DAFTAR PUSTAKA
Faules, F. Don.komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, PT. Rosda, Bandung, 2001
Handoko, Hani,T .Manajemen, Edisi II, Cetaka Ketujuh, PT. Liberty, Yogyakarta, 1993.
Hunt, Schermerhorn. Osborn, Managing Organizasional Behaviour, Jhon Willey and Sons Inc, New York, 1991.
Koontz, Harold. O’Donnel, Cyrill, Weihrich, Heinz. Manajemen(Terjemahan). Edisi
Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990.
Muhammad, Ami. Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2007
Raviyanto (Penyunting), Produktivitas dan Teknologi, Seri produktivitas No. 5, Jakarta,1991.
U, Onong. Effendy, Ilmu komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,1998.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi diekstrak dari bahasa latin yaitu “communication” yang ber istilah”communis” yang berarti menciptakan kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan kita selain menjadi makhluk sosial yang sangat membutuhkan
interaksi dengan orang lain. Nah dari interaksi itulah terjadi komunikasi itu sendiri.
Menurut Effendy (1998:9) komunikasi adalah proses penyampain pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung(melalui media).
3.2Jenis dan Bentuk Komunikasi 1. Jenis komunikasi
a. Komunikasi Verbal
Menurut Muhammad(2007:95) komunikasi verbal berarti komunikasi
melalui kata-kata, baik secara tertulis maupun secara lisan.Lisan merupakan
komunikasi dengan mengadakan suatu pembicaraan ataupun
percakapan.Sedangkan komunikasi tertulis menunjukkan adanya suatu bukti
tertulis.Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu organisasi dan merupakan
kunci sukses suatu organisasi maupun karir seseorang.Begitu pentingnya
komunikasi verbal, sehingga tanpa komunikasi ini organisasi tidak dapat
berfungsi.
Komunikasi verbal dapat berupa kontak tatap muka, wawancara,
paling umum yakni berupa perintah-perintah, instruksi-instruksi,
permintaan-permintaan, penyampaian informasi dan lain sebagainya.Komunikasi tatap muka
ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator dapat mengetahui apakah
penerima pesan sudah mengerti dengan pesan yang disampaikan. Dengan
demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan mengenai
pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara penyampaian suatu pesan.
Disamping itu juga, dengan menggunakan komunikasi tatap muka
penerima dapat meminta penjelasan secara langsung dari komunikator, apabila
diperlukan.Apabila kontak itu dalam bentuk diskusi, maka masing-masing peserta
dapat memberikan pendapat sekiranya diperlukan untuk menyampaikan sesuatu.
Namun selain kelebihan yang telah disampaikan diatas, komunikasi tatap
muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni, pada saat penerima pesan
memerlukan petunjuk untuk menjelaskan tugasnya, maka tanpa adanya catatan
tertulis ada kemunginan tugas yang ditujukan menjadi kurang sesuai dengan yang
diperintahkan, tentunya hal ini sangat merugikan. Kekurangan lainnya, dengan
tidak adanya bukti apa yang telah disetujui, mungkin saja terjadi perselisihan
sesudah itu mengenai instruksi yang sesungguhnya atau wewenang apa yang telah
diberikan. Selain itu, apabila komunikator tidak cakap dalam menyatakan
pendapatnya, maka dapat terjadi kesalahtafsiran.
Wawancara merupakan suatu pelaksanaan komunikasi dua
arah.Wawancara sering dilakukan pada saat mewawancarai calon pegawai,
wawancara untuk promosi, wawancara disiplin, pembicaraan mengenai
mendapatkan dan memberikan informasi dan untuk mengadakan penilaian
perseorangan.Oleh karena itu dalam wawancara harus melibatkan dua pihak.
Pidato dapat dilakukan sebagai bagian dari program pendidikan juga pada
orang-orang yang mempunyai kepentingan umum, misalnya pada suatu
konferensi orang-orang profesi atau kepada mereka yang membutuhkan
informasi.Selain itu pidato jugaa dilakukan untuk mengumumkan keputusan
kebijaksanaan, misalnya pidato seorang direktur kepada tenaga kerja mengenai
perselisihan yang terjadi didalam perusahaan.
b. Komunikasi Nonverbal.
Menurut Muhammad(2007:130) komunikasi non-verbal berarti
menyampaikan informasi dengan menggunakan syarat-syarat atau tanpa
menggunakan kata-kata.Pesan nonverbal ini dapat disampaikan melalui gerak
badan, bentuk tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta
anggukan atau gelengan kepala.Aspek-aspek nonverbal ini banyak sekali
mempengaruhi jalannya pembicaraan antara orang-orang, baik didalam suatu
organisasi ataupun lingkungan social lainnya. Seperti aspek dari ekspresi wajah
adalah menaikkan dan menurunkan alis mata. Bila menunjukkan kaget biasanya
seseorang akanmenaikkan alis matanya. Sedangkn bila marah seseorangan
biasanya akan mengkerutkan alis matanya, sehingga respon nonverbal diberikan
oleh pendengar secara terus-menerus tentang apa yang dikatakan pembicara.
Komuniksi nonverbal merupakan suatu tambahan yang sangat berharga pada
komunikasi yang dinyatakan dalam kata-kata. Komunikasi nonverbal menyatakan
komunikasi nonverbal dalam hubungan dengan kata-kata yang menyertainya.
Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga baik bagi
pembaca kode.
2. Bentuk komunikasi
a. komunikasi langsung
komunikasi iniberbentuk kata-kata,gerakan-gerakan, yang berarti khusus
dan penggunaan isyarat, misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang
dihadapan kita.
b. komunikasi tidak langsung
Komunikasi ini biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk
melipatgandakan jumlah penerima pesan seperti buku,radio,dll.
Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan
a. Komunikasi Satu Arah (One Way Communication).
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung disatu pihak
saja, yaitu dari pihak komunikatornya.Dalam hal ini pihak penerima memberikan
reaksi terhadap pesan-pesan yang diterima pihak pengirim berita, yaitu
b. Komunikasi Dua Arah (Two Way Communication).
Sedangkan komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat
timbal-balik, baik dari pihak komunikasi maupun pihak komunikan.
3.3Proses Komunikasi
Kelangsungan hidup perusahaan berkaitan dengan kemampuan manajemen untuk
menerima, menyampaikan dan melaksanakan komunikasi. Proses komunikasi
mengubungkan organisasi dengan lingkungan, termasuk kegiatannya. Informasi
mengalir ke dan dari organisasi itu didalam organisasi itu sendiri.
Proses komunikasi menghidupkan organisasi melalui informasiyang
dikomunkasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar
perencanaan, lalu rencana itu dikomunikasikan kepada pihak lain.
Atasan harus berkomunikasi dengan bawahan dan sebaliknya juga antar
sesame manajer dan sesama bawahan. Komunikasi adalah proses dua arah dimana
setiap orang adalah pemberi dan penerima kounikasi.
Komunikasi yang berlangsung antar komunikator atau (pengirim pesan)
dan komunikan (penerima pesan), menyangkut beberapaunsur yang terlibat dalam
proses penyampaian pesan kepada uman balik. Proses komunikan itu dapat
PENERIMA PENGIRIM
PEMAHAMAN PIKIRAN PENGOLAHAN PENGGUNAAN SALURAN
UNTUK PENYAMPAIAN INFORMASI
GANGGUAN
PENERIMAAN PENGOLAHAN
UMPAN BALIK
Pengirim pesan komunikasi dapat dimulai oleh pengirim pesan yang memiliki ide
atau pikiran-pikiran, ide ini sehingga dapat dimengerti oleh pengirim atau penerima pesan
tersebut. Proses pengolahan ide ini disebut sebuah”encoding” , ide tau pemikiran dari
pengirim yang telah di encoding tersebut akan disampaikan kepada penerima melalui saluran
penyampaian pesan. Pesan yang disampaikan dalam bentuk lisan, tulisan, atau berbentuk
nonverbal, agar komunikasi dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka saluran
penyampaian pesan harus sesuai dengan pesan yang disampaikan, misalnya menyampaikan
informasi tentang blue print, suatu konstruksi bangunan malalui pembicaraan telepon kurang
sesuai, pesan ini lebih sesuai bila disampaikan lewat pos cepat. Jadi penting bagi
komunikator atau komunikan untuk memilih saluran penyampaian pesan yang sesuai.
Penerima pesan adalah orang yang menerima dan mengolah pesan dari pengirim.
Komunikasi akan berhasil bila penerima pesan dapat menerima pesan dengan baik dan dan
mengerti secara tepat apa yang disampaikan oleh pengirim. Pesan yang disampaikan kepada
penerima harus berjalan dengan latar belakang pikiran penerima pesan tersebut. Pada saat
menerima pesan, ia mengolah pesan itu untuk memahami maksud si pengirim pesan. Proses
ini disebut “decoding”.menurut Efendy(1998:19).
Proses decoding ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: pengalaman masa
lalu si penerima, penilaian pribadi penerima atau symbol dan gerak-gerik yang digunakan,
harapan dan kesatuan paham antara pengirim dan penerima pesan.
Proses komunikasi tidak selalu berjalan lancer, namun kerap kali juga mengalami
gangguan kominikasi yang disebut “noise”. Noise didefenisikan sebagai segala suatu faktor
yang mengganggu, membingungkan proses komunikasi yang effektif menurut
Efendy(1998:19).
Menurut Schermerhorn, Hunt, Osborn (1991,401), Ada 6 (enam) sumber gangguan
1. physical distractions (hambatan-hambatan fisik),
2. semantic problem (masalah bahasa),
3. cultural difference (perbedaan-perbedaan budaya),
4. mix message (pesan-pesan yang bercampur),
5. the absences of feed back (tidak adanya timbal balik),
6. the status effects (efek-efek yang diakibatkan perbedaan status).
Umpan balik adalah perbaikan dari proses komunikasi melalui reaksi terhadap
komunikasi dari pengirim yang diekspresikan oleh penerima. Umpan balik penting untuk
mengetahui apakah komunikasi telah berjalan secara efektif atau tidak. Bila umpan balik
diterima oleh komunikator cocok dengan pesan yang disampaikan, komunikasi telah berjalan
efektif, dengan adanya umpan balik dalam konteks komunikasi pada organisasi, maka dapat
diketahui apakah tujuan komunikasi tercapai atau tidak menurut Koontz,o’Donnel(1990:640).
Komunikasi dalam perusahaan merupakan sarana bagi upaya stimulasi terhadap
individu-individu sehingga anggota organisasi perusahaan untuk mencapai rencana
perusahaan secara sukarela dan rasa antusias yang besar.Namun demikian, masalah yang
sering mempengaruhi pencapaian komunikasi yang efektif dalam perusahaan adalah latar
belakang, pengalaman dan tujuan yang berbeda dari masing-masing individu menurut
Koontz,O’Donnel(1990:641).
