• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR

KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 1 LUBUK

PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

OLEH :

TESSA PARAMITHA

NIM. 5123111046

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Tessa Paramitha, NIM. 5123111046. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Minat dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation, pengaruh minat belajar serta untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar konstruksi bangunan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan yang terdiri dari kelas eksperimen untuk yaitu kelas TGB A sebanyak 36 orang dan kelas kontrol yaitu kelas TGB B sebanyak 36 orang.

Sebelum penelitian, dilakukan uji intrumen terlebih dahulu. Instrumen tes hasil belajar konstruksi bangunan yang valid diperoleh 29 butir dari 35 butir tes yang di ujicobakan, dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0.897. Angket Minat Belajar yang valid diperoleh 30 butir dari 35 butir angket yang diujicobakan, dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,871. Tes Keterampilan berupa uraian yang valid diperoleh 8 butir dari 10 butir tes, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,703. Sikap Tanggung Jawab yang valid diperoleh 6 butir dari 7 butir tes dengan koefisien reliabilitas 0,420. Sementara untuk sikap gotong royong diperoleh yang valid 7 butir dari 7 butir yang diujicobakan dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,634. Teknik pengambilan sampel secara random dengan metode dan rancangan penelitian eksperimen desain Anava 2 x 2. Variabel penelitian memenuhi persyaratan normalitas dikaji dengan uji Liliefors dan memenuhi persyaratan homogenitas dengan uji Barlett.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Group Investigation lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Ekspositori dengan ditunjukkan Fhitung = 47,217 > Ftabel = 3.982 pada taraf signifikansi α = 0,05. Sedangkan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar rendah dengan ditunjukkan Fhitung = 4,4118> Ftabel = 3.982. Serta tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil belajar konstruksi bangunan. Diperoleh Fhitung = 1,887 > Ftabel = 3.982.Dapat disimpulkan bahwa 1). Model Pembalajaran Group Investigation dan Model Pembelajaran Ekspositori memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan, 2). Tinggi rendahnya minat belajar siswa memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan, 3). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar konstruksi bangunan.

(6)

ABSTRACT

Tessa Paramitha, NIM. 5123111046. The influence of Cooperative Learning Model Against the interest and the results of Learning building construction Students SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Thesis, Faculty Of Engineering, State Universitu Of Medan.

This research aims to improve the learning results of building constructin by comparing the type of Cooperative Group Learning Model Investigation Learning Model with Ekspositori as well as see the characteristics of the students who have the interest in learning high and low learning interest in the learning process. This research was carried out in the CMS state 1 Lubuk Pakam. The subject of this research is go to grade X building grapichs dean number of 72 people consisting of experimental class for Group Leraning with a Model Tratment Investigation i.e classroom building grapichs with as many as 36 people and the class of the control to the treatment with ekspositori Learning Model that is a class b building grapichs as much as 36 people.

This research was conducted before the research instrument in advance at trials, followed by the test validity and reliablity tests. Instrument test result valid building construction study retrieved 29 grains of te5 grain tests at trials, and the relibility coefficients of 0,897. Now a valid learning interest obtained from 30-35 rounds now that tried out, with a coefficient of reliablitiy of 0,871. Test skill in the form of a valid description retrieved 10-8 rounds of test, and the coefficient of reliablity of 0,703. A valid responsibility attitude retrieeved 6 grains of 7 grain test with rliability coefficients 0,402. As for the attitude of mutual obtained a valid 7 rounds of 7 items tested by reliability coefficient of 0,634. Random sampling tecnique with methods and experimental research design 2 x 2 design anava. Eligible research variable normality test examined Liliefors and meet the requirements of its homogenity test with barlett.

