SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI MEDAN
O l e h :
MAULIDA SINAMO 062102113
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan ridho Nya, peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
tepat dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas Akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas
Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang
berjudul “SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA RSU Dr. PIRNGADI
MEDAN”.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, peneliti sangat banyak mendapatkan dukunagn
dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu pada
kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat.
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
sekaligus dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas
3. Bapak Agus Marzuki, SE. selaku kepala bagian akuntansi keuangan dan
mobilisasi dana Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan yang telah
memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu
untuk memberikan penjelasan terhadap data yang dibutuhkan.
4. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta Artinius Sinamo dan ibunda
Halimah Boang Manalu, atas kasih sayang, perhatian, serta dukungannya yang
telah membuat peneliti termotivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan Tugas Akhir yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Peneliti menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini
dimasa yang akan datang. akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih, semoga
tulisan ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas
pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Ekonomi pada khususnya.
Medan, Juni 2009
Peneliti
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. ... Latar Belakang Masalah ... 1
B. ... Permasa lahan ... 3
C. ... Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. ... Sistemat ika Penelitian ... 5
1. Jadwal Penelitian. ... 5
2. Laporan penelitian ... 6
BAB II : PROFIL RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI MEDAN 7 A. Sejarah Ringkas RSU Dr. PIRNGADI ... 7
B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 9
C. Uraian Tugas (Job Description) ... 12
D. Jaringan Usaha/ Kegiatan ... 19
E. Kinerja Usaha Terkini... 20
BAB III : TOPIK PENELITIAN ... 24
A. Pengertian dan Deskripsi Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 24
B. Faktor-faktor Penyusun Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 24
C. Jenis-jenis Aktiva Tetap... ... 25
D. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 27
E. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap... 29
F. Jaringan Subsistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 31
1. Sistem Perolehan Aktiva Tetap ... 31
2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap ... 31
3. Sistem Pengeluaran Modal atas Pemkaian Aktiva Tetap.... 33
4. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap ... 35
5. Sistem Pembehentian Aktiva Tetap ... 36
6. Sistem Penyajian Aktiva Tetap di Neraca ... 37
7. Sistem Penarikan Aktiva Tetap (retirement) ... 38
8. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap ... 39
BAB IV : PENUTUP ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan yang dibebankan kepadanya. Disamping mencari laba, tujuan
lain perusahaan mencakup pertumbuhan terus-menerus (growth), kelangsungan
hidup (survival), Image perusahaan / nama baik. Agar tujuan tersebut tercapai
perusahaan harus menguasai proses produksi, yakni proses untuk menghasilkan
penerimaan kas melalui penjualan produksi tersebut yang menjadi salah satu
sumber dana utama dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Untuk menghasilkan
produk ini, maka peranan aktiva sangat besar, misalnya lahan sebagai tempat
produksi bagi usaha pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan.
Bangunan tempat pabrik, kantor, rumah sakin dan instansi lainnya. Mesin dan
peralatan sebagai alat berproduksi. Kendaraan sebagai alat pengangkut produk
dan hasil lainnya. Inventaris berupa inventaris kantor, perabot, meja, kursi, lemari
dan alat-alat lain yang mendukung kegiatan perusahaan.
Sistem adalah kumpulan dari berbagai unit yang saling brinteraksi
membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Aktiva Tetap
sendiri menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002) adalah aktiva berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau telah dibangun lebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perushaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dan
besar dalam perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, dari segi jumlah dana
yang di investasikan, dari segi pengolahannya yang melibatkan banyak orang dan
segi pembuatannya yang relatif menggunakan jangka panjang, serta segi
pengawasannya. Aktiva Tetap digunakan untuk pelaksanaan operasi perusahaan
dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dan dalam kegiatan normal
perusahaan yang pada umumnya lebih dari satu tahun. Penetapan umur manfaat
suatu aktiva tetap merupakan kebijaksanaan pimpinan perusahaan dan menjadi
subjek pada manajemen, dengan mempertimbangkan kualitas dan cara
pemakaiannya, demikian juga penetapan penyusutan (depresiasi).
Perolehan aktiva tetap dapat ditempuh dengan berbagai cara, misalnya
dengan membeli secara tunai, secara kredit melalui pertukaran ataupun dengan
cara-cara lainnya. Tetapi yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana
menilai aktiva tetap baik pada saat perolehan maupun stelah dioperasikan di
dalam perusahaan sehingga penyajiannya dalam laporan keuangan akan dapat
memberikan informasi yang cukup memadai bagi pemakai laporan keuangan.
Demikian juga halnya dengan aktiva tetap dalam operasi perusahaan yang selalu
mengeluarkan biaya-biaya, selanjutnya biaya-biaya tersebut harus diperhitungkan
apakah memenuhi syarat untuk dikapitalisasikan atau dibebankan sebagai biaya,
hal itu tergantung pada masa manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Dari segi akuntansi, ditegaskan bahwa selama masa penggunaan aktiva
tetap dilakukan penyusutan untuk mengalokasikan harga perolehan secara
sistematis dan rasional. Selain itu aktiva tetap juga memerlukan biaya
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
Pengeluaran-pengeluaran seperti itu harus diperhatikan dan dipertimbangkan
untuk dibebankan sebagai biaya dan dikapitalisir pada harga perolehan. Aktiva
tetap merupakan sebagian dari harta yang menentukan nilai pada laporan neraca
dimana neraca berguna sebagai informasi keuangan bagi pihak intern dan pihak
ekstern.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, maka Rumah Sakit
Umum Dr.PIRNGADI Medan juga memiliki berbagai macam aktiva tetap seperti
gedung, kendaraan, computer, tempat tidur pasien, kereta dorong pasien, kursi
roda dan peralatan lainnya. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada Rumah Sakit ini
sudah berjalan dengn baik, namun manajemen rumah sakit mengharapkan yang
lebih baik lagi, baik dari segi perolehan, penyusutan dan pengawasannya. Rumah
Sakit ini tidak dapat beroperasi tanpa aktiva tetap tersebut, karena aktiva tetap
memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, maka diperlukan
penanganan yang cermat serta pengawasan terhadap aktiva tetap tersebut.
Berdasarkan pertimbangan diatas, dalam penyusunan tugas akhir ini Penulis
mengambil judul “SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP Pada RSU Dr.
PIRNGADI Medan” selain itu penulis ingin mengetahui lebih mendetail baik
secara teoritis maupun praktek mengenai aktiva tetap perusahaan tesebut.
B. PERMASALAHAN
Sebagian perusahaan seringkali mengabaikan pengelolaan aktiva tetap,
padahal aktiva tetap mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai
sistem akuntansi aktiva tetap yakni “apakah sistem akuntansi aktiva tetap pada
RSU Dr. PIRNGADI Medan telah sesuai dengan prinsip cepat, aman dan murah.”
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi aktiva tetap
pada RSU Dr. PIRNGADI Medan telah berjalan sesuai dengan prinsip cepat,
aman dan murah.
Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi peneliti, perusahaan tetapi juga
bermanfaat bagi peneliti lain.
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan jika suatu saat peneliti dimintai pendapat
mengenai sistem akuntansi aktiva tetap bagi RSU Dr. PIRNGADI
Medan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki sistem akuntansi
aktiva tetap pada perusahaan yang sudah berjalan selama ini.
3. Bagi Peneliti lain
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
D. SISTEMATIKA PENELITIAN
Sistematika penelitian terdiri dari judul penelitian dan laporan penelitian.
1. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan. kegiatan dimulai dari persiapan
pelaksanaan survei, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahaan data, pelaporan
bimbingan untuk penulisan tugas akhir. jadwal kegiatan untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di tabel jadwal kegiatan berikut ini.
KEGIATAN
MARET APRIL MEI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengurusan SKS Bersih
Pengurusan Surat Izin Penelitian Pengajuan Judul
Pengajuan Dosen Pembimbing Pengajuan Izin Penelitian Pengumpulan Data
Pengolahan dan analisis Data
Penyusunan dan Perbaikan Tugas Akhir Bimbingan Tugas Akhir
2. Laporan Penelitian
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti membuat penelitian secara
sistematis untuk mempermudah pemahaman dari isi Tugas Akhir yang disajikan.
Pelaporan dibagi dalam empat bab. Pada bab pendahuluan diuraikan tentang latar
belakang masalah, perumasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penelitian. Pada bab II diuraikan tentang profil Rumah Sakit Umum
Dr. Pirngadi Medan yang mencakup sejarah singkat rumah sakit, struktur
organisasi dan personalia, uraian tugas (job description), jaringan usaha/kegiatan,
kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan. Selanjutnya pada bab III diuraikan
tentang topik penelitian yang terdiri dari sistem akuntansi aktiva tetap, pengertian
dan deskripsi aktiva tetap, factor-faktor penyusun sistem akuntansi aktiva tetap,
jenis-jenis aktiva tetap, dokumen dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi yang
terkait dalam sistem akuntansi aktiva tetap dan jaringan subsistem akuntansi
aktiva tetap. Bab terakhir adalah penutup. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan
dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya serta saran yang dianggap berguna,
terutama bagi direktur sebagai pucuk pimpinan rumah sakit dalam menyusun
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
A. Sejarah Ringkas RSU Dr. PIRNGADI
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan
adalah Rumah Sakit milik pemerintah sesuai dengan PERDA kota Medan Nomor
30 tahun 2002 dan SK Walikota Medan No. 55 Tahun 2002, Akreditasi DEP.
KES RI No. YM.00.03.3.5.1309 pada tanggal 14 february 2007. Rumah Sakit ini
berada di Jl. Prof. H.M Yamin S.H no. 47 medan. Rumah sakit ini di dirikan pada
tanggal 11 Agustus 1928 oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan nama
“GEMENTE ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh
seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky, yang
diangkat sebagai Direktur Dr. W. BAYS. Kemudian pada tahun 1942 dengan
masuknya Jepang ke Indonesia, Rumah sakit ini diambil alih oleh pemerintah
jepang dan berganti nama menjadi “SYURITSU BYUSONO INCE” Sebagai
Direktur dipercayakan kepada seorang putra Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi
Gonggo Putro”. Setelah Bangsa Indonesia mengatakan kemerdekaannya pada
tanggal 17 Agustus 1945, kemudian pada tahun 1947 Rumah Sakit ini diambil alih
oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur yakni Republik Indonesia
Sementara (RIS) dengan nama “RUMAH SAKIT KOTA MEDAN”
Dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada
tanggal 17 Agustus 1950 maka Negara Bagian RIS kemudian dihapuskan, Rumah
Jakarta, namanya diganti menjadi “RUMAH SAKIT UMUM PUSAT”. Pada
tahun 1971 Pemerintah Pusat menyerahkan Rumah Sakit ini ke Pemerintah
Propinsi Sumatera Utara dan berganti nama menjadi “RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT PROPINSI MEDAN”. Kemudian pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum
Pusat Propinsi Medan dibatalkan, dan namanya diganti menjadi “RUMAH
SAKIT Dr. PIRNGADI MEDAN”.
Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah yang dilaksanakan pada
Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 27 Desember 2001. Rumah Sakit Umum
Dr. Pirngadi Medan diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Propinsi
Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan dan berganti nama menjadi
“RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDAN”. Kemudian pada
tanggal 6 september 2002 Status kelembagaan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi ditetapkan menjadi Badan dan berganti nama menjadi “BADAN
PELAYANAN KESEHATAN RSU Dr. PIRNGADI MEDAN”. Sebagai Direktur
dipercayakan kepada Dr. H. SJAHRIAL R. ANAS, MHA. Selanjutnya pada tahun
2004, Walikota Medan Drs. H. ABDILLAH, Ak. MBA mencanangkan
pengembangan Rumah Sakit Dr. Pirngadi menjadi 8 (delapan) lantai, yang
peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada tanggal 4 maret 2004. Setelah itu,
pada tahun 2005 dilaksanakan peresmian pemakaian Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi dengan 8 (delapan) lantai.
Sampai saat ini masih berlangsung perbaikan pada gedung-gedung Rumah Sakit,
terutama pada gedung lama yang sudah mengalami banyak penyusutan dan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
pimpinan Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi, yakni Dr. Sjahrial R.
Anas, MHA digantikan oleh DR. Dr. Umar Zein, DTM&H, Sp.PD.KPTI.
B. Struktur Organisasi dan Personalia
Organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja
sama yang terikat dalam hubungan formal pada suatu hierarki untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi adalah salah satu cara untuk mengetahui
organisasi serta bentuk organisasi yang dipergunakan dalam suatu perusahaan
yang bersangkutan. Dimana tanpa adanya struktur organisasi, perusahaan akan
sulit untuk mengetahui dan menentukan batasan wewenang serta tanggung jawab
masing-masing personil di dalamnya. Dengan kata lain Struktur organisasi
merupakan suatu gambaran skematis tentang pola interaksi dari hubungan
kerjasama orang-orang pada tiap bagian yang terdapat dalam suatu organisasi
perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara pembagian tugas dan fungsi-fungsi
dari pekerjaan yang akan dilakukan serta wewenang yang mengalir dari atasan
menuju bawahan dan sebaliknya.
Struktur Organisasi pada Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.
PIRNGADI adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan berasal dari
pimpinan tertinggi yang kemudian mengalir ke bawah secara keseluruhan.
Struktur organisasi perusahaan harus fleksibel, yakni dapat mengikuti
perkembangan perusahaan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh
perusahaan. Oleh sebab itu, struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan
akan dicapai. Proses pengorganisasian perusahaan jasa adalah pembentukan
struktur organisasi formal perusahaan untuk melaksanakan rencana yang telah
ditetapkan. Fungsi pengorganisasian adalah proses untuk membangun hubungan
diantara semua sumber daya yang ada sehingga memberi kemudahan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Pada halaman berikut ini akan di jelaskan struktur organisasi pada Badan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAGAN ORGANISASI
BADAN PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI KOTA MEDAN
KEPALA DAN REKAM MEDIK
DEWAN PENYANTUN
BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN
PENUNJANG MEDIS PROGRAM DAN LAPORAN
BIDANG MEDIK, RAWAT JALAN DAN
C. Uraian Tugas (Job Description)
Berdasarkan struktur organisasi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.
PIRNGADI yang telah di jelaskan diatas, berikut ini diuraikan tugas-tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian-bagian personil dalam RSU Dr. Pirngadi
Medan.
1. Dewan Penyantun
Dewan Penyantun adalah kelompok pengarah / penasehat dan penyantun dana
Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Kota Medan yang keanggotaannya terdiri dari
unsure Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Kota Medan. Dewan
Penyantun mengarahkan Kepala Badan dalam melaksanakan Misi Rumah Sakit
dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh kepala daerah.
Pengangkatan dan jumlah keanggotaan serta ketentuan-ketentuan lebih lanjut
tentang Dewan Penyantun ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Keputusan
Kepala Daerah.
2. Kepala Badan
a. Melaksanakan visi, misi dan tujuan Badan Pelayanan Kesehatan RSU
Dr. Pirngadi dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah,
b. Mengkoordinir semua kegiatan yang terjadi dalam rumah sakit,
c. Membuat dan mengambil keputusan di dalam rumah sakit,
d. Menentukan kebijaksanaan dan target yang akan dicapai rumah sakit,
e. Menyetujui permohonan surat-surat izin dan surat permohonan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
3. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Sekretariat
mempunya tugas melaksanakan sebagan tugas Badan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum dibidang ketatausahaan, perlengkapan, kepegawaian,
penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi, akuntansi keuangan dan
mobilisasi dana serta urusan umum lainnya.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya tersebut Sekretariat mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan kerja,
b. melakukan urusan ketatausahaan,
c. menyelesaikan urusan perlengkapan,
d. menangani urusan kepegawaian,
e. menangani urusan penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi,
akuntansi keuangan, dan mobilisasi dana,
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan
sesuai dengan bidangnya.
Sekretariat terbagi atas :
1) sub bagian tata usaha, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan di bidang surat menyurat arsip, penggandaan,
perawatan dan penyimpanan dokumentasi serta urusan
2) sub bagian perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan di bidang perlengkapan dan pengadaan barang
kebutuhan rumah sakit,
3) sub bagian kepegawaian, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengelolaan administrasi di bidang kepegawaian dan
kesejahteraan pegawai,
4) sub bagian penyusunan anggaran, perbendaharaan dan
verifikasi, mempunyai tugas meliputi penyusunan angggaran,
perbendaharaan dan verifikasi,
5) sub bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana,
mempunyai tugas yang meliputi akuntansi keuangan dan
mobilisasi dana.
4. Bidang Perencanaan dan Rekam Medik
Bidang Perencanaan dan Rekam Medik dipimpin oleh seorang kepala bidang yang
dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang
ini mempunyai tugas yang meliputi penyusunan program dan laporan rekam
medik serta pengelolaan data rekam medik, rawat jalan dan rawat inap. Untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut Bidang Perencanaan dan Rekam Medik
mempunyai beberapa fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan kerja,
b. melakukan pengumpulan, pengolahan data dan perencanaan serta
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
c. melakukan kegiatan rekam medik,
d. melakukan kegiatan pengelolaan data rawat jalan dan rawat inap,
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Perencanaan dan Rekam Medik dibagi atas :
1) sub bidang penyusunan program dan laporan, mempunyai tugas
mengumpulkan, mengelola data, dan menyusun program serta
laporan,
2) sub Bidang rekam medik, mempunyai tugas mengatur
pelaksanaan kegiatan pencatatan dokumen medik,
3) sub bidang pengelolaan data rekam medik, mempunyai tugas
mengawasi dan mengelola kegiatan rawat jalan dan rawat inap
pasien.
5. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas yang meliputi
rujukan pasien, ketenagaan, pemeliharaan mutu dan fasilitas pelayanan medis dan
kegiatan penunjang medis. Selain itu Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang
Medis juga mempunyai berbagai fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan kerja,
b. melakukan rujukan pasien,
c. melakukan penyusunan kebutuhan tenaga medis,
e. melakukan kegiatan penunjang medis,
f. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh kepala badan
sesuai dengan bidangnya.
Bidang Pelayanan Dan Penunjang Medis terdiri atas :
1) sub bidang rujukan, yang mempunyai tugas melakukan
rujukan pasien,
2) sub sidang ketenagaan, pemeliharaan mutu dan fasilitas
elayanan medis, mempunyai tugas melakukan penyusunan
tenaga medis serta pemeliharaan mutu dan fasilitas dalam
pelayanan medis,
3) sub bidang penunjang medis, mempunyai tugas menyediakan
semua kebutuhan medis.
6. Bidang Keperawatan
Bidang Keperawatan mempunyai tugas melakukan bimbingan pelaksanaan usaha
asuhan, pelayanan keperawatan, etika dan mutu keperawatan serta pengembangan
sumber daya manusia keperawatan. Bidang Keperawatan berfungsi :
a. menyusun rencana kegiatan kerja,
b. melakukan penyusunan standard asuhan,
c. melakukan pelayanan keperawatan,
d. melakukan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu
keperawatan,
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Keperawatan terdiri dari :
1) sub bidang pelayanan keperawatan, mempunyai tugas
melakukan pelayanan keperawatan, yakni rawat inap dan rawat
jalan,
2) sub bidang pengendalian mutu keperawatan mempunyai tugas
melakukan pengendalian mutu pelayanan keperawatan,
3) sub bidang ketenagaan dan pengembangan SDM keperawatan,
mempunyai tugas melakukan penyusunan kebutuhan tenaga
keperawatan dan pengembangan sumber daya manusia
keperawatan.
7. Bidang Pendidikan dan Penelitian
Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai tugas melakukan kegiatan
pendidikan, pelatihan, penelitian dan perpustakaan. Bidang Pendidikan dan
Penelitian memiliki fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan kerja,
b. melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan,
c. melakukan kegiatan penelitian,
d. melakukan kegiatan perpustakaan rumah sakit,
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai
dengan bidangnya.
Bidang Pendidikan dan Penelitian terdiri atas :
1) sub bidang pendidikan dan pelatihan, mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan dan pelatihan,
2) sub bidang penelitian, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penelitian,
3) sub bidang perpustakaan, mempunyai tugas mengelola
perpustakaan rumah sakit.
8. Bidang Pemeliharaan
Bidang Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana medik,
sarana non medik, kebersihan, keamanan dan ketertiban. Bidang Pemeliharaan
juga mempunyai fungsi :
a. melakukan kegiatan pemeliharaan sarana medis,
b. melakukan kegiatan pemeliharaan sarana non medis,
c. melakukan kegiatan kebersihan, keamanan dan ketertiban rumah sakit.
Bidang Pemeliharaan terbagi atas :
1) sub bidang pemeliharaan sarana medis, mempunyai tugas
melakukan pemeliharaan sarana medis,
2) sub bidang pemeliharaan sarana non medis, mempunyai tugas
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
3) sub bidang kebersihan, keamanan dan ketertiban , mempunyai
tugas melaksanakan dan menjaga kebersihan, ketertiban dan
keamanan rumah sakit.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan keahliannya, setiap kelompok tersebut dipmpin oleh seorng tenaga
fungsional senior, jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan
Rumah Sakit.
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan adalah merupakan Badan
Kelembagaan Pemerintah yang bergerak dalam Bidang Jasa Pelayanan Kesehatan
masyarakat. Kegiatan umum yang dilakukan Badan Pelayanan kesehatan RSU Dr.
Pirngadi Kota Medan yaitu Menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna yang
bermutu, terpadu dan berkesinambungan dengan mengindahkan kebutuhan
bio-sosial, spiritual dan hak penderita dengan dilandasi oleh nilai, norma dan moral
pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Badan ini mempunyai fungsi antara
1. menyelenggarakan pelayanan medis,
2. menyelenggarakan pelayanan non medis,
3. menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan,
4. menyelenggarakan pelayanan rujukan,
5. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
6. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan,
7. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan juga
mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
E. Kinerja Usaha Terkini
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dengan
Motto Aegroti Salus Lex Suprema (Kepentingan Penderita adalah hal Yang
Utama) mempunyai Tujuan sebagai berikut :
1. tujuan utama
a. terwujudnya peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan
paripurna kepada semua golongan masyarakat, terjangkau
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peraturan yang
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. terciptanya peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang bersifat spesialistik dan sub spesialistik, bermutu,
professional dan etis.
2. tujuan khusus
a. tercapainya peningkatan peran Rumah Sakit sebagai tempat
berlindung upaya pelayanan kesehatan yang aman dan
nyaman, di tempat mana penderita memperoleh
kepercayaan dan harapan.
b. meningkatkan peran sumah sakit sebagai tempat
pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
IPTEK di bidang kesehatan.
Selain itu, RSU Dr. PIRNGADI mempunyai kebijakan-kebijakan dalam
melaksanakan kegiatan rumah sakit.
1) kebijakan mengoptimalkan peranan dokter spesialis,
2) kebijakan mengoptimalkan peranan paramedic,
3) kebijakan memanfaatkan tarif yang lebih murah untuk meningkatkan
pelanggan,
4) kebijakan mengoptimalkan sebagai Rumah Sakit Swadana,
5) peningkatan mutu sarana pelayanan,
6) peningkatan keamanan dan kenyamanan,
7) peningkatan status akreditasi rumah sakit,
9) pengembangan kerjasama dan koordinasi secara internal dan eksternal.
Sedangkan upaya / kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit adalah.
a) mengadakan pengawasan langsung terhadap kegiatan rumah sakit, guna
meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan,
b) melaksanakan kegiatan seminar simposium, guna mengetahui informasi
terbaru tentang pola penyakit dan pola pelayanan,
c) mengadakan pertemuan berkala antar dokter spesialis dan juga
bagian-bagian lainnya,
d) mendata daftar kegiatan tiap-tiap unit kerja, menetapkan prioritas kegiatan
dan mengevaluasi kegiatan tiap tahun,
e) melaksanakan renovasi dan penambahan gedung yakni : pembangunan 30
ruang VIP (swadaya masyarakat), pembangunan 40 ruang kelas I dan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
F. Rencana Kegiatan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang lebih efektif dan efisien Badan
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan membuat
beberapa rencana kegiatan, yaitu :
1. pembangunan gedung khusus kelas III dengan kapasitas 300 TT,
2. pembangunan ruang Radiotherapy,
3. pelayanan farmasi klinis rawat jalan khusus Askes-Kin,
4. penambahan ruang Haemodialisa dengan 25 TT,
5. pembentukan pusat jantung terpadu,
6. pembentukan pelayanan ambulance kedaruratan masyarakat,
7. melaksanakan pendidikan ilmu kedokteran berkala setiap bulan,
8. pengembangan pemulasaraan jenazah,
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian dan Deskripsi Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), Aktiva Tetap adalah aktiva yang
menjadi milik perusahaan yang dipergunakan secara terus-menerus dalam
kegiatan perusahaan yang dapat menghasilkan barang dan jasa perusahaan, baik
dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya yang
bukan untuk dijual. Aktiva tetap merupakan salah satu pos dalam laporan
keuangan khususnya neraca dan juga mempengaruhi laporan laba rugi melalui pos
biaya penyusutan.
Aktiva tetap pada RSU Dr. PIRNGADI Medan terdiri dari alat-alat medis, tanah,
bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan peralatan/inventaris yang digunakan
dalam proses operasi perusahaan yang tidak bertujuan untuk dijual dan
mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) lebih dari satu tahun.
B. Faktor-Faktor Penyusun Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Sistem akuntansi aktiva tetap yang disusun oleh RSU Dr. PIRNGADI Medan
diproses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang
sederhana sampai dengan komputer. Menurut Zaki Baridwan (1994) penyusunan
sistem akuntansi aktiva tetap untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. sistem akuntansi aktiva tetap yang disusun harus memenuhi prinsip cepat
yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang
diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan
kualitas yang sesuai,
2. sistem akuntansi aktiva tetap yang disusun harus memenuhi prinsip aman
yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga
keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta
milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern,
3. sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat ditekan
sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain dipertimbangkan cost dan
benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
C. Jenis-Jenis Aktiva Tetap
Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan peneliti, Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI Medan memiliki rincian aktiva tetap yang digolongkan berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini.
1. Tanah
Tanah merupakan harta yamg dimiliki dan digunakan selama kegiatan
perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan
biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor gudang dan
lainnya. Begitu juga pada RSU Pirngadi, tanah yang dimiliki dijadikan
gudang Rumah Sakit yang harga perolehannya. dibayarkan kepada si
penjual ditambah dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan proses
jual-beli tanah.
2. Gedung
Gedung merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan perkantoran dan penyimpanan aktiva.
3. Mesin
Mesin termasuk peralatan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan
perusahaan. Peralatan ini biasanya digunakan dengan beberapa tenaga dan
daya. Pada RSU Dr. Pirngadi Mesinnya terdiri dari :
a. Mesin Tik (Komputer),
b. Generating Set Mercedes,
c. Emergency Power Unit,
d. Alat Medis, sperti : Operating Lamp, Operating Table,
Cardiograph, Scanner, Respiration Unit, Digital Endoscopy
Surgery, Resusisator, Endoscope, dll.
4. Kendaraan
Kendaraan yang dipakai RSU Dr. Pirngadi berupa Mobil seperti Mobil
Ambulance yang berfungsi mengantar ataupun menjemput pasien dan
jenazah. Selain itu badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi juga
menggunakan mobil khusus sebagai alat angkutan untuk mengirim /
menerima barang-barang dan perlengkapan Rumah Sakit, atau juga sebagai
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
tujuan perusahaan. Biaya yang dikeluarkan adalah pembelian dengan uang
tunai ditambah dengan biaya lain yang behubungan dengan pembelian
kendaraan tersebut.
5. Inventaris
Inventaris merupakan alat-alat yang digunakan pada Badan Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan yang berupa Inventaris
Kantor, seperti meja, kursi, lemari, arsip dan alat-alat lainnya. Inventaris
Laboratorium yang berupa alat-alat medis, Inventaris Gudang dan lain-lain.
D. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi penyusutan aktiva tetap pada RSU Dr. Pirngadi
Medan yaitu surat permintaan otorisasi investasi, bukti kas keluar, daftar
akumulasi penyusutan aktiva tetap dan bukti memorial. Menurut Mulyadi (2001)
dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap seperti disebutkan
di bawah ini.
1. Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authorization request atau
authorization for expenditure). Karena investasi aktiva tetap biasanya
meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana
dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aktiva tetap
dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran
investasi dalam aktiva tetap dimulai dengan diajukannya usulan investasi
2. Surat permintaan reparasi (authorization for repair). Dokumen ini berfungsi
sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.
3. Surat permintaan transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai
permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.
4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi
sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva
tetap.
5. Surat perintah kerja (work order). Dokumen ini memiliki 2 fungsi: sebagai
perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan
sebagai catatan yang di pakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva
tetap.
6. Surat order pembelian. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang
merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok. Untuk
pembelian aktiva tetap yang melibatkan jumlah investasi yang besar
umumnya pemilihan pemasok dilakukan melalui proses tender terbuka.
7. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan
setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi
aktiva tetap yang diterima dari pemasok.
8. Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk
aktiva tetap yang dibeli.
9. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari
pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.
10. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap. Daftar ini berisis jumlah biaya
penyusutan aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu.
Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan bukti memorial untuk
pencatatan biaya penyusutan yang dibebankan dalam periode akuntansi
tertentu.
11. Bukti memorial. Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penyusutan aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang
telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan
pengeluaran modal.
E. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi penyusutan aktiva tetap pada RSU Dr. PIRNGADI Medan seperti
disebutkan di bawah ini.
1. Fungsi pemakai. Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi pemakai
bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap dan mengajukan
surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva
tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui
oleh rapat umum pemegang saham. Unit organisasi pemakai aktiva tetap
2. Fungsi riset dan pengembangan. Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan
usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu
fungsi. Di samping itu, fungsi ini betanggung jawab melakukan studi
kelayakan setiap usulan investasi dari berbagai fungsi lain dalam perusahaan.
3. Deputi Manajer yang bersangkutan. Pejabat ini berfungsi memberikan
persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi
yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya.
4. General Manajer. Pejabat ini yang memberikan otorisasi terhadap semua
mutasi aktiva tetap. Otorisasi ini dicantumkan dalam formulir surat
permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi.
5. Fungsi pembelian. Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan
menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
6. Fungsi penerimaan. Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan
terhadap aktiva tetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap
aktiva tetap tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang.
7. Fungsi aktiva tetap. Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva
tetap perusahaan. Fungsi ini memiliki wewenang dalam penempatan,
pemindahan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap.
8. Fungsi akuntansi. Fungsi ini bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen
sumber (bukti kas keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva
tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Di samping itu, fungsi
akuntansi bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
F. Jaringan Subsistem Akuntansi Aktiva Tetap
Jaringan sub sistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap pada RSU Dr.
PIRNGADI adalah
1. Sistem Perolehan Aktiva Tetap
Ketentuan penilaian aktiva tetap pada saat perolehan yang sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan No. 22 bahwa aktiva tetap dinilai dengan biaya
perolehan, apabila penilaian aktiva tetap dengan menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan maka nilai aktiv tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat
perolehan. Dalam perolehan aktiva tetap, Badan Pelayanan Rumah Sakit Umum
Dr. Pirngadi memperoleh aktiva tetapnya dengan cara Pembelian Tunai.
Pencatatan atas harga perolehan aktiva tetap Rumah Sakit melakukan berdasarkan
harga faktur dan dengan memperhitungkan biaya-biaya yang timbul dalam proses
perolehan aktiva tetap tersebut hingga dapat dioperasikan. Biaya-biaya tersebut
meliputi biaya ongkos angkut, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Jurnal
pembelian tunai aktiva tetap yaitu :
aktiva tetap xxx
bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 17 disebutkan Metode
Penyusutan yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari periode ke periode
kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan
metode. Dalam satu periode akuntansi dimana metode penyusutan berubah,
Metode Penyusutan pada Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Dr. Pirngadi
Medan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method), metode ini
melakukan penyusutan terhadap seluruh aktiva tetapnya. Perusahaan
mengalokasikan harga perolehan dari masing-masing aktiva tetap pada setiap
akhir periode sebagai beban penyusutan. Untuk aktiva tetap yang dipakai pada
tahun berjalan, maka pada akhir tahun beban penyusutannya dihitung satu tahun
penuh tanpa memperhatikan bulan keberapa aktiva tetap tersebut diperoleh.
Sedangkan apabila aktiva tetap tersebut disingkirkan atau dibuang pada tahun
berjalan, maka akhir tahun tidak lagi dilakukan penyusutan.
Beberapa alasan yang menyebabkan Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Umum Dr. Pirngadi menggua nakan metode ini, antara lain :
a. biaya reparasi dan biaya pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya
sama,
b. manfaat ekonomis dari suatu aktiva tetap perusahaan akan
menurun secara proporsional setiap periode,
c. penggunaan aktiva tetap tiap-tiap tahun relative tetap.
Pencatatan biaya penyusutan yang dilakukan oleh pihak manajemen Badan
Pelayanan Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI adalah sebagai berikut :
Biaya Penyusutan xxx
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap xxx
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
Dimana :
D= Beban Penyusutan ( Depreciation )
C= Harga Perolehan
S= Salvage Value ( Nilai Residu )
N= Masa manfaat aktiva ( umur, yang dinyatakan dalam tahun )
3. Sistem Pengeluaran Modal Atas Pemakaian Aktiva Tetap
Selama penggunaan aktiva tetap dalam perusahaan tentu akan mengalami
perbaikan atau penambahan agar aktiva tetap tersebut teap dapat digunakan
dengan baik. Oleh karena itu perusahaan tidak dapat menghindarka diri dari
pengeluaran-pengeluaran biaya untuk perbaikan dan pertambahan aktiva tetap
tersebut. Pengeluaran-pengeluaaran itu harus dianalisis karena akan
mempengaruhi Harga Pokok (cost) yang kemudian mempengaruhi Biaya
Penyusutan.
Pengeluaran-pengeluaran biaya yang dilakuakan untuk Aktiva Tetap setelah
perolehan aktiva tetap tersebut Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI
membedakannya atas :
a. Revenue Expenditure (Pengeluaran Biaya) yaitu pengeluaran yang
apabila:
1. Bersifat umum,
2. Memerlukan dana relatif kecil.
a) biaya pemeliharaan gedung, seperti biaya pengecatan
gedung,
b) biaya pemeliharaan angkutan, seperti biaya penggantian oli,
c) biaya pemeliharaan inventaris, computer dan mesin-mesin,
seperti servis secara berkala.
b. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal) yakni pengeluaran biaya atas
aktiva tetap yang besifat :
1. Pengeluaran tidak rutin,
2. Memerlukan dana yang relatif besar.
Misalnya : Perluasan Bangunan atau Lahan.
Pengeluaran-pengeluaran Biaya yang dikeluarkan oleh RSU Dr. PIRNGADI atas
pemakaian aktiva tetap adalah biasanya untuk :
1) Maintenance (Biaya Pemeliharaan), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi baik. Biaya ini sifatnya biasa
dan berulang-ulang serta tidak menambah umur aktiva.
2) Repairs (Biaya Perbaikan), yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva
dari kerusakan sehingga menjadi baik dan dapat dipergunakan kembali.
3) Additional (Biaya Penambahan), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
menambah aktiva-aktiva lain yang lebih baru sehingga menambah mutu
dan aktiva yang lebih baik.
4) Rearrangement (Biaya Perombakan), yaitu pengeluaran biaya untuk
perombkan mesin dan peralatan kemudian dipasng kembali, sehingga
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
5) Replacement (Biaya Penggantian), yaitu Biaya yang dikeluarkan untuk
menggantikan bagian-bagian dari aktiva tetap yang rusak agar aktiva
tersebut berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
RSU Dr. PRNGADI mencatat pengeluaran tersebut dalam jurnal sebagai berikut :
Biaya Reparasi dan Penambahan Aktiva Rp. xxx
Kas Rp. Xxx
4. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap
Pada dasarnya tujuan sistem pengawasan intern terhadap aktiva tetap bagi
suatu perusahaan adalah untuk mengamankan harta benda perusahaan,
mendapatkan data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya serta mendorong
tingkat kepatuhan terhadap kebijaksanaan pimpinan.
Dalam melakukan Pengawasan Intern terhadap Aktiva Tetap, Badan Pelayanan
Kesehatan RSU Dr. PIRNGADI melakukan pengawasan yang mencakup:
a. pengawasan administratif
Pengawasan ini dibedakan dengan dua sasaran yaitu :
1. menyangkut dan berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur
penyelenggara investasi
2. menyangkut dan berhubungan dengan masalah teknis atau materi
inventarisasi, buku induk dan buku lainnya.
b. pengawasan fisik
Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan/keadaan fisik atas aktiva
hal ini pengawasan dilakukan dengan mengawasi jumlah/kuantitas dan
kualitas aktiva tetap yang sebenarnya.
c. pengawasan penggunaan
Dalam pengawasan ini yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah suatu
barang atau inventaris benar digunakan dengan memperhatikan aspek efisiensi
penggunaan. Pengawasan penggunaan sangat penting karena akan menentukan
nilai ekonomis aktiva tetap, seperti keamanan, keutuhan, keawetan dan
pendayagunaan barang-barang yang ada. Selain itu, RSU Dr. PIRNGADI juga
melakukan pengawasan intern terhadap aktiva tetapnya dengan mengasuransikan
setiap jenis aktiva tetapnya. Seperti gedung dan peralatan gedung serta inventaris
kantor lainnya diasuransikan dalam asuransi kebakaran (sesuai Polis Standar
Kebakaran Indonesia), asuransi Kebongkaran dan bila perlu sesuai dengan situasi
dan kondisi setempat.
5. Sistem Pemberhentian Aktiva Tetap
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan nomor 76 disebutkan, suatu aktiva
tetap di eleminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aktiva secara permanent
dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomis pada masa yang akan
datang. Dalam melakukan Pencatatan aktiva tetap perusahaan yang telah habis
masa manfaatnya Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan melakukan cara :
a. dibuang
Dalam hal ini perkiraan dari aktiva tetap dan akumulasi penyusutan harus
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
perolehannya dan mendebet perkiraan akumulasi penyusutannyasampai
saat penyingkiran.
b. dinonaktifkan
Aktiva Tetap yang tidak dipakai lagi dalam operasi Rumah Sakit dicatat
atau digolongkan sebagai aktiva lainnya.
6. Sistem Penyajian Aktiva Tetap di Neraca
Sistem penyajian aktiva tetap di Neraca pada RSU Dr. PIRNGADI Medan
disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap
tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi apabila manfaat
ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut
harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomis
yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai
kerugian. Nilai buku aktiva tetap yang tidak dapat digunakan lagi harus
dihapuskan sebagai kerugian. Jika terdapat aktiva tetap yang tidak digunakan lagi
dalam jumlah yang material, aktiva ini harus disajikan sebagai aktiva lain-lain
berdasarkan nilai realisasinya, setiap jenis aktiva tetap, seperti: tanah/hak atas
tanah, bangunan dan lain sebagainya, harus dinyatakan dalam neraca secara
terpisah atau dirinci pada catatan atas laporan keuangan. Bangunan yang masih
dalam penyelesaian, jika jumlahnya material dapat dinyatakan sebagai bagian dari
kelompok aktiva lain-lain, terpisah dari kelompok aktiva tetap atau sebagai bagian
keuangan. Akumulasi penyusutan aktiva tetap harus dinyatakan sebagai
pengurang atas masing-masing jenis aktiva tetap yang bersangkutan, dasar
penilaian, metode penyusutan dan ikatan/penggunaan aktiva tetap sebagai jaminan
harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
7. Sistem Penarikan Aktiva Tetap (retirement)
Penarikan aktiva tetap (retirement) dimaksudkan sebagai upaya
menghapuskan aktiva tetap dari buku perusahaan. Penarikan aktiva bisa timbul
akibat penjualan, perombakan, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi maka keadaan
yang perlu di jurnal adalah dengan mengoreksi buku jurnal biaya penyusutan dari
awal tahun buku berjalan sampai dengan tanggal terjadinya transaksi penarikan
dengan jurnal sebagai berikut:
biaya penyusutan xxx
akumulasi penyusutan xxx
Eliminasi dalam mencatat transaksi penarikan harus menghapus semua perkiraan
yang berhubungan dengan aktiva tetap yang ditarik melalui jurnal sebagai berikut
di debet:
a. aktiva tetap yang diterima dari transaksi penarikan misalnya mesin,
b. perkiraan akumulasi penyusutan,
c. perkiraan rugi akibat penarikan, jika nilai buku aktiva tetap yang ditarik
lebih besar dari nilai aktiva yang diterima. Perkiraan laba/rugi dicatat
sebagai pendapatan/biaya lain-lain (other income/expense) dalam laporan
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
di kredit:
a. perkiraan aktiva tetap yang ditarik sebesar nilai costnya atau nilai
perolehan yang terakhir,
b. perkiraan laba dari pertukaran dicatat apabila jumlah nilai aktiva tetap
yang diterima lebih besar dari nilai buku aktiva yang ditarik.
8. Sistem revaluasi aktiva tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva
tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti
memorial. Penilaian kembali (revaluation) aktiva tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena Prinsip Akuntansi Indonesia menganut penilaian aktiva
berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan
ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Dalam melaksanakan
penilaian dipakai beberapa cara sebagai berikut:
a. pendekatan data pasar (market data approach), yaitu suatu metode
penilaian di mana perkiraan nilai pasar berdasarkan atas nilai yang terjadi
pada saat transaksi yang sejenis,
b. pendekatan biaya (cost approach), yaitu suatu metode penilaian di mana
nilai aktiva diperoleh dari biaya reproduksi baru dikurangi penyusutan,
c. pendekatan pendapatan (income approach), yaitu suatu metode penilaian
di mana keuntungan bersih dianalisis guna mendapatkan besarnya jumlah
Pertanyaan Mengenai Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada RSU Dr. PIRNGADI Medan
Nama Responden : Agus Marzuki, SE
Bagian : Kepala Bagian Keuangan
Perusahaan : RSU Dr. PINGADI Medan
Bacalah tiap pertanyaan di bawah ini, kemudian berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai berikut ini.
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
STS KS R S SS
1. Adapun dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini.
a. Surat permintaan otorisasi investasi. b. Surat permintaan reparasi.
c. Surat permintaan transfer aktiva tetap.
d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap.
e. Surat perintah kerja (work order). f. Surat order pembelian.
g. Laporan penerimaan barang. h. Faktur dari pemasok.
i. Bukti kas keluar.
j. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap. k. Bukt i memorial.
√
2. Surat permintaan otorisasi investasi diisi oleh fungsi yang mengusulkan perolehan aktiva tetap dan di otorisasi oleh Direktur Utama.
√
3. Laporan penerimaan barang diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.
√
4. Bukti kas keluar di buat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang,, dan faktur dari pemasok diterima.
√
5. Bukti memorial digunakan sebagai dokumen untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai di bangun, pemberhentian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.
√
6. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini.
a. Fungsi pemakai.
b. Fungsi riset dan pengembangan.
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
c. Direktur yang bersangkutan. d. Direktur Utama.
e. Fungsi pembelian. f. Fungsi penerimaan. g. Fungsi aktiva tetap. h. Fungsi akuntansi.
7. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap.
√
8. Direktur Utama memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.
√
9. Fungsi pembelian bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
√
10. Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini.
a. Sistem pembelian aktiva tetap.
b. Sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri.
c. Sistem perolehan aktiva tetap secara pertukaran.
d. Sistem pengeluaran modal.
e. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap. f. Sistem transfer aktiva tetap.
g. Sistem pencatatan penyusutan (depreciation) aktiva tetap.
h. Sistem penyajian aktiva tetap di Neraca. i. Sistem penarikan aktiva tetap (retirement). j. Sistem revaluasi aktiva tetap.
√
11. Sistem pembelian aktiva tetap di rancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian.
√
12. Sistem pengeluaran modal dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal.
√
13. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyediakan informasi akuntansi secara cepat.
√
14. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyediakan informasi akuntansi secara aman.
√
15. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem akuntansi dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan informasi akuntansi yang murah.
Total Skor Terendah = 15 Total Skor Tertinggi = 75
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju KS = Kurang Setuju R = Ragu-Ragu S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Kriteria Penilaian:
15 - 26 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 27 - 38 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 39 - 50 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 51 - 62 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.
63 - 75 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.
Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 7 x 5 = 35
Total Skor = 61
Hasil Perhitungan:
Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 1 = 1 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 2 = 2 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 3 = 3 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 5 x 4 = 20
Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden
perusahaan mengenai sistem akuntansi aktiva tetap pada RSU Dr. PIRNGADI
Medan maka diperoleh skor 61 dari 15 item pertanyaan yang berarti masuk dalam
kriteria penilaian memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Hal ini berarti
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada RSU Dr. PIRNGADI Medan telah
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
43
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan mengajukan
saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada RSU Dr.
PIRNGADI di masa yang akan datang.
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan data dan hasil riset (survey) yang dilakukan pada Rumah Sakit
Umum Dr.PIRNGADI Medan, maka peneliti membuat kesimpulan mengenai
beberapa hal berikut ini.
1. Sistem akuntansi aktiva tetap pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.
2. Sistem pencatatan penyusutan (depreciation) aktiva tetap pada Rumah
Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menggunakan metode penyusutan garis
lurus (straight line method), hal ini sudah tepat, dilihat dari hubungan
antara penurunan nilai aktiva tetap dengan penggunaan dan waktu. Selain
itu aktiva tetap tersebut baik dipergunakan maupun tidak dipergunakan
tetap disusutkan selama umur ekonomisnya.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aktiva tetap pada
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan meliputi surat permintaan
otorisasi investasi, bukti kas keluar, daftar akumulasi penyusutan aktiva
B. SARAN
Dari kesimpulan diatas, penulis akan mencoba mengajukan beberapa saran sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki penulis kepada pihak manajemen Badan
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan.
1. Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan sebaiknya harus dapat
mengendalikan sistem akuntansi aktiva tetap yang telah berjalan selama ini
untuk menghindari terjadinya tindakan-tindakan yang dapat
mengakibatkan kerusakan secara sementara maupun permanen serta
penyalahgunaan dalam hal penggunaan dana untuk pengadaan aktiva tetap.
2. Sistem pencatatan penyusutan (depreciation) aktiva tetap yang diterapkan
oleh rumah sakit pada aktiva tetap yang dimiliki sudah tepat. Namun
dengan pertimbangan perubahan yang kerap terjadi pada biaya reparasi
dan pemeliharaan sejumlah aktiva tetap seperti mesin dan kendaraan,
peneliti menyarankan agar perusahaan menggunakan metode penyusutan
service hours method pada aktiva tetap yang didasarkan pada penggunaan
jam kerja aktiva tetap tersebut yang dipakai dalam berproduksi.
3. Diharapkan agar Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi harus selalu memeriksa
dokumen-dokumen yang terkait dalam transaksi pengadaan aktiva tetap
karena hal ini menyangkut jumlah yang besar, sehingga perlu diawasi
setiap surat permintaan otorisasi investasi dan bukti kas keluar aktiva
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 1994, Sistem Akuntansi, Edisi Kelima, Cetakan Kelima, Penerbit Badan Percetakan Fakultas Ekonomi (BPFE) : Yogyakarta.
Bastian, Indra, 2008, Akuntansi Kesehatan, Edisi 1, Penerbit Erlangga : Jakarta.
Bastian, Indra, 2006, Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2004, Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Penerbit PT Raja Grafindo : Jakarta.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant, and Terry D. Warfield, 2001, Intermediate
Accounting, 10th edition, Jilid 2, Terjemahan oleh Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 24, 2005, Standar
Akuntansi Pemerintahan, Edisi 1, Penerbit Fokusmedia : Bandung.
BADAN PELAYANAN KESEHATAN
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN
Rekapitulasi Penyusutan Aktiva Tetap Per 31 Desember 2007
NO J E N I S UNIT TOTAL HARGA
1. Bangunan Gedung 2. Bangunan Gedung Air 3. Instalasi Air
4. Instalasi Listrik
Rp. 88.492.708.615,00 Rp. 82.553.860.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 828.300.000,00
Rp. 3.978.148.615,00
Rp. 2.209.414.445,00 Rp. 2.063.826.500,00
Rp. 3.330.000,00
Rp. 73.132.000,00
Rp. 159.125.945,00
Rp. 4.598
Rp. 1.683.990.000,00
Rp. 1.587.100.000,00
Rp. 96.890.000,00
Rp. 336.798.000,00
Rp. 317.420.000,00
Rp. 19.378.000,00
Rp. 673.
4. Instalasi Haemodialysis 5. Bid. Pemeliharaan Sarana Non Medis/Boiler, Genset, Pompa Air, Gas
Rp. 7.308135.000,00
Rp. 2.842.000.000,00
Rp. 10.105.000,00
Rp. 14.800.000,00
Rp. 2.400.000,00
Rp. 850.200.000,00
Rp. 120.000,00
Rp. 2.918.675.000,00
Rp. 669.835.000,00
Rp. 663.830.000,00
Rp. 284.200.000,00
Rp. 1.010.500,00
Rp. 1.480.000,00
Rp. 240.000,00
Rp. 85.020.000,00
Rp. 12.000,00
Rp. 291.867.500,00
Rp. 1.394
Rp. 187.804.554.635,50
Rp. 65.270.675,00
Rp. 1.650.000,00
Rp. 89.415.500,00
Rp. 5.601.867.700,00
Rp. 58.466.000,00
Rp. 356.199.600,00
Rp. 69.684.600,00
Rp. 1.600.000,00
Rp. 541.730.400,00
Rp. 441.500.000,00
Rp. 14.632.609.760,00
Rp. 226.362.300,00
Rp. 117.588.300,00
Rp. 204.378.600,00
Rp. 646.906.550,00
Rp. 239.801.000,00
Rp. 324.399.000,00
Rp. 6.876.359.990,00
Rp. 55.440.400,00
Rp. 256.684.200,00
Rp. 12.072.508.636,00
Rp. 6.527.066,00
Rp. 165.000,00
Rp. 8.947.550,00
Rp. 560.186.770,00
Rp. 5.846.600,00
Rp. 35.619.960,00
Rp. 6.968.460,00
Rp. 160.000,00
Rp. 54.173.040,00
Rp. 44.150.000,00
Rp. 14.63.260.976,00
Rp. 22.636.230,00
Rp. 11.758.830,00
Rp. 20.437.860,00
Rp. 64.690.655,00
Rp. 23.980.100,00
Rp. 32.439.900,00
Rp. 6.87.635.999,00
Rp. 5.544.040,00
Rp. 25.668.420,00
Maulida Sinamo : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
- Hysterectomy
16. Kebidanan/Kandungan 17. PHI/USG
Rp. 101.249.700,00
Rp. 1.394.850.050,00
Rp. 392.944.445,00
Rp. 119.284.000,00
Rp. 183.878.225,00
Rp. 117.652.500,00
Rp. 4.389.435.000,00
Rp. 158.979.150,00
Rp. 97.329.000,00
Rp. 3.496.500,00
Rp. 160.762.000,00
Rp. 163.156.000,00
Rp. 78.149.000,00
Rp. 72.443.000,00
Rp. 2.079.862.000,00
Rp. 142.209.000,00
Rp. 2.077.183.000,00
Rp. 7.571.546.225,00
Rp. 6.158.255,00
Rp. 158.929.250,00
Rp. 46.312.430,00
Rp. 82.367.900,00
Rp. 141.288.000,00
Rp. 214.620.150,00
Rp. 204.762.000,00
Rp. 2.981.825,00
Rp. 19.187.725,00
Rp. 32.302.265,00
Rp. 11.766.000,00
Rp. 116.709.325,00
Rp. 151.124.925,00
Rp. 44.239.312,00
Rp. 72.069.800,00
Rp. 2.110.105.000,00
Rp. 6.572.100.000,00
Rp. 269.212.900,00
Rp. 3.689.314.900,00
Rp. 1.286.579.000,00
Rp. 331.400.376,00
Rp. 76.523.350,00
Rp. 68.550.000,00
Rp. 51.403.000,00
Rp. 3.106.874.917,00
Rp. 33.478.388.100,00
Rp. 4.936.931.250,00
Rp. 10.737.500,00
Rp. 31.680.000,00
Rp. 539.835.000,00
Rp. 51.000.000,00
Rp. 10.124.970,00
Rp. 139.485.005,00
Rp. 39.294.444,00
Rp. 11.928.400,00
Rp. 18.387.822,00
Rp. 11.765.250,00
Rp. 438.943.500,00
Rp. 15.897.915,00
Rp. 9.732.900,00
Rp. 349.650,00
Rp. 16.076.200,00
Rp. 10.315.600,00
Rp. 2.814.900,00
Rp. 7.214.373,00
Rp. 207.986.200,00
Rp. 14.220.900,00
Rp. 207.718.300,00
Rp. 757.154.622,00
Rp. 615.825,00
Rp. 15.892.925,00
Rp. 4.631.243,00
Rp. 8.236.790,00
Rp. 14.128.800,00
Rp. 21.462.015,00
Rp. 20.476.200,00
Rp. 298.182,00
Rp. 1.918.772,00
Rp. 3.230.226,00
Rp. 1.176.600,00
Rp. 11.670.932,00
Rp. 15.112.492,00
Rp. 4.423.931,00
Rp. 7.206.980,00
Rp. 211.010.500,00
Rp. 657.210.000,00
Rp. 26.921.290,00
Rp. 368.931.490,00
Rp. 118.657.900,00
Rp. 33.140.037,00
Rp. 7.652.335,00
Rp. 6.855.000,00
Rp. 5.140.300,00
Rp. 310.687.491,00
Rp. 3.347.838.810,00
Rp. 493.693.125,00
Rp. 1.073.750,00
Rp. 3.168.000,00
Rp. 53.983.500,00