Contohmya ada beberapa manajer sering membatasi komunikasi dengan bawahan
dalam batas-batas pemberian perintah, padahal seharusnya komunikasi tersebut meliputi
bidang yang lebih luas, yaitu kesediaan untuk mendengarkan supaya tercipta komunikasi
dialogis.Ketidaksediaan untuk mendengarkan bisa merupakan bagian dari pengalaman ketika
mereka menjadi bawahan diperlakukan seperti itu.
Menetapkan pokok-pokok spesifik yang harus dikomunikasikan dengan bawahan
komunikasikan kepada bawahannya pasti akan cocok, bukan saja menyumbat komunikasi
dengan hal-hal sepele dan tidak penting, tetapi dapat merusak operasional perusahaan lewat
penyampaian informasi yang salah. Untuk memelihara kerja sama karyawan dalam rangka
pencapaian tujuan perusahaan, maka kebutuhan karyawan dipertimbangkan dan dan
dikomunikasikan.
Memberikan perhatian kepada kepentingan dan keperluan karyawan dalam
mendorong karyawan untuk bertujuan aktif dalam arus komunikasi. Kegagalan pihak
manajemen untuk memperoleh informasi ataupun umpan balik dapat timbul sebagai dampak
dari perasaan pihak karyawan yang dalam proses komunikasi tersebut.
Media yang digunakan dalam berkomunikasi pada Kantor PTPN III Medan adalah
sebagai berikut:
a. telepon, yaitu mengadakan hubungan dan memperlancar hubungan komunikasi
internal kantor dan lingkungan eksternal kantor,
b. airphone, yaitu memperlancar hubungan komunikasi internal kantor,
c. papan pengumuman, yaitu menginformasikan kepada seluruh karyawan tentang
kegiatan informasi yang dilakukan di Kantor PTPN III Medan,
d. komputer, yaitu mentimpan, mengolah data serta menginformasikan data dan
informasi,
e. faxmile, yaitu menerima dan mengirimkan data informasi yang sama dengan hasilnya
baik berupa tulisan ataupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak aslinya,
f. surat-menyurat, yitu menyampaikan suatu bahan komunikasi secara tertulis,
g. majalah, yaitu PT Perkebunan Nusantara III Persero yang dietrbitkan oleh anak perusahaan PTPN III Medan.
Organisasi tidak mungkin ada tanpa orang atau karyawan. Apabila tidak ada
komunikasi, para karyawan tidak dapat mengetahui apa yang akan dilakukan rekan
sekerja,pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi dari para bawahan dan para
penyelia tidak dapat memberikan instruksi.
Komunikasi efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang
paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua belah piahk dan pengambil
tindakan yang tepat terdapat pertukaran informasi.
Seorang pimpinan selalu mempertimbangkan biaya dan akibat dari komunikasi yang
efisien dan efektif dalam pemilihan dan penggunaan saluran-saluran organisasi komunikasi
formal dan informal guna menambah sebesar-besarnya pelaksanaan pekerjaan perusahaan
dan pertumbuhan serta pengembangan pegawai.Dalam usahanya untuk mengembangkan dan
memperbaiki komunikasi informal, manajemen hendaknya tidak mengembangkan peranan
yang dilakukan oleh komunikasi formal dalam organisasi.Dengan mengetahui peranan dan
saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan suatu dasar untuk memperbaiki
komunikasi formal dan bahkan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi,
sehingga rintangan komunikasi dapat dikurangi.
Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang komunikator hendaklah
memberikan pesan secara ringkas dan jelas, menggunakan bahasa yang sesuai dengan
pengetahuan dan kemampuan intelektual dan penerima pesan dan juga dengan menggunakan
media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung apa yang dikomunikasikan
dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.
American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Handoko (1993: 294)
telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut “The Ten Commandments ofgood
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi organisasi, yang secara ringkas adalah sebagai
berikut :
1. cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan,
2. teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi,
3. pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan,
4. konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi,
5. perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi,
6. ambil kesempatan bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu
ataupun umpan balik,
7. ikut lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan,
8. perhatikan konsentrasi komunikasi,
9. tindakan/perbuatan harus mendorong komunikasi,
10.jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimenerti tetapi untuk
mengerti.
Prinsip-prinsip AMA ini memberikan pedoman kepada para pemimpin untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi. Jadi apabila para pimpinan melaksanakan komunikasi
yang baik, maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti
kelancaran tugas-tugas dapat lebih terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat
meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka peran penting komunikasi adalah memulihkan
keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dan kebutuhan karyawan, serta mengembalikan
menggerakkan orang agar bertindak membuat orang-orang melakukan hal-hal yang akan
mendorong sebuah organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya.
3.5Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak
daripada ukuran yang biasa yang telah umum.(The liang Gie, 1981 : 3). Pengertian
produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari ini.( Sinungan ,1985 :12).
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah
kemampuan karyawan dalam memproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan,
seorang karyawan dapat diatakan produktiv apabila mampu menghasilakn barang dan jasa
sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang singkat dan tepat.
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi
barang dengan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber dalam memproduksi
barang-barang. Menurut Raviyanto (1991,113): Produktivitas total adalah perba di ga ju lah
yang dihasilkan (output) suatu unit kegiatan terhadap jumlah keseluruhan sumber-sumber
ya g dipergu aka oleh u it tersebut i put
Atau apabila dinyatakan dengan rumus adalah sebagai berikut:
� � � � �ℎ �ℎ ��ℎ �� ℎ�� �� � � �
Ukuran produktivitas yang paling dikenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung
dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja
karyawan.
Sistem komunikasi yang diterapkan di Kantor PTPN III Medan ini adalah sistem
komunikasi satu arah dan sistem komunikasi dua arah.
Komunikasi satu arah ini seperti melalui surat-menyurat atau korespondensi dan juga
memo. Surat-menyurat atau korespondensi dalam kantor ini terdiri dari dua, yakni
korespondensi eksternl yaitu hubungan korespondensi yang dilakukan oleh Kantor PTPN III
Medan dan bagian-bagiannya dengan pihak-pihak luar. Korespondensi internal adalah
hubungan korespondensi antar orang-orang atau pejabat-pejabat dalam kantor PTPN III
Medan termasuk kantor pusat dengan kantor cabangnya. Sedangkan memo digunakan untuk
surat-menyurat internal kantor yang diadakan oleh pejabat-pejabat kantor yang bersangkutan,
isinya mengenai pokok-pokok masalah yang ditulis secara singkat.
Papan pengumuman, majalah, dan email, faxmail, telepon, juga diterapkan sebagai
komunikasi satu aran pada Kantor PTPN III Medan. Kantor menyediakan papan
pengumuman untuk mengumumkan berita-berita terkini yang harus diketahui oleh seluruh
karyawan kantor. majalah yang diterbitkan setiap bulannya dan dibagikan keseluruh bagian
dan sub unit agar dapat dibaca oleh setiap karyawan guna mengetahui perkembangan bisnis
perusahaan. email merupakan komunikasi yang dilakukan melalui komputer. Karyawan juga
bisa mengadakan korespondensi eksternal maupun internal kantor, dengan faxmail, pimpinan
atau karyawan dapat mmeneriman dan mengirimkan data informasi dalam waktu singkat,
dengan adanya telepon, juga dapat memperlancar hubungan komunikasi antara pimpinan
dengan karyawan, karyawan dengan karyawan, karyawan dengan lingkungan eksternal
kantor.
Sedangkan komunikasi dua arah yaitu, pimpinan memberi petunjuk-petunjuk,
instruksi-instruksi, informasi-informasi kepada karyawan, dan karyawan memberikan
laporan-laporan saran-saran, pengaduan-pengaduan dan sebagainya kepada pimpinan.
.komunikasi antara top manager dengan para karyawan dan antar karyawan dengan
karyawan.
Karena sistem komunikasi yang diterapkan pada Kantor PTPN III Medan adalah dua
arah, maka sudah barang tentu proses komunikasi dalam kegiatan sehari-hari cukup baik.
Karyawan dihargai sebagai karyawan atau sumber daya manusia yang mempunyai
perasaan.Hubungan antar karyawan benar-benar dilakukan dengan baik.
Sistem komunikasi dua arah di Kantor PTPN III Medan ini, seperti komunikasi
dengan pimpinan dengan karyawan atau sebaliknya antar karyawan dengan pimpinan dan
antar karyawan dengan karyawan. Komunikasi pimpinan dengan bawahan misalnya, kepala
bagian menyampaikan informasi kepada karyawan, maka pimpinan menyampaikan informasi
tersebut kepada kepala sub unit dan kepala sub unit akan menyampaikan informasi tersebut
kepada para karyawan atau bisa juga pimpinan menyampaikan informasi tersebut kepada
karyawan secara langsung. Komunikasi karyawan dengan pimpinan misalnya, jika karyawan
ingin menyampaikan suatu masalah yang menyangkut dengan masalah pada akntor tersebut,
maka karyawan bisa berkomunikasi kepada kepala sub unit dan kepala sub unit akan
menyampaikan kepada kepala bagian dan kemudian kepala bagian akan menyampaikannya
kepada pimpinan. Bahkan bisa juga langsung berkomunikasi dengan pimpinan. Komunikasi
karyawan dengan karyawan misalnya, jika karyawan ingin berhubungan dengan karyawan
lain seperti menanyakan sesuatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan atau menyampaikan
informasi, maka karyawan dapat langsung mendatangi meja karyawan yang diperlukan. Hal
ini dapat dilakukan karena kantor tersebut memiliki ruang kerja yang berdekatan.
Rapat juga merpakan system komunikasi dua arah yang diterapkan di Kantor PTPN
III Medan.Rapat ini dipimpin langsung oleh kepala-kepala bagian dan dihadiri oleh para
karyawan.Adakalanya rapat diadakan antara pimpinan dengan para kepala bagian.Dalam
atau hasil kerja bawahannya kepada pimpinan dalam bentuk laporan-laporan.Dimana
pimpinan menanggapi hasil dari laporan-laporan tersebut dengan memberikan pendapat yang
mampu memberikan informasi yang akurat bagi karyawan.
Sistem komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah yang diterapkan di Kantor
PTPN III Medan telah dijalankan dengan baik, sehingga produktivitasnya pun turut
meningkat.Komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah ini mampu memberikan
kemudahan bagi para karyawan untuk menerima dan menyampaikan informasi dengan efektif
dan efisien, maka hal ini dapat memperlancar dan meningkatkan aktifitas kerja dan kinerja
karyawan.Dengan system komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah ini, karyawan
Kantor PTPN III Medan juga lebih giat dalam bekerja, bergairah dalam melaksanakan tugas,
dan lebih semangat dalam meraih prestasi kerja.
3.7Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Pada PTPN III
Peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja dapat tercapai apabila
karyawan memiliki hubunga komunikasi yang baik antara para karyawan serta antara
karyawan dengan atasan, begitupun dengan sebaliknya. Jika karyawan memiliki hubungan
komunikasi yang kurang baik atau bahkan buruk maka dapat dipastkan karyawan tersebut
akan sangat sulit dalam menerima tugas den memahami tugas yang diberikaan dengan begitu
akan dapat mengurangi tingkat produktivitas karyawan itu sendiri, akan tetapi jika karyawan
tersebut memiliki hubungan komunikasi yang baik antar kaaryawan dan kepada atasan maka
dapat dipastikaan pula karyawan tersebut akan dengan mudah dalam menerima informasi
dan perintah sehingga dapat segera dilaksanakan hal itulah yang disebut dengan perana
komunikasi dalam meningkatkan produktivittas kerja, dimana dengan komunikasi yang baik
Sistem komunikasi yang diterapkan pada kantor PTPN III Medan adalah system
komunikasi satu arah dan system komunikasi dua arah. Komunikasi yang dijalankan
karyawan sudah dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi satu arah di kantor ini menggunakan surat-menyurat sebagai komunikasi
tertulis yang dipandang sangat effektif dan ekonomis, papan pengumuman dapat
menginformasikan berita-berita terkini kepada seluruh karyawan, memo dapat
menyampaikan suatu pesan dalam waktu singkat, telepon mampu memperlancar hubungan
komuniksi baik yang dilakukan dalam lingkungan eksternal, maupun lingkungan internal
perusahaan, faxmail sigunakan untuk mengirim dan menerima data informasi yang sama
dengan hasilnya baik berupa tulisan ataupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak
aslinya. Email yakni hubungan komunikasi yang dilakukan melalui computer, majalah
memberikan informasi-informasi mengenai perkembangan kantor. Dengan komunikasi satu
arah ini, maka dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan sehingga berjalan dengan
efektif dan efisien.
Komunikasi dua arah juga membawa angin baik terhadap proses kegiatan komunikasi
sehari-hari kantor PTPN III Medan. Komunikasi dua arah ini juga sudah dilaksanakan cukup
baik, hal ini dapat dilihat dalam penyampaian informasi dari pimpinaan kepada karyawan,
karyawan kepada pimpinan, dan antar sesame karyawan secara efektif dan efisien.Pimpinan
dapat secara langsung memberikan perintah-perintah, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi
kepada karyawan.Begitu juga dengan karyawan dapat langsung menemui pimpinan.
Rapat juga merupakan sistem komunikasi dua arah yang diterapkan di kantor PTPN
III Medan. Rapat yang dijalankan di kantor ini sangat bermanfaat karena dalam rapat ini
karyawan bisa menyampaikan suatu informasi mengenai hasil kerjanya kepada pimpinan
hasil laporan-laporan tersebut dengan baik dan memberikan pendapat yang mampu
memberikan informasi yang akurat bagi karyawan.
Jadi jelaslah bahwa komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah mempunyai
peranan yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas karyawan pada kantor PTPN
III Medan, selain itu dapat meningkatkan aktivitas kerja dan kinerja karyawan juga mampu
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 KESIMPULAN
Pada bab ini penulis menarik kesimpulan dari uraian yang telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya. Penulis kali ini akan meyampaikan dua kesimpulan yaitu.
1. Komunikasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, jika seseorang tersebut memiliki
hubungan komunikasi yang baik terhadap rekan kerja (karyawan) yang lain. Maka
besar kemungkinan seseorang tersebut akan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik. Namun apabila seorang tidak memiliki hubungan komunikasi
yang baik ia akan mengalami kesulitan dalam berkonsultasi kepada rekan kerja tentu
saja juga kepada atasannya, akibatnya dapat menurunkan tingkat produktivitasnya
dalam bekerja.
2. Sistem komunikasi yang telah berjalan di perusahaan PTPN III Medan telah berjalan
cukup baik dan efektif, sehingga dapat membantu proses produktivitas karyawan
diperusahaan tersebut. Hal ini dikarenaka para karyawan yang bekerja telah memiliki
hubungan komunikasi yang baik sehingga terjalin ikatan emosional antara karyawan
satu dengan yang lain, hal inilah yang dapat memicu kekompakan antar karyawan
1.2SARAN
Pada bagian ini, penulis akan mengajukan tiga saran sehubungan dengan komunikasi
agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan PTPN III Medan
yaitu.
1. Perusahaan hendaknya berusaha menjaga komunikasi yang terjadi antara para
pemimpin dan para karyawan yang sudah terjalin sangat baik, supaya perusahaan
tersebut bias lebih mudah dalam mencapai tujuannya yaitu menjadi perusahaan yang
lebih maju.
2. Sebaiknya perusahaan menerapkan system komunikasi yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan dan harus tetap menjaga kekompakan yang sudah terjalin antara karyawan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan
salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak
dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan.
Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman
kelapa sawit dan dan karet.Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO)
dan inti sawit (krenel) dan produk hilir karet.
Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan
perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada
tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan
Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).Pada tahun 1968 PPN
direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi
PT.Perkebunan (Persero).
Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan
BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor, perkebunan dengan
melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan
perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan
manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari
(Persero) distukan pengelolaannya kedalam manajemen PT.Perkebunan Nusantara
III (Persero).
Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal
14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberinama
PT.Perkebunan Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera
Utara.
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didrikan dengan Akte Notaris
Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara
Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun
1996.
Visi Perusahaan
Adapun yang menjdi visi perusahaan adalah menjadi perusahaan
agri-bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola
bisnis terbaik pada tahun 2008.
Misi Perusahaan
Adapun yang menjadi misi perusahaan PTPN III Medan adalah.
1) Mengembangkan Industri Hilir berbasis Perkebunan secara
berkesinambungan.
3) Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya
secara optimal.
4) Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan ‘imbal balik’
terbaik bagi para investor.
5) Menjadi perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
6) Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
7) Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
2.2
Struktur Organisasi
PTPN III Medan menggunakan struktur organisasi berbentuk garis.Hal ini
dapat dilihat dari garis komando yang disusun berdasarkan tingkatan jabatan
mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada pimpinan terendah. Dari struktur
organisasi dapat dikatakan kesatuan perintah pada kantor PTPN III Medan sudah
berjalan dengan baik dimana masing masing karyawan mengetahui dengan jelas
siapa atasannya langsung, dari siapa ia menerima perintah, dan kepada siapa ia
menerima perintah, serta kepada siapa ia bertanggung jawab. Dengan kata lain
beberapa bawahan yang dalam satu bidang atau bagian, memiliki seorang atasan
langsung, dan seorang pimpinan tidak dapat memerintah karyawan yang bukan
berada dibawahnya, misalnya kepala bagian keuangan tidak dapat memerintahkan
sesuatu kepada karyawan dari bagian pemasaran.
Pada kantor PTPN III Medan, pembagian kerja dapat terlihat secara jelas
unit yaitu bagian tanaman, bagian pembiayaan, bagian umum, bagian pemasaran,
bagian sekretariat korporat, bagian teknik, bagian kemitraan dan bina lingkungan,
bagian SDM, bagian pengadaan, bagian SPI, dan bagian teknologi/CMR, yang
masing-masing dikepalai oleh seorang kepala bagian.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa struktur organisasi yang
dijalankan Kantor PTPN III Medan sudah efektif.Dengan penerapan komunikasi
secara efektif dan efisien, maka dalam pembagian tugas dan pendelegasian
wewenang pun dapat berjalan dengan baik. Serta mampu meningkatkan
kelancaran pekerjaan pada kantor PTPN III Medan ini, sehingga setiap karyawan
mengetahui dengan jelas dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia
RUPS
Gambar 2.1 Struktur organisasi Organisasi Perusahaan PTPN III
2.3
Uraian Tugas (Job Description)
1. Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS)
RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan
Komisaris,Direktur serta setingkat dibawahnya.
Tugas dari RUPS adalah:
a.
Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
b.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan
modal/asset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.
c.
Mengawasi Dewan Komisaris dalam melakukan tugas
yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.
2. Dewan Komisaris
a.
Memberikan nasehat kepada pimpinan.
b.
Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana
perusahaan.
c.
Mengawasi jalannya perusahaan.
3. Direktur Utama
a. Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agribisnis.
b. Bersama sama dengan anggota Direksi lainnya mewakili
perusahaan didalam dan diluar perusahaan.
c. Menetapkan langkah langkah pokok dalam melaksanakan
4. Direktur Produksi
a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategic dibidang produksi.
b. Menetapkan upaya strategik dibidang produksi
c. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang produksi untuk
mewujudkan operational excellence.
d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional
bidang produksi.
e. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.
5. Direktur Keuangan
a. Menyusun perencanaan dibidang keuangan.
b. Mengelola Administrasi keuangan secara umum pada bidang
keuangan dan perkantoran serta segala sesuatunya.
6. Direktur Sumber Daya Manusia
a. Menyusun perencanaan di bidang ketenaga kerjaan dan masalah
umum serta kesejahteraan karyawan.
b. Menetapkan ketentuan –ketantuan pelaksanaan dibidang yang
dikelolanya.
c. Mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.
7. Direktur Pemasaran
a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategik dan kebijakan
pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.
b. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan
c. Menetapkan system pengendalian persediaan hasil produksi serta
bahan baku dan pelengkap.
d. Menetapkan pedoman hara barang dan jasa. Menetapkan kebijakan
dan menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market
intelligence).
e. Menginformasikan kebutuhan pasar sacara berkesinambungan.
kepada direktur produksi.
f. Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan
bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operational
axcellence.
g. Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai
penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan.
h. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efisien,
serta terwujudnya pembinaan pemasok.
8. Kepala Bagian Tanaman
a. Menyusun rencana jangka pendek (anggaran belanja)dalam bidang
tanaman.
b. Menyelenggaraan pengadaan bahan bahan tanaman.
9. Kepala Bagian Pembiayaan
a. Mengurus hal hal yang berhubungan dengan asuransi perusahaan.
b. Menyelenggarakan Akuntansi pembiayaan serta membuat laporan
10.Kepala Bagian Umum
a. Melaksanakan tugas –tugas yang berhubungan dengan kesejahteraan
karyawan staf dan non staf.
b. Menyelesaikan peraturan peraturan yang berkaitan dengan tenaga
kerja,mengelola administrasi pendokumentasian.
c. Melaksanakan peraturan peraturan yang berkaitan dengan tenaga
kerja.
11.Kepala Bagian Pemasaran
a. Menyusun rencana penjualan,melakukan proses penjualan serta
menyiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
b. Menentukan Monitoring persediaan komoditi dan produk baik
digudang/dikebun,pabrik industry hilir atau tangki penyimpanan
kebun atau instansi perantara serta membuat laporan penjualan
secara periodic sesuai kebutuhan.
12..Kepala Bagian Sekretaris Korporat.
a. Memberi informasi kepada direksi mengenai mitra strategik, privatisasi
perkembangan pasar modal dan peraturan pelaksanaanya.
b. Mengusulkan penetapan kebijakan investasi..
c. Melaksanakan prosedur pemakaian uang kerja direksi.
d. Mendistribusikan hasil keputusan rapat direksi, dengan dewan
e. Membina hubungan dengan masyarakat, mass media, calon investor,
kreditor, lembaga keuangan dan relasi bisnis dengan cara
mempublikasikan perusahaan sehingga tercipta citra perusahaan yang
baik.
13.Kepala Bagian Teknik
a. Membantu Direksi melaksanakan fungsi fungsi manajemen dalam
merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang
berhubungan dengan mesin mesin .
b. Membuat rencana perawatan/pemeliharaan mesin mesin,traksidan
bangunan sipil.
14.Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan
a. Melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan
manajerial pengusaha kecil dan koperasi yang berada di sekitar
lingkungan PTPN III MEDAN.
b. Mengidentifikasi usaha usaha kecil dan koperasi yang mempunyai
potensi yang dibina dan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
15.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
a. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek pendidikan
keselamatan dan kesejahteraan kerja dan pelayanan keselamatan.
b. Merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya
16.Kepala Bagian Pengadaan
a. Rumusan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan yang
pengadaannya melalui kantor Direksi serta merumuskan kebijakan
prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan perundang undangan
yang berlaku.
b. Mengadakan konsultasi dan bimbingan kepada unit unit produksi
mengenai pelaksanaan kebijakan kebijakan dibidang pengadaan
barang dan jasa.
17.Kepala Bagian Sistem Pengendalian Intern
a. Mengelola bagian pengawasan intern dan membantu direktur utama
dalam pengawasan intern serta memberikan saran dan tidak lanjut
mencapai sasaran perusahaan secara efisien ,efektif dan ekonomis.
b. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
pemeriksaan.
18.Kepala Bagian Teknologi Informasi
a. Menyusun laporan manajemen bersama bagian bagian terkait dalam
terbentuk basis internet sesuai tugas pokok manajemen produk
,operasi,keuangan,pemasaran dan sumberdaya manusia.
b. Memberi masukan kepada direksi dalam bentuk kerangka system
19.Kepala Bagian Teknologi
a. Memberi masukan kepada perangkat manajemen dan manajemen
mikro ditingkat kebun /unit dan rumah sakit dalam rangka
membangun jaringan komunikasi berbasis computer.
b. Merumuskanrencana induk pengolahan data dan system teknologi
perusahaan.
2.4 Kinerja Usaha Terkini
PT.Perkebunan Nusantara III, disingkat dengan PTPN III (Persero),merupakan
salah satu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan yang telah berdiri
sejak tahun 1958.
Saat ini PTPN III MEDAN telah mempunyai beberapa jaringan usaha
antara lain yaitu:
a. Kelapa Sawit-Minyak inti dan Inti Sawit
b. Karet –Lateks,Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet
c. Industi Hilir Karet-Rubber Threads, Rubber Dockfender,Rubber Article,
Rubber Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin.
Saat ini Perusahaan PTPN III MEDAN sedang melakukan berbagai kegiatan pada
bulan April 2015 Perusahaan PTPN berikan penghargaan kepada karyawan yang
mempunyai prestasi ,PTPN III MEDAN juga memberikan sumbangan dana
Pada bulan mei 2015 kemarin PTPN III MEDAN juga telah memberikan
bantuan dana RP 6,7 Milyar kepada 182 pengusaha UKM ,PTPN III MEDAN
juga terus memberikan arahan serta pelatihan terhadap para karyawanya
Untuk mengetahui jumlah karyawan dan karyawan pelaksana pada PTPN III
MEDAN berdasarkan usia dan golongan,kita dapat melihat Tabel Rekapitulasi
karyawan di bawah ini.
Tabel II-1 : Rekapitulasi karyawan
3 IC 1 9 92 346 661 750 312 58 2.229
4 ID - - 9 114 448 634 353 56 1.614
5 IIA - - - 24 105 230 169 20 548
6 IIAB - - - 4 59 177 174 29 443
7 IIC - - - 9 35 74 117 14 249
8 IID - - - - 10 88 115 20 233
Jlh.Pelaksana 2.239 3.673 3.031 3.256 4.885 5.777 4.302 726 27.889
Jlh.Pimp.+Pelak 2.334 3.818 3.319 3.367 5.045 5.999 4.476 748 28.926
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan informasi dewasa ini,
maka peranan komunikasi juga dirasakan penting. Informasi sebagai produk dari
komunikasi akan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kerja bagi anggota
perusahaan secara keseluruhan. Suatu komunikasi yang baik dan lancar akan
menghasilkan arus informasi yang baik untuk kebutuhan para atasan dan
karyawan. Sehingga tujuan organisasi/ kantor dapat tercapai. Komunikasi adalah
saluran untuk memberi atau menerima, pengaruh mekanisme perubahan, alat
untuk mendorong dan mempertinggi motivasi, perantara antara sarana yang
memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Setiap organisasi perusahaan bertujuan untuk mencapai sasaranyang telah
ditetapkan sebelumnya, yaitu memaksimalisasikan laba yang nantinya akan
dipergunakan untuk kesejahteraan karyawan dan untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Bilamana sasaran-sasaran perusahaan mampu memberikan
rangsangan kepada karyawan guna meningkatkan produktivitasnya dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya.Produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang
dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan dengan melihat kompleksitasnya.
Permasalahan-permasalahan mengenai bagaimana menyampaikan informasi ke
seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian
organisasi.Apalagi semakin berkembangnya suatu organisasi, maka sebagian
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab, salah satu faktor penting bagi
pelaksanaan tugas tersebut adalah adanya unsur kepercayaan yang besar terhadap
bawahan. Namun hal tersebut tidak dapat tercapai begitu saja, karena banyak
hambatan yang mungkin saja bisa terjadi dalam proses komunikasi seperti
perbedaan dalam persepsi dan bahasa, pendengaran yang buruk, keterlibatan
emosional, perbedaan budaya, dan gangguan fisik.
Kantor PTPN III Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit, karet, dan produk-produk turunannya. Dengan demikian
berarti perusahaan turut andil dalam memberikan tambahan devisa negara.
Memiliki karyawan produktif adalah impian setiap manajemen
perusahaan.Namun untuk mendorong karyawan agar produktif adalah tidak
mudah.Produktifitas karyawan tidak hanya menyangkut dalam hal penjadwalan
kerja karyawan, tetapi keterampilan berkominikasi juga penting. Oleh karena itu
menjalin hubungan komunikai yang terbuka, jujur, adil antara pimpinan dan
karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan senang hati sehingga
produktivitas pun dapat ditingkatkan.
Untuk lebih mengetahui bagaimana dalam meningkatkan produktifitas
karyawan, maka penulis melakukan observasi yang berjudul “Peranan
Komunikasi dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja Staff dan Karyawan pada
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dari tulisan ini
adalah :
a. Bagaimana PerananKomunikasi yang diterapkan pada Kantor PTPN III
Medan?
b. Apakah Komunikasi yang diterapkan di Kantor PTPN III Medan sudah
Efektif, sehingga dapat meningkatkan Produktivitas Karyawan?
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Peranan Komunikasi yang diterapkan pada kantor PTPN III MEDAN
b. Komunikasi yang diterapkan di Kantor PTPN III MEDAN sudah efektif
atau belum
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain adalah
a. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan dan manajemen dalam
mengembangkan dalam hal komunikasi perusahaan guna meningkatkan
produktivitas karyawan.
b. Untuk memberikan gambaran yang nyata pada penulis, bagaimana
komunikasi tersebut diterapkan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN MEDAN
PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN
BAGIAN TATA USAHA PTPN III MEDAN
TUGAS AKHIR Oleh:
ROSMAWATI SIREGAR 092101008
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : ROSMAWATI SIREGAR
NIM : 092101008
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL : Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja
Karyawan Bagian Tata Usaha PTPN III Medan
Tanggal ... 2016 Dosen Pembimbing
Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE.MM
NIP.197410122000032 003
Tanggal ... 2016 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan
Dr. Yeni Absah,SE. M.Si
NIP.197411232000122 001
Tanggal ... 2016 Dekan Fakultas Ekonomi
Prof.Dr.Azhar Maksum, SE,M.Ec,Ac,Ak
AssalamualaikumWr.Wb
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah-Nya kepada penulis sehingga dapa tmenyelesaikan penulisan Tugas Akhir in idengan
judul:“Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staff dan Karyawan pada Bagian Tata Usaha Kantor PTPN III Medan”.Penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, Oleh Karena itu, penulis
mengucapakan terima kasih atas bantuan yang diberikan dalam bentu ksumbangan pikiran, tenaga dan
support yang luar biasa. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE. M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Manajemen Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE,M.Si selaku Sekretaris Program Studi D-III
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr .Beby Karina Fawzeea Sembiring ,SE,MM selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan ini.
5. Staf dan Pegawai di bagian Kemahasiswaan, Keuangan, Program Studi D-III Keuangan
yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis Ilmu
Pengetahuan selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Medan, Maret 2016
KATA PENGANTAR ... i
2.1 Sejarah Ringkas perusahaan ... 4
2.2 Struktur Organisasi perusahaan ... 6
2.3 Job Description ... 9
2.4 Kinerja Usaha Terkini ... 15
BAB III PEMBAHASAN ……… 18
3.1 Pengertian Komunikasi ... 18
3.2 Jenis Dan Bentuk komunikasi ... 18
3.3 Proses Komunikasi ... 22
3.4 Peranan Komunikasi ... 26
3.5Pengertian produktivitas ... 29
3.6 Sistem Komunikasi Yang Diterapkan Pada PTPN III Medan ... 29
No Judul Halaman
No Judul Halaman
Gambar2.1 Struktur Organisasi perusahaan ...8