The research result obtained from the results of students taught with the Model of the Learning Group’s Investigation was higher than the results of the leraning of students who are taught with thw learning Ekspositori with Farithmatic = 47,217 > shown Ftable = α significance level at 0,05 = 3,982. While the learning outcomes of students who have interest instudying high-higher than the learning outcomes of students who have a low learning interest with shown Faritmatic = 4,4118 > Ftable = 3,982. And there is no interaction of the building. Retrieved Farithmatic = 1,887< Ftable =3,982. It can be cocluded that 1) Model Group Investigation and Ekspositori Learning Model gives a different influence significantly to building construction, learning outcome 2) high low interest student learning gives a different influence significantly to building construction, learning outcome 3) there is no interaction between the model of learning with the learning interest of students in learning outcomes affect building construction.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karuniaNYA serta pengetahuan yang di berikan kepada saya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Minat dan Hasil

Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Teknik gambar bangunan SMK Negeri

1 Lubuk Pakam”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Medan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum

sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati saya menerima dengan tangan

terbuka masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini,

sehingga bermanfaat bagi pembaca di masa yang akan datang.

Dalam proses pembuatan skripsi ini, saya banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak baik materil, dukungan moril dan informasi. Oleh

karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing

skripsi. Beliaulah yang telah banyak memberikan ilmu, ide – ide yang

kreatif, serta bimbingan kepada saya yang dengan sabar membimbing saya

dari yang tidak tau sampai saya menjadi mengerti.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

(8)

3. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus

dosen penguji saya yang telah banyak memberikan masukan kepada saya.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan

Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Ir. Meuthia Fadila, M.Eng.Sc., selaku pembimbing akademik saya

yang selalu memberikan masukan kepada saya.

7. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., selaku dosen penguji saya yang telah

banyak memberikan masukan kepada saya.

8. Bapak Drs. Kristian Ritonga, S.T., M.Pd., selaku dosen narasumber saya

yang telah banyak memberikan masukan kepada saya

9. Bapak / Ibu pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

10.Pihak SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya Kepala Sekolah , Kepala

Tata Usaha, PKS I bidang kurikulum, selaku Ketua Jurusan TGB dan guru

mitra yang telah membantu untuk mengadakan obeservasi dan penelitian.

11.Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya, Bapak Indrawan dan Ibu

Suryani yang sangat saya cintai yang telah memberikan motivasi serta

dorongan, agar saya selalu tekun dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Saudari terkasih Dini Kartika, Am.Kep, Rizka Yudha Pertiwi, yang selalu

(9)

v

13.Senior dan rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan

khususnya stambuk 2012 reguler dan ekstensi yang memberi dukungan

dan motivasi.

14.Indah Sri Muliani, Nini Batubara., S.Pdi, Dian Febriana Silalahi., S.Pd,

Lola Elsa, Widi Harawi Rizky Nst, Nasrul Ali Silalahi, Zainal Arifin

Saragih, Tengku Aulia Ramadhan, M.Edi Gunawan, Desy Puspa Rani, dan

teristimewa Ananda Sitepu yang selalu memberikan semangat, dukungan,

motivasi, nasehat yang sangat saya butuhkan.

Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan pendidikan khususnya Pendidikan Teknik

Bangunan.

Medan,

Penulis.

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14

A. Deskripsi Teori ... 14

1. Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 14

a. Hakikat Belajar ... 14

b. Hakikat Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 15

c. Materi Pembelajaran Konstruksi Bangunan ... 19

d. Cara Menguji Hasil belajar ... 23

2. Model Pembelajaran ... 31

(11)

vii

b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 31

3. Model Pembelajaran Group Investigation ... 35

4. Model Pembelajaran Ekspositori ... 45

5. Hakikat Minat Belajar ... 49

B. Penelitian yang Relevan ... 57

C. Kerangka Berpikir ... 58

D. Hipotesis Penelitian ... 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 62

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 62

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 62

C. Metode Penelitian ... 63

D. Variabel Penelitian ... 63

E. Defenisi Operasional ... 64

F. Jenis dan Desain Penelitian ... 69

G. Prosedur Perlakuan ... 70

H. Teknik Pengumpulan Data ... 71

1. Tes Hasil Belajar ... 72

2. Angket Minat Belajar ... 73

3. Keterampilan ... 74

4. Sikap... 75

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 76

1. Tes Hasil Belajar ... 77

(12)

b. Reliabilitas Tes ... 78

c. Indeks Kesukaran Soal ... 79

d. Daya Pembeda Soal ... 80

2. Angket ... 81

a. Validitas Angket ... 81

b. Reliabilitas Angket ...,,,... 82

3. Tes Uraian ... 83

a. Validitas Tes Uraian ... 83

b. Reliabilitas Tes Uraian ... 84

4. Sikap ... 85

a. Validitas Angket Sikap Sosial (Tanggung Jawab & Gotong Royong) ... 85

b. Reliabilitas Angket Sikap Sosial (Tanggung Jawab & Gotong Royong) ... 86

5. Penilaian Akhir Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap ... 88

J. Teknik Analisis Data ... 89

1. Deskripsi Data Penelitian ... 89

2. Uji Persyaratan Analisis ... 90

a. Uji Normalitas ... 90

b. Uji Homogenitas ... 92

c. Uji Hipotesis ... 93

(13)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 97

A. Deskripsi Data ... 97

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 105

1. Uji Normalitas ... 105

2. Uji Homogenitas ... 106

C. Pengujian Hipotesis ... 107

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 112

E. Keterbatasan Penelitian ... 118

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 119

B. Implikasi ... 120

C. Saran ... 121

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perolehan nilai hasil belajar Konstruksi Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1Lubuk Pakam

T.P 2015/2016 ... 4

Tabel 2.1. Sifat mekanis baja struktural ... 20

Tabel 2.2. Nilai Ketuntasan Aspek Pengetahuan dan Keterampilan ... 26

Tabel 2.3. Nilai Ketuntasan Aspek Sikap ... 30

Tabel 2.4. Konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah ... 30

Tabel 3.1. Jumlah siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017 ... 63

Tabel 3.2. Desain Penelitian ... 69

Tabel 3.3. Kerangka Perlakuan... 71

Tabel 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data ... 73

Tabel 3.5. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Bidang Kompetensi Pengetahuan ... 74

Tabel 3.6. Kisi-kisi angket Minat Belajar ... 75

Tabel 3.7. Teknik Penskoran Angket Minat Belajar ... 75

Tabel 3.8. Tabel Penilaian Diri (Sikap Sosial) ... 77

Tabel 3.9. Ringkasan Validitas Instrumen Tes Belajar ... 80

Tabel 3.10. Ringkasan Validitas Instrumen Tes Uraian ... 85

Tabel 3.11. Statistik Uji Barlett ... 95

Tabel 3.12. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava ... 96

Tabel 3.13. Kesimpulan Perhitungan Anava ... 97

Tabel 4.1. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok Penelitian dengan Liliefors (α = 5%) ... 106

Tabel 4.2. Rangkuman Analisis Uji Homogenitas dengan Mengguakan Uji F dan Uji Barlett ... 107

Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians GI dan Ekspositori pada masing – masing Kelompok Minat Belajar ... 107

Tabel 4.4 Ringkasan Data Hasil Penelitian untuk ANAVA Faktor 2 x 2 ... 109

(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran ... 124

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 137

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ... 150

Lampiran 4 Naskah Pembelajaran ... 159

Lampiran 5 Soal Tes Kompetensi Pengetahuan ... 170

Lampiran 6 Lembar Jawaban Tes Objektif ... 176

Lampiran 7 Lembar Penilaian Kompetensi Keterampilan ... 177

Lampiran 8 Rubrik Penilaian & Penskoran Koomp. Keterampilan ... 179

Lampiran 9 Lembar Jawaban Kompetensi Keterampilan ... 184

Lampiran 10 Lembar Penilaian Kompetensi Sikap Tanggung Jawab ... 186

Lampiran 11 Lembar Penilaian Kompetensi Sikap Gototng Royong ... 187

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Penilaian Sikap ... 188

Lampiran 13 Angket Minat Belajar Siswa ... 189

Lampiran 14 Nilai Kurikulum 2013 ... 192

Lampiran 15 Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen (Komp. Pengetahuan) ... 193

Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Tes (Komp. Pengetahuan) ... 197

Lampiran 17 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes (Komp. Pengetahuan) ... 199

Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Tes (Komp. Pengetahuan) ... 201

Lampiran 19 Tabel Ringkasan Kompertensi Pengetahuan ... 203

Lampiran 20 Perhitungan Validitas Tes (Komp. Keterampilan) ... 205

Lampiran 21 Reliabilitas Tes (Komp. Keterampilan) ... 207

Lampiran 22 Perhitungan Validitas Tes Tanggung Jawab (Komp. Sikap) .. 209

Lampiran 23 Perhitungan Reliabilitas Tes Tanggung Jawab (Komp. Sikap) 211

Lampiran 24 Perhitungan Validitas Tes Gotong Royong (Komp. Sikap) ... 212

Lampiran 25 Perhitungan Reliabilitas Tes Gotong Royong (Komp. Sikap) 214

Lampiran 26 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket ... 215

Lampiran 27 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 217

Lampiran 28 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 219

Lampiran 29 Data Hasil Penelitian ... 221

Lampiran 30 Tabel Skor Penilaian Kompetensi Keterampilan Kelas Eksperimen dan kontrol ... 223

Lampiran 31 tabel Skor Penilaian Kompetensi Sikap Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 225

Lampiran 32 Data hasil penelitian Masing – Masing Kelompok ... 227

Lampiran 33 Ringkasan Hasil Perhitungan Data Hasil Belajar ... 228

Lampiran 34 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar ... 229

Lampiran 35 Uji Normalitas Data Hasil Belajar ... 253

Lampiran 36 Uji Homogenitas Varians Sampel ... 262

Lampiran 37 Uji Analisis Varians Dua Jalur ... 265

Lampiran 38 Kesimpulan Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 283

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan

budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua

tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah

pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang

bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang

dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi

kompetensi peserta didik.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD No.

20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang

(17)

2

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu. Sekolah

Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan

kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.

Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu

melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta siap bekerja dalam

dunia usaha. SMK sebagai lembaga pendidikan memiliki bidang keahlian yang

berbeda – beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para

siswa dididik dan dilatih keterampilannya agar profesional dalam bidang

keahliannya masing – masing. Hal ini sesuai Spektrum Sekolah Menengah

Kejuruan (2008) SMK memiliki tujuan untuk : (1) menyiapkan peserta didik agar

menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan

yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah

sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2)

menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik

dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri

dikemudian hari baik secara mandiri, maupun melalui jenjang pendidikan yang

lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang

sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.

Siswa dibekali dengan 3 kelompok mata pelajaran yaitu : 1) Mata Pelajaran

(18)

3

pelajaran Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran produktif. Mata

pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang meliputi mata pelajaran

keahlian yang berhubungan langsung dengan kejuruan siswa.

Konstruksi Bangunan merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang

dipelajari di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang berisikan

konsep dasar dalam perencana bangunan untuk memahami tentang pengetahuan

bahan, spesifikasi, karakteristik bahan serta pekerjaan dalam suatu bangunan,

dimana siswa diharapkan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

dalam konstruksi bangunan yang dapat menjadi bekal bagi siswa yang nantinya

dapat diterapkan dan dikembangkan di lapangan terutama dalam dunia kerja. Pada

mata pelajaran konstruksi bangunan siswa harus dapat mengetahui sifat,

karakteristik, jenis, klasifikasi dari bahan bangunan serta proses kerja dengan

bahan – bahan tersebut.

Mengingat pentingnya mata pelajaran ini karena mata pelajaran ini memiliki

lifeskill yang bisa dijadikan modal dalam bekerja, maka siswa harus benar – benar

memahami mata pelajaran ini. Indikator siswa memahami mata pelajaran

Konstruksi Bangunan yaitu nilai (skor) lebih besar (>) dari kriteria ketuntasan.

Tetapi pada kenyataannya hasil belajar siswa masih cenderung rendah diakibatkan

karena metode pembelajaran yang diterapkan kurang diminati siswa, sehingga

siswa kurang aktif dan kurang semangat dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa

terjadi karena guru cenderung kurang efektif dalam mengajar dan kurang paham

(19)

4

Dengan kevakuman dan pasifnya siswa dalam proses belajar dapat

mengakibatkan kurang terlatihnya skill dalam berbicara, bekerja sama,

mengemukakan pendapat, dan bahkan dapat mengakibatkan kurangnya ilmu

pengetahuan yang dapat di transfer oleh siswa sendiri serta menimbulkan

kejenuhan dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa yang

rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13

Mei 2016, hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan kelas X

Program Kehalian Teknik Gambar Bangunan tersebut masih belum optimal. Nilai

rata – rata peserta didik yang diambil dari nilai ulangan harian masih dibawah

nilai KKM, dimana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah

ditentukan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan adalah 75. Hal ini dapat

dilihat dari perolehan nilai rata – rata hasil belajar Konstruksi Bangunan dua tahun

terakhir dapat dilihat dari tabel 1.1. berikut :

Tabel 1.1. Perolehan nilai hasil belajar Konstruksi Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

T.P 2015/2016

Sumber : Daftar Nilai Ulangan Harian SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Dari hasil belajar di atas terlihat jelas bahwa nilai siswa masih rendah.

(20)

5

Bangunan yang ditetapkan oleh sekolah adalah nilai 75, maka pada tahun ajaran

2015/2016 semester ganjil terdapat 5,56% siswa berada dalam kriteria sangat

kompeten, 19,44% siswa berada pada kriteria kompeten, 41,67% siswa berada

dalam kritera cukup kompeten dan 33,33% siswa berada pada kriteria tidak

kompeten. Dari fakta di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Konstruksi Bangunan masih belum optimal.

Agar hasil belajar siswa dapat optimal sebaiknya ditinjau dari model

pembelajaran yang selama ini digunakan. Selama ini model pembelajaran yang

diterapkan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih mengarah pada model

pembelajaran ekspositori. Pada model pembelajaran ekspositori ini mengarah

kepada guru yang menyampaikan materi secara verbal dan siswa kebanyakan

hanya diam dan kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, bahkan

ketika guru bertanya siswa banyak yang tidak bisa menjawab. Pasifnya siswa

dalam proses belajar dapat mengakibatkan kurang terlatihnya skill dalam

berbicara, bekerja sama, mengemukakan pendapat, dan bahkan dapat

mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat ditransfer oleh siswa

sendiri serta menimbulkan kejenuhan dalam belajar yang akan berdampak pada

hasil belajar siswa yang rendah.

Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto

(2003), Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor

internal dan eksternal:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, terbagi

(21)

6

tubuh), faktor psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat,

motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan.

a. Minat merupakan faktor psikologis yang datangnya dari dalam diri yang

besar pengaruhnya dalam diri yang besar pengaruhnya dalam pencapaian

tujuan. Minat juga kecenderungan yang menetap dari diri subyek yang

merasa tertarik pada bagian atau hal tertentu dan senang berkecimpung

pada hal itu” .

b. Motivasi adalah suatu proses dorongan dasar atau perubahan energi dari

dalam diri siswa yang berhubungan dengan persoalan kejiwaan, perasaan

dan emosi untuk menggerakannya bertindak melakukan sesuatu dalam

mencapai tujuan, kebutuhan atau keinginan.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang diluar diri siswa, terbagi menjadi tiga,

yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua

dan latar belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran,

keadaan gedung, metode atau model mengajar dan tugas rumah) faktor

masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul dan

kehidupan masyarakat).

a. Pengetahuan guru dalam mengajar sangat diperlukan untuk menunjang

(22)

7

dalam mengajar menghasilkan pengetahuan yang besar pula yang didapat

peserta didik sehingga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

b. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar juga faktor

yang sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar. Guru harus

pandai memilih model pelajaran yang tepat untuk mata pelajaran yang

diajarkan dan yang dapat menarik perhatian siswa.

Dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat

dan hasil belajar siswa, metode atau model mengajar guru serta minat belajar

siswa menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Hal yang harus dilakukan adalah

dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa agar

siswa dapat berfikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap

terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model

pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Pembelajaran kooperatif merupakan metode mengajar yang

memanfaatkan kelompok-kelompok kecil menjadi wadah bagi para siswa untuk

memperoleh informasi baru. Sebagian guru berfikir bahwa mereka sudah

menerapkan cooperative learning tiap kali menyuruh siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil. Akan tetapi kebanyakan guru belum memperhatikan

adanya aktivitas kelas yang terstruktur sehingga peran setiap anggota kelompok

belum terlihat.

Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat

beberapa variasi dari model tersebut. Setidaknya terdapat lima pendekatan yang

(23)

8

model pembelajaran kooperatif. Yaitu Student Teams Achievement Division

(STAD), jigsaw, Group Investigation (GI), dan pendekatan struktural yang

meliputi think pair and share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT).

Dari uraian di atas, peneliti menganalisis terhadap permasalahan di kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam,

diperlukan adanya suatu inovasi terhadap kegiatan pembelajaran yang

berlangsung di kelas, sebagai alternatif pemecahan masalah di kelas tersebut yang

dengan menggunakan diskusi kelompok agar pembelajaran tidak hanya berfokus

pada guru saja, namun lebih berfokus kepada siswa itu sendiri. Peneliti

merencanakan untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan model

pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit diterapkan. Model

ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini

diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Siswa terlibat

dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya

penyelidikan mereka. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang

lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini

juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok

yang baik.

Dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi

kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok di sini dapat

(24)

9

sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan

melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia

menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah – masalah yang ada, penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengatasi masalah tersebut dengan

judul penelitian :

Pengaruh model pembelajaran Kooperatif terhadap minat dan hasil belajar

Konstruksi Bangunan siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

Lubuk Pakam

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat

diidentifikasi masalah – masalah penelitian sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa belum seluruhnya mencapai nilai KKM pada mata

pelajaran konstruksi bangunan siswa kelas X program keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih rendah.

2. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan

siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

Lubuk Pakam ?

3. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan

siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

(25)

10

4. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata pelajaran Konstruksi

Bangunan Siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan maih

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, serta pemberian tugas.

5. Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X

program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, serta mempertimbangkan

keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang

diteliti dibatasi hanya kepada :

1. Faktor internal yang diteliti adalah minat belajar siswa kelas X program

keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran

2016/2017

2. Faktor eksternal yang diteliti adalah model pembelajaran, yang berupa

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) yang

diterapkan pada siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2016/2017

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian teknik gambar

bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2016/2017

4. Peneliti melakukan penelitian hanya pada mata pelajaran Konstruksi

Bangunan dengan kompetensi dasar yang diteliti adalah Mengelola

(26)

11

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

memberi pengaruh terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas

X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

2. Apakah minat belajar memberi pengaruh terhadap hasil belajar konstruksi

bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

3. Apakah terdapat interaksi model pembelajaran dan minat belajar dengan

hasil belajar konstruksi bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada Tahun Pelajaran

2016/2017 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan peneliti sesuai dengan rumusan masalah adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation (GI) dibandingkan menggunakan model

ekspositori terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi

Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

(27)

12

2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar

Konstruksi Bangunan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada

Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Untuk mengetahui interaksi antara penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan minat belajar terhadap hasil

belajar Konstruksi Bangunan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

pada Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan

memberi manfaat yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis yaitu untuk dapat meningkatkan atau menambah

jenis model pembelajaran seperti model pembelajaran tipe Grup Investigasi yang

digunakan untuk pembelajaran konstruksi bangunan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Menambah dan meningkatkan pengetahuan guru dalam hal penggunaan

model pembelajaran Kooperatif tipe GI dalam mengajar Konstruksi

Bangunan

2) Memberikan pandangan baru mengenai pendekatan yang digunakan

dalam pembelajaran Konstruksi Bangunan

3) Memberikan motivasi guru agar semakin baik dalam mempersiapkan

(28)

13

b. Bagi siswa

1) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Konstruksi Bangunan

2) Memberikan pengalaman belajar baru kepada siswa dengan

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe GI

3) Membentuk sikap tanggung jawab dan kerjasama antar siswa dalam

menyelesaikan suatu masalah terutama dalam pembelajaran.

c. Bagi Kepala Sekolah

Dapat memberikan masukan kepada guru – guru untuk dapat menerapkan

model pembelajaran tipe group investigasi pada mata pelajaran konstruksi

bangunan di sekolah tersebut.

d. Bagi Peneliti Lainnya

1) Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan

karya ilmiah

2) Sebagai masukan bagi mahasiswa calon guru untuk menerapkan model

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar

3) Penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan

(29)

119

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran Group Investigation memberikan hasil

belajar mata pelajaran konstruksi bangunan yang lebih unggul daripada

model pembelajaran ekspositori .

