• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH ETNIS TAMIL DI KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH ETNIS TAMIL DI KOTA BINJAI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH ETNIS TAMIL DI KOTA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IRAWATY SEPTIANI TURNIP

NIM. 3123121023

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

IRAWATY SEPTIANI TURNIP. NIM 3123121023. SEJARAH ETNIS TAMIL DI KOTA BINJAI. SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah kedatangan etnis Tamil, adaptasi dan identitas etnis Tamil di Kota Binjai. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian Lapangan (Field Research) di beberapa kelurahan tempat pemukiman etnis Tamil di Kota Binjai dan melakukan wawancara dengan beberapa Tokoh etnis Tamil. Untuk memperkuat data penelitian maka dilakukan penelitian Study Pustaka dengan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan Sejarah Etnis Tamil di Kota Binjai.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa Sejarah etnis Tamil di Kota Binjai tidak terlepas dari perkebunan tembakau yang dibuka pada abad ke-19 di Sumatera Timur oleh kolonial Belanda yaitu Jacobus Nienhuys pada tahun 1863 di Deli. Pada masa pemerintahan Belanda, Kota Binjai masih dalam keresidenan Langkat dan menjadi lahan perkebunan. Melihat adanya Kuil Shri Mariamman dan Shri shivan Koil, maka keberadaan etnis Tamil di Kota Binjai sudah cukup berkembang. Kuil Shri Mariamman Kota Binjai berdiri pada tahun 1880 menjadi bukti sejarah yang menyatakan bahwa etnis Tamil sudah berada di Kota Binjai sebelum tahun 1880. Beberapa tempat yang banyak didiami oleh etnis Tamil yaitu di Kelurahan Timbang Langkat, Kelurahan Mencirim, dan Kelurahan Kartini. Sebagai sebuah kelompok etnis, Tamil juga melakukan adaptasi di lingkungan sekitar mereka. Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin modern, perubahan-perubahan terjadi di bidang sosial, budaya dan ekonomi pada etnis Tamil di Kota Binjai disebabkan adanya proses adaptasi. Mengenai identitas etnis Tamil di Kota Binjai, mereka lebih suka dan merasa lebih tepat dengan sebutan “Orang India Tamil”, “Hindu Tamil” ataupun “Orang

Tamil”. Penyebutan ini lebih sering digunakan karena langsung mengarah pada identitas budaya mereka sebagai etnis Tamil dan sebagai orang India. Mereka juga sudah menyebut dirinya sebagai orang Binjai karena lahir dan besar di Kota Binjai.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan anugerahNya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan pada jenjang S-1. Adapun yang menjadi judul skripsi ini adalah: “Sejarah Etnis Tamil Di Kota Binjai”.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan, doa dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Kantor BPS, BAPEDA dan Kantor Lurah yang telah membantu dan memberikan informasi yang penulis perlukan.

(7)

iii 5. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah UNIMED.

6. Bapak Syahrul Nizar S, M. Hum, M.A selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, arahan serta petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan Ibu.

8. Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo, S. Hum, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik dan Dosen Penguji Penulis yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

9. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.Si dan Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed yang telah berbagi ilmu melalui proses belajar-mengajar selama beberapa tahun ini.

(8)

