• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY, REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

99

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PERUSAHAAN PROPERTY,

REAL ESTATE & BUILDING CONSTRUCTION

DI BURSA EFEK INDONESIA

Ruth Rosanna

Alumni Manajemen USU

Abtract: The Purpose of this research is to analyze the influence of these following factors (basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio and return on investment) to the Growth of Equity in Property, Real estate & Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange. Population of this research are 37 Property, Real estate & Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange. The sample was taken with target population which found 34 companies as sample. The kind of data which was use is secondary data which published by Indonesian Stock Exchange and summary from Jakarta Stock Exchange. To gather data, documentary technic pooled data type was used. Then it analyzed using multiple regression analysis model, F test, t test, and determinan coefissien analysis to see the suitable rate of model analysis. Based on the analyze, then it’s concluded : 1) there are significant simultaneous effect of basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio, and return on investment to the Growth of Equity in Property, Real estate & Building Construction Company as listing at Indonesian Stock Exchange. 2)Partially, there are significant positive effect of basic earning power, debt to equity ratio, and interest & tax ratio to the Growth of Equity, meanwhile return on investment gives significant negative effect , and plowback ratio gives unsignificant negative effect to the Growth of Equity in Property, Real estate & Building Construction as listing at Indonesian Stock Exchange.

Keywords : Growth of Equity, Basic Earning Power, Debt to Equity Ratio, Interest

& Tax Ratio, and Return on Investment.

PENDAHULUAN

Modal sendiri dalam suatu perusahaan merupakan salah satu instrumen keuangan yang tidak kalah penting dengan instrumen keuangan lainnya, dimana modal dalam suatu perusahaan lah yang dipertaruhkan untuk segala resiko, baik resiko usaha maupun resiko kerugian lainnya (Harnanto, 2001:74). Tiap–tiap perusahaan harus memiliki sejumlah modal minimum untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

Bagi investor, kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan penting, karena dengan melihat kelangsungan hidup perusahaan, investor dapat melihat prospek perusahaan tersebut di masa mendatang dalam menghasilkan laba. Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, salah satu diantaranya adalah dengan melihat pertumbuhan modal sendiri. Pengukuran pertumbuhan modal sendiri

dilakukan dengan mempertimbangkan baik keputusan investasi (investment decision), dan keputusan pembiayaan (financing decision), serta dengan memperhatikan faktor eksternal yang berupa tingkat bunga pinjaman dan tingkat pajak.

(2)

100 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

modal sendiri, baik yang berada di industri manufaktur maupun industri perbankan dan jasa keuangan.

Waskito (2008) mencoba mengkonfirmasi ulang temuan Sulistiadi (2000) yang hanya meneliti perusahaan industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun amatan yang berbeda, yaitu tahun 2005 – 2007. Dalam penelitiannya, Waskito (2008) menemukan secara simultan basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax rate dan return on investment berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, sedangkan secara parsial hanya variabel

plowback ratio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007.

Perbedaan kedua hasil penelitian di atas sangatlah fenomenal, dimana penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang sama pada tahun yang berbeda memberikan kesimpulan yang berbeda. Oleh karena itu menjadi daya tarik tersendiri dilakukannya replikasi penelitian dengan melakukan penelitian pada perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan property, real estate & building construction di Bursa Efek Indonesia tahun amatan 2006-2007.

Perusahaan property, real estate & building construction merupakan perusahaan yang baru bangkit kembali setelah diterpa krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Fenomena yang berkembang sehubungan dengan modal sendiri perusahaan property, real estate & building construction di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Modal Sendiri Perusahaan

Property, Real Estate & Building

Construction di Bursa Efek

Indonesia modal sendiri

Basic earning power Debt to equity ratio Plowback ratio Interest and tax ratio

Return on investment

-6.46

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa pada tahun 2006 modal sendiri perusahaan

property, real estate & building construction

di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan, yaitu sebesar 6.46% dan kembali naik 3.98% pada tahun 2007. Kenaikan modal sendiri perusahaan property, real estate & building construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 justru berbanding terbalik dengan faktor – faktor yang mempengaruhi modal sendiri, yaitu basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax ratio dan

return on investment yang mengalami penurunan pada tahun yang sama.

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah terdapat pengaruh secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari,

basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, tax and interest rate, dan

return on investment terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan

property, real estate & building construction

di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007?, 2) Apakah terdapat pengaruh secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio ,tax and interest rate, dan

return on investment terhadap laju pertumbuhan modal sendiri perusahaan

property, real estate & building construction

di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2007? Brigham (2003:184) menyebutkan metode pengukuran laju pertumbuhan (g=growth rate) dijelaskan dengan menggunakan model laba ditahan:

g = b x r

sehingga laju pertumbuhan dapat dituliskan sebagai berikut :

g = (1-d) x ROE

Model tersebut menyatakan bahwa laju pertumbuhan (g) merupakan fungsi

(3)

101

Equity dengan komponen finansial lainnya dapat diuraikan sebagai berikut:

(

)

(1 )

Model matematis pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan

equity (g) merupakan fungsi EP, D/E, b, i, dan t, sehingga dapat dituliskan:

= (EP,D/E,b,i,t) g

METODE

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan property, real estate & building construction yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak adalah 34 perusahaan industri.

Jenis dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dan dipublikasikan dari Bursa Efek Indonesia dan ringkasan yang terdapat di dalam Jakarta Stock Exchange (JSX). Untuk pengumpulan data digunakan teknik dokumentasi dengan tipe pooled data. Dengan tipe pooled data, jumlah observasi dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah tahun penelitian dikalikan jumlah perusahaan sampel yaitu 35 x 2 = 70 n observasi.

Model Analisis Data

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan persamaan sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+ ε

dimana :

Y : Pertumbuhan Modal Sendiri X1 : Basic earning power

Analisis Deskriptif

1. Pertumbuhan Modal Sendiri (Y) Perusahaan Property, Real estate &

Building Construction di Bursa Efek

Indonesia

Secara deskriptif, pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 2. di bawah ini.

Tabel 2 : Statisik Deskriptif Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan

Property, Real estate & Building

Construction di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006 – 2007

No. Deskriptif Tahun 2006 (%)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 2 mendeskripsikan bahwa rata-rata pertumbuhan modal sendiri perusahaan

property, real estate dan building construction di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2006, yaitu sebesar 5.22% dengan standar deviasi 36.87%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi sebesar 11.50% dan terendah modal sendiri mengalami penurunan sebesar 213.15%. Pada tahun 2007 rata – rata pertumbuhan modal sendiri perusahaan perusahaan

property, real estate dan building construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.98% dengan standar deviasi 15.58%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi sebesar 68.83% dan terendah modal sendiri mengalami penurunan hingga mencapai 0.37%. Penurunan modal sendiri ditandai dengan pertumbuhan modal sendiri yang negatif. Nilai negatif pada pertumbuhan modal sendiri dapat disebabkan oleh tingginya beban bunga hutang jangka panjang dan pajak atau ruginya suatu perusahaan.

2. Basic Earning Power (X1) Perusahaan

Property, Real estate & Building

Construction di Bursa Efek Indonesia

(4)

102 Indonesia pada tahun 2006 – 2007

ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 : Statisik Deskriptif Basic Earning

Power Perusahaan Property,

Real estate & Building

Construction di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006 – 2007. No.

Deskriptif Tahun 2006 (%)

Tahun 2007

(%)

1 Rata-rata 0.07 0.10

2 Standar Deviasi 0.33 0.23

3 Tertinggi 0.90 0.90

4 Terendah (0.90) (0.14)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 3 mendeskripsikan bahwa rata-rata basic earning power perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 0.07% dengan standar deviasi 0.33%. Basic earning power tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.90%. Pada tahun 2007 secara rata – rata basic earning power perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan menjadi 0.10% dengan standar deviasi 0.23%. Basic earning power

tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.14%.

3. Debt to Equity Ratio (X2) Perusahaan

Property, Real estate & Building

Construction di Bursa Efek Indonesia

Secara deskriptif, debt to equity ratio

perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4. di bawah ini.

Tabel 4 : Statisik Deskriptif debt to equity

ratio Perusahaan Property, Real

estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007.

No. Deskriptif Tahun 2006 (%)

Tahun 2007 (%)

1 Rata-rata 1.41 1.57

2 Standar Deviasi 2.79 2.05

3 Tertinggi 6.93 7.79

4 Terendah 0.35 0.99

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 4. mendeskripsikan bahwa rata-rata debt to equity ratio perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 1.41% dengan standar deviasi 2.79%. Debt to equity ratio tertinggi sebesar 6.93% dan terendah 0.35%. Pada tahun 2007 secara rata – rata debt to equity ratio perusahaan Property, Real estate &

Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan menjadi 1.57% dengan standar deviasi 2.05%. debt to equity ratio sendiri tertinggi sebesar 7.79% dan terendah 0.99%.

4. Plowback Ratio (X3) Perusahaan

Property, Real estate & Building

Construction di Bursa Efek Indonesia

Secara deskriptif, plowback ratio

perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5 : Statisik Deskriptif plowback ratio

Perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007.

No. Deskriptif Tahun 2006 (%)

Tahun 2007 (%)

1 Rata-rata 0.84 0.72

2 Standar Deviasi 0.61 1.35

3 Tertinggi 1.61 1.00

4 Terendah (2.00) (6.92)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 5 mendeskripsikan bahwa rata-rata plowback ratio perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 0.84% dengan standar deviasi 0.61%.

(5)

103

5. Interest and Tax Ratio (X4) Perusahaan

Property, Real estate & Building

Construction di Bursa Efek Indonesia

Secara deskriptif, interest and tax ratio perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 6. di bawah ini.

Tabel 6 : Statisik Deskriptif interest and

tax ratio Perusahaan Property,

Real estate & Building

Construction di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006 – 2007.

No. Deskriptif Tahun 2006 (%)

Tahun 2007 (%)

1 Rata-rata -0.08 -0.05

2 Standar Deviasi 2.07 1.04

3 Tertinggi 6.04 3.28

4 Terendah (8.42) (1.93)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Tabel 6. mendeskripsikan bahwa rata-rata interest and tax ratio perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar -0.08% dengan standar deviasi 2.07%. Interest and tax ratio tertinggi sebesar 6.04% dan terendah -8.42%. Pada tahun 2007 secara rata – rata interest and tax ratio perusahaan Property, Real estate &

Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan menjadi -0.05% dengan standar deviasi 1.04%.

Interest and tax ratio tertinggi sebesar 3.28% dan terendah -1.93%. Nilai negatif pada

interest and tax ratio merupakan bunga dan pajak yang dibebankan pada perusahaan yang mengalami kerugian.

6. Return on Investment (X5) Perusahaan

Property, Real estate & Building

Construction di Bursa Efek Indonesia

Secara deskriptif, return on investment perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7 mendeskripsikan bahwa rata–rata return on investment perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 0.13% dengan standar deviasi 0.26%. Return on investment

tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.09%. Pada tahun 2007 secara rata – rata return on

investment perusahaan Property, Real estate

& Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan menjadi 0.02% dengan standar deviasi 0.06%. Return on investment tertinggi sebesar 0.26% dan terendah -0.15%.

Tabel 7 : Statisik Deskriptif return on

investment Perusahaan Property,

Real estate & Building

Construction di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006 – 2007.

No. Deskriptif Tahun 2006 (%)

Tahun 2007 (%)

1 Rata-rata 0.13 0.02

2 Standar

Deviasi 0.26 0.06

3 Tertinggi 0.90 0.26

4 Terendah (0.09) (0.15)

Sumber : Lampiran 1 (Diolah)

Nilai negatif pada return on investment menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengambalikan investasi yang ditanamkan. Nilai negatif ini merupakan dampak dari ruginya perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan modal sendiri perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia diduga dipengaruhi oleh kenaikan basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, return on investment dan penurunan interest and tax ratio.

PEMBAHASAN

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah explanatory research berdimensi hubungan kausal

(causal effect), yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal variabel bebas dengan variabel terikatnya.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan software

SPSS diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini :

Y = 0.148+ 50.329X1+ 1.982X2 - 1.295X3 +

5.475X4 – 87.489X5+ e

Model analisis di atas menginterpretasikan :

(6)

104 pertumbuhan modal sendiri perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 sebesar 0.148, tanpa adanya pengaruh basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax rate dan return on investment.

2. Parameter 50.329 merupakan nilai koefisien regresi basic earning power. Artinya setiap pertambahan 1 basic earning power berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 50.329%.

3. Parameter 1.982 merupakan nilai koefisien regresi debt to equity ratio. Artinya setiap pertambahan 1 debt to equity ratio berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.982%.

4. Parameter -1.295 merupakan nilai koefisien regresi plowback ratio.Artinya setiap pertambahan 1 plowback ratio

berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.295%.

5. Parameter 5.475 merupakan nilai koefisien regresi interest and tax ratio. Artinya setiap pertambahan 1 tax ratio

berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 5.475%.

6. Parameter -87.489 merupakan nilai koefisien regresi return on investment. Artinya setiap pertambahan 1 return on investment berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 87.489%.

Hipotesis 1: Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Tingkat signifikansi pengaruh secara simultan kelima faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007, yang terdiri dari : basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment

menunjukkan bahwa nilai FChange = 94.259 dan Sig FChange = 0.000. Nilai Ftabel df2/df1 (62/5) pada α5% = 2.36, sehingga :

FChange > Ftabel = 94.259> 3.14, H0 ditolak dan H1 diterima.

Ini berarti bahwa secara simultan

basic earning power, debt to equity ratio,

plowback ratio, interest & tax ratio dan

return on investment berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007.

Hipotesis 2 : Pengujian Secara Parsial (Uji t) Tingkat signifikansi pengaruh secara parsial kelima faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007, yang terdiri dari : basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment

menunjukkan bahwa nilai thitungbasic earning

power =8.013, nilai thitungdebt to equity ratio =2.568, nilai thitung plowback ratio =-0.967, nilai thitung interset and tax ratio =5.432 dan nilai thitung return on investment =-13.024, sedangkan Nilai ttabel df=n-k (68-6) pada α5% adalah 1.669, sehingga :

1. Nilai t hitung basic earning power > ttabel = 8.013> 1.669, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Nilai t hitung debt to equity ratio > ttabel = 2.568> 1.669, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

3. Nilai t hitung plowback ratio > ttabel = -0.967 < -1.669, yang berarti H0 diterima, dan H1 ditolak.

4. Nilai t hitung interest and tax ratio > ttabel = 5.432> 1.669, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

5. Nilai t hitung return on investment > ttabel = -13.024> -1.669, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan model analisis yang telah diformulasikan di atas, yaitu :

Y = 0.148+ 50.329X1+ 1.982X2 - 1.295X3 +

5.475X4 – 87.489X5+ e

Maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(7)

105

berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 50.329%.

2. Debt to equity ratio (X2) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar positif (+) 1.982, yang berarti setiap pertambahan 1 debt to equity ratio

berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.982%.

3. Plowback ratio (X3) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar negatif (-) 1.295, yang berarti setiap

pertambahan 1 plowback ratio

berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.295%.

4. Interest and tax ratio (X4) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar positif (+) 5.475 setiap pertambahan 1 tax ratio berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 5.475%.

5. Return on investment (X5) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar negatif (-)87.489, yang berarti setiap pertambahan 1 return on investment

berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 87.489%.

6. Konstanta pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 sebesar positif (+) 0.148, tanpa adanya pengaruh dari basic earning power (X1), debt to equity ratio (X2), plowback ratio (X3),

interest and tax ratio (X4) dan return on investment (X5).

Koefisien Determinan

Kekuatan model estimasi di dalam mengestimasi laba bersih perusahaan barang

konsumsi di Bursa Efek Indonesia ditunjukkan melalui analisis koefisien determinan menunjukkan bahwa nilai

Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0.874 yang berarti variasi

basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest and tax ratio dan

return on investment memiliki kekuatan sebesar 87.40% di dalam mengestimasi pertumbuhan modal sendiri perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia, dan sisanya sebesar 22.60% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model estimasi penelitian ini, seperti ROA, ROE, dan lain sebagainya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi petumbuhan modal sendiri, yang terdiri dari, basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, interest & tax ratio dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007.

2. Secara parsial efektivitas basic earning power, debt to equity ratio dan interest & tax ratio berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007, sedangkan

return on investment berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007 dan plowback ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007.

SARAN

(8)

106 Indonesia pada tahun 2006 mengalami

penurunan, sedangkan pertumbuhan modal sendiri pada tahun 2007 tidak lebih besar dari penurunan yang terjadi pada tahun 2006. Untuk itu agency, manajer investasi maupun calon investor lebih memperhatikan lagi laju pertumbuhan modal sendiri suatu perusahaan yang akan diinvestasi.

2. Dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendirinya maka hendaknya suatu perusahaan lebih mengoptimalkan basic earning power, plowback ratio dan return on investmentnya. Karena pertumbuhan modal sendiri mempunyai peranan penting dalam menjaga stabilitas financial

dan going concern perusahaan tersebut. 3. Basic earning power, debt to equity ratio,

plowback ratio, interest and tax ratio dan

return on investment memiliki kekuatan sebesar 87.40% didalam mengestimasi pertumbuhan modal sendiri perusahaan

Property, Real estate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia, dan sisanya sebesar 22.60% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model estimasi penelitian ini. Untuk itu disarankan kepada peneliti lainnya untuk melanjutkan penelitian ini dengan mengembangkan variabel penelitian dan memperluas objek dan tahun amatan.

DAFTAR RUJUKAN

Brealey, Richard A., & Stewart Myers., 1999. Principles of Corporate Finance. 5th edition.New York: McGraw Hill, Inc.

Brigham, Eugene F., 2003. Intermediate Financial Management. 5th edition. The Dryden Press.

Cooper, Donald R. and C. William Emory., 2005. Business Research Methods. 5th edition. Chicago: Richard D. Irwin.

Foster, George., 2001. Financial Statement Analysis. 2nd edition. Singapore: Prentice-Hall International, Inc.

Ghozali, Imam, 2003. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanke, John E., 1999. Business Forecasting. 3rd edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Rahmanto. 1994. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rasyid, Yuniar Yanuar. 1998. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Tesis. Universitas Andalas, Padang.

Sulistiadi, Heru. 2000. “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Modal Sendiri Perusahaan Industri Manufaktur dan Industri Perbankan dan Jasa Keuangan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun Amatan 1995– 1996”. Tesis, PPs-UGM, Yogyakarta.

Surwanti, Arni. 1993. “Pengaruh Return on Assets, Debt Equity Ratio, dan Plowback Ratio Terhadap Laju Pertumbuhan Modal Sendiri Produk Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun Amatan 1995 – 1996”. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

The Jakarta Stock Exchange Watch, 2008-2009, Sixth Edition, Pustaka Bisnis Indonesia, Jakarta.

Gambar

Tabel 1.  Faktor–Faktor
Tabel 3 :  Statisik Deskriptif Basic Earning
Tabel 7 :  Statisik Deskriptif return on

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode stochastic mixed product line balancing, pembagian stasiun kerja dan beban kerja antar stasiun kerja yang dilewati oleh lebih dari satu jenis produk

[r]

Proses produksi pembuatan benang pada departemen filamen melalui beberapa tahapan dalam prosesnya, yaitu proses spinning, proses drawtwisting, proses inspection and packing, dan

Perencanaan produksi agregat dihitung dengan metode tenaga kerja berubah, dihasilkan untuk proses awal dalam waktu 1 jam mampu menghasilkan 2 pallet (1 pallet berisi 3000 pcs),

[r]

Ada empat fase proses pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan pada produksi lini AMDK 240 ml pada PT. Agrawira Tirtamitra, yaitu fase pembongkaran, fase verifikasi kemasan,

Pohon : Batang tunggal atau kadang-kadang bercabang, Akar : Serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, Batang : batang beruas-ruas namun bila sudah tua

Tahap terakhir pengembangan difokuskan untuk pemantapan UMSurabaya sebagai universitas unggul di Asia Tenggara, pada akhir tahap ini reputasi UMSurabaya sebagai