PROVINSI ACEH
Oleh :
FAHRY GUSMANDANA MARPAUNG 112102070
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : FAHRY GUSMANDANA MARPAUNG
NIM : 112102070
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
GAJI DAN UPAH PADA BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH
Tanggal : 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Drs. Rasdianto, M.Si, Ak NIP. 19550908 198103 1 005
Tanggal : 2014 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP . 19511114 198203 1 002
Tanggal : 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : FAHRY GUSMANDANA MARPAUNG
NIM : 112102070
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
GAJI DAN UPAH PADA BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH
Medan, 2014
Fahry Gusmandana Marpaung 112102070
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta salawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat dan hidayah-ya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem
Pengendalian Internal Gaji Dan Upah Pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur
Provinsi Aceh” ini dengan baik. Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima
dukungan berupa moril maupun materil. Karena itu, dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua
tercinta Alm.Ramli Marpaung dan Parulian yang telah memberikan motivasi,
nasihat serta doa yang selalu menyertai penulis. Untuk kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah mencurahkan rahmad, hidayat, karunia dan
perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
2. Teristimewa buat kedua orang tua penulis tercinta dan yang paling penulis
sayangi Bapak (Alm) Ramli Marpaung dan Ibu Parulian yang telah
motivasi dan nasihat, serta doa yang selalu menyertai penulis.
3. Buat kakak penulis sayangi Windy Novalina, Debby Surayana, dan Lenny
Juliana dan juga adik penulis sayangi Dwiky Reipermana terimakasih atas
do’a dan dukungan.
4. Bapak Ir. Husni Thamrin, MM Terimakasih telah membantu penulis untuk
mendapatkan data riset, serta menjadi sumber inspirasi dan senantiasa
memberikan motivasi dan nasihat, serta doa yang selalu menyertai penulis.
5. Buat sepupu penulis Denny, dony, dan Rina terimakasih atas do’a dan
dukungan.
6. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku dekan Fakultas
Ekonomi USU.
7. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku dosen Pembimbing penulis
terimakasih karena telah banyak membantu, membimbing penulis dan
meluangkan waktunya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
10. Semua dosen yang telah mengajar dan mendidik penulis selamam
enjalankan pendidikan di Universitas Sumatera Utara diploma III
akuntansi ini hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan pendidikannya.
11. Dini Novita Tanjung, terimakasih telah membantu penulis dalam
memberikan motivasi, semangat, masukan dan pendapat tentang tugas
12. Semuateman – temangrup B penulis stambuk 2011 terutama buat Tio, Fauzi, Azwardi, Ardy, Titin, Sity, Bowo, Hanif, dan Prasetyo terimakasih
karena telah menjadi teman sekaligus sahabat yang baik buat penulis,
walaupun kedekatan kita mulai terjalin semester empat tapi semua yang
telah terjadi dan telah kita jalani tidak akan penulis lupakan. Penulis
berharap semua ini tidak akan pernah berakhir walaupun pendidikan kita
diploma tiga akuntansi ini telah selesai.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini terutama
dalam penyusunan tugas akhir ini untuk itu penulis menerima kritik dan saran
untuk penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang. Semoga Allah
SWT membalas semua yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini dan semoga penulisan tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat untuk calon peneliti – peneliti lainnya, Terimakasih.
Medan, Juli 2014 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D.Rencana Penulisan ... 7
1. Jadwal Survei/Observasi ... 7
2. Rencana Isi ... 8
BAB II BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH ... 10
A.Sejarah Ringkas ... 10
B.Struktur Organisasi ... 12
C.Job Description ... 13
D.Jaringan Usaha/Kegiatan ... 20
F. Rencana Usaha/Kegiatan ... 22
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH ... 23
A.Pengertian gaji dan upah ... 23
B.Unsur gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh ... 26
C.Prosedur pencatatan gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Aceh TimurProvinsi Aceh ... 31
D.Prosedur Perhitungan gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh ... 38
E. Pengendalian internal gaji upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh ... 41
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
A.Kesimpulan ... 46
B.Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
NOMOR JUDUL HALAMAN
1.1 Jadwal penelitian dan penyusunan Tugas Akhir………... 7
2.1 Daftar perhitungan gaji pada Bappeda Kabupaten
DAFTAR GAMBAR
NOMOR JUDUL HALAMAN
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR JUDUL
1 Surat permohonan izin riset
2 Surat izin riset dari Bappeda Kabupaten Aceh Timur
Provinsi Aceh
3 Daftar gaji pokok Pegawai Negeri Sipil
4 Surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat.
Para pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan
mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap survive dibidangnya
serta tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. Pada umumnya setiap
perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan industri berusaha
untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan bertujuan memaksimumkan
laba dan mengembangkan usahanya.Hal tersebut merupakan tuntutan setiap
perusahaan, terutama di era globalisasi seperti saat ini.Persaingan usaha yang
semakin tajam menyebabkan perusahaan terus-menerus meningkatkan
kualitasnya, terutama dalam membina sumber daya manusia (SDM) sebagai
tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan titik penting dalam perusahaan karena tenaga
kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan
termasuk didalamnya mengambil keputusan, mengolah bahan mentah menjadi
produk yang dapat dikonsumsi serta memberikan jasa yang baik kepada
masalah yang kompleks sehingga diperlukan usaha untuk memelihara dan
mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila tenaga kerja
didalamnya memiliki kompetensi serta profesional dalam menjalankan tugas
yang dilimpahkan kepadanya.
Berbicara mengenai tenaga kerja maka tidak lepas dari masalah gaji dan
upah karena gaji dan upah merupakan pembayaran perusahaan kepada tenaga
kerja sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan. Gaji dan upah juga
merupakan kewajiban bagi perusahaan kepada staff dan para pegawainya.
Tanpa adanya gaji dan upah maka tenaga kerja tidak akan bekerja sesuai
harapan perusahaan. Jumlah gaji dan upah yang diberikan perusahaan
berdasarkan jabatan tenaga kerja tersebut dalam perusahaan. Mengingat
masalah gaji dan upah adalah masalah yang sensitif, maka tidak mudah bagi
suatu perusahaan atau kantor menetapkan gaji para staff dan pegawainya.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan akan lebih
memperhatikan penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang
mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di
dalamnya harus di awasi.Walaupun demkian masih saja sering terjadi
kecurangan – kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji dan
upah. Untuk mengatasi hal ini setiap perusahaan harus melakukan sistem
antara perusahaan dengan tenaga kerja. Sistem gaji dan upah yang baik adalah
sistem yang dibantu dengan pengawasan yang baik oleh pihak manajemen
perusahaan dan dapat merangsang motivasi kerja karyawan melalui pemberian
gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan tenaga kerja
semakin produktif.
Untuk mendorong dan memotivasi semangat kerja karyawan diperlukan
adanya hubungan kerja yang saling menguntungkan, baik bagi pihak
perusahaan maupun bagi pihak karyawan. Karyawan memberikan prestasi
kerja yang baik bagi perusahaan, sedangkan pihak perusahaan memberikan gaji
yang sesuai dengan prestasi dan golongan kerja yang telah diberikan bagi
perusahaan.
Begitu juga halnya pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
menginginkan setiap pegawai yang bekerja pada perusahaandapat memberikan
hal yang terbaik dan merasa nyaman selama berada ditempat kerja. Banyaknya
tenaga kerja yang digunakan mengakibatkan biaya gaji dan upah menjadi salah
satu unsur utama dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak resiko
kemungkinan terjadinya kecurangan. Bagian keuangan merupakan bagian
yang sangat rawan terhadap penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran
kas seperti pembayaran gaji dan upah ini.
Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat
dijadikan pengendalian bagi seluruh operasional perusahaan. Salah satunya
yaitu dengan dilakukannya suatu pengendalian internal gaji dan upah yang baik
untuk menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri.Namun selain itu,
kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi, seperti kerugian,
pemborosan, dan kecurangan-kecurangan.
Oleh sebab itu dengan diterapkannya pengendalian internal gaji dan upah
yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, pimpinan
perusahaan tidak perlu terus-menerus mengendalikan aktivitas karyawan secara
langsung, tetapi cukup dengan memberikan wewenang terhadap bawahannya
atau yang sering disebut dengan auditor intern, yakni auditor yang bertugas
menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan
terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur
kegiatan organisasi.
Dalam sebuah perusahaan, permasalahan gaji dan upah merupakan hal
yang sangat vital, sehingga seringkali menimbulkan kecurangan-kecurangan.
Salah satu contohnya adalah dengan memasukkan nama karyawan fiktif dalam
daftar gaji dan upah, potongan gaji maupun pemberian gaji yang tidak sesuai.
Tentu saja hal ini akan sangat merugikan dan berdampak pada aktivitas
pegawai dan mempengarauhi kelangsungan hidup perusahaan.Pada kecurangan
curangan yang mudah terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasional
perusahaan, antara lain pencatatan kehadiran (absensi) masih menggunakan
alat manual (buku) sehingga pegawai yang datang tidak tepat waktu atau tidak
hadir tanpa alasan yang jelas dapat dengan mudah terjadi manipulasi data
kehadiran. Selain itu masih ada kelebihan maupun kekurangan uang gaji yang
diterima pegawai, karena kurangnya ketelitian dari bagian keuangan yang
Di dalam perusahaan sangat diperlukan kerja sama yang baik antara
pimpinan dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah,begitu juga dengan
karyawan yang ada. Karena kerjasama merupakan kunci untuk mencapai suatu
tujuan yang baik. Sejak awal berdirinya suatu perusahaan harus menyusun dan
merencanakan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan. Untuk mencapai
tujuan antara lain dengan melaksanakan kegiatan administrasi dan
pengawasannya sampai tercapainya tujuan. Perusahaan dapat tercapai, setiap
individu dalam perusahaan harus memberikan sumbangan baik berupa tenaga,
pikiran, pengalaman dan keahlian. Sebagai imbalannya setiap orang akan
memperoleh balas jasa berupa gaji dan upah. Jika karyawan sebagai elemen
yang penting dalam lembaga diabaikan kesejahteraannya maka akan
mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu lembaga harus lebih
bijaksana dalam penetapan sistem gaji dan upah sehingga dirasakan adil oleh
karyawan sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Tujuan utama diadakanya sistem pengendalian internal gaji dan upah
adalah untuk mengevaluasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem
penggajian dan pengupahan yang memberikan masukan untuk koreksi bagi
pihak yang berkepentingan. Oleh sebab itu sistem pengendalian internal gaji
dan upah ini sangat penting dilakukan untuk menjaga harta milik perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang:
“Sistem Pengendalian Internal Gaji Dan Upah Pada Bappeda Kabupaten Aceh
Timur Provinsi Aceh”
Pengendalian gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan
sampai perindistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi
iru sendiri.Dengan adanya pengendalian yang tegas dan objektif, Perusahaan
dapat mendorong karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur
terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut
diatas maka penulis mencoba untuk membahas permasalahn “ Apakah Sistem
Pengendalian Internal Gaji dan Upah yang diterapkan pada Bappeda
Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh sudah berjalan baik dan efektif sesuai
dengan peraturan yang sudah ditetapkan “.
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
a. Berguna untuk mengetahui bagaimana manajemen Bappeda Kabupaten
Aceh Timur Provinsi Aceh dalam melaksanakan pengendalian internal
gaji dan upah.
b. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal gaji dan upah
yang diterapkan Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh telah
berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan
a. Bagi penulis, Berguna untuk mengetahui perbedaan yang ada antara
praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori bangku perkuliahan
dan melalui buku-buku perusahaan.
b. Bagiperusahaan, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki
pengendalian internal gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Aceh
Timur Provinsi Aceh.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D.Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei dan sistematika penulisan.
1. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan di Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.
Untuk lebih jelasnya jadwal survei ini dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah
[image:18.595.138.507.514.734.2]ini :
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan
Juni 2014
I II III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
2
Pengajuan Judul
No Kegiatan
Juni 2014
I II III IV
4
Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6
Penyusunan Tugas Akhir
7
BimbinganTugas akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan
sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun
sebagai berikut :
BAB I :PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan rencana penulisan.
BAB II : BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai
sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia,
Uraian Tugas (job description), jaringan usaha/kegiatan,
kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan pada
Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADABAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH
Pada bab ini, penulis akan menguraikan Pengertian
Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah,
Unsur-unsur Gaji dan Upah, Perhitungan Gaji Dan Upah,
Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah, Pengendalian
Internal Gaji Dan Upah pada Bappeda Kabupaten Aceh
Timur Provinsi Aceh.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan
mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
BAB II
BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH
A.Sejarah Ringkas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Aceh adalah suatu
instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkordinir
pembangunan didaerah Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Ahmad Yani
No. 10 Kabupaten Aceh Timur.Bappeda Provinsi Aceh dipimpin oleh seorang
kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan lima bidang perencanaan.
Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Aceh ialah setelah pemerintah
orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara konkrit berusaha
meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan rakyat lebih
diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka pemerintah
melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun program-program
pembangunan yang menyeluruh dengan menitikberatkan pembangunan
terutama pembangunan prasaran umum seperti membuat jalan, jembatan, dan
Untuk menyusun program–program pembanguan nasional dibentuk
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di pusat,
BAPPEDA Tingkat I penyusun suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I
Penyusun Komplementer di tingkat Kabupaten/Kotamadya.
Maka pada tahun 1963 di Aceh dibentuk suatu Badan Koordinasi
Pembangunan Aceh (BKPDA) yang langsung diketaui Gubernur Kepala
Daerah Tingkai I Aceh yang merupakan badan yang mengkoordinir
pembangunan di daerah yang selanjutnya di ganti menjadi Badan Koordinir
Pembangunan Daerah Aceh (BAKOPDAA) yang diketahui oleh Gubernur
Aceh, kemudian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh
(BAKOPDAA) yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir
perencanaan pembanguan didaerah Aceh.
BAKOPDAA berperan sebagai lembaga yang pertama menangani
masalah – masalah yang menyangkut program pembangunan di daerah dari
tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II).Pada periode ini telah
diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembanguan jalan
dan jembatan di daerah Tingkat II se-Aceh.
a. Visi BAPPEDA Provinsi Aceh
Dalam menjalankan fungsinya BAPPEDA Provinsi Aceh mempunyai visi
yaitu “Menjadi Badan Perencanaan yang Handal dalam Peningkatan
Pembangunan Daerah Menuju Aceh yang Maju, Sejahtera, dan harmoni
dalam Keberagaman”.
b. Misi BAPPEDA Provinsi Aceh :
p m 2) M m b se B. Strukt S
yang m
tugasny lain.Be Tugas, Provins dilihat BIDANG PERENCAN EKONOMI KEUANGA KASUBB perencanaan melalui peni Mewujudkan memperhatik berwawasan ejahtera, da ur Organis Struktur org
mempuyai b
ya masing-m erdasarkan Fungsi, da si Sumatera pada gamba G AAN DAN AN BID PRODUKSI BIDANG SDM n termasuk ingkatan pro n perencana kan kepedu n lingkunga an harmonis
sasi Dan Pe
ganisasi ada
bentuk susu
masing untu
peraturan G
an Uraian t
a Utara. Stru
ar 1.1 beriku
G PERENCANAAN DAN SOSIAL BUDAYA KASUBBID KESEJAHTERAAN RAKYAT B KELOMPOK JA FUNGSION menguran ofesionalita aan pemban dulian terha
an guna me
s dalam Keb
ersonalia
alah bentuk
unan secara
uk menegas
Gubernur A
tugas Bada uktur Organ kut ini: KEPALA BIDANG PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA KASUBBID PERHUBUNG ABATAN NAL KASU gi kesenjan
as aparat dan
ngunan daer
adap kesej
ewujudkan
beragaman.
mencapai t
jelas dan f
skan hubun Aceh Nomo an Perencan nisasi BAPP N D GAN BIDANG PERENC TATA RUANG LINGK. HID KASUBBID DAN PEN UBBAG UMUM ngan antar
n inovasi tek
rah yang be
jahteraan m
Provinsi A
tujuan atas
format meru
gan yang sa
or 54 Tahu
naan Pemba PEDA Prov CANAAN G DAN DUP D TATARUANG NGE. WILAYAH B PENG EVA ST M SEKRETARIAT KASUBBAG KEUANGA wilayah/d knologi, erkualitas de masyarakat
Aceh yang m
dasar kerja
umuskan b
atu dengan
un 201 Te
angunan D
vinsi Aceh BIDANG GENDALIAN ALUASI DAN TATISTIK KASUBBID EVAL, MONIT, DAN INFORM,
PEMBANGUNAN AN KASUBBAG P
Gambar 1.1 Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
Sumber : Kantor BAPPEDA Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh C.Job Description
Berikut ini adalah job description dari setiap bagian di BAPPEDA
Provinsi Aceh yang terdiri dari:
a. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai uraian tugas:
a) Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
b) Menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
c) Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
d) Menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan
sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
e) Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma dan
kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan dan
kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan
f) Menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM dibidang
perencanaan pembangunan daerah;
g) Menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;
h) Menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Strategis;
i) Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
teknis dibidang Perencanaan;
j) Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang pemerintahan
umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber daya air, tata ruang
dan pembangunan wilayah serta kelestarian lingkungan dan
keanekaragaman hayati;
k) Menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta penyajian
informasi pembanguna dan statistik.
b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan ekonomi
dan keuangan;
b) Menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuk
pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
c) Menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di
d) Menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan swasta
di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan mengacu pada
pedoman yang ditetapkan pemerintah;
e) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah
dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
f) Menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
g) Menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
h) Menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar
daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri dibidang
perencanaan ekonomi dan keuangan;
i) Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan
kriteria pelaksanaan perencanaan dibidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
j) Menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan
dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan,
keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata, perdagangan,
koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan kelautan;
c. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan mempunyai uraian
tugas:
kriteria pelaksanaan perencanaan ekonomi dan keuangan;
b) Menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan jangka
menengah dan tahunan dibidang pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, kehutanan, keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata,
perdagangan, koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan kelautan,
sosialisasi, evaluasi dan melakukan kajian dan studi pembangunan daerah
serta pengendalian atas pelaksanaannya;
c) Menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan
daerah dibidang ekonomi dan keuangan, secara berkala sesuai dengan
ketentuan dan standar yang ditetapkan;
d) Menyelenggarakan perencanaan, pengkoordinasian dibidang ekonomi
dan keuangan serta dibidang produksi dan industri;
e) Menyelenggarakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan,
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
f) Menyelenggarakan pemberian masukan kepada kepala badan, sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya;
g) Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas kepada kepala badan melalui sekretariat badan, sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
d. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya
Kepala Bidang SDM/Sosial Budaya mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan, mengkoordinasikan penyempurnaan dan penyusunan
standar pelaksanaan perencanaan dan peningkatan kapasitas program
kependudukan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan,
pembinaan mental spiritual dan budaya, kesehatan dan kesejahteran
masyarakat, bidang pemerintahan, melakukan kajian dan studi
pembangunan daerah serta pengendalian atas pelaksanaannya;
b) Menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan
daerah dibidang kesehatan, kependudukan, tenaga kerja, pemberdayaan
perempuan, pendidikan, pembinaan mental spiritual dan budaya,
kesehatan dan kesejahteran masyarakat, bidang pemerintahan , sesuai
dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;
c) Menyelenggarakan perencanaan, pengkoordinasian, perumusan rencana
pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah serta melakukan
kajian dan studi pembangunan dibidang kesehatan, kependudukan,
tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, pembinaan mental
spiritual dan budaya, kesehatan dan kesejahteran masyarakat, serta
bidang pemerintahan;
d) Menyelenggarakan, tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan,
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
e) Menyelenggarakan, dan memberi masukan kepada kepala Badan, sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya; dan
f) Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas kepada kepala Badan melalui Sekretariat Badan, sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana mempunyai uraian tugas:
a) Menyelenggarakan pengkoordinasian penyempurnaan dan penyusunan
Standar Pelaksanaan Perencanaan dan standar Pelaksanaan Peningkatan
Kapasitas Perencanaan di bidang Perhubungan, Jalan dan Jembatan,
Sumber Daya Air dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam lainnya, serta
Sosialisasi, Evaluasi dan Pengendalian atas pelaksaannya;
b) Menyelenggarakan pengkoordinasian perumusan rencana pembangunan
jangka menengah dan tahunan serta melakukan kajian dan studi
pembangunan di bidang Perhubungan, Jalan dan Jembatan, Sumber Daya
Air dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam lainnya, sesuai standar yang
ditetapkan;
c) Menyelenggarakan evaluasi hasil-hasil pembangunan dibidang sarana
dan prasarana, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
d) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
e) Menyelenggarakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
f) Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai Standar yang
ditetapkan.
f. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan mempunyai uraian
tugas:
dan pengelolaan lingkungan;
b) Menyelenggarakan, arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup bidang tata ruang dan pengelolaan lingkungan;
c) Menyelenggarakan pengkoordinasian penyempurnaan dan penyusunan
standar pelaksanaan peningkatan kapasitas dibidang penataan ruang dan
pengelolaan lingkungan, pengembanganwilayah, kelestarian lingkungan
hidup dan keanekaragaman hayati;
d) Menyelenggarakan evaluasi hasil-hasil pembangunan dibidang tata ruang
dan pengelolaan lingkungan, serta pengembangan wilayah;
e) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan, sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya; dan
f) Menyelenggarakan pelaporandan mempertanggungjawabkan atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala badan sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
g. Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik
Kepala Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik mempunyai uraian
tugas:
1) Menyelenggarakan pelaksanaan evaluasi hasil-hasil pembangunan
dibidang ekonomi, sarana prasarana, sumber daya manusia dan sosial
budaya dan bidang tata ruang sesuai dengan ketentuan dan standar yang
ditetapkan;
2) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan dan
sekretaris badan sesuai dengan bidang tugasnya;
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; dan
4) Menyelenggarakan pembuatan laporan dan mepertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala badan, sesuai standar
yang ditetapkan.
D.Jaringan Usaha/Kegiatan
Bappeda adalah instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu
Gubernur Aceh dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan
pembangunan daerah Aceh serta penilaian atas pelaksanaannya.Badan ini
berada dan bertanggung jawab kepada Gubernur Aceh melalui sekretaris
daerah sesuai dengan Perda no. 4 tahun 2001.Untuk melaksanakan tugas –
tugas diatas maka diperlukan sistem organisasi dan manajemen yang sangat
baik.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh tentang Tugas, Fungsi dan
Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Aceh maka
Bappeda Provinsi Aceh mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan
pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial
budaya, tata ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana,
pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
Fungsi Bappeda Provinsi Aceh adalah sebagai berikut
1. Perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan Pembangunan Ekonomi
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring dan
Statistik;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan Pembangunan
Daerah;
4. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan
Daerah;
5. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
E.Kinerja Terkini
Bappeda Aceh mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan pemerintah, butuh waktu untuk mencapai itu semua.Begitu juga
pada Bappeda Aceh,Bappeda Aceh terus berupaya agar tujuan yang telah
digariskan oleh Bappedas Aceh dapat terwujud.Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan
disiplin dan loyalitas dalam bekerja pastinya untuk mendorong mencapai hasil
yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha
terkini yang dijalankan perusahaan adalah
• Menyelesaikan Rencana Pembangunan jangka menengah daerah untuk
bidang sosial budaya yang sektor – sektornya terdiri dari Pendidikan,
Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kearsipan Daerah,
Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat, BAKESBANGUNMAS, Biro
• Menyusun RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah),
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), Renstra
(Rencana Strategis), RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) dan
Rencana Kerja untuk bidang sosial budaya yang sektor – sektornya terdiri
dari Pendidikan, Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas
Kearsipan Daerah, Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat,
BAKESBANGUNMAS, Biro Otonomi Daerah, Biro Hukum, Biro
Pemerintahan, Biro Bina Sosial.
F. Rencana Usaha/Kegiatan
Rencana kegiatan Bappeda Aceh adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Program Peningkatan disiplin aparatur
4. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
6. Program Peningkatan Kapasitas Perencanaan Daerah
7. Program Pengembangan Data dan Informasi
8. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH
Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan
pengendalian gaji pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
dengan teori yang didapatkan peneliti. Setiap perusahaan dalam melaksanakan
kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan
operasi. Begitu juga dengan Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
yang bergerak dalam bidang Pengawasan dan Pembangunan Daerah.
Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi. Dimana
kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa
untuk memotivassi karyawan tersebut. Karyawan- karyawan tersebut bekerja
bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.Oleh karena itu jumlah gaji
dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima
semua pihak baik pemimpin dan karyawan. Untuk itu didalam bab ini penulis
mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana Sistem
Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur
A.Pengertian Sistem Pengendalian Gaji dan Upah
Menurut Mulyadi (2001 : 385 ) “Sistem yaitu: kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan sistem pengendalian yaitu sistem yang diartikan sebagai alat untuk mengendalikan suatu kegiatan. Gaji merupakan jumlah total yang di bayarkan karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode tertentu. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap.Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja.Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.”
Menurut Malthis dan H Jackson ( 2002 : 119-378) “ Upah adalah
bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja,
sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain
dengan tidak mengandung jumlah jam kerja”.
Menurut Mulyadi (2001: 373) “gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayarkan secara bulanan, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”.
Jadi gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang
diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawan dengan
berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji dan upah sangat penting bagi
karyawan karena merupakan nilai atau prestasi mereka dan sebagai motivator
dalam bekerja, Hal ini sedemikian penting bagi perusahaan karena gaji dan
upah merupakan komponen biaya yang besar dan perlu secara terus menerus
dipertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengendalian ini tinggi.
Perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar kepada karyawan
hingga karyawan diharapkan berusaha meningkatkan kinerjanya dan
memperjuangkan tugas yang telah dipercayakan padanya.
Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal – hal seperti
pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri.Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan
langsung terhadap faktor – faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu
dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang
menguntungkan.
Dalam praktek di perusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber
daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda
yaitu :
1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan
waktu pendek, misalnya perhari atau perjam. Gaji menggambarkan
pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya
dibayarkan per sebulan.
2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses
produksi pada industri manufaktur. Upah dibayar kepada pekerja yang
terlibat langsung dalam proses industri. Dapat disimpulkan baik gaji
maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada
karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji
yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah
Dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalaian internal gaji dan upah
yaitu sistem pengendalian gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada
karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji
yang dibayarkan secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung
kepada hasil kerja dan waktu kerja. Dan pengendalian internal meliputi rencana
organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang
digunakan dalam perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efesiensi di
dalam operasi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang
telah ditetapkan. Dan demi terciptanya pengawasan yang baik ini maka
perusahaan melibatkan bagian SDM (Sumber Daya Manusia), Bagian inilah
diperhatikan hal-hal yang menyangkut kepentingan karyawan dalam tugas dan
tanggung jawabnya sebagai karyawan.
B.Unsur Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan
sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai
dengan imbalan atau penilaian.Perusahaan membeli jasa para karyawan maka
dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan
pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya.Selain penting
bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan
komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk
berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya
tenaga kerja.
Menurut Hermanto (2001:110) Sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam
struktur organisasi perusahaan.
Perbedaan antara gaji dan upah :
1. Gaji
- Berlaku secara nasional
- Dikeluarkan oleh pemerintah pusat
- Biasanya ditinjau 5 tahun sekali
- Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan
- Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan
- Diikuti dengan sistem tunjangan
2. Upah
- Dapat berlaku secara lokal
- Dikeluarkan pemerintahan daerah
- Ditinjau setiap 1 tahun sekali
- Dasar pemberian adalah hasil dan waktu
- Tidak ada sistem kenaikan
- Tidak ada sistem tunjangan
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah
seperti tertara dibawah ini :
1. Gaji pokok
Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan
karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan
upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.
3. Lembur
Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam
kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah
melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tariff
yang lebih tinggi disbanding tarif sebelumnya.
4. Bonus
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal
memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan
pemerintah dan sarikat kerjanya.
5. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam
bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras dan sebagainya.
6. Perlengkapan dan sarana lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini
berupa bentuk jasa seperti : Pelayanan kesehatan dan transportasi yang
diterima tidak dalam bentuk uang.
Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar
belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan
ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin,
dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja.
Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus men-
cermati semua unsur tersebut selain gaji pokok. Unsur-unsur tersebut harus
dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan
seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.
Pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh unsur – unsur gaji
dan upah adalah sebagai berikut :
1. Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat
dalam satu pangkat/ golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS
yang beristri/ besuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
besarnya adlh 10% dari gaji pokok.
3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang
mempunyai anak (anak kandung), paling banyak anak yang ditanggung
adalah 2 orang dan belum berusia 21 tahun, tidak atau belum pernah
menikah, tidak mempunyai penghasilan sendiri, dan berusia maksimum 25
thn jika masi menjalani pendidikan dengan melampirkan surat keterangan
aktif kuliah. Besarnya tunjangan anak adlh 2% dr gaji pokok untuk satu
anak.
4. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang
a. Tunjangan jabatan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada
sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya.Tunjangan
struktural terbagi tiga, yaitu : eselon 2, eselon 3 dan eselon 4.
b. Tunjangan jabatan fungsional umum adalah tunjanganyang diberikan
kepada pegawai negeri sipil yang tidak menjabat jabatan struktural
sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi
pendayagunaan aparatur negara. Tunjangan jabatan fungsional umum
terbagi atas tiga golongan, yaitu: golongan 4, golongan 3 dan golongan2.
5. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi oleh
pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan, dimana potongan
tersebut menggunakan perhitungan Pph 21.
6. Tunjangan beras adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam
bentuk natura (uang).Subsidi askes ini merupakan subsidi dari pemerintah
agar diketahui besar biaya pengeluaran untuk askes. Tunjangan ini juga
dimasukkan kedalam potongan.
7. Pembulatan bertujuan untuk memudahkan pembayaran gaji karena tidak ada
nilai uang nominal kecil.
Beberapa Sumber Penghasilan Tambahan Diluar Gaji Pada Bappeda
Kabupaten Aceh Timur Provinsi Acehyaitu :
1. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) diberikan kepada seluruh pegawai
(staff dan kepala bidang), tetapi pembagiannya berdasarkan golongan dan
2. Gaji ke-13 ini diberikan untuk membantu biaya anak sekolah, biasanya
diberikan pada bulan Juni atau Juli. Pada gaji ke-13 ini diberikan potongan,
yaitu potongan tunjangan pajak (pph 21) dan besarnya jumlah gaji ke-13
tersebut dilihat dari golongan pegawai.
Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji Bappeda Kabupaten Aceh
Timur Provinsi Aceh yaitu :
a. Iuran wajib Pegawai (IWP) merupakan potongan untuk disalurkan ke
tabungan pensiun pegawai dan akan dikembalikan pada saat pegawai
tersebut pensiun.
b. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi
oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam penghasilan.Tunjangan
pajak penghasilan ini menggunakan pph 21.
c. Iuran askes/subsidi askes merupakan subsidi dari pemerintah agar diketahui
besar biaya pengeluaran untuk askes. Tunjangan ini juga dimasukkan
kedalam penghasilan.
d. Tabungan perumahan untuk Bapetarum dan dipulangkan pada saat pensiun.
C.Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan
dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan
tugas yang harus dilaksanakan.Hal – hal yang diperhatikan dalam memilih
prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi (2001:385) adalah sebagai
waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi
atau pabrik.
2. Prosedur pencatat waktu kerja Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi
karyawan difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan
kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan
tersebut.Prosedur pembuatan daftar gaji dalam prosedur ini fungsi
pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji karyawan.
3. Prosedur distribusi biaya gaji Dalam prosedur ini biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati menfaat
tenaga kerja.
4. Prosedur pembayaran gaji Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
Menurut Mulyadi (2001 : 389) dalam buku sistem akuntansi, dokumen
ini terdiri dari :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat-surat
keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir
hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga
kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
4. Daftar gaji dan upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi
potongan-potongan berupa PPh pasal 21 utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan dan lain-lain.
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per depertemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
6. Surat pertanyaan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah.
7. Amplop gaji dan upah
Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kapada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah.
8. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi
akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji
dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
Setiap instansi pemerintahan di Indonesia memiliki tingkat kepangkatan,
tersebut adalah :
1) Golongan I :
Golongan Ia Juru Muda
Golongan Ib Juru Muda TK 1
Golongan Ic Juru
Golongan Id Juru TK 1
2) Golongan II :
Golongan IIa Pengatur Muda
Golongan IIb Pengatur Muda TK 1
Golongan IIc Pengatur
Golongan IId Pengatur TK 1
3) Golongan III :
Golongan IIIa Penata Muda
Golongan IIIb Penata Muda TK 1
Golongan IIIc Penata
Golongan IIId Penata TK 1
4) Golongan IV :
Golongan IVa Pembina
Golongan IVb Pembina TK 1
Golongan IVc Pembina Utama Mada
Golongan IVd Pembina Utama Madya
Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk
diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk
melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu :
1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi di
perusahaan.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk
mendapatkan pembayaran dua kali
3. Membuat kesalahan-kasalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah
yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang
semestinya dibayar.
4. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan
lain.
5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji
dan upah.
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat dicatat sebagai pengeluaran.
Pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh, prosedur
pencatatan gaji dan upah bagian – bagian yang terlibat dalam pencatatan
tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah Provinsi
Aceh sebagai berikut:
1) Bagian Umum
a. Data Karyawan
Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji
sehingga perusahaan mendapat pegawai yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan
tersebut ( kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki ) yang diperlukan untuk
menentukan PTKP, bagian penetapan dan keterangan lainnya.
b. Pencatatan dan Pembayaran Gaji dan Upah
Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk
mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Pada Bappeda
Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh, sistem pembayaran gaji dilakukan melalui
bank yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat, dimana bendaharawan
mengirimkan laporan permintaan gaji berserta lampiran identitas, total gaji yang
di terima dan no. rekening pegawai yang ditujukan kepada bendaharawan
pengeluar Bappeda Kabupaten Aceh Timur untuk dilakukannya pengalihan atau
pentransferan gaji, yang dimana identitas dan besarnya gaji yang di terima oleh
pegawai sudah terlampir di dalam Database Keuangan Negara. Setelah itu laporan
permintaan gaji beserta lampirannya di kirim ke Kantor Pembendaharaan
Keuangan Negara (KPKN) untuk dilakukannya pengalihan atau pentransferan gaji
pegawai.
2) Kepala Bagian Masing – Masing Unit
Kepala bagian masing – masing unit mencek kehadiran para pegawai
sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan
(promosi).
a) Bagian Keuangan
Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada pegawai yang telah diterima
setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui kepada
bagian keuangan.Setiap karyawan harus membubuhkan tanda tangan
ketika dia menerima pembayaran gaji.Tanda terima gaji tersebut
kemudian dikirimkan kasir ke bagian pembukuan akuntansi.
b. Bagian Pembukuan
Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti– bukti dari
pembayaran gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan
pembayaran tersebut ke dalam buku besar gaji dan upah.
c. Internal Auditor
Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah
merupakan tugas yang termasuk ke dalam pengawasan perusahaan
secara menyeluruh. Dalam hal pengawasan gaji dan upah ini auditor
akan mengawasi apakah prosedur– prosedur pencatatan dan
pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaiman yang telah
ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan intern gaji dan upah
yang sedang dijalankan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam
memilih prosedur pencatatan gaji dan upah yaitu:
a) Time keeping departemen
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data
tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil
produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.
Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan
jumlah upah tiap – tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur
dan fungsi – fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan
perusahaan.Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas
pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk
tiap pekerjaan.Daftar gaji dan upah suatu perusahaan disusun berdasarkan
clock card atau kartu waktu atau berdasarkan komputer.
c) Cost departemen
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin
harus ditempatkan pada masing – masing departemen produksi, untuk
membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya
upah.Dengan rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya jasa – jasa
karyawan.
D.Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
Prosedur perhitungan gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Aceh
Timur Provinsi Aceh dibayarkan pada setiap tanggal 1 setiap bulan.Gaji
karyawan bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan
ketentuanyang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
Prosedur perhitungan gaji pegawai pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur
Provinsi Aceh yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Total gaji bersih = Gaji pokok + Tunjangan – Potongan-potongan
dipakai adalah untuk mencapai tujuan organisasi yaitu melalui efisiensi dan
efektivitas kerja dengan pengorbanan yang tepat.
a. Hari kerja
Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur yang memastikan
bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya, karena
itu para karyawan bagian akuntansi harus mendapat latihan yang memadai dan
diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Ketentuan jam kerja pada Bappeda
Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh sebagai berikut:
Senin – kamis
Pukul: 07.45- 16.00
Jumat
Pukul: 08.00-15.30
Sabtu dan Minggu
Libur
b. Cuti
Cuti yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan sebagai berikut :
1. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu
tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu
tahun. Cuti tersebut tidak dapat diambil sekaligus, dalam 1 bulan hanya
diperbolehkan mengambil cuti sebanyak empat hari. Selama cuti
pembayaran gaji karyawan tetap berlangsung tanpa ada pemotongan gaji.
a. Cuti pada saat pernikahan.
Pada saat pernikahan perusahaan cuti yang diberikan kepada
karyawan sebanyak 2 hari.
b. Cuti pada saat melahirkan
Pada saat melahirkan perusahaan memberikan cuti kepada karyawan
selama dua minggu.
Di bawah ini akan diperlihatkan tabel daftar perhitungan tentang daftar
gaji pegawai pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh :
Tabel 2.1
Daftar Perhitungan Gaji pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
Penghasilan
1. Gaji Pokok Rp xx
2. Tunjangan Istri/Suami Rp xx
3. Tunjangan Anak Rp xx Rp xx
4. Tunjangan Jabatan Struktural/fungsional umum Rp xx
5. Tunjangan Beras Rp xx
6. Tunjangan Pajak Penghasilan Rp xx
7. Subsidi askes Rp xx
8. Pembulatan Rp xx
Jumlah pengahasilan Kotor Rp xx
Potongan
1. IWP Rp xx
2. Pph 21 Rp xx
4. Tabungan Perumahan Rp xx
Jumlah potongan Rp xx
Jumlah Penghasilan Bersih Rp xx
E. Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh
Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
sebagai kontrol intern atau sering juga ditulis sebagai pengendalian
intern.Secara umum pengendalian intern bertujuan untuk meminimumkan
kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.
Pengawasan pasti berhubungan dengan pengendalian Adapun
pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris
Manajemen, dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan
keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Sedangkan
pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses, dijalankan oleh
orang, dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai
tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi.
Menurut Hermanto (2001:110) Sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenamg dalam
Untuk terlaksananya pengendalian intern gaji dan upah dengan baik
maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai
dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini
penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan
terjadinya penyelewengan.Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh
bagian yang membutuhkan.
Ada beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai pengendalian
intern bagi suatu entitas organisasi, yaitu :
1. Sistem pengendalian intern merupakan management responsibility. Bahwa
sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian
intern suatu entitas/organisasi adalah manajemen, karena dengan sistem
pengendalian intern yang baik itulah top management dapat mengharapkan
kebijakannya dipatuhi, aktiva atau harta dilindungi , dan penyelenggaraan
pencatatan berjalan baik.
2. Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic, mendasar dan dapat
diterapkan pada tiap entitas organisasi pada umumnya.
3. Sistem pengendalian intern adalah reasonable assurance, artinya tingkat
rancangan yang didesain adalah yang paling optimal. Internal control tidak
menjamin sepenuhnya bahwa entitas akan dapat mencapai tujuan,
melainkan hanya member reasonable assurance (keyakinan memadai) yang
mendorong tercapainya tujuan manajemen/organisasi.
4. Sistem pengendalian intern memiliki ketrbatasan-keterbatasan (constraints).
Misalnya, sebaik-baiknya control kalau pegawai yang melaksanakannya
tercapai.
5. Sistem pengendalian intern harus selalu dan terus-menerus dievaluasi,
diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan teknologi,
Penilaian terhadap pengendalian internal gaji dan upah yang
ditetapkanBappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi antara lain :
1. Di Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh syarat-syarat sistem
pengendalian internal yang baik telah terlaksana dengan alasan bahwa
struktuk organisasi yang terdapat dalam perusahaan mempunyai pemisahan
fungsi secara tepat, sehingga dengan sistem tersebut perusahan dapat
melakuka pembayaran gaji dan upah dengan baik.
2. Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Acehsangat memperhatikan
masalah pengendalian internal gaji dan upah, hal ini disebabkan karena
perusahaan dapat dengan segera menyelesaiakan permasalahan
-permasalahan yang timbul dalam gaji dan upah.
3. Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Acehtelah melakukan
pemisahan fungsi secara tepat dalam hal gaji pada beberapa bagian
perusahaan tersebut. Personalia akan menrima karyawan yang dibutuhkan
sesuai dengan yang diinginkan, serta akan mencatat, mengkonsep dan
mencetak daftar gaji dan upah masing-masing karyawan.
Prosedur-prosedur pegendalian internal gaji dan upah dimulai dari
penerimaan karyawan, pencatatan gaji dan upah dan kegiatan terakhir
pembayaran gaji dan upah kepada karyawan telah dijalankan dengan baik
bagian yang berhubungan dalam pengendalian gaji dan upah tersebut yaitu:
1. Bagian personalia
Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan
baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada
bagian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Aceh.
2. Bagian pengawasan waktu
Semuanya pembayaran gaji dikendalikan oleh personalia. Tiap karyawan
wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan
3. Bagian adminstrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu
gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan
dikrimkan kepada kasir di bagian pembukuan.
4. Kasir
Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian
pembukuan.
5. Bagian pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya
dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:
Beban Gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah
dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal:
Hutang gaji dan upah xxx
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa kegunaan pokok dari
pengendalian internal gaji dan upah untuk mengendalikan jumlah gaji dan upah
yang diterima karyawan.
Untuk melaksanakan sistem pengendalian internal gaji dan upah ada lima
komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian
resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring.
Pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh, sistem
pengendalian internal gaji dan upah dilakukan dengan cara, membuat daftar
gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji berdasarkan golongan
masing-masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu
diajukan oleh pejabat penandatangan dengan mengeluarkan Surat Perintah
Membayar (SPM) setelah itu diajukan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
(KPPN) Medan yang diajukan oleh bendaharawan rutin dan diperiksa lagi oleh
bendaharawan tersebut dan ditandatangani dengan menggunakan rekening
bendaharawan rutin.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa peneliti mencoba memberikan
kesimpulan yang berhubungan denganpengendalian internal gaji dan upah
pegawai pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengendalian internal gaji dan upah
serta analisis dan evaluasi, maka pada bab penutup ini penulis akan menarik
kesimpulan yang didasarkan pada uraian- uaraian tentang internal kontrol gaji
dan upah pada bab- bab terdahulu yaitu :
1. Sistem pengendalian internal gaji dan upah yang telah dilaksanakan
melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab terpisah, antara lain bagian keuangan dan akuntansi.
2. Struktur organisasi yang terdapat di dalam organisasi ini mempunyai fungsi
pemisahan secara tepat. Sistem tersebut mampu menjaga keamanan harta,
mampu membuat operasi perusahaan menjadi lebih efisien serta dapat
membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan.
3. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik ditandai
upah, karena telah dilakukan pencatatan gaji dan upahpada bagian yang
terpisah.
4. Unsur gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur Provinsi aceh
telah dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan para
karyawan dengan memberi tunjangan-tunjangan dan bantuan-bantuan
lainnya.
5. Sistem pengendalian internal gaji pada Bappeda Provinsi Aceh sudah
berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan, seperti berjalannya pengisian formulir KP4 setiap tahun.
6. Sistem pengendalian internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik
ditandai dengan pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari
perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta
tidak terlalu berbelit-belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.
B.Saran
Dari kesimpulan di atas, maka di sini penulis memberikan saran-saran
kepada perusahaan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah :
1. Pemberian insentif atau tambahan gaji kepada pegawai yang berprestasi
untuk meningkatkan motivasi pegawai lainnya.
2. Sebaiknya perhatian terhadap internal kont