iv 12.Yang terbaik dan selalu menjadi sahabat terbaik bagi penulis: Siska

Enjelin Hulu, Siska Dorauli Sinaga, Emma Christa Siregar yang sering bertemu untuk kebersamaan, terimakasih untuk Doa dan motivasi kalian dalam canda juga kritikan, menemaniku saat jenuh dan mendampingiku dalam penelitian juga menjadi teman yang selalu menegurku saat salah. Dicky Simarmata dan Master Simbolon, terimakasih untuk menjadi itoku yang selalu memberikan doa dan perhatian kepada penulis, kalian adalah inspirasi buatku. Bintang Melki Sihite, teman begadang dan juga sharing, terimakasih buat semangat dan saran yang telah diberikan kepada penulis. Andi Prayoga Sembiring, Indah Kartika Sinaga dan Septiana Sitanggang yang telah memberi motivasi dan masukan kepada penulis meskipun dari jauh di perantauan, semoga kita bisa berkumpul kembali disini. Siska Juwita, Ririn Simarmata, Hesti Panjaitan, Silvia Maria, Yohana Pasaribu, Natalia Nababan, Pamela Togatorop, Wiratama Panjaitan, Fiqi Maulana, Octrine Purba, dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih kepada kalian yang kumiliki dari SMA, untuk waktu kebersamaan selama hampir 5 tahun juga semangat, harapan, dukungan dan motivasi kalian, semoga kita tetap terjaga sampai tua.

(9)

v 14.Buat teman-teman seperjuangan penulis selama kuliah, terkhusus untuk

kelas B Reguler 2012 dan teman-teman PPLT dan guru-guru SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan, terimakasih untuk kebersamaannya.

15.Untuk Kost 2A (AkostA) yang sudah memberikan dorongan juga menasehati penulis untuk tidak minum kopi dan begadang terlalu malam. Kepada Rina Nababan, Rani Siringo-ringo, Tri Artaty Napitupulu, Nely Sihombing, Tiar Sianturi, Bang Adi dan Bang Irfan, terimakasih buat kalian.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Semoga Tuhan menyertai kita..

Medan,

Penulis, Agustus 2016

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Perumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... ... 6

1.6 Manfaat penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Etnis Tamil di Sumatera Timur... 7

2.2 Kerangka Teori ... 10

2.2.1 Adaptasi ... 10

2.2.2 Asimilasi ... 11

(11)

vii

2.3.1 Konsep Etnis Tamil ... 12

2.3.2 Konsep Budaya ... 13

2.3.3 Konsep Identitas Etnis ... 14

2.3.4 Kota Binjai ... 15

2.4 Kerangka Berfikir ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 20

3.2 Lokasi Penelitian ... 20

3.3 Sumber Data ... 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.5 Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 24

4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kota Binjai ... 24

4.1.2 Sejarah Kota Binjai ... 26

4.1.3 Kependudukan ... 30

4.2 Pembukaan Perkebunan di Sumatera Timur ... 35

4.3 Sejarah Kedatangan Etnis Tamil di Kota Binjai ... 41

4.3.1 Keberadaan Etnis Tamil di Kota Binjai ... 43

4.3.2 Rumah Ibadah Etnis Tamil di Kota Binjai ... 49

4.4 Adaptasi Etnis Tamil di Kota Binjai ... 53

4.4.1 Sosial ... 53

4.4.1.1 Bahasa ... 53

(12)

viii

4.4.1.3 Pola Pemukiman Etnis Tamil di Kota Binjai ... 55

4.4.1.4Stratifikasi Etnis Tamil di Kota Binjai ... 57

4.4.2 Budaya ... 59

4.4.2.1 Upacara Kelahiran ... 60

4.4.2.2 Tata Cara Perkawinan Etnis Tamil ... 60

4.4.2.3 Upacara Kematian ... 68

4.4.2.4 Hari Raya Deepawali ... 71

4.4.2.5 Thaipussam ... 71

4.4.3 Ekonomi ... 73

4.5 Identitas Etnis Tamil di Kota Binjai ... 74

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 80

(13)

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Luas Wilayah, jumlah penduduk, dan 30 kepadatan penduduk menurut kecamatan di

Kota Binjai tahun 2014

2. Tabel 4.2 Jumlah penduduk menurut Jenis Kelamin 31 di Kota Binjai tahun 2014

3. Tabel 4.3 Persentase Penduduk menurut agama di 32 Kota Binjai tahun 2014

4. Tabel 4.4 Banyaknya rumah ibadah menurut 33 kecamatan di Kota Binjai

5. Tabel 4.5 Jumlah Penduduk menurut Suku Bangsa 34 di Kota Binjai tahun 2015

6. Tabel 4.6 Persentase menurut Agama dan Jenis 46 Kelamin tahun 2014 di Kecamatan Binjai Timur

7. Tabel 4.7 Persentase penduduk menurut Agama 47 dan Jenis Kelamin di Kecamatan Binjai Kota

tahun 2014

8. Tabel 4.8 Jumlah etnis Tamil di Kelurahan 48 Timbang Langkat, Mencirim dan Kartini Tahun 2015

9. Tabel 4.9 Jumlah Rumah Ibadah Menurut 50

Kelurahan di Kecamatan Binjai Kota Tahun 2014

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pedoman Wawancara ... i

Lampiran 2 Daftar Informan ... i

Lampiran 3 Peta Lokasi Penelitian ... i

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun. Kelompok etnis inilah yang dikenal sebagai penduduk asli Sumatera Timur. Masyarakat Melayu yang mendiami daerah pesisir pantai di Sumatera Timur (Langkat, Deli dan Serdang). Mayarakat Karo di Dataran Tinggi Karo dan Masyarakat Batak Simalungun yang mendiami daerah Dataran Tinggi Simalungun.

(16)

2 Kemasyhuran tanah Deli sudah tersiar di Nusantara maupun luar negeri. Wilayah Belanda yang paling berharga ternyata kerajaan-kerajaan Melayu yakni Langkat, Deli, Serdang, dan Asahan. Wilayah-wilayah ini telah membawa keuntungan besar bagi belanda karena pertumbuhan perkebunan tembakaunya yang berhasil dengan cepat. Berbagai aktitivitas yang menyertai perkembangan perkebunan tersebut juga mempengaruhi kota-kota lain seperti Medan, Binjai (Langkat), Tebing Tinggi (Deli Serdang), Pematang Siantar (Simalungun), Rantau Perapat (Labuhan Batu) dan lain-lain (Mayudin, 2014 : 6)

Salah satu yang menarik dari kota-kota ini adalah Kota Binjai. Kota Binjai adalah salah satu kota yang berada didalam wilayah provinsi Sumatera Timur yang mengalami perkembangan perkebunan tersebut. Pada masa pemerintahan Belanda, Kota Binjai merupakan tempat kedudukan residen Kabupaten Langkat yang masih berstatus Kerajaan dan Langkat merupakan salah satu wilayah yang paling berharga bagi Belanda. Seiring dengan perkembangan perkebunan di sekitar Binjai penduduk Kota Binjai semakin meningkat. Ini menjadikan kota Binjai sebagai kota yang menarik banyak para pendatang. Banyaknya pendatang dari luar daerah menjadikan kota ini sebagai kota heterogen yang multietnis. Selain penduduk daerah setempat yang beretnis Melayu, etnis lainnya adalah Jawa, dan Karo. Penduduk yang datang dari luar wilayah nusantara adalah bangsa Cina dan bangsa India, khususnya Etnis Tamil.

(17)

3 tidak hanya sebagai buruh, tetapi ada juga yang mapan. Mereka yang mempunyai pendidikan dan keterampilan dapat memperoleh pekerjaan yang baik menjadi pegawai di kantor perkebunan dan juga tukang masak pada istana-istana sultan. Mendengar ini masyarakat dari negeri asal mereka mencoba merantau ke tanah deli dan banyak juga yang pulang ke negaranya namun kembali lagi ke Sumatera Timur dengan membawa sanak saudara dan keluarganya. Ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya etnis tamil yang datang dari India dan menetap di wilayah Sumatera Timur.

Dari banyaknya kota di wilayah Sumatera Timur yang didiami oleh etnis Tamil, salah satu kota yang menjadi tempat kelompok etnis Tamil menetap adalah Kota Binjai. Sebagaimana layaknya suatu kelompok masyarakat pendatang, mereka masih terikat dengan agama maupun kebudayaan negeri asalnya. Demikian juga masyarakat tamil yang berdiam dikawasan kota binjai dan tempat-tempat lainnya. Sesuai dengan kecenderungan manusia, penduduk Binjai umumnya memilih untuk hidup berdampingan atau berkumpul didalam

lingkungan kelompok yang “searah” dengannya. Pengertian searah disini dapat

berdasarkan etnis, ideologi, kultural, kelas sosial, dan lain-lain. Pertimbangan yang searah ini tentunya sebagai upaya proses adaptasi, keamanan maupun untuk menghindari konflik antara mereka.

(18)

4 Kuil. Keberadaan kuil ini bukan hanya sekedar tempat beribadah tetapi juga sarana bagi mereka untuk melakukan komunikasi dan tempat berkumpul mereka sebagai sesama pendatang. Kediaman Etnis tamil juga bisa dilihat dari kehidupan mereka yang berkelompok-kelompok dan adaptasi mereka dengan etnis-etnis lainnya di Kota binjai. Seperti di Kampung Tamil Kelurahan Timbang Langkat, Kelurahan Mencirim, Kelurahan Kartini dan lain-lain.

Seperti diketahui bahwa kota Binjai dihuni oleh banyak etnis, diantaranya adalah Etnis Melayu, Batak Toba, Mandailing, Batak Karo, Simalungun, Nias, Jawa, Aceh, Tionghoa dan Tamil. Masing-masing kelompok etnis ini memiliki keyakinan dan kebudayaan yang berbeda-beda. Agama Kristen dipeluk oleh suku batak toba dan Karo, Islam dipeluk oleh mayoritas Etnis Jawa dan Melayu, Agama Budha dipeluk oleh Etnis Tionghoa dan Agama Hindu dipeluk oleh Etnis Tamil. Namun perbedaan etnis ini tidaklah menimbulkan konflik dengan etnis lain. Termasuk juga etnis pendatang dengan etnis aslinya. Untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar Kota Binjai, Etnis Tamil berbaur dengan etnis-etnis yang lainnya melalui Interaksi Sosial, Budaya dan Ekonomi. Salah satunya adalah komunikasi menggunakan bahasa Indonesia dan kegiatan Ekonomi yang dilakukan kebanyakan adalah berdagang.

Dengan demikian peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Masuknya Etnis Tamil di Kota Binjai. Mengingat bahwa Etnis tamil adalah salah satu etnis pendatang dari luar daerah yaitu India Selatan, maka penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Sejarah Etnis Tamil di Kota

(19)

5

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas maka penulis dapat mengidentifikasi masalah yaitu:

1. Perkebunan di Sumatera Timur

2. Sejarah kedatangan Etnis Tamil di Kota Binjai 3. Keberadaan Etnis Tamil di Kota Binjai

4. Adaptasi Etnis Tamil dalam Kehidupan Sosial, Budaya dan Ekonomi 5. Identitas Etnis Tamil di Kota Binjai

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan dikarenakan mengingat luasnya masalah yang harus dibahas, maka peneliti membatasi masalah kepada “Sejarah Etnis Tamil di Kota Binjai (1956-2015)”.

1.4Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sejarah kedatangan Etnis Tamil di Kota Binjai? 2. Bagaimana keberadaan Etnis Tamil di Kota Binjai?

3. Bagaimana adaptasi Etnis Tamil di Kota Binjai dalam Kehidupan Sosial, Budaya dan Ekonomi?

(20)

6

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah kedatangan Etnis Tamil di Kota Binjai 2. Untuk mengetahui keberadaan Etnis Tamil di Kota Binjai

3. Untuk mengetahui adaptasi Etnis Tamil di kota Binjai dalam Kehidupan Sosial, Budaya dan Ekonomi

4. Untuk mengetahui Identitas Etnis Tamil di Kota Binjai.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai sejarah

sejarah Etnis Tamil di Kota Binjai

2. Sebagai bahan bacaan untuk penelitian lanjutan bagi peneliti yang ingin meneliti pada permasalahan yang sama dan berhubungan dengan masalah penelitian ini.

3. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dalam menuangkan pikiran kedalam bentuk tulisan karya Ilmiah.

