DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : CHAIRUNNISA
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 5 Februari 1988
3. Alamat : Jl. Ciledug Raya No.16A Rt 002/003 Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Pesanggrahan 12260
4. Telepon : (021) 585 7167
II. PENDIDIKAN
1. TK Darunnajah Petukangan (1993-1994) 2. SD Darunnajah Petukangan (1994-1999) 3. MTS Darunnajah Ulujami (2000-2003) 4. MA Darunnajah Ulujami (2003-2006)
5. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2006-2010)
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Abdul Hasan H.N (Alm)
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 12 Desember 1942
3. Ibu : Hj. Aminah H.A
ABSTRACT
This research aim to analyze a attribute product variable influence and promotion mix to decision of purchase of handphone Nokia. hypotesis used a questionnaire containing 44 items of revelation are distributed to 80 respondents. Statements in the questionnaire adjusted for variables that would like to study the application of attribute product, promotion mix and purchase. In this research the authors used multiple linear regression test with prior reference to the classical assumption. The survey results revealed that partially a significant difference between the application of attribute product variables on establishing purchas. In addition it also found that partially a significant influence between promotion mix variables on the formation of purchase. Simultaneously (shared) variables and the application of attribute product and promotion mix significantly influence the formation of purchase. Contribute attribute product and promotion mix changes indicated by the value of R² =0,686 or 68,6%. Thats means 68,6% variable establishment of purchase can be explained by the variation of the two independent variables (attribute product and promotion mix).
ABSTRAK
Kata Pengantar
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah ‘Azza wa Jalla, kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan kepada-memuji-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya, yang telah memberikan limpahan nikmat karunianya kepada penulis sehingga penulis mampu menyusun skripsi ini.
Shalawat beserta salam semoga Allah curahkan kepada suri tauladan manusia, dialah manusia yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masalah ibadah maupun muamalah, yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan baik materi maupun non materi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini:
1. Kepada kedua orang tuaku, Enya dan Baba (Alm), terima kasih atas doa dan bimbingannya, sehingga menambah semangat penulis untuk terus maju ke depan, serta tidak kenal lelah mencari nafkah dan membiayai penulis sehingga penulis mampu kuliah seperti saat ini. Dan kepada mpo dan abang-abangku tersayang, merekalah inspirasi dan pemberi semangat dalam kehidupan penulis, khususnya kedua orang tuaku.
3. Kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid,MS beserta Ketua Jurusan Manajemen, Bapak Suhendra, S.Ag.,MM.
4. Kepada seluruh dosen-dosen, baik yang pernah mengajar langsung maupun tidak langsung, semoga amal baktinya dijadikan suatu amalan sholeh. Amin.
5. Kepada teman-teman angkatanku Manajemen ‘06, khususnya kepada icha, eka, atin, tia, candra, mira, dan jannah, yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis selama ini.
6. Kepada seluruh responden/konsumen pengguna handphone Nokia yaitu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang penulis berikan. 7. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis
ucapkan terima kasih banyak. Semoga bantuan dan doanya dibalas oleh Allah SWT dan dijadikan catatan amal kebaikan.Amin.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang konstruktif. Semoga penelitian yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Jakarta, 30 November 2010
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... i
ABSTRACT ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB I I TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran ... 7
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8
C. Perilaku Konsumen ... 8
1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 8
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 10
D. Produk ... 15
1. Pengertian Produk ... 15
2. Level Produk ... 15
3. Klasifikasi Produk ... 16
E. Atribut Produk ... 17
1. Pengertian Atribut Produk ... 17
2. Komponen Atribut Produk ... 19
F. Promosi ... 26
1. Pengertian Promosi ... 26
2. Pengertian Bauran Promosi ... 27
G. Minat Beli ... 36
1. Pengertian Minat Beli ... 36
2. Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap ... 37
H. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli ... 41
I. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Beli ... 42
J. Penelitian Terdahulu ... 43
K. Kerangka Pemikiran ... 45
L. Hipotesis ... 47
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 48
B. Metode Penentuan Sampel ... 48
1. Populasi ... 48
2. Sampel ... 48
C. Metode Pengumpulan Data ... 49
1. Uji Validitas dan Realibilitas ... 51
2. Uji Asumsi Klasik ... 53
3. Analisis Regresi Berganda ... 54
4. Uji Hipotesis ... 55
E. Operasional Variabel Penelitian ... 57
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 60
1. Sejarah Singkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 60
2. Sejarah Singkat Telepon Seluler Nokia ... 65
B. Validitas dan Realibilitas ... 67
1. Validitas ... 67
2. Realibilitas ... 71
C. Penemuan dan Pembahasan ... 72
1. Karakteristik Responden ... 72
2. Atribut Produk ... 75
3. Bauran Promosi ... 89
4. Minat Beli ... 94
D. Uji Asumsi Klasik ... 103
1. UjiNormalitas ... 103
2. UjiMultikolinearitas ... 105
3. UjiHeteroskedastisitas... 106
4. Uji Hipotesis ... 107
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 107
b. Uji F ... 108
c. Uji T ... 109
5. Uji Regresi Berganda ... 111
E. Interpretasi ... 112
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 116
B. Implikasi ... 117
C. Saran ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 121
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
3.1 Skala likert ... 51
3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi ... 56
3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 57
4.1 Data hasiltry out ... 68
4.2 Validitas dan Realibilitas ... . 70
4.3 Reliability Statistics... . 71
4.4 Jenis Kelamin ... . 72
4.5 Usia ... 73
4.6 Pengeluan Rata-Rata Per Bulan ... 73
4.7 Mengetahui Adanya Produk Nokia... 74
4.8 Harganya terjangkau sesuai dengan kualitas... 75
4.9 Kesesuaian harga dengan produk ... 75
4.10 Harga jual kembali produkhandphoneNokia cukup baik... 76
4.11 HandphoneNokia mempunyai citra merek yang cukup baik di masyarakat ... 77
4.12 HandphoneNokia memilikiimageyang kuat sebagai handphoneyang berkualitas ... 77
4.13 HandphoneNokia memiliki nilai gengsi yang tinggi ... 78
4.14 HandphoneNokia memiliki nama merek yang mudah diingat oleh konsumen ... 79
4.15 Kebanggaan memakai merek Nokia ... 79
4.16 Pemahaman saya terhadap mutu produkhandphoneNokia ... 80
4.17 Daya tahan baterai cukup baik dan awet... 80
4.18 Suara yang jernih... 81
4.19 HandphoneNokia memiliki desain dan bentuk produk yang menarik ... 82
4.20 HandphoneNokia memiliki ukuran atau model yang bervariasi dan beragam ... 82
4.21 HandphoneNokia memiliki dimensi berat yang bervariasi dan beragam ... 83
4.22 Warna produk dalamhandponeNokia sangat berbeda dibandingkan dengan produk yang lain ... 84
4.23 Corak desainhandphoneNokia sangat beragam dan bervariasi sesuai kebutuhan konsumen... 84
4.24 Desain produkhandphoneNokia mempunyai keunikan tersendiri dibanding dengan produk yang lain ... 85
4.25 Fasilitas yang diberikan sangat memuaskan bagi konsumen ... 86
4.26 Keramahan pelayan toko ... 86
4.28 Tersedianya layanan jaringanservice centerdiberbagai lokasi
yang dekat dengan tempat tinggal dan atau kampus ... 87
4.29 Tersedianya berbagai layanan melalui internet... 88
4.30 Iklan melalui media massa dan media elektronik ... 89
4.31 Iklan melalui media internet ... 89
4.32 Kebenaran informasi yang disampaikan meyakinkan konsumen ... 90
4.33 Informasi tentang manfaat dan keunggulan produk ... 91
4.34 Pemberian hadiah secara langsung dalam setiap pembelian ... 91
4.35 Pemberian paket pulsa dan harga promo secara langsung dalam setiap pembelian ... 92
4.36 Promosi yang dilakukan dapat merangsang pembelian ... 93
4.37 Promosi yang dilakukan menimbulkan rasa ingin segera menggunakan produkhandphoneNokia ... 93
4.38 Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan sendiri dimasa yang akan datang ... 94
4.39 Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan keluarga saya (orang tua, kakak, adik) dimasa yang akan datang ... 95
4.40 Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan keperluan bisnis dimasa yang akan datang ... 95
4.41 Berminat membelihandphoneNokia karena adanya dorongan atau rangsangan dari keluarga ... 96
4.42 Berminat membelihandphoneNokia karena adanya dorongan atau rangsangan dari teman ... 97
4.43 Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan sendiri dimasa yang akan datang karena merasa percaya ... 98
4.44 Berminat membelihanphoneNokia karena jangkauan harganya... 98
4.45 Berminat membelihandphoneNokia karena mereknya ... 99
4.46 Berminat membelihandphoneNokia karena mutunya ... 100
4.47 Berminat membelihandphoneNokia karena desain produknya ... 100
4.48 Berminat membelihandphoneNokia karena pelayanannya ... 101
4.49 Berminat membelihandphoneNokia karena tampilan iklannya yang mempesona ... 101
4.50 Berminat membelihandphoneNokia karena promosi penjualannya ... 102
4.51 Berminat membelihandphoneNokia karena gaya hidup(lifestyle)... 103
4.52 UjiMultikolinearitas Coefficient Correlations... 105
4.53 UjiMultikolinearitas Coefficient ... 105
4.54 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 107
4.55 Uji F ... 108
4.56 Uji T ... 109
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap ... 37
2.2 Kerangka Pemikiran ... 46
4. 1 Normal P-Plot ... 104
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang semakin berkembang mengakibatkan persaingan antar perusahaan atau industri semakin tajam. Hal ini menuntut para pelaku perusahaan atau industri untuk lebih mempertahankan kelangsungan hidup dari perusahaan atau industri tersebut. Kelangsungan hidup dan perusahaan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah konsep pemasaran.
Karena kondisi persaingan ini, konsumen dengan bebas dapat memilih produk yang diinginkannya, sehingga pihak perusahaan harus secara aktif memperbaiki citra perusahaan melalui produk yang ditawarkan. Dengan demikian keberadaaan perusahaan akan terus bertahan, bahkan dapat mengungguli perusahaan lain.
Untuk menciptakan suatu produk dengan berbagai macam atribut yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, maka operator seluler harus melakukan riset perilaku konsumen. Karena dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian. Para praktisi maupun akademisi berusaha menggali dan mengembangkan strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia.
Kegiatan komunikasi pemasaran bisa dilakukan secara sadar (intentional) seperti halnya dengan iklan, promosi penjualan, personal selling, dan lain-lain. Maupun secara tidak sadar (unintentional) seperti halnya dengan atribut produk berupa desain kemasan atau produk, label, kualitas, harga, dan lain-lain yang sesuai dengan produk yang ditawarkan maupun tempat dimana produk tersebut dijual.
permintaan akan muncul salah satunya bila ada kegiatan promosi. Bauran promosi memuat kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,personal selling, promosi penjualan, dan alat promosi lain yang direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan, yaitu meningkatkan jumlah penjualan dan mendatangkan laba perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul yang akan diangkat untuk dianalisis penulis adalah “Analisis Pengaruh Atribut Produk Handphone Nokia dan Bauran Promosi Terhadap Minat Beli (Studi
Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
Menggunakan HandphoneNokia)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara atribut produk terhadap minat beli. 2. Apakah terdapat pengaruh antara bauran promosi terhadap minat
beli.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap minat beli pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan handphoneNokia.
2. Untuk menganalisis pengaruh bauran promosi terhadap minat beli pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan handphoneNokia.
3. Untuk menganalisis pengaruh atribut produk dan bauran promosi terhadap minat beli pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakanhandphoneNokia.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi dokumentasi karya ilmu pengetahuan terutama pada bidang pemasaran. Fakultas dapat memperkaya pengetahuan bagaimana teori yang ada dapat diterapkan secara praktis dilapangan.
3. Bagi Perusahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2007:6) didefinisikan sebagai proses sosial dan manajerial yang mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Menurut Fajar Laksana (2008:4) pemasaran yaitu segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sedangkan menurut Kotler dalam Laksana (2008:4) pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Kotler dalam Laksana (2008:4) adalah proses perencanaaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Menurut Fajar Laksana (2008:5) manajemen pemasaran yaitu pertukaran produk yang dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu produk, harga, promosi dan tempat.
Sedangkan menurut Buchari Alma (2002:130) manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian mencakup gagasan, barang dan jasa. Manajemen pemasaran dilandasi oleh gagasan pertukaran dan tujuannya adalah menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.
C. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Tatik (2008:6) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
(Nugroho:2008:11)
a. Faktor-faktor Kebudayaan 1) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
2) Sub-Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
3) Kelas Sosial
b. Faktor-faktor Sosial 1) Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetanggga dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif(memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu.
2) Keluarga
3) Peran dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalamperandanstatus. c. Faktor Pribadi
1) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentupada saat mereka menjalani hidupnya.
2) Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
3) Keadaan Ekonomi
persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.
4) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
5) Kepribadian dan Konsep Diri
d. Faktor-faktor Psikologis
1) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
2) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
3) Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
4) Kepercayaan dan Sikap
D. Produk
1. Pengertian Produk
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2008:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Konsep produk sebenarnya mengacu tidak hanya pada barang yang berwujud, tetapi juga mencakup barang dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen. Karena itu, kalau kita berbicara tentang produk, hal itu sudah mencakup barang dan jasa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang menguntungkan maupun tidak yang didapat dari pertukaran untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan kita (konsumen).
2. Level Produk
Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami tingkatan produk. Tiap level menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan meliputi :
b. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
c. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d. Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.
3. Klasifikasi Produk
Menurut Fandy Tjiptono (2008:98), klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
1) Barang
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu :
a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods), yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. b. Barang Tahan Lama (Durable Goods), yaitu barang berwujud
yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih).
2) Jasa (services)
Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
E. Atribut Produk
1. Pengertian Atribut Produk
Menurut Tjiptono (2008:103), Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Sedangkan menurut Siswanto Sutojo (2009:134) yang mengemukakan bahwa atribut produk yang paling besar peranannya dalam menciptakan persepsi konsumen adalah mutu, corak dan pernak-pernik produk, dan desain produk. Hal ini disebabkan karena fisik atribut produk membawa berbagai macam manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa atibut produk merupakan suatu karakteristik spesifik dari produk yang memberikan manfaat penting bagi konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
2. Komponen Atribut Produk
Setelah diketahui pasar mana yang hendak dituju, maka yang harus diketahui oleh produsen dalam menyusun strategi produk adalah mengenai preferensi atribut produk yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk telepon seluler atau telepon genggam (handphone) Nokia. Dari atribut-atribut produk tersebut, suatu produk dapat dibedakan dengan produk sejenis lainnya.
Menurut Tjiptono (2008:103) komponen-komponen yang terdapat dalam atribut produk meliputi merek, harga, kemasan, pemberian label, layanan dan jaminan.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka yang dijadikan dasar dalam bahan penelitian atribut produk dan disesuaikan dengan produk yang diteliti berupa produk telepon seluler adalah harga, merek, mutu, desain produk, dan pelayanan.
a. Harga
1) Pengertian Harga
Asri Marwan (2000:301) mendefinisikan harga sebagai suatu nilai tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa tertentu bagi seseorang.
barang atau jasa yang mereka perdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan konsumen. Sesuatu yang lain itu dapat berupa kebanggaan memiliki produk yang telah terkenal mereknya, jaminan mutu, perasaan aman karena memiliki produk tersebut dan lain sebagainya. Produsen harus memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat agar bisa menarik minat calon pembeli. Bagi sebagian konsumen yang termasuk dalam economic man atau sekelompok orang yang hemat, harga produk yang rendah akan memberikan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya bagi mereka yang termasuk golongan psycologic manatau mereka yang lebih mengutamakan gengsi, cenderung lebih menyukai barang-barang bergengsi dengan harga yang tinggi pula. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa harga yang tinggi biasanya ditemukan pada produk-produk dengan mutu premium atau produk-produk yang menawarkan manfaat lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain.
b. Merek
1) Pengertian Merek
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing”. Dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. (Kotler, 2007:332).
Menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf -huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa”.
Didalam merek terkandung berbagai muatan yang memberi makna pada produk bersangkutan. Bahkan kecenderungan akhir-akhir ini merek kadang lebih penting ketimbang produknya sendiri. Merek menjadi mantra ampuh bagi kesuksesan sebuah produk dalam merebut pasar. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu (Fandy Tjiptono, 2008:104) :
mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang.
b) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
c) Untuk membina citra, yaitu dengan memberi keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen. d) Untuk mengendalikan pasar.
Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, Tjiptono (2008:106) mengemukakan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Merek harus khas dan unik.
b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakaiannya.
c. Merek harus menggambarkan kualitas produk. d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di
Negara dan dalam bahasa lain.
c. Mutu
1) Pengertian Mutu
Dalam proses mengembangkan citra produk yang baik dimata konsumen, seorang pemasar harus menetapkan derajat mutu bagi produknya. Apabila mutu suatu produk semakin lama terus meningkat dan sesuai dengan keinginan konsumen, maka produk tersebut akan lebih disukai oleh konsumen.
Pengertian mutu atau kualitas akan berlainan bagi setiap orang dan tergantung pada konteksnya. Mutu atau kualitas suatu barang pada umumnya diukur dengan tingkat kepuasan konsumen atau pelanggan.
Kotler (2006:67) berpendapat bahwa “mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat.
d. Desain Produk
Sedangkan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2008:95).
Dapat disimpulkan bahwa desain produk adalah keadaan suatu bentuk produk dimana terdapat pesan dan rasa suatu produk untuk ditawarkan kepada konsumen agar memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Desain produk saat ini telah menjadibuzzwordyang semakin sering dipakai di dunia korporasi, bahkan di luar industri seperti fashion yang memang telah mengutamakan desain sejak dulu.
Produk yang unik, sebagaimana sudah terbukti, selalu bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi. Andaikata perusahaan tidak tertarik dengan desain sekalipun, bila para kompetitornya telah beramai-ramai mengeluarkan produk dengan desain apik, tidak ada jalan lain untuk bersaing selain ikut berpartisipasi. Desain, singkatnya menjadi bagian yang semakin penting dalam strategi perusahaan.
e. Pelayanan
1) Pengertian Pelayanan
Pengertian pelayanan secara umum adalah kegiatan yang diperuntukan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan konsumen melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen (Kasmir, 2004:202).
Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam pemasaran produknya.
pemasangan produk dan asuransi atau jaminan resiko rusaknya barang dalam perjalanan atau pengangkutan, dan pelayanan setelah atau purna penjualan, yang mencakup jaminan atas kerusakan produk dalam jangka waktu tertentu setelah produk itu dibeli oleh konsumen, perbaikan dan pemeliharaan dari produk itu apabila rusak.
Pelayanan tidak hanya sekedar menyangkut layanan purna jual, layanan pra jual atau bahkan layanan selama jual. Pelayanan bukan sekedar layanan telepon pelanggan bebas pulsa, layanan pemeliharaan atau layanan pelanggan 24 jam.
F. Promosi
1. Pengertian Promosi
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berupa sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat produk tersebut.
2. Pengertian Bauran Promosi
Menurut William J. Stanton (2002:410) dalam Wisnu Wardana (2007), “promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang terdiri atas beberapa variabel, yaitu:
1) Periklanan
untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (remin-ding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi(entertainment). (Tjiptono, 2008: 225)
menarik, disamping itu jangkauannya luas terdapat juga unsur hiburan yang sangat mendukung pembentukan persepsi konsumen terhadap suatu produk yang pada gilirannya dapat mengarah pada tindakan pertukaran guna memuaskan berbagai pihak yang terlibat dalam aktifitas pemasaran terhadap pasar dan konsumen tumbuh sangat cepat.
Iklan juga berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan dalam menembus pasar yang semakin ketat. Namun iklan bukanlah satu-satunya media penentu yang dapat meningkatkan penjualan, masih banyak elemen bauran pemasaran lain, seperti produk, harga dan distribusi yang ikut serta dalam menentukan berhasil tidaknya penjualan. Selain itu iklan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, agar suatu pesan iklan menjadi efektif maka komunikator harus memegang pesan agar dapat menarik perhatian sasarannya.
2) Promosi Penjualan
Promosi penjualan menurut Kotler (1994:159) adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan produk atau jasa.
yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Meskipun menggunakan istilah promosi, tetapi pengertian promosi penjualan itu berbeda dengan promosi itu sendiri. Promosi penjualan hanya merupakan satu bagian dari promosi yang merupakan segala kegiatan usaha yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon pembeli dan membujuknya untuk membeli.
Dalam sebuah perusahaan, bagian promosi dapat mengadakan kerjasama dengan kelompok atau badan lain seperti, konsumen, dealer, distributor atau bagian dalam departemen pemasaran, sedangkan pada tingkat pengecer, promosi penjualan ditujukan pada konsumen. Metode yang dapat dilakukan dalam melakukan promosi penjualan adalah sebagai berikut:
a) Pemberian contoh barang.
b) Hadiah.
Pemberian hadiah biasanya langsung diberikan setelah transaksi penjualan selesai.
c) Kupon berhadiah.
Cara ini merupakan yang popular pada saat sekarang. Banyak penjual atau produsen menggunakan metode ini karena dianggap efektif memberikan pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan penjualan.
d) Rabat.
Merupakan potongan harga yang diberikan pada pembeli produk baru serta untuk mendorong pembelian ulang atas suatu barang.
e) Peragaan.
Alat promosi yang menghubungkan antara produsen dan konsumen.
f) Kupon atau Nota. g) Undian.
a. Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli.
b. Intensif, yaitu memberikan semangat dan dorongan kepada konsumen utnuk membeli produk.
c. Invitasi atau ajakan, yaitu mengharapkan konsumen segera membeli produk.
3) Personal Selling
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Personal selling merupakan komunikasi antar orang secara individual (Tjiptono, 2008:224).
Menurut Kotler (2002:243), personal selling adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
dan promosi lain, yang komunikasinya bersifat massal dan tidak bersifat pribadi. Dalam operasinya. Personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini disebabkan karena tenaga-tenaga penjual tersebut dapat secara langsung mengetahui keinginan motif dan perilaku konsumen serta sekaligus dapat melihat reaksi konsumen, sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.
Tenaga penjual ini dapat pula membantu pihak manajemen dengan memberikan informasi, misalnya tentang penjualan kredit, sikap konsumen dan juga sebagai petugas lapangan dalam penelitian pemasaran. Tetapi, lain pihak kegiatan personal selling ini akan memberikan beban ongkos yang semakin besar apabila penggunaannya sangat luas dan sulit sekali memperoleh tenaga penjualan yang betul-betul menguasai produk dan cara menjual yang baik.
analisis pasar, menentukan calon konsumen, mengadakan komunikasi, memajukan pelayanan, mengajukan pelanggan, mempertahankan langganan, mendefinisikan masalah, mengatasi masalah, mengalokasikan sumber-sumber dan meningkatkan kemampuan diri.
Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a) Mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. b) Mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli. c) Memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada
pelanggan.
d) Mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.
e) Melakukan riset dan intelijen pasar. f) Menentukan pelanggan yang akan dituju. 4) Publisitas
G. Minat Beli
1. Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler, 2002:15).
Minat beli adalah sifat dari seseorang setelah ia mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu barang atau jasa sehingga menimbulkan ketertarikan dan pada akhirnya menimbulkan minat.
2. Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
Gambar 2.1
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap (Kotler, 2007:235)
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Para pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
Mereka kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. Ini sangat penting pada pembelian dengan kebebasan memilih (discretionary), misalnya pada barang-barang mewah, paket liburan, dan opsi liburan.
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Motivasi konsumen perlu ditingkatkan sehingga pembeli potensial memberikan pertimbangan yang serius.
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekadar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok berikut ini:
(a)Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
(b)Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.
(d)Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli.
Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang produk tertentu dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi atau sumber publik yang merupakan wewenang independen.
3) Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakaan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evalusi keputusan, dan model-model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional.
tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli berbeda-beda bergantung jenis produknya. Misalnya, seseorang membeli sebuah kamera. Ia akan mencari ketajaman gambar, kecepatan kamera, ukuran kamera dan harga.
Para konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk tertentu sering dapat disegmentasi berdasarkan atribut yang menonjol bagi kelompok konsumen yang berbeda-beda.
4) Keputusan Pembelian
konsumen tidak banyak berpikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
5) Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memerhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman dengan merek. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
H. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli
karena pada dasarnya seseorang akan loyal kepada produk yang dibelinya apabila ia merasa puas.
Dengan adanya perkembangan atribut produk tersebut diharapkan dapat mendorong minat beli konsumen dan pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya pembelian. Karena atribut produk merupakan bagian dari strategi produk penting, sebab apabila dilakukan dengan baik maka dapat membuat produk tersebut berbeda dari pesaing dan disukai oleh konsumen.
I. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Beli
J. Penelitian Terdahulu
di Kota Tegal (Y) dengan persamaan Regresi Ŷ = 22,78 + 0,692 X1 dan
koefisien korelasi r1 = 0,710, signifikansi pada 0,05. Kedua terdapat
hubungan positif antara pelayanan (X2) dengan minat beli konsumen
dalam pembelian Mobil Merek ‘Suzuki’ di Kota Tegal (Y), dengan persamaan regresi = 13,353 + 0,805 X2dan koefisien korelasi r2= 0,724,
signifikans pada 0,05. Ketiga terdapat hubungan positif antara mutu produk (X1), pelayanan (X2) secara bersama-sama dengan minat beli
konsumen dalam pembelian Mobil Merek ‘Suzuki’ di Kota Tegal dengan persamaan regresi linier berganda = 10,798 + 0,361 X1 + 0,483 X2 dan
koefisien korelasi berganda R = 0,760 signifikans pada 0,05. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan mutu produk dan pelayanan dealer Mobil Merek ‘Suzuki’ di Kota Tegal sehingga terjadi peningkatan minat beli konsumen dalam pembelian Mobil Merek‘Suzuki’ di Kota Tegal.
analisis statistik inferensial diketahui bahwa variabel merek, bukti fisik, iklan, promosi penjualan, dan rekomendasi personal dari mulut ke mulut secara simultan maupun parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur keputusan pembelian. Variabel rekomendasi personal dari mulut ke mulut mempunyai kontribusi yang paling besar terhadap struktur keputusan pembelian. Rekomendasi bagi para praktisi yang dapat diberikan adalah bahwa kebijakan tentang merek, bukti fisik, iklan, promosi penjualan dan rekomendasi personal dari mulut ke mulut harus menjadi kebijakan yang terintegratif.
K. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan nmodel konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran dalam Sugiyono, 2009:88).
ini menggunakan analisis regresi berganda, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Atribut Produk (X1) Bauran Promosi (X2)
Minat Beli (Y)
Uji Validitas & Uji Reliabilitas Uji Regresi Berganda
Uji T & Uji F
L. Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2010:84). Hipotesis dari skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Ho ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel atribut produk (X1) terhadap minat beli (Y).
Ha ; Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel atribut produk (X1) terhadap minat beli (Y).
2. Ho ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bauran promosi (X2) terhadap minat beli (Y).
Ha ; Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bauran promosi (X2) terhadap minat beli (Y).
3. Ho ; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara variabel atribut produk (X1) dan bauran promosi (X2) terhadap minat beli
(Y).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor dan variabel-varibel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan akan sangat berguna bagi para pemula (Abdul Hamid, 2007:28).
Dalam penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi pada atribut produk dan bauran promosi terhadap minat beli. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakanHandphoneNokia.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anngota yang diteliti (Istijanto, 2009:113).
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakanHandphoneNokia.
2. Sampel
suatu bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto, 2009:113). Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah metode non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:120).
Adapun jenisnya adalah convenience sampling, yaitu unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif (Abdul Hamid, 2007:30).
Penelitian ini mengambil sampel dengan jumlah 80 responden. Karena, menurut Sugiyono (1999 : 29) dalam jumlah minimal sampel yang diperkenankan adalah 10 kali jumlah variabel. Untuk itu, jumlah 80 sampel dianggap cukup dalam penelitian ini.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono, 2009:199). Tujuan dari kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas yang tinggi.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain-bukan oleh periset sendiri-untuk tujuan yang lain (Istijanto, 2009:38). Data sekunder dapat diperoleh melalui:
a. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur-literatur seperti buku, surat kabar, yang memuat teori-teori dan informasi yang diperlukan sebagai landasan teori yang kuat guna mendukung analisis yang digunakan (Mudrajad Kuncoro, 2003:127).
D. Metode Analisis
masalah atau peluang bagi majanemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini untuk menganalisis hubungan atribut produk dan bauran promosi terhadap minat beli.
[image:61.612.111.511.143.511.2]Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala ini meminta responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu obyek. Skala Likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan sebagai skala interval (Istijanto, 2009:90).
Tabel 3.1 Skala Likert
Sangat set uju Set uju Ragu Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju
5 4 3 2 1
Sumber : Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, 2009, hal. 90 1. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-benar mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Uji validitas terhadap instrumen dilakukan agar penelitian ini. Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur untuk melakukan fungsi ukurnya. Validitas juga menggambarkan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran, yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari r-tabel.
b. Uji Realibilitas
[image:62.612.114.513.158.529.2]2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik ituMultikolinearitas, Autokorelasi, danHeteroskesdastisitas(Agung Bhuono, 2005:57).
a. UjiMultikolinearitas
Multikolinearitasartinya antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga (Duwi Priyatno, 2009:152).
Ada beberapa metode ujimultikolinearitas, yaitu:
a) Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2).
b. UjiAutokorelasi
Autokorelasimerupakan korelasi antara anggota observasi yang disebut menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Dubin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 (untuk n > 15).
c. UjiHeteroskedastisitas
Heteroskedastisitasadalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadiheteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat (Sambas Ali dan Maman Abdurrahman, 2009:198).
Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Minat Beli (variabel terikat) a = konstanta
b = koefisien regresi
X1= atribut produk (variabel bebas)
X2= bauran promosi (variabel bebas)
e =error
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Bhuono Agung, 2005:50).
crosssection memiliki nilai R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi (Agung Bhuono, 2005:51).
b. Koefisien Korelasi Berganda
[image:66.612.113.508.118.519.2]Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur keeratan suatu hubungan antar variabel.
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Koefisien 0.00 - 0.199 Sangat rendah
0.20 - 0.399 Rendah
0.40 - 0.599 Sedang
0.60 - 0.799 Kuat
0.80 - 1.000 Sangat kuat Sumber : Prof. Dr. Sugiyono (2002)
c. Uji F hitung
Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jikap-value(pada kolom Sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel.
d. Uji t Hitung
terhadap variabel dependen. Pada output SPSS dapt dilihat pada tabel Coefficientsa. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolomSig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah minat beli.
2. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah atribut produk (X1) dan
bauran promosi (X2).
TABEL 3.3
OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Atribut Produk (X1) (Tjiptono:2008)
Harga (Sutojo:2009) a. Harganya terjangkau sesuai dengan kualitas.
b. Kesesuaian harga dengan produk. c. Harga jual kembali produkhandphone
Nokia cukup baik.
Interval
Merek (Kotler:2007)
a. Citra merek yang cukup baik di masyarakat.
b. Imageyang kuat sebagaihandphoneyang berkualitas.
c. Nilai gengsi yang tinggi.
d. Nama merek yang mudah diingat oleh konsumen.
e. Kebanggaan memakai merek Nokia. Mutu
(Kotler:2006)
a. Pemahaman terhadap mutu produk. b. Daya tahan baterai cukup baik dan awet. c. Suara yang jernih.
Interval
Desain Produk (Daniel Will-Harris:2003 ; Tjiptono:2008)
a. Memiliki desain dan bentuk produk yang menarik.
b. Memiliki ukuran atau model yang bervariasi dan beragam.
c. Memiliki dimensi berat yang bervariasi dan beragam.
d. Warna produk dalamhandphoneNokia sangat berbeda dibandingkan dengan produk yang lain.
e. Corak desainhandphoneNokia sangat beragam dan bervariasi sesuai kebutuhan konsumen.
f. Desain produkhandphoneNokia mempunyai keunikan tersendiri dibanding dengan produk yang lain.
[image:67.612.114.532.136.672.2]Pelayanan (Kasmir:2004)
a. Fasilitas yang diberikan sangat memuaskan bagi konsumen.
b. Keramahan pelayan toko.
c. Pelayanan servis yang baik dan terjamin. d. Tersedianya layanan jaringanservice
centerdi berbagai lokasi yang dekat dengan tempat tinggal dan atau kampus. e. Tersedianya berbagai layanan melalui
internet.
Interval
Bauran Promosi (X2) William J Stanton
dalam Wisnu Wardana:2007 ;
Tjiptono:2008)
Iklan (Tjiptono,2008)
a. Iklan melalui media massa dan media elektronik.
b. Iklan melalui media internet.
c. Kebenaran informasi yang disampaikan meyakinkan konsumen.
d. Informasi tentang manfaat dan keunggulan produk.
Interval
Promosi Penjualan (Kotler:1994 ; Tjiptono:2008)
a. Pemberian hadiah secara langsung dalam setiap pembelian.
b. Pemberian paket pulsa dan harga promo secara langsung dalam setiap pembelian. c. Promosi yang dilakukan dapat merangsang
pembelian.
d. Promosi yang dilakukan menimbulkan rasa ingin segera menggunakan produk
handphoneNokia.
Interval
Minat Beli (Y) (Kotler:2002)
a. Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan sendiri dimasa yang akan datang.
b. Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan keluarga saya (orang tua, kakak, adik) dimasa yang akan datang.
c. Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan keperluan bisnis dimasa yang akan datang.
d. Berminat membelihandphoneNokia karena adanya dorongan atau rangsangan dari keluarga.
e. Berminat membelihandphoneNokia karena adanya dorongan atau rangsangan dari teman.
f. Berminat membelihandphoneNokia untuk digunakan sendiri dimasa yang akan datang karena merasa percaya.
g. Berminat membelihandphoneNokia karena jangkauan harganya. h. Berminat membelihandphoneNokia
karena mereknya.
i. Berminat membelihandphoneNokia karena mutunya.
j. Berminat membelihandphoneNokia karena desain produknya.
k. Berminat membelihandphoneNokia karena pelayanannya.
l. Berminat membelihandphoneNokia karena tampilan iklannya yang mempesona.
m. Berminat membelihandphoneNokia karena promosi penjualannya. n. Berminat membelihandphoneNokia
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi Islam modern.
Al-Azhar, Mesir. Selain itu dilakukan pula upaya kerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) sebagai penyandang dana pembangunan kampus yang modern; McGill University melalui Canadian Internasional Development Agencis (CIDA); Leiden University(INIS); Universitas Al-Azhar (Kairo); King SaudUniversity (Riyadh); Universitas Indonesia; Institut Pertanian Bogor (IPB); Ohio University; Lembaga Indonesia Amerika (LIA); Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Bank BNI; Bank Mu’amalat Indonesia (BMI); dan Universitas-Universitas serta lembaga-lembaga lainnya.
Presiden tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat rekomendasi dan pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN/1/2002 Tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 Tanggal 14 Februari 2002. Rekomendasi ini merupakan dasar bagi keluarnya Keputusan Presiden Nomor 031 Tanggal 20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Masyarakat (S1) pada Universitas Islam Negeri dan Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam tentang izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana (S1) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004 Tanggal 19 Mei 2004.
Sebagai bentuk re-integrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan nama-nama fakultas sebagai berikut:
1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Fakultas Adab dan Humaniora. 3. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. 4. Fakultas Syari’ah dan Hukum. 5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 6. Fakultas Dirasat Islamiyah.
7. Fakultas Psikologi.
8. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. 9. Fakultas Sains dan Teknologi.
10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. 11. Sekolah Pascasarjana.
kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu-ilmu terkait lainnya dalam arti yang seluas-luasnya.
2. Sejarah Singkat Telepon Seluler Nokia
Sejarah Nokia dimulai ketika seorang insinyur bernama Fredrik Idestam membangun tempat penggilingan kayu di selatan Finlandia pada Tahun 1865. Tepatnya, Idestam mendirikan pabrik kertas dipinggiran sungai Emakoski.
Gelombang industri yang melanda Eropa pada saat itu memberi angin segar pada usaha krtas milik Idestam. Permintaan kertas meningkat tajam pada saat itu. Finlandia bagian selatan pun menjelma menjadi kawasan industri yang banyak diserbu para pekerja. Tak pelak, sebuah komunitas pekerja bernama Nokia terbentuk dan tinggal di sepanjang sungai Emakoski.
Setelah Perang Dunia II, Finnish Rubber Works membeli saham mayoritas Finnish Cable Works yang bergerak dalam perlengkapan transmisi, telegram dan jaringan telepon. Perlahan-lahan Rubber Works dan Cable Works melakukan konsolidasi hingga akhirnya merger pada Tahun 1967. Nama Nokia Group muncul sebagai bergabungnya 2 perusahaan milik Finlandia tersebut. Sejak itu nama Nokia sebagai produk telekomunikasi mulai berkibar, bermula dengan dibentuknya departemen elektronik yang menyumbang sebesar 3% terhadao total nilai pnjualan Nokia Group. Kehadiran departemen elektronik Nokia Group yang memberikan lapangan pekerjaan bagi 460 orang.
Tiga tahun kemudian, sekitar Tahun 1970-an, Nokia berhasil meluncurkan digital switch yang diberi nama Nokia DX 200. Ini adalah bahasa komputer tingkat tinggi dan mikroprosesor intel yang dikembangkan menjadi jaringan infrastruktur Nokia sekarang.
Nokia terus mengembangkan industri ponselnya pada Tahun 1991 Nokia bekerja sama dalam menyuplai jaringan GSM kesembilan Negara Eropa, pada Agustus 1997 Nokia juga menjalin kerjasama dalam menyuplai sistem GSM ke 59 operator di 31 negara.
Kini sebanyak 2100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit diraih Tahun 1994 dengan jasa tenaga kerja mencapai sebanyak 54 ribu orang sehingga produk Nokia telah terjual di 130 negara.
B. Validitas dan Realibilitas
1. Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat (Suliyanto, 2005:40).
menggambarkan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran, yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation> dari r-tabel.
Untuk menguji apakah butir-butir pernyataan itu valid, dilakukan try out penyebaran kuesioner kepada 20 responden pada konsumen yang menggunakan handphone Nokia dengan memberikan 69 butir pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari semua pernyataan tersebut.
Kuesioner dibagi ke dalam tiga faktor utama yaitu atribut produk (harga, merek, mutu, desain produk, dan pelayanan), bauran promosi (iklan dan promosi penjualan), dan minat beli.
Setelah dilakukan try out terhadap 20 responden dan 69 pertanyaan, dapat dilihat hasil daritry outsebagai berikut:
Tabel 4.1 Data hasiltry out
No Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if item Deleted Keterangan
1. -.101 .886 Tidak Valid dan Realibel
2. .208 .884 Tidak Valid dan Realibel
3. .034 .887 Tidak Valid dan Realibel
4. -.368 .894 Tidak Valid dan Realibel
5. -.240 .890 Tidak Valid dan Realibel
6. -.406 .890 Tidak Valid dan Realibel
7. .375 .882 Valid dan Realibel
8. .568 .880 Valid dan Realibel
9. .558 .880 Valid dan Realibel
10. .467 .880 Valid dan Realibel
11. .542 .880 Valid dan Realibel
No Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if item Deleted Keterangan
13. .702 .878 Valid dan Realibel
14. .605 .879 Valid dan Realibel
15. .191 .884 Tidak Valid dan Realibel
16. .009 .886 Tidak Valid dan Realibel
17. -.145 .889 Tidak Valid dan Realibel
18. .559 .881 Valid dan Realibel
19. .529 .880 Valid dan Realibel
20. .299 .883 Tidak Valid dan Realibel
21. .420 .882 Valid dan Realibel
22. .261 .883 Tidak Valid dan Realibel
23. .613 .880 Valid dan Realibel
24. .441 .881 Valid dan Realibel
25. .635 .880 Valid dan Realibel
26. .292 .883 Tidak Valid dan Realibel
27. .376 .882 Valid dan Realibel
28. .725 .880 Valid dan Realibel
29. .585 .880 Valid dan Realibel
30. .691 .879 Valid dan Realibel
31. .613 .880 Valid dan Realibel
32. .448 .882 Valid dan Realibel
33. .092 .885 Tidak Valid dan Realibel
34. .479 .881 Valid dan Realibel
35. .152 .884 Tidak Valid dan Realibel
36. .062 .885 Tidak Valid dan Realibel
37. .349 .883 Valid dan Realibel
38. .417 .882 Valid dan Realibel
39. .102 .885 Tidak Valid dan Realibel
40. .567 .880 Valid dan Realibel
41. .134 .885 Tidak Valid dan Realibel
42. .331 .883 Valid dan Realibel
43. .185 .884 Tidak Valid dan Realibel
44. .520 .880 Valid dan Realibel
45. .595 .879 Valid dan Realibel
46. .284 .883 Tidak Valid dan Realibel
47. .292 .883 Tidak Valid dan Realibel
48. .391 .882 Valid dan Realibel
49. .413 .881 Valid dan Realibel
50. .354 .882 Valid dan Realibel
51. .056 .885 Tidak Valid dan Realibel
52. .132 .884 Tidak Valid dan Realibel
53. .348 .882 Valid dan Realibel
54. .401 .882 Valid dan Realibel
55. .301 .883 Valid dan Realibel
56. .302 .883 Valid dan Realibel
57. .420 .882 Valid dan Realibel
58. .104 .885 Tidak Valid dan Realibel
59. .245 .883 Tidak Valid dan Realibel
60. .506 .880 Valid dan Realibel
61. .229 .884 Tidak Valid dan Realibel
62. -.106 .887 Tidak Valid dan Realibel
63. .121 .886 Tidak Valid dan Realibel
64. .274 .883 Tidak Valid dan Realibel
65. .248 .883 Tidak Valid dan Realibel
66. -.036 .887 Tidak Valid dan Realibel
67. .317 .883 Valid dan Realibel
68. .698 .879 Valid dan Realibel
69. .741 .879 Valid dan Realibel
Hasil try out pada tabel 4.1 dapat diperoleh data yang tidak valid sebanyak 30 butir pertanyaan. Dikarenakan nilai korelasinya dari masing-masing butir pertanyaan sangat rendah. Berdasarkan arahan dosen pembimbing, maka pernyataan yang tidak valid pun di ubah dan dikembangkan. Setelah mengubah dan mengembangkan kuesioner yang ada, maka dilanjutkan dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 80 responden.
Kuesioner dibagi ke dalam tiga faktor utama yaitu atribut produk (harga, merek, mutu, desain produk, dan pelayanan), bauran promosi (iklan dan promosi penjualan), dan minat beli.
[image:80.612.112.527.129.651.2]Hasil setelah peneliti melakukan atau membagikan kuesioner kepada 80 responden konsumen yang menggunakan handphone Nokia, kemudian diolah dengan bantuan SPSS 17.0, hasilnya tidak ada satupun pertanyaan yang memiliki nilai korelasi yang negatif yang berarti ke pertanyaan adalah valid dan realibel (lihat tabel 4.2).
Tabel 4.2 Validitas dan Reabilitas
No Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted Keterangan
1. .770 .967 Valid dan Realibel
2. .749 .967 Valid dan Realibel
3. .395 .969 Valid dan Realibel
4. .417 .968 Valid dan Realibel
5. .574 .968 Valid dan Realibel
6. .443 .968 Valid dan Realibel
7. .461 .968 Valid dan Realibel
8. .796 .967 Valid dan Realibel
9. .769 .967 Valid dan Realibel
10. .583 .968 Valid dan