak Setuju 4 4%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas,

(40)

disebabkan karena mobil Toyota Agya memang merupakan mobil inovasi baru

yang dirancang untuk menghemat bahan bakar.

Tabel 4.16

Toyota Agya merupakan mobil dengan perbaikan yang baru karena merupakan mobil yang ramah lingkungan (green car)

No. Kategori Juamlah Persentase

1. Sangat Setuju 33 33%

2. Setuju 50 50%

3. Netral 13 13%

4. Tidak Setuju 4 4%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas

mengenai Toyota Agya merupakan mobil dengan perbaikan yang baru karena

merupakan mobil yang ramah lingkungan ( green car ), sebanyak 50 responden

menyatakan setuju. Hal ini disebabkan karena mobil Toyota Agya memang

mengusung konsep ramah lingkungan dan telah lolos uji LCGC dari pemerintah

Indonesia.

Tabel 4.17

Mobil Toyota Agya sebagai mobil LCGC menjadi tambahan produk mobil baru bagi konsumen yang peduli lingkungan

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 17 17%

2. Setuju 41 41%

3. Netral 38 38%

4. Tidak Setuju 4 4%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

(41)

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas,

mayoritas responden menyatakan setuju mengenai Mobil Toyota Agya sebagai

mobil LCGC, menjadi tambahan produk mobil baru bagi konsumen yang peduli

lingkungan. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden menganggap bahwa

mobil Toyota Agya yang merupakan mobil ramah lingkungan memang

dibutuhkan oleh masyarakat.

Tabel 4.18

Toyota Agya dibuat dengan tipe yang beragam sehingga memunculkan banyak pilihan, seperti tipe E, G, dan TRD-S

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 18 18%

2. Setuju 51 51%

3. Netral 28 28%

4. Tidak Setuju 3 3%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban mengenai

Toyota Agya dibuat dengan tipe yang beragam sehingga memunculkan banyak

pilihan, seperti tipe E, G, dan TRD-S, sebanyak 51 responden menyatakan setuju.

Hal ini disebabkan karena pilihan-pilihan tipe yang baru dan beragam yang

dimunculkan oleh Toyota Agya menarik responden untuk membeli Toyota Agya,

(42)

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Inovasi (X2)

No. Pernyataan Skor Total Rata

-Rata Ket. baru, seperti fitur ISOFIX untuk produk mobil baru bagi konsumen yang peduli lingkungan

17% 41% 38% 4% 0 100 3.71 BAIK

6. Toyota Agya dibuat dengan tipe yang beragam

(43)

4.2.4. Penyajian Data Tentang Keputusan Pembelian pada mobil Toyota

Agya

Untuk mengukur variabel keputusan pembelian pada Mobil Toyota Agya

peneliti menggunakan 4 indikator yang kemudian disajikan menjadi 8 pernyataan.

Pada setiap pernyataan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan

menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang

tealh disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka

diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.20

Toyota Agya cocok dikendarai bagi pria maupun wanita

No. Kategori Jumlah Pesentase

1. Sangat Setuju 16 16%

2. Setuju 40 40%

3. Netral 43 43%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil distribusi jawaban

responden diatas, mayoritas responden menyatakan netral mengenai Toyota Agya

cocok dikendarai bagi pria maupun wanita. Hal ini disebabkan karena mayoritas

responden yang diteliti adalah wanita sebanyak 71 responden dari campuran 100

responden antara pria dan wanita. Apabila diperhatikan lagi pada tabel diatas,

(44)

sebanyak 56%. Hal ini juga menunjukkan bahwa Toyota Agya sebenarnya cocok

dikendarai bagi pria dan wanita

Tabel 4.21

Toyota Agya nyaman dikendarai di segala usia

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 10 10%

2. Setuju 37 37%

3. Netral 50 50%

4. Tidak Setuju 2 2%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban mengenai

Toyota Agya nyaman dikendarai di segala usia, mayoritas responden menyatakan

netral. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden yang diteliti mempunyai

usia antara 26 -30 tahun sebanyak 46 responden dari campuran 100 responden, hal

ini menunjukkan bahwa mobil Toyota Agya mayoritas dikendarai oleh

masyarakat yang berusia 26–30 tahun.