2. Siswa yang mempunyai Minat belajar tinggi mempunyai hasil belajar mata

pelajaran konstruksi bangunan yang lebih unggul daripada siswa yang

mempunyai minat belajar rendah.

3. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan

tingkat minat belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran konstruksi

bangunan atau model pembelajaran group investigation memberi pengaruh

(30)

120

B. Implikasi

Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dalam upaya

meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar

khususnya hasil belajar konstruksi bangunan. Upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar adalah dengan mengubah model mengajar guru mata

pelajaran model dengan menerapkan model pembelajaran group investigation.

Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap penyampaian materi

pelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa, apakah siswa tersebut

memiliki minat belajar tinggi atau minat belajar rendah yang dapat mempengaruhi

hasil belajar konstruksi bangunan. Model yang dapat dilakukan guru dalam

memperbaiki minat siswa adalah memberikan dukungan kepada siswa untuk

berusaha unggul, menyelesaikan tugas dengan baik, rasional dalam meraih

keberhasilan, memberi tanggungjawab pribadi untuk sukses, mengarahkan siswa

untuk rasio dalam meraih keberhasilan, minat tinggi dan rendah nya ditentukan

dengan rumus ((skor tertinggi – skor terendah)/2) = ( Median ) atau nilai pembatas

antara minat tinggi dan minat rendah.

Dengan ditolaknya hipotesis ketiga yang menyatakan tidak adanya

interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan tingkat minat belajar

terhadap hasil belajar siswa dan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil

belajar konstruksi bangunan terlepas dari tingkat minat belajarnya dan juga

(31)

121

signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan terlepas dari model

pembelajaran group investigation.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dapat dikemukakan

sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan

menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran

yang akan disampaikan. Model pembelajaran Group Investigation dapat

digunakan sebagai salah satu model pembelajaran di dalam meningkatkan

hasil belajar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar konstruksi

bangunan menggunakan model pembelajaran Group Investigation lebih

baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran Ekspositori. Selain

dari pada itu, guru juga harus memperhatikan faktor internal dari siswa

dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah minat belajar yang

membuat siswa berkeinginan untuk meraih sesuatu. Sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah

sampel penelitian dengan waktu penelitian yang lebih lama sehingga

generalisasi hasil penelitian benar-benar mengungkapkan kendala yang

sebenarnya dalam mengatasi rendahnya hasil belajar konstruksi bangunan.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan model

pembelajaran Group Investigation menggunakan media belajar yang

lengkap dalam peragaan pekerjaan yang akan dipelajari, sehingga minat

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Atika, Liana (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Djamarah, Syaiful Bahri.(2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Istarani, (2011). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakata : Pustaka Belajar

Ngalimu,(2014), Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswarja Presindo

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Panduan Penilaian Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Rambe, Faisal(2014). Penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Pematang Siantar”

Sudjana, Nana. (2002). Metode Statika. Bandung: Tarsito

Sardiman, A. M. (2007). Intraksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sagala, S . (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahan Problema Belajar Mengajar. Cetak ke-7 .Bandung : Alfabeta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa Media

Sri Wartini (2012) Peningkatan Minat Belajar Seni Tari Melalui Hypnoteaching di SD Negeri 1 Prambanan Klaten

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Rnd. Bandung: Alfabeta.

(33)

123

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3

Gambar

Tabel 1.1. Perolehan nilai hasil belajar Konstruksi Bangunan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih rendah.
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada Tahun Pelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Pada

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung siswa kelas X program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri

IMPLEMENTASI TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNANi. SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) A SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN

Penerapan Metode Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Dasar-Dasar Gambr Teknik Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar gambar teknik dasar siswa dengan menerapkan metode demonstrasi pada materi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Minat Belajar dan Penguasaan Teori Menggambar Teknik dengan Hasil Belajar AutoCAD Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar

Permasalahan yang berkaitan dengan minat siswa untuk memasuki dunia kerja antara lain : (1) Bagaimanakah minat siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHAN BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK