UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : WINDA SAGITA
NIM : 112102187
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN KOMPUTER SEBAGAI PENGOLAH
DATA AKUNTANSI PADA BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT
Tanggal 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak) NIP. 19760705200212 1 002
Tanggal 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 195111114 198203 1 002
Tanggal 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : WINDA SAGITA
NIM : 112102187
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN KOMPUTER SEBAGAI PENGOLAH
DATA AKUNTANSI PADA BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT
Medan, 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya serta tak lupa penulis mengucapkan shalawat beriring
salam ke Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke alam
yang berpengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir guna
melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul tugas akhir ini adalah “Peranan Komputer Sebagai Pengolah Data Akuntansi pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut”.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis mendapatkan banyak bantuan,
bimbingan dan petunjuk serta nasihat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,
dengan rasa syukur dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA., selaku Ketua Program Diploma III
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak., selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan
5. Teristimewa kedua orangtuaku, Ir. Isrin Yusuf dan Nurlaila, serta kakak dan
adik saya Vonna Safitry, SE dan Shebrina Amellya, atas segala doa, cinta,
kasih, sayang dan dukungannya baik secara moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
6. Kepada Mhd. Ariz Fahriza, terima kasih untuk segala doa, perhatian,
pengertian, motivasi, semangat, dukungan, dan telah berbagi banyak
pengalaman kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhirnya dengan baik. Sahabat-sahabat terbaikku : Gina, Marisa, Nunun,
Dita, Ririn, dan semua teman-teman D-III Akuntansi 2011 yang selalu
memberikan dukungan, bantuan, semangat dan motivasi kepada penulis.
7. Untuk seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut
yang telah membantu segala urusan yang menyangkut proses magang.
Semoga Allah SWT membalas segala amal dan budi baik yang diberikan
oleh berbagai pihak untuk penulis selama ini. Penulis berharap tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak demi perkembangan dan kemajuan Civitas
Akademik.
Medan, Juli 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.……….……….. i
DAFTAR ISI.……….………. iii
DAFTAR TABEL.……….………. v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….….. 1
B. Rumusan Masalah……… 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 3
D. Rencana Penulisan……….... 4
1. Jadwal Survey/Observasi……….... 4
2. Rencana Isi……….. 5
BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas.……… 7
B. Struktur Organisasi ………….….……… 10
C. Job Description………. 10
D. Jaringan kegiatan……….. 23
E. Kinerja Kegiatan Terkini……….. 23
F. Rencana Kegiatan ………. 24
BAB III PERANAN KOMPUTER SEBAGAI PENGOLAH DATA AKUNTANSI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Komputerisasi.. 25
C. Penerapan Komputerisasi dalam Pengolahan Data
Akuntansi pada Perusahaan……….. 30
D. Peran Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Aktivitas Perusahaan………. 31
E. Peranan Komputer sebagai Pengolah Data Akuntansi Pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut 36 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 42
B. Saran………. 43
DAFTAR PUSTAKA……….. 44
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Majunya dunia usaha mengakibatkan pengelolaan data akuntansi yang
semakin kompleks yang tentunya memerlukan pengelolaan data secara cepat,
tepat dan akurat dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efisien dan efektif.
Bukan hanya perusahaan dengan skala sedang atau besar, tetapi perusahaan kecil
pun sudah banyak berpindah ke pencatatan menggunakan program komputer.
Untuk mengatasi hal ini maka kebanyakan perusahaan memanfaatkan dan
mempergunakan perkembangan teknologi yang ada, yakni penggunaan komputer
atau Electronic Data Processing (EDP) sebagai sarana dalam proses pengelolaan
data akuntansinya.
Dalam perusahaan yang menggunakan komputer, proses pengolahan
data akuntansinya dapat dilakukan dengan tepat karena EDP telah dilengkapi
dengan kemampuan teknis untuk mengolah data-data yang ada berdasarkan
program-program yang dimasukkan ke dalam komputer. Data yang diperoleh
dapat segera di proses dengan cepat dan pada akhirnya akan menjadi informasi.
Pada saat ini, pemanfaatan teknologi informasi sudah tidak dapat
diabaikan lagi. Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan,
dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Untuk memenuhi
kebutuhan informasi bagi pihak dalam mauoun luar perusahaan, disusun suatu
Informasi akuntansi sangat berguna dalam perkembangan dunia usaha saat
ini. Perkembangan tersebut menciptakan suatu persaingan diantara perusahaan
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam hal ini, timbul suatu masalah
bagi manajemen dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi aktifitas
usahanya, dimana manajemen memerlukan informasi yang relevan, andal,
lengkap dan tepat waktu dalam rangka pengambilan keputusan.
Kehadiran komputer sebagai sarana pengolah data merupakan salah satu
faktor yang digunakan dalam setiap perusahaan, terutama pada BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Wilayah Sumbagut. Teknologi komputer dapat menghasilkan informasi
yang begitu cepat sesuai kebutuhan. Selain itu, teknologi komputer berperan
dalam meningkatkan kinerja.
Komputer juga mempunyai banyak keunggulan-keunggulan dari pada
pengolahan data akuntansi yang dilakukan secara manual atau pengolahan data
akuntansi dengan lebih mengandalkan peranan manusia. Penggunaan komputer
jauh lebih baik daripada penggunaan secara manual, karena dengan komputer
dapat dilakukan pengolahan dan penyimpanan data akuntansi dalam jumlah yang
banyak, serta prosesnya berlangsung dalam waktu yang singkat sehingga lebih
efektif dan efisien. Efektif digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan output
(informasi) menurut kebutuhan. Sedangkan efisien digunakan untuk mengukur
kinerja suatu proses perubahan dari input (data) menjadi output (informasi)
Berdasarkan alasan dan pertimbangan tersebut, penulis ingin mendalami
penerapan dan peranan komputer sebagai pengolah data pada BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mengambil judul “Peranan Komputer Sebagai Pengolah Data Akuntansi
Pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut”.
B. Rumusan Masalah
Mengingat pentingnya penerapan komputer tersebut dalam suatu perusahaan,
maka penulis ingin mendalami pembahasan ini dengan melakukan penelitian
di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut. Adapun permasalahan yang
akan dibahas oleh penulis adalah “Bagaimana penerapan komputer yang efektif
dan efisien pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan komputer yang efektif dan
efisien pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut agar dapat
membantu segala aktivitas keuangan yang ada di perusahaan tersebut.
b. Sebagai syarat kelengkapan untuk kelulusan dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai
a. Bagi Penulis
Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai
pengolahan sistem komputer pada perusahaan.
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil langkah
selanjutnya mengenai penerapan komputer untuk mengolah data.
c. Bagi Peneliti Sejenis
Sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian-penelitian
sejenis berikutnya.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Penelitian ini dilakukan di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah
Sumbagut, Jl. Kapten Pattimura No. 334 Medan. Untuk lebih jelasnya
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
NO. KEGIATAN JUNI 2014 JULI 2014
I II III IV I II 1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul 3. Permohonan Izin Riset 4. Pengajuan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Secara garis besar pembahasan tugas akhir ini dibagi ke dalam empat bab.
Masing-masing bab dibagi dalam sub-sub sehingga penulisan bab ini lebih
sistematis. Uraian adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana
penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan
rencana isi.
BAB II : BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT
Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi,
job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini,
BAB III : PERANAN KOMPUTER SEBAGAI PENGOLAH DATA AKUNTANSI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT
Bab ini menguraikan tentang sistem informasi akuntansi dan
sistem komputerisasi, sistem komputerisasi dalam perusahaan,
penerapan komputerisasi dalam pengolahan data akuntansi
pada perusahaan, peran akuntansi berbasis komputer terhadap
aktivitas perusahaan, dan peranan komputer sebagai pengolah
data akuntansi pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah
Sumbagut.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini
yang berisikan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik
penelitian dan juga beberapa saran yang relevan dengan
BAB II
BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT
A. Sejarah Ringkas
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung
jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara.
Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang
didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang
panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan
kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 48/1952 jo PMP No. 8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh,
PMP No. 15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No. 5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU
No. 14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun
1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) No. 33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No. 3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No. 36/1995
ditetapkannya PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial
Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk
memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan
memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga
sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko
sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang
itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan Pasal 34
ayat 2, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan tersebut dapat
memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam
meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.
Kiprah Perusahaan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif
Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT. Jamsostek
(Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua
(JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja
Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal
1 Januri 2014 PT. Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik.
PT. Jamsostek tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun
mulai 1 Juli 2015.
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, Jamsostek pun
terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan
berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan
keluarganya.
Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program
Jamsostek tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja,
tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan
ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi BPJS Ketenagakerjaan
Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia,
terpercaya, bersahabat dan unggul dalam operasional dan pelayanan.
2. Misi BPJS Ketenagakerjaan
Sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang memenuhi
perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya
- Tenaga kerja : memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja
dan keluarga.
- Pengusaha : menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan
kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas
- Negara : berperan serta dalam pembangunan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah
diterapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerjasama sehingga tujuan perusahana dapat dicapai.
C. Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Kepala Kantor Wilayah Fungsi:
a. Menyusun usulan rencana kerja jangka panjang wilayah guna memperoleh
acuan kerja.
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pemantauan implementasi rencana
kerja dan anggaran tahunan wilayah, guna menjaga efektivitas kerja dan
efisiensi biaya.
c. Menetapkan kebijakan pengelolaan operasional secara menyeluruh untuk
Kantor Wilayah dan Kantor Cabang di lingkup tugasnya guna memastikan
kebijakan, strategi, prosedur dan tata kerja yang sudah ditetapkan oleh
Kantor Pusat telah diimplementasikan secara efektif.
d. Mengarahkan manajemen kepesertaan yang mencakup pengembangan
kepesertaan (melalui kegiatan pemasaran formal dan informal), pengelolaan
kepesertaan (melalui manajemen akun dan kepesertaan), kemitraan dan
PKP di wilayahnya, guna memastikan tercapainya target jumlah kepesertaan
dan iuran.
e. Mengarahkan dan memantau pelayanan terhadap peserta, agar pelayanan dapat
memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Sekretaris Wilayah Fungsi:
a. Mengatur jadwal acara dan kegiatan Kepala Kantor Wilayah (misalnya:
rapat, kunjungan ke instansi lain, penerimaan tamu, dan lain-lain) untuk
b. Menyiapkan bahan dan/atau membuat konsep dokumen (misalnya:
surat jawaban, dan lain-lain) untuk memudahkan Kepala Kantor Wilayah
dalam memberikan respon.
c. Melaksanakan tata persuratan bagi Kepala Kantor Wilayah sehingga dokumen
tertata sistimatis.
d. Melakukan koordinasi dalam rangka penyediaan perlengkapan kantor
Kepala Kantor Wilayah agar kegiatan dapat berjalan lancar dan efektif.
e. Mengelola dokumen yang terkait dengan kegiatan Kepala Kantor Wilayah
agar terdokumentasi dan mudah diakses.
Senior Analis Wilayah Fungsi:
a. Melakukan analis strategis sebagai bahan pengambilan keputusan.
b. Melakukan kajian dan merumuskan usulan perencanaan dan pengembangan
strategis yang terkait dengan bidang tugasnya.
c. Menyusun kajian sistem pengembangan organisasi di bidang pemasaran,
pelayanan, keuangan dan teknologi informasi, umum dan sumber daya
manusia, manajemen mutu dan risiko.
d. Menyusun pengelolaan knowledge management guna mendukung pengembangan
proses bisnis.
e. Mengelola manajemen risiko diurusannya sehingga terlaksana sesuai
Kepala Pemasaran Wilayah Fungsi:
a. Menyusun usulan rencana kerja jangka panjang bagian guna mendukung
penyusunan rencana kerja jangka panjang Kantor Wilayah.
b. Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bagian guna menjaga
efektivitas kerja dan efisiensi biaya.
c. Menyusun usulan kebijakan, strategi, sistem dan prosedur untuk bagiannya
sebagai upaya penyesuaian (dalam batas kewenangan yang dimiliki)
atas kebijakan, strategi, sistem, dan prosedur yang telah ditetapkan di
Kantor Pusat guna memperoleh acuan kerja yang jelas.
d. Mengelola kegiatan pemasaran formal dan informal di Wilayah/Cabang
guna mengoptimalkan pertumbuhan jumlah kepesertaan.
e. Mengelola akun kepesertaan berdasarkan konsep Customer Relationship
Management, guna memperoleh peningkatan pendapatan dari peserta aktif.
Spesialis Pemasaran Formal Wilayah Fungsi:
a. Membuat analisa kinerja pemasaran kepesertaan formal per Cabang/KCP
guna memperoleh hasil analisa yang akurat.
b. Membuat analisa potensi kepesertaan formal per Cabang/KCP guna mendukung
atasan memperoleh data potensi yang akurat.
c. Melaksanakan sosialisasi strategi dan program pemasaran Wilayah guna
d. Melaksanakan pemantauan atas implementasi strategi pemasaran dan program
pemasaran di lingkup tugasnya guna memperoleh informasi terkini bagi
atasan.
e. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan kemitraan di wilayah sesuai
arahan atasan guna mendukung efektivitas program pemasaran kepesertaan
formal.
Spesialis Manajemen Account Wilayah
Fungsi:
a. Menganalisa data peserta di Wilayah/Cabang/KCP sebagai dukungan bagi
pimpinan menentukan klasifikasi akun.
b. Mengkoordinasikan pengelolaan akun kepesertaan dengan mengacu pada
program dan panduan yang berlaku untuk mendukung optimalisasi pengelolaan
akun.
c. Menganalisa pengelolaan RO di Cabang/KCP sebagai dukungan bagi atasan
dalam mengoptimalkan potensi peningkatan pendapatan peserta aktif.
d. Melakukan koorniasi dan menganalisa pelaksanaan program pembinaan
RO di Cabang/KCP sebagai data dukungan dalam peningkatan kapabilitas RO.
Penata Utama Pemasaran Informal Wilayah Fungsi:
a. Membuat analisa kinerja pemasaran kepesertaan informal per Cabang/KCP
guna memperoleh hasil analisa yang akurat.
b. Membuat analisa potensi kepesertaan informal per Cabang/KCP guna
c. Melaksanakan sosialisasi strategi dan program pemasaran wilayah guna
mendukung upaya pengoptimalan pencapaian target kepesertaan.
d. Melaksanakan pemantauan atas implementasi strategi pemasaran dan program
pemasaran di lingkup tugasnya guna memperoleh informasi terkini bagi atasan.
e. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan kemitraan di wilayah sesuai
arahan guna mendukung efektivitas program pemasaran kepesertaan informal.
Penata Madya Pengelolaan PKP Fungsi:
a. Membuat analisa program PKP (tahunan dan jangka panjang) per
Cabang/KCP guna memperoleh usulan program yang akurat.
b. Melakukan koordinasi dengan Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu
mengenai sosialisasi PKP sehingga petugas operasional di Cabang memiliki
pemahaman yang tepat.
c. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan program PKP untuk optimalisasi
kegiatan PKP.
d. Mengkoordinasikan pengelolaan asset PKP guna optimalisasi pengelolaan.
e. Menganalisa kondisi piutang Kantor Wilayah/Cabang sebagai dukungan bagi
atasan dalam menjaga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana PKP.
Kepala Pelayanan Wilayah Fungsi:
a. Mengkoordinasikan kegiatan penilaian kinerja Kantor Cabang/KCP, dalam hal
standar mutu pelayanan, untuk memastikan kegiatan pelayanan sesuai dengan
b. Mengkoordinasikan pembinaan bagi petugas pelayanan di Kantor Cabang/KCP
untuk meningkatkan kapabilitas pelayanan.
c. Mengarahkan pemantauan dan mengevaluasi penyelenggaraan program guna
memastikan telah berjalan sesuai ketentuan.
d. Mengelola database di lingkup tugasnya, sehingga data tersedia lengkap,
akurat dan terkini.
e. Mengelola pengendalian biaya JPK Dasar dan JPK tambahan di Kantor
Cabang/KCP untuk efektivitas penggunaan dana.
Spesialis Manajemen Program JPK-JKK Fungsi:
a. Membuat analisa penyelenggaran program JPK dan JKK secara periodik
sebagai bahan dalam pemberian umpan balik kepada Kantor Cabang/KCP.
b. Menganalisa rekapitulasi perhitungan biaya penyelenggaraan program JPK
dan JKK di seluruh Kantor Cabang/KCP yang berada di wilayahnya untuk
pengendalian penggunaan biaya.
c. Melakukan analisa terhadap pengembangan dan pengelolaan kerjasama
dengan PPK sebagai dukungan bagi atasan dalam mengambil keputusan.
d. Mengelola database di lingkup tugasnya sehingga data tersedia.
Penata Utama Manajemen Pelayanan Fungsi:
a. Melakukan koordinasi terkait dengan pemenuhan standar mutu pelayanan
di Kantor Cabang/KCP guna memastikan kegiatan pelayanan sesuai dengan
b. Mengevaluasi kegiatan pelayanan dan penanganan keluhan di Kantor
Cabang/KCP untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan yang berkualitas.
c. Melaksanakan pembinaan bagi petugas pelayanan di Kantor Cabang/KCP
untuk mendukung upaya peningkatan kapabilitas pelayanan.
d. Melakukan koordinasi dalam penyampaian informasi melalui berbagai kanal
pelayanan sehingga tidak terdapat perbedaan informasi diberbagai kanal
pelayanan.
e. Mengelola database di lingkup tugasnya sehingga data tersedia.
Penata Utama Manajemen Program JHT-JK Fungsi:
a. Membuat analisa penyelenggaraan program JHT-JK secara periodik sebagai
bahan dalam pemberian umpan balik kepada Kantor Cabang/KCP.
b. Mengkonsolidasikan laporan bulanan JHT dan JK Kantor Cabang di
wilayahnya untuk diperoleh hasil analisa yang akurat.
c. Mengevaluasi laporan bulanan Jaminan Kantor Cabang dan menghitung
claim ratio supaya tetap berada dalam tingkatan yang wajar.
Kepala Umum dan SDM Fungsi:
a. Mengelola kegiatan pengembangan kompetensi pegawai, untuk mendukung
tercapainya standar kompetensi yang dipersyaratkan.
b. Memantau kinerja dan mengelola hubungan industrial di lingkungan Kantor
Wilayah beserta Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu di wilayahnya,
c. Mengelola pemenuhan kebutuhan SDM, guna memastikan efektivitas penempatan
di Wilayah/Cabang/KCP sesuai dengan spesifikasi jabatan.
d. Mengelola pemenuhan hak pegawai di Kantor Wilayah dengan mengacu
pada peraturan yang berlaku (antara lain gaji, fasilitas kesehatan, asuransi,
dan lain-lain), sehingga hak dapat diberikan tepat jumlah dan tepat waktu.
e. Mengelola layanan umum bagi pegawai di Kantor Wilayah untuk mendukung
kelancaran kerja.
Penata Madya Umum Fungsi:
a. Menyusun usulan pengadaan barang dan jasa di Kantor Wilayah dan/atau
Kantor Cabang guna menjadi acuan dalam proses pengadaan barang dan
jasa.
b. Melakukan koordinasi untuk penyelenggaraan kegiatan pengadaan sesuai
prosedur untuk mendukung tersedianya kebutuhan barang dan jasa.
c. Melaksanakan pengelolaan atas kontrak kerja penyediaan barang/jasa dan
mengelola database vendor untuk tertib administrasi dan mendukung kelancaran
kegiatan pengadaan.
d. Mengelola asset serta mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan dan
pengamanan asset perusahaan untuk optimalisasi nilai asset.
e. Melakukan koordinasi untuk kegiatan layanan umum guna mendukung
Penata Madya SDM Fungsi:
a. Melaksanakan kegiatan pemenuhan kebutuhan SDM sehingga tersedia tepat
waktu dan spesifikasi jabatan.
b. Melaksanakan program pengembangan pegawai untuk mendukung peningkatan
kapasitas pegawai.
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian untuk memperoleh
informasi yang akurat dengan lengkap.
d. Melaksanakan pengelolaan gaji dan benefit lain untuk pegawai untuk
mendukung ketepatan jumlah dan waktu.
e. Melakukan koordinasi dalam rangka proses penilaian kinerja pegawai di
Kantor Wilayah guna memperoleh hasil penilaian yang akurat dengan tepat
waktu.
Kepala Keuangan dan TI Fungsi:
a. Mengelola kegiatan transaksi keuangan Kantor Wilayah dan memantau
pengelolaan keunagan Kantor Cabang/KCP guna terwujudnya pengelolaan
keuangan yang sehat.
b. Mengelola kegiatan pencatatan transaksi keuangan (Kantor Wilayah beserta
Cabang/KCP) untuk penyajian laporan keuangan yang lengkap dan akurat.
c. Mengkoordinasikan kegiatan pemenuhan kewajiban perpajakan Kantor Wilayah
beserta Cabang/KCP untuk memastikan kewajiban perpajakan telah dipenuhi
d. Mengkoordinasikan pengelolaan dan pemeliharaan sarana teknologi informasi
(hardware, software, jaringan, aplikasi perangkat lunak) guna kelancaran
kegiatan operasional.
e. Menyusun laporan kegiatan bagian untuk mendukung penyusunan laporan kegiatan Wilayah.
Penata Madya Keuangan Fungsi:
a. Mengajukan usulan rencana anggaran Wilayah (beserta Cabang/KCP) untuk menjadi acuan dalam pengelolaan dana di Wilayah.
b. Melakukan pengelolaan pembayaran kepada pihak internal dan eksternal untuk mendukung pengelolaan arus kas yang sehat.
c. Menganalisa penggunaan dana (Kepala Wilayah, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu) sebagai bagian dari pengendalian anggaran.
d. Melaksanakan kegiatan pencatatan transaksi keuangan (Kantor Wilayah) untuk penyajian laporan keuangan yang lengkap dan akurat.
e. Melaksanakan kegiatan administrasi perpajakan untuk pemenuhan kewajiban perpajakan Kantor Wilayah.
Penata Madya Teknologi Informasi Fungsi:
a. Menganalisa kondisi sarana teknologi informasi di Kantor
Wilayah/Cabang/KCP sebagai acuan dalam pemenuhan kebutuhan sarana teknologi informasi.
c. Melaksanakan pemeliharaan perangkat keras, jejaring komputer, sistem operasi
serta perangkat lunak aplikasi untuk menjamin kehandalan sistem operasi.
d. Melaksanakan perbaikan atas permasalahan/kerusakan yang timbul pada
perangkat keras, jejaring komputer, perangkat lunak aplikasi, serta database
guna memberikan dukungan teknis bagi kelancaran pengelolaan sistem.
e. Mengelola data (perekaman, recovery, dan pengolahan) dari database yang
tersedia guna menghasilkan data yang valid dan akurat.
Kepala Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah Fungsi:
a. Menyusun usulan kebijakan, strategi, sistem dan prosedur untuk bagiannya
sebagai upaya penyesuaian (dalam batas kewenangan yang dimiliki)
atas kebijakan, strategi, sistem, dan prosedur yang telah ditetapkan di
Kantor Pusat, guna memperoleh acuan kerja yang jelas.
b. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pengelolaan aspek hukum di
Kantor Wilayah dan Kantor Cabang/KCP, guna memastikan adanya ketaatan
pada hukum yang berlaku.
c. Mengarahkan dan memantau implementasi sistem manajemen mutu untuk
mendukung peningkatan kapabilitas dan kinerja individu ataupun unit
kerja.
d. Mengarahkan dan memantau pengelolaan risiko di Kanwil/Kacab dan KCP
untuk meminimalisir terjadinya masalah yang dapat merugikan perusahaan.
e. Menyusun laporan kegiatan Bagian, untuk mendukung penyusunan laporan
Penata Utama Manajemen Mutu Fungsi:
a. Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan terkait dengan standar mutu yang berlaku sehingga standar tersebut dapat dipahami oleh semua unit kerja.
b. Melaksanakan pengelolaan dokumen mutu sehingga dokumentasi lengkap dan akurat.
c. Memfasilitasi kegiatan gugus kendali mutu (GKM) untuk mendukung peningkatan kapasitas.
d. Melaksanakan kegiatan audit secara berkala untuk memastikan bahwa semua ketentuan di dalam sistem manajemen mutu sudah terimplementasi secara efektif. Penata Utama Manajemen Risiko
Fungsi:
a. Menyusun laporan profil risiko Kantor Wilayah.
b. Melaksanakan fungsi fasilitasi dan konsultasi mengenai pengelolaan manajemen risiko.
c. Melaksanakan kegiatan evaluasi berkala atas pengelolaan risiko di unit kerja di Wilayahnya.
Penata Utama Pengendalian Internal Fungsi:
a. Melaksanakan sosialisasi terkait dengan standar tata kelola perusahaan sehingga standar tersebut dapat dipahami oleh semua unit kerja.
b. Memantau penerapan standar GCG di wilayah untuk memastikan penerapan berjalan secara efektif.
D. Jaringan Kegiatan
Jaringan kantor BPJS Ketenagakerjaan meliputi:
a. In payment/kas mobil
Kas mobil digunakan untuk menerima/penyetoran pajak kendaraan.
Contoh: Kantor Samsat
b. Kantor Kas
Kantor kas hanya digunakan untuk menghimpun dana tetapi belum bisa
menyalurkan kredit. Untuk pengubahan status dari kantor kas menjadi
kantor cabang pembantu harus memenuhi syarat-syarat.
c. Kantor Cabang Pembantu
Kantor cabang pembantu tidak hanya menghimpun dana dari masyarakat
tetapi juga sudah bisa menyalurkan kredit.
d. Kantor Cabang
Kantor cabang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kredit, tetapi dalam kondisi yang lebih besar dari Kantor
Cabang Pembantu.
e. Kantor Pusat
Kantor Pusat bertugas untuk mengawasi manajemen BPJS Ketenagakerjaan,
baik yang berbentuk Kas Mobil (in payment), Kantor Kas, Kantor Cabang
Pembantu, Kantor Cabang.
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
Begitu juga pada BPJS Ketenagakerjaan yang bergerak dalam bidang asuransi
sosial. BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan
oleh BPJS Ketenagakerjaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu
semua karena membutuhkan kerj akeras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam
bekerja.
Pastinya untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang
bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan perusahaan adalah
tetap berusaha memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko
sosial ekonomi tertentu dan menjadi Lembaga Negara yang berkelas dunia,
terpercaya, bersahabat dan unggul dalam operasional dan pelayanan.
Perusahaan berusaha terus menerus memperbaiki segala kekurangan
yang ada, untuk itu perusahaan akan terus berupaya mendengarkan keluhan
dari masyarakat agar BPJS Ketenagakerjaan tetap menjadi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial yang unggul.
F. Rencana Kegiatan
BPJS Ketenagakerjaan mengembangkan berbagai program dan manfaat
yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya, selain itu tidak
hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi juga
memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa
BAB III
PERANAN KOMPUTER SEBAGAI PENGOLAH DATA AKUNTANSI PADA BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Komputerisasi
Akuntansi dalam dunia usaha memegang peranan penting, karena akuntansi
dapat memberikan informasi mengenai data keuangan dari hasil operasi perusahaan
yang melaksanakan aktivitasnya. Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan
data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-macam individu dan
pihak-pihak yang berkepentingan. Biasanya setiap orang atau badan usaha
membutuhkan informasi yang relevan dengan aktivitas yang dilaksanakan.
Menurut Belkaoui (2000:37) dalam bukunya yang berjudul Teori Akuntansi
menjelaskan bahwa “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya
guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.”
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi
menjelaskan bahwa “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikiran rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.”
Suatu sistem dapat dijelaskan secara sederhana sebagai perangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Menurut James (2007:6) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen
Dari definisi ini dapat dijelaskan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Menurut Bodnar (2003:2) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.”
“Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”
Jadi, pengertian sistem informasi akuntansi menurut Bodnar (2003:2) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi adalah “Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan menjadi sebuah informasi.”
Dalam bagian terdahulu pengertian sistem akuntansi secara umum telah dijelaskan bila berkaitan dengan komputer maka sistem pengolahan data secara elektronik merupakan peralatan dan program yang digabung menjadi suatu
instalasi komputer. Sejalan dengan bahwa komputer berperan sebagai alat pengolahan data yang bekerja dengan alat elektronik dan otomatis, berikut defenisi yang diberikan oleh Donald H, Sanders dari buku Jogianto,
Komputer memiliki berbagai kelebihan, seperti memiliki kecepatan proses
yang tinggi, ketepatan dalam melaksanakan instruksi, mampu melaksanakan
operasi logika dengan baik dan juga memiliki kestabilan dalam pemerosesan data,
karena inilah muncul istilah komputerisasi. Sistem komputer adalah suatu jaringan
prosedur yang menggunakan sebuah mesin untuk mematuhi semua perintah
yang berurutan dan bisa memodifikasi instruksi dalam kegiatan-kegiatan pada
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan suatu alat yang sekarang
disebut komputer.
Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa sistem pengolahan
data secara elektronik merupakan bagian untuk melaksanakan proses pengolahan
data non-finansial seperti data-data pegawai, literatur buku di perpustakan dan
lain-lain. Proses akuntansi merupakan proses data, dimana dalam proses
tersebut terdapat siklus yang dimulai dari transaksi sampai tahap pelaporan.
Siklus akuntansi secara manual dan komputerisasi pada dasarnya adalah sama,
hanya berbeda pada teknisnya saja. Jika pada sistem manual biasanya
menggunakan tenaga manusia, buku dan lemari arsip, sedangkan pada sistem
komputer menggunakan Central Processing Unit (CPU), dimana file-file
disimpan dalam disk, disk drive, tape dan sebagainya. Pemakaian sistem manual
biasanya diterapkan pada transaksi-transaksi usaha yang belum begitu banyak,
tetapi semakin besar organisasi dan volume transaksi maka perlu dipertimbangkan
untuk menggantikan metode proses data dengan Electronic Data Processing
B. Sistem Komputerisasi dalam Perusahaan
Kebanyakan informasi dalam perusahaan tumpang tindih (overlap) ke
dalam lebih dari suatu kategori tersebut. Untuk itu, guna menghindari terjadinya
tumpang tindih dalam pengolahan data, maka BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Wilayah Sumbagut perlu mengikuti prosedur baku yang telah ada, atau dapat
membuat prosedur sendiri yang dianggap sesuai dengan kondisi perusahaan saat
itu. Suatu sistem informasi manajemen memanfaatkan baik manusia maupun
sumber modal/capital dimana yang terdiri dari peralatan/mesin pengolah data.
Untuk itu BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut menggunakan dua
sistem pengolahan data antara lain sebagai berikut:
1. Sistem pengolahan data secara manual dimana sebagian besar beban
pengolahan data dilaksanakan oleh manusia.
2. Sistem pengolahan data secara otomatis (Electronic Data Processing/
EDP), dimana sebagian besar beban pengolahan data dilaksanakan oleh
peralatan dan komputer.
Dimana kedua sistem pengolahan data yang digunakan oleh perusahaan
ada beberapa tingkat kemutakhiran yang dapat dipakai. Tingkat kemutakhiran
yang paling rendah dalam sistem pengolahan data dalam perusahaan adalah sistem
yang seluruhnya manual, dimana orang melaksanakan semua fungsi pengolahan
data. Sistem seperti ini biasanya diterapkan oleh perusahaan setempat atau lokal.
Dalam perusahaan sejenis ini, mungkin tidak satu orang pun yang ditugaskan
secara khusus untuk menangani pengolahan data akuntansi. Adapun sebagai
gantinya fungsi ini merupakan tugas tambahan yang ditangani oleh beberapa
Keuntungan manusia sebagai pengolah data adalah bahwa fleksibilitasnya
atau kemampuannya untuk melaksanakan semua fungsi sistem pengolah data dan
pertimbangan yang dapat diandalkan, serta kemampuannya untuk menyesuaikan
diri pada situasi yang tidak biasa. Hal ini karena manusia juga memiliki
kelemahan sebagai pengolah data, yaitu lamban dan kurang dapat diandalkan
ketelitiannya. Sebagian besar sistem pengolahan data secara manual
memanfaatkan satu atau lebih bentuk mesin khusus untuk dipergunakan dalam
perusahaan. Jenis mesin tersebut biasa berbentuk mesin kalkulasi yang dapat
meningkatkan kecepatan dan ketelitian kalkulasi/perhitungan, mesin duplicator
yang dapat menghemat waktu dalam pembuatan tembusan/duplikat dokumen dan
laporan.
Pada umumnya mesin-mesin jenis ini terbukti dapat meningkatkan
kecepatan dan keandalan pengolahan data dalam sistem manual. Namun mesin-mesin
itu masih membutuhkan bantuan manusia agar bisa berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga peran manusia sebagai pengolah data tidak dapat dipandang
rendah, meskipun pada kenyataannya mesin-mesin tersebut dapat menimimalisir
kekurangan yang ada pada manusia dalam fungsinya sebagai pengolah data.
Cepat atau lambat diakui bahwa kehadiran komputer akan membentuk suatu
sistem tersendiri dalam suatu sistem informasi perusahaan.
Untuk saat ini BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut
menggunakan komputer Intel Core i3 yang memiliki berbagai aplikasi-aplikasi
yang berguna yang diperlukan oleh perusahaan agar proses pengolahan data dan
C. Penerapan Komputerisasi dalam Pengolahan Data Akuntansi pada Perusahaan Peranan Electronic Data Processing (EDP) pada BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Wilayah Sumbagut memiliki kedudukan yang cukup penting, ini dapat
terlihat dari berbagai kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan,
selalu mengandalkan komputer dalam realisasinya terutama dalam hal pemrosesan
data akuntansi. Sebagai suatu instansi yang bergerak di bidang jasa, maka
perusahaan ini dalam penyusunan laporan akuntansinya juga tidak terlepas dari
standar akuntansi yang telah berlaku secara umum. Guna menghasilkan informasi
yang berguna dan selalu tepat waktu bagi berbagai pihak yang kompetisi atas
laporan tersebut, maka diperlukan sistem akuntansi yang memadai yang juga
merupakan sistem yang berfungsi kerangka kerja prosedur yang harus dilakukan
dalam mencatat transaksi yang terjadi sampai menghasilkan informasi akuntansi
yang baik.
Setiap perusahaan umumnya memiliki rencana anggaran dan
pertanggungjawaban karena kedudukan laporan rencana anggaran dan
pertanggungjawaban dalam perusahaan memiliki posisi yang penting.
Karena laporan rencana anggaran dan pertanggungjawaban tersebut tidak hanya
dicermati oleh pihak intern perusahaan, tetapi juga pihak luar yang juga memiliki
kepentingan di dalamnya. Pihak luar perusahaan yang dimaksud antara lain seperti
kantor pajak untuk pemotongan gaji pegawai sesuai PPh Pasal 21. Pihak intern
perusahaan dalam hal ini adalah manajemen yang terdiri dari Pimpinan juga
memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil
Untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang guna
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar perusahaan maupun dalam
perusahaan. Disamping itu, dengan diterapkannya sistem Electronic Data
Processing (EDP), maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam
penggunaan sumber daya yang dimiliki, serta dapat meminimalisasi biaya
diperlukan sistem akuntansi yang memadai yang juga merupakan sistem yang
berfungsi kerangka kerja prosedur yang harus dilakukan dalam mencatat transaksi
yang terjadi sampai menghasilkan informasi akuntansi yang baik.
D. Peran Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Aktivitas Perusahaan Dalam hal ini pemrosesan dan pengolahan data pada BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut menerapkan sistem informasi
akuntansi yang menggunakan sistem komputer yang disebut dengan Electronic
Data Processing (EDP). Dimana perusahaan menggunakan komputer dan bentuk
pengolahan data adalah secara semi komputer. Sebagai suatu instansi yang
bergerak di bidang jasa, maka instansi ini dalam menyusun laporan akuntansi
tidak terlepas dari standar akuntansi yang terkumpul dan dapat menjadi informasi
yang berguna baik pihak-pihak yang berkepentingan, maka diperlukan sistem
akuntansi yang merupakan kerangka kerja dan prosedur yang harus dilakukan
dalam mencatat semua transaksi yang terjadi sampai menghasilkan informasi yang
Dalam suatu perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh
berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak luar perusahaan seperti kantor
pajak dan lain-lainnya memerlukan informasi ini dalam kaitannya dengan
kepentingan mereka. Di samping itu pihak intern perusahaan dalam hal ini adalah
manajemen yang memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi,
dan mengambil keputusan-keputusan. Untuk mengetahui kebutuhan informasi
akuntansi. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi
pihak luar perusahaan maupun dalam perusahaan.
Tujuan penyusunan sistem akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengecekan intern,
atau untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi
dan untuk menyediakan catatn lengkap mengenai pertanggungjawaban
perlindungan kekayaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Dalam perusahaan, sistem akuntansi disusun dan diproses secara manual.
Dalam sistem semi komputer, sebagian data diolah melalui komputer dan
akuntansi yaitu, meneliti dokumen-dokumen secara berurutan dalam jurnal dan
setiap bulan dipindahkan atau diposting ke buku besar. Selanjutnya dibuat neraca
saldo untuk menampung perkiraan. Untuk menghasilkan informasi yang lengkap
diperlukan data dari bagian atau departemen. Adapun bagian yang dimaksud ialah
bagian administrasi dan keuangan.
Data dari masing-masing bagian tersebut langsung dikirim ke bagian
akuntansi pusat secara cepat dan bagian akuntansi mengolah data tersebut
sehingga menghasilkan laporan keuangan, melalui Electronic Data Processing
(EDP)
Untuk mengolah data yang ada saat ini BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Wilayah Sumbagut telah menggunakan sistem multi terminal. Dalam pembuatan
program digunakan software, cobol, dan visual basic, sedangkan paket-paket
software lain yang dipakai untuk keperluan administrasi adalah Microsoft Excel.
Proses data akuntansi dalam perusahaan ini dibagi berdasarkan periode proses
bulanan, yang terdiri dari:
a. Tutup Buku
Tahap ini dilakukan setiap akhir bulan atau sebelumnya harus dipastikan
semua saldo buku adalah benar dengan mengacu pada catatan penerimaan dan
pengeluaran kas yang berasal dari pengajuan biaya ke pusat. Proses ini disebut
juga sebagai proses pemutakhiran master file selama sebulan, dimana seluruh
transaksi diposting ke dalam setiap akun yang sesuai pada master file. Pada akhir
b. Laporan Bulanan
Setelah tutup buku program ini menerbitkan fasilitas untuk menerbitkan
laporan bulanan yaitu:
Rekapitulasi, yang merupakan rekapitulasi dari semua transaksi atas
kode akun buku tertentu dan saldo akhir yang tercantum pada laporan ini harus
sama dengan yang tercantum pada buku harian dengan kode buku yang sama.
BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut dalam menyusun sistem
informasi akuntansi dengan menggunakan sistem komputerisasi mempertimbangkan
tiga hal pokok yang terjadi dalam tujuan penyusunan:
1. Prinsip Cepat
Sistem akuntansi yang disusun harus mampu menyediakan data yang
diperlukan dengan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Prinsip Aman
Sistem akuntansi yang disusun harus dapat membantu menjaga harta milik
perusahaan. Untuk tujuan tersebut sistem harus disusun dengan mempertimbangkan
prinsip-prinsip internal control yang memadai.
3. Prinsip Murah
Sistem akuntansi disusun dengan biaya relative murah dalam arti
manfaat akan diperolehnya harus lebih besar dengan biaya yang dikeluarkan.
Dengan menggunakan sistem pengolahan data yang menggunakan komputer
Data tersebut diolah untuk menjadi suatu informasi, dilakukan atau dikerjakan secara bersama-sama oleh tiap-tiap bagian dan tidak hanya dilakukan oleh bagian akuntansi/keuangan. Informasi tersebut sangat berguna untuk menentukan jalannya usaha, seperti informasi tentang pendapatan maupun biaya yang dikeluarkan, ini menunjukkan bahwa pihak manajemen alternatif dan tindakan apa yang tepat untuk suatu proses pengambilan keputusan.
Dalam hal ini pengiriman informasi akuntansi kepada pihak manajemen, perusahaan menggunakan sistem akuntansi secara manual, periodik, bulanan, maupun tahunan. Adapun cara kerja yang dilakukan manajemen dalam pengambilan keputusan adalah dengan menganalisa keuangan. Adapun tujuan perusahaan membuat sistem informasi akuntansi adalah untuk mempermudah dalam membuat laporan atau pertanggungjawaban dan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
Kegunaan informasi bagi pihak manajeman BPJS Ketengakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut adalah:
1. Sebagai bahan penyusunan perencanaan kegiatan perusahaan, 2. Sebagai bahan pengawasan perusahaan,
3. Sebagai dasar pengambilan keputusan,
4. Sebagai dasar untuk mengetahui posisi keuangan,
E. Peranan Komputer sebagai Pengolah Data Akuntansi pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut
Peranan komputer pada umumnya sudah banyak kita ketahui apalagi
di zaman sekarang ini, dari sejak dini kita sudah diperkenalkan dengan yang
namanya komputer.
Adapun beberapa peranan umum komputer pada BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Wilayah Sumbagut adalah sebagai berikut. Pertama, sebagai pengolah
data dimana data dapat diolah dengan dua cara yaitu secara manual dan secara
komputer. Kedua, sebagai alat pemroses data dimana kemampuan komputer
dalam melaksanakan perhitungan-perhitungan dengan sangat cepat dan
memproses ratusan transaksi dalam suatu waktu tertentu sepanjang hari,
membuat komputer sangat diperlukan dalam pemrosesan data. Ketiga, sebagai
alat penyimpanan data karena komputer dapat melakukan penyimpanan
data dalam kapasitas besar dan tersusun rapi dalam file-file tertentu
sehingga apabila dibutuhkan akan memudahkan pengguna untuk menemukannya.
Keempat, sebagai alat untuk mengawasi dan pengamanan data dan yang Kelima,
sebagai pembuat informasi.
Adapun peranan khusus komputer pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Wilayah Sumbagut adalah sebagai berikut. Peranan Electronic Data Processing
pada perusahaan dalam mengelola data membuat informasi yang dihasilkan lebih
cepat dan akurat. Informasi dan laporan yang dilakukan dengan menggunakan
proses komputer akan lebih cepat jika dibandingkan dengan informasi keuangan
Penerapan komputer pada perusahaan menggunakan software-software
yang mendukung, sangat membantu dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan.
Adapun beberapa software yang mendukung kinerja perusahaan antara lain
Microsoft Word yang berfungsi sebagai pengolah data perusahaan dalam bentuk
kata-kata, dan juga Microsoft Excel yang berfungsi sebagai pengolah data
perusahaan yang berbentuk angka-angka atau perhitungan.
Secara teori Microsoft Word merupakan program aplikasi pengolah kata
yang dapat membantu pembuatan dokumen yang mempunyai lebih banyak
fasilitas otomatis. Baik itu dokumen pribadi maupun perusahaan. Mulai dari
dokumen sederhana sampai dengan laporan yang dilengkapi dengan berbagai
format tampilan. Proses memulai program aplikasi Microsoft Word dapat dijalankan
dengan beberapa cara, yaitu:
1. Melalui menu program
- Klik tombol start yang terdapat di taskbar
- Pilih menu program, kemudian klik program aplikasi Microsoft Word,
jendela dokumen baru akan ditampilkan dan siap untuk digunakan.
2. Melalui shortcut
- Double click pada ikon Microsoft Word pada wallpaper
- Jendela dokumen baru ditampilkan dan siap digunakan
3. Memulai dengan menu New Office Document
- Klik tombol start yang ada di taskbar
- Klik menu New Office Dokument. Kotak dialog New Office
Document ditampilkan
Perusahaan menggunakan software ini biasanya untuk membuat Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan, persuratan, pengelolaan data-data kepegawaian,
perlengkapan, membuat laporan pemantauan dan evaluasi kegiatan dan kinerja
di lingkungan perusahaan serta menyusun laporan kerja bagian dan laporan
perusahaan.
Microsoft Excel merupakan program spreadsheet yang memberikan
kemudahan dalam bekerja dengan angka. Output hasil pengolahan data yang
dilakukan oleh Excel tidak hanya berupa angka atau huruf saja, namun dapat juga
disajikan dalam bentuk diagram dan grafik.
Software Microsoft Excel ini juga dapat memudahkan pengguna dalam
memasukkan data teks, angka, tanggal, waktu, dan formula ke dalam sembarang
worksheet. Ketika memasukkan data Microsoft Exel secara otomatis akan
mengenali data yang diinput sebagai data teks, angka, tanggal, dan waktu
termasuk formula-formula yang dibentuk.
Untuk memproses program Excel dari windows dapat dilakukan dengan
cara:
1. Dari menu start, pilih sub-menu Program, dan klik mouse pada pilihan
Microsoft Excel.
2. Akan tampak pada layar tampilan dari Microsoft Excel, tampilan Excel
pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Worksheet, yang terdiri dari sejumlah besar kumpulan sel,
tempat dimana input dan proses data dengan menggunakan
- Menu bar, terdiri dari menu-menu yang mencakup semua
aktivitas operasional excel, seperti menginput data, mengolah
data, dan menyajikan hasil pengolahan.
Perusahaan menggunakan Software Microsoft Excel umumnya untuk
pengelolaan data Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dan data administrasi
umum serta data keuangan yang berhubungan dengan data-data angka dan
perhitungan. Selain itu, perusahaan juga menggunakan excel untuk menyusun
daftar nama-nama pegawai dan seluruh staf yang berada dalam perusahaan.
Selain itu terdapat beberapa software lain yang digunakan oleh BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut, diantaranya:
1. Si Invest yaitu untuk memonitoring investasi kantor cabang dan
pembuatan laporan konsolidasi investasi sekantor wilayah.
2. DPKP dan KBL yaitu untuk menginput biaya-biaya operasional
yang berkaitan dengan program PKP dan pembuatan laporan keuangan
konsolidasi.
3. Si Pajak yaitu untuk membuat laporan pajak setiap bulan.
4. SIPT Online yaitu untuk menginput semua transaksi dan
pembuatan/percetakan laporan keuangan.
Perusahaan mengolah data dengan menggunakan komputer sebagai alat
bantu. Komputer-komputer dalam perusahaan berada dalam satu sistem jaringan
yang menghubungkan sejumlah komputer yang berada di tempat yang berdekatan.
Antara komputer yang satu dengan yang lainnya dapat saling bertukar informasi
Sistem jaringan ini dikenal sebagai Local Area Network (LAN). LAN adalah
jaringan komputer dan peralatan lainnya yang lokasinya dekat antara satu dengan
lainnya biasanya dalam satu gedung.
Keuntungan dengan menggunakan sistem LAN adalah sebagai berikut:
- Mempermudah komunikasi antar pengguna
- Sebagai sarana aplikasi multi user
- Menurunkan biaya dan penghematan waktu
- Mempermudah pertukaran informasi
- Mempermudah perawatan perangkat lunak
Dalam penggunaan sistem komputer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengguna komputer, yaitu:
1. Virus
Virus adalah serangkaian kode pelaksana yang meletakkan dirinya pada
software, memperbanyak, dan menyebar ke sistem atau file lainnya.
Virus merusak sumber daya sistem atau menunjukkan pesan ke monitor, yang dipicu oleh kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Sistem Keamanan Data
Pengguna komputer harus senantiasa melakukan pengecekan terhadap
data-data penting perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar sistem jaringan
komputer yang telah dipasang dalam perusahaan yang memungkinkan
data dapat dibuka dari komputer yang lain. Dalam hal ini sangat diperlukan
penggunaan password sebagai sarana keamanan data perusahaan.
3. Pengawasan Pemakaian Software
Pengawasan pemakaian software diperlukan agar tidak terjadi penggunaan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
maka pada bab ini penulis merangkumkan pokok-pokok pemikiran yang telah
dikemukaan tersebut dalam kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Informasi yang dihasilkan dengan penggunaan sistem komputer lebih
akurat dan mendapatkan banyak keuntungan dari penggunaan sistem
komputer ini.
2. Dalam mengolah data transaksi keuangannya BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Wilayah Sumbagut menerapkan Sistem Informasi Akuntansi yang
telah dilakukan secara bertahap dari secara manual ke sistem informasi
yang berbasis komputer.
3. Dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, laporan keuangan
dan laporan lainnya dapat diperoleh sesuai dengan keinginan karena
komputer dapat memposting data dengan segera sehingga informasi selalu
aktual dan berguna bagi pemakainya.
4. BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut telah menggunakan
software-software yang membantu kinerja perusahaan.
5. Dengan menggunakan sistem komputer, pengolahan data dapat dilakukan
B. Saran
1. Aktivitas perusahaan yang terus berkembang, hendaknya diikuti dengan
perkembangan kemampuan alat yang ada yaitu komputer. Kecepatan dalam
mengolah data dan kemampuan memori komputer harus menjadi perhatian
bagi pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
tepat dan akurat juga untuk menjaga eksistensi perusahaan di masa yang
akan datang.
2. Kerjasama dan koordinasi yang baik sangat mendukung dalam pengolahan
data demi menjaga kelancaran tugas pelaksanaan pengolahan data.
3. Dalam pembuatan password ataupun penggunaan kata sandi untuk data-data
penting yang digunakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah
Sumbagut haruslah berhati-hati demi menjaga kerahasiaan perusahaan.
4. Perusahaan sebaiknya memiliki dua salinan cadangan untuk seluruh file
secara terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadi hilangnya file
akibat adanya virus ataupun gangguan lainnya.
5. Penggunaan dan pemeliharaan terhadap komputer serta sistem juga
diperhatikan karena jumlah investasi dana untuk teknologi relatif
besar dan sebaiknya perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000, Teori Akuntansi, Buku 1, Penerbit Salemba Empat,
Yogyakarta.
Bodnar, George H dan William S Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.
Hall James A, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat,
Jakarta.
Jogianto, Hartono, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, BPFE, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat,
Jakarta.
Lampiran 1
Pemrosesan Data Akuntansi dengan Komputer Sumber: Sumardi, Mulyadi, 2001, Komputer Akuntansi,
Yudhistira, Jakarta
Data disusun, dikelompokkan dan dimasukkan melalui keyboard
PENGELOMPOKAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SOFTWARE Data diolah dalam CPU dengan menggunakan program aplikasi
PENYIMPANAN DATA Dalam Floppy