ix
USULAN PENELITIAN
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus
strain wistar) AKIBAT PAPARAN ISONIAZID DAN RIFAMPISIN SUBAKUT
Oleh: Heru Pratomo
09020139
FAKULTAS KEDOKTERAN
i
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH (Psiidium Guajava) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus
strain wistar) AKIBAT PAPARAN ISONIAZID DAN RIFAMPISIN SUBAKUT
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam meyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
HERU PRATOMO
09020139
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR
Telah disetujui sebagai Karya Tulis Akhir
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 20 Agustus 2013
Pembimbing I
dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
Pembimbing II
dr. Desy Andari
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Heru Pratomo ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 20 Agustus 2013
Tim Penguji
dr. Fathiyah Safithri, M.Kes ,Ketua
dr. Desy Andari ,Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang
yakni agama Islam.
Karya Tulis Akhir dengan judul “PENGARUH EKSTRAK DAUN
JAMBU BIJI MERAH (Psiidium Guajava) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar) AKIBAT PAPARAN ISONIAZID DAN RIFAMPISIN SUBAKUT” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana
Fakultas Kedokteran.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran.
5. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi informasi dalam berbagai hal
v
6. dr. Desy Andari, selaku Pembimbing 2 yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi informasi dalam berbagai hal serta memberi
semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
7. dr. Rahayu, Sp.S, selaku Penguji yang telah memberi tambahan ilmu,
kritik, serta saran demi kesempurnaan penelitian ini.
8. Seluruh staf Tata Usaha dan laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberi bantuan
demi selesainya karya tulis ini
9. Teman-teman angkatan 2009, yang telah memberi bantuan dan
semangat baik saat kuliah maupun saat penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna. Dengan
segala kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya. Kritik dan
saran juga penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya
tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, Agustus 2013
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1 Allah SWT, dengan rahmat dan hidayahMu karya tulis akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
2 Ibunda dan ayahanda yang selalu mendoakan, memberi motivasi, dan
kasih sayangnya yang teramat besar kepada ananda, semoga suatu hari
nanti ananda bisa membalas kasih sayang yang telah kalian berikan.
3 Saudaraku Dyah Ayu Rahmadani yang telah memberikan semangat serta
dukungannya untuk cepat menjadi dokter yang berguna bagi bangsa dan
negara.
4 dr. Fathiyah Safithri, M.Kes dan dr. Desy Andari selaku pembimbing 1
dan pembimbing 2 pada penelitian saya yang telah memberikan banyak
saran masukan selama menjalani proses penelitian dan meluangkan waktu
untuk membimbing saya agar hasil penelitian saya maksimal.
5 Mas Miftah, Pak Joko, Pak Kusnan, Mas Nyono, Mbak Fat, Mbak Emi,
Mbak Dila dan seluruh staf laboratorium terpadu FK UMM terima kasih
banyak atas bantuan dan perhatiannya selama ini.
6 Seluruh Staf Tata Usaha FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, Bu Endah, Mas
Didit, dan Mas Faisal) terima kasih banyak atas bantuannya.
7 Teman - teman belajarku Devi, Frida, Erlina, Hilman, Kharina, Fahmi,
Udin, Septika, Galuh, Sulistya, Ressa, Pras, Irfan, Azmi terima kasih atas
doa dan bantuannya selama ini yang sudah kalian berikan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, kritik dan
saran kami harapkan demi kesempurnaan serta kami mengharapkan agar karya
tulis akhir ini dapat berguna bagi kita semua.
Malang, Agustus 2013
vii ABSTRAK
Pratomo, Heru. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Jambu biji merah (Psiidium Guajava L.) Terhadap Kerusakan Sel Hepar Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Akibat Paparan Isoniazid dan Rifampisin Subakut. Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Fathiyah Safithri* (2) Desy Andari**
Latar Belakang : Penggunaan isoniazid dan rifampisin secara subakut sebagai terapi antituberkulosis dapat meningkatkan radikal bebas yang memicu terjadinya nekrosis dari sel hepar. Ekstrak daun jambu biji merah mengandung antioksidan yang dapat mencegah peningkatan jumlah sel hepar yang nekrosis akibat penggunaan isoniazid dan rifampisin secara subakut.
Tujuan: membuktikan bahwa ekstrak daun jambu biji merah dapat mencegah peningkatan jumlah sel hepar yang nekrosis serta menghitung jumlah sel limfosit dan sel kupffer akibat pemaparan isoniazid dan rifampisin subakut.
Metode : The Post Test Only Control Group Design. Sampelnya 25 ekor tikus yang dibagi dalam 5 kelompok. Sampel 1: kontrol negatif, 2: kontrol positif (diberi paparan isoniazid dan rifampisin), 3: diberi ekstrak daun jambu biji merah 0,06 ml/gramBB/hari, 4: diberi ekstrak daun jambu biji merah 0,12 ml/gramBB/hari, 5: diberi ekstrak daun jambu biji merah 0,18 ml/gramBB/hari. Hasil dan Diskusi : Hasil uji Oneway ANOVA didapati perbedaan signifikan antara masing–masing kelompok perlakuan dengan nilai Sig. 0,000. Hasil uji korelasi menunjukan hubungan berbanding terbalik antara dosis ekstrak daun jambu biji merah dengan jumlah sel hepar yang nekrosis. Hasil uji regresi menunjukan pemberian ekstrak daun jambu biji merah berpengaruh sebesar 59,1% dalam mencegah peningkatan jumlah sel hepar yang nekrosis.
Kesimpulan : Ekstrak daun jambu biji merah dapat mencegah peningkatan jumlah sel hepar nekrosis pada tikus putih akibat paparan isoniazid dan rifampisin subakut dengan dosis paling optimal sebesar 0,12 ml/gramBB/hari.
Kata Kunci : Ekstrak daun jambu biji merah, kerusakan sel hepar, isoniazid – rifampisin.
* : Staff Pengajar Ilmu Farmakologi FK UMM
viii ABSTRACT
Pratomo, Heru. 2013. Effect Extract Of Red Guava Leaves (Psiidium Guajava L.) Against To Liver CellI Necrotic in White Rats (Rattus Novergicus Strain Wistar) Exposure By Isoniazid and Rifampicin In Subacute. The final task. Faculty of Medicine. University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (1) Fathiyah Safithri* (2) Desy Andari**
Background : The use of isoniazid and rifampicin in subacute as antituberculosis therapy can increase free radicals that can stimulate the necrosis of liver cells. Red guava leaf extract contains antioxidants that can prevent increasing necrotic cells of the liver cells exposure by isoniazid and rifampicin in subacute.
Objective : Prove that extract of red guava leaves can prevent increasing number of necrotic cells from the liver cells and also counting the number of limphocyte cells and kupffer cells exposed by isoniazid and rifampicin in subacute.
Method : The Post Test Only Control Group Design. Samples were 25 rats and divided into 5 groups. Sample 1: negative control, 2: positive control (exposure by isoniazid and rifampin without being given the red guava leaf extract), 3: given the red guava leaf extract 0,06 ml/ grams/day, 4: given the red guava leaf extract 0,12 ml/grams/day, 5: given the red guava leaf extract 0,18 ml/grams/day.
Result and Discusion : Oneway ANOVA test results are significant differences between each treatment groups with the Sig. 0,000. The correlation test showed there is inverted relation between the dose of red guava leaf extract with number of necrotic cells from the liver cells. The Regression test showed that effect of red guava leaf extract is 59,1% to decrease the number of necrotic cells from the liver cells.
Conclusion : The extract of red guava leaves can prevent increasing number of necrotic cells from the liver cells in white rats exposed by isoniazid dan rifampicin subacute with the most optimum dose of extract red guava leaves is 0,12 ml/grams/day.
Key word : Red guava leaf extract, liver cell damage, isoniazid - rifampicin. * : Staff of clinic pharmacology FK UMM
ix DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SINGKATAN... xv
BAB I PENDAHULUAN 7.1Latar Belakang ... 1
7.2Rumusan Masalah ... 4
7.3Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Akademik ... 5
1.4.2 Manfaat Klinis ... 5
x BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hepar ... 6
2.1.1 Anatomi Hepar dan Histologi Hepar ... 6
2.1.2 Fisiologi Hati ... 10
2.2 Definisi Kerusakan Sel Hepar ... 12
2.2.1 Mekanisme Dasar Kerusakan Hepar ... 12
2.3 Tuberkulosis dan Anti Tuberkulosis ... 16
2.3.1 Epidemiologi Anti Tuberkulosis ... 16
2.3.2 Terapi Anti Tuberkulosis... 16
2.3.3 Efek Samping Terapi Anti Tuberkulosis... 17
2.4 Isoniazid dan Rifampisin ... 19
2.4.1 Efek Hepatotoksik Akibat Isoniazid ... 19
2.4.2 Efek Hepatotoksisitas Akibat Rifampisin ... 20
2.5 Tanaman Jambu Biji Merah... 21
2.5.1 Taksonomi Buah Jambu Biji Merah ... 21
2.5.2 Morfologi Tanaman Jambu Biji Merah ... 21
2.5.3 Kandungan dan Manfaat Daun Jambu Biji Merah ... 23
2.6 Antioksidan... 25
2.6.1 Definisi antioksidan... 25
2.6.2 Mekanisme Antioksidan Sebagai Hepatoprotektif... 27
xi
3.2 Hipotesis ... 30
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 31
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 31
4.3 Populasi dan Sampel ... 31
4.3.1 Populasi ... 31
4.3.2 Sampel ... 31
4.3.3 Estimasi Besar Sampel ... 31
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampling ... 33
4.3.5 Kerakteristik Sampel Penelitian ... 33
4.3.5.1 Kriteria Inklusi ... 33
4.3.5.2 Kriteria eksklusi ... 34
4.3.6 Variabel Penelitian ... 34
4.3.6.1 Variabel Bebas ... 34
4.3.6.2 Variabel Tergantung ... 34
4.3.7 Definisi Operasional Variable ... 34
4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 36
4.4.1 Alat ... 36
4.4.2 Bahan ... 37
4.5 Prosedur Penelitian ... 38
4.5.1 Tahap Persiapan ... 39
4.5.2 Tahap Pelaksanaan ... 41
xii
4.6 Analisa Data ... 47
4.7 Alur Penelitian ... 49
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (EDJBM) Terhadap Sel Hepar yang Nekrosis Akibat Paparan INH dan Rifampisin Subakut ... 50
5.2 Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (EDJBM) Terhadap Sel Limfosit dan Sel Kupffer Pada Sinusoid Akibat Paparan Isoniazid (INH) dan Rifampisin Subakut ... 55
BAB VI PEMBAHASAN... 62
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 70
7.2 Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1... 76
Lampiran 2... 81
Lampiran 3... 82
Lampiran 4... 87
Lampiran 5... 88
Surat keterangan konsul ke spesialis PA ... 90
Surat keterangan penelitian... 91
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Dosis Obat Tuberkulosis ... 17
Tabel 2.2 Kandungan Buah Jambu Biji Merah per 100 mg ... 24
Tabel 5.1 Rerata Hasil Hitung Jumlah Sel Hepar Yang Nekrosis ... 51
Tabel 5.2 Hasil Uji Lanjut HSD Tukey 5% Untuk Jumlah Sel Hepar Yang
Nekrosis Pada Tikus Putih ... 53
Tabel 5.3 Rerata Hasil Hitung Jumlah Limfosit Dan Sel Kupffer Pada
Sinusoid ... 56
Tabel 5.4 Hasil Uji Lanjut HSD Tukey 5% Untuk Jumlah Sel Limfosit Sel
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Hati ... 6
Gambar 2.2 Percabangan Arteri, Arteriol, Sinusoid, Vena Sentral Dan Hepatosit ... 7
Gambar 2.3 Sel Endotel, Arteriol, Sinusoid, Vena Sentral Dan Hepatosit ... 8
Gambar 2.4 Sel Kupffer, Sinusoid, Vena Sentral ... 9
Gambar 2.5 Proses Kerusakan Sel Hati ... 15
Gambar 2.6 Isoniazid 300 mg ... 20
Gambar 2.7 Rifampisin 300 mg ... 20
Gambar 2.8 Daun Jambu Biji Merah ... 21
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... 28
Gambar 5.1 Grafik Rerata Hasil Hitung Sel Hepar Yang Nekrosis ... 51
Gambar 5.2 Grafik Regresi Ekstrak Daun Jambu Biji Merah Dengan Rerata Jumlah Sel Hepar Yang Nekrosis ... 55
Gambar 5.3 Grafik Rerata Hasil Hitung Sel Limfosit Dan Sel Kupffer Pada Sinusoid ... 56
Gambar 5. 4 Grafik Regresi Ekstrak Daun Jambu Biji Merah Dengan Rerata Jumlah Sel Limfosit Dan Sel Kupffer Pada Sinusoid ... 60
xv
DAFTAR SINGKATAN
ARTI : Annual Risk of Tuberculosis Infection
BTA : Basil Tahan Asam
CCl4 : Carbon Tetra Chloride
Cmc–Na : Carboxymethylchloride–Natrium DIC : Disiminate Intra Coagulation
EDJBM 1 : Ekstrak Daun Jambu Biji Merah 250 mg (0,06 ml)
EDJBM 2 : Ekstrak Daun Jambu Biji Merah 500 mg (0,12 ml)
EDJBM 3 : Ekstrak Daun Jambu Biji Merah 750 mg (0,18 ml)
GST : Gluthation Serum Transferase
INH : Isoniazid
ROS : Reactive Oxygen Species
SOR : Senyawa Oksigen Reaktif
TB : Tuberculosis
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Y, 2006, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia, Indah Offset Citra Grafika, Jakarta.
Aditama, TY, 2011, Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Hal. 11 – 12, Jakarta.
Ambade, A, Mandrekar, P, 2012, Oxidative Stress and Inflammation: Essential Partners in Alcoholic Liver Disease, International Journal of Hepatology, Vol. 20, pp. 9 – 15.
Ali, ZY, 2012, Biochemical Evaluation of Some Natural Products against Toxicity Induced By Anti-tubercular Drugs in Rats, New York Science Journal, Biochemistry department, National Organization for Drug Control and Research (NODCAR), Egypt.
Amin, Z, Bahar, A, 2006, Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia, Jilid II, Balai Penerbit FK-UI, Jakarta
Chen, KC, Peng, CC, Chiu WT, Cheng, YT, Huang, CT, Hsieh, CL, 2010, Action Mechanism and Signal Pathways Of Psidium guajava L. Aqueous Extract In Killing Prostate Cancer LNCaP Cells, Nutrition and Cancer, 62:260-270. Ellis, H, 2011, Anatomy Of The Liver, vol. 29, Issue 12, pp. 589-592, Elshiver :
England.
Goodman, Gilman, 2008, Manual Farmakologi dan Terapi, hal 742, Jakarta: EGC.
Guyton, AC, Hall, JE, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, hal 902, Jakarta: EGC.
Holt, MP, Ju, C, 2006, Mechanisms of Drug-Induced Liver Injury, The AAPS Journal, 8 (1) Article 6, Department of Pharmaceutical Sciences, School of Pharmacy, University of Colorado Health Sciences Center.
Ingh, TSG, 2004, Chronic Hepatitis and Cirrhosis in Domestic Animals, American College of Veterinary Pathologists & American Society for Veterinary Clinical Pathology, Middleton WI, USA, Department of Pathobiology, Faculty of Veterinary Medicine, Utrecht University, The Netherlands
xvii
Kamath, JW, Rahul, N, Kumar, CKA, Lakshmi, SM, 2008, Psidium guajava : A review, vol. 2, Issue 1, pp. 9 - 12.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun, Hal 84 – 88, Jakarta.
Khan, YF, Rasoul, F, 2010, Rifampicin - isoniazid induced fatal fulminant hepatitis during treatment of latent tuberculosis: A case report and literature review, Journal Indian Critical Care Medicine, 14 (2), pp. 97-100. Kishore, PV, Palaian, S, Paudel, R, 2007, Drug Induced Hepatitis with Anti-Tubercular Chemotherapy : Challenges and Difficulties in Treatment, Kathmandu University Medical Journal (2007), Vol. 5, No. 2, Issue 18, pp. 256 – 260.
Knodell, R, Ishak, K, Black, W, 1981, Formulation and Application Of Numeric Scoring System For Assessing Histologycal Activity in Asymptomatic Chronic Active Hepatitis, Hepatology, pp. 431 – 435.
Kumar, A, 2012, Importance For Life ‘Psidium guava’, International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences, Vol. 3 (1).
Kumar, GS, Krishna, RB, Ranganayakulu, D, 2010, Hepatoprotective and Antioxidant Activity Of The Alcoholic Extract Of Ipomoea Turpetnm Against Anti-TB Drugs Induced Hepatotoxicity in Rarts, Journal of Advances in Drug Research, Vol. 1, Issue. 1.
Malhi, H, Gores, JG, Lemasters, JJ, 2006, Liver Biology and Pathobiology ; Apoptosis and Necrosis in the Liver : A Tale of Two Deaths?, American Association for the Study of Liver Diseases, pp. 31 – 40.
Mansjoer, A, 2008, Kapita Selekta Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Media Aesculapius FKUI, Jakarta, hal. 18 - 25.
Marzuki, OA, Fauzi ARM, Ayoub S,2008, Prevalence and Risk Factors of Antituberculosis Drug - Induced Hepatitis in Malaysia, Singapore journal, pp. 688 – 693.
xviii
Mishra, R, Kalyan, K, Manesh, K, 2011, A Pharmacognostical Approach For Study Of Psidium Guajava, International Journal of Current Pharmaceutical Research, Vol. 3, Issue 4.
Ojewole, JA, 2006, Hypoglycemic and Hypotensive Effects Of Psidium guajava L, (Myrtaceae) Leaf Aqueous Extracs. Experimental Clinical Pharmacology, pp. 689-695.
Osthoff, KS, Fischer, U, 2005, New approaches and therapeutics targeting necrosis and apoptosis in disease, Pharmacol Rev, pp. 187 – 215.
Parveen, G, Kumud, G, Mishra, DN, et all, 2005, Liposomal Drug Delivery System, Acta Pharmacy, Vol. 55, pp. 1 - 25.
Pillai, KK, Chidambaranathan, K, Halith, MM, Jayaprakash, S, et all, 2012, Hepatoprotecttve Activity Of Cnidoscolus Chayamansa Against Rifampicin and Isoniazide Induced Toxicity in Wistar Rats, Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, Vol. 3, Issue. 2, pp. 577.
Qian, H, Nihorimbere, V, 2004, Antioxidant Power of Phytochemicals From Psidium Guajava Leaf, Journal of Zhejiang University Science, pp. 676-683.
Ramachandran, R, Kakar, S, 2008, Histological Patterns in Drug Induced Liver Disease, Department of Pathology, UCSF and VA Medical Center, San Francisco, pp. 481 – 492.
Ramadori, G, Moriconi, F, Malik, I, Dudas, J, 2008, Physiology and Pathophysiology Of Liver Inflammation, Damage, And Repair, Journal Of Physiology And Pharmacology, pp. 107-117.
Ravinder, P, Vaiphei, K, Sikander, K, et all, 2006, Effect Of Garlic on Isoniazid and Rifampicin Induced Hepatic Injury in Rats, World Journal of Gastroenterology, pp. 636 – 639.
Rishika, D, Sharma, R, 2012, An Update Of Pharmacologycal Activity Of Psidium guajava In The Management Of Various Disorders, International Journal Of Pharmaceutical Sciences and Research, Vol. 3, Issue 10.
Ross, MH, Pawlina, W, 2011, Histology: A Text and Atlas : With correlated cell and Molecular Biology, Lippincott Williams and Wilkins, Edition 6, Philadelphia.
xix
Sherwood, L, 2011, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Bagian Fakultas Kedokteran Universitas West Virginia, Edisi 6, Ha1. 565-570, EGC: Jakarta.
Shekya, R, 2005, Management of Anti Tubercular Drugs Induced Hepatotoxicity and Theraphy Reintroduction Strategy in a TB Clinic of Nepal, Kathmandu University Medical Journal, vol. 3, issue 9, pp. 45 - 49.
Supranto, J, 2007, Statistik Teori Dan Aplikasinya, Jilid 1, Erlangga Jakarta.
Taju, G, Jayanthi, M, Basha N, et all, 2010, Hepatoprotective Effect of Indian Medicinal plant PsidiumGuajava Linn. leof extract on Paracetamol Induced Liver Toxicity in Albino Rats, Journal of Pharmacy Research, pp. 1759 -1763.
Tayal, V, Kalra, SB, Agarwal, S, et all, 2007, Hepatoprotective Effect Of Tocopherol Against Isoniazid and Rifompicin Induced Hepatotoxicity in Albino Rabbits, Indian Journal Of Experimental Biology, Vol. 45, pp. 1031- 1036.
Tostmann, A, Boeree, MJ, Lange, CMD, 2007, Antituberculosis drug-induced hepatotoxicity : Concise up – to – date review, Journal of Gastroenterology and Hepatology, Department of Pulmonary Diseases, University Lung Center Dekkerswald, pp. 192 – 202.
Vyas, N, Tailang, M, Gavati4 NP, Gupta BK, 2010, Antioxidant Potential Of Psidium Guajava, International Journal of PharmTech Research, Vol. 2, No. 1, pp. 417-419.
Winarsi, H, 2007, Antioksidan Alami & Radikal Bebas, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, hal 30 – 34.
Xia, YY, Hu, D, Lung, FY, 2010, SDesign of The Anti Tuberculosis Drugs Induced Adverse Reactions in China National Tuberculosis Prevention and Control Scheme Study (ADACS), BMC Public Health, pp. 100 – 267.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Hati/hepar merupakan salah satu organ penting untuk tubuh manusia
karena hepar memiliki peran yang besar dalam metabolisme lemak,
karbohidrat dan protein yang berfungsi sebagai sumber tenaga untuk tubuh
(Sherwood, 2011). Selain itu, hati memiliki peran penting dalam
mendetoksifikasikan senyawa asing yang bisa merusak tubuh (Holt, 2006).
Kerusakan hepar bisa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis maupun
pemaparan bahan kimia seperti obat anti tuberkulosis (TB) antara lain:
pyrazinamid, rifampisin dan isoniazid (Ramadori, 2008). Obat anti
tuberkulosis ini semakin banyak di konsumsi masyarakat luas karena jumlah
penderita penyakit tuberkulosis kasus baru di Indonesia semakin meningkat
tiap tahunnya.
Perkiraan kasus TB baru di Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah
pasien TB di dunia (Kemenkes, 2011). Diperkirakan, setiap tahun ada
429.730 kasus baru dan kematian 62.246 orang (Kemenkes, 2011). Insidensi
kasus TB baru dengan BTA positif sekitar 184.783 (Kemenkes, 2011). Risiko
2
tuberkulosis kasus baru terapi standart yang direkomendasikan WHO adalah
rifampisin, isoniazid dan pyrazinamid selama 2 bulan, lalu dilanjutkan 4
bulan rifampisin dan isoniazid.
Penggunaan terapi isoniazid (INH) diduga menyebabkan kerusakan sel
hepar dengan cara membentuk metabolit reaktif yaitu acetyl hidrazine yang
dapat memicu radikal bebas yang menyebabkan terjadinya stres oksidatif.
Rifampisin menyebabkan kerusakan sel hepar melalui cara meningkatkan
metabolit reaktif dari isoniazid yaitu acetyl hydrazine dan hydrazine yang
dapat menstimulus terbentuknya senyawa reaktif oksidatif (SOR) yang dapat
memicu stres oksidatif yang akan mengakibatkan sel hepar menjadi rusak
akibat penggunaan terapi anti tuberkulosis (Pillai, 2012).
Adanya efek samping yang serius dari obat isoniazid dan rifampisin
selama masa terapi penyakit tuberkulosis menyebabkan penghentian jadwal
minum obat sehingga pasien kemudian masuk dalam kriteria drop out (Ali, 2012). Penghentian penggunaan obat isoniazid dan rifampisin sebagai terapi
tuberkulosis menyebabkan terjadinya resistensi terhadap obat anti
tuberkulosis dan kuman mycobacterium tuberculosa menjadi lebih agresive (Ali, 2012). Hal tersebut ditunjang dengan hasil data dari beberapa penelitian
di Indonesia menyebutkan bahwa jumlah insiden resistensi obat pada
penggunaan obat anti tuberkulosis pada kasus baru sekitar 2%, sedangkan
pada pengobatan ulang sekitar 20% (Aditama, 2011). Insiden kerusakan hepar
yang disebabkan oleh pengaruh penggunaan obat tuberkulosis isoniazid dan
3
Kerusakan sel hepar ditandai dengan adanya peningkatan sel limfosit
dan sel kuppfer pada sinusoid dan adanya sel hepar yang nekrosis (Ramadori,
2008). Apabila kerusakan sel hepar ini dibiarkan terlalu lama, maka hepar
akan kehilangan fungsinya karena banyak sel hepar yang rusak (Holt, 2006).
Berdasarkan faktor tersebut, dipandang perlu penggunaan obat pendamping
terapi anti tuberkulosis yang bertujuan melindungi hepar dari kerusakan.
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pelindung fungsi hepar dari
kerusakan akibat terapi anti tuberkulosis adalah ekstrak daun jambu biji
merah.
Hal tersebut dikarenakan pada daun jambu biji merah terdapat
kandungan flavonoid, fenol, saponin, vitamin E dan carotenoid yang
berfungsi sebagai hepatoprotektif (Kumar, 2012). Sedangkan pada buahnya
hanya terdapat flavonoid dan fenol yang berfungsi sebagai antioksidan
(Jordan, 2003). Kandungan antioksidan pada buah sekitar 69,5%, sedangkan
pada daun jambu biji merah kandungan antioksidannya 90,56% (Jordan,
2003).
Pada penelitian sebelumnya, penggunaan ekstrak daun jambu biji merah
dengan dosis 500 mg terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan hepar
pada pemaparan parasetamol dosis tinggi secara kronis (Taju, 2010). Oleh
karena itu, tanaman jambu biji merah memiliki peluang yang besar sebagai
obat herbal yang dapat digunakan sebagai obat pendamping terapi anti
tuberkulosis. Selain itu tanaman jambu biji merah mudah ditemukan dan
4
meneliti tentang pengaruh ekstrak daun jambu biji merah terhadap kerusakan
sel hepar pada tikus putih akibat paparan isoniazid dan rifampisin subakut.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ekstrak daun jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat
mencegah kerusakan sel hepar pada tikus putih jantan (Rattus novergicus
stain wistar) yang dipapar isoniazid dan rifampisin subakut? 1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu biji merah (Psidium
guajava L.) terhadap kerusakan sel hepar pada tikus putih jantan (Rattus novergicus stain wistar) akibat paparan isoniazid dan rifampisin subakut
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji merah
(Psidium guajava L.) terhadap jumlah sel hepar yang nekrosis pada
tikus putih jantan (Rattus novergicus stain wistar) akibat paparan
isoniazid dan rifampisin subakut.
2. Menghitung jumlah sel limfosit dan sel kupffer pada sinusoid pada
tikus putih jantan (Rattus novergicus stain wistar) akibat paparan
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
penelitian ilmiah mengenai penggunaan ekstrak daun jambu biji merah
serta khasiatnya sebagai bahan alami yang berfungsi mencegah
kerusakan sel hepar akibat penggunaan isoniazid dan rifampisin pada
penderita tuberkulosis.
1.4.2 Manfaat Klinis
Memberikan pilihan terapi adjuvant bagi praktisi kesehatan dalam
upaya membantu mencegah kerusakan hepar pada penderita TB akibat
penggunaan isoniazid dan rifampisin pada penderita tuberkulosis
dengan menggunakan obat herbal.
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat sebagai
pengobatan pendamping dalam mencegah kerusakan hepar pada pasien
penderita penyakit tuberkulosis yang mendapatkan terapi isoniazid dan