Tabel 4.22

Toyota Agya memilikiimageyang baik sehingga Anda tertarik melakukan

pembelian.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 14 14%

2. Setuju 45 45%

3. Netral 40 40%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas,

(45)

yang baik sehingga Anda tertarik melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan

mayoritas responden memiliki persepsi bahwa mobil Toyota Agya memiliki

imageyang baik sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen.

Tabel 4.23

Fitur-fitur yang ditawarkan Toyota Agya yang membuat Anda memutuskan melakukan pembelian

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 19 19%

2. Setuju 45 45%

3. Netral 36 36%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban diatas,

mayoritas responden menyatakan setuju mengenai fitur-fitur yang ditawarkan

Toyota Agya yang membuat Anda memutuskan melakukan pembelian. Hal ini

dikarenakan mobil Toyota Agya memiliki fitur-fitur yang meningkatkan minat

beli konsumen seperti ISOFIX untuk penumpang balita, Dual Airbags, Pre

Tensioner & Force Limiter Seatbelt, dan lain-lain

Tabel 4.24

Anggota keluarga Anda juga menyukai produk mobil Toyota Agya

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 28 28%

2. Setuju 41 41%

3. Netral 31 31%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

(46)

responden menyatakan setuju. Hal ini dikarenakan mayoritas responden

mempunyai keluarga yang juga menyukai mobil Toyota Agya, ditambah lagi

dengan mobil Toyota Agya cocok dan nyaman dikendarai untuk keluarga kecil.

Tabel 4.25

Anda melakukan pembelian Toyota Agya karena rekomendasi keluarga

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 15 15%

2. Setuju 50 50%

3. Netral 35 35%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang Anda

melakukan pembelian Toyota Agya karena rekomendasi keluarga, mayoritas

responden yaitu sebanyak 50 responden menyatakan setuju. Hal ini dikarenakan

mayoritas responden memiliki keluarga yang sebelumnya sudah memiliki mobil

Toyota Agya dan merasa puas dengan mobil Toyota Agya sehingga

merekomendasikannya kepada keluarga mereka.

Tabel 4.26

Lingkungan sekitar Anda juga memiliki Toyota Agya dan merekomendasikannya

kepada Anda.

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 25 25%

2. Setuju 44 44%

3. Netral 31 31%

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

(47)

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban mengenai

lingkungan sekitar Anda juga memiliki Toyota Agya dan merekomendasikannya

kepada Anda, sebagian besar responden menyatakan setuju. Hal ini disebabkan

karena mayoritas responden yang diteliti berada di lingkungan yang lebih dulu

memiliki mobil Toyota Agya dan juga merekomendasikannya kepada responden

yang diteliti.

Tabel 4.27

Anda merasa Toyota Agya cocok dengan lingkungan tempat Anda berada

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 5 5%

2. Setuju 26 26%

3. Netral 68 68%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban mengenai

Anda merasa Toyota Agya cocok dengan lingkungan tempat Anda berada,

mayoritas responden menyatakan netral. Hal ini disebabkan karena responden

menganggap bahwa mobil Toyota Agya kurang cocok berada dilingkungan

(48)

Tabel 4.28

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian (Y)

No. Pernyataan Skor Total Rata

-Rata Ket. dikendarai di segala usia. Agya yang membuat Anda memutuskan melakukan pembelian

19% 45% 36% 0 0 100 3.83 BAIK

5. Anggota keluarga Anda juga menyukai produk mobil Toyota Agya

(49)

4.3. Analisis Data

4.3.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Variabel Positioning

Hasil penelitian agar memiliki tingkat validitas yang baik maka setiap

variabel yang digunakan harus diuji kecermatannya. Metode yang digunakan

adalah dengan membandingkan antara nilai (r hitung) dari variabel penelitian

dengan r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel berarti data variabel penelitian

Correlation ( r tabel ) Validitas

( r hitung )

Butir 1 0.584 0.1966 Valid

Butir 2 0.670 0.1966 Valid

Butir 3 0.646 0.1966 Valid

Butir 4 0.588 0.1966 Valid

Butir 5 0.660 0.1966 Valid

Butir 6 0.608 0.1966 Valid

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan

kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%

dengan n = 100, maka r tabel sebesar 0.1966. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai

corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga

seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.30 dibawah. Suatu

(50)

(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum

kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrumen penelitian.

