• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

PADA SUB BAGIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PERUM JASA TIRTA II

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Akuntansi Strata Satu

Oleh:

NENENG ASYIAH 21110134

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

58

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Neneng Asyiah

Tempat, tanggal lahir : Purwakarta, 06 Oktober 1992

Alamat Asal : Kp. Cilayung RT 09/RW 03, Ds. Cilalawi, Kec. Sukatani

Purwakarta - Jawa Barat

Alamat Bandung : Jl. Kubang Selatan No. 26, Sekeloa, Bandung

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Data Pendidikan

Pendidikan Formal:

Tahun Keterangan

(5)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... .i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ... .ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek ... 3

1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktek ... 3

1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kuliah Kerja Praktek ... 3

1.4 Metode Kuliah Kerja Praktek ... 4

1.5 Lokasi dan Waktu Kuliah Kerja Praktek ... 6

1.5.1 Lokasi Kuliah Kerja Praktek ... 6

1.5.2 Waktu Kuliah Kerja Praktek ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 11

2.3 Uraian Tugas Perusahaan ... 13

(6)

vi

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA

PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 20

3.1.1 Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II ... 21

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 30

3.2.1 Teknis Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II... 30

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 38

3.3.1 Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II ... 38

BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan ... 46

4.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 49

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr.Wb,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas kasih dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek yang berjudul

“IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SUB

BAGIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUM JASA TIRTA II”. Tidak lupa terima kasih kepada pembimbing penulis Dr. Ony Widilestariningtyas

S.E., M.Si yang telah meluangkan waktu dan memberi pengarahan dalam menyelesaikan laporan ini.

Adapun maksud dari penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini sebagai salah satu syarat memenuhi tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata I Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Karena

keterbatasan kemampuan dan pengalaman, penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun

penyajiannya. Maka dari itu, penulis menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan dalam penyusunan laporan selanjutnya.

Penyusunan laporan ini tidak akan terwujud tanpa dorongan, bantuan dan

(8)

iii

1. Dr, Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si., Selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Wali Kelas Ak-3 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia.

5. Bagus Dwiwidya L, A.Md., Selaku Kepala Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perusahaan Umum Jasa Tirta II.

6. Deden Nugraha, A.Md., Selaku Pembimbing Perusahaan sebagai Tenaga Akuntansi Sub Bagian Corporate Sosial Responsibility Perusahaan Umum

Jasa Tirta II.

7. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril

maupun materil, juga atas do’a dan cinta kasihnya yang tiada henti untuk

penulis.

8. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak., Selaku Koordinator Kuliah Kerja Praktek.

(9)

iv

10.Teman-teman seperjuangan kelas Ak-3 khususnya (Derry Dessyany, Helga Fahresi, Lydia) untuk dorongan semangat, pendapat, saran dan

kebersamaannya.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.

Alhamdulillahirrabil’alamin,

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 23 Desember 2013 Penulis,

(10)

48

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_Tirta_II

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Perusahaan

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

Perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat, yang dimulai pada akhir tahun enam puluhan menuntut kemampuan manajer untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien dan efektif (Mulyadi, 2001). Kemampuan tersebut

memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya (Mulyadi, 2001). Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan informasi akuntansi, sejak data direkam dalam

dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi perusahaan, data keuangan di proses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai

dengan informasi disajikan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2001).

Untuk menangani kegiatan pokok perusahaan, umumnya dirancang sistem

akuntansi yang terdiri dari sistem akuntansi pokok, sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan dan sistem

akuntansi aktiva tetap (Mulyadi, 2001). Sistem akuntansi kas terbagi atas sistem akuntansi penerimaan kas, sistem akuntansi pengeluaran kas dan sistem dana kas

(12)

2

Untuk menciptakan internal check fungsi penagihan yang bertanggung jawab untuk menagih dan menerima cek atau uang tunai dari debitur harus

dipisahkan dari fungsi penerimaan kas yang bertanggung jawab untuk melakukan endorsment cek dan menyetorkan cek dan uang tunai hasil penagihan ke rekening

perusahaan di bank (Mulyadi, 2001). Fungsi akuntansi tidak boleh digabungkan dengan fungsi penyimpanan, untuk menghindari kemungkinan penggunaan catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan

(Mulyadi, 2001). Jika fungsi akuntansi digabungkan dengan fungsi penerimaan kas, timbul kemungkinan fungsi penerimaan kas menggunakan kas yang diterima

dari debitur untuk kepentingannya sendiri dan menutupi kecurangan tersebut dengan memanipulasi catatan piutang kepada debitur (Mulyadi, 2001).

Namun dalam penanganan penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate

Social Responsibility Perum Jasa Tirta II tidak terdapat pembagian fungsi (Deden

Nugraha, 2013). Mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan, penyetoran ke

bank, memasukan setoran ke database kartu piutang, membuat laporan bulanan dan bukti penerimaan dilakukan oleh Tenaga Akuntansi (Deden Nugraha, 2013). Sehingga pengendalian intern dalam penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate

Social Responsibility Perum Jasa Tirta II dapat dikatakan kurang baik (Deden

Nugraha, 2013).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik membuat Laporan Kuliah Kerja

Praktek dengan mengambil judul “IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN KAS PADA SUB BAGIAN CORPORATE SOCIAL

(13)

3

1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktek

Maksud dari Kuliah Kerja Praktek ini adalah untuk memperluas wawasan dan menambah keterampilan implementasi sistem akuntansi penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.

1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Tujuan dari Kuliah Kerja Praktek pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II adalah untuk mengetahui implementasi sistem

akuntansi penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.

1.3 Kegunaan Kuliah Kerja Praktek

Kuliah Kerja Praktek yang telah diperoleh oleh penulis diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan, yaitu: 1. Penulis

Dengan adanya Kuliah Kerja Praktek ini penulis menjadi tahu

aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan oleh Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II. Dalam aktivitas penerimaan kas dari

piutang, penulis jadi bisa dalam mengisi kuitansi, pencatatan angsuran ke dalam buku catatan penyetoran ke bank, isi slip penyetoran, setor angsuran ke bank dan input angsuran ke kartu piutang pada Sub Bagian Corporate

(14)

4

2. Perusahaan

Dengan adanya Kuliah Kerja Praktek ini perusahaan menjadi terbantu

dalam penanganan penerimaan kas dari piutang, mulai dari input angsuran ke dalam kartu piutang dan penyetoran ke bank.

3. Pihak Universitas Komputer Indonesia a. Bagi Mata Kuliah

Sebagai referensi bagi mata kuliah yang berkaitan dengan sitem

akuntansi penerimaan kas yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA). b. Bagi Program Studi

Dapat digunakan sebagai informasi dan referensi dimana mata kuliah yang mempelajari sistem akuntansi memang bermanfaat pada waktu yang akan datang saat pengetahuan tersebut digunakan, agar mata

kuliah yang bersangkutan dapat dipertahankan keberadaannya. c. Bagi Umum

Dapat digunakan sebagai tambahan referensi, informasi dan pengetahuan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada suatu perusahaan.

1.4 Metode Kuliah Kerja Praktek

(15)

5

Adapun metode pengumpulan data dan informasi yang diperlukan oleh penulis adalah sebagai berukut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis terjun langsung ke

lapangan dengan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II, tepatnya pada bagian

Akuntansi. Ada beberapa langkah, antara lain:

a. Observasi (Observation)

Penulis mengamati dan mempelajari langsung penanganan penerimaan

kas dari piutang pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.

b. Wawancara (Interview)

Pengambilan data dengan cara tanya jawab dengan pegawai yang dianggap dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan

penulis. Dalam hal ini adalah Tenaga Akuntansi dan Tenaga Fungsional Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.

c. Dokumentasi (Documentation)

Penulis mengumpulkan data-data dari perusahaan yang dibutuhkan

(16)

6

Kemitraan, Daftar Dana Tersedia dan Penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bukti Penerimaan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari literatur,

catatan-catatan kuliah dan bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Untuk studi kepustakaan ini penulis memperoleh data dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan Sistem

Akuntansi Penerimaan Kas.

1.5 Lokasi dan Waktu Kuliah Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kuliah Kerja Praktek

Penulis melaksankan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan Umum (Perum)

Jasa Tirta II yang berlokasi di Jl. Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur Purwakarta, Telp. (0264) 201972, Fax. (0264) 201971. Penulis ditempatkan di Sub Bagian

Corporate Social Responsibility, tepatnya di bagian akuntansi.

1.5.2 Waktu Kuliah Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan, terhitung dari tanggal 22 Juli 2013 hingga 23 Agustus 2013. Penulis

(17)

7

3 Mendapat Tempat Kuliah

Kerja Praktek

3 Selesai Kuliah Kerja

Praktek

3 Sidang Kuliah Kerja

Praktek

4 Penilaian Oleh Dosen

(18)

8

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perum Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahan Umum yang bergerak di bidang penyediaan air baku dan listrik bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip

pengelolaan perusahaan.

Bermula dari pemikiran untuk pengembangan sumber daya air terpadu

sungai-sungai di Jawa Barat bagian Utara menjadi satu kesatuan hidrologis dengan Sungai Citarum sebagai sumber utama. Bentuk pengelolaan waduk, PLTA dan jaringan pengairan Jatiluhur sejak dibentuk tahun 1957 sampai dengan

sekarang pernah berubah-ubah nama sebagai berikut:

A. Proyek Serbaguna Jatiluhur (1957-1967)

Pembangunan Proyek Nasional Serbaguna Jatiluhur yang meliputi Bendungan Utama dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta sarana sistem pengairannya dinyatakan selesai pada tahun 1967. Proyek Serbaguna Jatiluhur

merupakan Tahap I dari Pengembangan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Citarum dengan tujuan utama meningkatkan produksi bahan pangan nasional

(19)

9

B. Perusahaan Negara/PN Jatiluhur (1967-1970)

Agar potensi yang timbul dengan selesainya proyek PLTA Jatiluhur dapat

diusahakan secara maksimal maka dibentuk Badan Usaha Negara dengan nama Perusahaan Negara (PN) Jatiluhur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 1967, tanggal 24 Juli 1967.

C. Perum Otorita Jatiluhur (1970-1999)

Sebagai Badan Usaha, pada waktu itu Perusahaan Negara. Jatiluhur dalam

usahanya harus memupuk keuntungan. Penyediaan air untuk pertanian yang bersifat sosial diusahakan secara komersial, sehingga pengelolaan sumber daya air

menjadi tidak harmonis dan tujuan utama proyek menjadi tidak tercapai. Agar pemanfaatan dan pengembangan potensi-potensi yang timbul dilaksanakan secara efektif dan efisien maka pengurusannya harus didasarkan atas prinsip-prinsip

ekonomi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Dengan dasar

tersebut maka Pemerintah membentuk Perusahaan Umum dengan nama “Otorita

Jatiluhur”.

Dengan dibentuknya POJ, maka Badan-Badan/Proyek-Proyek dan dinas-dinas yang berada di wilayah pengembangannya dan yang tugas serta

kewajibannya menyangkut tujuan, tugas dan lapangan usaha POJ dilebur kedalam POJ. Badan-badan tersebut adalah Proyek Irigasi Jatiluhur (Dep. PU), Proyek

(20)

10

D. Perum Jasa Tirta II (1999-Sekarang)

Perum Otorita Jatiluhur dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 1970, kemudian disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1980 dan pada Tahun 1990 disesuaikan lagi dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 42.

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum, maka POJ diubah dan disesuaikan dengan nama Perum Jasa

Tirta II (PJT II) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 1999. Sifat usaha PJT II adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan

sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinspi pengelolaan perusahaan. Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah R.I. No. 20 Tahun 1970

tentang Perusahaan Umum (Perum) Otorita Jatiluhur sebagaimana telah beberapa kali diubah dan diatur kembali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 7

Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II. Maksud dan tujuan Perum Jasa Tirta II adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya terutama dibidang pengusahaan dan pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang

(21)

11

Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta II mencakup 74 sungai dan anak-anak sungainya yang menjadi satu kesatuan hidrologis di Jawa Barat bagian Utara.

Daerah kerja Perum Jasa Tirta II berada di Wilayah Sungai Citarum dan sebagian Wilayah Sungai Ciliwung–Cisadane meliputi daerah seluas + 12.000 km2.

Wilayah pelayanan Perum Jasa Tirta II pada 2 (dua) Propinsi, yaitu Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang mencakup sebagian Kotamadya Jakarta Timur, Kotamadya dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta,

Kabupaten Subang, sebagian Kabupaten Indramayu, sebagian Kabupaten Sumedang, Kotamadya dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, sebagian

Kabupaten Cianjur dan sebagian Kabupaten Bogor.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya jika ditunjang dengan struktur organisasi yang tersusun dengan baik pula. Dengan

adanya struktur organisasi yang teratur maka setiap fungsi organisasi dapat berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan struktur organisasi tersebut maka dengan sendirinya karyawan akan mengetahui kepada siapa harus

mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.

Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 1/211/KPTS/2013 tanggal 23 Mei

(22)

12

Berikut adalah Struktur Organisasi Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II:

Struktur Organisasi Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II

Sumber: Sub Bagian Corporate Social Responsibility, 2013

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Sub Bagian Corporate Social Responsibility

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS PERUSAHAAN

KABAG. HUMAS & CSR

PETUGAS AKUNTANSI Tk. III

(23)

13

2.3 Uraian Tugas Perusahaan

Uraian tugas perusahaan mendeskripsikan tugas dan wewenang dari

Direktur Utama, Sekretaris Perusahaan, Bagian Hubungan Masyarakat dan Corporate Social Responsibility, Sub Bagian Corporate Social Responsibility dan

Tenaga/Staf Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II. Berikut uraian tugas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II:

1. Direktur Utama

Tugas Direktur Utama adalah menjalankan segala tindakan yang berkaitan

dengan pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian,

dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau Peraturan Menteri.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama berwenang untuk: a. Menetapkan kebijakan kepengurusan perusahaan.

b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau

beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar

pengadilan.

(24)

14

bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

d. Mengatur ketentuan tentang ketenagakerjaan Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain

bagi pekerja perusahaan berdasarkan peraturan perundangundangan, dengan ketentuan penetapan gaji, pension atau jaminan hari tua, dan penghasilan lain bagi pekerja yang

melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Menteri.

e. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

f. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan.

g. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai

Pengurusan dan pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar

pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan

(25)

15

2. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris perusahaan mempunyai tugas penyelenggaraan ketatausahaan,

tata persuratan Direksi, pelayanan informasi dan kehumasan, pengelolaan perpustakaan, pelaksanaan Bantuan Hukum, penyiapan, menyusun dan

evaluasi naskah perikatan serta penyusun dan pengkajian peraturan yang berkaitan dengan perusahaan.

Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyampaikan usulan rencana kerja dan anggaran.

b. Melaksanakan ketatausahaan, informasi dan kehumasan serta

bantuan hukum.

c. Memberikan pelayanan informasi perusahaan.

d. Mewakili Direksi untuk berkomunikasi dengan stakeholders.

e. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

f. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.

g. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan/atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal.

h. Mengkoordinasikan rapat direktorat, rapat tinjauan jangka pendek, dan rapat tinjauan manajemen serta rapat-rapat lainnya.

i. Melaksanakan dan mendokumentasikan risalah rapat. j. Melaksanakan penyusunan dan verifikasi naskah perikatan. k. Melaksanakan analisa dan penyusunan peraturan.

(26)

16

m. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Program Anggaran PKBL.

n. Menyampaikan laporan bulanan, triwulanan dan tahunan atas pelaksanaan PKBL.

o. Menyampaikan pelaporan kegiatan sesuai bidang tugasnya. 3. Bagian Hubungan Masyarakat danCorporate Social Responsibility

Bagian Hubungan Masyarakat dan CSR mempunyai tugas pelaksanaan

kegiatan kehumasan, kegiatan tanggung jawab pembinaan lingkungan (CSR) serta melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan

dalam bidang hubungan masyarakat.

4. Sub Bagian Corporate Social Responsibility

Saat ini Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta II

dikelola oleh Sub Bagian CSR. Sub Bagian CSR mempunyai tugas melaksanaan kegiatan tanggung jawab pembinaan lingkungan (CSR).

Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Bagian CSR mempunyai fungsi: a. Menyiapkan usulan rencana kerja dan anggaran dengan telah

mempertimbangkan resiko.

b. Mengusulkan program pembinaan lingkungan.

c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan

lingkungan.

d. Menyiapkan bahan bimbingan dalam pelaksanaan pembinaan lingkungan.

(27)

17

f. Menyiapkan administrasi penyaluran dana pembinaan lingkungan. g. Melaksanakan pembukuan dan membuat laporan keuangan.

5. Tenaga/Staf Corporate Social Responsibility

Tenaga/staf Corporate Social Responsibility mempunyai tugas sebagai

berikut:

a. Melaksanakan penyiapan dan penyaluran dana pembinaan lingkungan yang meliputi kegiatan pemberian bantuan kepada

korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum serta sarana

ibadah dan bantuan pelestarian alam.

b. Melaksanakan penyelesaian pengembalian dana kemitraan.

c. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan atas pelaksanaan

PKBL.

d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

2.4 Kegiatan Perusahaan

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui dukungan, pengelolaan yang

baik prasarana dan sarana pengairan, ketenagalistrikan dan pelayanan umum, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

A. Bidang Usaha Pelistrikan

Daya terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir. H. Djuanda di Jatiluhur antara tahun 1994 s.d. 1998 telah ditingkatkan (uprating) dari 150 MW

(28)

18

sebagian untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan pengembangan usaha, sedangkan sisanya dijual ke PT. PLN (Persero), melalui tegangan 150 kV dan 70

kV. Selain itu pada sistem pengairan terdapat banyak bangunan terjun dengan potensi minihidro 50 kVA sampai 5.000 kVA.

B. Usaha Air Baku

Menyediakan dan menyalurkan air baku dari sumber-sumber air bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten dan Perusahaan Air Minum

(PAM) Jaya, mencapai 465 juta m3 (tahun 2009). Disamping itu menyediakan pula air baku kawasan industri dan zona-zona industri di daerah kerja Perusahaan.

C. Usaha Kepariwisataan

Jatiluhur merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Barat dengan objek danau buatan yang sangat luas (+ 8.300 ha), dengan pemandangan alam yang

sangat indah dipadukan dengan karya teknik hidrolis (ilmiah) berupa bendungan yang sangat besar dan PLTA. Usaha kepariwisataan dilengkapi dengan hotel,

bungalow, convention hall, rekreasi air (jet sky), kapal pesiar, dayung, Water World.

D. Usaha Lain-lainPemanfaatan Lahan

Dalam upaya pengamanan dari pemanfaatan lahan dilakukan dengan cara sewa dalam waktu tertentu dan kerjasama usaha.

E. Alat Berat dan Laboratorium

PJT II memiliki berbagai jenis alat-alat besar untuk pemeliharaan jaringan pengairan, yang dapat disewakan kepada pihak lain. Disamping itu PJT II

(29)

19

merupakan salah satu laboratorium rujukan ”Komite Akreditasi Nasional” di Jawa Barat.

F. Pelayanan UmumPengelolaan Irigasi

Dalam rangka penyediaan pangan nasional terutama beras. Perusahaan

senantiasa mengupayakan penyediaan air rata-rata sejumlah 5,75 milyar m3 setiap tahun. PJT II menyediakan air irigasi untuk sawah seluas 305.000 ha yang meliputi 240.000 ha sawah yang mendapatkan air dari Bendungan Ir. H. Djuanda

Jatiluhur (irigasi Jatiluhur) dan 56.000 ha sawah yang mendapatkan air dari sumber setempat (irigasi Selatan Jatiluhur). Dari areal irigasi tersebut setiap

tahunnya memberikan kontribusi 6% terhadap produksi beras nasional atau 40 % terhadap produksi beras Jawa Barat.

G. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, PJT II mempunyai kewenangan pengelolaan dalam batas-batas aliran sungai (in-stream), serta melaksanakan

kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air. Selain itu juga turut serta dalam upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan air dan sumber-sumber air dengan memberikan informasi, rekomendasi, penyuluhan/bimbingan

(30)

46

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II selama kurang lebih satu bulan dan

berdasarkan pembahasan yang dilakukan, penulis menarik kesimpulan yaitu penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II

berasal dari pelunasan pinjaman mitra binaan. Implementasi penerimaan kas tidak sesuai dengan flowchart dimana seharusnya mitra binaan menyetorkan sendiri uangnya ke bank. Namun pada kenyataannya mitra binaan melakukan penyetoran ke

kantor dan uang tersebut disetorkan oleh pihak Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II. Selain itu, dalam sistem akuntansi penerimaan kas

pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II tidak ada pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan pencatatan.

4.2 Saran

Adapun saran yang bisa penulis berikan sebagai bahan pertimbangan dalam

menyempurnakan sistem akuntansi penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II adalah mengingat kas/uang merupakan

(31)

47

pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan pencatatan sehingga

pengendalian internnya kuat dan setiap fungsi bekerja dengan maksimal. Serta lebih baik mitra binaan menyetorkan uang langsung ke bank supaya tidak ada

Gambar

Tabel 1.2 Waktu Kuliah Kerja Praktek
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia 3-6 tahun di Desa Karangduren Kecamatan Sokaraja.. Kata

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

Anxiety Dengan Tingkat Pendidikan Guru Sekolah Menengah Pertama Di..

Berkaitan dengan pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan yang ada di Desa Dalu X A Kecamatan Tg. Morawa dalam rangka pengentasan kemiskinan di Desa Dalu X A maka

Pengujian yang dilakukan diatas terhadap model menunjukkan bahwa model yang diajukan secara signifikan membuktikan adanya hubungan secara parsial variabel partisipasi

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ROOMBOY DALAM MAKING BED PADA HOUSEKEEPING DEPARTMENT DI HOTEL SOECHI INTERNATIONAL MEDAN.. KERTAS KARYA

Sebab pada zaman mutahir ini kita masih sempat mengamati pemakaian kayu yang terbelakang dan primitif, tapi bagaimana ilmu dan teknologi penguasaan kayu yang canggih ini muncul,