4. Sebagai sumbangan ilmu kepada pembaca yang ingin mengetahui tentang Etnis Tamil di Kota Binjai.

(21)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

1. Sejarah etnis Tamil di Kota Binjai tidak terlepas dari perkebunan yang dibuka pada abad ke-19 di Sumatera Utara oleh kolonial Belanda yang bernama Jacobus Nienhuys pada tahun 1863 di tanah Deli. Pada masa pemerintahan Belanda, Kota Binjai masih dalam keresidenan Langkat dan menjadi lahan perkebunan tembakau pada masa itu. Karena perkembangan tembakau yang semakin meningkat, para pengusaha mendatangkan tenaga kerja atau buruh untuk bekerja di perkebunan tersebut. Karena penduduk pribumi tidak berminat, sehingga didatangkan buruh dari luar, yaitu etnis Cina dan India. Etnis India tersebut adalah etnis Tamil, Benggala, Bombay, dan Punjabi. Namun etnis yang paling mendominasi di Kota Binjai adalah etnis Tamil

(22)

78 etnis Tamil sudah ada di Kota Binjai sebelum tahun 1880. Selain itu adanya kuil Shri Shivan yang terletak di Jln Kuil, Kelurahan Timbang Langkat. Kuil ini didirikan pada tahun 1989.

3. Sebagai suatu kelompok masyarakat, etnis Tamil juga melakukan adaptasi di lingkungan tempat tinggal mereka. Adaptasi etnis Tamil di Kota Binjai dalam bidang sosial, budaya dan ekonomi adalah :

A. Sosial - Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh etnis Tamil dalam berkomunikasi dengan sesama mereka ataupun dengan etnis lain adalah bahasa Indonesia. Bagi orang tua, mereka masih bisa berbahasa Tamil, namun ketika berbicara dengan anaknya, anaknya dapat mengerti artinya tetapi tidak ahli dalam mengucapkan. Ini disebabkan oleh proses sosialisasi dalam hidup bermasyarakat.

- Organisasi Masyarakat

Untuk organisasi masyarakat Tamil di Kota Binjai tidak ada yang khusus, namun semua masyarakat didalam naungan Perhimpunan Shri Mariamman Koil (PSMK) Kota Binjai.

- Pola Pemukiman

(23)

79 - Stratifikasi Etnis (Kasta)

Pada etnis Tamil terdapat sistem Kasta yang membedakan suatu profesi ataupun tingkat ekonominya. Kasta ini sejak lama diturunkan oleh generasi ke generasi, dan masih tetap ada. Tetapi karena perkembangan zaman, sistem kasta ini tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Budaya

Kebudayaan pada etnis Tamil masih dilaksanakan dalam berbagai upacara-upacara yang dilakukan di Kuil, yaitu upacara Deepawali, Thaipussam dan lain-lain. Pada acara Thaipusam, kegiatan tusuk lidah tidak lagi dilaksanakan karena adanya perubahan dan perkembangan zaman. Pada acara pernikahan etnis Tamil, Thaali yang digunakan harus terbuat dari benang yang diikat tiga kali, namun karena perkembangan zaman dan bagi yang ekonominya baik, Thaali dapat diganti menjadi emas.

C. Ekonomi

(24)

80 4. Identitas Etnis Tamil di Kota Binjai

Mengenai identitas etnis Tamil di Kota Binjai, masyarakat Tamil di Kota Binjai lebih suka dan merasa lebih tepat dengan sebutan “Orang India

-Tamil”, “Hindu-Tamil” ataupun “Orang Tamil”. Penyebutan ini lebih sering

digunakan karena sebutan itu langsung mengarah pada identitas budaya mereka sebagai etnis Tamil dan juga sebagai orang India.

1.2Saran

1. Bagi etnis Tamil di Kota Binjai, sebagai masyarakat sosial yang mempunyai budaya dan juga identitas etnis yang telah diwariskan secara turun-temurun, sudah diharapkan untuk tetap menjaga identitas mereka sebagai keberagaman budaya di Indonesia.

2. Kepada pemerintah daerah setempat, agar ikut mendukung proses perkembangan mengenai jumlah etnis Tamil di Kota Binjai sebagai media informasi bagi peneliti juga untuk data keberadaan etnis Tamil di Kota Binjai.

3. Kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga hubungan sosialisasi yang baik dan menghargai etnis-etnis lain di Kota Binjai. Ini diharapkan agar tidak menimbulkan kesenjangan sosial dan demi menjaga nama baik Kota Binjai sebagai kota yang multietnis dengan keberagaman budayanya. 4. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk melengkapi data hasil penelitian,

(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. 2007. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ar-Ruzz Azhari, Ichwan dkk. 2013. Kebudayaan Orang India Tamil di Provinsi Sumatera

Utara. Medan : Unimed Press

Badan Pusat Statistik Kota Binjai. 2015. Binjai Dalam Angka 2015. Binjai : BPS Kota Binjai

Badan Pusat Statistik Kota Binjai. 2015. Binjai Kota Dalam Angka 2015. Binjai : BPS Kota Binjai

Badan Pusat Statistik Kota Binjai. 2015. Binjai Timur Dalam Angka 2015. Binjai : BPS Kota Binjai

Barth, Fredrik. 1988. Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta : UI Press Basundoro, Purnamawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta :

Penerbit Ombak

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti Budiman, Hikmat. 2012. Kota-Kota Di Sumatera. Jakarta : The Interseksi

Foundation

Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press

Hajar, Ibnu. 2015. Tuan Rumah Dan Pendatang. Yogyakarta : Unimed Press Kobalen. 2004. Idealnya Sebuah Perkawinan Hindu Tamil. Jakarta : Pustaka

Mitra Jaya

(26)

82 Mayudin, Saifuddin. 2014. Anna Amartya Dharma D. Kumarasamy (DK). Medan : Yayasan Sai Ganesha

Narwoko, Dwi dan Suyanto. 2007. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta : Prenada Media Grup

Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan Adaptasi. Medan : UNIMED Press. Pelzer, Karl. 1985. Toean Kebun Dan Petani. Jakarta : Sinar Harapan Reid, Anthoni. 2011. Menuju Sejarah Sumatera. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia

Said, Mohammad. 1990. Koeli Kontrak Tempo Doloe. Medan : Harian Waspada Sinar, Lukman. 2008. Orang India Di Sumatera Utara. Medan : Forkala

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak Soekanto, Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Suwarno. 2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta : Penerbit Ombak Usman, Rani. 2009. Etnis Cina Perantauan Di Aceh. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia

Gambar

Tabel 4.1 Luas Wilayah, jumlah penduduk, dan   kepadatan penduduk menurut kecamatan di  Kota Binjai tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Rangkaian Ritual Maha Puja Siwarattri Di Kuil Shri Mariamman Pada Etnis Tamil Di Kota

Kuil Shri Mariamman di Kota Binjai berdiri dilatar belakangi untuk memenuhi kebutuhan sarana peribadahan etnik Tamil Kota Binjai berupa sebuah kuil sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran self disclosure pada remaja etnis India Tamil berada pada kategori rendah artinya remaja etnis India Tamil kurang

Eka Priyanti, 308322019 Ertutur Dikalangan Generasi Muda Etnis Karo Di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, Skripsi : Medan, Fakultas Ilmu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran self disclosure pada remaja etnis India Tamil berada pada kategori rendah artinya remaja etnis India Tamil kurang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran self disclosure pada remaja etnis India Tamil berada pada kategori rendah artinya remaja etnis India Tamil kurang

Kampung Madras yang identik dengan Komunitas India Tamil dulunya lebih dikenal dengan sebutan Kampung Keling.Namun kini penghuni kampung madras sudah berganti dari orang India

Setelah merdeka sekitar tahun 1950-an para buruh diperkebunan tersebut sebagian mulai menyebar ke daerah Kota Binjai dan sekitarnya seperti kuala Bingei, kuala Bergumit