TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN
PADA
PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA,Tbk.
(CABANG MEDAN)
O l e h :
YUYUN DIAH SARI HRP
082102125
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
N A M A : YUYUN DIAH SARI HARAHAP
N I M : 082102125
PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN
PADA KANTOR CABANG PT. INBISCO
NIAGATAMA SEMESTA, Tbk (CABANG MEDAN)
Tanggal : ………. 2011 Ketua Program Studi D-III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP. 19511114 198203 1 002
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR
N A M A : YUYUN DIAH SARI HARAHAP
N I M : 082102125
PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM IBFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN
PADA KANTOR CABANG PT. INBISCO
NIAGATAMA SEMESTA, Tbk (CABANG MEDAN)
Medan, ………….… 2011
Menyetujui Pembimbing
(Syarief Fauzie, SE. MAK. Ak)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan kemudahan bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa penyajian tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan segala
kritik yang sehat dan saran dari pembaca sehingga dapat berguna bagi penulis
untuk dijadikan sebagai bahan masukan dimasa yang akan datang.
Dimasa perkuliahan hingga selesainya Tugas Akhir ini, penulis sungguh
merasakan banyak bantuan moril dan materil baik secara langsung dan tidak
langsung dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara,
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si. Ak. selaku Ketua Program Studi Dilpoma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
3. Bapak Syarief Fauzie, SE. MAK. Ak selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah banyak meluangkan waktu dan penuh perhatian serta kesabaran
4. Bapak Anton Segi, SE. selaku Branch Manager dan ibu Shara Dinda
Marpaung, SE. selaku Supervisor Accounting PT. INBISCO NIAGA
Medan,
5. Yang paling spesial kepada kedua orangtua ku tersayang, ayahanda dan
ibunda tercinta Azhar Yusri Harahap dan Irmawati Siagian, terimakasih
atas semua cinta dan kasih sayang serta doa dan nasehat yang tulus dan
ikhlas yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam tulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan guna lebih menyempurnakan tulisan ini. Harapan penulis semoga
tugas akhir ini memberikan manfaat dan memberikan masukan kepada kita semua.
Medan, Juni 2011
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Sistematika Penelitian ... 4
1. Jadwal Penelitian ... 4
2. Laporan Penelitian ... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 6
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 7
C. Job Description ... 7
D. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan... 10
E. Rencana Kegiatan ... 11
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Prosedur Permintaan Dan Pengeluaran Barang ... 12
E. Kendala Yang Dihadapi Perusahaan ...31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 34
B. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain
melakukan pengolahan data yang ada dalam sebuah organisasi, juga memberikan
dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan
keputusan. Sedangkan sistem informasi akuntansi hanya mengolah data akuntansi
untuk menghasilkan informasi.
Untuk lebih jelasnya maka dikemukakan serangkaian pengertian Sistem
Informasi Akuntansi. Barry E. Chusine (2001, hal. 17)memberikan definisi Sistem
Informasi Akuntansi sebagai berikut : “Sistem Informasi Akuntansi didefinisikan
sebagai kumpulan manusia dan sumber-sumber modal didalam suatu organisasi
yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi keuangan dan juga informasi
yang diperoleh dari pengumpulan data transaksi.”
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi
perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur yang
secara continue diperoleh atau diproduksi dan dijual untuk menghasilkan laba.
Sebagian besar sumber daya perusahaan sering di investasikan dalam bentuk
barang-barang yang dibeli atau di produksi. Perusahaan yang bergerak dibidang
Akuntansi persediaan harus dilakukan sebaik mungkin agar perusahaan tidak
mengalami hambatan dan gangguan dalam operasi.
Apabila persediaan akhir dicatat terlalu besar akan mengakibatkan laba yang
besar pada periode tersebut, persediaan awal yang semakin besar sehingga laba
semakin kecil pada periode berikutnya. Setiap perusahaan pada umumnya
mempunyai tujuan untuk mencapai kemakmuran dengan cara mencapai laba yang
maksimal dalam kegiatan operasinya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan
harus dapat mengetahui, bagaimana prosedur barang yang diterima dan barang
yang dikeluarkan, agar produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bisa sampai
kepada para konsumen.
Perusahaan bertanggung jawab untuk memasarkan produknya, oleh sebab itu
begitu penting dan menentukannya peranan penerimaan dan pengeluaran
persediaan barang. Apabila tidak dilaksanakannya prosedur penerimaan dan
pengeluaran persediaan barang yang baik dan benar, maka perusahaan akan
mengalami terjadinya kecurangan maupun kerusakan barang dalam penerimaan
maupun pengeluaran dan pencurian yang menguntungkan bagi pihak internal.
Berdasarkan alasan diatas, maka penulis tertarik untuk menuangkan kedalam
tugas akhir dengan judul SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN
PADA PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk MEDAN. Sistem ini
diharapkan dapat diterapkan dengan baik di dalam perusahaan, agar perusahaan
dapat memperoleh tujuan yang diinginkan terutama dalam meningkatkan laba
B. Rumusan Masalah
Setiap perusahaan pasti selalu ada saja masalah yang dihadapi, ini dapat
dilihat dari banyaknya suatu kegiatan yang dilakukan saat mengerjakan suatu
pekerjaan dan dapat dilihat dari berbagai tingkah pola manusianya dilihat dari
sudut pandang keanekaragaman perilaku manusia, maka dapat dikatakan masalah
yang akan timbul dalam kegiatan perusahaan. Perumusan masalah yang akan
diuraikan adalah apakah sistem akuntansi persediaan yang digunakan oleh PT
INBISCO NIAGATAMA SEMESTA Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman
dan murah.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tentang rumusan masalah.
1. Untuk mengetahui apakah sistem pencatatan akuntansi persediaan pada
perusahaan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.
2. Untuk mengetahui mengenai standar operasional prosedur permintaan dan
pengeluaran barang gudang pada perusahaan.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perusahaan serta proses
pengendalian internal perusahaan yang sudah ada.
4. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada
Dari tujuan diatas maka dapat diketahui manfaat penelitian yang dapat
memberi sesuatu yang berguna bagi perkembangan dan pengetahuan. Adapun
manfaat penelitian ini adalah :
1. untuk peneliti, sebagai bahan masukan untuk menambah dan
mengembangkan pengetahuan penulis mengenai sistem akuntansi
persediaan,
2. untuk perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan masukan dan juga pemikiran bagi perusahaan dalam
mengatasi kekurangan dan kelemahan perusahaan,
3. untuk peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain
untuk dapat menyempurnakan penelitian selanjutnya
D. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.
1. Jadwal Penelitian
8. Penyusunan Tugas
Akhir
√
9. Bimbingan Tugas
Akhir
√ √ √
10. Pengesahan Tugas Akhir
2. Laporan Penelitian
Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu bab pendahuluan, profil
perusahaan, topik penelitian, dan penutup. Pada bab pendahuluan, peneliti akan
menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan
laporan penelitian. Pada profil perusahaan, akan diuraikan sejarah ringkas
perusahaan, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini yang ada
pada perusahaan, dan rencana kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk
masa yang akan datang. Pada topik penelitian, peneliti akan menguraikan secara
ringkas tentang prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang, system
pencatatan akuntansi, system informasi akuntansi persediaan, pengawasan
internal, dan kendala yang dihadapi perusahaan. Pada penutup, dimana bab ini
terdiri dari kesimpulan dan saran, peneliti akan menguraikan kesimpulan
berdasarkan uraian – uraian diatas dan peneliti juga mencoba mengemukakan
beberapa saran yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
PT INBISCO NIAGA Medan adalah anak perusahaan dari PT MAYORA
INDAH, Tbk. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1998 yang berkedudukan
dibeberapa kota salah satunya di Jakarta dan Medan. Untuk Jakarta sendiri PT
INBISCO NIAGA terletak di jalan Mogot Km 18 Cengkareng Jakarta Barat
sedangkan di Medan terletak di jalan Binjai Km 12 P. Kompos jl. Utama No. 21
Medan. PT MAYORA INDAH, Tbk didirikan pada tahun 1977 yang merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan khususnya penyaluran makanan
dan minuman yang akan disalurkan oleh PT INBISCO NIAGA yang terletak di
Jakarta Barat dan Medan.
PT INBISCO NIAGA Medan adalah tempat penyimpanan stok barang yang
akan didistribusikan ke wilayah Aceh dan Sumatera. Beberapa produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut terdiri dari biskuit, wafer, cokelat, minuman
berenergi, candy, bubur instant, minuman kopi dan lain-lain. PT INBISCO
NIAGA Medan mempunyai beberapa distributor yang berada di wilayah seperti :
B.Aceh, P.Siantar, Kisaran, Binjai, T.Tinggi, R.Prapat, Sibolga, P.Sidimpuan, dan
Kabanjahe. Perusahaan tersebut telah memasarkan produknya baik dalam negeri
maupun luar negeri. Untuk luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Hongkong dan
Arab Saudi. PT INBISCO NIAGA Medan juga memasarkan produknya
maupun ke toko retail, kios dan selanjutnya akan sampai kepada para konsumen
yang membutuhkan produk tersebut.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda,
perbedaan ini dapat terjadi berdasarkan bentuk dan jenis kegiatan perusahaan dan
system kerja yang ada di perusahaan tersebut. Struktur organisasi merupakan alat
bantu di perusahaan dalam melaksanakan kerja manajemen untuk memperlancar
kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Untuk mengetahui bagaimana
tujuan suatu organisasi dapat terpenuhi, maka perlu disusun suatu kerangka yang
mengatur pola hubungan antara individu-individu yang menunjukkan kedudukan,
wewenang, serta tanggung jawab masing-masing individu dalam suatu kerja sama.
C. Job Description
Perusahaan ini telah membentuk struktur organisasi manajemen dalam rangka
efisiensi dan telah diadakan pembagian tugas diantara fungsi organisasi.
1. Direksi
Direksi dalam perusahaan merupakan pucuk pimpinan yang bertugas memimpin,
mengarahkan, mengawasi dan membuat perencanaan dan koordinasi kerja serta
menjunjung tinggi perusahaan dan mengarahkan seluruh karyawan agar
2. General Manager
General Manager bertugas memberikan pengarahan kepada bawahannya serta
menjalankan intruksi yang diberikan oleh direktur.
3. Branch Manager
Branch Manager bertugas memonitor keluar masuknya barang dan membawahi
bagian logistik, Order Selection/ Market Maintenance, Transport dan Accounting,
Branch Manager juga wajib menginformasikan atau melaporkan stok barang yang
ada di gudang dan satu minggu sekali ke kantor pusat (PT MAYORA INDAH,
Tbk). Branch Manager bertanggung jawab atas barang-barang yang ada di
gudang.
4. Kepala Gudang/ Logistik
Bertugas mengawasi keluar/ masuknya barang dan wajib melaporkan segala
masalah barang ke atasannya (Branch Manager), baik itu kekurangan
barang-barang ataupun kerusakan barang-barang, juga mengawasi kinerja bawahannya seperti
checker, stock keeper, helper dan operator porklif. Kepala gudang bertanggung
jawab atas kekurangan stok barang yang ada di gudang dan semua mesin logistic
adalah tanggung jawabnya.
5. Order Selection/ Market Maintenance
Bertugas mengatur pesanan dari distributor, jika distributor memesan barang,
maka Order Selection yang akan membuatkan D/O (Delivery Order) untuk
distributor ke bagian transport. Order Selection/ Market Maintenance juga
6. Transport
Tugas dari bagian transport adalah memonitor keluar/ masuknya truk/ container
yang akan dikirim. Jika Order Selection/ Market Maintenance sudah membuatkan
surat pengiriman barang D/O (Delivery Order), maka bagian transport inilah yang
akan meneruskan ke bagian distributor. Armada yang digunakan untuk
mengangkut barang yaitu Truk tronton, Truk engclel, Truk colt diesel dan L-300.
Bagian transport membuatkan berita acara berupa surat jalan sebagai bukti
pengiriman dari gudang ke distributor.
7. Accounting
Bertugas mengatur segala biaya operasional kantor dan mencatat segala bukti
transaksi yang ada di perusahaan dan menyusun data untuk dilaporkan ke kantor
pusat serta bertanggung jawab kepada bidang finance.
8. Stock Keeper 1 dan 2
Bertugas mencari barang dari surat pengiriman barang D/O (Delivery Order) yang
sudah dicetak dan mencetak tanggal kadaluarsa (Expired Date) pada barang, juga
berwenang memilih barang dari gudang yang akan di bawa container.
9. Helper 1, 2, 3, 4, 5, 6
D. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan
Pada umumnya perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan khususnya
makanan dan minuman akan mempunyai produk baru yang dapat menunjang
perkembangan perusahaan untuk lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya. Begitu
juga dengan PT MAYORA INDAH, Tbk. Sebagaimana diketahui bahwa setiap
perusahaan selalu menghadapi persaingan dalam meningkatkan penjualannya.
Dimana perusahaan ini juga mempunyai produk baru di tahun 2010. PT
MAYORA INDAH, Tbk mempunyai 4 produk baru yang akan di pasarkan di
Indonesia, yaitu Beng-beng chasew, slai olay blueberry, teh pucuk harum, kopiko
Coffee brown.
Produk-produk ini sudah mulai di pasarkan ditahun 2010 di seluruh Indonesia.
Sebelum produk tersebut di pasarkan kepada konsumen, PT MAYORA INDAH,
Tbk terlebih dahulu mendistribusikan produk-produk tersebut kesalah satu anak
perusahaan yaitu PT INBISCO NIAGA Medan. Produk yang sudah di
distribusikan kepada PT INBISCO NIAGA Medan terlebih dahulu akan dilakukan
Launching New Product baik di perusahaan maupun di distributor-distributor
yang bekerja sama dengan PT INBISCO NIAGA Medan. Setelah Launching New
Product di lakukan, maka produk siap di pasarkan melalui distributor PT
INBISCA NIAGA Medan.
Dengan adanya produk baru yang dimiliki oleh PT INBISCO NIAGA,
perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dari tahun
sebelumnya. PT INBISCO NIAGA sendiri telah merasakan dampak dari produk
berjalan di tahun 2010. Pendapatan yang di peroleh oleh perusahaan lebih
meningkat 4 bulan terakhir di tahun 2010 di bandingkan tahun 2009. Dengan
demikian, kinerja usaha yang dimiliki oleh PT INBISCO NIAGA saat ini sangat
baik dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga
mengharapkan kinerja yang lebih baik untuk tahun yang akan datang.
E. Rencana Kegiatan Perusahaan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan PT INBISCO NIAGA Medan diwaktu
yang akan datang.
1. Tidak akan ada lagi gudang di daerah cabang-cabang PT INBISCO NIAGA.
Hal ini dilakukan untuk menghindari seringnya terjadi selisih stock barang
yang masuk dan keluar. Hal ini sering menyebabkan kerugian pada
perusahaan. Maka yang ada hanya kantor cabang PT INBISCO NIAGA saja.
Ini bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan biaya, serta untuk
menghindarkan kerugian pada perusahaan.
2. Akan dibentuk tim audit internal ditiap-tiap cabang PT INBISCO NIAGA,
bertujuan untuk dapat mengawasi dan mengontrol kegiatan perusahaan agar
tidak terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan baik dana atau apapun yang
dapat menyebabkan penipuan terhadap perusahaan sehingga perusahaan
mengalami kerugian.
3. Akan dibuatkan perbedaan pada produksi produk-produk yang dikeluarkan
sample, yang mana selama ini penyalahgunaan terhadap produk-produk
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Prosedur Permintaan Dan Pengeluaran Barang Gudang
PT INBISCO NIAGA Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang
perdagangan khususnya penyaluran makanan dan minuman. Pada umumnya
prosedur penanganan persediaan barang dagang ini berjalan dengan baik. Oleh
sebab itu perusahaan harus menerapkan kebijakannya seperti kebijakan dalam
persediaan barang yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang dapat mencegah
kerugian pada perusahaan.
Prosedur ini dimulai dari pemesanan barang kepada pemasok. Dari hasil
penelitian, penulis akan menganalisis dan mengevaluasi prosedur pencatatan pada
perusahaan tersebut, dimana PT INBISCO NIAGA Medan melakukan
pengecekan terlebih dahulu kondisi barang sebelum barang dinaikkan kedalam
kontainer yang akan dikirimkan ke tempat-tempat penjualan seperti pengecer,
swalayan, dan kios.
Selain itu barang yang akan dikirim di periksa dahulu baik itu fisik dari barang
yang di pesan maupun tanggal daluarsanya (expired date). Setelah barang semua
masuk kedalam kontainer, maka kontainer tersebut akan disegel untuk
menghindari kerusakan barang, setelah barang sudah dimuat kedalam kontainer,
ada di dalalm kontainer itu ke kontainer lain untuk dikirimkan langsung ke bagian
penjualan dan selanjutnya kontainer itu kembali disegel. Setelah kontainer
tersebut sampai di PT INBISCO NIAGA Medan, maka segel tersebut di buka dan
disaksikan oleh pihak PT INBISCO NIAGA Medan, kemudian barang-barang
tersebut di turunkan dan dihitung kembali oleh petugas logistik cabang Medan.
Apabila barang-barang sudah berada di dalam gudang PT INBISCO NIAGA
Medan, maka barang tersebut di keluarkan untuk di distributorkan kepada para
pemesan barang. Proses pemesanan barang tersebut harus melaui
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak PT INBISCO NIAGA Medan. Berikut
adalah prosedur yang telah ditetapkan pada PT. INBISCO NIAGA Medan.
1. Distributor haruslah menyetorkan uang minimal satu minggu ke PT
INBISCO NIAGA Medan sebagai uang jaminan ke Bank sebelum barang
diterima. Apabila distributor telah melampaui batas limit tanggal yang telah
ditentukan oleh perusahaan tersebut, maka distributor perusahaan tersebut
harus menyetorkan kembali uang jaminannya ke rekening PT INBISCO
NIAGA Medan sebelum barang diterima, jika hal tersebut sudah dilakukan
oleh distributor, maka perusahaan akan mengirimkan produk yang telah
dipesan oleh distributor.
2. Setelah prosedur selesai, maka PT INBISCO NIAGA Medan mengirimkan
barangnya ke distributor melalui pihak ekspedisi dengan menggunakan
kontainer sesuai dengan barang yang dipesan tersebut. Barang yang diterima
maupun yang dikeluarkan oleh perusahaan harus terlebih dahulu diperiksa
mencocokkan jumlah pesanan dan data lainnya yang terdapat pada formulir
pesanan dengan jumlah fisik barang yang datang. Selain itu pihak cheker
harus memeriksa kecocokan data yang ada di faktur pesanan barang yang
telah dibawa oleh pihak ekspedisi.
3. Jika barang sudah berada di distributor kemudian diteruskan ke grosir-grosir
melalui wiraniaga, baik itu Salesman Taking Order (TO) yang mencatat
pesanan barang maupun mobil dari pihak ekspedisi yang membawa barang
ke grosir sesuai dengan pesanan dari sales taking order ataupun yang
menjual langsung dengan menggunakan sepeda motor ke kios-kios atau
retail dengan membawa bawaan barang yang relatif sedikit.
4. Pihak distributor tersebut memberikan jaminan pembayaran/ Top of
Payment (TOP) kepada grosir selama satu minggu dan grosir berhak
mengembalikan barangnya ke distributor, apabila barang tersebut
mengalami kerusakan (biasanya kemasan dalam kartonnya pecah) ataupun
barang tersebut mengalami expired date. Lain halnya dengan kios pengecer,
mereka tidak dapat menukar kembali barang tersebut ke grosir apabila
mengalami kerusakan, begitu juga dengan distributor, jika barang-barang
yang ada dalam gudang mengalami expired date atau rusak dari pihak
pengiriman PT INBISCO NIAGA Medan, mereka berhak mengklaim ke PT
INBISCO NIAGA Medan.
terjadi berulang-ulang. Prosedur penerimaan barang merupakan proses dari barang
yang diterima dari perusahaan, sesuai dengan tercantumnya dalam Surat Order
Penjualan (SOP) barang yang dipesan seharusnya dikirim tepat pada waktunya.
Prosedur pengeluaran barang dari gudang juga harus ditaati oleh semua pihak agar
barang terhindar dari pencurian dan manipulasi. (Suyadi Prawirosentono, 2004 :
245)
B. Sistem Pencatatan Persediaan Pada Perusahaan
Persediaan ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. PT
INBISCO NIAGA Medan sebagai distributor dan supplier mempunyai berbagai
jenis persediaan barang dagangan sistem pengendalian intern persediaan yang
dapat memonitor tingkat persediaan secara efektif dan efisien. Hal ini dilakukan
agar persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikelola dengan baik
sehingga tingkat perputaran persediaan sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan perusahaan.
PT INBISCO NIAGA Medan menggunakan metode perpetual sebagai metode
pencatatan persediaan barang dagangan. Dalam metode ini pencatatan mengenai
jumlah persediaan dilakukan secara terus menerus, sehingga jumlah persediaan
yang ada setiap saat dapat diketahui. Harga pokok persediaan dan harga pokok
penjualan dapat diketahui setiap saat, sehingga pada akhir periode tidak perlu
dibuat jurnal penyesuaian. Metode perpetual diperlukan buku pembantu
persediaan untuk mencatat kuantitas harga dan barang yang dibeli dan dijual.
dengan cepat dan mudah. Dokumen bukti yang digunakan oleh PT INBISCO
NIAGA Medan dalam pencatatan persediaan yaitu formulir pemesanan barang,
laporan penerimaan barang, kartu gudang, formulir pengiriman barang.
Ada dua sistem akuntansi untuk persediaan yang utama, yaitu sistem periodik
dan sistem perpetual. Sistem periodik digunakan setiap kali terjadi penjualan,
hanya pendapatan yang berasal dari penjualan itu sajalah yang dicatat. Sistem
perpetual ini dibuat catatan akuntansi secara terus-menerus dapat menunjukkan
jumlah persediaan yang ada. ( C. Rollin Niswonger dan Philip E. Fess, 1992 )
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berkaitan (interrelated) subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan
yang sama. (Hall, 2001). Pengertian lain yang juga terdapat dalam buku Mulyadi
(2001 : 5), “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
Menurut peneliti sistem adalah bagian dari sub-sub sistem dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui metode
pencatatan persediaan barang, terlebih dahulu harus diketahui apa itu persediaan
dengan jenis-jenis persediaan. Persediaan adalah barang yang disimpan untuk
dipakai dalam produksi atau untuk dijual kepada konsumen. Menurut Sadono
Sukirno (2004 : 164) beberapa jenis persediaan yang umumnya terdapat pada
setiap perusahaan adalah :
2. persediaan barang dalam proses, yaitu semua barang yang sedang dalam proses
produksi yang belum siap ataupun yang sudah siap,
3. persediaan barang jadi, yaitu semua produk yang sudah selesai dibuat tetapi
belum dapat untuk dijual.
Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangakan
beberapa faktor yang penting.
a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa
sistem akuntansi mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada
waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang berarti
bahwa sistem akuntansi harus membantu menjaga keamanan harta milik
perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka
sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan system akuntansi itu harus dapat ditekan
sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan
benefit dalam mengahasilkan suatu informasi. (Zaki Baridwan, 1994)
C. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
Sistem informasi akuntansi persediaan dapat dikaitkan dengan pengolahan
data akuntansi persediaan secara komputer dengan tujuan pengawasan persediaan
1. Menyediakan Data Persediaan Yang Tepat dan Dapat Dipercaya
Pengolahan data persediaan yang berbasis komputer dalam perusahaan
dengan sistem komunikasi yang diterapkan secara on-line menjadikan
informasi yang dihasilkan dapat dipercaya. Sistem dan program komputer
yang disusun menjadikan prosedur-prosedur dapat dijalankan dan diatasi
dengan baik, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi handal.
Pengamanan program dan transaksi tiap bagian juga membuat informasi
yang dihasilkan dapat dipercaya, karena diyakini hal tersebut dapat
terhindari dari penyalahgunaan yang mungkin terjadi.
Komputerisasi data persediaan dihubungkan dengan tujuan pengawasan
persediaan dalam penyediaan data yang tepat dan terpercaya antara lain :
a. Membantu para pimpinan dan bagian yang berwenang dalam
mengamati dan mengawasi setiap perputaran persediaan.
b. Dapat setiap saat melihat posisi persediaan yang ada di gudang,
keadaannya serta informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan.
c. Dengan pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap input,
proses, dan output pengolahan data menjamin informasi yang
dihasilkan dapat dipercaya.
d. Program komputer yang memungkinkan untuk menolak data yang
f. Diterapkannya password untuk masing – masing orang yang
berwenang mengoperasikan komputer untuk bagian tertentu.
2. Menjaga Aktiva dan Catatan – Catatan Perusahaan
Penerapan sistem komputer dalam pengolahan data akuntansi juga
memungkinkan seluruh transaksi yang dicatatat dapat disimpan dengan
baik. Transaksi akan terbebas dari orang – orang yang tidak bertanggung
jawab karena data persediaan telah dijaga keamanannya dan diproteksi,
sehingga hanya orang yang berhak dapat mengaksesnya. Fisik persediaan
juga dapat dijaga dan diawasi karena setiap keadaan persediaan digudang
dapat diketahui setiap saat.
3. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Operasi
Pengolahan data akuntansi dengan komputer menghasilkan informasi yang
cepat dan tepat, yang mana data yang dimasukkan ke dalam komputer
langsung diproses otomatis sesuai dengan program yang ada. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam operasional perusahaan.
4. Mendorong Ditaatinya Kebijaksanaan Pimpinan Perusahaan
Dalam penerapan komputer program – program yang ada telah disesuaikan
(desain dan susunan) sesuai dengan kebijaksanaan dan peraturan dari
pimpinan. Pegawai perusahaan didorong untuk mentaati kebijaksanaan,
peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan, karena suatu sistem
pengolahan berbasis komputer dianggap akan memiliki prosedur dan sistem
pemisahan tanggung jawab atas akses dan proses data. Dengan bantuan
pelaksanaan tugas setiap bawahannya, apakah telah dilaksanakan atau
belum.
Jadi dapat ditarik kesipulan bahwa pengolahan data akuntansi persediaan
secara komputer sangat bermanfaat untuk menyediakan data persediaan yang tepat
dan dapat dipercaya, menjaga aktiva dan catatan – catatan perusahaan,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, mendorong ditaatinya
kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi yang terkait dengan persediaan atau Standar of
Product pada PT. Inbisco Niagatama Semesta, Tbk Medan :
1. Sistem Informasi Akuntansi Pada Pemesanan Pesediaan
Pada PT. INBISCO NIATAMA SEMESTA, Tbk proses pemesanan barang
diawali dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisi kembali stok
persediaan melalui pengamatan terhadap catatan persediaan dibuku besar
persediaan. Proses pemesanan barang dilakukan atas dasar reorder point dan
minimumnya stock level atau kebutuhan barang, maka bagian pengawasan
persediaan membuat surat pesanan pembelian dalam rangkap 3 (tiga) yang
didistribusikan kepada :
a. Surat pesanan pembelian pertama dikirim ke Manajer
b. Surat pesanan pembelian kedua untuk bagian Pembukuan
c. Surat pesanan pembelian ketiga untuk bagian Arsip
bagian pembelian dan bagian pembukuan, dimana bagian pembukuan dapat
mengetahui barang yang akan masuk ke gudang. (LAMPIRAN 1)
2. Sistem Infomasi Akuntansi Pada Pembelian Persediaan
Pada tahap ini transaksi pembelian didahului dengan diterimanya surat
pesanan pembelian dari bagian pengawasan persediaan. Pada PT. INBISCO
NIAGATAMA SEMESTA, Tbk. Proses pembelian dilakukan ketika
persediaan dikurangi oleh penjualan ke pelanggan telah sampai pada titik
pemesanan kembali. Proses pembelian persediaan sebagai berikut :
a. Bagian pembelian menerima surat pesanan pembelian pertama dari
pengawasan persediaan, menyortir mereka menurut pemasoknya dan
membuat permintaan penawaran harga ke bagian pembelian.
b. Bagian pembelian mengirimkan daftar harga ke bagian keuangan
untuk dianalisis dan kemudian menyetujui daftar harga dan
kemudian dikirim kembali ke bagian pembelian.
c. Atas dasar harga yang telah disetujui, bagian pembelian menyiapkan
order pembelian yang dibuat rangkap lima yang didistribusikan
kepada :
1. Order pembelian pertama untuk bagian Supplier
2. Order pembelian kedua untuk bagian Pengawasan Persediaan
3. Order pembelian ketiga untuk bagian Pembukuan
4. Order pembelian keempat untuk bagian Unit Gudang
Menurut pengamatan penulis prosedur pembelian persediaan pada PT.
INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk. sudah berjalan sesuai dengan bagian
unit kerja yang ada dengan menggunakan dokumen yang dibutuhkan seperti surat
pesanan pembelian dan order pembelian sehingga prosedur tersebut sudah dapat
membantu perusahaan guna mencapai target yang diharapkan serta mengantisipasi
hal-hal yang dapat mengarah pada kerugian yang ditimbulkan sehubungan dengan
pembelian persediaan. (LAMPIRAN 2)
3. Sistem Informasi Akuntansi Pada Penerimaan Persediaan
Kebanyakan perusahaan menghadapi jeda waktu antara waktu
menempatkan pesanan dan penerimaan persediaan. Begitu juga dengan PT.
INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk.selama waktu tersebut salinan
order pembelian ditempatkan di file sementara dalam berbagai bagian atau
unit. Peristiwa berikutnya setelah pembelian barang adalah penerimaan
persediaan barang sebagai berikut :
a. Unit gudang menerima barang dan slip pengepakan dari supplier.
Sewaktu menerima barang dicocokkan dengan order pembelian atas
barang tersebut. Barang yang diterima direkonsiliasi dengan blind
copy dari order pembelian. Blind copy ini mengharuskan petugas
penerimaan harus memeriksa dan menghitung persediaan untuk
menyelesaikan laporan penerimaan.
1. Laporan Penerimaan Barang pertama dikirim ke bagian pembelian.
2. Laporan Penerimaan Barang kedua untuk bagian pengawasan
persediaan.
3. Laporan Penerimaan Barang ketiga untuk bagian pembukuan.
4. Laporan Penerimaan Barang keempat untuk arsip gudang menyertai
persediaan fisik ke penyimpanan persediaan untuk disimpan.
c. Selama transaksi berlangsung, bagian pembukuan telah menerima
dan menyimpan sementara salinan surat pesanan pembelian, order
pembelian dan laporan penerimaan barang. Perusahaan telah
menerima persediaan dari supplier dan berkewajiban untuk
membayar barang tersebut. Bagian pembukuan juga menerima faktur
supplier.
d. Bagian pembukuan merekonsiliasi informasi keuangan, mencatat
dan memposkan setiap transaksi dalam buku besar. Setelah
mencatat, bagian pembukuan mengarsip semua dokumen sumber
(Surat pesanan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur) dan mentransfer salinan faktur ke bagian
pengawasan persediaan.
e. Bagian pengwasan persediaan juga telah menerima dan menyimpan
sementara surat pesanan pembelian, order pembelian dan laporan
penerimaan barang. Begitu juga salinan faktur dari bagian
pembukuan yang kemudian semua dokumen sumber tersebut dicatat
Menurut penulis prosedur penerimaan barang dagang sudah baik dilihat
dari penerimaan barang menggunakan faktur dan dimuat laporan penerimaan
barang sehingga informasi cukup akurat. Bagian yang terkait juga sudah
menjalankan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan.
(LAMPIRAN 3)
4. Sistem Informasi Akuntansi Pada Penjualan Persediaan
Pada PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk penjualan persediaan
dimulai dari bagian penjualan yang menerima pesanan pelanggan yang
mengidentifikasikan tipe dan kuantitas dari barang dagangan yang diminta,
kemudian memproses transaksi tersebut sebagai berikut :
a. Bagian penjualan menyiapkan dokumen – dokumen seperti :
1. Pesanan penjualan pertama dan tagihan penjualan untuk diarsip
dibagian penjualan.
2. Pesanan penjualan kedua, slip pengepakan, dan surat pengantar
barang dikirim untuk bagian pengiriman.
3. Dokumen penjulan barang untuk bagian gudang.
b. Bagian gudang menerima dokumen penjualan barang. Dokumen ini
memberikan persetujuan bagi petugas untuk mengambil barang dan
mengirimkannnya ke bagian pengiriman serta membuat laporan
penjualan barang.
Dalam penerimaan barang digudang, petugas pengiriman
mencocokkan barang dengan dokumen penjualan barang dan surat
pengantar barang untuk memverifikasikan kebenaran pesanan.
Petugas pengiriman mengepak barang dan dilengkapi dengan slip
pengepakan dan surat pengantar barang serta menyiapkan dokumen
tagihan bongkar barang. Salinan surat pengantar barang dan
dokumen penjualan barang kemudian dikirim dan diarsipkan
dibagian penjualan. Sedangkan salinan pesanan penjualan, slip
pengepakan dan dokumen tagihan bongkar barang diserahakan pada
pengangkut (carrier). Pesanan penjualan copy untuk diarsip.
d. Setelah dokumen penjualan barang dan surat pengantar barang
diterima, bagian penjualan memeriksa dokumen-dokumen tersebut
dan menagih ke pelanggan dengan tagihan penjualan berdasarkan
pesanan penjualan tesebut. Kemudian dokumen penjualan barang
yang sudah diperiksa langsung dikirim ke bagian pengawasan
persediaan.
e. Bagian pengawasan persediaan menggunakan dokumen penjualan
barang sebagai bukti untuk menyesuaikan buku besar pembantu
persediaan. Setelah proses posting, dokumen penjualan barang
diarsipkan.
Menurut penulis prosedur penjualan barang sudah baik, tetapi dokumen
pada saat itu juga, sehingga sering kali adanya perbedaan pencatatan persediaan
perusahaan dengan fisik persediaan. (LAMPIRAN 4)
D. PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN
Aktivitas pengendalian persediaan barang dagangan pada PT. INBICO
NIAGATAMA SEMESTA, Tbk meliputi kebijakan dan prosedur yang dibuat
oleh perusahaan ini untuk memberikan kemungkinan yang memadai bahwa
system pengendalian persediaan barang dagangan yang ditetapkan telah
dilaksanakan dalam beberapa ketegori seperti diuraikan di bawah ini :
1. Struktur Orgsnisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara
Merata
a. Pemisahan Fungsi Operasi yaitu orang yang melaksanakan kegiatan
operasi perusahaan. Tim support berwenang untuk memesan barang ke
pusat dan menerima surat masuk barang. Dan kemudian surat masuk
barang tersebut diberikan ke kepala gudang. Pada saat distributor
memesan barang kepada pihak Branch Manajer, maka Branch Manajer
memberi mandat ke tim support dan transportasi untuk mengeluarkan surat
keluar barang kepada kepala gudang. Kepala gudang juga bertugas
mencatat barang keluar secara manual di kartu stok. Kemudian helper
mengeluarkan barang dari gudang oleh pengawasan kepala gudang.
Setelah itu Checker mengecek barang yang keluar pada saat di masukkan
jawab dalam penyimpanan persediaan barang di gudang serta mengawasi
keluar masuknya barang.
c. Akuntansi yaitu orang yang bertugas/berwenang mencatat keuangan
perusahaan. Seorang accounting yang bertugas mencatat semua keuangan
perusahaan. Sedangkan seorang support bertugas mencatat persediaan
barang dalam suatu program dalam computer.
2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan
yang Cukup Terhadap Seluruh Karyawan Perusahaan
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki
wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Selain itu,
penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi
pelaksanaan otorisasi.
3. Praktik yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya
Masing-masing
Hal ini dilakukan dengan menerapkan cara-cara berikut :
a. Menggunakan dokumen/formulir
b. Pemeriksaan mendadak
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orang atau tanpa ada campur tangan dari pihak lain
d. Perputaran jabatan
e. Diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya
4. Pengedalian Internal Akuntansi Dalam Lingkungan Pengolahan Data
Unsur pengendalian terhadap sistem dan program dicapai dengan adanya
pengujian dan pemeliharaan rutin terhadap program yang di dalam computer
sehingga program tersebut jarang terkena gangguan yang dapat menyebabkan
terganggunya kegiatan operasional perusahaan.
Unsur pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data dicapai dengan
adanya penggunaan password atau kode yang berbeda untuk masing-masing
pihak. Sehingga data yang tersimpan dalam program terjaga kerahasiaanya.
Berdasarkan dari penelitian tersebut di atas, prosedur penerimaan dan
pengeluaran persediaan barang tersebut berjalan cukup baik, sehingga dapat
mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan khususnya oleh pihak internal
perusahaan. Selain itu perusahaan telah menetapkan kebijakan yang menyangkut
pengawasan guna mencegah kecurangan atau kecurian atas barang dagang.
a. Penempatan barang dan penyimpanan barang dagang disimpan di gudang
dengan sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi pada perusahaan ini
memakai sistem jaringan kerja yang akan menghubungkan suatu data dari
suatu bagian ke bagian lain. Setiap kali persediaan barang mengalami
pertambahan karena adanya pembelian maupun retur penjualan atau
berkurangnya penjualan, maka data tersebut dimasukkan atau diproses
secara otomatis.
b. Dengan adanya sistem komputer tersebut, maka laporan yang dihasilkan
yang dilakukan dengan memakai sistem komputerisasi data fax untuk
pemesanan barang.
c. Barang yang diterima atau dikeluarkan harus menggunakan beberapa
rangkap dokumen yang akan di distribusikan kepada tiap-tiap bagian yang
terkait, dokumen yang digunakan harus sesuai dengan nomor urut cetak,
dengan maksud agar lebih mudah dalam mengawasi pengeluaran dan
pengarsipan dokumen tersebut.
d.Persediaan barang yang ada di perusahaan terdapat laporan yang
menyediakan data yang lengkap, meliputi kuantiti dari tiap jenis item,
konversinya, harga beli barang yang dipesan, rata-rata penjualan barang per
item, serta penentuan kuantiti maksimal barang, sehingga informasi yang
akan didapat lebih lengkap.
e. Dokumen tersebut dilengkapi dengan kolom tanda tangan petugas yang
melaksanakan transaksi tersebut. Bagian stok barang akan memeriksa
kecocokan persediaan barang yang ada di gudang dengan data yang ada di
dokumen yang akan dikoreksi langsung, sehingga hasilnya sesuai dengan
kenyataan yang ada.
f. Setiap hari bagian accounting akan memeriksa kebenaran data yang
tercantum di dalam dokumen transaksi dan akan dicocokkan dengan data
yang tersimpan pada sistem komputerisasi.
Persediaan barang merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Oleh
karena itu, persediaan berupa barang yang harus digunakan dengan baik.
pentingnya mempergunakan secara fisik atas persediaan dalam perusahaan. Tanpa
ditunjang kegiatan administrasi yang baik dalam penerimaan dan pemakaian
barang yang memadai, bukan saja inefficiency tetapi dampak yang serius adalah
hilang akibat dicuri yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
E. Kendala Yang Dihadapi Perusahaan
Dalam penerimaan dan pengeluaran persediaan barang PT INBISCO
NIAGA Medan banyak mengalami kendala-kendala yang mengakibatkan
perlunya perhatian serius. Berikut adalah beberapa kendala yang dihadapi oleh PT
INBISCO NIAGA Medan.
1. Sering terlambatnya penerimaan barang dari PT MAYORA INDAH, Tbk
karena terjadinya kerusakan kotainer atau masalah-masalah yang terjadi
dijalan atau denda pada pihak ekspedisi.
2. Banyaknya pengiriman barang dari PT MAYORA INDAH, Tbk,
sehingga mengakibatkan penumpukan kontainer di pelabuhan Belawan,
sementara di PT INBISCO NIAGA Medan hanya bisa membongkar
barang maksimal lima kontainer dalam satu hari.
3. Telatnya surat jalan dari PT MAYORA INDAH, Tbk sampai ke pihak
ekspedisi yang mengangkut barang, sementara kontainer pihak ekspedisi
sudah tiba di pelabuhan Belawan, sehingga pihak ekspedisi masih
pengiriman barang (delivery order) banyak yang akan dikirimkan ke
distributor sehingga barang yang dikirim mengalami keterlambatan.
Keterlambatan pengeluaran akibat barang rusak atau ada faktor-faktor
lainnya.
4. Pengangkutan di PT INBISCO NIAGA Medan hanya memakai satu jasa
ekspedisi. Armada yang dipakai pada PT INBISCO NIAGA Medan yaitu
tiga tronton, empat truk encle, satu colt diesel, satu L-300 dan sering
terjadi perselisian dalam jumlah barang. Distributor kadang tidak mau
menerima barang dengan alasan gudang sudah penuh, tidak adanya
anggota untuk membongkar barang tersebut, sehingga kontainer tersebut
bertahan di gudang PT INBISCO NIAGA Medan selama satu sampai
dengan dua hari,
5. Pesanan barang ke distributor telat diterbitkan oleh order selection ke PT
MAYORA INDAH, Tbk, sehingga mengalami tunggakan pembayaran
dari distributor ke PT MAYORA INDAH, Tbk, dikarenakan faktor cuaca
(hujan) sehingga barang tidak bisa dimuat ke kontainer dan kontainer
tersebut tidak dapat memuat barang tersebut jika masih hujan. Pesanan
dari distributor terkadang tidak ada di dalam gudang cabang Medan.
6. Terjadinya kesalahan dalam melakukan kebijakan permintaan dan
pesanan barang yang dapat mengakibatkan timbulnya kelebihan
persediaan barang yang akan sangat merugikan perusahaan karena beban
7. Jarak kedatangan barang yang tidak sesuai dengan pesanan barang yang
dilakukan oleh PT INBISCO NIAGA Medan, sehingga perusahaan
sering mengalami kesalahan dalam pemeriksaan barang dan akan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan dalam bab-bab terdahulu, maka
penulis akan memberikan beberapa kesimpulan.
1. Sistem pencatatan akuntansi persediaan pada perusahaan telah memenuhi
prinsip cepat, aman dan mudah karena pencatatannya menggunakan buku
pembantu persediaan yang dapat mempermudah untuk mengetahui sisa
persediaan yang ada.
2. Standar operasional prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang pada
perusahan telah berjalan sesuai dengan prosedurnya, dengan itu perusahaan
dapat mencegah adanya kecurangan-kecurangan yang akan terjadi didalam
perusahaan.
3. Kendala yang dialami oleh perusahaan dalam melaksanakan prosedur
penerimaan dan pengeluaran barang adalah faktor cuaca yang kurang
mendukung. Selain itu perusahaan juga sering mengalami keterlambatan
dalam pengiriman barang yang akan dapat menimbulkan resiko kerugiaan.
4. Sistem pengendalian internal perusahaan yaitu dengan pemisahan tugas dan
wewenangnya masing-masing. Dan telah berjalan sesuai dengan prosedur
perusahaan.
B. Saran
Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada
perusahaan sekiranya bermanfaat bagi perusahaan.
1. Perusahaan harus mempertahankan proses pemesanan barang gudang sesuai
dengan prosedur permintaan dan pengeluaran, agar tidak timbul
kecurangan-kecurangan dalam pencatatan akuntansi persediaan.
2. Sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan sistem
pencatatan akuntansi persediaan yang telah memenuhi prinsip cepat, aman dan
murah.
3. Sebaiknya frekuensi stok opname lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah
terjadinya kecurangan.
4. Pengendalian internal persediaan perlu dipertahankan dan ditingkatkan secara
teratur untuk mencegah timbulnya kerugian pada perusahaan.
5. Sebaiknya perusahaan menentukan jarak kedatangan barang, agar perusahaan
tidak salah dalam pemeriksaan barang yang masuk maupun keluar.
6. Sebaiknya perusahaan hanya mengirimkan barang yang telah dipesan saja, agar
tidak terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan Belawan.
7. Bagian transport pada perusahaan seharusnya dapat memberikan surat jalan
kepada pihak ekspedisi tepat pada waktunya, agar tidak terjadi keterlambatan
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan zaki, 1994, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Ke-5, Cetakan Kelima, BPFE – Yogyakarta.
Carl S, Waren, James M, Reeve, Philip E, Fess, 2005, Pengantar Akuntansi. Edisi Ke-21, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke-1, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Badan Penerbit STIE, YKPN, Jakarta
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ke-3, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Niswonger, Rollin C, Philip E. Fess. 1992. Dasar-Dasar Akuntansi 1. Edisi Revisi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sadono Sukirno, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi Ke-1, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta.
STRUKTUR ORGANISASI
PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA,Tbk. MEDAN
Direksi
General Manager
Branch Manager
Ka. Gudang/Logistik Order Section/Market
Maintanance Transport Accounting
Opr. Porklif Chekers Stok 1
Keeper