1
AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
USU ANGKATAN 2011
SKRIPSI
Ditujukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh:
INTAN MARIAM TAHIRAH NIM: 110600206
Dosen Pembimbing:
Krisnamurthy Pasaribu drg., Sp. Perio
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Periodonsia
Tahun 2015
Intan Mariam Tahirah
Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai obat kumur terhadap akumulasi plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.
X + 35 halaman
sebagai obat kumur efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari.Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan ekstrak biji ketumbar sebagai obat kumur sehingga dapat dikembangkan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.
Faculty of Dentistry
Department of Periodontology
Year 2015
Intan Mariam Tahirah
The Effectiveness of Coriander Sativum Seeds Extract as Mouthwash in Reducing Plaque Accumulation towards USU Medical Students of Batch 2011.
x+35 pages
relating the long-term effects of rinsing the mouthwash containing coriander seeds extract that can later be developed to improve oral health.
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi
Medan, 17 April 2015
Pembimbing: Tanda tangan
Krisnamurthy Pasaribu, drg., Sp. Perio
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 8 April 2015
TIM PENGUJI
KETUA : Krisnamurthy Pasaribu, drg., Sp. Perio .…………... ANGGOTA : 1. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D ………...…..
2. Armia Syahputra, drg. ……….…………
Mengetahui, KETUA DEPARTEMEN Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
Rasa terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada ahli keluarga tersayang yang senantiasa menyayangi, mendoakan dan mendukung penulis selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan pengetahuan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan diri dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Nazruddin drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Irmansyah, drg., Ph.D., selaku Ketua Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
3. Krisna Murthy Pasaribu, drg., Sp.Perioselaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, masukan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dosen pembimbing akademik, Siti Salmiah drg., Sp.KGA., yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sejak awal kuliah di FKG USU.
6. Drs. Awaluddin, M.Si., Apt, selaku Ketua Departemen Obat Tradisional Farmasi USU yang telah membantu dalam pembuatan obat kumur dalam skripsi ini.
7. Kedua kakak dan abang saya: Dr. Intan Syaznee, Intan Farahanah BPharm., Dr. Mohd Hafidz Rizal yang telah memberikan dukungan, masukan informasi dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besar MMG: Nisak, Afiqah, Farzana, Bahirah, Nadia, Mahsa, Asna dan Marina yang telah banyak memberi dukungan dan kerjasama selama penelitian ini dijalankan.
9. Senior, teman-teman dan junior: Iddin, Alia, Ezzati, Along, Robert, Yoga, Syuhada, Puspa, Khalilah, Fatin, Shamini, Xinyi, Wendy, David, Julia, Qistina, teman-teman Malaysia dari Fakultas Kedokteran angkatan 2011dan sahabar-sahabat lain yang tidak dapat di nyatakan satu persatu, yang telah banyak membantu dan senantiasa memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyedari kelemahan dan keterbasan ilmu yang penulis miliki menjadikan skripsi ini kurang sempurna, tetapi penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi perkembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi, khususnya di Departemen Periodonsia.
Medan, 20 Januari 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.4Hipotesis Penelitian ………... 3
1.5Manfaat Penelitian ………. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Dental ……… 4
2.1.1 Klasifikasi Plak Dental ……….. 6
2.1.2 Proses Pembentukan Plak ……….. 6
2.2 Kontrol Plak ……….. 7
2.3 Obat Kumur ……….. 8
2.3.1 Ekstrak Herbal ………... 8
2.4 Biji Ketumbar ……….. 9
2.4.1 Kandungan Biji Ketumbar ……… 10
2.4.2 Aktifitas Antibakteri ……….. 12
2.5 Kerangka Teori ……… 13
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ………. 15
3.2 Rancangan Penelitian ……… 15
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 16
3.3.1 Tempat Penelitian ……… 16
3.3.2 Waktu Penelitian ……… 16
3.4 Populasi, Sampel dan Besar Sampel ………. 16
3.4.1 Populasi Penelitian ………. 16
3.4.2 Sampel ……… 16
3.4.2.1 Kriteria Inklusi ……… 16
3.4.2.2 Kriteria Eksklusi ………. 16
3.4.3 Besar Sampel ………. 17
3.5 Variabel Penelitian ……… 17
3.5.1 Variabel Bebas … ………. 17
3.5.2 Variabel Terikat …….……… 17
3.5.3 Variabel Terkendali ……… 17
3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ………. 18
3.6 Definisi Operasional ……….. 18
3.7 Alat dan Bahan Penelitian ……….. 19
3.7.1 Alat Penelitian ………. 19
3.7.2 Bahan Penelitian ……….. 20
3.8 Prosedur Penelitian ………. 20
3.8.1 Prosedur Ekstraksi ……… 20
3.8.2 Peracikan Obat Kumur ……….. 21
3.8.3 Pemeriksaan Awal ………. 22
3.8.4 Pemeriksaan Hari 0 dan 7 ……….. 23
3.9 Pengolahan dan Analisa Data ……… 25
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Keterlibatan bakteri pada kolonisasi plak dental ……… 5 2. Data demografis subjek penelitian ………. 26 3. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FK USU
angkatan 2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol …. 27 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7 ………. 28 5. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambaran tahap pembentukan plak ……… 7
2. Biji Ketumbar ………. 10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Persetujuan Komisi Etik
2. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Obat Tradisional Farmasi USU 3. Daftar riwayat hidup
4. Anggaran Penelitian
5. Jadwal pelaksanaan skripsi
6. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian
7. Lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent) 8. Kuesioner
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periodontitis adalah inflamasi jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik.Salah satu tanda klinis penyakit periodontal adalah keberadaan poket periodontal.Pendarahan pada gingiva, supurasi dan mobilitas gigi, nyeri yang terlokaliser merupakan tanda-tanda klinis yang menunjukkan adanya poket periodontal.Etiologi utama penyakit periodontaladalah plak bakteri.Sulkus gingiva secara umum diketahui mengandung cairan krevikular yang berisi banyak kandungan yang dapat dijadikan sebagai nutrisi bagi bakteri.Periodontitis kronis meningkatkkanjumlah persentase bakteri anaerob (90%) dan gram-negatif (70%).Penyingkiran plak dan kalkulus dengan perawatan skeling dan penghalusan akar merupakan hal yang penting dalam mencegah terjadinya inflamasi pada penyakit periodontal.1Ratusan jenis bakteri dijumpai didalam rongga mulut manusia, dan beberapa spesies bakteri membentuk komunitas plak gigi.2
Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi efektifitas senyawa kimia dari ekstrak tanaman yang dapat digunakan sebagai agen antimikroba dalam mencegah penyakit periodontal.3 Diantara tanaman-tanaman herbal tersebut, yang mempunyai efek antimikroba adalah biji ketumbar.4Kandungan komposisi kimiawi yang terkandung di dalam biji ketumbar adalah berupa air, protein, lemak, serat, kanji, pentosans, gula, zat mineral dan minyak atsiri.5
Minyak atsiri dan ekstrak biji ketumbar dapat mencegah perkembangan pembentukan bakteri gram-positif dan gram negatif.6Komponen zat utama yang terkandung dalam minyak atsiri pada biji ketumbar ini antara lain adalah seperti
Linalool (67.7%), α-pinene (10,5%), γ-terpinene (9,0%), geranylacetate (4,0%),
menyembuhkan dan memiliki fungsi dalam pengobatan kasus hipoglikemi, anti inflamasi, hipolipidemi, antioksidan, anti diabetik dan aktifitas anti mikroba terhadap bakteri dan jamur.6
Zardini H.Z dkk telah menjalankan penelitian untuk melihat aktifitas antimikroba dari ekstrak biji ketumbar terhadap bakteri gram positif, Staphylococcus aureus (S. aureus) dan dua bakteri gram negatif yaitu Klebsiella pneumonia (K. pneumonia) dan Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa). Aktifitas antimikroba ketiga jenis bakteri ini dilihat dari nilai kadar hambat minimum (KHM). Nilai KHM aktifitas antimikroba bagi S. aureus, K. pneumonia dan P. aeruginosa telah diperoleh sebanyak 1,3 mg/ml, 2,65 mg/ml dan 3,2 mg/ml.7Penelitian Park dkkjuga telah menunjukkan linalool dapat memberikan efek antibakteri terhadap bakteri penyebab penyakit periodontal dengan menghambat aktifitas perkembangan bakteri sepertiPorphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum, Aggregatibacter actinomycetemcomitans.3
Uji toksisitas dari ekstrak biji ketumbar telah dilakukan oleh Patel D dkk.Uji toksisitas dilakukanterhadap 24 ekor tikus yang dibagi dalam4 kelompok.Satu kelompok sebagai kontrol dan tiga kelompok yang lain sebagai kelompok uji perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ketumbar melalui lambung sebanyak 1000 mg/kg, 3000 mg/kg dan 5000 mg/kg. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak ada kematian dalam waktu 24 jam dan durasi seterusnya selama 28 hari. Sampel penelitian juga tidak menunjukkan perubahan perilaku seperti tremor, konvulsi, salivasi maupun lesu pada waktu 4 jam pertama. Hasil studi ini telah membuktikan ekstrak biji ketumbar tidak toksik untuk dosis sehingga 3000 mg/kg.8
konsentrasi ekstrak sebanyak 3% telah digunakan sebagai obat kumur pada penelitian ini.6,8
Penelitian sebelumnya masih belum meneliti tentang efek biji ketumbar terhadap akumulasi plak, namun lebih fokus kepada patogen rongga mulut.Oleh karena itu, penulis merasa tertarik dan perlu untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas berkumur dengan larutan dari 3% ekstrak biji ketumbar terhadap akumulasi plak, sehingga penggunaan obat kumur dari 3% ekstrak biji ketumbar ini dapat dijadikan alternatif pengganti obat kumur kimia yang berada di pasaran.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah efektifitas berkumur dengan larutan ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas berkumur dengan larutan ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.
1.4 Hipotesa Penelitian
Larutan ekstrak biji ketumbar 3% mempunyai efektifitas terhadap akumulasi plak.
1.5Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkenalkan manfaat herbal yang mudah didapati, seperti biji ketumbar dalam meningkatkan kesehatan gigi dan jaringan periodontal.
4 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plak Dental
Plak dental dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk biofilm
dan melekat pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut. Plak dental adalah biofilm yang terkait dengan pejamu dan dapat dibedakan dari deposit lainnya seperti materi alba dan kalkulus. Materi albaberasal dari akumulasi bakteri dan jaringan sel pada plak gigi yang mudah dihilangkan dengan semprotan air. Kalkulus adalah deposit keras yang terbentuk melalui proses mineralisasi plak gigi dan umumnya ditutupi oleh lapisan plak yang tidak termineralisasi. Komunitas
biofilm awalnya dibentuk melalui interaksi bakteri dengan gigi dan kemudian terjadi interaksi fisik dan fisiologis antara spesies yang berbeda dalam massa mikroba. Selain itu, bakteri yang ditemukan pada plak biofilm sangat dipengaruh oleh faktor lingkungan eksternal yang dapat dimediasi olehpejamu.Kesehatan periodontal dapat menjadi tolak ukur keseimbangan rongga mulut antara populasi bakteri dan pejamu, dimana tidak terjadi kerusakan jaringan maupun perubahan bakteri.Gangguan keseimbangan ini dapat menyebabkan perubahan pada pejamu dan bakteri
biofilmyang mengakibatkan terjadinya destruksi pada jaringan periodontal.9
Tabel 1. Keterlibatan bakteri pada kolonisasi plak dental
Pelekatan Bakteri Reseptor Pasangan Koagregasi Bakteri
Koloni awal
Streptococcus oralis Pengikatan Galaktos, Pemecahan sel bakteri
Streptococcus mitis Pengikatan Galaktos Capnocytophaga ochracea, Fusobacterium nucleatum, S. gordonii
S. gordonii A-amylase, Prolin kaya protein, Pemecahan sel bakteri
Fusobacterium nucleatum, Porphyromonas acene,S. mitis, S. oralis, S. sanguis
S. sanguis Pemecahan sel bakteri A.naeslundii, H. parainfluenzae, P. loescheli, S. gordonii,V. atypical
Koloni menengah
F. nucleatum Capnocytophaga sputigens, C. ochracea, S. oralis,S. mitis, P. acnes, S. gordonii, Capnocytophaga gingivalis, Actinomyces israelli,H. parainfluenzae,V. atypical, A.naeslundii, Actinobacillus
mycetemcomitans
Veillonella atypica S. oralis, A.actinomycesnaeslundii, V. atypical
Pervotella loescheli S. oralis, S. sanguis
Actinomyces naeslundi Prolin kaya protein S. gordonii, S. oralis, S. sanguis, F. nucleatum, V. atypical
C. gingivalis A.israelli, F. nucleatum
Koloni akhir
A.actinomycetemcomita ns
F. nucleatum
Eubacterium F. nucleatum, P. gingivalis
Treponema spp F. nucleatum
P.gingivalis F.nucleatum
2.1.1 Klasifikasi Plak Dental
Menurut Godoroja dan Dulghieru, berdasarkan lokasinya plak dental dapat dibedakan menjadi dua yaitu supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva yang terdapat di atas dentinogingiva sering ditemui pada sepertiga gingiva dari permukaan mahkota gigi, daerah interproksimal, pit dan fisur beserta daerah lain yang terkait.Plak subgingiva berada dibawah batas dentogingiva biasanya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu daerah pelekatan gigi, daerah perlekatan epitel dan daerah tanpa perlekatan.12
2.1.2. Proses Pembentukan Plak
Pembentukan plak bakteri dimulai dengan perlekatan mikroorganisme ke permukaan gigi yang merupakan langkah pertama dalam perkembangan infeksi periodontal.Hingga saat ini belum ada teori lamayang dikembangkan untuk menjelaskan mengenai mekanisme adhesi sel. Oleh karena itu, hal ini belum dapat disimpulkan, bahwa hanya satu mekanisme tunggal yang mengarah pada kecenderungan pelekatan mikroorganisme.2Proses pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu perlekatan bakteri, pembentukan mikrokoloni pada permukaan dan pembentukan plak biofilm subgingiva yang matang (Gambar 1).12
Gambar 1.Gambaran tahap pembentukan plakbiofilm. 1. Pelekatan Bakteri 2. Kolonisasi awal 3. Kolonisasi sekunder 4. Pematangan biofilm12
2.2 Kontrol Plak
Kontrol plak adalah prosedur penyingkiran plak mikroba dan debris makanan dalam rongga mulut.Konsep kontrol plak ini berdasarkan dari faktor kontrol plak secara mekanis dan kimia. Prosedur kontrol plak ini dapat juga mencegah dari akumulasi plak pada gigi dan permukaan gingiva.14
sekitar 20 % berbanding dengan hanya menggunakan sikat gigi secara manual bersama pasta gigi.15
2.3 Obat Kumur
Obat kumur adalah campuran dari berapa senyawa kimia yang dapat melawan serta membunuh bakteri yang hidup di dalam rongga mulut.Penggunaan obat kumur ini sering dijadikan sebagai sistem pengantar bagi agen antimikroba. Schaeken dkktelah menunjukkan keberhasilan dari obat kumur yang mengandung kandungan 0,4% zinc sulphate dan 0,15% triklosan terhadap akumulasi plak, perkembangan gingivitis, dan pembentukan kalkulus. Studi yang lain juga menunjukkan keberhasilan dari obat kumur yang mengandungdelmopinol, pyrophosphates, zinc sulphate bersama triklosan dan minyak atsiri/zinc chlorideterhadap kontrol pembentukan kalkulus.2
Penggunaan obat kumur ini semakin meluas sebagai alat pembersih pada rongga mulut dan gingiva.Semakin banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kemampuan obat kumur terhadap akumulasi plak dan perubahan jalur inflamasi pada gingiva.Bahan alami juga sering digunakan sebagai bahan utama. Banyak diantara bahan-bahan alami tersebut yang mempunyai sifat farmakologis seperti antimikroba, anti inflamasi dan efek sitotoksik.16
2.3.1 Ekstrak Herbal
Ekstrak tanaman, minyak atsiri dan beberapa jenis senyawa lain telah dijadikan sumber penelitian penting untuk menemukanalternatif baru sebagai antijamur yang dapat melawan perkembanganCandida sp.17 Walaupun telah banyak penelitian yang dilakukanmengenai sifat antimikroba yang ada pada ekstrak tanaman, namun hanya sedikit yang meneliti mengenai aktifiitas antibiofilm. Oleh karena itu, semakin banyak penelitian yangditujukan untuk mencari mengenai aktifitas antibiofilm pada berbagai ekstrak tumbuhan yang lain.18
Berbagai jenis produk dari ekstrak tanaman seperti jambu batu, buah delima,teh hijau, kranberi dan buah anggur telah menunjukkan kebaikan berbanding produk bahan kimia.16Studi mengenai keberhasilan senyawa kimia dari ekstrak tanaman telah melaporkan efek positif sebagai agen antimikroba untuk pencegahan karies gigi dan penyakit periodontal.3
2.4 Biji Ketumbar
Ketumbar (Coriandrum sativum L.) termasuk dalam famili Apiaceae
(Umbelliferae) yang ditanami bijinya sepanjang tahun.19 Ketinggian tanaman ini sekitar 20-140 cm, bergantung pada kondisi agro-climatic.Daunnya berbentuk bujur, sedikit bertekuk, berbentuk linear dan lebih berdivisi pada bagian atasnya.Bijinya bulat atau bujur, mengandungdua pericarp (dinding biji), dengan diameter yang bisa mencapai 6 mm. Setiap bagian yang berbeda pada tanaman ketumbar ini telah dilaporkan berfungsi untuk tujuan kesehatan dan aktifitas biologi.Biji dan dindingnya merupakan komponen yang paling sering digunakan dari tanaman ketumbar ini, dengan terkandungnya unsur penting yaitu minyak atsiri dan minyak lemak.Minyak atsiri pada biji ketumbar ini berlokasi di dalam vitae yang berbentuk cembung dan membujur. Kandungan ini telah memberi karaktek bau khas.20
Gambar 2.Biji Ketumbar21
Taksonomi dari pohon Biji Ketumbar.22
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Trachebionta (Tumbuhan berpembuluh) Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji) Sub divisi : Angiospermae (Tumbuhan berbunga) Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua/ dikotil) Sub kelas : Rosidae
Ordo : Apiles
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum
2.4.1 Kandungan Biji Ketumbar
Manfaat biji ketumbar berhubungan dengan komposisi kimiawinya dan minyak atsiri merupakan kandungan yang penting.5Kandungan minyak atsiri boleh diperoleh dari proses ekstraksi melalui beberapa teknik.19
senyawa enantiomer monoterpene yang umumnya terkandung di dalam minyak atsiri pada kebanyakan spesies tanaman aromatik.24
Senyawa ini tidak larut di dalam air dan mudah direduksi oleh hidrokarbon.Kajian menunjukkan medium yang mengandung 2% sukrosa, 0,1% linalool dapat menghalangi pembentukan dextrandan dapat mencegah pembentukan plak dental.25
Gambar 3.Struktur kimia Linalool20
α -pinene merupakan isomer aktif dari senyawa pinene.Senyawa ini mempunya sifat anti jamur pada tanaman dan telah lama digunakan untuk menghasilkan haruman dan perasa.Melalui penelitian Ana Cristina dkk telah menunjukkan aktifitas antimikroba terhadap Candida albicans, Cryptococcus neoformans, Rhizopus oryzae.26
2.4.2 Aktifitas Antimikroba
Penelitian Pawar dkk menunjukkan minyak biji ketumbar telah menghasilkan aktifitas anti mikroba terhadap 3 jenis bakteri yang telah diisolasi yaitu Streptococcus salivarius, Streptococcus sanguis dan Lactobacilli. Hasil aktifitas anti mikroba ketiga jenis bakteri ini diukur dari diameter zona inhibisi yang telah didapatkan yaitu sekitar 15-28 mm.6
Bahan herbal yang sering digunakan adalah ketumbar (Coriandrum sativum), yang merupakan obatan tradisional yang memiliki berbagai sifat termasuk efek antimikroba. Pada satu survei, biji ketumbar dapat memberikan efek inhibitor terhadap Klebsiella pneumonia, Bacillus megaterium, Pseudomonas aeroginosa,
2.5 Kerangka Teori
Biji Ketumbar
linalool
Menghambat aktifitas antimikroba pada bakteri gram positif yaitu
Staphylococcus aureus, Streptococcus salivarius dan Streptococcus sanguis serta bakteri gram negatif seperti Klebsiella pneumonia dan
Pseudomonas aeruginosa
Mengurangi pembentukan plak dental
geraniol α-pinene
Komponen Major
geranylacetate
γ-terpinene
Minyak Atsiri
β-pinene, camphene, β-pinene, camphene, myrcene, limonene, ρ-cymol, dipentene,
α-terpinene, n-decylaldehyde, borenol, dan acetic
acid esters
2.6 Kerangka Konsep
Variabel Terikat: Akumulasi plak selama 7 hari
Variabel Terkendali:
1. Volume obat kumur yang digunakan.
2. Lama penggunaan obat kumur. 3. Waktu dan frekuensi menyikat
gigi.
4. Metode menyikat gigi.
5. Jenis pasta gigi dan sikat gigi.
Variabel Tak Terkendali: 1. Diet.
2. Cara berkumur Variabel Bebas:
15 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental ulang atau
pre-posttest control group design.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan adalah double blind study. Perlakuan : H0 X H1
Kontrol : H0 Y H1 Keterangan:
X : Obat kumur ekstrak biji ketumbar Y : Plasebo
H0 : Pengukuran indeks plak awal (sebelum perlakuan) H1 : Pengukuran indeks plak hari ke- 7 setelah perlakuan
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian:
a. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan b. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU Medan 3.3.2 Waktu Penelitian
Febuari 2015 – Maret 2015
3.4 Populasi, Sampel, dan Besar Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran USU Medan angkatan 2011
3.4.2 Sampel
Sampel penelitian ini dipilih dari angkatan 2011 yang memiliki kriteria inklusi dan ekslusi.
3.4.2.1 Kriteria Inklusi
1. Mahasiswa berstatus aktif angkatan 2011 FK USU 2. Usia 17-25 tahun
3. Jumlah gigi permanen lebih dari 20 gigi
4. Kooperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani
informed consent.
3.4.2.2 Kriteria Eksklusi 1. Dijumpai periodontitis
2. Mengkonsumsi antibiotik sejak 3 bulan sebelum pemeriksaan 3. Sedang memakai gigi tiruan
4. Sedang memakai pesawat ortodonti cekat atau lepasan 5. Penderita penyakit sistemik
7. Crowded anterior 8. Perokok
3.4.3 Besar Sampel
Untuk mendapatkan besar sampel yang akan diambil pada penelitian ini, dihitung menggunakan rumus Federer seperti berikut:
(n – 1) (r – 1) ≥ 15 keterangan: (n – 1) (2 – 1) ≥ 15 n = besar sampel
n – 1 ≥ 15 r = jumlah kelompok n ≥ 16
Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang.Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian, ditetapkan besar sampel sebanyak 20 orang tiap kelompok sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 40 orang.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Obat kumur ekstrak biji ketumbar 10 ml
3.5.2 Variabel Terikat Akumulasi plak selama 7 hari
3.5.3 Variabel Terkendali
1. Volume obat kumur yang digunakan 2. Lama penggunaan obat kumur 3. Waktu dan frekuensi menyikat gigi 4. Metode menyikat gigi
5. Jenis sikat gigi dan pasta gigi
3.5.4 Variabel Tidak terkendali 1. Cara berkumur sampel
2. Diet
3.6 Definisi Operasional
a. Obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% merupakan obat kumur hasil sediaan yang mengandung 3% ekstrak biji ketumbar, sorbitol, spearmint oil, akuades dan
carboxy methyl cellulose (suspending agent). Setiap sampel diberikan 140 ml bagi penggunaan selama 7 hari.
b. Akumulasi plak diukur dari nilai skor indeks plak Löe-Silness. Indeks plak ini diukur berdasarkan penumpukan plaknya dimana pengukuran dilakukan pada empat sisi yaitu distovestibular, vestibular, mesiovestibular, dan oral. Plak diperiksa sebelum dan selepas berkumur lalu diberi skor sesuai kriteria dibawah ini:
0 : Tidak ada plak
1 : Ada plak tipis di sekitar tepi gingiva bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi.
2 : Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva bebas yang dapat terlihat dengan mata.
3 : Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas gingiva bebas, tumpukan ini sudah dapat dilihat dari jauh.
Skor plak (satu gigi) = Jumlah skor dari empat permukaan 4
Kriteria penilaian indeks plak Lӧe-Silness adalah:
Alat yang digunakan dalam prosedur pengektrakan biji ketumbar adalah: 1. Timbangan
2. Tampah
3. Kertas perkamen 3 kajang 4. Perkolator
5. Kapas
6. Aluminium foil 1 gulung 7. Blender
8. Kertas saring 9. Vacuum rotavapor
10.Freeze dryer
11.Water bath
Alat yang digunakan dalam preparasi obat kumur ekstrak biji ketumbar adalah: 1. Spatula
2. Gelas ukur 3. Lumping
4. Timbangan digital 5. Sudip
Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah:
1. Ekstrak biji ketumbar 2. Akuades
3. Carboxy methyl cellulose (CMC)
4. Etanol 96% 5. Sorbitol 5% 6. Peppermint oil 1%
3.8 Prosedur Penelitian
3.8.1 Prosedur Ekstraksi
1. Biji ketumbar yang mempunyai struktur yang baik telah diseleksi sebanyak 1 kilogram dari timbangan biji ketumbar sebanyak 1,5 kilogram, lalu dicucibersih dengan air mengalir dan ditiriskan.
2. Biji ketumbar ditimbang dengan alat penimbangsebanyak 1 kilogram dan dicatat berat basahnya.
3. Biji ketumbar dikeringkan dalam lemari pengering sampai kering dengansuhu 40°C (simplisia).
5. Serbuk ditimbang 300 gram kemudian dimasukkan dalam wadah bertutup. 6. Tambahkan etanol 96% sekitar 500 ml untuk perendaman sampai seluruh simplisia terendam lalu disimpan dalam wadah bertutup dan di rendam selama 1 jam pada suhu 25°C.
7. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator yang sudah diberi kapas (dicelup etanol 96%) dan kertas saring pada dasarnya.
8. Tambahkan etanol 96% sekitar 500 ml sampai batas perkolator, kemudian ditutup denganaluminium foil dibiarkan selama 24 jam.
9. Keran perkolator dibuka, cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 20 tetes/menit, perkolat ditampung, etanol ditambahkan berulang-ulang secukupnya sampai cairan yang keluar tidak berwarna.
10. Ekstrak cair diuapkan dengan rotavapor pada suhu 40°C. 11. Setelah itu dipekatkan dengan menggunakan water bath.
12. Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas.
3.8.2 Peracikan Obat Kumur
1. 200 ml akuades dipanaskan sehingga mendidih dan CMC ditimbang sebanyak 2 g. CMC kemudiannya ditabur diatas seluruh permukaan akuades. Setelah dibiarkan selama 30 menit, campuran akudes dan CMC digerus sampai homogen.
2. Ekstrak kental ditimbang sebanyak 30g dari total larutan obat kumur dan dimasukkan kedalam campuran akuades itu tadi dan digerus sampai homogen.
3. Tambahkan bahan pemberi aroma dan rasa (peppermint oil dan sorbitol) secukupnya kedalam mortal lalu sampai homogen. Sebanyak 5 tetes peppermint oil dan 200 ml sorbitol telah ditambahkan kedalam campuran.
4. Tambahkan akuades sampai diperoleh volume larutan obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% (1 liter).
3.8.3 Pemeriksaan Awal
1. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuisioner dan pemeriksaan langsung, semua sampel akan dilakukan skrining terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.
2. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi lembaran informed consent.
3. Pada hari pertama, subjek penelitian di periksa pagi hari, sebelumnya subjek penelitian diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi setelah sarapan dan dilakukan pemeriksaan indeks plak dengan menggunakan indeks plak Löe-Silness.
4. Pada tiap bagian diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria Löe dan Silness. 5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus:
6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.
7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang di periksa.
8. Masing-masing sampel diberikan obat kumur sebanyak 1 botol.
9. Subjek peneltian diinstruksikan untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
10. Setelah itu, subjek penelitian diinstruksikan berkumur dengan obat kumur yang diberikan sebanyak 10 ml selama 30 detik setelah sikat gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur sampai hari ke- 7.
Indeks plak =Jumlah total skor plak yang di periksa Jumlah total gigi yang di periksa
3.8.4 Pemeriksaan Hari ke 0 dan 7.
1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 0 dan 7.
2. Pasien diinstruksikan menyikat gigi dan berkumur-kumur. Kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak.
Skema Prosedur Penelitian
Populasi Peracikan obat kumur
Analisis data dengan program komputer Sampel (Random dan Skrining sesuai kriteria inklusi dan eksklusi)
Kelompok perlakuan terdiri dari 20 orang untuk penggunaan obat kumur dari
ekstrak biji ketumbar 3%
Ethical Clearance
Informed consesnt
Pemeriksaan indeks plak setelah pemakaian obat kumur & sikat gigi (hari ke – 0 dan 7)
Pemeriksaan indeks plak pra perlakuan
3.9 Pengolahan dan Analisis data
3.9.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dan tabulasi dilakukan dengan menggunakan program computer.
3.9.2.1Analisis Data
26
HASIL PENELITIAN
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada mahasiswa FK USU angkatan 2011.Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai.Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang.Selama berlangsungnya penelitian, tidak ada komplikasi yang dilaporkan oleh subjek penelitian.Data-data hasil penelitian yang diperoleh diuraikan di bawah ini (tabel 2).
Tabel 2. Data demografis subjek penelitian
Variabel Kelompok Pengamatan Jumlah Persentase
Usia a. 21 tahun
seramai 23 orang (57,5%). Frekuensi menyikat gigi memperlihatkan bahwa seramai 2 orang yang menyikat gigi 1 kali sehari (5%) diikuti 2 kali sehari seramai 34 orang (85 %) dan 4 orang menyikat gigi 3 kali sehari (10%).
Berdasarkan data demografis yang didapatkan, data yang menunjukkan frekuensi menyikat gigi dikalangan subjek penelitian dapat membantu mengetahui kekerapan mereka menyikat gigi.Frekuensi menyikat gigi dapat mempengaruh keterampilan penjagaan kebersihan rongga mulut. Dari data yang diperoleh telah menunjukkan kebanyakan dari sampel penelitian yaitu seramai 34 dari 40 orang sudah terampil dalam menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari.
Tabel 3. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FK USU angkatan 2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Kelompok
Gambar 3. Rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7
Gambar 3 menunjukkan rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kedua kelompok secara grafik.Pada kelompok perlakuan, dapat dilihat skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,538 dan telah terjadi penurunan pada hari ke-7 dan mencapai angka 0,371.Pada kelompok kontrol pula, pada hari ke-0 skor indeks plak adalah sebanyak 0,452 dan telah mengalami peningkatan sebanyak 0,585 pada hari ke-7.Dari hasil yang didapatkan, ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur ekstrak biji ketumbar pada kelompok perlakuan berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak.
Tabel 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7 ,
Perbandingan Kelompok Perbandingan rerata T P
Skor H-0 dan H-7 perlakuan 0,185 8,313 0,000
Skor H-0 dan H-7 kontrol -0,071 -2,920 0,009
Keterangan: Analisa t-test paired bermakna pada p < 0,05
dalam menghambat akumulasi plak dibandingkan dengan obat kumur pada kelompok kontrol. Perbedaan skor indeks plak pada kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Perbedaan skor indeks plak pada kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Tanda minus (-) berarti skor indeks plak sesudah berkumur adalah lebih besar daripada sebelum berkumur.Apabila dibandingkan perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dan ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji ketumbar berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak selama seminggu.
Tabel 5. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7.
Hari Perbedaan Rerata T P
0 -0,085 -1,221 0,229
7 0,170 2,395 0,022
Keterangan: Analisa t-test unpaired bermakna pada p < 0,05
30
PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks plak pada kelompok perlakuan lebih rendah berbanding kelompok kontrol.Hasil ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Pawar V. A dkk yang menunjukkan kandungan minyak atsiri dari ekstrak biji ketumbar mempunyai efek antibakteri yang efektif terhadap Streptococcus salivarius, Streptococcus sanguis dan
Lactobacilli acidophilus.6
Konsentrasi ekstrak biji ketumbar yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian ini adalah sebanyak 3% atau 30 mg/ml yang diekstraksi menggunakan etanol 96% di Laboratorium Obat Tradisional, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Nilai konsentrasi sebanyak 3% ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zardini H. Z dkk tentang analisis aktifitas anti bakteri dan anti jamur bagi ekstrak biji ketumbar terhadap bakteri gram positif dan bakteri negatif. Aktifitas antimikroba bakteri ini dilihat dari nilai kadar hambat minimum (KHM) yang telah didapatkan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa konsentrasi 3% atau 30 mg/ml adalah konsentrasi minimum ekstrak biji ketumbar dalam menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak.7
Penelitian yang dilakukan oleh Furletti V. F dkk telah menunjukkan kandungan minyak atsiri di dalam ekstrak biji ketumbar dapat menghambat pembentukan biofilm dan aktifitas Candida albicans.30
32
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Obat kumur ekstrak biji ketumbar efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari.
2. Obat kumur ekstrak biji ketumbar berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur placebo karena terdapat perbedaan secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak selama 7 hari (p<0,05).
6.2 Saran
Antara saran yang dapat ditambahkan untuk penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya meneliti satu jenis konsentrasi ekstrak, oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya meneliti konsentrasi yang lebih tinggi dari ekstrak biji ketumbar.
2. Diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan obat kumur ekstrak biji ketumbar sehingga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.
33
1. Aslani, A. Ghannadi, A., Najafi, H. Design, formulation and evaluation of a mucoadhesive gel from Quercus Brantii and Coriandrum sativumL. as periodontal drug delivery. Adv Biomed Res. 2013; 2(2): 1-9.
2. Dumitrescu, A. L. Etiology and pathogenesis of periodontital disease. London: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2010: 8-14.
3. Park, S. N et al. Antimicrobial effect of linalool and a-terpineol against periodontopathic and cariogenic bacteria. J anaerobe. 2012; 4: 1-4.
4. Moradhan, H et al. In vitro comparison of antimicrobial activity of aqueous decoction of Coriandrum sativumL., and dental drop with chlorhexidine on
Streptococcus mutans. Iran J. Microbiol. 2013; 5(3): 239-43.
5. Diederichsen, A. Coriander Coriandrum sativumL. Italy: international plant genetic resources institute, 1996: 8-13, 22-6.
6. Vinita, A. P.et al. Formulation and evaluation of dental gel containing essential oil of coriander against oral pathogens. Int. Res. J. Pharm. 2013; 4(10): 48-54. 7. Zardini, H. Z. et al. Analysis of antibacterial and antifungal activity of crude
extracts from seeds of coriandrium sativum. Gomal Journal of Med Sci. 2012; 10 (2): 167-70.
8. Patel, D. et al. Acute and sub-chronic toxicological evaluation of hydro-methanolic extract of coriandrium sativum L seeds. EXCLI J. 2012; 11: 566-75. 9. Haake S. K., Newmann M. G. et al. Periodontal Microbiology. In: Newmann M.
G., Takei H. H. Carranza, F. A. Clinical Periodontology. Edisi 9. Massachusetts: WB Saunder Company, 2002: 97-8.
10.Nirjhar, B.et al. Dental plaque; unveiling the biofilm inside. e-journal of dentistry. 2012; (2): 119-25.
12.Chetrus, V. Ion, I. R. Dental plaque- classification, formation and identification. Int J Med Dent. 2013; 3(2): 139-43.
13.Kidd, E. A. M. Essentials of dental caries. 3rd edi. United States: Oxford University Press Inc, 2005: 3-4.
14.Menon, L dan Ramamurthy, J. New vistas in plaque control. IOSR-JDMS. 2014; 13(3): 64-8.
15.Biesbrock, A. R. Bartizek, R. D. Gerlach, R. W. Oral Hygiene Regimens, Plaque Control, and Gingival Health: A Two-Month Clinical Trial with Antimicrobial Agents. J Clin Dent. 2007; 18:103–7.
16.Kukreja, B. J. Dodwad, V. Herbal mouthwashes- a gift of nature. Int J Pharm Bio Sciences. 2012; 3(2): 46-52.
17.Andrade, F. B., Midena, R. Z. Koga-Ito, C. Y. Duarte, M. A. H. Conventional and natural products against oral infections. Formatex. 2013: 1574- 83.
18.Abraham, K. P. Investigation of the potential antibiofilm activities of plant extracts. Int J Pharm Pharm Sci. 2012; 4(4):282-5
19.Bhat, S. Kaushal, P. Kaur, M. Sharma, H. K. Coriander (Coriandrum sativum L.): Processing, nutritional and functional aspects. Afr. J. Plant Sci. 2014; 8(1): 25-33. 20.Sahib, N. G.et al. Coriander (Coriandrum sativum L.): A Potential Source of
High-Value Components for Functional Foods and Nutraceuticals- A Review. Phythother Res. 2012: 6 November 2012. www.wileyonlinelibrary.com. 20 September 2014.
21.Herian jurnal asia. Melirik potensi ekonomi tanaman ketumbar. 15 Augustus 2014. http://jurnalasia.com/2014/08/15/melirik-potensi-ekonomi-tanaman-ketumbar/. 23 November 2014.
22.Anonymous. Coriandrumsativum L. : Taxonomic. 13 september 2012. http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_valu e=29622 . 24 September 2014.
24.Junior, Q. et al. b-Cyclodextrin-complexed (-)-linalool produces antinociceptive effect superior to that of (-)-linalool in experimental pain protocols.Nordic Pharmacological Society. 15 April 2013: 1-6.
25.Anonymous. Linalool: essential oil. 21 Augustus 2011. http://www.aqnovel.com/mytag.php?id=22622. 23 September 2014.
26.Silva, A. C. R. et al. Biological activities of α-pinene and β-pinene enantiomers. www.mdpi.com/journal/molecules. (21 Januari 2015).
27.Anonymous.γ-terpinene.http://www.sigmaaldrich.com/catalog/product/aldrich/ 223190?lang=en®ion=ID. (20 Januari 2015).
28.Quintans-Júnior, L. et al. Antinociceptive Activity and Redox Profile of the Monoterpenes (+)-Camphene, p-Cymene, and Geranyl Acetate in Experimental Models. http://dx.doi.org/10.1155/2013/459530. (20 Januari 2015).
29.Shinada K. et al. Effects of a mouthwash with chlorine dioxide onoral malodor and salivary bacteria: a randomizedplacebo-controlled 7-day trial. Trials. 2010; 11:14.
LAMPIRAN 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Intan Mariam Tahirah
Tempat/Tanggal Lahir : Kelantan / 19 Augustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Dr. Sumarsono, No. 30, Kompleks Usu, Medan Riwayat Pendidikan
1. 1995 - 1998 : SRJK (C) Peir Chih 2. 1999 – 2000 : SRK Zainab II
3. 2001 – 2003 : SMA Tengku Amalin Aishah Putri 4. 2004 - 2005 : SMK Kubang Kerian I
5. 2006 – 2007 : Kolej Matrikulasi Pulau Pinang
6. 2008 – 2010 : Faculty of Dentistry; University Mansoura, Egypt. 7. 2010 : National Eye Institute of Optometry
LAMPIRAN 4
ANGGARAN PENELITIAN
PROPOSAL
• Biaya print proposal Rp 50, 000
• Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 50, 000
f. Peppermint oil 1% Rp 30, 000
ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN
• Biaya print Rp 50, 000
• CD Rp 10, 000
• Penjilidan Rp 100, 000
• Fotocopy laporan penelitian Rp 50, 000
Lampiran 6
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat sejahtera teman-teman.Saya adalah mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Gigi USU yang sedang melakukan penelitian tentang “Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai obat kumur terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011”.
Pada kesempatan ini, saya ingin teman-teman mengetahui dan memahami tentang tujuan serta manfaat penelitian, sehingga memahami apa yang akan dilakukan, diperiksa dan didapatkan sebagai hasil penelitian ini. Dengan demikian, saya berharap teman-teman bersedia ikut dalam penelitian sebagai subjek penelitian dan saya percaya bahwa partisipasi ini akan bermanfaat bagi anda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Medan angkatan 2011.
Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi masukan dan memberi informasi kepada masyarakat luar mengenai penggunaan obat kumur ekstrak biji ketumbar dan diharapkan dapat digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.
Sebelum dilakukan penelitian, teman-teman akan diberikan pasta gigi dan sikat gigi yang sama, serta diajarkan cara menyikat gigi. Pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan untuk melihat akumulasi plak pada gigi setelah menggunakan obat kumur ekstrak biji ketumbar dengan konsentrasi 3% selama 7 hari. Pemeriksaan akan dilakukan pada hari ke- 0 dan 7dan berlangsung selama kurang lebih 5 menit.
sendiri Intan Mariam Tahirah dan didampingi rekan mahasiswa Kedokteran Gigi USU Medan.
Jika anda bersedia, surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir harap ditandatanangi secara sadar dan tanpa paksaan dan dikembalikan kepada saya. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan anda dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian ini berlangsung. Demikian, mudah-mudahan keterangan kami di atas dapat dimengerti dan atas kesediaan anda untuk berpatisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
Medan, 20 Disember 2014 Intan Mariam Tahirah
LAMPIRAN 7
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………..
Alamat : ………..
Telepon/ Hp : ………..
Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan paham akan apa yang akan dilakukan, diperiksa, didapatkan pada penelitian yang berjudul,
“Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011”
Maka dengan surat ini menyatakan setuju menjadi subjek pada penelitian ini secara sadar dan tanpa paksaan.
Medan, ……… Yang menyetujui, Subjek penelitian
LAMPIRAN 8
Nomor :
Tanggal pemeriksaan :
Kuesioner
Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011 I. Data Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
NIM :
Usia : tahun
Suku Bangsa :
Alamat Tinggal :
Telp. / Hp : Universitas :
II. Status kesehatan Rongga Mulut
1. Apakah anda menyikat gigi secara teratur setiap hari? a. Ya
2. Berapa kali dalam 1 hari anda melakukan penyikatan gigi? a. 1x/ hari
b. 2x/ hari c. 3x/ hari
3. Kapan anda melakukan penyikatan gigi? a. Pagi sebelum sarapan dan sore hari
b. Pagi sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur
c. Pagi sesudah sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur. 4. Apakah gusi anda mudah berdarah sewaktu penyikatan gigi?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah anda sedang memakai pesawat ortodontik? a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda memiliki penyakit sistemik? a. Ya, penyakit ……….. b. Tidak
7. Apakah anda sedang menggunakan obat kumur antiseptik di rumah? a. Ya
b. Tidak
8. Apakah anda menggunakan benang floss? a. Ya
b. Tidak
LAMPIRAN 9
HASIL PEMERIKSAAN KLINIS
Nama Subjek : Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksaan hari ke :
Indeks Plak o
dv mv v
Gigi 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 v
mv dv o
Lampiran 10
Uji T tidak berpasangan
Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
h0 kelompok kontrol 20 .45210 .252287 .056413
kelompok perlakuan 20 .53750 .184753 .041312
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
h0 Equal variances
assumed
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
h7 Equal variances
assumed
10.803 .002 2.395 38 .022 .170400 .071162 .026340 .314460
Equal variances
not assumed
Lampiran 11
Statistic Std. Error
skor plak kelompok kontrol hari
ke-0
Mean .45210 .056413
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .33403
Upper Bound .57017
5% Trimmed Mean .44211
Median .41700
Variance .064
Std. Deviation .252287
Minimum .042
Maximum 1.042
Range 1.000
Interquartile Range .250
Skewness .658 .512
skor plak kelompok kontrol hari
ke-7
Mean .52260 .064741
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .38709
Upper Bound .65811
5% Trimmed Mean .51817
Median .54150
Variance .084
Std. Deviation .289532
Minimum .042
Maximum 1.083
Range 1.041
Interquartile Range .458
Skewness -.055 .512
skor plak kelompok kontrol hari
ke-0
.125 20 .200* .957 20 .479
skor plak kelompok kontrol hari
ke-7
.090 20 .200* .972 20 .787
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji T berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari
ke-0
.45210 20 .252287 .056413
skor plak kelompok kontrol hari
ke-7
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari
ke-0 & skor plak kelompok
kontrol hari ke-7
20 .930 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 skor plak kelompok
kontrol hari ke-0 -
skor plak kelompok
kontrol hari ke-7
Lampiran 12
Statistic Std. Error
skor plak kelompok perlakuan
hari ke-0
Mean .53750 .041312
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .45103
Upper Bound .62397
5% Trimmed Mean .53011
Median .54200
Variance .034
Std. Deviation .184753
Minimum .250
Maximum .958
Range .708
Interquartile Range .271
Skewness .351 .512
skor plak kelompok perlakuan
hari ke-7
Mean .35220 .029540
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .29037
Upper Bound .41403
5% Trimmed Mean .34500
Median .33300
Variance .017
Std. Deviation .132107
Minimum .167
Maximum .667
Range .500
Interquartile Range .156
Skewness .501 .512
skor plak kelompok perlakuan
hari ke-0
.075 20 .200* .969 20 .740
skor plak kelompok perlakuan
hari ke-7
.112 20 .200* .955 20 .452
a. Lilliefors Significance Correction
Uji T berpasangan
T-TEST PAIRS=Hari0 WITH Hari7 (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 skor plak kelompok perlakuan
hari ke-0
.53750 20 .184753 .041312
skor plak kelompok perlakuan
hari ke-7
.35220 20 .132107 .029540
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 skor plak kelompok perlakuan
hari ke-0 & skor plak kelompok
perlakuan hari ke-7
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 skor plak kelompok
perlakuan hari ke-0
- skor plak
kelompok
perlakuan hari ke-7