• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja Karyawan Bagian Tata Usaha PTPN III Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja Karyawan Bagian Tata Usaha PTPN III Medan"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Faules, F. Don.komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, PT. Rosda, Bandung, 2001

Handoko, Hani,T .Manajemen, Edisi II, Cetaka Ketujuh, PT. Liberty, Yogyakarta, 1993.

Hunt, Schermerhorn. Osborn, Managing Organizasional Behaviour, Jhon Willey and Sons Inc, New York, 1991.

Koontz, Harold. O’Donnel, Cyrill, Weihrich, Heinz. Manajemen(Terjemahan). Edisi

Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990.

Muhammad, Ami. Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2007

Raviyanto (Penyunting), Produktivitas dan Teknologi, Seri produktivitas No. 5, Jakarta,1991.

U, Onong. Effendy, Ilmu komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,1998.

(2)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi diekstrak dari bahasa latin yaitu “communication” yang ber istilah”communis” yang berarti menciptakan kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan kita selain menjadi makhluk sosial yang sangat membutuhkan

interaksi dengan orang lain. Nah dari interaksi itulah terjadi komunikasi itu sendiri.

Menurut Effendy (1998:9) komunikasi adalah proses penyampain pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,mengubah sikap, pendapat, atau

perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung(melalui media).

3.2Jenis dan Bentuk Komunikasi 1. Jenis komunikasi

a. Komunikasi Verbal

Menurut Muhammad(2007:95) komunikasi verbal berarti komunikasi

melalui kata-kata, baik secara tertulis maupun secara lisan.Lisan merupakan

komunikasi dengan mengadakan suatu pembicaraan ataupun

percakapan.Sedangkan komunikasi tertulis menunjukkan adanya suatu bukti

tertulis.Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu organisasi dan merupakan

kunci sukses suatu organisasi maupun karir seseorang.Begitu pentingnya

komunikasi verbal, sehingga tanpa komunikasi ini organisasi tidak dapat

berfungsi.

Komunikasi verbal dapat berupa kontak tatap muka, wawancara,

(3)

paling umum yakni berupa perintah-perintah, instruksi-instruksi,

permintaan-permintaan, penyampaian informasi dan lain sebagainya.Komunikasi tatap muka

ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator dapat mengetahui apakah

penerima pesan sudah mengerti dengan pesan yang disampaikan. Dengan

demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan mengenai

pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara penyampaian suatu pesan.

Disamping itu juga, dengan menggunakan komunikasi tatap muka

penerima dapat meminta penjelasan secara langsung dari komunikator, apabila

diperlukan.Apabila kontak itu dalam bentuk diskusi, maka masing-masing peserta

dapat memberikan pendapat sekiranya diperlukan untuk menyampaikan sesuatu.

Namun selain kelebihan yang telah disampaikan diatas, komunikasi tatap

muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni, pada saat penerima pesan

memerlukan petunjuk untuk menjelaskan tugasnya, maka tanpa adanya catatan

tertulis ada kemunginan tugas yang ditujukan menjadi kurang sesuai dengan yang

diperintahkan, tentunya hal ini sangat merugikan. Kekurangan lainnya, dengan

tidak adanya bukti apa yang telah disetujui, mungkin saja terjadi perselisihan

sesudah itu mengenai instruksi yang sesungguhnya atau wewenang apa yang telah

diberikan. Selain itu, apabila komunikator tidak cakap dalam menyatakan

pendapatnya, maka dapat terjadi kesalahtafsiran.

Wawancara merupakan suatu pelaksanaan komunikasi dua

arah.Wawancara sering dilakukan pada saat mewawancarai calon pegawai,

wawancara untuk promosi, wawancara disiplin, pembicaraan mengenai

(4)

mendapatkan dan memberikan informasi dan untuk mengadakan penilaian

perseorangan.Oleh karena itu dalam wawancara harus melibatkan dua pihak.

Pidato dapat dilakukan sebagai bagian dari program pendidikan juga pada

orang-orang yang mempunyai kepentingan umum, misalnya pada suatu

konferensi orang-orang profesi atau kepada mereka yang membutuhkan

informasi.Selain itu pidato jugaa dilakukan untuk mengumumkan keputusan

kebijaksanaan, misalnya pidato seorang direktur kepada tenaga kerja mengenai

perselisihan yang terjadi didalam perusahaan.

b. Komunikasi Nonverbal.

Menurut Muhammad(2007:130) komunikasi non-verbal berarti

menyampaikan informasi dengan menggunakan syarat-syarat atau tanpa

menggunakan kata-kata.Pesan nonverbal ini dapat disampaikan melalui gerak

badan, bentuk tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta

anggukan atau gelengan kepala.Aspek-aspek nonverbal ini banyak sekali

mempengaruhi jalannya pembicaraan antara orang-orang, baik didalam suatu

organisasi ataupun lingkungan social lainnya. Seperti aspek dari ekspresi wajah

adalah menaikkan dan menurunkan alis mata. Bila menunjukkan kaget biasanya

seseorang akanmenaikkan alis matanya. Sedangkn bila marah seseorangan

biasanya akan mengkerutkan alis matanya, sehingga respon nonverbal diberikan

oleh pendengar secara terus-menerus tentang apa yang dikatakan pembicara.

Komuniksi nonverbal merupakan suatu tambahan yang sangat berharga pada

komunikasi yang dinyatakan dalam kata-kata. Komunikasi nonverbal menyatakan

(5)

komunikasi nonverbal dalam hubungan dengan kata-kata yang menyertainya.

Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga baik bagi

pembaca kode.

2. Bentuk komunikasi

a. komunikasi langsung

komunikasi iniberbentuk kata-kata,gerakan-gerakan, yang berarti khusus

dan penggunaan isyarat, misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang

dihadapan kita.

b. komunikasi tidak langsung

Komunikasi ini biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk

melipatgandakan jumlah penerima pesan seperti buku,radio,dll.

Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan

a. Komunikasi Satu Arah (One Way Communication).

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung disatu pihak

saja, yaitu dari pihak komunikatornya.Dalam hal ini pihak penerima memberikan

reaksi terhadap pesan-pesan yang diterima pihak pengirim berita, yaitu

(6)

b. Komunikasi Dua Arah (Two Way Communication).

Sedangkan komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat

timbal-balik, baik dari pihak komunikasi maupun pihak komunikan.

3.3Proses Komunikasi

Kelangsungan hidup perusahaan berkaitan dengan kemampuan manajemen untuk

menerima, menyampaikan dan melaksanakan komunikasi. Proses komunikasi

mengubungkan organisasi dengan lingkungan, termasuk kegiatannya. Informasi

mengalir ke dan dari organisasi itu didalam organisasi itu sendiri.

Proses komunikasi menghidupkan organisasi melalui informasiyang

dikomunkasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar

perencanaan, lalu rencana itu dikomunikasikan kepada pihak lain.

Atasan harus berkomunikasi dengan bawahan dan sebaliknya juga antar

sesame manajer dan sesama bawahan. Komunikasi adalah proses dua arah dimana

setiap orang adalah pemberi dan penerima kounikasi.

Komunikasi yang berlangsung antar komunikator atau (pengirim pesan)

dan komunikan (penerima pesan), menyangkut beberapaunsur yang terlibat dalam

proses penyampaian pesan kepada uman balik. Proses komunikan itu dapat

(7)

PENERIMA PENGIRIM

PEMAHAMAN PIKIRAN PENGOLAHAN PENGGUNAAN SALURAN

UNTUK PENYAMPAIAN INFORMASI

GANGGUAN

PENERIMAAN PENGOLAHAN

UMPAN BALIK

(8)

Pengirim pesan komunikasi dapat dimulai oleh pengirim pesan yang memiliki ide

atau pikiran-pikiran, ide ini sehingga dapat dimengerti oleh pengirim atau penerima pesan

tersebut. Proses pengolahan ide ini disebut sebuah”encoding” , ide tau pemikiran dari

pengirim yang telah di encoding tersebut akan disampaikan kepada penerima melalui saluran

penyampaian pesan. Pesan yang disampaikan dalam bentuk lisan, tulisan, atau berbentuk

nonverbal, agar komunikasi dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka saluran

penyampaian pesan harus sesuai dengan pesan yang disampaikan, misalnya menyampaikan

informasi tentang blue print, suatu konstruksi bangunan malalui pembicaraan telepon kurang

sesuai, pesan ini lebih sesuai bila disampaikan lewat pos cepat. Jadi penting bagi

komunikator atau komunikan untuk memilih saluran penyampaian pesan yang sesuai.

Penerima pesan adalah orang yang menerima dan mengolah pesan dari pengirim.

Komunikasi akan berhasil bila penerima pesan dapat menerima pesan dengan baik dan dan

mengerti secara tepat apa yang disampaikan oleh pengirim. Pesan yang disampaikan kepada

penerima harus berjalan dengan latar belakang pikiran penerima pesan tersebut. Pada saat

menerima pesan, ia mengolah pesan itu untuk memahami maksud si pengirim pesan. Proses

ini disebut “decoding”.menurut Efendy(1998:19).

Proses decoding ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: pengalaman masa

lalu si penerima, penilaian pribadi penerima atau symbol dan gerak-gerik yang digunakan,

harapan dan kesatuan paham antara pengirim dan penerima pesan.

Proses komunikasi tidak selalu berjalan lancer, namun kerap kali juga mengalami

gangguan kominikasi yang disebut “noise”. Noise didefenisikan sebagai segala suatu faktor

yang mengganggu, membingungkan proses komunikasi yang effektif menurut

Efendy(1998:19).

Menurut Schermerhorn, Hunt, Osborn (1991,401), Ada 6 (enam) sumber gangguan

(9)

1. physical distractions (hambatan-hambatan fisik),

2. semantic problem (masalah bahasa),

3. cultural difference (perbedaan-perbedaan budaya),

4. mix message (pesan-pesan yang bercampur),

5. the absences of feed back (tidak adanya timbal balik),

6. the status effects (efek-efek yang diakibatkan perbedaan status).

Umpan balik adalah perbaikan dari proses komunikasi melalui reaksi terhadap

komunikasi dari pengirim yang diekspresikan oleh penerima. Umpan balik penting untuk

mengetahui apakah komunikasi telah berjalan secara efektif atau tidak. Bila umpan balik

diterima oleh komunikator cocok dengan pesan yang disampaikan, komunikasi telah berjalan

efektif, dengan adanya umpan balik dalam konteks komunikasi pada organisasi, maka dapat

diketahui apakah tujuan komunikasi tercapai atau tidak menurut Koontz,o’Donnel(1990:640).

Komunikasi dalam perusahaan merupakan sarana bagi upaya stimulasi terhadap

individu-individu sehingga anggota organisasi perusahaan untuk mencapai rencana

perusahaan secara sukarela dan rasa antusias yang besar.Namun demikian, masalah yang

sering mempengaruhi pencapaian komunikasi yang efektif dalam perusahaan adalah latar

belakang, pengalaman dan tujuan yang berbeda dari masing-masing individu menurut

Koontz,O’Donnel(1990:641).

Contohmya ada beberapa manajer sering membatasi komunikasi dengan bawahan

dalam batas-batas pemberian perintah, padahal seharusnya komunikasi tersebut meliputi

bidang yang lebih luas, yaitu kesediaan untuk mendengarkan supaya tercipta komunikasi

dialogis.Ketidaksediaan untuk mendengarkan bisa merupakan bagian dari pengalaman ketika

mereka menjadi bawahan diperlakukan seperti itu.

Menetapkan pokok-pokok spesifik yang harus dikomunikasikan dengan bawahan

(10)

komunikasikan kepada bawahannya pasti akan cocok, bukan saja menyumbat komunikasi

dengan hal-hal sepele dan tidak penting, tetapi dapat merusak operasional perusahaan lewat

penyampaian informasi yang salah. Untuk memelihara kerja sama karyawan dalam rangka

pencapaian tujuan perusahaan, maka kebutuhan karyawan dipertimbangkan dan dan

dikomunikasikan.

Memberikan perhatian kepada kepentingan dan keperluan karyawan dalam

mendorong karyawan untuk bertujuan aktif dalam arus komunikasi. Kegagalan pihak

manajemen untuk memperoleh informasi ataupun umpan balik dapat timbul sebagai dampak

dari perasaan pihak karyawan yang dalam proses komunikasi tersebut.

Media yang digunakan dalam berkomunikasi pada Kantor PTPN III Medan adalah

sebagai berikut:

a. telepon, yaitu mengadakan hubungan dan memperlancar hubungan komunikasi

internal kantor dan lingkungan eksternal kantor,

b. airphone, yaitu memperlancar hubungan komunikasi internal kantor,

c. papan pengumuman, yaitu menginformasikan kepada seluruh karyawan tentang

kegiatan informasi yang dilakukan di Kantor PTPN III Medan,

d. komputer, yaitu mentimpan, mengolah data serta menginformasikan data dan

informasi,

e. faxmile, yaitu menerima dan mengirimkan data informasi yang sama dengan hasilnya

baik berupa tulisan ataupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak aslinya,

f. surat-menyurat, yitu menyampaikan suatu bahan komunikasi secara tertulis,

g. majalah, yaitu PT Perkebunan Nusantara III Persero yang dietrbitkan oleh anak perusahaan PTPN III Medan.

(11)

Organisasi tidak mungkin ada tanpa orang atau karyawan. Apabila tidak ada

komunikasi, para karyawan tidak dapat mengetahui apa yang akan dilakukan rekan

sekerja,pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi dari para bawahan dan para

penyelia tidak dapat memberikan instruksi.

Komunikasi efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang

paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua belah piahk dan pengambil

tindakan yang tepat terdapat pertukaran informasi.

Seorang pimpinan selalu mempertimbangkan biaya dan akibat dari komunikasi yang

efisien dan efektif dalam pemilihan dan penggunaan saluran-saluran organisasi komunikasi

formal dan informal guna menambah sebesar-besarnya pelaksanaan pekerjaan perusahaan

dan pertumbuhan serta pengembangan pegawai.Dalam usahanya untuk mengembangkan dan

memperbaiki komunikasi informal, manajemen hendaknya tidak mengembangkan peranan

yang dilakukan oleh komunikasi formal dalam organisasi.Dengan mengetahui peranan dan

saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan suatu dasar untuk memperbaiki

komunikasi formal dan bahkan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi,

sehingga rintangan komunikasi dapat dikurangi.

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang komunikator hendaklah

memberikan pesan secara ringkas dan jelas, menggunakan bahasa yang sesuai dengan

pengetahuan dan kemampuan intelektual dan penerima pesan dan juga dengan menggunakan

media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung apa yang dikomunikasikan

dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Handoko (1993: 294)

telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut “The Ten Commandments ofgood

(12)

untuk meningkatkan efektivitas komunikasi organisasi, yang secara ringkas adalah sebagai

berikut :

1. cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan,

2. teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi,

3. pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan

dilakukan,

4. konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi,

5. perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama

berkomunikasi,

6. ambil kesempatan bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu

ataupun umpan balik,

7. ikut lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan,

8. perhatikan konsentrasi komunikasi,

9. tindakan/perbuatan harus mendorong komunikasi,

10.jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimenerti tetapi untuk

mengerti.

Prinsip-prinsip AMA ini memberikan pedoman kepada para pemimpin untuk

meningkatkan efektivitas komunikasi. Jadi apabila para pimpinan melaksanakan komunikasi

yang baik, maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti

kelancaran tugas-tugas dapat lebih terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat

meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka peran penting komunikasi adalah memulihkan

keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dan kebutuhan karyawan, serta mengembalikan

(13)

menggerakkan orang agar bertindak membuat orang-orang melakukan hal-hal yang akan

mendorong sebuah organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya.

3.5Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak

daripada ukuran yang biasa yang telah umum.(The liang Gie, 1981 : 3). Pengertian

produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan

bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari ini.( Sinungan ,1985 :12).

Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah

kemampuan karyawan dalam memproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan,

seorang karyawan dapat diatakan produktiv apabila mampu menghasilakn barang dan jasa

sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang singkat dan tepat.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barang dengan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber dalam memproduksi

barang-barang. Menurut Raviyanto (1991,113): Produktivitas total adalah perba di ga ju lah

yang dihasilkan (output) suatu unit kegiatan terhadap jumlah keseluruhan sumber-sumber

ya g dipergu aka oleh u it tersebut i put

Atau apabila dinyatakan dengan rumus adalah sebagai berikut:

� � � � �ℎ �ℎ ��ℎ �� ℎ�� �� � �

Ukuran produktivitas yang paling dikenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung

dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja

karyawan.

(14)

Sistem komunikasi yang diterapkan di Kantor PTPN III Medan ini adalah sistem

komunikasi satu arah dan sistem komunikasi dua arah.

Komunikasi satu arah ini seperti melalui surat-menyurat atau korespondensi dan juga

memo. Surat-menyurat atau korespondensi dalam kantor ini terdiri dari dua, yakni

korespondensi eksternl yaitu hubungan korespondensi yang dilakukan oleh Kantor PTPN III

Medan dan bagian-bagiannya dengan pihak-pihak luar. Korespondensi internal adalah

hubungan korespondensi antar orang-orang atau pejabat-pejabat dalam kantor PTPN III

Medan termasuk kantor pusat dengan kantor cabangnya. Sedangkan memo digunakan untuk

surat-menyurat internal kantor yang diadakan oleh pejabat-pejabat kantor yang bersangkutan,

isinya mengenai pokok-pokok masalah yang ditulis secara singkat.

Papan pengumuman, majalah, dan email, faxmail, telepon, juga diterapkan sebagai

komunikasi satu aran pada Kantor PTPN III Medan. Kantor menyediakan papan

pengumuman untuk mengumumkan berita-berita terkini yang harus diketahui oleh seluruh

karyawan kantor. majalah yang diterbitkan setiap bulannya dan dibagikan keseluruh bagian

dan sub unit agar dapat dibaca oleh setiap karyawan guna mengetahui perkembangan bisnis

perusahaan. email merupakan komunikasi yang dilakukan melalui komputer. Karyawan juga

bisa mengadakan korespondensi eksternal maupun internal kantor, dengan faxmail, pimpinan

atau karyawan dapat mmeneriman dan mengirimkan data informasi dalam waktu singkat,

dengan adanya telepon, juga dapat memperlancar hubungan komunikasi antara pimpinan

dengan karyawan, karyawan dengan karyawan, karyawan dengan lingkungan eksternal

kantor.

Sedangkan komunikasi dua arah yaitu, pimpinan memberi petunjuk-petunjuk,

instruksi-instruksi, informasi-informasi kepada karyawan, dan karyawan memberikan

laporan-laporan saran-saran, pengaduan-pengaduan dan sebagainya kepada pimpinan.

(15)

.komunikasi antara top manager dengan para karyawan dan antar karyawan dengan

karyawan.

Karena sistem komunikasi yang diterapkan pada Kantor PTPN III Medan adalah dua

arah, maka sudah barang tentu proses komunikasi dalam kegiatan sehari-hari cukup baik.

Karyawan dihargai sebagai karyawan atau sumber daya manusia yang mempunyai

perasaan.Hubungan antar karyawan benar-benar dilakukan dengan baik.

Sistem komunikasi dua arah di Kantor PTPN III Medan ini, seperti komunikasi

dengan pimpinan dengan karyawan atau sebaliknya antar karyawan dengan pimpinan dan

antar karyawan dengan karyawan. Komunikasi pimpinan dengan bawahan misalnya, kepala

bagian menyampaikan informasi kepada karyawan, maka pimpinan menyampaikan informasi

tersebut kepada kepala sub unit dan kepala sub unit akan menyampaikan informasi tersebut

kepada para karyawan atau bisa juga pimpinan menyampaikan informasi tersebut kepada

karyawan secara langsung. Komunikasi karyawan dengan pimpinan misalnya, jika karyawan

ingin menyampaikan suatu masalah yang menyangkut dengan masalah pada akntor tersebut,

maka karyawan bisa berkomunikasi kepada kepala sub unit dan kepala sub unit akan

menyampaikan kepada kepala bagian dan kemudian kepala bagian akan menyampaikannya

kepada pimpinan. Bahkan bisa juga langsung berkomunikasi dengan pimpinan. Komunikasi

karyawan dengan karyawan misalnya, jika karyawan ingin berhubungan dengan karyawan

lain seperti menanyakan sesuatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan atau menyampaikan

informasi, maka karyawan dapat langsung mendatangi meja karyawan yang diperlukan. Hal

ini dapat dilakukan karena kantor tersebut memiliki ruang kerja yang berdekatan.

Rapat juga merpakan system komunikasi dua arah yang diterapkan di Kantor PTPN

III Medan.Rapat ini dipimpin langsung oleh kepala-kepala bagian dan dihadiri oleh para

karyawan.Adakalanya rapat diadakan antara pimpinan dengan para kepala bagian.Dalam

(16)

atau hasil kerja bawahannya kepada pimpinan dalam bentuk laporan-laporan.Dimana

pimpinan menanggapi hasil dari laporan-laporan tersebut dengan memberikan pendapat yang

mampu memberikan informasi yang akurat bagi karyawan.

Sistem komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah yang diterapkan di Kantor

PTPN III Medan telah dijalankan dengan baik, sehingga produktivitasnya pun turut

meningkat.Komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah ini mampu memberikan

kemudahan bagi para karyawan untuk menerima dan menyampaikan informasi dengan efektif

dan efisien, maka hal ini dapat memperlancar dan meningkatkan aktifitas kerja dan kinerja

karyawan.Dengan system komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah ini, karyawan

Kantor PTPN III Medan juga lebih giat dalam bekerja, bergairah dalam melaksanakan tugas,

dan lebih semangat dalam meraih prestasi kerja.

3.7Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Pada PTPN III

Peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja dapat tercapai apabila

karyawan memiliki hubunga komunikasi yang baik antara para karyawan serta antara

karyawan dengan atasan, begitupun dengan sebaliknya. Jika karyawan memiliki hubungan

komunikasi yang kurang baik atau bahkan buruk maka dapat dipastkan karyawan tersebut

akan sangat sulit dalam menerima tugas den memahami tugas yang diberikaan dengan begitu

akan dapat mengurangi tingkat produktivitas karyawan itu sendiri, akan tetapi jika karyawan

tersebut memiliki hubungan komunikasi yang baik antar kaaryawan dan kepada atasan maka

dapat dipastikaan pula karyawan tersebut akan dengan mudah dalam menerima informasi

dan perintah sehingga dapat segera dilaksanakan hal itulah yang disebut dengan perana

komunikasi dalam meningkatkan produktivittas kerja, dimana dengan komunikasi yang baik

(17)

Sistem komunikasi yang diterapkan pada kantor PTPN III Medan adalah system

komunikasi satu arah dan system komunikasi dua arah. Komunikasi yang dijalankan

karyawan sudah dapat berjalan dengan baik.

Komunikasi satu arah di kantor ini menggunakan surat-menyurat sebagai komunikasi

tertulis yang dipandang sangat effektif dan ekonomis, papan pengumuman dapat

menginformasikan berita-berita terkini kepada seluruh karyawan, memo dapat

menyampaikan suatu pesan dalam waktu singkat, telepon mampu memperlancar hubungan

komuniksi baik yang dilakukan dalam lingkungan eksternal, maupun lingkungan internal

perusahaan, faxmail sigunakan untuk mengirim dan menerima data informasi yang sama

dengan hasilnya baik berupa tulisan ataupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak

aslinya. Email yakni hubungan komunikasi yang dilakukan melalui computer, majalah

memberikan informasi-informasi mengenai perkembangan kantor. Dengan komunikasi satu

arah ini, maka dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan sehingga berjalan dengan

efektif dan efisien.

Komunikasi dua arah juga membawa angin baik terhadap proses kegiatan komunikasi

sehari-hari kantor PTPN III Medan. Komunikasi dua arah ini juga sudah dilaksanakan cukup

baik, hal ini dapat dilihat dalam penyampaian informasi dari pimpinaan kepada karyawan,

karyawan kepada pimpinan, dan antar sesame karyawan secara efektif dan efisien.Pimpinan

dapat secara langsung memberikan perintah-perintah, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi

kepada karyawan.Begitu juga dengan karyawan dapat langsung menemui pimpinan.

Rapat juga merupakan sistem komunikasi dua arah yang diterapkan di kantor PTPN

III Medan. Rapat yang dijalankan di kantor ini sangat bermanfaat karena dalam rapat ini

karyawan bisa menyampaikan suatu informasi mengenai hasil kerjanya kepada pimpinan

(18)

hasil laporan-laporan tersebut dengan baik dan memberikan pendapat yang mampu

memberikan informasi yang akurat bagi karyawan.

Jadi jelaslah bahwa komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah mempunyai

peranan yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas karyawan pada kantor PTPN

III Medan, selain itu dapat meningkatkan aktivitas kerja dan kinerja karyawan juga mampu

(19)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 KESIMPULAN

Pada bab ini penulis menarik kesimpulan dari uraian yang telah dibahas pada bab-bab

sebelumnya. Penulis kali ini akan meyampaikan dua kesimpulan yaitu.

1. Komunikasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, jika seseorang tersebut memiliki

hubungan komunikasi yang baik terhadap rekan kerja (karyawan) yang lain. Maka

besar kemungkinan seseorang tersebut akan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung

jawabnya dengan baik. Namun apabila seorang tidak memiliki hubungan komunikasi

yang baik ia akan mengalami kesulitan dalam berkonsultasi kepada rekan kerja tentu

saja juga kepada atasannya, akibatnya dapat menurunkan tingkat produktivitasnya

dalam bekerja.

2. Sistem komunikasi yang telah berjalan di perusahaan PTPN III Medan telah berjalan

cukup baik dan efektif, sehingga dapat membantu proses produktivitas karyawan

diperusahaan tersebut. Hal ini dikarenaka para karyawan yang bekerja telah memiliki

hubungan komunikasi yang baik sehingga terjalin ikatan emosional antara karyawan

satu dengan yang lain, hal inilah yang dapat memicu kekompakan antar karyawan

(20)

1.2SARAN

Pada bagian ini, penulis akan mengajukan tiga saran sehubungan dengan komunikasi

agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan PTPN III Medan

yaitu.

1. Perusahaan hendaknya berusaha menjaga komunikasi yang terjadi antara para

pemimpin dan para karyawan yang sudah terjalin sangat baik, supaya perusahaan

tersebut bias lebih mudah dalam mencapai tujuannya yaitu menjadi perusahaan yang

lebih maju.

2. Sebaiknya perusahaan menerapkan system komunikasi yang dibutuhkan oleh suatu

perusahaan dan harus tetap menjaga kekompakan yang sudah terjalin antara karyawan

(21)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak

dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan.

Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman

kelapa sawit dan dan karet.Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO)

dan inti sawit (krenel) dan produk hilir karet.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan

perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada

tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan

Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).Pada tahun 1968 PPN

direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan

(PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi

PT.Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan

BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor, perkebunan dengan

melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan

manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari

(22)

(Persero) distukan pengelolaannya kedalam manajemen PT.Perkebunan Nusantara

III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal

14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberinama

PT.Perkebunan Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera

Utara.

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didrikan dengan Akte Notaris

Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara

Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun

1996.

Visi Perusahaan

Adapun yang menjdi visi perusahaan adalah menjadi perusahaan

agri-bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola

bisnis terbaik pada tahun 2008.

Misi Perusahaan

Adapun yang menjadi misi perusahaan PTPN III Medan adalah.

1) Mengembangkan Industri Hilir berbasis Perkebunan secara

berkesinambungan.

(23)

3) Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya

secara optimal.

4) Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan ‘imbal balik’

terbaik bagi para investor.

5) Menjadi perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

6) Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

7) Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2.2

Struktur Organisasi

PTPN III Medan menggunakan struktur organisasi berbentuk garis.Hal ini

dapat dilihat dari garis komando yang disusun berdasarkan tingkatan jabatan

mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada pimpinan terendah. Dari struktur

organisasi dapat dikatakan kesatuan perintah pada kantor PTPN III Medan sudah

berjalan dengan baik dimana masing masing karyawan mengetahui dengan jelas

siapa atasannya langsung, dari siapa ia menerima perintah, dan kepada siapa ia

menerima perintah, serta kepada siapa ia bertanggung jawab. Dengan kata lain

beberapa bawahan yang dalam satu bidang atau bagian, memiliki seorang atasan

langsung, dan seorang pimpinan tidak dapat memerintah karyawan yang bukan

berada dibawahnya, misalnya kepala bagian keuangan tidak dapat memerintahkan

sesuatu kepada karyawan dari bagian pemasaran.

Pada kantor PTPN III Medan, pembagian kerja dapat terlihat secara jelas

(24)

unit yaitu bagian tanaman, bagian pembiayaan, bagian umum, bagian pemasaran,

bagian sekretariat korporat, bagian teknik, bagian kemitraan dan bina lingkungan,

bagian SDM, bagian pengadaan, bagian SPI, dan bagian teknologi/CMR, yang

masing-masing dikepalai oleh seorang kepala bagian.

Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa struktur organisasi yang

dijalankan Kantor PTPN III Medan sudah efektif.Dengan penerapan komunikasi

secara efektif dan efisien, maka dalam pembagian tugas dan pendelegasian

wewenang pun dapat berjalan dengan baik. Serta mampu meningkatkan

kelancaran pekerjaan pada kantor PTPN III Medan ini, sehingga setiap karyawan

mengetahui dengan jelas dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia

(25)

RUPS

Gambar 2.1 Struktur organisasi Organisasi Perusahaan PTPN III

(26)

2.3

Uraian Tugas (Job Description)

1. Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS)

RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan

Komisaris,Direktur serta setingkat dibawahnya.

Tugas dari RUPS adalah:

a.

Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.

b.

Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan

modal/asset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

c.

Mengawasi Dewan Komisaris dalam melakukan tugas

yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

a.

Memberikan nasehat kepada pimpinan.

b.

Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana

perusahaan.

c.

Mengawasi jalannya perusahaan.

3. Direktur Utama

a. Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agribisnis.

b. Bersama sama dengan anggota Direksi lainnya mewakili

perusahaan didalam dan diluar perusahaan.

c. Menetapkan langkah langkah pokok dalam melaksanakan

(27)

4. Direktur Produksi

a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategic dibidang produksi.

b. Menetapkan upaya strategik dibidang produksi

c. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang produksi untuk

mewujudkan operational excellence.

d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional

bidang produksi.

e. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.

5. Direktur Keuangan

a. Menyusun perencanaan dibidang keuangan.

b. Mengelola Administrasi keuangan secara umum pada bidang

keuangan dan perkantoran serta segala sesuatunya.

6. Direktur Sumber Daya Manusia

a. Menyusun perencanaan di bidang ketenaga kerjaan dan masalah

umum serta kesejahteraan karyawan.

b. Menetapkan ketentuan –ketantuan pelaksanaan dibidang yang

dikelolanya.

c. Mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.

7. Direktur Pemasaran

a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategik dan kebijakan

pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.

b. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan

(28)

c. Menetapkan system pengendalian persediaan hasil produksi serta

bahan baku dan pelengkap.

d. Menetapkan pedoman hara barang dan jasa. Menetapkan kebijakan

dan menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market

intelligence).

e. Menginformasikan kebutuhan pasar sacara berkesinambungan.

kepada direktur produksi.

f. Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan

bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operational

axcellence.

g. Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai

penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan.

h. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efisien,

serta terwujudnya pembinaan pemasok.

8. Kepala Bagian Tanaman

a. Menyusun rencana jangka pendek (anggaran belanja)dalam bidang

tanaman.

b. Menyelenggaraan pengadaan bahan bahan tanaman.

9. Kepala Bagian Pembiayaan

a. Mengurus hal hal yang berhubungan dengan asuransi perusahaan.

b. Menyelenggarakan Akuntansi pembiayaan serta membuat laporan

(29)

10.Kepala Bagian Umum

a. Melaksanakan tugas –tugas yang berhubungan dengan kesejahteraan

karyawan staf dan non staf.

b. Menyelesaikan peraturan peraturan yang berkaitan dengan tenaga

kerja,mengelola administrasi pendokumentasian.

c. Melaksanakan peraturan peraturan yang berkaitan dengan tenaga

kerja.

11.Kepala Bagian Pemasaran

a. Menyusun rencana penjualan,melakukan proses penjualan serta

menyiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan

peraturan yang berlaku.

b. Menentukan Monitoring persediaan komoditi dan produk baik

digudang/dikebun,pabrik industry hilir atau tangki penyimpanan

kebun atau instansi perantara serta membuat laporan penjualan

secara periodic sesuai kebutuhan.

12..Kepala Bagian Sekretaris Korporat.

a. Memberi informasi kepada direksi mengenai mitra strategik, privatisasi

perkembangan pasar modal dan peraturan pelaksanaanya.

b. Mengusulkan penetapan kebijakan investasi..

c. Melaksanakan prosedur pemakaian uang kerja direksi.

d. Mendistribusikan hasil keputusan rapat direksi, dengan dewan

(30)

e. Membina hubungan dengan masyarakat, mass media, calon investor,

kreditor, lembaga keuangan dan relasi bisnis dengan cara

mempublikasikan perusahaan sehingga tercipta citra perusahaan yang

baik.

13.Kepala Bagian Teknik

a. Membantu Direksi melaksanakan fungsi fungsi manajemen dalam

merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang

berhubungan dengan mesin mesin .

b. Membuat rencana perawatan/pemeliharaan mesin mesin,traksidan

bangunan sipil.

14.Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan

a. Melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan

manajerial pengusaha kecil dan koperasi yang berada di sekitar

lingkungan PTPN III MEDAN.

b. Mengidentifikasi usaha usaha kecil dan koperasi yang mempunyai

potensi yang dibina dan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

15.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

a. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek pendidikan

keselamatan dan kesejahteraan kerja dan pelayanan keselamatan.

b. Merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya

(31)

16.Kepala Bagian Pengadaan

a. Rumusan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan yang

pengadaannya melalui kantor Direksi serta merumuskan kebijakan

prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan perundang undangan

yang berlaku.

b. Mengadakan konsultasi dan bimbingan kepada unit unit produksi

mengenai pelaksanaan kebijakan kebijakan dibidang pengadaan

barang dan jasa.

17.Kepala Bagian Sistem Pengendalian Intern

a. Mengelola bagian pengawasan intern dan membantu direktur utama

dalam pengawasan intern serta memberikan saran dan tidak lanjut

mencapai sasaran perusahaan secara efisien ,efektif dan ekonomis.

b. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan

pemeriksaan.

18.Kepala Bagian Teknologi Informasi

a. Menyusun laporan manajemen bersama bagian bagian terkait dalam

terbentuk basis internet sesuai tugas pokok manajemen produk

,operasi,keuangan,pemasaran dan sumberdaya manusia.

b. Memberi masukan kepada direksi dalam bentuk kerangka system

(32)

19.Kepala Bagian Teknologi

a. Memberi masukan kepada perangkat manajemen dan manajemen

mikro ditingkat kebun /unit dan rumah sakit dalam rangka

membangun jaringan komunikasi berbasis computer.

b. Merumuskanrencana induk pengolahan data dan system teknologi

perusahaan.

2.4 Kinerja Usaha Terkini

PT.Perkebunan Nusantara III, disingkat dengan PTPN III (Persero),merupakan

salah satu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan yang telah berdiri

sejak tahun 1958.

Saat ini PTPN III MEDAN telah mempunyai beberapa jaringan usaha

antara lain yaitu:

a. Kelapa Sawit-Minyak inti dan Inti Sawit

b. Karet –Lateks,Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

c. Industi Hilir Karet-Rubber Threads, Rubber Dockfender,Rubber Article,

Rubber Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin.

Saat ini Perusahaan PTPN III MEDAN sedang melakukan berbagai kegiatan pada

bulan April 2015 Perusahaan PTPN berikan penghargaan kepada karyawan yang

mempunyai prestasi ,PTPN III MEDAN juga memberikan sumbangan dana

(33)

Pada bulan mei 2015 kemarin PTPN III MEDAN juga telah memberikan

bantuan dana RP 6,7 Milyar kepada 182 pengusaha UKM ,PTPN III MEDAN

juga terus memberikan arahan serta pelatihan terhadap para karyawanya

Untuk mengetahui jumlah karyawan dan karyawan pelaksana pada PTPN III

MEDAN berdasarkan usia dan golongan,kita dapat melihat Tabel Rekapitulasi

karyawan di bawah ini.

Tabel II-1 : Rekapitulasi karyawan

(34)

3 IC 1 9 92 346 661 750 312 58 2.229

4 ID - - 9 114 448 634 353 56 1.614

5 IIA - - - 24 105 230 169 20 548

6 IIAB - - - 4 59 177 174 29 443

7 IIC - - - 9 35 74 117 14 249

8 IID - - - - 10 88 115 20 233

Jlh.Pelaksana 2.239 3.673 3.031 3.256 4.885 5.777 4.302 726 27.889

Jlh.Pimp.+Pelak 2.334 3.818 3.319 3.367 5.045 5.999 4.476 748 28.926

(35)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan informasi dewasa ini,

maka peranan komunikasi juga dirasakan penting. Informasi sebagai produk dari

komunikasi akan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kerja bagi anggota

perusahaan secara keseluruhan. Suatu komunikasi yang baik dan lancar akan

menghasilkan arus informasi yang baik untuk kebutuhan para atasan dan

karyawan. Sehingga tujuan organisasi/ kantor dapat tercapai. Komunikasi adalah

saluran untuk memberi atau menerima, pengaruh mekanisme perubahan, alat

untuk mendorong dan mempertinggi motivasi, perantara antara sarana yang

memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Setiap organisasi perusahaan bertujuan untuk mencapai sasaranyang telah

ditetapkan sebelumnya, yaitu memaksimalisasikan laba yang nantinya akan

dipergunakan untuk kesejahteraan karyawan dan untuk kelangsungan hidup

perusahaan. Bilamana sasaran-sasaran perusahaan mampu memberikan

rangsangan kepada karyawan guna meningkatkan produktivitasnya dalam

pelaksanaan tugas-tugasnya.Produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang

dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan dengan melihat kompleksitasnya.

Permasalahan-permasalahan mengenai bagaimana menyampaikan informasi ke

seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian

organisasi.Apalagi semakin berkembangnya suatu organisasi, maka sebagian

(36)

mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab, salah satu faktor penting bagi

pelaksanaan tugas tersebut adalah adanya unsur kepercayaan yang besar terhadap

bawahan. Namun hal tersebut tidak dapat tercapai begitu saja, karena banyak

hambatan yang mungkin saja bisa terjadi dalam proses komunikasi seperti

perbedaan dalam persepsi dan bahasa, pendengaran yang buruk, keterlibatan

emosional, perbedaan budaya, dan gangguan fisik.

Kantor PTPN III Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

perkebunan kelapa sawit, karet, dan produk-produk turunannya. Dengan demikian

berarti perusahaan turut andil dalam memberikan tambahan devisa negara.

Memiliki karyawan produktif adalah impian setiap manajemen

perusahaan.Namun untuk mendorong karyawan agar produktif adalah tidak

mudah.Produktifitas karyawan tidak hanya menyangkut dalam hal penjadwalan

kerja karyawan, tetapi keterampilan berkominikasi juga penting. Oleh karena itu

menjalin hubungan komunikai yang terbuka, jujur, adil antara pimpinan dan

karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan senang hati sehingga

produktivitas pun dapat ditingkatkan.

Untuk lebih mengetahui bagaimana dalam meningkatkan produktifitas

karyawan, maka penulis melakukan observasi yang berjudul “Peranan

Komunikasi dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja Staff dan Karyawan pada

(37)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dari tulisan ini

adalah :

a. Bagaimana PerananKomunikasi yang diterapkan pada Kantor PTPN III

Medan?

b. Apakah Komunikasi yang diterapkan di Kantor PTPN III Medan sudah

Efektif, sehingga dapat meningkatkan Produktivitas Karyawan?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Peranan Komunikasi yang diterapkan pada kantor PTPN III MEDAN

b. Komunikasi yang diterapkan di Kantor PTPN III MEDAN sudah efektif

atau belum

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain adalah

a. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan dan manajemen dalam

mengembangkan dalam hal komunikasi perusahaan guna meningkatkan

produktivitas karyawan.

b. Untuk memberikan gambaran yang nyata pada penulis, bagaimana

komunikasi tersebut diterapkan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan

(38)

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN MEDAN

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN

BAGIAN TATA USAHA PTPN III MEDAN

TUGAS AKHIR Oleh:

ROSMAWATI SIREGAR 092101008

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(39)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : ROSMAWATI SIREGAR

NIM : 092101008

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja

Karyawan Bagian Tata Usaha PTPN III Medan

Tanggal ... 2016 Dosen Pembimbing

Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE.MM

NIP.197410122000032 003

Tanggal ... 2016 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

Dr. Yeni Absah,SE. M.Si

NIP.197411232000122 001

Tanggal ... 2016 Dekan Fakultas Ekonomi

Prof.Dr.Azhar Maksum, SE,M.Ec,Ac,Ak

(40)

AssalamualaikumWr.Wb

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

berkah-Nya kepada penulis sehingga dapa tmenyelesaikan penulisan Tugas Akhir in idengan

judul:“Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staff dan Karyawan pada Bagian Tata Usaha Kantor PTPN III Medan”.Penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, Oleh Karena itu, penulis

mengucapakan terima kasih atas bantuan yang diberikan dalam bentu ksumbangan pikiran, tenaga dan

support yang luar biasa. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE. M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Manajemen Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE,M.Si selaku Sekretaris Program Studi D-III

Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr .Beby Karina Fawzeea Sembiring ,SE,MM selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan ini.

5. Staf dan Pegawai di bagian Kemahasiswaan, Keuangan, Program Studi D-III Keuangan

yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis Ilmu

Pengetahuan selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

Medan, Maret 2016

(41)

KATA PENGANTAR ... i

2.1 Sejarah Ringkas perusahaan ... 4

2.2 Struktur Organisasi perusahaan ... 6

2.3 Job Description ... 9

2.4 Kinerja Usaha Terkini ... 15

BAB III PEMBAHASAN ……… 18

3.1 Pengertian Komunikasi ... 18

3.2 Jenis Dan Bentuk komunikasi ... 18

3.3 Proses Komunikasi ... 22

3.4 Peranan Komunikasi ... 26

3.5Pengertian produktivitas ... 29

3.6 Sistem Komunikasi Yang Diterapkan Pada PTPN III Medan ... 29

(42)

No Judul Halaman

(43)

No Judul Halaman

Gambar2.1 Struktur Organisasi perusahaan ...8

Gambar

Gambar:3.1proses komunikasi
Gambar 2.1 Struktur organisasi Organisasi Perusahaan PTPN III
Tabel II-1 : Rekapitulasi karyawan BerdasarkanUsia Dan Golongan
Tabel II-1 : Rekapitulasi karyawan BerdasarkanUsia Dan Golongan

Referensi

Dokumen terkait

sesuai dengan jumlah biaya pengobatan pasien). Penagihan biaya obat dilakukan oleh bagian keuangan pelayanan farmasi. IGD dengan mengarsipkan kuitansi, copy resep dan surat resmi

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempuyai atau tidak mempunyai nilai gizi,

Hubungan Dismenore dengan Kualitas Hidup Mahasiswi Stambuk 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dismenore merupakan suatu simptom yang digambarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku berisiko tinggi pada pekerja pengelasan terdapat pada kategori tidak menggunakan alat pelindung diri.. Pada variabel anteseden

Pengalaman dan pengetahuan baru mengenai budaya kota yang mereka lihat ketika mereka berinteraksi dengan masyarakat kota itu sendiri, membawa perubahan pada gaya hidup

Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah, biasanya berupa pupuk.. Pupuk merupakan bahan baik alami maupun buatan yang ditambahkan

Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu tujuan layanan pelayanan adalah memberikan jasa pelayanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan untuk mendayagunakan

Untuk mendapatkan data-data yang lengkap mengenai pengukuran level dalam tangki D1 dengan menggunakan transmitter electric sebagai alat ukurnya adapun data-data yang diperoleh