• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH DI KUIL SHRI MARIAMMAN KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH DI KUIL SHRI MARIAMMAN KOTA BINJAI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH KUIL SHRI MARIAMMAN

DI KOTA BINJAI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI

OLEH :

CHAIRY IQBAL AULIA

NIM. 3103121011

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan pertolonganNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Sejarah Kuil Shri Mariamman di Kota Binjai“. Adapun

tujuan Skripsi ini disusun yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin didalam

menyelesaikan skripsi ini walaupun penulis menyadari bahwa masih memiliki

kekurangan didalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk melengkapi skripsi ini.

Didalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini, penulis menghadapi

beberapa kendala namun berkat bantuan, bimbingan, dukungan dan kerjasama

dari berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk

itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Kedua orang tua saya, alm. Zulfadli dan ibunda tercinta Sri

Wahyuni. Penghormatan dan penghargaan setinggi-tinggi nya saya

berikan kepada mereka. Karena dengan kasih sayang dan dukungan

(6)

2. Kepada adik-adik saya, Chaira Ummatin dan Muhammad Abrar

Adjie yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa hingga

terselesaikanya tulisan ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor

Universitas Negri Medan.

4. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.

5. Bapak dan Ibu pembantu Dekan di lingkungan Fakultas

6. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A. selaku ketua jurusan Pendidikan

sejarah dan bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sekretaris

jurusan.

7. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih buat pemikiran-pemikiran bapak yang telah membantu

mengembangkan pemikiran penulis. Terima kasih juga buat

bimbingan, arahan dan masukan-masukan yang selama ini bapak

berikan kepada saya hingga pada akhirya saya dapat menyelesaikan

tulisan ini.

8. Ibu Dra. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing

akademik dan penguji penulis yang telah banyak memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.

9. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen penguji ahli yang

banyak memberikan masukan positif dalam pengembangan skripsi

(7)

10.Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen pembanding bebas yang

banyak memberikan motivasi dan masukan untuk penulis.

11.Bapak dan Ibu dosen serta staff tata usaha di lingkungan Jurusan

Pendidikan Sejarah Unimed.

12.Sahabat kampusku, Rima Putri Lestari, Ferry Ferdian Saputra, Putri

Rizana dan Arinda Rizia yang sangat membantu saya dalam

memotivasi dan mendukung saya dalam lingkungan perkuliahan

hingga masa-masa penulisan skripsi ini, semoga komunikasi kita

tetap baik hingga kita semua sukses.

13.Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua

pihak termasuk juga kepada pihak yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu namanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih

dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Maret 2015

Penulis

Chairy Iqbal Aulia

(8)

i ABSTRAK

Chairy Iqbal Aulia. Nim.3103121011. Sejarah Kuil Shri Mariamman di

Kota Binjai. Skripsi jurusan Sejarah program studi S1. Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

(9)

iv

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

1. Letak Geografis dan Luas Wilayah ... 20

2. Sejarah Kota Binjai ... 24

(10)

iv

1. Kedatangan Etnik Tamil Dengan Membawa Agama

Hindu Ke Sumatera Utara ... 27

2. Etnik Tamil dan Agama Hindu di Kota Binjai ... 32

3. Sejarah Berdirinya Kuil Shri Mariamman di Kota Binjai . 35 4. Dewa-Dewi Yang Menjadi Fokus Pemujaan di Kuil Shri Mariamman di Kota Binjai ... 42

5. Deskripsi Bangunan Kuil Shri Mariamman ... 53

C. Kegiatan Keagamaan dan Perayaan yang Diadakan di Kuil Shri Mariamman... 59

1. Kegiatan Keagamaan di Kuil Shri Mariamman Binjai ... 59

2. Perayaan-Perayaan yang Dilaksanakan di Kuil Shri Mariamman Binjai ... 62

a. Thai Ponggal ... 58

b. Tahaipussam ... 60

c. Maha Sivarahtri ... 63

d. Varudap Pirappu ... 66

e. Maha Adhi Puja ... 67

f. Vinayagar Chaturthi... 70

g. Navarahtri ... 72

h. Vijaya Dashami ... 73

i. Deepavali ... 74

j. Khumbabhisegam... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA

(11)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel 2 : Rentang Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

(12)

HASIL WAWANCARA

Narasumber 1

Nama : Balakrisnan Pie

Profesi : Pedagang (mantan pendeta)

Umur : 77 Tahun

Tanggal Wawancara : 15 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

Kuil didirikan pada tahun 1880 oleh masyarakat etnik tamil yang dipimpin oleh mutu kapitan. Mutu kapitan merupakan pemimpin etnik tamil yang bekerja di perkebunan sekitar Binjai. Muttu Kapitan merupakan asli India yang berprofesi sebagai tentara dan sebagai pemimpin komunitas Tamil yang didatangkan untuk bekerja diperkebunan yang terdapat disekitar kota Binjai. Batu yang merupakan representasi dari dewa Maduraiwiren merupakan awal mula berdirinya kuil Shri Mariamman. Kuil berdiri diatas tanah pemberian sultan langkat saat itu. Awalnya di tempat berdirinya kuil merupakan tempat pemujaan kepada dewa Maduraiwiren yang arcanya di letakkan dibawah pohon besar di sekitar tempat berdirinya kuil.

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

Kuil didirikan karena masyarakat etnik Tamil yang beragama Hindu membutuhkan tempat untuk melakukan persembahan kepada dewa.

3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang dan era kemerdekaan?

Pada masa penjajahan belanda, kuil sering dibantu dana pembiayaan oleh pemilik perekbunan. Stiap diadakannya perayaan Thaipussam, masyarakat etnik Tamil diberi cuti selama dua hari oleh pemilik perkebunan yang merupakan orang belanda. Pada masa pendudukan Jepang, kuil tidak mengalami perkembangan. Dan pada masa kemerdekaan Indonesia, kuil mengalami perkembangan karena sudah banyak etnik tamil-Hindu yang cukup sukses dalam berdagang dan menjadi donatur untuk perenovasian kuil.

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja perubahannya?

(13)

bangunan seperti ruang pendeta yang dibangun di samping aula kuil. Setelah itu tidak banyak dilakukan renovasi lagi pada kuil, pemugaran hanya dilakukan dengan pengecatan ulang bangunan untuk menjaga keindahan kuil

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga sekarang?

Benda yang masih ada sejak berdirinya kuil adalah arca-arca dewa, lonceng besar, kereta kencana, sumur tua di lingkungan kuil dan pohon-pohon besar yang sudah ada jauh sebelum berdirinya kuil.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?

-dalam pelaksanaan persembahyangan, banyak makna-makna yang tersembunyi didalamnya, seperti memercikan air secara simbolis memeiliki arti penyucian lingkungan, menghirup air memiliki arti mensucikan diri sendiri. Sumbu di lampu minyak melambangkan ego manusia dan minyak yang digunakan melambangkan sisi negatif manusia. Ketika diri kita diterangi oleh ilmu pengetahuan yang disimbolkan dengan api, sisi negatif manusia (minyak) akan habis dan akhirnya ego manusia (sumbu) akan ikut habis. Dupa yang dibakar melambangkan kehancuran ego dan kesombongan manusia. Dan lonceng yang dibunyikan selama pemujaan bermaksud untuk mencegah terdengarnya suara lain dan dilakukan untuk menangkal kekuatan jahat

7. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara pelaksanaannya?

-

8. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil selain tempat sembahyang kepada sang yhang widhi wasa bagi umat hindu, juga merupakan tempat berkumpul dan bertemunya umat Hindu-tamil pada asaat berlangsungnya perayaan, kuil juga sebagai tempa pendidikan agama Hindu bagi kaum muda mudi tamil.

9. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

(14)

Narasumber 2

Nama : Ir. M. Raj Kumar Pillay

Profesi : Pedagang (ketua kepengurusan kuil)

Umur : 58 Tahun

Tanggal Wawancara : 20 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

Awal mula berdirinya kuil ketika seorang pemimpin etnik Tamil bernama muttu kapitan mempunyai inisiatif untuk mendirikan kuil bagi masyarakat etnik tamil beragama Hindu. Ia memutuskan untuk bertemu kepada Sultan Langkat dan membicarakan kinginannya kepada sultan. Sultan pun setuju dengan pembangunan kuil dan memberikan sebidang tanah yang cukup luas untuk dijadikan tempat pembangunan kuil. sultan memberikannya sebagai hadiah kepada etnik Tamil karena sudah bekerja keras di perekebunan. Akhirnya kuil didirikan pada tahun 1880. Sebelumnya di tempat berdirinya kuil memang sudah menjadi tempat para umat Hindu tamil memuja dewa Maduraiwiren yang arcanya diletakkan di bawah pohon besar. Setelah berdinya kuil, kuil sering dikunjungi oleh umat Hndu tamil yang tinggal disekitar Binjai dan langkat. Kuil sering melakukkan perayaan thaipussamm thaipussam diadakan setahun sekali dan berlangsung selama dua hari berturut-turut.

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

Kuil dibangun karena kebutuhan masyarakat etnik Tamil-Hindu untuk melakukan persembahyangan dan kebutuhan akan tempat untuk melaksanakan perayaan besar dan tempat untuk berkumpulnya umat Hindu-Tamil yang bekerja disekitar Binjai dan Langkat.

3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang dan era kemerdekaan?

Pada masa pemerintahan belanda, kuil banyak dibantu pemilik perkebunan berupa sumbangan dana untuk melakukan perayaan besar dan pemberian cuti selama 2 hari. Pada masa pendudukan jepang, kuil tidak mengalami perubahan atau perkembangan dan tidak ada bantuan dana perawatan kuil. pada masa kemerdekaan kuil menjadi sering di kunjungi dan mejadi tempat berkumpulnya atau tempat umat Hindu Tamil melakukan musyawarah.

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja perubahannya?

(15)

dikarenakan semakin banyaknya bangunan toko dan rumah di sekeliling kuil dan memasuki area kuil. pada tahun 1980 dibangunlah bangunan aula yang berfungsi sebagai tempat melakukan acara seperti pertunjukan tari-tarian khas etnik tamil, tempat melakukan musyawarah atau tempat melakukkan perlombaan. Renovasi terakhir besar-besaran terjadi pada tahun 2006 yakni berupa penambahan ukiran pada bangunan kuil, penambahan ruangan untuk pendeta, gudang dan lainnya. Selanjutnya hanya berupa pegecatan ulang kuil saja tanpa adanya perenovasian lagi. Bentuk kuil saat ini sudah jauh berbeda dari awal berdirinya kuil. ciri khas yang dipertahankan atau tidak di ubah iyalah empat buah pilar yang menyangga kuil di dalam ruangan kuil tersebut.

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga sekarang?

Benda yang masih ada sejak awal berdirnya kuil ialah arca atau patung dewa-dewi, lonceng besar yang terdapat didalam kuil, kereta kencana yang biasa digunakan pada saat perayaan Tahipussam, dan sumur yang sekarang menjadi sumber air bersih kuil. pada saat sebelum tahun 1980-an, masih banyak arsip-arsip atau foto-foto mengenai bukti awal keberadaan kuil yang dapat dijadikan sebagai tambahan gambaran sejarah berdirinya kuil. namun dikarenakan kurangnya kesadaran untuk menjaga atau merawat arsip-arsip tersebut, maka sudah hampir tidak ada lagi yang dapat ditemukan saat ini.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?

