TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI
TANJUNG MORAWA
Oleh :
SILVIANI AYUDIA 112102022
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : SILVIANI AYUDIA
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NIM : 112102022
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI
Tanggal 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(
NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, )
Tanggal 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(
NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)
Tanggal 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : SILVIANI AYUDIA
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NIM : 112102022
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER
INDUSTRI TANJUNG MORAWA
Medan, Agustus 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima
bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu
izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Jurusan Diploma
Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing penulis yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Ibu Yeyen Salmita, SE selaku staff pegawai CV. Morawa Timber Industri
yang telah memberikan data kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Adi Rahmat, SE dan
Ibunda Nuraeni yang telah memberikan segalanya kepada ananda dari kasih
dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
6. Saudara laki – laki penulis Jufri Pratama, Muhammad Alifka, Muhammad
Bainurahman yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Kepada Sahabat penulis yang selalu ada menemani penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir Ika Purwanti, Vina Aulia Dina dan Desy
Dianitami.
8. Semua mahasiswa dan mahasiswi Diploma Akuntansi Fakulas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara 2011.
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis
dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal
dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir
ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa
yang akan datang.
Medan, Agustus 2014
Penulis
Silviani Ayudia
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana penulisan ... 4
1. Jadwal Survey/ Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II : CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA………. 7
A. Sejarah Ringkas .. ... 7
1. Visi dan Misi ... 8
2. Tujuan ... 9
B. Struktur Organisasi . ... 9
C. Job Description……… ... 11
E. Kinerja Usaha Terkini ... 15
F. Rencana Usaha ... 16
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA ... 17
A. Pengertian Gaji dan Upah ... 18
B. Unsur – unsur gaji dan upah ... 20
C. Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah.. 26
D. Pengendalian Internal Gaji dan Upah ... 35
E. Analisis dan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah ... 40
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Jadwal Survey/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5
3.1 Daftar Potongan Tunjangan Keahlian ... 24
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Struktur Organisasi CV. Morawa Timber Industri …….. 10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini
menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya terutama
di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Jika dilihat dari rotasi dunia bisnis
yang terjadi di Indonesia saat ini, para tenaga kerja dituntut untuk lebih giat,
teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang mereka jalani. Hal ini bisa
menjadi sebuah dorongan untuk perusahaan dalam memberikan motivasi
kepada para tenaga kerjanya dalam memberikan kontibusi terbaik mereka
dalam membangun perusahaan menjadi lebih maju. Sebagai imbalan atas
kontribusi mereka, maka mereka akan memperoleh gaji dan upah yang sesuai
dengan usaha dan kontribusi yang telah mereka berikan selama ini kepada
perusahaan/ instansi tempat mereka bekerja.
Masalah penggajian dan pengupahan adalah suatu hal yang sensitif dan
penting dimana penentuan besarnya gaji dan upah berkaitan dengan kualitas
tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, ada anggapan
bahwa adanya hubungan erat antara besar – kecilnya penghasilan yang
diperoleh pegawai sama dengan kualitas pegawai tersebut. Kenyataannya para
tenaga kerja tidak hanya tertarik oleh dorongan yang berupa uang saja
melainkan kepuasan terhadap pekerjaan dan tujuan lain yang juga penting bagi
para tenaga kerja baik pekerja tetap maupun tidak.
Lain halnya Jika tenaga kerja merasa bahwa perusahaan tidak cukup
bijaksana dan tidak memperhatikan gaji dan upah mereka, maka mereka dapat
mengadakan kegiatan – kegiatan yang terkadang bertentangan dengan
ketentuan – ketentuan di perusahaan yang dapat merugikan perusahaan
sehingga operasional menjadi terhalang. Sebagai contoh, mogok kerja atau
unjuk rasa, mengurangi kegiatan kerja, meminta berhenti bekerja dan
lainnya.Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan akan lebih
memperhatikan penentuan gaji dan upah sehingga dapat menghindari
kemungkinan terjadi adanya penyelewengan.
Khususnya bagi perusahaan besar yang mempunyai banyak tenaga
kerja dan tanggung jawab yang besar kepada para tenaga kerja.Untuk
mengatasi hal ini setiap perusahaan harus melakukan pengendalian internal
gaji dan upah agar tercipta hubungan yang harmonis antara para pemimpin
perusahaan dengan para tenaga kerja.Sistem gaji dan upah yang baik adalah
sistem yang dibantu dengan pengawasan yang baik dan benar oleh pihak
manajemen perusahaan dengan merancang motivasi kerja karyawan melalui
pemberian gaji dan upah yang sesuai dengan kontribusi yang diberikan oleh
tenaga kerja kepada perusahaan. Perlu adanya pengawasan yang baik dan
benar agar terlaksananya penggajian dan pengupahan yang benar dan bebas
dari penyelewengan. Melihat bahwa pengendalian dari sistem gaji dan upah
merupakan salah satu hal yang pentingdi dalam sebuah perusahaan maka
B. Rumusan Masalah
Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan
sampai pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau
perusahaan/ instansi itu sendiri.
Dengan adanya pengawasan yang tegas, obyektif dan jujur yang
dilakukan oleh perusahaan maka diharapkan agar gaji dan upah dapat
terdistribusi dengan baik ke tenaga kerja.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk membahas
permasalahan yaitu :
a. Bagaimana Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada CV.
Morawa Timber Industri Tanjung Morawa?
b. Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah para tenaga kerja
di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa sudah berjalan
efektif dan efisien? ,
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana CV. Morawa Timber Industri
melaksanakan pengawas internal terhadap gaji dan upah,
yang dilakukan oleh CV. Morawa Timber Industri telah berjalan efektif
dan efisien?
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis, berguna untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai
sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan ataupun instansi,
2. Bagi Instansi, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki
pengawasan internal penggajian serta pengupahan pada CV. Morawa
Timber Industri Tanjung Morawa, dan
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penelitian terdiri dari jadwal survei/ observasi dan rencana isi.
1. Jadwal Survey/ Observasi
Tempat penelitian dilakukan di CV.Morawa TimberIndustri Jalan Limau
Mungkur Dusun VI Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa.
Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survey/ observasi penulis :
Tabel 1. 1
No. KEGIATAN
JUNI 2014 JULI 2014
MINGGU MINGGU
I II III IV I II III IV
1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Pemohonan Izin Riset
4. Pengajuan Dosen Pembimbing
5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir
7. Bimbingan Tugas Akhir
8. Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan
antara satu dengan yang lain dengan maksud sistematis serta tidak
menimbulkan pengertian yang lainHal ini sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan pembuatan Tugas Akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan Tugas
Akhir ini disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan rencana penulisan yang mencakup jadwal survey/
BAB II : CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah
singkat yang terdiri dari visi dan misi serta tujuan, struktur
organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha.
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA
Pada bab ini, penulis akan menguraikan pengertian gaji dan
upah, unsur – unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan dan
perhitungan gaji dan upah, pengendalian internal gaji dan upah,
analisis dan evaluasi sistem pengendalian gaji dan upah.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di CV. Morawa
Timber Industri Tanjung Morawa dan beberapa saran yang
BAB II
CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI
A. Sejarah Ringkas
CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman
Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah
kayu bulat menjadi kayu lapis dan kayu gergajian. Perusahaan ini didirikan
dengan Akte Notaris Irwansyah Nasution S.H, Nomor : 5, tanggal 3 maret
2011 dan terdaftar dalam Lembaran Negara Nomor : 95, tanggal 27 Februari
2007 dengan alamat Jalan Kebun Limau Mungkur, Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara.
CV. Morawa Timber Industri didirikan oleh Bapak Wijaya dan Rony
Tahir dengan mengubah nama perusahaan yang awalnya bernama CV. Busma
Jaya Timber menjadi CV. Morawa Timber Industri pada tanggal 3 Maret
2011. Perusahaan CV. Morawa Timber Industri mengalami perluasan setelah
mengganti nama. Perusahaan CV. Morawa Timber Industri awalnya hanya
memperkerjakan 7 orang saja namun setelah mengalami perluasan kini, CV.
Morawa Timber Industri memperkerjakan 53 orang dengan bidang usaha
pengolahan kayu lapis dan kayu gergajian.Hal yang mendorong CV. Morawa
Timber Industri untuk memproduksi kayu lapis sendiri pada tahun 2007
adalah sebagai berikut :
1. Permintaan terhadap kayu lapis yang semakin meningkat baik di dalam
negeri maupun di luar negeri
2. Adanya bantuan yang diberikan pemerintah yaitu pembebasan pajak
perusahaan selama 5 tahun dan bebas bea masuk untuk barang – barang
keperluan produksi yang diimpor
3. Bahan baku yaitu kayu bulat cukup banyak tersedia di Indonesia
khususnya Sumatera.
4. Hasil studi kelayakan yang menunjukan keuntungan yang lebih besar
memproduksi sendiri
Kebijakan CV. Morawa Timber Industri adalah :
1. Menghasilkan kayu olahan yang bermutu sesuai dengan permintaan
pelanggan
2. Memperhatikan kelestarian hutan dan lingkungan hidup
3. Menerapkan sistem manajemen mutu terpadu mengacu pada IOS – 9002.
Motto dari CV. Morawa Timber Industri adalah “ Menghasilkan kayu
berkualitas tingkat Internasional” .
1. Visi dan Misi
Visi CV. Morawa Timber Industri adalah menjadi sebuah perusahaan
penghasil kayu yang berkualitas dengan menjamin kelestarian lingkungan
dan bahan baku kayu dari pengolahan hutan dan industri.
Misi CV. Morawa Timber Industri adalah :
a. Mengelola perusahaan secara ramah lingkungan serta mengoptimalkan
kontribusi dengan baik dan benar bagi industri kehutanan, masyarakat,
b. Meningkatkan sektor industri dalam upaya peningkatan pendapatan
masyarakat yang tinggal di sekitar daerah industri, yaitu melalui dengan
penyediaan lapangan kerja.
c. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
d. Meningkatkan devisa Negara serta keuntungan bagi perusahaan.
2. Tujuan
Tujuan CV. Morawa Timber Industri adalah :
a. Menjalankan usaha – usaha bidang industri pengolahan kayu
b. Memasarkan hasil produksi ke pasaran dalam negeri dan luar negeri
selaku produsen eskportir
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab
serta wewenang dari masing – masing karyawan.Oleh karena itu dengan
adanya struktur organisasi diharapkan setiap bagian dapat melaksankan
tugasnya masing – masing dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Struktur organisasi juga mempermudah bagi para tenaga kerja dalam
Gambar 2. 1
Struktur Organisasi CV. Morawa Timber Industri Direktur Utama
Manajer Operasional
Manajer Keuangan
Bagian Operasional
Bagian Pendistribusian
Bagian Adm dan personalia
Bagian Kasir
C. Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari CV. Morawa Timber Industri
adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Pimpinan sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang
berfungsi memimpin keseluruhan aktivitas perusahaan, antara lain :
a. Menyusun perencanaan usaha ke depan untuk kemajuan
perusahaan,
b. Mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan
pengendalian kegiatan perusahaan,
c. Menyetujui dan menilah pengangkatan dan pemberhentian setiap
bagian dalam penambahan tenaga kerja.
d. Menyetujui dan memberikan pengesahan atas pembelian alat
inventaris perusahaan dan
e. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima
laporan tertulis dari setiap bagian tersebut.
2. Manajer Operasional
Selain membantu pimpinan dalam menjalankan tugasnya, Manajer
Operasional memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan atas setiap bagian yang berkaitan dengan
b. Mengambil keputusan dalam menjalankan strategi pemasaran serta
pengembangan usaha serta mengumpulkan data – data yang akan
di diskusikan kepada pimpinan,
c. Mengadakan pengawasan terhadap aktivitas pesaing yang dapat
mempengaruhi pemasaran dan menentukan langkah – langkah
selanjutnya,
d. Membuat perencanaan untuk mengembangkan usaha perusahaan.
3. Manajer Keuangan
Manajer keuangan sangat memiliki peranan yang penting dalam
perusahaan. Tugas direktur keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengkoordinasi kegiatan penyusunan anggaran tahunan
perusahaan sampai saat pengesahan untuk disampaikan kepada
pimpinan,
b. Membina serta menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan yang teratur,
c. Mengkoordinasi kelancaran semua penerimaan dan pengeluaran
kas,
d. Menentapkan sumber pendapatan dan pembiayaan perusahaan,
e. Menyiapkan Laporan biaya proyek dan laporan keuangan
menyeluruh.
f. Berhak mendelegasikan wewenangnya kepada dan meminta
pertanggungjawaban dari staff bagian Adminstrasi atau keuangan .
Dalam hal ini bagian operasional memiliki tanggung jawab atas :
a. Kegiatan operasional perusahaan secara langsung,
b. Melaksanakan wewenang yang telah didelegasikan oleh atasan
demi kepentingan perusahaan,
c. Menjaga, Mengawasi serta memelihara mesin – mesin pabrik.
5. Bagian Pendistribusian
Dalam hal ini bagian pendistribusian memiliki tanggung jawab atas
yaitu:
a. Mendistribusikan kayu ke konsumen serta memeriksa kembali
kayu yang akan didistribusikan,
b. Menjaga keamanan dan fisik kayu yang akan tetap utuh dan
terhindar dari cacat serta kerusakan lainnya.
6. Bagian Adminstrasi
Selain bertugas dalam bertanggung jawab atas mengelola dan
mengalokasikan dana/ kas perusahaan dengan baik sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku, adapun tugas Bagian Adminstrasi
dan Personalia sebagai berikut :
a. Melakukan verifikasi atas pengecekan ulang atas semua bukti –
bukti penerimaan dan pengeluaran kas, bukti penjualan tunai,
faktur penjualan tunai, nota pembelian barang serta bukti
b. Menyusun laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan
ataupun laporan laba rugi perusahaan,
c. Melakukan penelitian dan analisa keuangan perusahaan termasuk
pajak.
7. Bagian Umum dan Personalia
Adapun tugas bagian umum dan personalia adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan keahlian
dan minat yang dimiliki dan
b. Melaksanakan pembayaran gaji kepada karyawan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan perusahaan.
8. Bagian Kasir
Bagian kasir adalah bagian yang langsung berhadapan dengan
uang.
Oleh karena itu, perlu orang – orang yang jujur untuk berada di
posisi ini. Adapun tugas dan tanggung jawab dari bagian kasir
adalah sebagai berikut :
a. Meminta uang kas yang berasal dari penjualan kayu dan mencatat
setiap adanya transaksi,
b. Memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti transaksi,
c. Membantu bagian adminstrasi dan keuangan dalam membuat
D. Jaringan Usaha
Jaringan usaha CV. Morawa Timber Industri meliputi beberapa usaha
atau jenis kegiatan diantaranya : menolah kayu bulat menjadi kayu lapis dan
juga kayu gergajian. Dengan kapasitas izin produksi penggergajian kayu
sebesar 30.000 m³ per tahun.Dan diharapkan CV. Morawa Timber Industri
agar terus menghasilkan kayu lapis dan kayu gergajian terbaik dan berkualitas.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua,
begitu juga dengan CV. Morawa Timber Industri.Perusahaan terus berupaya
agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.Tidak mudah dalam
mewujudkan hal itu karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin,
dan loyalitas dalam bekerja.Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang
maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini
yaitu kegiatan – kegiatan serta program – program kerja apa saja yang sedang
dilakukan perusahaan pada saat ini guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi
kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah sebagai berikut :
a. Kualitas Produk
Meningkatkan kualitas produk berupa kayu CV. Morawa Timber
Industri dengan memiliki kualitas yang terjamin sesuai permintaan
pelanggan agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.Dengan
b. Harga Kompetitif
Dengan harga kompetitif dapat memungkinkan perusahaan bersaing
dengan perusahaan – perusahaan yang sejenis.
c. Sumber Daya Manusia ( SDM )
Sumber Daya Manusia yang memiliki perusahaan harus mempunyai
kriteria seperti terampil, bertanggung jawab, disiplin dan juga dapat
menguasai bidang yang akan ditanganinya.
d. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi seperti
several oracle, maka jaringan antara satu daerah dengan daerah lain
seperti Tanjung Morawa – Jakarta menjadi online.Maka kegiatan operasi
perusahaan dapat berjalan dengan maksimal dan optimal dalam
pengolahan data dan penyajian informasi.
F. Rencana Usaha
Rencana Usaha CV. Morawa Timber Industri yang hendak dicapai di masa
yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan,
2. Meningkatkan kualitas dan mutu produk, serta kuantitas produk,
BAB III
Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan
pengendalian gaji dan upah pada CV. Morawa Timber Industri dengan teori yang
didapatkan peneliti.
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti
membutuhkan tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi yang
menjadi komponen penting di dalam perusahaan itu sendiri.Begitu juga dengan
CV. Morawa Timber Industri yang juga membutuhkan tenaga kerja dalam
menjalankan kegiatan operasinya yang bergerak di bidang pengolahan kayu.
Tenaga kerja yang bekerja akan mendapatkan balas jasa atas kinerja yang telah
mereka lakukan yaitu berupa barang ataupun uang yang dimana hal tersebut dapat
memotivasi para tenaga kerja untuk memberikan kinerja terbaik mereka tanpa
unsur paksaan dan memberikan efek positif bagi perusahaan. Balas jasa yang
diterima dalam bentuk uang disebut juga gaji ataupun upah.Pembayaran gaji dan
upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja
dengan pimpinan.Gaji dan Upah dapat menjadi salah satu motivasi para tenaga
kerja untuk lebih giat lagi dalam bekerja serta memcapai tujuan perusahaan.
Untuk itu dalam bab ini peneliti akan mencoba untuk membahas yang menjadi
topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengendalian gaji dan upah tenaga
kerja pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.
A. Pengertian Gaji dan Upah
Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas
admintrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara
bulanan.Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang
melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik,
jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan
unit pekerjaan yang diselesaikan.
Adapun pengertian berbeda mengenai gaji dan upah yaitu :
Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para
karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI
serta anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedangkan upah
adalah penerimaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk
uang sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk
tunjangan baik untuk pekerjaan sendiri maupun keluarganya .
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi
tenaga kerja yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih
panjang.Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan
yang pembayarannya didasarkan pada waktu dan hasil kerja.Disamping itu
tingkat upah juga dipengaruhi hal – hal seperti pendidikan, ketrampilan,
inisiatif, kecakapan, keberanian serta kejujuran tenaga kerja itu sendiri.
Dengan kata lain bahwa upah akan dibayar pada tingkat yang memungkinkan
produktifitas buruh yang menguntungkan. Dalam praktek perusahaan dan
dalam buku – buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji
1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk
satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji
menggambarkan pembayaran jasa untuk satuan waktu lebih panjang
biasanya dibayarkan per bulan.
2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses
produksi pada industri manufaktur dan dibayar kepada pekerja yang telibat
langsung dalam proses industri. Gaji menggambarkan kaitannya dengan
tenaga keja.
3. Istilah upah biasanya diberikan kepada buruh, sedangkan gaji diberikan
kepada pegawai atau karyawan tetap ataupun staff.
Berdasarkan hasil penelitian peneliti, CV. Morawa Timber Industri
Tanjung Morawa memberikan imbalan jasa menggunakan istilah gaji dan
upah karena karyawannya terdiri dari :
1. Karyawan tetap, yang digaji secara rutin setiap bulan dan berkedudukan
dikantor pusat CV. Morawa Timber Industri menggunakan sistem metode
penggajian sedangkan,
2. Karyawan harian, yang bekerja di proyek – proyek tertentu atau diluar
kota yang sifatnya sementara dan tidak berkedudukan tetap di CV.
Morawa Timber industri akanmenggunakan sistem metode pengupahan.
Hal tersebut merupakan klasifikasi dari penggolongan para pekerja yang ada
di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.
Sistem penggajian dalam perusahaan dihubungkan dengan tujuan dan
strategi perusahaan.Penggajian juga menuntut keseimbangan antara
keuntungan dan biaya perusahaan dengan harapan bagi karyawan.Untuk
perusahaan, biaya gaji haruslah pada tingkat yang memastikan adanya
efektifitas maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan
sesuai dengan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan pencapaian kinerja
kerja mereka.Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan
upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut
Sugiyarso dan Winarni ( 2005 : 97 ) unsur – unsur gaji dan upah adalah : 1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan
dengan kontrak kerjanya.
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan tersebut
yang telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah
tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.
3. Lembur
Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melakukan
pekerjaan melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya
karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka
akan tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif sebelumnya.
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal
memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan
pemerintah dan serikat kerjanya.
5. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam
bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras dan sebagainya.
6. Perlengkapan dan sarana lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini
berupa bentuk jasa seperti : pelayanan kesehatan dan transportasi yang
diterima tidak dalam bentuk uang.
Unsur – unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar
belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur – unsur tersebut merupakan
bagian dari stategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang
ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin,
dana pensiun dan dana asuransi kecelakan kerja.
Penggajian dan Pengupahan adalah faktor yang penting yang
mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang – orang bekerja pada
perusahaan itu sendiri.
Begitu juga dengan CV. Morawa Timber memiliki beberapa unsur –
unsur dalam penggajian dan pengupahan. Unsur – unsur penggajian dan
pengupahan CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa adalah sebagai
berikut :
Gaji pokok merupakan gaji yang diberikan kepada karyawan menurut
peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sesuai dengan latar belakang
pendidikan, pengalaman serta keahlian dalam bidangnya. Besarnya gaji pokok
karyawan CV. Timber Industri Tanjung Morawa berbeda setiap golongan. Gaji
pokok karyawan dapat mengalami pemotongan jika karyawan tidak hadir bekerja
tanpa rekomondasi atau izin yang sah sesuai dengan peraturan Departemen
Tenaga Kerja. Pemotongan Gaji dan Tunjangan jabatan tidak berlaku untuk buruh
dan mandor. Ketidakhadiran yang menyebabkan pemotongan gaji pokok adalah :
a. Tidak ada informasi
b. Sakit dengan pemberitahuan berupa surat pribadi.
c. Sakit dengan pemberitahuan melalui telepon.
d. Urusan pribadi atau urusan keluarga.
Sedangkan ketidakhadiran yang menyebabkan gaji pokok tidak dipotong adalah :
a. Sakit dengan surat keterangan dari dokter.
b. Izin karena peristiwa khusus dengan jumlah ketidakhadiran telah
ditetapkan oleh Depertemen Tenaga Kerja, dengan perincian sebagai
berikut :
1. Meninggalnya anggota keluarga langsung karyawan, yaitu suami/ istri,
anak kandung, orang tua kandung/ tiri/ angkat/ mertua dengan bukti
hukum sebanyak dua hari.
2. Pernikahan karyawan sebanyak dua hari.
3. Kelahiran anak dari istri yang sah dan terdaftar pada perusahaan
4. Orang lain yang tinggal serumah dengan karyawan atau karyawan
sebanya satu hari cuti, cuti tahunan maksumal sebanyak delapan hari.
5. Cuti melahirkan sebanyak tiga bulan.
6. Kematian orang.
7. Aqiqah atau pembabtisan anak kandung sebanyak satu hari.
8. Menunaikan ibadah haji maksimum tiga bulan.
2. Tunjangan Jabatan
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan atau staff dengan didasarkan
pada golongan ataupun pangkat dari karyawan yang bersangkutan.
Apabila semakin tinggi golongan dan kedudukan karyawan diperusahaan maka
tunjangan yang diberikan akan semakin besar dan juga disesuikan dengan
ketentuan yang berlaku diperusahaan.
3. Tunjangan Keahlian
Tunjangan keahlian diberikan kepada semua karyawan, kecuali karyawan
dalam dalam masa percobaan ( masa kerja kurang dari tiga bulan ) dan masa kerja
kurang dari satu tahun.
Besarnya tunjangan keahlian berbeda – beda untuk setiap karyawan tergantung
pada penilaian kerja yang dilakukan oleh atasan masing – masing selama satu
tahun. Penilaian tersebut dilaporkan kebagian personalia setiap bulan April (
bulan kenaikan gaji ).
Tunjangan keahlian mengalami pemotongan apabila karyawan tidak hadir
bekerja, sesuai dengan peraturanDepartemen Tenaga Kerja.Besarnya pemotongan
Tabel 3. 1
Daftar potongan tunjangan keahlian
Ketidakhadiran Kerja ( hari ) Besar Potongan
1 25 %
2 50%
3 75%
4 100%
4. Tunjangan Transpotasi
Tunjangan ini diberikan dalam jumlah yang tetap dengan didasarkan pada
jumlah kehadiran karyawan / staff pada saat pembayaran gaji. Tunjangan ini
dikecualikan bagi karyawan yang tidak hadir maupun sakit.
5. Tunjangan Makan
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan / staff dan tidak berlaku untuk
karyawan yang tidak hadir atau sakit.
6. Tunjangan Insentif
Perusahaan akan memberikan insentif kepada seluruh karyawan yang tidak
kehilangan jam kerja dalam satu bulan takwin. Intensif tidak diberikan kepada
karyawan apabila :
a. Karyawan masih dalam percobaan.
b. Tidak hadir walau hanya satu hari dalam satu bulan takwin dengan alasan
apapun.
c. Terlambat datang bekerja dengan alasan apapun.
e. menerima tamu pribadi pada saat jam kerja
f. Mogok kerja baik pribadi maupun kelompok
Insentif akan tetap diberikan kepada karyawan apabila :
a. Mendapat tugas dinas keperusahaan atau lembaga lain seperti ke Dinas
Kehutanan.
b. Mengikuti seminar atau pertemuan sebagai utusan dari perusahaan
c. Pengurus SPSI ( Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ) yang mempunyai
tugas organisasi diluar perusahaan
d. Mengalami kecelakaan kerja sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan
pada hari kejadian.
Kebijaksanaan perusahaan menetapkan bahwa tunjangan insentif tidak
dimasukkan dalam perhitungan pendapatan kotor, karena insentif tidak selalu
sama setiap bulannya
7. Tunjangan Lembur
Uang lembur maksudnya adalah gaji dan upah yang dibayarkan kepada
karyawan atau buruh yang melebihi am kerja yang telah ditetapkan dan tarifnya
lebih tinggi dari jam kerja biasa. Perusahaan tidak membatasi jumlah jam kerja
lembur sebulan.
8. Tunjangan Hari Raya
Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya ( THR ) keagamaan kepada
karyawan yang telah memenuhi persyaratan, yaitu mereka yang namanya
tercantum dalam daftar gaji dan telah lulus masa percobaan pada saat atau
sebelum hari raya. Besarnya THR bagi karyawan yang telah bekerja selama satu
Besarnya THR bagi karyawan yang sama kerjanya kurang dari satu tahun akan
dibayar secara proposional sesuai dengan masa kerja yang bersangkutan.
Dari uraian diatas pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa
menurut peneliti sudah dikatakan cukup baik. CV. Morawa Timber Industri
mempunyai unsur – unsur yang sudah cukup baik di dalam sebuah perusahaan
industri.
C. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah
Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah tercantum dengan hal – hal
yang berkaitan dengan dokumen/ data yang digunakan sebagai pendukung
pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi ( 2001 : 389 )
dalam buku sistem informasi akuntansi, dokumen ini terdiri dari :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat –
surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat
keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain – lain.
2. Kartu Jam Hadir
Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat
jam hadir setiap karyawan di perusahaan.
Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula
berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatatan waktu.
Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga
kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
4. Daftar Gaji dan Upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi
potongan – potongan berupa pph pasal 21 utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan dan lain – lain.
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini berupa ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat
berdasarkan daftar gaji dan upah.
6. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah.
7. Amplop Gaji dan Upah
Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop dan gaji.
8. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi
akuntansi kepada fungsi keuangan. Berdasarkan informasi dalam daftar gaji
dan upah yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji dan upah.
Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk
diselewengkan oleh tenaga kerja. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan
dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu :
1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi di
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk
mendapatkan pembayaran gaji dua kali.
3. Membuat kesalahan – kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan
upah yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang
semestinya dibayar
4. Adanya karyawan yang melakukan absensi unuk beberapa orang karyawan
lain.
5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku
gaji dan upah.
6. Pinjaman pegawai yang tidak mencapat dicatat sebagai pengeluaran.
Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah pada CV. Morawa
Timber Industri dilakukan dengan dua prosedur yang berbeda yaitu :
1. Prosedur untuk karyawan tetap dengan menggunakan metode penggajian.
Setiap staff dan karyawan bulanan harus tetap mengisi daftar hadir atau daftar
absensi. Pada CV. Morawa Timber Industri untuk karyawan mempunyai
absen masing-masing sudah tertulis nomor, nama dan unitnya. Perusahaan
tersebut menggunakan mesin check o’clock. Mesin tersebut otomatis mencatat absensi karyawan, baik karyawan masuk, libur, pulang dan absen. Lembur
juga dapat di lihat dari laporan check o’clock tersebut. Dari laporan daftar
hadir tersebut tiap bulannya dilaporkan kebagian keuangan untuk menghitung
gaji setiap karyawan. Untuk perhitungan lembur karyawan selain ada laporan
berwewenang untuk membuat izin tersebut. Apabila surat tersebut tidak ada,
maka karyawan tersebut dianggap tidak lembur.
Berdasarkan absen tersebut maka bagian keuangan mengadakan perhitungan
gaji dan potongan-potongan yang di kenakan terhadap karyawan tersebut yang
diambil dari sumber-sumber data lain ( seperti daftar mutasi, sisa hutang
karyawan bulan lalu, pajak dan potongan-potongan lainnya ). Hal pertama
yang dilakukan bagian personel keuangan khususnya bagian penggajian
adalah menghitung gaji karyawan. Kartu check o’clock dihitung satu persatu. Perhitungannya dilakukan secara manual setiap tanggal dalam sebulan lalu
dalam jumlah jam kerja dihitung secara total, sisa jam kerja dihitung lembur
sesuai prosedur. Total jam kerja dalam sebulan padaCV. Morawa Timber
Industri adalah 160 jam atau 40 jam perminggu. Kelebihan dari 160 jam
tersebut dihitung lembur. Dalam program yang dipakai perusahaan CV.
Morawa Timber Industri Tanjung Morawa, menghitung tariflembur yaitu
kelebihan jam tersebut dikalikan gaji pokok dibagi 160 jam. Atau dengan
rumus dibawah ini:
Gambar 3. 1
Rumus Perhitungan Lembur
Setelah itu, semua lembur karyawan dihitung secara keseluruhan. Jumlah
semua lembur karyawan diinput kekomputer oleh bagian keuangan khususnya
Lembur hari biasa = Kelebihan x Gaji pokok : 160
penggajian dengan menggunakan suatu program database, cara pengimputan yaitu
lembur dahulu dimasukkan baru potongan-potongan lainnya.
Cara ini dapat menghemat waktu. Setelah laporan gaji selesai dikerjakan maka
laporan tersebut diprint rangkap dua,dengan menggunakan kertas continous form. Laporan yang asli diberikan kepada Kepala Keuangan dan satu untuk file
penggajian.
Laporan tersebut lalu diperiksa bagian keuangan, setelah diperiksa dan disetujui
bagian ManajerKeuangan, maka daftar gaji tersebut dimasukan dalam no.
Rekening masing-masing karyawan dengan pengiriman melalui bank yang telah
disepakati dan bekerja sama dengan CV. Morawa Timber Industri Tanjung
Morawa.
Dan slip gaji juga dicetak rangkap dua, satu untuk file penggajian dan satu lagi
untuk di bagikan kepada seluruh karyawan yang bersangkutan di CV. Morawa
Timber Industri Tanjung Morawa.
Hal Itu merupakan cara penggajian untuk karyawan tetap yang bekerja di CV.
Morawa Timber Industri Tanjung Morawa. Berikut ini akan dilampirkan berupa
table keterangan cara perhitungan gaji untuk karyawan tetap yang berlaku pada
CV. Morawa Timber Industri adalah sebagai berikut :
Keterangan cara perhitungan gaji untuk karyawan tetap yang berlaku pada CV.
Morawa Timber Industri Tanjung Morawa :
Gaji pokok : Rp. xxxx
Tunjangan keahlian : Rp. xxxx
Tunjangan makan dan transport : Rp. xxxx
Lembur :Rp. xxxx
Total gaji kotor : Rp. xxx
Potongan uang makan : (Rp. xxx)
Bon-bon : (Rp. xxx)
PPH : (Rp. xxx)
Jamsostek : (Rp. xxx)
Total gaji bersih : Rp. xxx
2. Prosedur untuk karyawan harian dengan metode pengupahan.
Perhitungan untuk karyawan harian biasanya dilakukan apabila ada proyek
yang menggunakan tenaga tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Cara perhitungan karyawan tersebut adalah dengan mencatat waktu
kejadian lembur untuk karyawan yang bersangkutan dilapangan maupun
dipabrik. Pencatatan ini dilakukan oleh mandor yang ditunjuk oleh
perusahaan. Buku mandor juga menyajikan secara lengkap mengenai hadir,
hari sakit, opname, cuti dan lain-lain. Setelah buku mandor itu selesai maka
dibuat jam kerja dalam rangkap dua. Lembaran yang asli dikirim ke bagian
Keuangan, dan copynya disimpan oleh mandor.
Berdasarkan jam kerja tersebut lalu dihitung upah, lembur dan
potongan-potongan pekerja. Setelah selesai semuanya diproses, maka gaji tersebut
diserahkan kepada mandor proyek untuk didistribusikan ke karyawan
Pembayaran upah untuk karyawan harian dengan menggunakan uang kas (
tanpa melalui atau ikut campur bank layaknya sistem penggajian karyawan
tetap yang menggunakan sistem bank ). Secara ringkas dalam pencatatan
waktu kerja karyawan harian dapat dilakukan dengan tindakan sebagai
berikut yang dipercayakan kepada mandor:
1. Mengendalikan pengisian daftar hadir karyawan,
2. Mengendalikan secara langsung setiap karyawan yang bekerja,
3. Mencocokan waktu kerja dengan waktu hadir,
4. Menyusun dan mengoreksi laporan untuk mencatat upah yang akan
dibayar,
5. Mencocokan jam kerja yang sebenarnya untuk setiap operasi
dibandingkan dengan jam kerja standar.
Berikut ini adalah cara perhitungan upah karyawan/ tenaga kerja pada CV.
Morawa Timber Industri Tanjung Morawa sebagai berikut :
Keterangan cara perhitungan upah karyawan/ tenaga kerja pada CV. Morawa
Timber Industri tanjung morawa :
Gaji pokok (...Hari x Rp..) Rp. xxxx
Lembur Rp. xxxx
Bonus Rp. xxxx
Total gaji kotor Rp. xxxx
Potongan – potongan Rp. xxxx
Dari hasil penelitian peneliti pada CV. Morawa Timber Industri telah
dijumpai bahwa perhitungan gaji dan upah telah dilaksanakan dengan prosedur –
prosedur yang cukup baik, hal tersebut telah dituangkan dalam daftar gaji dan
upah yang dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun, menghitung dan
merangkum data – data yang diperlakukan pada akhir periode pembayaran gaji
dan upah.Dalam tata cara perhitungan lembur pada CV. Morawa Timber Industri
berbeda dengan keputusan Menteri Tenaga Kerja no. 72 tahun 1984. Menurut
Keputusan Menteri No. 72, perusahaan akan membayar lembur dengan
perhitungan sebagai berikut :
1. Bila lembur dilakukan pada hari kerja normal, maka ketentuan perhitungan
lembur adalah sebagai berikut :
a. Untuk jam kerja lembur pertama dihitung sebesar 1,5 X gaji per jam.
b. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya dihitung sebesar 2 X gaji per
jam.
2. Bila lembur dilakukan pada hari libur nasional, ketentuannya adalah sebagai
berikut:
a. Jam pertama sampai jam lembur ketujuh dihitung sebesar 2 X gaji perjam.
b. Jam kedelapan dihitung 3 X gaji per jam.
c. Jam kesembilan dan seterusnya dihitung sebesar 4 X gaji per jam.
Perhitungan tarif normal per jam tergantung pada cara pembayaran gaji
dan upah. Apabila gaji dibayar bulanan, tarif normal per jam sama dengan jumlah
gaji bulanan dibagi 173 jam. Dalam hal ini dianggap bahwa selama satu bulan
Apabila upah dibayar mingguan tarif normal per jam adalah jumlah upah
mingguan dibagi 40 jam, sedangkan apabila upah dibayar harian, tarif normal per
jam dihitung sebagai upah harian dibagi 8 jam. Tunjangan yang diberikan dalam
bentuk uang tidak termasuk dalam upah dan gaji yang digunakan sebagai dasar
perhitungan tarif normal per jam.
Pada perusahaan CV. Morawa Timber Industri lembur dihitung
berdasarkan total jam kerja dalam sebulan. Pada perusahaan CV. Morawa Timber
Industri total jam kerja perbulan adalah 160 jam atau jam 40 jam seminggu, dalam
hal ini karyawan bekerja selama 160 jam sebulan. Kelebihan dari 160 jam tersebut
dihitung lembur. Dalam program yang dipakai perusahaan tersebut kelebihan jam
kerja dikalikan dengan gaji pokok ( perhitungan dapat dihitung menggunakan
gambar 3. 1 yaitu rumus perhitungan lembur yang digunakan oleh CV. Morawa
Timber Industri Tanjung Morawa.Jadi, CV. Morawa Timber Industri menetapkan
tarif lemburnya sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut, bukan
berdasarkan peraturan yang berlaku secara normal.
D. Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai
control internal atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern. Secara umum
pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan – kesalahan yang
terjadi di dalam perusahaan.
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
tujuan berikut :
a. Laporan Keluarga yang dapat diandalkan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
c. Efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.
Pengendalian internal gaji dan upah adalah keseluruhan kebijakan dan
prosedur yang bekaitan dengan transaksi gaji dan upah yang diterapkan oleh suatu
satuan usaha guna mendapatkan kepastian yang layak, bahwa transaksi gaji dan
upah telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah
digariskan oleh suatu usaha.
Semakin baik pengendalian internal suatu perusahaan, maka semakin kecil
kesempatan untuk terjadinya kesalahan maupun penyimpangan , tetapi perlu di
tekankan suatu pengendalian internal bukanlah sebagai penjamin untuk
meniadakan penyimpangan dan kesalahan tersebut. Akan tetapi merupakan suatu
alat bagi perusahaan untuk mengawasi jalannya prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan.
Suatu sistem dapat dapat berjalan baik jika ada teknik yang baik yang
diterapkan padanya. Dengan demikian sistem pengendalian internal mempunyai
beberapa teknik agar dapat berjalan dengan baik.
Unsur – unsur pengendalian intern pada gaji dan upahmenurut sebagai berikut :
1. Organisasi
a. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi
pembayaran gaji dan upah. Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi
karyawan, pangkat, jabatan / golongan dan lain sebagainya. Informasi ini
menjadi dasar dalam mengahasilkan daftar gaji dan upah yang selanjutnya
digunakan untuk pembayaran gaji dan upah karyawan.Dengan
dipisahkannya kedua fungsi ini hasil perhitungan gaji dan upah yang
dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh
fungsi pembuat daftar gaji akan dicek kembali oleh fungsi keuangan (
pembayaran gaji dan upah ) sebelum gaji dibayarkan kepada karyawan
yang berhak.
b. Fungsi pencatatan waktu hadir ( absensi ) terpisah dari fungsi operasi,
dalam hal ini waktu hadir sering banyak digunakan dalam penentuan
jumlah gaji dan upah yang dibayarkan. Agar keandalan data tentang waktu
hadir dapat dipertanggung jawabkan, fungsi pencatatan waktu hadir
dipisah dengan fungsi operasional.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan oleh pihak
perusahaan yang ditandatangani oleh direktur perusahaan.
b. Dengan adanya unsur pengendalian intern ini dapat menghindari
terjadinya pembayaran gaji dan upah pada orang yang tidak berhak
menerimanya.
c. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan seperti
kenaikan pangkat, kenaikan tunjangan, bonus dan lain sebagainya harus
d. Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pihak pengsilan harus
didasarkan pada surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi fungsi
personalia.
e. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu. Karena
jam hadir merupakan salah satu dasar penentuan penghasilan karyawan,
maka data waktu hadir merupakan salah satu dasar penentuan penghasilan
karyawan, maka data waktu hadir setiap karyawan harus diotorisasi oleh
fungsi pencatat waktu agar lebih akurat untuk dijadikan dasar perhitungan
gaji dan upah.
f. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan. Dengan sistem otorisasi, perusahaan dijamin akan
membayarkan upah lembur bagi pekerja yang memang tidak dapat
dikerjakan dalam jam normal.
g. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia yang
menunjukkan bahwa :
a. Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah adalah
karyawan yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang
berwenang.
b. Tarif gaji dan upah yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan
upah adalah tarif yang berlaku sesuai dengan keputusan pejabat yang
brwenang.
c. Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan
d. Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam gaji dan upah
telah di cek ketelitiannya.
h. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh
fungsi akuntansi.
i. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsilasi dengan
daftar gaji dan upah karyawan.
j. Tarif upah yang dicantumkan dengan kartu jam kerja diversivikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.
3. Praktek Yang Sehat
a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu
yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja lang-
sung, biasanya hal ini didapatkan pada perusahaan pabrikasi.
b. Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatatan waktu harus
diawasi oleh fungsi waktu.
c. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diversifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan
sebelumdilakukanpembayaran.
d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsilasi dengan catatan
penghasilan karyawan yang harus dipotong dari gaji dan upah karyawan,
dan besar utang pajak penghasilan karyawan harus disetor oleh perusahaan
ke kas negara dapat diversivikasi dengan melakukan rekonsilasi
perhitungan pajak penghasilan setiap karyawan dengan catatan
e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji
dan upah dimana kartu penghasilan karyawan selain berfungsi sebagai
catatan penghasilan yang diterima karyawan selain berfungsi sebagai
catatan penghasilan yang diterima setahun lalu juga berfungsi sebagai
tanda diterimanya gaji dan upah oleh karyawan yang berhak.
Berdasarkan uraian diatas dan hasil analisis peneliti di CV. Morawa
Timber Industri dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern yang dilakukan
perusahaan sudah cukup baik, terutama prosedur yang dijalankan untuk karyawan
tetap dikantor pusat.
Tetapi walaupun demikian perusahaan tetap perlu mengawasi jalannya
prosedur tersebut, apakah tetap dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, dan
apabila ada pelanggaran maka diberikan sangsi yang tegas, agar peraturan tetap
dipatuhi oleh seluruh karyawan.
Hal yang perlu diperhatikan terutama pembagian tugas yang masih
dirangkap yang terjadi dilapangan, mandor harus lebih diawasi dengan seksama,
agar tidak ada persekongkolan maupun penyelewengan yang mengakibatkan
kerugian yang besar bagi perusahaan. Sehingga bila dibandingkan dengan teori
yang diterapkan kurang memadai dan kemungkinan terjadinya penyelewengan
sangat besar karena tidak adanya pemisahan fungsi secara terpisah dan tegas.
E. Analisis dan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Pengawasan intern pada CV. Morawa Timber Industri telah
menggunakan sistem komputer dalam berbagai tugas sehinggan banyak
Selain itu sistem absensi juga menggunakan mesin check o’ clock
sehingga jam kerja karyawan dapat dilihat laporannya langsung dari kartu
tersebut. Walaupun demikian perusahaan masih menggunakan sistem manual
yang berhubungan dengan diri individu. Kesalahan yang mungkin terjadi
adalah penjumlahan kerja dan persekongkolan antar sesama karyawan, dan
lain – lain. Hal ini dapat dicegah apabila pengendalian terhadap petugas
tersebut dilakukan dengan baik, sehingga dapat mencegah kesalahan yang
terjadi. Unsur – unsur gaji yang terdapat CV. Morawa Timber Industri masih
perlu diperhatikan lagi, karena tunjangan kesehatan dan tunjangan kenikmatan
lainnya masih belum ada, jadi tingkat kekhawatiran karyawan masih tinggi
akan jaminan kesehatannya, hal ini perlu diperhatikan, kerena mempengaruhi
produktivitas karyawan dalam bekerja.Pada CV. Morawa Timber Industri
pengendalian yang dilakukan berupa pengendalian ditiap bagian. Dimana staff
karyawan bertanggung jawab untuk mengontrol atau mengawasi kegiatan
yang sebenarnya serta mengecek kebenaran daftar hadir karyawan dari setiap
bagian. Apabila ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan jam lembur.
Maka staff penggajian dapat mengurangi menjadi jumlah jam bayar yang
sebenarnya, Setelah terlebih dahulu staff penggajian mengecek perhitungan
gaji dan upah tersebut.
Adanya kemungkinan kelebihan bayar gaji dan upah tersebut di sebabkan
pengendalian dan tata kerja yang belum memadai untuk memenuhi keakuratan
daftar premi serta perhitungannya. Hal ini dapat di lihat dari kegiatan
pengawasan dan tata kerja itu sendiri. Dimana pengendalian terhadap
bekerja extra dan cepat, sehingga kemungkinan salah hitung jam lembur dapat
terjadi.
Disamping pekerjaan lain yang cukup banyak sehingga kemungkinan
kesalahan perhitungan dalam penjumlahan ataupun perkalian dalm lembur
sering terjadi. Misalnya, salah pencet kalkulator, salah perkalian hitungan jam
perhari dan banyak lagi, karena perhitungan ini dilakukan secara manual oleh
satu orang tanpa ada yang memeriksa secara langsung. Kepala Keuangan
hanya memeriksa jumlah totalnya saja tanpa melihat perhitungan manualnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengendalian internal gaji dan upah
serta analisis dan evaluasi yang telah dilakukan peneliti dapat menarik
kesimpulan.
Pada bab penutup ini peneliti akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada
uraian – uraian tentang internal control gaji dan upah pada bab – bab
terdahulu yaitu sebagai berikut :
1. CV. Morawa Timber Industri dalam perhitungan dan pembayaran gaji
memakai metode penggajian untuk karyawan tetap dan metode
pengupahan untuk karyawan harian.
2. Perusahaan menggunakan Kartu Check O’clock sebagai dasar dalam
perhitungan gaji dan upah untuk karyawan tetap. Dan memakai buku
hadir yang ditulis mandor untuk karyawan harian.
3. Dalam perhitungan lembur karyawan perhitungan kartu Check O’ clock
dilakukan secara manual oleh petugas Penggajian yang kemudian akan
4. Dalam perusahaan masih adanya tugas rangkap, tidak adanya fungsi
yang tegas antara pihak yang mencatat waktu kerja dengan pihak yang
melakukan pembayaran.
5. Pengendalian terhadap pengisian lembur dan perhitungannya dilakukan
oleh petugas yang sama dan tidak dilakukan oleh petugas yang sama dan
tidak dilakukan setiap hari.
6. Pengendalian intern perusahaan dilaksanakan pada semua aspek yang
menyangkut sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan
perusahaan.
7. Perusahaan memberikan sangsi bagi karyawan yang menyalahi
peraturan, dengan cara pemotongan gaji dan juga mutasi.
B. SARAN
Dengan kompleksnya tugas – tugas dan pekerjaan yang dihadapi oleh
CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa, maka perlu adanya
perbaikan – perbaikan dalam hal pengawasan intern gaji dan upah agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dan kinerja perusahaan semakin baik.
Adapun saran – saran yang penulis berikan untuk perbaikan tersenut
adalah sebagai berikut :
karyawan yang dapat menimbulkan persekongkolan dan
penyelewengan.
2. Hendaknya perhitungan lembur yang menggunkan kartu Check O’clock dilakukan secara periodik jangan sekaligus, karena ini menyababkan kurang akurat dalam perhitungan dan menimbulkan
kesalahan dalam penjumlahan, ini disebabkan karena terburu – buru
demi mengejar waktu gajian.
3. Sebaiknya perusahaan mempunyai staff intern auditor yang melakukan pemeriksaan prosedur penggajian dan bila dimungkinkan inspeksi
lapangan pada waktu pembayaran gaji.
4. Daftar lembur karyawan hendaknya dikoreksi secara teratur oleh pihak yang berwenang dalam hal itu, dengan cara memaraf dikolom yang
disediakan dalam daftar lembur.
5. Pengendalian terhadap mandor lapangan harus dilakukan secara baik untuk menghindari tindakan penipuan dan penyelewengan.
6. Hendaknya menggunakan kartu Check O’clock diawasi dengan seksama, jangan sampai karyawan yang satu menjalin persekongkolan
DAFTAR PUSTAKA
Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi. 2001, Sistem Informasi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan kelima,Bartongan jaya, Medan.
Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Soemarso, S.R 2002.Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta.