PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR
KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
SMK NEGERI 1 LUBUK
PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
OLEH :
TESSA PARAMITHA
NIM. 5123111046
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Tessa Paramitha, NIM. 5123111046. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Minat dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation, pengaruh minat belajar serta untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar konstruksi bangunan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan yang terdiri dari kelas eksperimen untuk yaitu kelas TGB A sebanyak 36 orang dan kelas kontrol yaitu kelas TGB B sebanyak 36 orang.
Sebelum penelitian, dilakukan uji intrumen terlebih dahulu. Instrumen tes hasil belajar konstruksi bangunan yang valid diperoleh 29 butir dari 35 butir tes yang di ujicobakan, dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0.897. Angket Minat Belajar yang valid diperoleh 30 butir dari 35 butir angket yang diujicobakan, dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,871. Tes Keterampilan berupa uraian yang valid diperoleh 8 butir dari 10 butir tes, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,703. Sikap Tanggung Jawab yang valid diperoleh 6 butir dari 7 butir tes dengan koefisien reliabilitas 0,420. Sementara untuk sikap gotong royong diperoleh yang valid 7 butir dari 7 butir yang diujicobakan dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,634. Teknik pengambilan sampel secara random dengan metode dan rancangan penelitian eksperimen desain Anava 2 x 2. Variabel penelitian memenuhi persyaratan normalitas dikaji dengan uji Liliefors dan memenuhi persyaratan homogenitas dengan uji Barlett.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Group Investigation lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Ekspositori dengan ditunjukkan Fhitung = 47,217 > Ftabel = 3.982 pada taraf signifikansi α = 0,05. Sedangkan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar rendah dengan ditunjukkan Fhitung = 4,4118> Ftabel = 3.982. Serta tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar konstruksi bangunan. Diperoleh Fhitung = 1,887 > Ftabel = 3.982.Dapat disimpulkan bahwa 1). Model Pembalajaran Group Investigation dan Model Pembelajaran Ekspositori memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan, 2). Tinggi rendahnya minat belajar siswa memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan, 3). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar konstruksi bangunan.
ABSTRACT
Tessa Paramitha, NIM. 5123111046. The influence of Cooperative Learning Model Against the interest and the results of Learning building construction Students SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Thesis, Faculty Of Engineering, State Universitu Of Medan.
This research aims to improve the learning results of building constructin by comparing the type of Cooperative Group Learning Model Investigation Learning Model with Ekspositori as well as see the characteristics of the students who have the interest in learning high and low learning interest in the learning process. This research was carried out in the CMS state 1 Lubuk Pakam. The subject of this research is go to grade X building grapichs dean number of 72 people consisting of experimental class for Group Leraning with a Model Tratment Investigation i.e classroom building grapichs with as many as 36 people and the class of the control to the treatment with ekspositori Learning Model that is a class b building grapichs as much as 36 people.
This research was conducted before the research instrument in advance at trials, followed by the test validity and reliablity tests. Instrument test result valid building construction study retrieved 29 grains of te5 grain tests at trials, and the relibility coefficients of 0,897. Now a valid learning interest obtained from 30-35 rounds now that tried out, with a coefficient of reliablitiy of 0,871. Test skill in the form of a valid description retrieved 10-8 rounds of test, and the coefficient of reliablity of 0,703. A valid responsibility attitude retrieeved 6 grains of 7 grain test with rliability coefficients 0,402. As for the attitude of mutual obtained a valid 7 rounds of 7 items tested by reliability coefficient of 0,634. Random sampling tecnique with methods and experimental research design 2 x 2 design anava. Eligible research variable normality test examined Liliefors and meet the requirements of its homogenity test with barlett.
The research result obtained from the results of students taught with the Model of the Learning Group’s Investigation was higher than the results of the leraning of students who are taught with thw learning Ekspositori with Farithmatic = 47,217 > shown Ftable = α significance level at 0,05 = 3,982. While the learning outcomes of students who have interest instudying high-higher than the learning outcomes of students who have a low learning interest with shown Faritmatic = 4,4118 > Ftable = 3,982. And there is no interaction of the building. Retrieved Farithmatic = 1,887< Ftable =3,982. It can be cocluded that 1) Model Group Investigation and Ekspositori Learning Model gives a different influence significantly to building construction, learning outcome 2) high low interest student learning gives a different influence significantly to building construction, learning outcome 3) there is no interaction between the model of learning with the learning interest of students in learning outcomes affect building construction.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNYA serta pengetahuan yang di berikan kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Minat dan Hasil
Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Teknik gambar bangunan SMK Negeri
1 Lubuk Pakam”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum
sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati saya menerima dengan tangan
terbuka masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini,
sehingga bermanfaat bagi pembaca di masa yang akan datang.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, saya banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik materil, dukungan moril dan informasi. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing
skripsi. Beliaulah yang telah banyak memberikan ilmu, ide – ide yang
kreatif, serta bimbingan kepada saya yang dengan sabar membimbing saya
dari yang tidak tau sampai saya menjadi mengerti.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
3. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus
dosen penguji saya yang telah banyak memberikan masukan kepada saya.
4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Ir. Meuthia Fadila, M.Eng.Sc., selaku pembimbing akademik saya
yang selalu memberikan masukan kepada saya.
7. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., selaku dosen penguji saya yang telah
banyak memberikan masukan kepada saya.
8. Bapak Drs. Kristian Ritonga, S.T., M.Pd., selaku dosen narasumber saya
yang telah banyak memberikan masukan kepada saya
9. Bapak / Ibu pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
10.Pihak SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya Kepala Sekolah , Kepala
Tata Usaha, PKS I bidang kurikulum, selaku Ketua Jurusan TGB dan guru
mitra yang telah membantu untuk mengadakan obeservasi dan penelitian.
11.Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya, Bapak Indrawan dan Ibu
Suryani yang sangat saya cintai yang telah memberikan motivasi serta
dorongan, agar saya selalu tekun dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.Saudari terkasih Dini Kartika, Am.Kep, Rizka Yudha Pertiwi, yang selalu
v
13.Senior dan rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
khususnya stambuk 2012 reguler dan ekstensi yang memberi dukungan
dan motivasi.
14.Indah Sri Muliani, Nini Batubara., S.Pdi, Dian Febriana Silalahi., S.Pd,
Lola Elsa, Widi Harawi Rizky Nst, Nasrul Ali Silalahi, Zainal Arifin
Saragih, Tengku Aulia Ramadhan, M.Edi Gunawan, Desy Puspa Rani, dan
teristimewa Ananda Sitepu yang selalu memberikan semangat, dukungan,
motivasi, nasehat yang sangat saya butuhkan.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi perkembangan pendidikan khususnya Pendidikan Teknik
Bangunan.
Medan,
Penulis.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Rumusan Masalah ... 11
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14
A. Deskripsi Teori ... 14
1. Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 14
a. Hakikat Belajar ... 14
b. Hakikat Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 15
c. Materi Pembelajaran Konstruksi Bangunan ... 19
d. Cara Menguji Hasil belajar ... 23
2. Model Pembelajaran ... 31
vii
b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 31
3. Model Pembelajaran Group Investigation ... 35
4. Model Pembelajaran Ekspositori ... 45
5. Hakikat Minat Belajar ... 49
B. Penelitian yang Relevan ... 57
C. Kerangka Berpikir ... 58
D. Hipotesis Penelitian ... 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 62
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 62
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 62
C. Metode Penelitian ... 63
D. Variabel Penelitian ... 63
E. Defenisi Operasional ... 64
F. Jenis dan Desain Penelitian ... 69
G. Prosedur Perlakuan ... 70
H. Teknik Pengumpulan Data ... 71
1. Tes Hasil Belajar ... 72
2. Angket Minat Belajar ... 73
3. Keterampilan ... 74
4. Sikap... 75
I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 76
1. Tes Hasil Belajar ... 77
b. Reliabilitas Tes ... 78
c. Indeks Kesukaran Soal ... 79
d. Daya Pembeda Soal ... 80
2. Angket ... 81
a. Validitas Angket ... 81
b. Reliabilitas Angket ...,,,... 82
3. Tes Uraian ... 83
a. Validitas Tes Uraian ... 83
b. Reliabilitas Tes Uraian ... 84
4. Sikap ... 85
a. Validitas Angket Sikap Sosial (Tanggung Jawab & Gotong Royong) ... 85
b. Reliabilitas Angket Sikap Sosial (Tanggung Jawab & Gotong Royong) ... 86
5. Penilaian Akhir Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap ... 88
J. Teknik Analisis Data ... 89
1. Deskripsi Data Penelitian ... 89
2. Uji Persyaratan Analisis ... 90
a. Uji Normalitas ... 90
b. Uji Homogenitas ... 92
c. Uji Hipotesis ... 93
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 97
A. Deskripsi Data ... 97
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 105
1. Uji Normalitas ... 105
2. Uji Homogenitas ... 106
C. Pengujian Hipotesis ... 107
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 112
E. Keterbatasan Penelitian ... 118
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 119
B. Implikasi ... 120
C. Saran ... 121
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perolehan nilai hasil belajar Konstruksi Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1Lubuk Pakam
T.P 2015/2016 ... 4
Tabel 2.1. Sifat mekanis baja struktural ... 20
Tabel 2.2. Nilai Ketuntasan Aspek Pengetahuan dan Keterampilan ... 26
Tabel 2.3. Nilai Ketuntasan Aspek Sikap ... 30
Tabel 2.4. Konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah ... 30
Tabel 3.1. Jumlah siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017 ... 63
Tabel 3.2. Desain Penelitian ... 69
Tabel 3.3. Kerangka Perlakuan... 71
Tabel 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data ... 73
Tabel 3.5. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Bidang Kompetensi Pengetahuan ... 74
Tabel 3.6. Kisi-kisi angket Minat Belajar ... 75
Tabel 3.7. Teknik Penskoran Angket Minat Belajar ... 75
Tabel 3.8. Tabel Penilaian Diri (Sikap Sosial) ... 77
Tabel 3.9. Ringkasan Validitas Instrumen Tes Belajar ... 80
Tabel 3.10. Ringkasan Validitas Instrumen Tes Uraian ... 85
Tabel 3.11. Statistik Uji Barlett ... 95
Tabel 3.12. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava ... 96
Tabel 3.13. Kesimpulan Perhitungan Anava ... 97
Tabel 4.1. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok Penelitian dengan Liliefors (α = 5%) ... 106
Tabel 4.2. Rangkuman Analisis Uji Homogenitas dengan Mengguakan Uji F dan Uji Barlett ... 107
Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians GI dan Ekspositori pada masing – masing Kelompok Minat Belajar ... 107
Tabel 4.4 Ringkasan Data Hasil Penelitian untuk ANAVA Faktor 2 x 2 ... 109
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran ... 124
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 137
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ... 150
Lampiran 4 Naskah Pembelajaran ... 159
Lampiran 5 Soal Tes Kompetensi Pengetahuan ... 170
Lampiran 6 Lembar Jawaban Tes Objektif ... 176
Lampiran 7 Lembar Penilaian Kompetensi Keterampilan ... 177
Lampiran 8 Rubrik Penilaian & Penskoran Koomp. Keterampilan ... 179
Lampiran 9 Lembar Jawaban Kompetensi Keterampilan ... 184
Lampiran 10 Lembar Penilaian Kompetensi Sikap Tanggung Jawab ... 186
Lampiran 11 Lembar Penilaian Kompetensi Sikap Gototng Royong ... 187
Lampiran 12 Lembar Pengamatan Penilaian Sikap ... 188
Lampiran 13 Angket Minat Belajar Siswa ... 189
Lampiran 14 Nilai Kurikulum 2013 ... 192
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen (Komp. Pengetahuan) ... 193
Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Tes (Komp. Pengetahuan) ... 197
Lampiran 17 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes (Komp. Pengetahuan) ... 199
Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Tes (Komp. Pengetahuan) ... 201
Lampiran 19 Tabel Ringkasan Kompertensi Pengetahuan ... 203
Lampiran 20 Perhitungan Validitas Tes (Komp. Keterampilan) ... 205
Lampiran 21 Reliabilitas Tes (Komp. Keterampilan) ... 207
Lampiran 22 Perhitungan Validitas Tes Tanggung Jawab (Komp. Sikap) .. 209
Lampiran 23 Perhitungan Reliabilitas Tes Tanggung Jawab (Komp. Sikap) 211
Lampiran 24 Perhitungan Validitas Tes Gotong Royong (Komp. Sikap) ... 212
Lampiran 25 Perhitungan Reliabilitas Tes Gotong Royong (Komp. Sikap) 214
Lampiran 26 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket ... 215
Lampiran 27 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 217
Lampiran 28 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 219
Lampiran 29 Data Hasil Penelitian ... 221
Lampiran 30 Tabel Skor Penilaian Kompetensi Keterampilan Kelas Eksperimen dan kontrol ... 223
Lampiran 31 tabel Skor Penilaian Kompetensi Sikap Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 225
Lampiran 32 Data hasil penelitian Masing – Masing Kelompok ... 227
Lampiran 33 Ringkasan Hasil Perhitungan Data Hasil Belajar ... 228
Lampiran 34 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar ... 229
Lampiran 35 Uji Normalitas Data Hasil Belajar ... 253
Lampiran 36 Uji Homogenitas Varians Sampel ... 262
Lampiran 37 Uji Analisis Varians Dua Jalur ... 265
Lampiran 38 Kesimpulan Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 283
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua
tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
kompetensi peserta didik.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD No.
20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang
2
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu. Sekolah
Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan
kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu
melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta siap bekerja dalam
dunia usaha. SMK sebagai lembaga pendidikan memiliki bidang keahlian yang
berbeda – beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para
siswa dididik dan dilatih keterampilannya agar profesional dalam bidang
keahliannya masing – masing. Hal ini sesuai Spektrum Sekolah Menengah
Kejuruan (2008) SMK memiliki tujuan untuk : (1) menyiapkan peserta didik agar
menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan
yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2)
menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri
dikemudian hari baik secara mandiri, maupun melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.
Siswa dibekali dengan 3 kelompok mata pelajaran yaitu : 1) Mata Pelajaran
3
pelajaran Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran produktif. Mata
pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang meliputi mata pelajaran
keahlian yang berhubungan langsung dengan kejuruan siswa.
Konstruksi Bangunan merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang
dipelajari di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang berisikan
konsep dasar dalam perencana bangunan untuk memahami tentang pengetahuan
bahan, spesifikasi, karakteristik bahan serta pekerjaan dalam suatu bangunan,
dimana siswa diharapkan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
dalam konstruksi bangunan yang dapat menjadi bekal bagi siswa yang nantinya
dapat diterapkan dan dikembangkan di lapangan terutama dalam dunia kerja. Pada
mata pelajaran konstruksi bangunan siswa harus dapat mengetahui sifat,
karakteristik, jenis, klasifikasi dari bahan bangunan serta proses kerja dengan
bahan – bahan tersebut.
Mengingat pentingnya mata pelajaran ini karena mata pelajaran ini memiliki
lifeskill yang bisa dijadikan modal dalam bekerja, maka siswa harus benar – benar
memahami mata pelajaran ini. Indikator siswa memahami mata pelajaran
Konstruksi Bangunan yaitu nilai (skor) lebih besar (>) dari kriteria ketuntasan.
Tetapi pada kenyataannya hasil belajar siswa masih cenderung rendah diakibatkan
karena metode pembelajaran yang diterapkan kurang diminati siswa, sehingga
siswa kurang aktif dan kurang semangat dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa
terjadi karena guru cenderung kurang efektif dalam mengajar dan kurang paham
4
Dengan kevakuman dan pasifnya siswa dalam proses belajar dapat
mengakibatkan kurang terlatihnya skill dalam berbicara, bekerja sama,
mengemukakan pendapat, dan bahkan dapat mengakibatkan kurangnya ilmu
pengetahuan yang dapat di transfer oleh siswa sendiri serta menimbulkan
kejenuhan dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa yang
rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13
Mei 2016, hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan kelas X
Program Kehalian Teknik Gambar Bangunan tersebut masih belum optimal. Nilai
rata – rata peserta didik yang diambil dari nilai ulangan harian masih dibawah
nilai KKM, dimana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
ditentukan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan adalah 75. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai rata – rata hasil belajar Konstruksi Bangunan dua tahun
terakhir dapat dilihat dari tabel 1.1. berikut :
Tabel 1.1. Perolehan nilai hasil belajar Konstruksi Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
T.P 2015/2016
Sumber : Daftar Nilai Ulangan Harian SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Dari hasil belajar di atas terlihat jelas bahwa nilai siswa masih rendah.
5
Bangunan yang ditetapkan oleh sekolah adalah nilai 75, maka pada tahun ajaran
2015/2016 semester ganjil terdapat 5,56% siswa berada dalam kriteria sangat
kompeten, 19,44% siswa berada pada kriteria kompeten, 41,67% siswa berada
dalam kritera cukup kompeten dan 33,33% siswa berada pada kriteria tidak
kompeten. Dari fakta di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Konstruksi Bangunan masih belum optimal.
Agar hasil belajar siswa dapat optimal sebaiknya ditinjau dari model
pembelajaran yang selama ini digunakan. Selama ini model pembelajaran yang
diterapkan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih mengarah pada model
pembelajaran ekspositori. Pada model pembelajaran ekspositori ini mengarah
kepada guru yang menyampaikan materi secara verbal dan siswa kebanyakan
hanya diam dan kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, bahkan
ketika guru bertanya siswa banyak yang tidak bisa menjawab. Pasifnya siswa
dalam proses belajar dapat mengakibatkan kurang terlatihnya skill dalam
berbicara, bekerja sama, mengemukakan pendapat, dan bahkan dapat
mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat ditransfer oleh siswa
sendiri serta menimbulkan kejenuhan dalam belajar yang akan berdampak pada
hasil belajar siswa yang rendah.
Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto
(2003), Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor
internal dan eksternal:
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, terbagi
6
tubuh), faktor psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan.
a. Minat merupakan faktor psikologis yang datangnya dari dalam diri yang
besar pengaruhnya dalam diri yang besar pengaruhnya dalam pencapaian
tujuan. Minat juga kecenderungan yang menetap dari diri subyek yang
merasa tertarik pada bagian atau hal tertentu dan senang berkecimpung
pada hal itu” .
b. Motivasi adalah suatu proses dorongan dasar atau perubahan energi dari
dalam diri siswa yang berhubungan dengan persoalan kejiwaan, perasaan
dan emosi untuk menggerakannya bertindak melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan, kebutuhan atau keinginan.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang diluar diri siswa, terbagi menjadi tiga,
yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua
dan latar belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran,
keadaan gedung, metode atau model mengajar dan tugas rumah) faktor
masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul dan
kehidupan masyarakat).
a. Pengetahuan guru dalam mengajar sangat diperlukan untuk menunjang
7
dalam mengajar menghasilkan pengetahuan yang besar pula yang didapat
peserta didik sehingga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
b. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar juga faktor
yang sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar. Guru harus
pandai memilih model pelajaran yang tepat untuk mata pelajaran yang
diajarkan dan yang dapat menarik perhatian siswa.
Dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat
dan hasil belajar siswa, metode atau model mengajar guru serta minat belajar
siswa menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Hal yang harus dilakukan adalah
dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa agar
siswa dapat berfikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap
terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model
pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Pembelajaran kooperatif merupakan metode mengajar yang
memanfaatkan kelompok-kelompok kecil menjadi wadah bagi para siswa untuk
memperoleh informasi baru. Sebagian guru berfikir bahwa mereka sudah
menerapkan cooperative learning tiap kali menyuruh siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil. Akan tetapi kebanyakan guru belum memperhatikan
adanya aktivitas kelas yang terstruktur sehingga peran setiap anggota kelompok
belum terlihat.
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat
beberapa variasi dari model tersebut. Setidaknya terdapat lima pendekatan yang
8
model pembelajaran kooperatif. Yaitu Student Teams Achievement Division
(STAD), jigsaw, Group Investigation (GI), dan pendekatan struktural yang
meliputi think pair and share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT).
Dari uraian di atas, peneliti menganalisis terhadap permasalahan di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam,
diperlukan adanya suatu inovasi terhadap kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di kelas, sebagai alternatif pemecahan masalah di kelas tersebut yang
dengan menggunakan diskusi kelompok agar pembelajaran tidak hanya berfokus
pada guru saja, namun lebih berfokus kepada siswa itu sendiri. Peneliti
merencanakan untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan model
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit diterapkan. Model
ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini
diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Siswa terlibat
dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya
penyelidikan mereka. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang
lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini
juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok
yang baik.
Dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi
kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok di sini dapat
9
sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan
melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia
menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah – masalah yang ada, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengatasi masalah tersebut dengan
judul penelitian :
“Pengaruh model pembelajaran Kooperatif terhadap minat dan hasil belajar
Konstruksi Bangunan siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah – masalah penelitian sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa belum seluruhnya mencapai nilai KKM pada mata
pelajaran konstruksi bangunan siswa kelas X program keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih rendah.
2. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan
siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam ?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan
siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
10
4. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata pelajaran Konstruksi
Bangunan Siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan maih
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, serta pemberian tugas.
5. Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X
program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, serta mempertimbangkan
keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang
diteliti dibatasi hanya kepada :
1. Faktor internal yang diteliti adalah minat belajar siswa kelas X program
keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran
2016/2017
2. Faktor eksternal yang diteliti adalah model pembelajaran, yang berupa
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) yang
diterapkan pada siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2016/2017
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian teknik gambar
bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2016/2017
4. Peneliti melakukan penelitian hanya pada mata pelajaran Konstruksi
Bangunan dengan kompetensi dasar yang diteliti adalah Mengelola
11
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
memberi pengaruh terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas
X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
2. Apakah minat belajar memberi pengaruh terhadap hasil belajar konstruksi
bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
3. Apakah terdapat interaksi model pembelajaran dan minat belajar dengan
hasil belajar konstruksi bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada Tahun Pelajaran
2016/2017 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan peneliti sesuai dengan rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation (GI) dibandingkan menggunakan model
ekspositori terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi
Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
12
2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar
Konstruksi Bangunan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada
Tahun Pelajaran 2016/2017.
3. Untuk mengetahui interaksi antara penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan minat belajar terhadap hasil
belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
pada Tahun Pelajaran 2016/2017.
4. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan
memberi manfaat yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis yaitu untuk dapat meningkatkan atau menambah
jenis model pembelajaran seperti model pembelajaran tipe Grup Investigasi yang
digunakan untuk pembelajaran konstruksi bangunan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Menambah dan meningkatkan pengetahuan guru dalam hal penggunaan
model pembelajaran Kooperatif tipe GI dalam mengajar Konstruksi
Bangunan
2) Memberikan pandangan baru mengenai pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran Konstruksi Bangunan
3) Memberikan motivasi guru agar semakin baik dalam mempersiapkan
13
b. Bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Konstruksi Bangunan
2) Memberikan pengalaman belajar baru kepada siswa dengan
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe GI
3) Membentuk sikap tanggung jawab dan kerjasama antar siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah terutama dalam pembelajaran.
c. Bagi Kepala Sekolah
Dapat memberikan masukan kepada guru – guru untuk dapat menerapkan
model pembelajaran tipe group investigasi pada mata pelajaran konstruksi
bangunan di sekolah tersebut.
d. Bagi Peneliti Lainnya
1) Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan
karya ilmiah
2) Sebagai masukan bagi mahasiswa calon guru untuk menerapkan model
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar
3) Penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan
119
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran Group Investigation memberikan hasil
belajar mata pelajaran konstruksi bangunan yang lebih unggul daripada
model pembelajaran ekspositori .
2. Siswa yang mempunyai Minat belajar tinggi mempunyai hasil belajar mata
pelajaran konstruksi bangunan yang lebih unggul daripada siswa yang
mempunyai minat belajar rendah.
3. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan
tingkat minat belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran konstruksi
bangunan atau model pembelajaran group investigation memberi pengaruh
120
B. Implikasi
Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi
pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dalam upaya
meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar
khususnya hasil belajar konstruksi bangunan. Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah model mengajar guru mata
pelajaran model dengan menerapkan model pembelajaran group investigation.
Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap penyampaian materi
pelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa, apakah siswa tersebut
memiliki minat belajar tinggi atau minat belajar rendah yang dapat mempengaruhi
hasil belajar konstruksi bangunan. Model yang dapat dilakukan guru dalam
memperbaiki minat siswa adalah memberikan dukungan kepada siswa untuk
berusaha unggul, menyelesaikan tugas dengan baik, rasional dalam meraih
keberhasilan, memberi tanggungjawab pribadi untuk sukses, mengarahkan siswa
untuk rasio dalam meraih keberhasilan, minat tinggi dan rendah nya ditentukan
dengan rumus ((skor tertinggi – skor terendah)/2) = ( Median ) atau nilai pembatas
antara minat tinggi dan minat rendah.
Dengan ditolaknya hipotesis ketiga yang menyatakan tidak adanya
interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan tingkat minat belajar
terhadap hasil belajar siswa dan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil
belajar konstruksi bangunan terlepas dari tingkat minat belajarnya dan juga
121
signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan terlepas dari model
pembelajaran group investigation.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dapat dikemukakan
sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan
menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran
yang akan disampaikan. Model pembelajaran Group Investigation dapat
digunakan sebagai salah satu model pembelajaran di dalam meningkatkan
hasil belajar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar konstruksi
bangunan menggunakan model pembelajaran Group Investigation lebih
baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran Ekspositori. Selain
dari pada itu, guru juga harus memperhatikan faktor internal dari siswa
dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah minat belajar yang
membuat siswa berkeinginan untuk meraih sesuatu. Sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah
sampel penelitian dengan waktu penelitian yang lebih lama sehingga
generalisasi hasil penelitian benar-benar mengungkapkan kendala yang
sebenarnya dalam mengatasi rendahnya hasil belajar konstruksi bangunan.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan model
pembelajaran Group Investigation menggunakan media belajar yang
lengkap dalam peragaan pekerjaan yang akan dipelajari, sehingga minat
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Atika, Liana (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Djamarah, Syaiful Bahri.(2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Istarani, (2011). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakata : Pustaka Belajar
Ngalimu,(2014), Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswarja Presindo
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Panduan Penilaian Pada Sekolah Menengah Kejuruan
Rambe, Faisal(2014). Penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Pematang Siantar”
Sudjana, Nana. (2002). Metode Statika. Bandung: Tarsito
Sardiman, A. M. (2007). Intraksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sagala, S . (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahan Problema Belajar Mengajar. Cetak ke-7 .Bandung : Alfabeta.
Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa Media
Sri Wartini (2012) Peningkatan Minat Belajar Seni Tari Melalui Hypnoteaching di SD Negeri 1 Prambanan Klaten
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Rnd. Bandung: Alfabeta.
123
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3