-

7. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara pelaksanaannya?

-

8. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil berfungsi sebagai tempat umat hindu melakukan persembahyangan kepada dewa-dewi yang dipuja. Selain itu, kuil juga sebagai tempat melaksanakannya acara-acara keagamaan maupunacara kebudayaan etnik tamil. Pada masa awal berdirinya kuil, kuil merupakan tempat pendidikan agama bagi anak-anak etnik tamil beragama Hindu, tempat berlangsunya pernikahan, pertunjukan budaya dan tempat dilaksanakannya musyawarah.

9. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

(16)

Narasumber 3

Nama : Saminatah

Profesi : Pensiunan Pegawai Perkebunan (pemuka Tamil)

Umur : 82 Tahun

Tanggal Wawancara : 24 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

Kuil berdiri atas dasar kebutuhan uamt Hindu-Taml untuk beribadah kepada dewa-dewi. Sebelum berdirinya kuil, lokasi berdirinya kuil merupakan perkebunan tembakau. Di perekbunan itu banyak etnik Tamil yang bekerja sebagai buruh. Pemilik perkebunan yang merupakan orang belanda memeberikan tapak tanah kepada etnik tamil untuk dibangunkan sebuah kuil. pemberiannitu dikarenakan perintah dari sultan langkat. Pemilik perkebunan biasanya selalu memberikan libur dua hari kepada etnik Tamil apabila akan melangsungkan acara di kuil. perkebunan juga memberikan bantuan dana perawatan atau dana bantuan pada saat akan melaksanakan perayaan di kuil. Sebelum berdirinya kuil, banyak pohon besar yang berdiri situ. batu yang merupakan representasi dari dewa Maduraiwiren merupakan awal mula berdirinya kuil Shri Mariamman. Dan saat dirikannya kuil, beberapa pohon saja yang masih dipertahankan. Kuil berdiri atas inisiatif pemimpin etnik tamil pada saat itu atau biasa dipanggil dengan kapitan.

Kapitan tersebut berhubungan baik dengan sultan langkat. Sultan langkat mendengarkan cerita dari kapitan tersebut dan mengerti bahwa etnik tamil-hindu membutuhkan bangunan kuil. maka ia menghibahkan tanah untuk didirikan kuil. kuil yang dibangun tersebut merupakan satu-satunya kuil yang ada di binjai dan langkat pada saat itu. Maka selanjutnya kuil pun menjadi tempat berkumpulnya seluruh etnik Tamil yang ada di sekitar perekbunan langkat dan Binjai untuk berkumpul. Mereka berkumpul basanya pada saat pereyaan thaipussam . Banyak diantara mereka yang mendapatkan jodoh di kuil ini pada saat itu.

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

Berdirinya kuil dilatarbelakangi oleh kebutuhan umat Hindu tamil di sekitar perekbunan binjai dan langkat untukmelakukan ibadah. Etnik taml merupakan suku bangsa yang sangat erat kaitannya dengan agama Hindu. Kehidupan mereka tidak pernah lepas dari tradisi, budaya dan agama. Makauntuk memenuhi kebutuha mereka dalam melaksanakan ritual sembahyang dibangunlah kuil yang dipelopori oleh seorang pemimpin mereka yang disebut dengan kapitan. Selain itu, latar belakang didirikannya kuil juga sebagai salah satu media untuk menyatukan etnik tamil dan meningkatkan talipersaudaraan mereka yang telah jauh hidup diperantauan

(17)

Pada masa pemerintaha belanda, kuil cukup mengalami perkembangan yang bai dikarenakan seringnya mendapatka bantuan dari pemilik perkebunan. Pada masa pendudukan jepang, kuil tdak mengalami perkembangbangan. Dan pada masa kemrdekaan indonesia, kuil sering dijaikan tempat berkumpul dan melakukan konsilidasi mengusir jepang. Setelah merdeka, kuil semakin berkembang dikarenakan banyak umat Hindu-Tamil yang sudah cukup sukses dan mampu memberikan dana bantuan untuk biaya perawatan kuil dan perbaikan kuil.

