• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI MEDAN

O l e h :

MAULIDA SINAMO 062102113

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan ridho Nya, peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

tepat dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas Akhir ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas

Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang

berjudul “SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA RSU Dr. PIRNGADI

MEDAN”.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, peneliti sangat banyak mendapatkan dukunagn

dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu pada

kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

sekaligus dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas

(5)

3. Bapak Agus Marzuki, SE. selaku kepala bagian akuntansi keuangan dan

mobilisasi dana Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan yang telah

memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu

untuk memberikan penjelasan terhadap data yang dibutuhkan.

4. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta Artinius Sinamo dan ibunda

Halimah Boang Manalu, atas kasih sayang, perhatian, serta dukungannya yang

telah membuat peneliti termotivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan Tugas Akhir yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Peneliti menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu

peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini

dimasa yang akan datang. akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih, semoga

tulisan ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas

pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Ekonomi pada khususnya.

Medan, Juni 2009

Peneliti

(6)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. ... Latar Belakang Masalah ... 1

B. ... Permasa lahan ... 3

C. ... Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. ... Sistemat ika Penelitian ... 5

1. Jadwal Penelitian. ... 5

2. Laporan penelitian ... 6

BAB II : PROFIL RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI MEDAN 7 A. Sejarah Ringkas RSU Dr. PIRNGADI ... 7

B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 9

C. Uraian Tugas (Job Description) ... 12

D. Jaringan Usaha/ Kegiatan ... 19

E. Kinerja Usaha Terkini... 20

(7)

BAB III : TOPIK PENELITIAN ... 24

A. Pengertian dan Deskripsi Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 24

B. Faktor-faktor Penyusun Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 24

C. Jenis-jenis Aktiva Tetap... ... 25

D. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 27

E. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap... 29

F. Jaringan Subsistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 31

1. Sistem Perolehan Aktiva Tetap ... 31

2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap ... 31

3. Sistem Pengeluaran Modal atas Pemkaian Aktiva Tetap.... 33

4. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap ... 35

5. Sistem Pembehentian Aktiva Tetap ... 36

6. Sistem Penyajian Aktiva Tetap di Neraca ... 37

7. Sistem Penarikan Aktiva Tetap (retirement) ... 38

8. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap ... 39

BAB IV : PENUTUP ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu untuk

mencapai tujuan yang dibebankan kepadanya. Disamping mencari laba, tujuan

lain perusahaan mencakup pertumbuhan terus-menerus (growth), kelangsungan

hidup (survival), Image perusahaan / nama baik. Agar tujuan tersebut tercapai

perusahaan harus menguasai proses produksi, yakni proses untuk menghasilkan

penerimaan kas melalui penjualan produksi tersebut yang menjadi salah satu

sumber dana utama dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Untuk menghasilkan

produk ini, maka peranan aktiva sangat besar, misalnya lahan sebagai tempat

produksi bagi usaha pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan.

Bangunan tempat pabrik, kantor, rumah sakin dan instansi lainnya. Mesin dan

peralatan sebagai alat berproduksi. Kendaraan sebagai alat pengangkut produk

dan hasil lainnya. Inventaris berupa inventaris kantor, perabot, meja, kursi, lemari

dan alat-alat lain yang mendukung kegiatan perusahaan.

Sistem adalah kumpulan dari berbagai unit yang saling brinteraksi

membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Aktiva Tetap

sendiri menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002) adalah aktiva berwujud yang

diperoleh dalam bentuk siap pakai atau telah dibangun lebih dahulu, yang

digunakan dalam operasi perushaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dan

(9)

besar dalam perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, dari segi jumlah dana

yang di investasikan, dari segi pengolahannya yang melibatkan banyak orang dan

segi pembuatannya yang relatif menggunakan jangka panjang, serta segi

pengawasannya. Aktiva Tetap digunakan untuk pelaksanaan operasi perusahaan

dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dan dalam kegiatan normal

perusahaan yang pada umumnya lebih dari satu tahun. Penetapan umur manfaat

suatu aktiva tetap merupakan kebijaksanaan pimpinan perusahaan dan menjadi

subjek pada manajemen, dengan mempertimbangkan kualitas dan cara

pemakaiannya, demikian juga penetapan penyusutan (depresiasi).

Perolehan aktiva tetap dapat ditempuh dengan berbagai cara, misalnya

dengan membeli secara tunai, secara kredit melalui pertukaran ataupun dengan

cara-cara lainnya. Tetapi yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana

menilai aktiva tetap baik pada saat perolehan maupun stelah dioperasikan di

dalam perusahaan sehingga penyajiannya dalam laporan keuangan akan dapat

memberikan informasi yang cukup memadai bagi pemakai laporan keuangan.

Demikian juga halnya dengan aktiva tetap dalam operasi perusahaan yang selalu

mengeluarkan biaya-biaya, selanjutnya biaya-biaya tersebut harus diperhitungkan

apakah memenuhi syarat untuk dikapitalisasikan atau dibebankan sebagai biaya,

hal itu tergantung pada masa manfaat dan biaya yang dikeluarkan.

Dari segi akuntansi, ditegaskan bahwa selama masa penggunaan aktiva

tetap dilakukan penyusutan untuk mengalokasikan harga perolehan secara

sistematis dan rasional. Selain itu aktiva tetap juga memerlukan biaya

(10)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

Pengeluaran-pengeluaran seperti itu harus diperhatikan dan dipertimbangkan

untuk dibebankan sebagai biaya dan dikapitalisir pada harga perolehan. Aktiva

tetap merupakan sebagian dari harta yang menentukan nilai pada laporan neraca

dimana neraca berguna sebagai informasi keuangan bagi pihak intern dan pihak

ekstern.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, maka Rumah Sakit

Umum Dr.PIRNGADI Medan juga memiliki berbagai macam aktiva tetap seperti

gedung, kendaraan, computer, tempat tidur pasien, kereta dorong pasien, kursi

roda dan peralatan lainnya. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada Rumah Sakit ini

sudah berjalan dengn baik, namun manajemen rumah sakit mengharapkan yang

lebih baik lagi, baik dari segi perolehan, penyusutan dan pengawasannya. Rumah

Sakit ini tidak dapat beroperasi tanpa aktiva tetap tersebut, karena aktiva tetap

memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, maka diperlukan

penanganan yang cermat serta pengawasan terhadap aktiva tetap tersebut.

Berdasarkan pertimbangan diatas, dalam penyusunan tugas akhir ini Penulis

mengambil judul “SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP Pada RSU Dr.

PIRNGADI Medan” selain itu penulis ingin mengetahui lebih mendetail baik

secara teoritis maupun praktek mengenai aktiva tetap perusahaan tesebut.

B. PERMASALAHAN

Sebagian perusahaan seringkali mengabaikan pengelolaan aktiva tetap,

padahal aktiva tetap mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai

(11)

sistem akuntansi aktiva tetap yakni “apakah sistem akuntansi aktiva tetap pada

RSU Dr. PIRNGADI Medan telah sesuai dengan prinsip cepat, aman dan murah.”

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi aktiva tetap

pada RSU Dr. PIRNGADI Medan telah berjalan sesuai dengan prinsip cepat,

aman dan murah.

Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi peneliti, perusahaan tetapi juga

bermanfaat bagi peneliti lain.

1. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan jika suatu saat peneliti dimintai pendapat

mengenai sistem akuntansi aktiva tetap bagi RSU Dr. PIRNGADI

Medan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki sistem akuntansi

aktiva tetap pada perusahaan yang sudah berjalan selama ini.

3. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan

(12)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

D. SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penelitian terdiri dari judul penelitian dan laporan penelitian.

1. Jadwal penelitian

Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan. kegiatan dimulai dari persiapan

pelaksanaan survei, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahaan data, pelaporan

bimbingan untuk penulisan tugas akhir. jadwal kegiatan untuk lebih jelasnya dapat

dilihat di tabel jadwal kegiatan berikut ini.

KEGIATAN

MARET APRIL MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengurusan SKS Bersih

Pengurusan Surat Izin Penelitian Pengajuan Judul

Pengajuan Dosen Pembimbing Pengajuan Izin Penelitian Pengumpulan Data

Pengolahan dan analisis Data

Penyusunan dan Perbaikan Tugas Akhir Bimbingan Tugas Akhir

(13)

2. Laporan Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti membuat penelitian secara

sistematis untuk mempermudah pemahaman dari isi Tugas Akhir yang disajikan.

Pelaporan dibagi dalam empat bab. Pada bab pendahuluan diuraikan tentang latar

belakang masalah, perumasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penelitian. Pada bab II diuraikan tentang profil Rumah Sakit Umum

Dr. Pirngadi Medan yang mencakup sejarah singkat rumah sakit, struktur

organisasi dan personalia, uraian tugas (job description), jaringan usaha/kegiatan,

kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan. Selanjutnya pada bab III diuraikan

tentang topik penelitian yang terdiri dari sistem akuntansi aktiva tetap, pengertian

dan deskripsi aktiva tetap, factor-faktor penyusun sistem akuntansi aktiva tetap,

jenis-jenis aktiva tetap, dokumen dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi yang

terkait dalam sistem akuntansi aktiva tetap dan jaringan subsistem akuntansi

aktiva tetap. Bab terakhir adalah penutup. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan

dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya serta saran yang dianggap berguna,

terutama bagi direktur sebagai pucuk pimpinan rumah sakit dalam menyusun

(14)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

A. Sejarah Ringkas RSU Dr. PIRNGADI

Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan

adalah Rumah Sakit milik pemerintah sesuai dengan PERDA kota Medan Nomor

30 tahun 2002 dan SK Walikota Medan No. 55 Tahun 2002, Akreditasi DEP.

KES RI No. YM.00.03.3.5.1309 pada tanggal 14 february 2007. Rumah Sakit ini

berada di Jl. Prof. H.M Yamin S.H no. 47 medan. Rumah sakit ini di dirikan pada

tanggal 11 Agustus 1928 oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan nama

“GEMENTE ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh

seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky, yang

diangkat sebagai Direktur Dr. W. BAYS. Kemudian pada tahun 1942 dengan

masuknya Jepang ke Indonesia, Rumah sakit ini diambil alih oleh pemerintah

jepang dan berganti nama menjadi “SYURITSU BYUSONO INCE” Sebagai

Direktur dipercayakan kepada seorang putra Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi

Gonggo Putro”. Setelah Bangsa Indonesia mengatakan kemerdekaannya pada

tanggal 17 Agustus 1945, kemudian pada tahun 1947 Rumah Sakit ini diambil alih

oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur yakni Republik Indonesia

Sementara (RIS) dengan nama “RUMAH SAKIT KOTA MEDAN”

Dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada

tanggal 17 Agustus 1950 maka Negara Bagian RIS kemudian dihapuskan, Rumah

(15)

Jakarta, namanya diganti menjadi “RUMAH SAKIT UMUM PUSAT”. Pada

tahun 1971 Pemerintah Pusat menyerahkan Rumah Sakit ini ke Pemerintah

Propinsi Sumatera Utara dan berganti nama menjadi “RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT PROPINSI MEDAN”. Kemudian pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum

Pusat Propinsi Medan dibatalkan, dan namanya diganti menjadi “RUMAH

SAKIT Dr. PIRNGADI MEDAN”.

Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah yang dilaksanakan pada

Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 27 Desember 2001. Rumah Sakit Umum

Dr. Pirngadi Medan diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Propinsi

Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan dan berganti nama menjadi

“RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDAN”. Kemudian pada

tanggal 6 september 2002 Status kelembagaan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Pirngadi ditetapkan menjadi Badan dan berganti nama menjadi “BADAN

PELAYANAN KESEHATAN RSU Dr. PIRNGADI MEDAN”. Sebagai Direktur

dipercayakan kepada Dr. H. SJAHRIAL R. ANAS, MHA. Selanjutnya pada tahun

2004, Walikota Medan Drs. H. ABDILLAH, Ak. MBA mencanangkan

pengembangan Rumah Sakit Dr. Pirngadi menjadi 8 (delapan) lantai, yang

peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada tanggal 4 maret 2004. Setelah itu,

pada tahun 2005 dilaksanakan peresmian pemakaian Rumah Sakit Umum Dr.

Pirngadi dengan 8 (delapan) lantai.

Sampai saat ini masih berlangsung perbaikan pada gedung-gedung Rumah Sakit,

terutama pada gedung lama yang sudah mengalami banyak penyusutan dan

(16)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

pimpinan Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi, yakni Dr. Sjahrial R.

Anas, MHA digantikan oleh DR. Dr. Umar Zein, DTM&H, Sp.PD.KPTI.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja

sama yang terikat dalam hubungan formal pada suatu hierarki untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi adalah salah satu cara untuk mengetahui

organisasi serta bentuk organisasi yang dipergunakan dalam suatu perusahaan

yang bersangkutan. Dimana tanpa adanya struktur organisasi, perusahaan akan

sulit untuk mengetahui dan menentukan batasan wewenang serta tanggung jawab

masing-masing personil di dalamnya. Dengan kata lain Struktur organisasi

merupakan suatu gambaran skematis tentang pola interaksi dari hubungan

kerjasama orang-orang pada tiap bagian yang terdapat dalam suatu organisasi

perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara pembagian tugas dan fungsi-fungsi

dari pekerjaan yang akan dilakukan serta wewenang yang mengalir dari atasan

menuju bawahan dan sebaliknya.

Struktur Organisasi pada Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.

PIRNGADI adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan berasal dari

pimpinan tertinggi yang kemudian mengalir ke bawah secara keseluruhan.

Struktur organisasi perusahaan harus fleksibel, yakni dapat mengikuti

perkembangan perusahaan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh

perusahaan. Oleh sebab itu, struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan

(17)

akan dicapai. Proses pengorganisasian perusahaan jasa adalah pembentukan

struktur organisasi formal perusahaan untuk melaksanakan rencana yang telah

ditetapkan. Fungsi pengorganisasian adalah proses untuk membangun hubungan

diantara semua sumber daya yang ada sehingga memberi kemudahan dalam

mencapai tujuan perusahaan.

Pada halaman berikut ini akan di jelaskan struktur organisasi pada Badan

(18)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAGAN ORGANISASI

BADAN PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI KOTA MEDAN

KEPALA DAN REKAM MEDIK

DEWAN PENYANTUN

BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN

PENUNJANG MEDIS PROGRAM DAN LAPORAN

BIDANG MEDIK, RAWAT JALAN DAN

(19)

C. Uraian Tugas (Job Description)

Berdasarkan struktur organisasi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.

PIRNGADI yang telah di jelaskan diatas, berikut ini diuraikan tugas-tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian-bagian personil dalam RSU Dr. Pirngadi

Medan.

1. Dewan Penyantun

Dewan Penyantun adalah kelompok pengarah / penasehat dan penyantun dana

Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota Medan yang keanggotaannya terdiri dari

unsure Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Kota Medan. Dewan

Penyantun mengarahkan Kepala Badan dalam melaksanakan Misi Rumah Sakit

dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh kepala daerah.

Pengangkatan dan jumlah keanggotaan serta ketentuan-ketentuan lebih lanjut

tentang Dewan Penyantun ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Keputusan

Kepala Daerah.

2. Kepala Badan

a. Melaksanakan visi, misi dan tujuan Badan Pelayanan Kesehatan RSU

Dr. Pirngadi dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan

oleh Kepala Daerah,

b. Mengkoordinir semua kegiatan yang terjadi dalam rumah sakit,

c. Membuat dan mengambil keputusan di dalam rumah sakit,

d. Menentukan kebijaksanaan dan target yang akan dicapai rumah sakit,

e. Menyetujui permohonan surat-surat izin dan surat permohonan

(20)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Sekretariat

mempunya tugas melaksanakan sebagan tugas Badan Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit Umum dibidang ketatausahaan, perlengkapan, kepegawaian,

penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi, akuntansi keuangan dan

mobilisasi dana serta urusan umum lainnya.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya tersebut Sekretariat mempunyai fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja,

b. melakukan urusan ketatausahaan,

c. menyelesaikan urusan perlengkapan,

d. menangani urusan kepegawaian,

e. menangani urusan penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi,

akuntansi keuangan, dan mobilisasi dana,

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan

sesuai dengan bidangnya.

Sekretariat terbagi atas :

1) sub bagian tata usaha, mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan di bidang surat menyurat arsip, penggandaan,

perawatan dan penyimpanan dokumentasi serta urusan

(21)

2) sub bagian perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan di bidang perlengkapan dan pengadaan barang

kebutuhan rumah sakit,

3) sub bagian kepegawaian, mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengelolaan administrasi di bidang kepegawaian dan

kesejahteraan pegawai,

4) sub bagian penyusunan anggaran, perbendaharaan dan

verifikasi, mempunyai tugas meliputi penyusunan angggaran,

perbendaharaan dan verifikasi,

5) sub bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana,

mempunyai tugas yang meliputi akuntansi keuangan dan

mobilisasi dana.

4. Bidang Perencanaan dan Rekam Medik

Bidang Perencanaan dan Rekam Medik dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang

ini mempunyai tugas yang meliputi penyusunan program dan laporan rekam

medik serta pengelolaan data rekam medik, rawat jalan dan rawat inap. Untuk

melaksanakan tugas-tugas tersebut Bidang Perencanaan dan Rekam Medik

mempunyai beberapa fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja,

b. melakukan pengumpulan, pengolahan data dan perencanaan serta

(22)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

c. melakukan kegiatan rekam medik,

d. melakukan kegiatan pengelolaan data rawat jalan dan rawat inap,

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Perencanaan dan Rekam Medik dibagi atas :

1) sub bidang penyusunan program dan laporan, mempunyai tugas

mengumpulkan, mengelola data, dan menyusun program serta

laporan,

2) sub Bidang rekam medik, mempunyai tugas mengatur

pelaksanaan kegiatan pencatatan dokumen medik,

3) sub bidang pengelolaan data rekam medik, mempunyai tugas

mengawasi dan mengelola kegiatan rawat jalan dan rawat inap

pasien.

5. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas yang meliputi

rujukan pasien, ketenagaan, pemeliharaan mutu dan fasilitas pelayanan medis dan

kegiatan penunjang medis. Selain itu Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang

Medis juga mempunyai berbagai fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja,

b. melakukan rujukan pasien,

c. melakukan penyusunan kebutuhan tenaga medis,

(23)

e. melakukan kegiatan penunjang medis,

f. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh kepala badan

sesuai dengan bidangnya.

Bidang Pelayanan Dan Penunjang Medis terdiri atas :

1) sub bidang rujukan, yang mempunyai tugas melakukan

rujukan pasien,

2) sub sidang ketenagaan, pemeliharaan mutu dan fasilitas

elayanan medis, mempunyai tugas melakukan penyusunan

tenaga medis serta pemeliharaan mutu dan fasilitas dalam

pelayanan medis,

3) sub bidang penunjang medis, mempunyai tugas menyediakan

semua kebutuhan medis.

6. Bidang Keperawatan

Bidang Keperawatan mempunyai tugas melakukan bimbingan pelaksanaan usaha

asuhan, pelayanan keperawatan, etika dan mutu keperawatan serta pengembangan

sumber daya manusia keperawatan. Bidang Keperawatan berfungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja,

b. melakukan penyusunan standard asuhan,

c. melakukan pelayanan keperawatan,

d. melakukan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu

keperawatan,

(24)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Keperawatan terdiri dari :

1) sub bidang pelayanan keperawatan, mempunyai tugas

melakukan pelayanan keperawatan, yakni rawat inap dan rawat

jalan,

2) sub bidang pengendalian mutu keperawatan mempunyai tugas

melakukan pengendalian mutu pelayanan keperawatan,

3) sub bidang ketenagaan dan pengembangan SDM keperawatan,

mempunyai tugas melakukan penyusunan kebutuhan tenaga

keperawatan dan pengembangan sumber daya manusia

keperawatan.

7. Bidang Pendidikan dan Penelitian

Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai tugas melakukan kegiatan

pendidikan, pelatihan, penelitian dan perpustakaan. Bidang Pendidikan dan

Penelitian memiliki fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja,

b. melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan,

c. melakukan kegiatan penelitian,

d. melakukan kegiatan perpustakaan rumah sakit,

(25)

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai

dengan bidangnya.

Bidang Pendidikan dan Penelitian terdiri atas :

1) sub bidang pendidikan dan pelatihan, mempunyai tugas

melaksanakan pendidikan dan pelatihan,

2) sub bidang penelitian, mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan penelitian,

3) sub bidang perpustakaan, mempunyai tugas mengelola

perpustakaan rumah sakit.

8. Bidang Pemeliharaan

Bidang Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana medik,

sarana non medik, kebersihan, keamanan dan ketertiban. Bidang Pemeliharaan

juga mempunyai fungsi :

a. melakukan kegiatan pemeliharaan sarana medis,

b. melakukan kegiatan pemeliharaan sarana non medis,

c. melakukan kegiatan kebersihan, keamanan dan ketertiban rumah sakit.

Bidang Pemeliharaan terbagi atas :

1) sub bidang pemeliharaan sarana medis, mempunyai tugas

melakukan pemeliharaan sarana medis,

2) sub bidang pemeliharaan sarana non medis, mempunyai tugas

(26)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

3) sub bidang kebersihan, keamanan dan ketertiban , mempunyai

tugas melaksanakan dan menjaga kebersihan, ketertiban dan

keamanan rumah sakit.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan sesuai dengan

keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok

sesuai dengan keahliannya, setiap kelompok tersebut dipmpin oleh seorng tenaga

fungsional senior, jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan

Rumah Sakit.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan adalah merupakan Badan

Kelembagaan Pemerintah yang bergerak dalam Bidang Jasa Pelayanan Kesehatan

masyarakat. Kegiatan umum yang dilakukan Badan Pelayanan kesehatan RSU Dr.

Pirngadi Kota Medan yaitu Menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna yang

bermutu, terpadu dan berkesinambungan dengan mengindahkan kebutuhan

bio-sosial, spiritual dan hak penderita dengan dilandasi oleh nilai, norma dan moral

pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Badan ini mempunyai fungsi antara

(27)

1. menyelenggarakan pelayanan medis,

2. menyelenggarakan pelayanan non medis,

3. menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan,

4. menyelenggarakan pelayanan rujukan,

5. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,

6. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan,

7. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan juga

mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan

berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan

melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku.

E. Kinerja Usaha Terkini

Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dengan

Motto Aegroti Salus Lex Suprema (Kepentingan Penderita adalah hal Yang

Utama) mempunyai Tujuan sebagai berikut :

1. tujuan utama

a. terwujudnya peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan

paripurna kepada semua golongan masyarakat, terjangkau

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peraturan yang

(28)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. terciptanya peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

yang bersifat spesialistik dan sub spesialistik, bermutu,

professional dan etis.

2. tujuan khusus

a. tercapainya peningkatan peran Rumah Sakit sebagai tempat

berlindung upaya pelayanan kesehatan yang aman dan

nyaman, di tempat mana penderita memperoleh

kepercayaan dan harapan.

b. meningkatkan peran sumah sakit sebagai tempat

pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan

IPTEK di bidang kesehatan.

Selain itu, RSU Dr. PIRNGADI mempunyai kebijakan-kebijakan dalam

melaksanakan kegiatan rumah sakit.

1) kebijakan mengoptimalkan peranan dokter spesialis,

2) kebijakan mengoptimalkan peranan paramedic,

3) kebijakan memanfaatkan tarif yang lebih murah untuk meningkatkan

pelanggan,

4) kebijakan mengoptimalkan sebagai Rumah Sakit Swadana,

5) peningkatan mutu sarana pelayanan,

6) peningkatan keamanan dan kenyamanan,

7) peningkatan status akreditasi rumah sakit,

(29)

9) pengembangan kerjasama dan koordinasi secara internal dan eksternal.

Sedangkan upaya / kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit adalah.

a) mengadakan pengawasan langsung terhadap kegiatan rumah sakit, guna

meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan,

b) melaksanakan kegiatan seminar simposium, guna mengetahui informasi

terbaru tentang pola penyakit dan pola pelayanan,

c) mengadakan pertemuan berkala antar dokter spesialis dan juga

bagian-bagian lainnya,

d) mendata daftar kegiatan tiap-tiap unit kerja, menetapkan prioritas kegiatan

dan mengevaluasi kegiatan tiap tahun,

e) melaksanakan renovasi dan penambahan gedung yakni : pembangunan 30

ruang VIP (swadaya masyarakat), pembangunan 40 ruang kelas I dan

(30)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

F. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang lebih efektif dan efisien Badan

Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan membuat

beberapa rencana kegiatan, yaitu :

1. pembangunan gedung khusus kelas III dengan kapasitas 300 TT,

2. pembangunan ruang Radiotherapy,

3. pelayanan farmasi klinis rawat jalan khusus Askes-Kin,

4. penambahan ruang Haemodialisa dengan 25 TT,

5. pembentukan pusat jantung terpadu,

6. pembentukan pelayanan ambulance kedaruratan masyarakat,

7. melaksanakan pendidikan ilmu kedokteran berkala setiap bulan,

8. pengembangan pemulasaraan jenazah,

(31)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Deskripsi Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), Aktiva Tetap adalah aktiva yang

menjadi milik perusahaan yang dipergunakan secara terus-menerus dalam

kegiatan perusahaan yang dapat menghasilkan barang dan jasa perusahaan, baik

dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya yang

bukan untuk dijual. Aktiva tetap merupakan salah satu pos dalam laporan

keuangan khususnya neraca dan juga mempengaruhi laporan laba rugi melalui pos

biaya penyusutan.

Aktiva tetap pada RSU Dr. PIRNGADI Medan terdiri dari alat-alat medis, tanah,

bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan peralatan/inventaris yang digunakan

dalam proses operasi perusahaan yang tidak bertujuan untuk dijual dan

mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) lebih dari satu tahun.

B. Faktor-Faktor Penyusun Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Sistem akuntansi aktiva tetap yang disusun oleh RSU Dr. PIRNGADI Medan

diproses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang

sederhana sampai dengan komputer. Menurut Zaki Baridwan (1994) penyusunan

sistem akuntansi aktiva tetap untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan

(32)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. sistem akuntansi aktiva tetap yang disusun harus memenuhi prinsip cepat

yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang

diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan

kualitas yang sesuai,

2. sistem akuntansi aktiva tetap yang disusun harus memenuhi prinsip aman

yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga

keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta

milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern,

3. sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti

bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat ditekan

sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain dipertimbangkan cost dan

benefit dalam menghasilkan suatu informasi.

C. Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan peneliti, Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI Medan memiliki rincian aktiva tetap yang digolongkan berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini.

1. Tanah

Tanah merupakan harta yamg dimiliki dan digunakan selama kegiatan

perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan

biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor gudang dan

lainnya. Begitu juga pada RSU Pirngadi, tanah yang dimiliki dijadikan

(33)

gudang Rumah Sakit yang harga perolehannya. dibayarkan kepada si

penjual ditambah dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan proses

jual-beli tanah.

2. Gedung

Gedung merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan perkantoran dan penyimpanan aktiva.

3. Mesin

Mesin termasuk peralatan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan

perusahaan. Peralatan ini biasanya digunakan dengan beberapa tenaga dan

daya. Pada RSU Dr. Pirngadi Mesinnya terdiri dari :

a. Mesin Tik (Komputer),

b. Generating Set Mercedes,

c. Emergency Power Unit,

d. Alat Medis, sperti : Operating Lamp, Operating Table,

Cardiograph, Scanner, Respiration Unit, Digital Endoscopy

Surgery, Resusisator, Endoscope, dll.

4. Kendaraan

Kendaraan yang dipakai RSU Dr. Pirngadi berupa Mobil seperti Mobil

Ambulance yang berfungsi mengantar ataupun menjemput pasien dan

jenazah. Selain itu badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi juga

menggunakan mobil khusus sebagai alat angkutan untuk mengirim /

menerima barang-barang dan perlengkapan Rumah Sakit, atau juga sebagai

(34)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

tujuan perusahaan. Biaya yang dikeluarkan adalah pembelian dengan uang

tunai ditambah dengan biaya lain yang behubungan dengan pembelian

kendaraan tersebut.

5. Inventaris

Inventaris merupakan alat-alat yang digunakan pada Badan Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan yang berupa Inventaris

Kantor, seperti meja, kursi, lemari, arsip dan alat-alat lainnya. Inventaris

Laboratorium yang berupa alat-alat medis, Inventaris Gudang dan lain-lain.

D. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga

pokok aktiva tetap dan akumulasi penyusutan aktiva tetap pada RSU Dr. Pirngadi

Medan yaitu surat permintaan otorisasi investasi, bukti kas keluar, daftar

akumulasi penyusutan aktiva tetap dan bukti memorial. Menurut Mulyadi (2001)

dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap seperti disebutkan

di bawah ini.

1. Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authorization request atau

authorization for expenditure). Karena investasi aktiva tetap biasanya

meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana

dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aktiva tetap

dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran

investasi dalam aktiva tetap dimulai dengan diajukannya usulan investasi

(35)

2. Surat permintaan reparasi (authorization for repair). Dokumen ini berfungsi

sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.

3. Surat permintaan transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai

permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.

4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi

sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva

tetap.

5. Surat perintah kerja (work order). Dokumen ini memiliki 2 fungsi: sebagai

perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan

sebagai catatan yang di pakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva

tetap.

6. Surat order pembelian. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang

merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok. Untuk

pembelian aktiva tetap yang melibatkan jumlah investasi yang besar

umumnya pemilihan pemasok dilakukan melalui proses tender terbuka.

7. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan

setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi

aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

8. Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk

aktiva tetap yang dibeli.

9. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang

(36)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari

pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

10. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap. Daftar ini berisis jumlah biaya

penyusutan aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu.

Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan bukti memorial untuk

pencatatan biaya penyusutan yang dibebankan dalam periode akuntansi

tertentu.

11. Bukti memorial. Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan transaksi penyusutan aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang

telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan

pengeluaran modal.

E. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan

akumulasi penyusutan aktiva tetap pada RSU Dr. PIRNGADI Medan seperti

disebutkan di bawah ini.

1. Fungsi pemakai. Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi pemakai

bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap dan mengajukan

surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva

tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui

oleh rapat umum pemegang saham. Unit organisasi pemakai aktiva tetap

(37)

2. Fungsi riset dan pengembangan. Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan

usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu

fungsi. Di samping itu, fungsi ini betanggung jawab melakukan studi

kelayakan setiap usulan investasi dari berbagai fungsi lain dalam perusahaan.

3. Deputi Manajer yang bersangkutan. Pejabat ini berfungsi memberikan

persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi

yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya.

4. General Manajer. Pejabat ini yang memberikan otorisasi terhadap semua

mutasi aktiva tetap. Otorisasi ini dicantumkan dalam formulir surat

permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi.

5. Fungsi pembelian. Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan

menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.

6. Fungsi penerimaan. Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan

terhadap aktiva tetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap

aktiva tetap tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang.

7. Fungsi aktiva tetap. Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva

tetap perusahaan. Fungsi ini memiliki wewenang dalam penempatan,

pemindahan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap.

8. Fungsi akuntansi. Fungsi ini bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen

sumber (bukti kas keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva

tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Di samping itu, fungsi

akuntansi bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan

(38)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

F. Jaringan Subsistem Akuntansi Aktiva Tetap

Jaringan sub sistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap pada RSU Dr.

PIRNGADI adalah

1. Sistem Perolehan Aktiva Tetap

Ketentuan penilaian aktiva tetap pada saat perolehan yang sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan No. 22 bahwa aktiva tetap dinilai dengan biaya

perolehan, apabila penilaian aktiva tetap dengan menggunakan biaya perolehan

tidak memungkinkan maka nilai aktiv tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat

perolehan. Dalam perolehan aktiva tetap, Badan Pelayanan Rumah Sakit Umum

Dr. Pirngadi memperoleh aktiva tetapnya dengan cara Pembelian Tunai.

Pencatatan atas harga perolehan aktiva tetap Rumah Sakit melakukan berdasarkan

harga faktur dan dengan memperhitungkan biaya-biaya yang timbul dalam proses

perolehan aktiva tetap tersebut hingga dapat dioperasikan. Biaya-biaya tersebut

meliputi biaya ongkos angkut, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Jurnal

pembelian tunai aktiva tetap yaitu :

aktiva tetap xxx

bukti kas keluar yang akan dibayar xxx

2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 17 disebutkan Metode

Penyusutan yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari periode ke periode

kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan

metode. Dalam satu periode akuntansi dimana metode penyusutan berubah,

(39)

Metode Penyusutan pada Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Dr. Pirngadi

Medan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method), metode ini

melakukan penyusutan terhadap seluruh aktiva tetapnya. Perusahaan

mengalokasikan harga perolehan dari masing-masing aktiva tetap pada setiap

akhir periode sebagai beban penyusutan. Untuk aktiva tetap yang dipakai pada

tahun berjalan, maka pada akhir tahun beban penyusutannya dihitung satu tahun

penuh tanpa memperhatikan bulan keberapa aktiva tetap tersebut diperoleh.

Sedangkan apabila aktiva tetap tersebut disingkirkan atau dibuang pada tahun

berjalan, maka akhir tahun tidak lagi dilakukan penyusutan.

Beberapa alasan yang menyebabkan Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Umum Dr. Pirngadi menggua nakan metode ini, antara lain :

a. biaya reparasi dan biaya pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya

sama,

b. manfaat ekonomis dari suatu aktiva tetap perusahaan akan

menurun secara proporsional setiap periode,

c. penggunaan aktiva tetap tiap-tiap tahun relative tetap.

Pencatatan biaya penyusutan yang dilakukan oleh pihak manajemen Badan

Pelayanan Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI adalah sebagai berikut :

Biaya Penyusutan xxx

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap xxx

(40)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dimana :

D= Beban Penyusutan ( Depreciation )

C= Harga Perolehan

S= Salvage Value ( Nilai Residu )

N= Masa manfaat aktiva ( umur, yang dinyatakan dalam tahun )

3. Sistem Pengeluaran Modal Atas Pemakaian Aktiva Tetap

Selama penggunaan aktiva tetap dalam perusahaan tentu akan mengalami

perbaikan atau penambahan agar aktiva tetap tersebut teap dapat digunakan

dengan baik. Oleh karena itu perusahaan tidak dapat menghindarka diri dari

pengeluaran-pengeluaran biaya untuk perbaikan dan pertambahan aktiva tetap

tersebut. Pengeluaran-pengeluaaran itu harus dianalisis karena akan

mempengaruhi Harga Pokok (cost) yang kemudian mempengaruhi Biaya

Penyusutan.

Pengeluaran-pengeluaran biaya yang dilakuakan untuk Aktiva Tetap setelah

perolehan aktiva tetap tersebut Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI

membedakannya atas :

a. Revenue Expenditure (Pengeluaran Biaya) yaitu pengeluaran yang

apabila:

1. Bersifat umum,

2. Memerlukan dana relatif kecil.

(41)

a) biaya pemeliharaan gedung, seperti biaya pengecatan

gedung,

b) biaya pemeliharaan angkutan, seperti biaya penggantian oli,

c) biaya pemeliharaan inventaris, computer dan mesin-mesin,

seperti servis secara berkala.

b. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal) yakni pengeluaran biaya atas

aktiva tetap yang besifat :

1. Pengeluaran tidak rutin,

2. Memerlukan dana yang relatif besar.

Misalnya : Perluasan Bangunan atau Lahan.

Pengeluaran-pengeluaran Biaya yang dikeluarkan oleh RSU Dr. PIRNGADI atas

pemakaian aktiva tetap adalah biasanya untuk :

1) Maintenance (Biaya Pemeliharaan), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi baik. Biaya ini sifatnya biasa

dan berulang-ulang serta tidak menambah umur aktiva.

2) Repairs (Biaya Perbaikan), yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva

dari kerusakan sehingga menjadi baik dan dapat dipergunakan kembali.

3) Additional (Biaya Penambahan), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

menambah aktiva-aktiva lain yang lebih baru sehingga menambah mutu

dan aktiva yang lebih baik.

4) Rearrangement (Biaya Perombakan), yaitu pengeluaran biaya untuk

perombkan mesin dan peralatan kemudian dipasng kembali, sehingga

(42)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

5) Replacement (Biaya Penggantian), yaitu Biaya yang dikeluarkan untuk

menggantikan bagian-bagian dari aktiva tetap yang rusak agar aktiva

tersebut berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

RSU Dr. PRNGADI mencatat pengeluaran tersebut dalam jurnal sebagai berikut :

Biaya Reparasi dan Penambahan Aktiva Rp. xxx

Kas Rp. Xxx

4. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap

Pada dasarnya tujuan sistem pengawasan intern terhadap aktiva tetap bagi

suatu perusahaan adalah untuk mengamankan harta benda perusahaan,

mendapatkan data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya serta mendorong

tingkat kepatuhan terhadap kebijaksanaan pimpinan.

Dalam melakukan Pengawasan Intern terhadap Aktiva Tetap, Badan Pelayanan

Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI melakukan pengawasan yang mencakup:

a. pengawasan administratif

Pengawasan ini dibedakan dengan dua sasaran yaitu :

1. menyangkut dan berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur

penyelenggara investasi

2. menyangkut dan berhubungan dengan masalah teknis atau materi

inventarisasi, buku induk dan buku lainnya.

b. pengawasan fisik

Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan/keadaan fisik atas aktiva

(43)

hal ini pengawasan dilakukan dengan mengawasi jumlah/kuantitas dan

kualitas aktiva tetap yang sebenarnya.

c. pengawasan penggunaan

Dalam pengawasan ini yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah suatu

barang atau inventaris benar digunakan dengan memperhatikan aspek efisiensi

penggunaan. Pengawasan penggunaan sangat penting karena akan menentukan

nilai ekonomis aktiva tetap, seperti keamanan, keutuhan, keawetan dan

pendayagunaan barang-barang yang ada. Selain itu, RSU Dr. PIRNGADI juga

melakukan pengawasan intern terhadap aktiva tetapnya dengan mengasuransikan

setiap jenis aktiva tetapnya. Seperti gedung dan peralatan gedung serta inventaris

kantor lainnya diasuransikan dalam asuransi kebakaran (sesuai Polis Standar

Kebakaran Indonesia), asuransi Kebongkaran dan bila perlu sesuai dengan situasi

dan kondisi setempat.

5. Sistem Pemberhentian Aktiva Tetap

Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan nomor 76 disebutkan, suatu aktiva

tetap di eleminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aktiva secara permanent

dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomis pada masa yang akan

datang. Dalam melakukan Pencatatan aktiva tetap perusahaan yang telah habis

masa manfaatnya Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan melakukan cara :

a. dibuang

Dalam hal ini perkiraan dari aktiva tetap dan akumulasi penyusutan harus

(44)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

perolehannya dan mendebet perkiraan akumulasi penyusutannyasampai

saat penyingkiran.

b. dinonaktifkan

Aktiva Tetap yang tidak dipakai lagi dalam operasi Rumah Sakit dicatat

atau digolongkan sebagai aktiva lainnya.

6. Sistem Penyajian Aktiva Tetap di Neraca

Sistem penyajian aktiva tetap di Neraca pada RSU Dr. PIRNGADI Medan

disusun dengan ketentuan sebagai berikut:

aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap

tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi apabila manfaat

ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut

harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomis

yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai

kerugian. Nilai buku aktiva tetap yang tidak dapat digunakan lagi harus

dihapuskan sebagai kerugian. Jika terdapat aktiva tetap yang tidak digunakan lagi

dalam jumlah yang material, aktiva ini harus disajikan sebagai aktiva lain-lain

berdasarkan nilai realisasinya, setiap jenis aktiva tetap, seperti: tanah/hak atas

tanah, bangunan dan lain sebagainya, harus dinyatakan dalam neraca secara

terpisah atau dirinci pada catatan atas laporan keuangan. Bangunan yang masih

dalam penyelesaian, jika jumlahnya material dapat dinyatakan sebagai bagian dari

kelompok aktiva lain-lain, terpisah dari kelompok aktiva tetap atau sebagai bagian

(45)

keuangan. Akumulasi penyusutan aktiva tetap harus dinyatakan sebagai

pengurang atas masing-masing jenis aktiva tetap yang bersangkutan, dasar

penilaian, metode penyusutan dan ikatan/penggunaan aktiva tetap sebagai jaminan

harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

7. Sistem Penarikan Aktiva Tetap (retirement)

Penarikan aktiva tetap (retirement) dimaksudkan sebagai upaya

menghapuskan aktiva tetap dari buku perusahaan. Penarikan aktiva bisa timbul

akibat penjualan, perombakan, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi maka keadaan

yang perlu di jurnal adalah dengan mengoreksi buku jurnal biaya penyusutan dari

awal tahun buku berjalan sampai dengan tanggal terjadinya transaksi penarikan

dengan jurnal sebagai berikut:

biaya penyusutan xxx

akumulasi penyusutan xxx

Eliminasi dalam mencatat transaksi penarikan harus menghapus semua perkiraan

yang berhubungan dengan aktiva tetap yang ditarik melalui jurnal sebagai berikut

di debet:

a. aktiva tetap yang diterima dari transaksi penarikan misalnya mesin,

b. perkiraan akumulasi penyusutan,

c. perkiraan rugi akibat penarikan, jika nilai buku aktiva tetap yang ditarik

lebih besar dari nilai aktiva yang diterima. Perkiraan laba/rugi dicatat

sebagai pendapatan/biaya lain-lain (other income/expense) dalam laporan

(46)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

di kredit:

a. perkiraan aktiva tetap yang ditarik sebesar nilai costnya atau nilai

perolehan yang terakhir,

b. perkiraan laba dari pertukaran dicatat apabila jumlah nilai aktiva tetap

yang diterima lebih besar dari nilai buku aktiva yang ditarik.

8. Sistem revaluasi aktiva tetap

Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva

tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti

memorial. Penilaian kembali (revaluation) aktiva tetap pada umumnya tidak

diperkenankan karena Prinsip Akuntansi Indonesia menganut penilaian aktiva

berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan

ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Dalam melaksanakan

penilaian dipakai beberapa cara sebagai berikut:

a. pendekatan data pasar (market data approach), yaitu suatu metode

penilaian di mana perkiraan nilai pasar berdasarkan atas nilai yang terjadi

pada saat transaksi yang sejenis,

b. pendekatan biaya (cost approach), yaitu suatu metode penilaian di mana

nilai aktiva diperoleh dari biaya reproduksi baru dikurangi penyusutan,

c. pendekatan pendapatan (income approach), yaitu suatu metode penilaian

di mana keuntungan bersih dianalisis guna mendapatkan besarnya jumlah

(47)

Pertanyaan Mengenai Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada RSU Dr. PIRNGADI Medan

Nama Responden : Agus Marzuki, SE

Bagian : Kepala Bagian Keuangan

Perusahaan : RSU Dr. PINGADI Medan

Bacalah tiap pertanyaan di bawah ini, kemudian berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai berikut ini.

Pertanyaan

Pilihan Jawaban

STS KS R S SS

1. Adapun dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Surat permintaan otorisasi investasi. b. Surat permintaan reparasi.

c. Surat permintaan transfer aktiva tetap.

d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap.

e. Surat perintah kerja (work order). f. Surat order pembelian.

g. Laporan penerimaan barang. h. Faktur dari pemasok.

i. Bukti kas keluar.

j. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap. k. Bukt i memorial.

2. Surat permintaan otorisasi investasi diisi oleh fungsi yang mengusulkan perolehan aktiva tetap dan di otorisasi oleh Direktur Utama.

3. Laporan penerimaan barang diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

4. Bukti kas keluar di buat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang,, dan faktur dari pemasok diterima.

5. Bukti memorial digunakan sebagai dokumen untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai di bangun, pemberhentian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

6. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Fungsi pemakai.

b. Fungsi riset dan pengembangan.

(48)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

c. Direktur yang bersangkutan. d. Direktur Utama.

e. Fungsi pembelian. f. Fungsi penerimaan. g. Fungsi aktiva tetap. h. Fungsi akuntansi.

7. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap.

8. Direktur Utama memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.

9. Fungsi pembelian bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.

10. Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Sistem pembelian aktiva tetap.

b. Sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri.

c. Sistem perolehan aktiva tetap secara pertukaran.

d. Sistem pengeluaran modal.

e. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap. f. Sistem transfer aktiva tetap.

g. Sistem pencatatan penyusutan (depreciation) aktiva tetap.

h. Sistem penyajian aktiva tetap di Neraca. i. Sistem penarikan aktiva tetap (retirement). j. Sistem revaluasi aktiva tetap.

11. Sistem pembelian aktiva tetap di rancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian.

12. Sistem pengeluaran modal dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal.

13. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyediakan informasi akuntansi secara cepat.

14. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyediakan informasi akuntansi secara aman.

15. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem akuntansi dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan informasi akuntansi yang murah.

(49)

Total Skor Terendah = 15 Total Skor Tertinggi = 75

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju KS = Kurang Setuju R = Ragu-Ragu S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Kriteria Penilaian:

15 - 26 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 27 - 38 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 39 - 50 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 51 - 62 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

63 - 75 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 7 x 5 = 35

Total Skor = 61

Hasil Perhitungan:

Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 1 = 1 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 2 = 2 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 3 = 3 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 5 x 4 = 20

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden

perusahaan mengenai sistem akuntansi aktiva tetap pada RSU Dr. PIRNGADI

Medan maka diperoleh skor 61 dari 15 item pertanyaan yang berarti masuk dalam

kriteria penilaian memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Hal ini berarti

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada RSU Dr. PIRNGADI Medan telah

(50)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

43

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab

sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan mengajukan

saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada RSU Dr.

PIRNGADI di masa yang akan datang.

A. KESIMPULAN

Sesuai dengan data dan hasil riset (survey) yang dilakukan pada Rumah Sakit

Umum Dr.PIRNGADI Medan, maka peneliti membuat kesimpulan mengenai

beberapa hal berikut ini.

1. Sistem akuntansi aktiva tetap pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi

Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.

2. Sistem pencatatan penyusutan (depreciation) aktiva tetap pada Rumah

Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menggunakan metode penyusutan garis

lurus (straight line method), hal ini sudah tepat, dilihat dari hubungan

antara penurunan nilai aktiva tetap dengan penggunaan dan waktu. Selain

itu aktiva tetap tersebut baik dipergunakan maupun tidak dipergunakan

tetap disusutkan selama umur ekonomisnya.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap pada

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan meliputi surat permintaan

otorisasi investasi, bukti kas keluar, daftar akumulasi penyusutan aktiva

(51)

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, penulis akan mencoba mengajukan beberapa saran sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki penulis kepada pihak manajemen Badan

Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan.

1. Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan sebaiknya harus dapat

mengendalikan sistem akuntansi aktiva tetap yang telah berjalan selama ini

untuk menghindari terjadinya tindakan-tindakan yang dapat

mengakibatkan kerusakan secara sementara maupun permanen serta

penyalahgunaan dalam hal penggunaan dana untuk pengadaan aktiva tetap.

2. Sistem pencatatan penyusutan (depreciation) aktiva tetap yang diterapkan

oleh rumah sakit pada aktiva tetap yang dimiliki sudah tepat. Namun

dengan pertimbangan perubahan yang kerap terjadi pada biaya reparasi

dan pemeliharaan sejumlah aktiva tetap seperti mesin dan kendaraan,

peneliti menyarankan agar perusahaan menggunakan metode penyusutan

service hours method pada aktiva tetap yang didasarkan pada penggunaan

jam kerja aktiva tetap tersebut yang dipakai dalam berproduksi.

3. Diharapkan agar Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi harus selalu memeriksa

dokumen-dokumen yang terkait dalam transaksi pengadaan aktiva tetap

karena hal ini menyangkut jumlah yang besar, sehingga perlu diawasi

setiap surat permintaan otorisasi investasi dan bukti kas keluar aktiva

(52)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 1994, Sistem Akuntansi, Edisi Kelima, Cetakan Kelima, Penerbit Badan Percetakan Fakultas Ekonomi (BPFE) : Yogyakarta.

Bastian, Indra, 2008, Akuntansi Kesehatan, Edisi 1, Penerbit Erlangga : Jakarta.

Bastian, Indra, 2006, Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2004, Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Penerbit PT Raja Grafindo : Jakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant, and Terry D. Warfield, 2001, Intermediate

Accounting, 10th edition, Jilid 2, Terjemahan oleh Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 24, 2005, Standar

Akuntansi Pemerintahan, Edisi 1, Penerbit Fokusmedia : Bandung.

(53)

BADAN PELAYANAN KESEHATAN

RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

Rekapitulasi Penyusutan Aktiva Tetap Per 31 Desember 2007

NO J E N I S UNIT TOTAL HARGA

1. Bangunan Gedung 2. Bangunan Gedung Air 3. Instalasi Air

4. Instalasi Listrik

Rp. 88.492.708.615,00 Rp. 82.553.860.000,00

Rp. 200.000,00

Rp. 828.300.000,00

Rp. 3.978.148.615,00

Rp. 2.209.414.445,00 Rp. 2.063.826.500,00

Rp. 3.330.000,00

Rp. 73.132.000,00

Rp. 159.125.945,00

Rp. 4.598

Rp. 1.683.990.000,00

Rp. 1.587.100.000,00

Rp. 96.890.000,00

Rp. 336.798.000,00

Rp. 317.420.000,00

Rp. 19.378.000,00

Rp. 673.

4. Instalasi Haemodialysis 5. Bid. Pemeliharaan Sarana Non Medis/Boiler, Genset, Pompa Air, Gas

Rp. 7.308135.000,00

Rp. 2.842.000.000,00

Rp. 10.105.000,00

Rp. 14.800.000,00

Rp. 2.400.000,00

Rp. 850.200.000,00

Rp. 120.000,00

Rp. 2.918.675.000,00

Rp. 669.835.000,00

Rp. 663.830.000,00

Rp. 284.200.000,00

Rp. 1.010.500,00

Rp. 1.480.000,00

Rp. 240.000,00

Rp. 85.020.000,00

Rp. 12.000,00

Rp. 291.867.500,00

Rp. 1.394

Rp. 187.804.554.635,50

Rp. 65.270.675,00

Rp. 1.650.000,00

Rp. 89.415.500,00

Rp. 5.601.867.700,00

Rp. 58.466.000,00

Rp. 356.199.600,00

Rp. 69.684.600,00

Rp. 1.600.000,00

Rp. 541.730.400,00

Rp. 441.500.000,00

Rp. 14.632.609.760,00

Rp. 226.362.300,00

Rp. 117.588.300,00

Rp. 204.378.600,00

Rp. 646.906.550,00

Rp. 239.801.000,00

Rp. 324.399.000,00

Rp. 6.876.359.990,00

Rp. 55.440.400,00

Rp. 256.684.200,00

Rp. 12.072.508.636,00

Rp. 6.527.066,00

Rp. 165.000,00

Rp. 8.947.550,00

Rp. 560.186.770,00

Rp. 5.846.600,00

Rp. 35.619.960,00

Rp. 6.968.460,00

Rp. 160.000,00

Rp. 54.173.040,00

Rp. 44.150.000,00

Rp. 14.63.260.976,00

Rp. 22.636.230,00

Rp. 11.758.830,00

Rp. 20.437.860,00

Rp. 64.690.655,00

Rp. 23.980.100,00

Rp. 32.439.900,00

Rp. 6.87.635.999,00

Rp. 5.544.040,00

Rp. 25.668.420,00

(54)

Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009

- Hysterectomy

16. Kebidanan/Kandungan 17. PHI/USG

Rp. 101.249.700,00

Rp. 1.394.850.050,00

Rp. 392.944.445,00

Rp. 119.284.000,00

Rp. 183.878.225,00

Rp. 117.652.500,00

Rp. 4.389.435.000,00

Rp. 158.979.150,00

Rp. 97.329.000,00

Rp. 3.496.500,00

Rp. 160.762.000,00

Rp. 163.156.000,00

Rp. 78.149.000,00

Rp. 72.443.000,00

Rp. 2.079.862.000,00

Rp. 142.209.000,00

Rp. 2.077.183.000,00

Rp. 7.571.546.225,00

Rp. 6.158.255,00

Rp. 158.929.250,00

Rp. 46.312.430,00

Rp. 82.367.900,00

Rp. 141.288.000,00

Rp. 214.620.150,00

Rp. 204.762.000,00

Rp. 2.981.825,00

Rp. 19.187.725,00

Rp. 32.302.265,00

Rp. 11.766.000,00

Rp. 116.709.325,00

Rp. 151.124.925,00

Rp. 44.239.312,00

Rp. 72.069.800,00

Rp. 2.110.105.000,00

Rp. 6.572.100.000,00

Rp. 269.212.900,00

Rp. 3.689.314.900,00

Rp. 1.286.579.000,00

Rp. 331.400.376,00

Rp. 76.523.350,00

Rp. 68.550.000,00

Rp. 51.403.000,00

Rp. 3.106.874.917,00

Rp. 33.478.388.100,00

Rp. 4.936.931.250,00

Rp. 10.737.500,00

Rp. 31.680.000,00

Rp. 539.835.000,00

Rp. 51.000.000,00

Rp. 10.124.970,00

Rp. 139.485.005,00

Rp. 39.294.444,00

Rp. 11.928.400,00

Rp. 18.387.822,00

Rp. 11.765.250,00

Rp. 438.943.500,00

Rp. 15.897.915,00

Rp. 9.732.900,00

Rp. 349.650,00

Rp. 16.076.200,00

Rp. 10.315.600,00

Rp. 2.814.900,00

Rp. 7.214.373,00

Rp. 207.986.200,00

Rp. 14.220.900,00

Rp. 207.718.300,00

Rp. 757.154.622,00

Rp. 615.825,00

Rp. 15.892.925,00

Rp. 4.631.243,00

Rp. 8.236.790,00

Rp. 14.128.800,00

Rp. 21.462.015,00

Rp. 20.476.200,00

Rp. 298.182,00

Rp. 1.918.772,00

Rp. 3.230.226,00

Rp. 1.176.600,00

Rp. 11.670.932,00

Rp. 15.112.492,00

Rp. 4.423.931,00

Rp. 7.206.980,00

Rp. 211.010.500,00

Rp. 657.210.000,00

Rp. 26.921.290,00

Rp. 368.931.490,00

Rp. 118.657.900,00

Rp. 33.140.037,00

Rp. 7.652.335,00

Rp. 6.855.000,00

Rp. 5.140.300,00

Rp. 310.687.491,00

Rp. 3.347.838.810,00

Rp. 493.693.125,00

Rp. 1.073.750,00

Rp. 3.168.000,00

Rp. 53.983.500,00

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Wajib Pajak telah kawin, penghasilan dimaksud adalah penghasilan dari seluruh anggota keluarga Wajib Pajak, namun tidak termasuk penghasilan isteri yang

Endometrial prostaglandin synthesis inhibitory activity expressed as arbitrary inhibitory units in microsomal and cytosolic fractions of equine endometrium from day 16 pregnant

Immunosterilization involves the ability to use pZP glycoproteins to produce an immune response that leads to the animals sterilization by destroying oocyte r granulosa cell

arah yang benar untuk mencapai tujuan organisasi Manajer mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumberdaya untuk mencapai tujuan/sasaran organisas Manajer mengatur

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PERANCIS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungi dan tanaman Rhizophora mucronata tidak memberikan pengaruh yang nyata sehingga tidak terdapat jenis fungi yang mempunyai potensi

Indro Budianto : Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penentuan

[r]