Tabel 4.30

Uji Reliabilitas Positioning (X1)

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar 0.845.

Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa Cronbach)

0.845 > 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen merupakan

instrumen yang reliabel.

Correlation ( r tabel ) Validitas

( r hitung )

Butir 1 0.502 0.1966 Valid

Butir 2 0.335 0.1966 Valid

Butir 3 0.474 0.1966 Valid

Butir 4 0.518 0.1966 Valid

Butir 5 0.284 0.1966 Valid

Butir 6 0.400 0.1966 Valid

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan

kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%

dengan n = 100, maka r tabel sebesar 0.1966. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

(51)

corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga

seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.32 dibawah. Suatu

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60

(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum

kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrument penelitian.

Tabel 4.32

Uji Reliabilitas Inovasi (X2)

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar 0.686.

Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa Cronbach)

0.686 > 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen merupakan

instrumen yang reliabel.

3. Keputusan Pembelian

Tabel 4.33

Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

Corrected Item Total

Correlation ( r tabel ) Validitas

( r hitung )

Butir 1 0.713 0.1966 Valid

Butir 2 0.530 0.1966 Valid

Butir 3 0.436 0.1966 Valid

Butir 4 0.735 0.1966 Valid

Butir 5 0.694 0.1966 Valid

Butir 6 0.518 0.1966 Valid

Butir 7 0.695 0.1966 Valid

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

(52)

Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan

kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%

dengan n = 100, maka r tabel sebesar 0.1966. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai

corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga

seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.34 dibawah. Suatu

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60

(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum

kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrument penelitian.

Tabel 4.34

Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar 0.857.

Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa Cronbach)

0.857 > 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen merupakan

instrumen yang reliabel.

4.3.2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas (positioning dan inovasi) terhadap variabel terikat (keputusan

pembelian) yang dilakukan pada 100 responden pembeli mobil Toyota Agya.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

(53)

Tabel 4.35

Variables Entered/Removeda

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Pada Tabel 4.35 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen

dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel

independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter.

Tabel 4.36

(Constant) 42.603 3.257 13.080 .000

Positioning .729 .110 .598 6.633 .000

Inovasi .309 .129 .147 2.629 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan

software statistic, pada Tabel 4.36, dapat dirumuskan model persamaan regresi

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Inovasi,

Positioningb . Enter

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

(54)

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 42,603 + 0,729X1 + 0,309X2

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

a = konstanta dari keputusan regresi

b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (Positioning)

b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (Inovasi)

e =standart error

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 42,603 Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika

variabel Positioning (X1) dan Inovasi (X2) adalah 0, maka keputusan

pembelian (Y) Toyota Agya tetap ada sebesar 42,603 dengan asumsi variabel

lain tetap.

b. Koefisien b1X1 = 0,729. Ini menunjukkan bahwa variabel positioning (X1)

berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata

lain jika variabel positioning ditingkatkan sebesar satu satuan, maka

keputusan pembelian Toyota Agya akan meningkat sebesar 0,729 satuan,

dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Koefisien b2X2 = 0,309. Ini menunjukkan bahwa variabel inovasi (X2)

berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata

lain jika variabel inovasi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan

pembelian Toyota Agya akan meningkat sebesar 0,309 satuan, dengan asumsi

(55)

4.3.3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.

a. Kolmogorov Smirnov

Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnovdimana kriteria ini untuk menentukan normal atau tidaknya data, dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig. (2-tailed)>0,05) maka data adalah normal.

Tabel 4.37 Kolmogorov-Smirnov

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 3.35608889

Most Extreme Differences

Absolute .109

Positive .090

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z 1.093

Asymp. Sig. (2-tailed) .183

a. Test distribution is Normal.

(56)

Berdasarkan Tabel 4.37 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2 tailed)

adalah 0.183 dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel

berdistribusi normal.

b. Histogram

Pada grafik histogram , dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik

histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak

menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hasil pengujian dapat dilihat pada

grafik berikut :

(57)

c. P–Plot

Gambar 4.2

Gambar tersebut menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis

diagonal mengikuti arah garis diagonal histogramnya menunjukkan distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pada prinsipnya pengujian Heteroskedastisitas adalah untuk melihat

apakah terjadi gangguan yang berbeda dari suatu pengamatan. Untuk mendeteksi

keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode formal yaitu

(58)

Gambar 4.3

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3 dapat dilihat

titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka Nol pada sumbu Y. Hal ini berarti

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Cara yang

digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (

Variance Inflasi Faktor/VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5.

Tabel 4.38 CollinearityStatistiks

Collinearity Statistiks

Tolerance VIF

0,869 1.150

(59)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa VIF < 5, maka tidak

terdapat masalah mulikolinearitas dalam penelitian ini.

4.3.4. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji T)

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apakah

variabelpositioning(X ) dan Inovasi (X ) mempunyai pengaruh yang positif serta

signifikan terhadap variabel terikat atau dependen variabel (Y) yaitu Keputusan

Pembelian. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat (α ) = 0.05

ditentukan sebagai berikut:

a. T hitung > t table berarti H0 ditolak atau Ha diterima.

b. T hitung≤ t table berarti H0 diterima atau Ha ditolak.

Nilai t tabel dapat dilihat pada α =5% yang diperoleh dari n-k

n = jumlah sampel yaitu 100

k = jumlah variabel yang digunakan yaitu 3, maka nilai t tabel 5% (97) adalah1,98

Tabel 4.39

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 42.603 3.257 13.080 .000

Positioning .729 .110 .598 6.633 .000

(60)

Pengujian hipotesis untuk variabel positioning dan inovasi dapat dilihat

pada tabel 4.39 diatas dan dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Variabel positioning berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian Toyota Agya, hal ini terlihat dari nilai signifikan

(0,000) < 0,05 dan nilai t hitung (6,633) > t tabel (1,98) artinya jika variabel

positioning ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar

0,729 satuan/unit

b. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian Toyota Agya, hal ini terlihat dari nilai signifikan

(0,000) < 0,05 dan nilai t hitung (2,629) > t tabel (1,98) artinya jika variabel

inovasi ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar

0,309 satuan/unit.

c.

Dari hasil pengujian hipotesis ini secara parsial menunjukkan bahwa

positioning merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keputusan

pembelian Toyota Agya.

2. Uji Simultan ( Uji F)

Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan (α ) =

0.05 ditentukan sebagai berikut:

a. Jika tingkat signifikan F hitung > F tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak.

b. Jika tingkat signifikan F hitung≤ F tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

(61)

3,09. Mencari f hitung dengan menggunakan Tabel Anova sebagai hasil pengolahan data statistik, dapat dilihat pada Tabel 4.40 berikut:

Tabel 4.40 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 513.680 2 256.840 22.343 .000b

Residual 1115.070 97 11.496

Total 1628.750 99

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Inovasi, Positioning Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016

Pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.40 diatas, dapat kita lihat

bahwa nilai f hitung (22,343) > Ftabel( 3,09). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

bebas terdiri dari variabel positioning (X1) dan inovasi (X2) secara serentak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan

pembelian (Y) Toyota Agya.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinasi

berkisar antara 0 (nol) sampai 1 (satu), (0 < R2 < 1 ). Jika R2 semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh variabel

(62)

Tabel 4.41

Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.41 menunjukkan nilai R Square = 0,315 berarti 31,5%

positioning dan inovasi menjelaskan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian

Toyota Agya dan 68,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

4.4. Pembahasan

Dengan adanya data dan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat

diketahui bahwa setelah melakukan perhitungan statistik dengan bantuansoftware

statistic didapatkan hasil dari pengaruh positioning dan inovasi terhadap

keputusan pembelian konsumen. Diketahui bahwapositioning memiliki pengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen pada mobil Toyota Agya.

Melalui 3 indikatorpositioningyang digunakan dalam penelitian ini yaitu

atribut, harga dan kualitas, serta manfaat, dapat diketahui bahwa mobil Toyota

Agya memiliki citra tersendiri di benak konsumen. Hal ini dapat dikaitkan

langsung seperti pendapat ahli bahwa menurut Kotler dan Keller positioning Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .562a .315 .301 3.391

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Positioning

(63)

adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan

tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran.

Melalui 3 indikator inovasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

produk baru, perbaikan dari produk yang telah ada, dan tambahan lini produk

yang telah ada, dapat diketahui bahwa inovasi dari mobil Toyota Agya

memberikan fitur yang baru kepada konsumen mobil Toyota Agya. Hal ini dapat

dikaitkan dengan pendapat ahli bahwa menurut Kotler dan Keller pengertian

inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang.

Melalui 4 indikator keputusan pembelian yang digunakan pada penelitian

ini yaitu demografi, persepsi, pengaruh keluarga, dan budaya, dapat diketahui

bahwa konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian dengan

mempertimbangkan beberapa alasan dalam pemecahan masalah bagi kebutuhan

konsumen itu sendiri. Hal ini dapat dikatkan dengan pendapat ahli bahwa menurut

Peter dan Olson, pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah proses

pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.

Berdasarkan dari jawaban atas kuesioner yang diberikan kepada

responden, pada variabel positioning dapat diketahui bahwa mayoritas responden

setuju bahwa Toyota Agya memiliki desain, nama, dan lambang merek yang unik

dan mudah diingat. Responden yang diteliti juga mayoritas setuju bahwa

walaupun memiliki kategori harga mobil yang terjangkau, mobil Toyota Agya

tetap memiliki kualitas yang baik serta responden juga setuju dengan manfaat

yang diberikan bahwa mobil Toyota Agya cocok dikendarai di perkotaan (city

(64)

Pada variabel inovasi dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju

bahwa mobil Toyota Agya termasuk produk baru mobil LCGC dari Toyota dan

memiliki fitur baru seperti ISOFIX yang digunakan untuk penumpang balita.

Mayoritas responden juga setuju bahwa mobil Toyota Agya memiliki perbaikan

produk dari produk mobil yang telah ada sebelumnya seperti memiliki mesin 3

silinder yang dapat menghemat bahan bakar dan merupakan mobil yang ramah

lingkungan. Responden yang diteliti juga setuju bahwa mobil Toyota Agya

sebagai mobil LCGC menjadi tambahan produk mobil baru bagi konsumen yang

peduli lingkungan dan dengan tipe yang beragam, seperti tipe E, G, dan TRD-S

dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap mobil Toyota Agya.

Pada variabel keputusan pembelian dapat diketahui bahwa mayoritas

responden setuju bahwa Toyota Agya cocok dikendarai bagi pria dan wanita serta

memiliki image yang baik dimata konsumen. Responden juga setuju bahwa fitur

yang ditawarkan Toyota Agya meningkatkan minat beli terhadap mobil Toyota

Agya serta responden merasa setuju bahwa anggota keluarga dan lingkungan juga

menjadi salah satu indikator dalam keputusan pembelian Toyota Agya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel positioning dan inovasi

memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen tetapi keputusan

pembelian juga dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar variabel positioning dan

inovasi. Dari hasil koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang

ditimbulkan oleh variabel positioning dan inovasi terhadap keputusan pembelian

mobil Toyota Agya sebesar 31,5% dan sisanya sebesar 68,5% dipengaruhi oleh

Gambar

Tabel 4.1Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Tabel 4.4Pekerjaan
Tabel 4.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan. Bentuk

Berdasarkan hasil wawancara dengan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan Toyota agya dapat memberi pengaruh kepada konsumen untuk melakukan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Agya melalui Toyota Auto

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Agya (Studi

Vina Soraya (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Pada UD.. Dua Tiga Tujuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan.. Bentuk

Pengaruh Sales Promotion Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Mobil Merek Toyota Avanza Pada PT Wijaya Toyota Bandung. Bandung: Fakultas Bisnis dan Manajamen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh simultan promosi dan potongan harga terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot