• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agribisnis Ubi Kayu Di Propinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Agribisnis Ubi Kayu Di Propinsi Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

AGRI BI SN I S UBI KAYU D I PROPI N SI SUM ATERA UTARA unt uk konsum si penduduk dunia, khususnya penduduk negara- negara t ropis, t iap t ahun diproduksi sekit ar 300 j ut a t on ubi kayu ( Rukm ana, 1997 dalam Sim anj unt ak, 2002) .

Depart em en pert anian RI m em proyeksikan produksi ubi kayu t ahun 2000 m encapai 18,56 t on dengan t ingk at perm int aan sebesar 23,32 t on sehingga m asih t erdapat k ek urangan sebesar 4, 67 t on. Disam ping it u, hasil olahan ubi k ay u ( gaplek dan t epung t apioka) j uga diperluk an dalam berbagai indust ri ( indust ri pak an, t ek st il, k ert as, perek at dan farm asi.

Propinsi Sum at era Ut ara m erupak an salah sat u penghasil ubi k ay u dan dapat dikat akan t erus m engalam i perkem bangan produksi sej ak t ahun 1995. Hal t ersebut dapat dilihat dari t abel berikut :

Tabel 1. Perkem bangan Produksi Ubi Kayu Sum at era Ut ara Tahun 1995- 1999 Pr odu k si ( Ton )

Jum lah 492848 401861 574943 652890 578534

Sum ber: Dinas Tanam an Pangan Daerah Tingkat I , Sum at ear Ut ara

(2)

produk t iv it as opt im al adalah 30 t on/ Ha sedangk an rat a- rat a y ang dicapai di Sum at era Ut ara adalah 12,8 t on/ Ha. Selain it u, baik pem asaran m aupun hubungan ant ara sub sist em agribisnis ubi k ay u t ersebut j uga belum dit angani dengan serius.

2 . I de n t ifik a si M a sa la h

Bagaim ana kondisi agribisnis ubi kayu di Sum at era Ut ara dilihat dari

• Kondisi produksi dan pendapat an pada usaha t ani ubi kayu.

• Kondisi pem asaran ubi kayu.

• Kondisi hubungan ant ara sub sist em agribisnis ubi kayu

3 . Tu j u a n Pe n e lit ia n Unt uk m enget ahui :

• Kondisi produksi dan pendapat an pada usaha t ani ubi kayu

• Kondisi pem asaran ubi kayu

• Kondisi hubungan ant ara sub sist em agribisnis ubi kayu

I I . M ETOD E PEN ELI TI AN

1 . Je n is D a t a

Dat a y ang digunak an adalah dat a sek under dari

• Dinas Tanam an pangan Tingkat I Propinsi Sum at era Ut ara

• Dat a lapangan penelit i t erdahulu

2 . M e t ode An a lisis

Analisis yang digunakan adalah st udi lit erat ur dengan analisis deskript if

I I I . H ASI L D AN PEM BAH ASAN

1 . Su bsist e m Pr odu k si / Usa h a t a n i

Dari berbagai penilit ian t erdahulu ( Siregar, 2002; Hasibuan, 2002; Fit riaw at i, 2002 dan Sim anj unt ak , 2002) dapat disim pulk an bahw a um um ny a pet ani ubi k ay u sudah m em punyai pengalam an bert ani yang cukup ( 7,20- 14,42 Tahun) . Nam un dem ik ian belum dit em ui perkem bangan t ek nologi bercocok t anam y ang cuk up berart i, dibandingk an dengan y ang t elah m erek a pelaj ari secara t urun t em urun dari orang t ua m ereka. Kem ungkinan hal t ersebut berkait an dengan t ingkat pendidikan para pet ani yang m asih rendah ( 5,71- 8,25 Tahun) . Hal t ersebut diperkuat dengan hasil analisisi regresi linier yang m enunj ukkan bahw a t enaga kerj a m erupakan input y ang berpengaruh ny at a dalam produk si ( dengan t ingk at significanci 90 % ) selain bibit dan pupuk .

Tabel 2. Hasil Analisis Linier Berganda

V a r ia be l Koe fe sie n St a n da r Er or T st a t P- va lu e

I nt ersep - 1773,8711 509,6528 - 3,4805 0,0018

(3)

t ahun dan m em berikan hasil yang m encukupi. Akan t et api dengan kondisi ubi kayu yang m enggunakan zat hara yang relat if banyak m aka sebenarnya diperlukan pengem bangan t ek nologi budiday a unt uk m em pert ahank an produk si dan produk t iv it asny a di m asa m endat ang. Dalam hal ini diperluk an perhat ian dari pihak penelit i dan pet ugas lapangan sepert i PPL unt uk j uga m em perhat ik an pengem bangan t eknologi ubi kayu. Karena selam a ini j ika perhat ian penelit i dan pet ugas lapangan dapat dik at ak an hany a t erfokus pada dengan pengem bangan budiday a t anam an padi.

Hasil analisis regresi t ersebut dapat dipak ai sebagai salah sat u dasar pengem bangan t ek nologl budiday a ubi k ay u y ang dlbut uhk an di Sum at era Ut ara. Pada saat sekarang, pet ani um unya t elah m enget ahui cara pem ilihan bibit yang baik, ak an t et api dengan perbany ak an v eget at if ( st ek ) sepert i y ang dllak uk an sem ua pet ani m ak a k ondisi bibit t ersebut sangat t ergant ung pada k ondisi bat ang ubi k ay u induk y ang dipot ong. Dengan k ala lain apabila di daerah t ersebut perkem bangan produksi ubi kayunya belum opt im al, m aka kem ungkinan besar hal t ersebut akan bert ahan salam a beberapa lam a ( perk em bangan produk t iv it as ubi k ay u di Sum at era Ut ara salam a 5 t ahun t erakhir m asih di baw ah produkt ivit as opt im al, karena pem ak aian bibit y ang berasal dari bat ang ubi k ay u y ang k urang baik j uga.

Pada ak hirny a usaha pengem bangan budiday a bercocok t anam di k alangan pet ani bert uj uan unt uk m eningk at k an pendapat an. Hasibuan ( 2002) m enggam bark an k ondisi pendapat an pet ani ubi k ay u sebagai berik ut :

Pendapat an bersih rat a- rat a y ang diperoleh dari usaha t ani ubi k ay u adalah sek it ar Rp 400.000,- / bulan/ ha at au Rp 2.595.550,- / m t / ha ( dengan w ak t u panen rat a- rat a selam a ( 6- 8 bulan) dengan pola m onok ult ur dan sek it ar Rp 500.000,-/ bulan500.000,-/ ha at au Rp 3.528.620,- 500.000,-/ m t 500.000,-/ ha secara t um pangsari dengan t anam an j agung.

Walaupun pole t um pangsari k elihat anny a m em berikan t ingk at pendapat an yang lebih t inggi akan t et api lebih banyak pet ani yang m em ilih pola m onokult ur ( 65% ) . Alasan ut am any a adalah pola t um pangsari m em but uhk an peraw at an t anam an yang lebih int ensif dengan j um lah t enaga kerj a yang lebih banyak. Sepert i t elah diket ahui, bahw a um um nya pet ani baru akan t ert arik unt uk m enggunakan cara at au t ek nologi baru apabila diperoleh perbedaan pendapat an y ang ny at a ( sekit ar 40% - 100% , Mosher ,1987) dibandingk an dengan pendapat an y ang diperolehny a dengan cara y ang lam a. Dengan k at a lain, pet ani baru ak an m engam bil resik o at au bersedia berusaha lebih keras apabila t erdapat kem ungkinan peningkat an pendapat an y ang besar.

2 . Su bsist e m Pe m a sa r a n Ubik a yu Ra cu n ( ba h a n ba k u t a piok a )

(4)

Gam bar 1. Saluran Pem asaran Ubi Kay u

Dari bagan di at as t erlihat bahw a saluran pem asaran ubi k ay u cuk up sederhana, t erut am a dari pet ani sam pai k e pabrik t apioka. Tidak bany ak pihak y ang t erlibat dalam saluran pem asaran t ersebut ( hanya agen) . Selain it u hubungan ant ara pet ani, pengum pul ( agen) dan pabrik y ang dit uj u j uga m erupak an hubungan y ang t elah t erbina bert ahun- t ahun ( langganan) , sehingga baik ket iga pihak t ersebut t idak perlu m engeluarkan biaya t am bahan lagi unt uk m encari pasar.

Dari analisis dat a share m argin ( Fit riaw at i,2002) pada saluran pem asaran aw al, dari pet ani sam pai k e pabrik t apioka diperoleh gam baran bahw a bagian y ang

Padang,

Palembang

Medan

Petani

Agen

Industri tapioka

Ekspor

Domestik

Taiwan

P. Jawa

Pedagang

Besar

Pedagang

Pengecer

(5)

m eny am paikan barang, sehingga bagian y ang t erbesar m asih didapat oleh penghasil out put ( pabrik t apioka) sebesar lebih k urang 30% . Di sam ping it u m arket ing loss y ang sering t erj adi di dalam pem asaran, j uga ham pir t idak ada pada pem asaran t apioka. Jum lahny a relat if sedik it dan hany a t erj adi pada pedagang pengecer.

3 . H u bu n ga n An t a r Su bslst e m

Dari hasil penelit ian Sim anj unt ak ( 2002) diperoleh gam baran m engenal hubungan ant ara subsist em agribisnis ubi k ay u sebagai berik ut :

Dari k eem pat subsist em ( peny edia sarana produk si, produk si, pem asaran dan pengolahan) secara garis besar t erdapat 2 j enis hubungan. Ant ara subsist em sarana produksi dan produksi um um nya hubungan t idak erat dan t idak kont inyu baik pada pem belian secara kredit m aupun t unai, karena t erdapat kondisi- kondisi yang t idak m engunt ungkan bagi pet ani. Pem belian secara kredit t erpaksa dilakukan pet ani karena ket erbat asan m odal yang dim iliki. Um um nya yang m enj adi pem beri kredit adalah pedagang pengum pul yang ham pir set iap hari dat ang ke pet ani unt uk m em beli hasil panen. Dengan dem ikian dalam pem belian input secara kredit ini pet ani t idak perlu m engeluarkan biay a t ransport asi. Walaupun dem ik ian j ik a dibandingk an dengan harga j ual di t ok o dengan pem belian t unai, harga k redit m asih j auh lebih m ahal.

Sebalikny a, pem belian t unai dapat m enek an biay a pem belian input , nam un dengan k et erbat asan m odal pet ani, m ak a j um lah y ang dibeli t idak m encuk upi at au dalam skala k ecil ( dengan harga y ang lebih t inggi dibandingk an dengan pem belian dalam sk ala besar) dan m em but uhk an biay a t ranport asi.

Berbeda dengan subsist em produk si, pem asaran den pengolahan, di sini t erdapat hubungan yang lebih erat dan kont inyu karena m em berikaan keunt ungan bagi k edua belah pihak . Pihak pet ani t et ap m engingink an hubungan y ang langgeng k arena dapat m enj am in pasar penj ualan hasil panenny a. Pet ani t idak dapat m elakukan penj ualan langsung ke pabrik karena hasil panen perseorangan t idak m encuk upi k ebut uhan pabrik dan t idak t ersedia secara k ont iny u. Dem ik ian j uga dengan pihak pabrik, karena m em but uhkan bahan baku dalam j um lah yang cukup besar, agar dapat m em enuhi kapasit as pabrik secara kont inyu, m aka pabrik m em but uhkan hubungan yang t et ap dengan para pet ani.

I V . KESI M PULAN

1. Kondisi produk si dan pendapat an pada usaha t ani ubi k ay u sudah cuk up baik dan berj alan lancar. Akan t et api t idak m enunj ukkan perkem bangan at au m encari peluang pasar lainnya. Um um nya ubi kayu dipilih karena pem eliharaannya yang m udah dan t idak m em erlukan perhat ian yang int ensif, t et api m asih cuk up m em berikan t am bahan penghasilan y ang m em adai.

2. Kondisi pem asaran ubi k ay u dapat dik at ak an sederhana dan relat if t et ap. Rant ai pem asaranny a pendek sehingga share m argin y ang t erbesar dapat diperoleh pihak produsen.

(6)

D AFTAR PUSTAKA

Fit riaw at i. 2002. Analisis Pem asaran Ubi Kay u. Sk ripsi. Program St udi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonom i Pert anian, Fak ult as Pert anian, USU. Medan.

Hasugian,K. 2002. Sist em dan Analisis Usahat ani Ubi Kay u. Sk ripsi. Program St udi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonom i Pert anian, Fakult as Pert anian, USU. Medan

Mosher, A.T. 1981. Menggerak k an dan Mem bangun Pert anian. C.V. Yasa Guna. Jak art a

Sim anj unt ak ,P. 2002. Sist em Agribisnis dan Kem it raan Pet ani Ubi Kay u. Sk ripsi. Program St udi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonom i Pert anian, Fak ult as Pert anian, USU. Medan.

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Produksi Ubi Kayu Sumatera Utara Tahun 1995-1999 No Kabupaten/  Produksi ( Ton)
Gambar 1. Saluran Pemasaran Ubi Kayu

Referensi

Dokumen terkait

Kem ungk inan ham bat an y ang lain unt uk sek olah lebih t inggi adalah ber k ait an dengan k em am puan unt uk m ahir ber bahasa Belanda sebagai bahasa pengant ar di sek

Pada k asus t ert ent u dim ana art ificial air w ay t idak ada, sedangkan r et ensi sput um banyak dapat dilakukan per lahan dengan m em ak ai k at et er suct ion yang sebelum ny a

Oper at or dan helper pada k egiat an penebangan dan peny ar adan k ay u diupah dengan sist em bor ongan y ait u dihit ung dar i v olum e ber sih set elah dit ar ik dan dibuck

Bahr uni ( 1999) m enj elaskan penilaian hut an bukan ber usaha unt uk m engadakan nilai yang t idak ada, t et api suat u upaya bagaim ana m em unculk an nilai nilai sesungguhny a

Hasil yang diperoleh dalam penelit ian ini yait u penyusunan perencanaan pem belajaran seperti t ujuan pem belajaran, m et ode, m edia/ alat peraga, m at eri ajar dan

Dalam kont eks ini, seyogianya inst it usi pendidikan at au pihak- pihak yang t er kait dalam bidang pendidikan m em posisikan dir inya sebagai inst it usi j asa yait u yang m

Fakt or Sit uasional yang membuat hubungan utama ant ara dua variabel Cont oh hubungan variabel mungkin bisa terjadi pada sat u kondisi tetapi t idak pada kondisi yang lain. Count

(F-statistic) lebih kecil dari nilai α (0,0000 < 0,05), maka H 0 ditolak dan Hα diterima yaitu secara bersama-sama terdapat pengaruh hubungan yang positif