TUGAS AKHIR
PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI
PADA FAKULTAS EKONOMI USU
OLEH : DINI ISMAINI
072101047
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU.
2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, Msi, selaku Ketua Program Studi Keuangan
Fakultas Ekonomi USU.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Keuangan
Fakultas Ekonomi USU.
4. Bapak Doli Mhd.Jafar Dalimunthe,SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu nya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan tugas
akhir ini.
5. Ibu Dra. Fepty Aniar, SE, selaku Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi
USU.
6. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, khususnya Program Studi Keuangan
7. Kepada kedua orang tua tercinta Drs.H.Husni dan Hj.Fauzia yang telah memberikan
kasih sayang, sumber inspirasi dan senantiasa memberikan motivasi dan nasihat,
8. Kepada Abang M.Irvan Zuhri dan kakak Sari Ramadhani
9. Sahabatku Wan Fabiola Dea yang telah banyak membantu penulis selama ini.
10. Teristimewa kepada Ahmad Maaris BatuBara yang senantiasa memberikan
dukungan dan menyayangi penulis selama ini
Medan, 6 Agustus 2010
Penulis
( Dini Ismaini )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Jadwal Kegiatan ... 4
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas ... 6
B. Tujuan ... 8
C. Struktur organisasi ... 9
D. Job Description ... 11
E. Kinerja Usaha Terkini ... 17
BAB III TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Komunikasi ... 19
B. Unsur-unsur Komunikasi ... 20
C. Bentuk dan Proses Komunikasi ... 21
D. Proses Komunikasi ... 25
E. Pengukuran Produktivitas ... 33
F. Pengertian Produktivitas dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi ... 35
G. Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas ... 38
H. Analisis dan Evaluasi ... 41
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 45
B. Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perguruan tinggi,
baik perguruan tinggi swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin
hubungan kerja sama antara manusia yang terlibat dalam suatu perguruan tinggi dan
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan perguruan tinggi
tersebut. Komunikasi akan memungkinkan setiap anggota perguruan tinggi untuk saling
membantu dan mengadakan interaksi.
Komunikasi akan berhasil apabila pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama
mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan,
tentang apa yang sebenarnya diinformasikan. Untuk itu sangat diperlukan keterampilan
dalam pemakaian bentuk-bentuk komunikasi dalam suatu perguruan tinggi demi
kelancaran aktivitasnya.
Tujuan dari pada komunikasi adalah menciptakan dan saling memberi pengertian
(understanding) antara sesama komunikator (pengirim) dan komunikan (penerima),
mengandung kebenaran, lengkap, mencakup keseluruhan menarik dan nyata. Tetapi hal
ini tidak bisa dicapai begitu saja, karena ada banyak hambatan dalam komunikasi,
misalnya: banyaknya perantara dalam proses penyampaian informasi yang disampaikan
sehingga tidak lagi akurat, dan jika hal ini terjadi akan mengakibatkan salah pengertian
yang kemudian akan menghambat produktivitas karyawan, oleh karena itu komunikasi
adalah hal yang sulit dan berbelit-belit serta memerlukan pemahaman yang baik.
Peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas suatu perguruan tinggi
sangat penting karena sistem komunikasi yang baik akan meningkatkan aktivitas kerja
karyawan. Hal ini juga akan mengacu terhadap meningkatnya produktivitas. Komunikasi
pada hakekatnya memegang peranan penting, tidak hanya di perguruan tinggi saja, tetapi
juga di lembaga-lembaga lainnya. Begitu pula dalam pergaulan dengan masyarakat dan
sebagainya.
Komunikasi memberikan keterangan-keterangan, tugas, perintah, penukaran
informasi dan pendapat. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan sulit
mengadakan koordinasi. Karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peran yang
sangat penting. Komunikasi juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi merupakan proses hubungan yang terjadi diantara dua orang atau lebih
dengan menggunakan media, lambang, simbol untuk memberikan informasi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Etika komunikasi juga perlu di perhatikan agar tidak terjadi prasangka buruk yang
dapat mengakibatkan prasangka negatif terhadap pegawai lainnya. Contohnya, Setiap
pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan dan kurang enak di dengar
yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung. Dengan demikian etika
komunikasi memegang peran penting dalam melakukan hubungan kerja di dalam
Fakultas Ekonomi USU.
Pengurusan informasi atau information handling yakni penyampaian dan
dan efisien. Komunikasi itu akan menciptakan iklim kerja yang sehat dan terbuka. Hal ini
sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor.
Komunikasi merupakan alat utama untuk menyempurnakan hubungan dalam organisasi.
Dan komunikasi mempunyai peranan penting dalam memperlancar kinerja.
komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan
menilik hakikat sebagai kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan
kegiatan. suatu pekerjaan itu dilaksanakan oleh orang-orang, dan ditujukan untuk
kepentingan orang-orang dimana kegiatan sangat ditentukan oleh aktifitas orang-orang
yang ada dalam Fakultas Ekonomi USU.
Banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi di Fakultas Ekonomi USU
mengenai komunikasi. Misalnya kesalahpahaman antara staf dan pegawai di akibatkan
oleh komunikasi yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh miss communication dan
perbedaan sudut pandang dalam melaksanakan suatu tugas. Terkadang hal ini juga yang
menyebabkan terjadinya konflik antara staf dan pegawai.
Berdasarkan keterangan-keterangan diatas, maka penulis mengambil judul
B. Perumusan Masalah
Sistem komunikasi yang dilaksanakan dalam suatu perguruan tinggi akan
mempengaruhi kelancaran kinerja para staf dan pegawainya. Oleh karena itu, sangat
penting bagi perguruan tinggi untuk memperhatikan bagaimana cara-cara berkomunikasi
yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawainya.
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai
dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah :
Bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan
pegawai pada Fakultas Ekonomi USU?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi yang
diterapkan pada Fakultas Ekonomi USU.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang mungkin
bermanfaat bagi Fakultas Ekomoni USU, mengenai masalah yang dihadapi
dibidang komunikasi.
b. Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat terhadap judul yang
c. Bagi penulis sendiri sangat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai sistem komunikasi yang baik yang seharusnya dilaksanakan
dalam suatu perguruan tinggi.
E. Jadwal Kegiatan 1. Jadwal survei /observasi
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl.T.M.
Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat
pada Tabel 1.1. di bawah ini.
Tabel 1.1.
Jadwal Kegiatan
NO. KEGIATAN
MINGGU KE
1 2 3
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data
3. Penulisan Laporan
Dalam kegiatan pengumpulan data, Penulis melakukan penelitian selama beberapa
minggu mulai tanggal 28 Juni s/d 09 Juli 2010 di bagian Kepegawaian Fakultas Ekonomi
F. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap bab nya dibagi atas beberapa sub bab
antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, Penulis menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II : PROFIL PERGURUAN TINGGI
Dalam bab ini, Penulis menjelaskan mengenai sejarah ringkas Fakultas Ekonomi
USU, struktur organisasi dan Job Description, jenis kegiatan, kinerja usaha terkini,
dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini, menjelaskan tentang bagaimana komunikasi yang digunakan oleh
staf dan pegawai di Fakultas Ekonomi USU.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini, menjelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian
yang dilakukan di bagian kepegawaian Fakultas Ekonomi USU, dan saran Penulis
bagi bagian kepegawaian Fakultas Ekonomi USU, serta Daftar Pustaka yang
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar
Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di
Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan
pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada
waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja
(Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini
menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan
penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara
(istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di
Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan
bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka memperoleh status negeri dengan surat
keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang
Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan
pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan tinggi
No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987
No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan
Strata-1 Program Pendidikan Diploma-III.
Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangka n Program Diploma III terdiri dari :
a. Jurusan Kesekretariatan
b. Jurusan Keuangan
c. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu
ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan peningkatan
kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian
sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam
status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan
(customer) dan Stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan
serta organisasi profesional dan lembaga lain yang terkait bertaraf nasional dan
internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan
diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian dan
B. Jenis Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan
sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada
perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan
menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan
pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan
Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing
di lapangan pekerjaan nantinya. Sehingga agar memberikan dan menghasilkan Sumber
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan sebelumnya. Wadah
tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur
organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan
efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan,
maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan
Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU
Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi USU 2009
D. Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada Bagian Pendidikan dan
Bagian Akademik Fakultas Ekonomi USU yang tediri dari :
1. Bagian Pendidikan Tugasnya adalah :
a. Menyusun program kerja tahunan Sub Bagian;
b. Menghimpun, mengolah dan menganalisis data/informasi di bidang pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat;
c. Menghimpun, menelaah, dan mengandalkan peraturan perundang-undangan di
bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat;
d. Menyimpan dan menyebarluaskan peraturan perundang-undangan di bidang
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat;
e. Mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan peraturan
perundang-undangan di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat;
f. Mengkomunikasikan dan memberikan pelayanan informasi di bidang pendidikan
dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat;
g. Memonitor pelaksanaan administrasi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat;
h. Melakukan pencatatan, pengolahan, dan analisis data perkembangan pelaksanaan
program pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;
i. Menyusun laporan pelaksanaan program kerja Sub Bagian
Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :
a. Menyusun program kerja tahunan Bagian;
b. Menghimpun, mengolah dan menganalisis data/informasi di bidang akademi yang
meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat;
c. Menghimpun, mengolah dan menganalisis data/informasi di bidang registrasi dan
evaluasi perkembangan kemajuan belajar mahasiswa per mata kuliah pada setiap
jurusan dan program studi;
d. Menghimpun, menelaah, dan menggandakan peraturan perundang-undangan di
bidang akademik, sarana akademik, registrasi dan statistik;
e. Mengkomunikasikan dan memberikan pelayanan informasi di bidang akademik,
sarana akademik, registrasi, pencatatan evaluasi perkembangan kemajuan belajar,
dan statistik mahasiswa;
f. Mengkoordinasi pelaksanaan pendaftaran ujian masuk ke Universitas;
g. Melaksanakan pencatatan pengolahan, dan analisis data perkembangan
pelaksanaan program akademik serta mempersiapkan usul pengadaan blanko
ijazah dan penyusutan kalender akademik;
h. Menyimpan dan memelihara dokumen, surat, dan warkat yang berhubungan
dengan program akademik, sarana akademik serta evaluasi kemajuan belajar,
registrasi, dan statistik mahasiswa;
a. Sub Bagian Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Tugasnya :
a. Menyusun program kerja tahunan Sub Bagian;
b. Menghimpun, mengolah dan menganalisis data/informasi di bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat;
c. Menghimpun, menelaah, dan menggandakan peraturan perundang-undangan di
bidang penelitian dan pengabdian masyarakat;
d. Menyimpan dan menyebarluaskan peraturan perundang – undangan di bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat;
e. Mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan peraturan perundang –
undangan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat;
f. Mengkomunikasikan dan memberikan pelayanan informasi di bidang penelitian
dan pengabdian masyarakat;
g. Menyusun dan menyajikan data/informasi perkembangan pelaksanaan
administrasi program penelitian dan pengabdian masyarakat;
h. Mempersiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pendaftaran mahasiswa yang akan
mengikuti kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat;
i. Mempersiapkan bahan penyusunan dan penyajian data/informasi perkembangan
pelaksanaan program perkembangan penelitian dan pengabdian masyarakat;
j. Memonitor pelaksanaan administrasi penelitian dan pengabdian masyarakat;
k. Mempersiapkan bahan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengabdian
l. Mempersiapkan bahan saran/rekomendasi penyelesaian masalah administrasi
penelitian dan pengabdian masyarakat;
m. Mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat;
n. Melaksanakan pencatatan pengolahan, dan analisis data/informasi perkembangan
pelaksanaan program penelitian dan pengabdian masyarakat;
o. Menyimpan dan memelihara dokumen, surat, dan warkat yang berhubungan
dengan program penelitian dan pengabdian masyarakat;
p. Menyusun laporan pelaksanaan program kerja Sub Bagian.
E. Kinerja Organisasi
Setiap perusahaan/ organisasi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang
telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua
karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja
yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja di dalam organisasi yang dijalankan fakultas adalah
menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan
berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat
bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat. Serta melakukan pengabdian kepada
masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar
sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar
dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas
yang baik.
Sedangkan kinerja organisasi terkini yang dilakukan Bagian Akademik Fakultas
Ekonomi USU adalah :
a. Melaksanakan urusan registrasi dan stasistik mahasiswa yang meliputi data pribadi
mahasiswa, kemajuan belajar mahasiswa, jumlah SKS yang di capai Indeks prestasi
(IP), jumlah lulusan, putus kuliah dan mutasi mahasiswa.
b. Mengevaluasi pelaksanaan administrasi akademik, statistik, dan sarana akademik
serta registrasi mahasiswa.
c. Mengevaluasi pelaksanaan registrasi pencatatan perkembangan kemajuan belajar
mahasiswa dan penyusunan statistik mahasiswa.
d. Mempersiapkan saran/rekomendasi penyelesaian masalah administrasi akademik.
e. Menghimpun data mutasi mahasiswa per semester/jurusan/program studi.
f. Mempersiapkan bahan penyusunan dan penyajian data/informasi perkembangan
pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
g. Mempersiapkan saran/rekomendasi penyelesaian masalah administrasi pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
h. Mempersiapkan bahan/mengurus penyelenggaraan kegiatan seminar, lokakarya,
penataran, wisuda, dies natalis, dan kegiatan lainnya di bidang pendidikan dan
F. Rencana Kegiatan
1. Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Adalah :
a. Menyusun jadwal perkuliahan semester genap Tahun Ajaran 2009/2010.
b. Merancang kegiatan Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil Tahun Ajaran
2009/2010.
c. Penyusunan Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS)
semester ganjil/genap.
d. Pelaksanaan Wisuda Mahasiswa.
2. Rencana kegiatan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
antara lain :
a. Menyimpan dan menyebarluaskan peraturan perundang-undangan di bidang
akademik, sarana akademik, registrasi dan statistik.
b. Melaksanakan pendataan ijazah dan penyusunan buku/nomor induk
mahasiswa.
c. Menyusun dan menyajikan data/informasi perkembangan pelaksanaan
administrasi program akademik dan sarana akademik.
d. Mempersiapkan bahan evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
e. Mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perkuliahan dan ujian.
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Komunikasi
Manusia sebagai mahluk individu maupun sosial memiliki dorongan ingin tahu,
ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Komunikasi
merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia. Dengan komunikasi manusia dapat
menyampaikan informasi, opini, ide, konsepsi, pengetahuan, perasaan, sikap, perbuatan
dan sebagainya kepada seseorang secara timbal balik. Baik sebagai pengirim maupun
penerima komunikasi.
Komunikasi secara sederhana dapat dilukiskan sebagai tukar menukar informasi
antara dua pelaku yakni pelaku pengirim dan pelaku penerima informasi. Komunikasi
juga merupakan suatu tindakan untuk saling menukarkan pesan-pesan yang bermanfaat
kepada pihak yang membutuhkan.
Komunikasi menurut A.W.Widjaja memberikan pengertian sebagai berikut:
“Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian dari
seseorang kepada orang lain”
Menurut T.Hani Handoko:
“Komunikasi sebagai proses pemindahan pengertian dalam bentuk
Menurut Drs.Onong U.Efendi:
“Komunikasi sebagai proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang {komunikator} kepada orang lain {komunikan}”.
Menurut The Liang Gie:
“Komunikasi adalah salah satu dari fungsi-fungsi pokok kantor dan suatu
proses yang penting bagi semua bentuk perusahaan”.
“Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari satu orang
kepada orang lain melalui pos, telepon, telex, pelayanan pesuruh atau
sarana-sarana lain”.
B. Unsur-Unsur Komunikasi
Penegasan tentang unsur - unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai
berikut:
- Sender : Orang / Lembaga yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang.
- Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
- Message : Pesan yang merupakan seperangkat huruf / kata –kata bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
- Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada
komunikan.
- Decoding : Pengawas sandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna
- Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
- Response : Tanggapan , seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterimanya
pesan.
- Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikasi apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator.
- Noise : Gangguan tak terencana dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya
pesaaan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang di sampaikan oleh
komunikator kepadanya.
C. Bentuk dan Proses Komunikasi 1. Bentuk Komunikasi.
Menurut bentuknya komunikasi terdiri dari :
a) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan
untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui lisan maupun tulisan.
Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu operguruan tinggi dan merupakan
kunci sukses suatu perguruan tinggi. Begitu pentingnya komunikasi verbal, sehingga
tanpa komunikasi ini aktivitas tidak dapat berfungsi dengan baik. Komunikasi verbal ini
terdiri dari komunikasi satu arah ( one way communication ) dan komunikasi dua arah
( two way communication ).
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung pada satu pihak saja,
sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan dua pihak.
pidato. Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi yang paling umum yakni
berupa perintah-perintah, instruksi, permintaan, penyampaian infomasi dan sebagainya
melalui pembicaraan antara dua orang atau lebih. Komunikasi tatap muka ini memiliki
beberapa kelebihan, yakni komunikator dapat mengetahui apakah penerima pesan sudah
mengerti akan pesan yang disampaikan.
Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan dalam
mengetahui pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara penyampaian suatu
pesan. Namun selain kelebihan yang di jelaskan diatas, komunikasi tatap muka ini juga
memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat penerima pesan memerlukan petunjuk
untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa adanya catatan tertulis ada kemungkinan tugas
yang dikerjakan menjadi kurang sesuai dengan yang diperintahkan, dan tentunya hal ini
sangat merugikan.
Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan
komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu: seorang manager
pemasaran menjelasksan kepada bawahannya, kemudian setelah itu ada respon ( umpan
balik ) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi / menghindari
kendala-kendala yang ada dalam pemasaran sedangkan komunikasi satu arah mempunyai
kekurangan karena bisa saja terjadi miss communication karena tidak adanya umpan
balik. Contoh sederhana dari komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan
pesan kepada orang lain yang dituju, bisa saja pesan itu tidak sesuai dengan yang
dimaksud, karena daya pikir orang untuk menerima informasi berbeda-beda. Jadi,
Dengan menggunakan alat komunikasi modern pada suatu perusahaan maka
komunikasi yang baik dapat terlaksana tetapi hal itu tidak menjamin komunikasi tersebut
dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu untuk melaksanakan komunikasi yang baik
dalam suatu perguruan tinggi adalah adanya jalinan pengertian dari kedua belah pihak.
Alat-alat komunikasi yang modern dan mutakhir hanyalah sebagai alat untuk
membantu melancarkan komunikasi. Jadi untuk dapat melaksanakan komunikasi yang
baik perlu adanya pengertian-pengertian antara yang menyampaikan komunikasi dengan
yang menerima komunikasi tersebut, sehingga apa yang di komunikasikan dapat
dimengerti, dipikirkan, dan dapat dilaksanakan. Agar komunikasi yang disampaikan
mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, jangan menggunakan bahasa yang sulit
dimengerti, tetapi gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Meskipun
dalam komunikasi kemungkinan terjadi hambatan-hambatan, tetapi bila kita dapat
menghilangkan hambatan tersebut atau setidaknya dapat menguranginya, maka
kemungkinan komunikasi yang dijalankan akan menjadi lebih baik, maka kita dapat
memperoleh manfaat dalam keuntungan-keuntungan tertentu antara lain :
a. Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin
b. Biaya-biaya dapat ditekan
c. Dapat meningkatkan partisipasi
d. Pengawasan dapat dilakukan dengan baik
Perguruan tinggi sebagai wadah dalam menjalin kerjasama tentunya mengandung
bagian-bagian yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antar
bagian-bagian harus diatur sebaik-baiknya dalam rangka mencapai tujuan perguruan
yang jelas, pasti dan diketahui. Dengan cukupnya saluran komunikasi yang disusun
sebaik-baiknya dan dipahami oleh setiap anggota, barulah kerjasama dapat berjalan
dengan baik dan berlangsung secara memuaskan. Saluran komunikasi merupakan urat
nadi suatu perguruan tinggi dimana komunikasi itu berwujud penyampaian berita, ide-ide
dari satu pihak lain dan ini lazim disebut komunikasi perkantoran atau dapat dinyatakan
juga sebagai tata hubungan.
b). Komunikasi Nonverbal.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi
dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal
ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah,
gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala. Aspek komunikasi
nonverbal banyak sekali mempengaruhi jalannya pembicaraan antara orang yang satu
dengan yang lainnya, baik dalam suatu organisasi maupun lingkungan sosial lainya.
Seperti aspek dari ekspresi wajah adalah menaikkan dan menurunkan alis mata,
sedangkan bila marah matanya mengerut sehingga respon nonverbal diberikan oleh
pendengar secara kontiniu tentang apa yang dikatakan pembicara. Komunikasi nonverbal
lainya adalah bahasa tubuh, yang merupakan komunikasi oleh gerakan badan selama
komunikasi tatap muka. Ada banyak gerakan tidak ketara atau tidak begitu nampak yang
dilakukan oleh orang-orang tetapi mengandung arti tersendiri. Misalnya senyuman, kerut
dahi, gerak mata, berjabat tangan dengan keras dan masih banyak gerakan badan lainya.
Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang
dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat. Komunikasi
nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu komunikasi, akan tetapi
sebaiknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam hubungan dengan kata-kata yang
menyertainya. Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga bagi
pembaca kode. Jadi pada hakekatnya, komunikasi adalah suatu cara atau rangkaian
kegiatan yang menyampaikan berita dari seseorang kepada orang lain, dalam rangka
kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan tertentu.
2. Proses Komunikasi
Dari pengertian komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
ditambahkan menurut Drs.A.W.Widjaja dalam bukunya “komunikasi”. Komponen yang
terdapat dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Sumber (source)
b. Komunikator (communicator)
c. Pesan (message)
d. Saluran (channel)
e. Komunikan (communicant)
a. Sumber (source)
Sumber adalah dasar yang digunakan didalam penyampaian pesan, yang digunakan
dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku,
dan sejenisnya.
b. Komunikator (communicator)
Yang dimaksud komunikator adalah pelaku yang menyampaian pesan, dimana
pelaku dapat berupa pelaku perorangan atau kelompok. Sebagai seorang komunikator
hendaknya memiliki kredibilitas yang tinggi, berpengetahuan luas, memiliki sikap dan
daya tarik, keterampilan berkomunikasi, yakni dalam pengertian memiliki kemampuan
untuk melakukan perubahan sikap dan penambahan pengetahuan bagi diri komunikan.
Komunikator dalam berkomunikasi juga dituntut untuk mengetahui siapa yang
menjadi sasaran penyampaian pesan dan tanggapan apa yang diinginkannya melalui
media yang efisien. Dan pada saat komunikator berhadapan dengan audiens, maka
komunikator harus dapat bersikap empati, yaitu kemampuan seseorang untuk
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan
orang lain.
c. Pesan (Message)
Pesan adalah suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan,
bujukan, atau ungkapan yang bersifat pendidikan dan emosi lain sebagaimana yang
disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan).
Adapun bentuk-bentuk dari pada pesan yang akan disampaikan itu dapat berupa lisan,
hendaknya dapat menarik perhatan sasaran yang akan dituju. Jadi pesan itu harus
disesuaikan dengan tingkat pemahaman, kepentingan dan kebutuhan penerima pesan
sehingga tercapai pengertian yang searah.
d. Saluran (channel)
Saluran adalah alat komunikasi yang dapat berupa media, sarana atau saluran yang
digunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan terhadap pihak
lain, baik didalam maupun diluar organisasi.
e. Penerima (Communican)
Yang dimaksud dengan penerima adalah pihak yang menerima pesan atau berita
dari komunikator.
f. Hasil (effect)
Menurut A.W.Widjaja: “Hasil adalah suatu dampak yang terjadi dalam proses
penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negativ
menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut”
Hasil dapat dilihat dari personal opinion, public opinion dan mayority opinion.
Personal opinion adalah pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat hasil yang
diperoleh dari komunikasi.
Jadi personal opinion adalah sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu masalah
tertentu. Public opinion adalah pendapat umum, pengertiannya adalah penilaian sosial
secara sadar dan rasional. Mayority opinion adalah pendapat bagian tersebar dari
public atau masyarakat.
D. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan antara
manusia, bahkan dalam keadaan paradaban yang primitif sekalipun. Dalam masyarakat
yang tinggi peradabannya lebih kompleks, masalah komunikasi maupun kegunaannya
turut berkembang. Perkembangan teknologi dalam hal ini mengirimkan, memproses,
menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan
sederhana, jelas, dan tepat. Sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud.
Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin tinggi pula tingkat
kemajemukan sistem komunikasi. Analisis sistem komunikasi yang paling sederhana
sifatnya memperlihatkan adanya tiga jalur ( three way flow ).
1. Komunikasi kebawah ( Downwards Communication )
Bentuk komunikasi kebawah adalah komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi.
Intruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula beragam saran atau usul dengan
ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya.
Banyak jenis informasi yang diteruskan bermanfaat dan memadai, sekalipun ada yang
tidak begitu mutlak atau malah merupakan pemborosan waktu. Misalnya, ringkasan
tentang ramalan produksi yang dicatat melalui komputer, yang mungkin berguna untuk
untuk mempelajari catatan tersebut yang penuh angka sebanyak dua puluh atau
lebih lembarannya.
2. Komunikasi keatas
Komunikasi keatas adalah arus komunikasi dari bawah keatas (pimpinan) lebih
menekankan segi pertanggungjawaban antara bawahan kepada pimpinan. Bentuknya
adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan dan permintaan untuk diberikan
keputusan.
Komunikasi keatas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan dengan
pimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak karyawan mengajukan pendapat
serta membahas masalah dengan pihak manajemen.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua pejabat atau dua
belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat menurut tingkat
hierarki.
Komunikasi horizontal perlu ditingkatkan peranannya. Dengan bertambahnya
penggunaan bidang jasa spesialisasi, keharusan itu jelas tergambar. Pada jenjang dewan
direksi arus horizontal terwujud dengan diadakanya rapat senat. Pada jenjang kebawah
manfaat rapat dapat digunakan untuk tujuan yang sama
4. Komunikasi Diagonal
Yaitu komunikasi antara pimpinan bagian dengan staf dari satu bagian lain atau
antara kepala seksi dengan karyawan dari seksi lain yang ada hubungan dengan
Menurut Drs.Soewoono Handayaningrat, komunikasi dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1. Komunikasi Secara Lisan
Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau
komunikasi tatap muka (face to face). Hal ini dikecualikan kalau dilakukan
komunikasi dengan menggunakan telepon, pidato, briefing dan media komunikasi
yang lain.
2. Komunikasi Secara Tertulis
Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan
manajemen, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan harus bersifat otentik,
yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan
pemeriksaan kembali.
Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah
pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat up to date dan usaha untuk secara tepat
mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Masalah lain dari
komunikasi dengan dokumen tertulis dapat menjadi suatu sumber perselisihan kerena
sistem formalitas dengan legalitas (prosedur pengaturan).
Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan
mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah dan
tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal
diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan
hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai tujuannya dengan
Dalam upaya menciptakan dan memelihara sistem komunikasi, seorang manajer
diwajibkan untuk memahami azas-azas komunikasi dan menerapkanya dalam
pelaksanaan tugasnya. Geoffry Mills dan Oliver Standdingford, mengemukakan empat
azas pokok komunikasi, yaitu:
a. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain.
b. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkan pada satu hal lain
yang telah dimengerti.
c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat
dirinya mengerti.
d. Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu kewajiban
untuk meminta suatu penjelasan.
Efektivitas suatu organisasi sangat tergantung kepada bermanfaat tidaknya data
yang dikomunikasikan. Kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota organisasi
menyampaikan segala hal yang tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.
Komunikasi secara tertulis yang digunakan pada suatu perguruan tinggi terdiri dari :
Komunikasi Internal biasanya juga diterapkan oleh sebagian besar kegiatan kantor
dalam suatu perguruan tinggi yang meliputi hubungan-hubungan didalam lingkungan
sendiri maupun dengan pihak luar. Komunikasi Internal.
Komunikasi Internal yang terjadi misalnya :
- Komunikasi antara pimpinan dengan karyawan.
- Komunikasi antar pimpinan yang satu dengan pimpinan bagian lainnya.
Komunikasi External bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak satu
dengan pihak luar .Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung
atau dengan pengiriman surat. Komunikasi external yaitu komunikasi yang terjadi dengan
pihak luar. Jika hubungan-hubungan ke luar itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya,
pastilah perguruan tinggi yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif. Komunikasi External
Komunikasi external harus dilaksanakan dengan baik agar tercipta hubungan yang
harmonis. Hal ini merupakan salah satu cara yang dapat memajukan perguruan tinggi
tersebut, sebab tidak ada satu lembagapun yang tidak membutuhkan pihak eksternal.
E. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran atau penilaian produktivitas merupakan pengukuran terhadap
produktivitas atau prestasi kerja karyawan yang berarti bahwa suatu sistem yang
digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Pengukuran atau
penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang
dapat dicapai setiap karyawan. Misalnya baik, sedang , atau kurang. Penilaian prestasi
penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan, untuk menetapkan tindakan
kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para
bawahan mendapat perhatian atasannya sehingga mendorong mereka bergairah bekerja,
asalkan proses pengukuran atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya.
Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan di promosikan, didemosikan,
Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja staf dan pegawai dilakukan dalam
waktu setahun sekali yakni pada akhir tahun, dimana yang melakukan pengukuran atau
penilaian langsung terhadap karyawan adalah pimpinan.
Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat
mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan,seperti kesetiaan atau
loyalitas karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama dengan rekan sejawat, dedikasi
dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.
Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilainan ini adalah
untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin,
sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja,
peningkaan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan
keryawan seoptimal mungkin, mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat
antara atasan dan bawahan serta untuk mengetahui kondisi perusahaan secara
keseluruhan dari bidang personalia khususnya produktivitas atau prestasi kerja karyawan
dalam bekerja. Sedangkan bagi karyawan sendiri adalah dapat mengetahui
kemampuannya melalui nilai kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui
kekurangan-kekurangan berarti dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk dimasa yang akan
1. Pengertian Produktivitas
Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output”
dibandingkan dengan “input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan
industri-industri secara keseluruhan pada sector-sektor dalam suatu perekonomian.
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi
barang-barang. Akan tetapi apabila ditinjau dari sudut yang netral, maka pengertian produktivitas
adalah:”Perbandingan jumlah yang dihasilkan (output) suatu unit kegiatan produktif
terhadap jumlah keseluruhan sumber-sumber yang dipergunakan oleh unit tersebut
(input)”.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah
sebagai berikut:
1. Bersumber dari pekerjaan
Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan
produktivitas kerja rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan
cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Motion Study”.
Dengan kedua studi tersebut dapat tercipta gerakan-gerakan yang efektif dan dapat
memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.
2. Bersumber dari karyawan itu sendiri
Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur penting guna
mencapai produktivitas yang baik. Maka pimpinan harus memperhatikan unsur penting
tersebut seperti melalui:
- Gaji yang memadai
- Penempatan karyawan pada posisi yang tepat
Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang
mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
1. Pendidikan
Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya. Semangkin tinggi
pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih
baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan.
2. Kesehatasn jasmani dan rohani
Salah satu tugas pimpinan perkantoran adalah menjamin kesehatan keryawan yaitu
dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur dan mendirikan poliklinik sehingga
dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan.
3. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dan meningkatkan
produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih mempengaruhi karyawan untuk bekerja dan
menorong kegiatan para karyawan.
4. Faktor manajerial
Gaya kepemimpinan yang efektif dalam memotivasi, mengarahkan, dan
menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah
5. Motivasi
Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan
melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap
karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.
6. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam
meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu mendapat
perhatian dari perusahaan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi
perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai penggunaan sumber-sumber
ekonomi yang digerakan secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan
tehnik sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh
seimbang dengan masukan yang diolah.
Cghase dan aqualimo menyatakan bahwa metode-metode untuk meningkatkan
produktivitas terbagi atas empat katagori umum, yaitu:
1. Perbaikan produk dan proses
2. Perbaikan pekerja dan tugas
3. Metode pemotivasian pekerja
4. Perubahan organisasional
Metode-metode untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
Metode Pemotivasian Pekerja
Dalam perguruan tinggi tersebut pekerja merupakan salah satu penentu berhasil tidaknya
suatu tujuan. Oleh karena itu peningkatan kualitas pekerja perlu diperhatikan, salah satu
memotivasi pekerja dengan memberikan berbagai dorongan. Adapun dorongan itu
memberikan upah / gaji yang memadai bagi pekerja, kenyamanan dan keamanan pekerja
saat bekerja lembur, adanya jaminan sosial.
F. Hubungan Komunikasi dengan produktivitas
Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi
yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan
tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pimpinan harus selalu
mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan
efisien dalam pemilihan dan penggunaan saluran organisasi dimana ini juga merupakan
usahanya untuk mengembangkan dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi.
Dengan mengetahui peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan
perubahan-perubahan dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam momunikasi
dapat dikurangi.
Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi
hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang
sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan
menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa
yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.
American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh T. Hani Handoko
dalam bukunya “Manajement” telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut
dengan “The Commandements Of good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama
dikomunikasikan.
6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti.
Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan
untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi apabila para pimpinan mampu
melaksanakan pimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau
keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat
lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan
dengan lebih baik.
Dari uraian diatas dapat dikatakan setiap organisasi membutuhkan organisasi yang
efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang
telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang
berlangsung dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi
Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut
penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga
menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.
Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki
komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa
setiap organisasi memerlukan komuniksasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat
diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam organisasi
tersebut tidak efektif.
G. Analisis dan Evaluasi
Setelah penulis menguraikan semua tentang komunikasi seperti yang telah tertera
diatas, maka selanjutnya adalah menganalisis dan mengevaluasi komunikasi yang
terdapat pada Fakultas Ekonomi USU secara keseluruhan. Komunikasi yang diterapkan
pada Fakultas Ekonomi USU adalah komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi
adalah komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal.
Komunikasi vertikal meliputi komunikasi keatas dan kebawah. Komunikasi vertikal
yang terjadi di Fakultas Ekonomi USU seperti komunikasi antara Dekan dengan
Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III, Dosen, Staf dan Pegawai.
Sedangkan komunikasi keatas berarti sebaliknya. Komunikasi antara Pembantu Dekan I
Staf dan Pegawai. Komunikasi Pembantu Dekan III dengan Dosen, Staf dan
Pegawai. Sedangkan komunikasi keatas berarti sebaliknya.
Komunikasi horizontal yang terjadi di Fakultas Ekonomi USU seperti komunikasi
antara sesama Pembantu Dekan. Komunikasi antara sesama Dosen, komunikasi antara
sesama Staf dan komunikasi antara sesama Pegawai.
Komunikasi diagonal yang terjadi di Fakultas Ekonomi USU seperti Komunikasi
antara Pembantu Dekan I dengan Staf dan Pegawai yang merupakan bawahan dari
Pembantu Dekan II dan III. Begitu pula komunikasi antara Staf dan Pegawai dengan
Pembantu Dekan II padahal mereka merupakan bawahan dari Pembantu Dekan I atau
Pembantu Dekan III dan sebaliknya.
Proses komunikasi antara Dekan dengan Pembantu Dekan di Fakultas Ekonomi
USU berupa lisan dan tulisan. Komunikasi lisan yang dilakukan Dekan dengan Pembantu
Dekan misalnya langsung bertatap muka, melalui telepon, dan rapat yang disebut dengan
rapat pimpinan. Komunikasi tulisan yang dilakukan Dekan dengan Pembantu Dekan
misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat
pengumuman, surat balasan / tanggapan, dan sebagainya.
Proses komunikasi secara lisan antara Dekan dengan Dosen, Staf dan Pegawai sangat
jarang terjadi. Karena semuanya telah dilimpahkan kepada Pembantu Dekan. Jadi,
Pembantu Dekan yang mengkomunikasikannya kepada Dosen, Staf dan Pegawai. Tetapi
kadang kala diadakan rapat di Aula Fakultas Ekonomi USU. Misalnya, sebelum ujian
tengah semester diadakan rapat antara Dekan dengan Staf dan Pegawai untuk membahas
pelaksanaan ujian tengah semester tersebut sebab staf dan pegawai akan bertindak
Dosen, Staf dan Pegawai misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja
dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan / tanggapan, dan sebagainya.
Proses komunikasi antara Pembantu Dekan dengan Dosen, Staf dan Pegawai di
Fakultas Ekonomi USU juga berupa lisan dan tulisan. Komunikasi lisan yang dilakukan
Pembantu Dekan dengan Dosen, Staf dan Pegawai misalnya langsung bertatap muka,
melalui telepon, dan rapat. Tetapi hal ini jarang terjadi karena komunikasi secara tertulis
yang paling sering dilakukan oleh Pembantu Dekan, misalnya berupa surat keputusan,
memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan,
pengumuman atau penyampaian informasi melalui papan pengumuman yang ada pada
ruang piket/ruang dosen dan sebagainya. Dalam bidang akademis, biasanya dosen tidak
langsung berhubungan dengan Pembantu Dekan I, tetapi melalui Kepala Sub Bagian
Akademik. Contoh : Kepala Sub Bagian akademik menyampaikan surat keputusan
kepada dosen tentang jadwal pelaksanaan ujian terhadap mata kuliah yang diajarkannya.
Hal ini mewajibkan dosen untuk segera memberikan soal ujian dengan batas waktu
tertentu, kemudian wajib hadir untuk memantau pelaksanaan ujian mata kuliah tersebut
dan setelah selesai ujian dosen harus segera mengambil jawaban dari para mahasiswa
untuk diperiksa. Setelah itu, dosen juga harus segera menyerahkan nilai kepada kasubbag
akademik dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Dalam bidang keuangan, dosen
juga jarang berhubungan dengan Pembantu dekan II, tetapi melalui bawahannya.
Biasanya dosen berhubungan langsung dengan Kepala Sub Bagian Keuangan.
Proses komunikasi antara sesama dosen biasanya secara lisan dan bersifat pribadi
(informal). Komunikasi antara sesama dosen terjalin cenderung lebih santai, akrab, dan
mudah dipahami antara satu sama lain dan cenderung lebih fleksibel. Begitupula
dengan komunikasi antara dosen dengan staf dan pegawai yang bekerja di Fakultas
Ekonomi USU tersebut. Hal seperti ini juga terjadi dalam komunikasi antara sesama staf
dan pegawai.
Di dalam kegiatan komunikasi, terkadang timbul kesalahpahaman. Begitupula
dengan yang terjadi pada Fakultas Ekonomi USU. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Penulis akan menguraikan
tentang kesalahpahaman yang sering terjadi pada Fakultas Ekonomi USU berdasarkan
bagian–bagian bidang yang ada pada Fakultas Ekonomi USU tersebut.
• Bidang Kemahasiswaan
Menurut penelitian penulis di bagian kemahasiswaan hampir tidak pernah terjadi
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Hal ini diutarakan oleh Kepala Sub Bagian
Kemahasiswaan, beliau mengatakan bahwa antara staf dan pegawai di bagian
kemahasiswaan saling menghargai satu sama lain dan dapat berkomunikasi dengan baik
dan sopan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
• Bidang Akademik
Kesalahpahaman di bagian akademik sering terjadi, hal ini disebabkan
karena pada saat berkomunikasi ada perbedaan dalam menafsirkan kata/kalimat yang
disampaikan. Perbedaan dalam menafsirkan pesan ini muncul karena perbedaan latar
belakang, seperti : perbedaan usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial, latar
belakang budaya, sikap temperamen para staf dan pegawai. Misalnya, Kepala Subbagian
Akademik menugaskan bawahannya untuk mengetik soal ujian sebelum tanggal 5
harus diketik sebelum tanggal 15 Desember 2009. Hal ini dapat berakibat fatal karena
terlambatnya pegawai mengetik soal ujian yang disebabkan oleh kesalahan dalam
menerima informasi yang disampaikan.
• Bidang Keuangan
Kesalahpahaman di bagian keuangan juga sering terjadi, hal ini disebabkan oleh
pada saat berkomunikasi ada perbedaan dalam menafsirkan kata / kalimat yang
disampaikan. Serta kurangnya penglihatan terhadap angka – angka yang menyebabkan
kesalahan fatal. Selain itu, terjadi pula perbedaan dalam menafsirkan pesan yang juga
ditimbulkan oleh perbedaan latar belakang, seperti : perbedaan usia, pendidikan, jenis
kelamin, status sosial, latar belakang budaya, sikap temperamen para staf dan pegawai.
Misalnya, Kepala Subbagian Keuangan mengatakan kepada bawahannya bahwa honor
lembur sebesar Rp 7.500,- per jam. Padahal honor lembur adalah sebesar Rp 75.000,-.
Hal ini mengakibatkan rendahnya semangat kerja pegawai dan staff, sehingga
produktivitas kerja menjadi berkurang.
Hal diatas disebabkan akibat kesalahan dalam menafsirkan komunikasi yang
disampaikan oleh komunikator. Sebagaimana kita ketahui bahwa apabila terjadi
kesalahpahaman dalam berkomunikasi, maka dapat menghambat produktivitas kerja staf
dan pegawai pada Fakultas Ekonomi USU tersebut. Oleh karena itu, hambatan –
hambatan dalam berkomunikasi ini harus diatasi dengan tepat.
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh para staf dan pegawai untuk mengatasi
berbagai hambatan yang dihadapi dalam berkomunikasi di Fakultas Ekonomi USU,
sederhana, mudah dipahami, dan tidak bertele–tele, meminimalkan gangguan dalam
proses komunikasi (suara – suara musik, keributan di dalam ruangan kerja, dsb).
Dari hasil analisa dan evaluasi diatas, penulis menilai bahwa komunikasi telah
diterapkan dengan baik pada Fakultas Ekonomi USU. Hal ini dapat dilihat dalam
tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. Dengan komunikasi yang baik pula, maka
produktivitas kerja staf dan pegawai pada Fakultas Ekonomi USU tersebut dapat
meningkat. Peningkatan produktivitas kerja staf dan pegawai ini dapat menghemat
biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan pikiran).
Penulis menilai bahwa hambatan – hambatan komunikasi yang terjadi di Fakultas
Ekonomi USU masih dalam taraf wajar, beda pendapat itu merupakan hal yang biasa.
Kesalahpahaman yang terjadi di Fakultas Ekonomi USU juga dapat diatasi dengan tepat.
Selain itu, penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Fakultas
Ekonomi USU juga tetap berjalan dengan lancar. Staf dan pegawai di Fakultas Ekonomi
USU juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun ide – ide mereka
BAB IV PENUTUP
Bagian akhir dari penelitian ini adalah penulis akan menguraikan
kesimpulan-kesimpulan yang berdasarkan atas rumusan masalah yang dibahas pada bab – bab
terdahulu tentang peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan
pegawai pada Fakultas Ekonomi USU. Disamping itu penulis juga akan mengemukakan
beberapa saran atau rekomendasi yang akan dijadikan pertimbangan dalam upaya
peningkatan kualitas peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja pada
Fakultas Ekonomi USU yang menjadi objek penelitian. Kesimpulan yang akan dibuat
nantinya bersifat analisa-analisa yang tetap menunjuk pada uraian-uraian sebelumnya.
A. Kesimpulan
1. Komunikasi adalah alat untuk membina hubungan kerja sama yang baik dan
harmonis antara komunikator dengan komunikan terutama dalam pelaksanaan
pekerjaan.
2. Sistem komunikasi yang digunakan pada Fakultas Ekonomi USU yaitu sistem
komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal, horizontal, dan
diagonal.
3. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan
produktivitas kerja staf dan pegawai pada Fakultas Ekonomi USU. Hal ini dapat
dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh Dekan, Pembantu
4. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari Fakultas Ekonomi USU
dapat tercapai secara efisien dan efektif.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka penulis akan memberikan beberapa saran. Seperti
yang diraikan sebagai berikut :
1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan di Fakultas Ekonomi
USU maupun sesama staf dan pegawai yang setara tingkatannya tetap terjalin dengan
baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan dengan baik dan tepat.
2. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dengan sebaik –
baiknya agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
berkomunikasi pada Fakultas Ekonomi USU tersebut.
Agar selalu menjalin komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya mengingat
betapa besarnya pengaruh komunikasi dalm meningkatkan produktivitas kerja staf dan
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Muhammad, Arni .2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Widjaja, A.W. 1994. Komunikasi. Jakarta : Bina Aksara