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja perubahannya?

Tidak terlalu ingat tahun perenovasiannya dan kapan saja dilakukan perenovasiannya.

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga sekarang?

Lonceng dan kereta kencana untuk mengarak patung dewa siwa pada saat perayaan thaipussam.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?

-

7. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara pelaksanaannya?

-

8. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil sebagai tempat memuja tuhan. Saat dulu sering dilaksanakan upacara-upacara keagamaan. Banyak muda-mudi yang belajar di kuil, namun saat ini kuil kurang mampu untuk merangkuil muda-mudi agar rajin datang kekuil. kuil sering dijadikan tempat untuk syukuran dan melakukan pernikahan. Bahkan kuil ddapat mengeluarkan surat nikah bagi yang menikah di kuil. kuil juga tempat untuk melaksanakan pertunjukan budaya. Jadi kuil merupakan tempat mempertahankan kebudayaan etnik tamil.

9. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

(18)

Narasumber 4

Nama : Siwa Kumar

Profesi : Pendeta (antropolog/dosen)

Umur : 30 Tahun

Tanggal Wawancara : 23 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

-

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

-

3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang dan era kemerdekaan?

Lonceng dan kereta kencana untuk mengarak patung dewa siwa pada saat perayaan thaipussam, arca dewa-dewi, sumur dan pohon besar dihalam kuil.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?

Tata cara persembahyangan di kuil Shri mariamman diawali dengan membersihkan diri dengan mencuci tangan dan kaki ditempat yang telah disediakan. Sebelum memasuki kuil umat diharapkan untuk membuka alas kaki dan meletakannya diluar batas area suci kuil, hal ini dilakukan karena biasanya terdapat kotoran-kotoran yang melekat pada alas kaki yang dapat mengotori kesucian kuil. Kemudian sebelum memasuki kuil umat terlebih dahulu memberi salam hormat dan memanjatkan puja kepada “Idumban” yaitu senjata dari dewa murugan yang terletak di teras depan pintu masuk kuil. Lalu memasuki kuil dengan mengangkat kaki kanan terlebih dahulu. Setelah itu umat memberi salam

kepada “Kodi Karam” yang merupakan tempat pembuangan dosa-dosa. Karena

(19)

Dewi Shri Mariamman sambil memanjatkan doa-doa. Setelah selesai memberikan hormat dan memanjatakn doa-doa kemudian mengambil Thirta, Cendana dan Kum (bija, wiha dan bhasma) yang menandakan bahwa kita telah melakukan sembahyang di kuil. selanjutnya boleh juga dilanjutkan pemanjatan doa kepada dewa-dewa lain yang terdapat di kuil.

7. Kegiatan keagamaan apa saja yang biasa dilakukan di kuil Shri Mariamman Binjai?

-kegiatan keagamaan sudah tidak banyak yang dilaksanakan di kuil shri mariamman, kegiatan keagamaan sekarang dilaksanakan di kuil-kuil kecil seperti kuil Siwa yang ada di jalan Hoki kecamatan Binjai Timur. Kegiatan keagamaan yang masih sering dilakukan cuma Puja Kuil Jumat yang diadakan satu minggu sekali pada hari Jumat pukul18.30-20.00. Puja kuil jumat adalah prosesi pemujaan kepada dewa-dewi yang ada di kuil Shri Mariamman. Saat ini kuil Shri Mariamman merupakan Kuil utama atau kuil besar bagi umat Hindu di kota Binjai khususnya dan umat Hindu langkat pada umumnya. Kuil ini dijadikan sebagi tempat diberlangsungkannya perayaan-perayaan besar Hindu dan sebagai wadah berkumpulnya umat Hindu Tamil di Kota Binjai.

8. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara pelaksanaannya?

- Perayaan yang di laksanakan tiap tahunnya di kuil Shri Mariamman Binjai adalah thai ponggal, maha puja thaipussam, maha sivaratri, varudap pirappu, maha adhi puja, vinayagar chaturthi, navarathri, vijaya dasami, deepavali, khumbhabisegam, dan khartighei thibem.

Thai Ponggal adalah perayaan panen atau perayaan sebagai rasa syukur terhadap rizki yg diberikan sang pencipta. perayaan ini umunya termasuk dalam kebiasaan dan perayaan yang merupakaan ekspresi atas rahmat kehidupan yang diberikan sang penciptathai ponggal diambil dari kata ponggal. Ponggal dalah makanan khas Tamil berupa nasi yang sudah diolah dengan rempah-rampah dan dan juga dicampur dengan susu dan gula merah. Ponggal tersebut dipersembahkan kepada dewa Matahari dan setelah itu dibagi-bagikan

(20)

Maha Sivarathri adalah perayaan yang di pruntukkan kepada dewa Siwa. Banyak cerita-cerita rakyat yang mengisahkan tentanh hari maha Sivarathri ini seperti legenda yang mengatakan bahwa pada saat itu dewa siwa menampakkan dirinya di depan pemburu yang sabar. pada hari perayaan Sivarahtri,biasanya umat Hindu akan menyuguhkan daun apel, air dingin dan susu kepada arca Dewa Siwa dikarenakan semua itu merupakan hal-hal yang sangat disukai Dewa Siwa. Dipercayai kalau hal itu dilaksanakan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan terhadap kehidupan para umat. Melakukan ibadah yang tulus kepada Dewa Siwa pada hari Sivarahtri akan membebaskan umat dari dosa dan membebaskan umat dari siklus kelahiran dan kematian.

Varudap Pirappu dalah hari tahun baru etnik tamil berdasarkan kalender panchangan yang mrupakan kalender asli Tamil. perkalenderan Tamil (panchangan) memiliki siklus 60 tahun dan penyebutan tiap tahunnya tidak menggunakan angka, melainkan dengan menggunakan nama-nama tertentu. Terdapat 12 bulan dalam sistem penanggalannya dan setiap bulan memiliki nama masing-masing. Pada saat perayaan ini, dilakukkan pemujaan kepada dewa matahari yang telah memberikan berkatnya sehingga dapat melaksanakan perayaan ini. Peryaan ini menjadi perayaan besar untuk semua etnik Tamil di seluruh dunia.

Maha Adhi Puja adalah perayaan yang ditujukan kepada dewi Durga. acara Ritual Adhi Puja dilakukan untuk membuat Dewi Durga menjadi tenang. Dewi Durga adalah dewi yang dapat membebaskan manusia dari wabah penyakit yang menyerang. Acara ini biasanya dapat berlangsung hingga tiga hari. Pada saat berlangsungnya acara ini biasanya dilakukkan pemasakan bubur dari tepung beras atau tepung gandum. makna bubur yang dibagikan bertujuan untuk Dewi Durga agar ia menjadi tenang dan amarahnya terkendali, dan semua itu akan kembali pada seluruh umat. Perayaan ini dilaksanakan selama tiga hari dan tiap harinya berisikan ritual-ritual pemujaan. Pelaksanaan perayaan ini diakhiri dengan penyembelihan hewan kambing dan dagingnya disedekahkan atau dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan.

(21)

Navarahtri adalah perayaan yang didedikasikan untuk para Dewi. Kata

Navarahtri mempunyai arti “sembilan malam”. Dewi Durga, Dewi Laksmi dan

Dewi Saraswati merupakan simbol dari tiga bentuk Feminim Tuhan. Perayaan Navarahtri dilakukan dengan cara yang berbeda-beda diseluruh dunia oleh umat Hindu. ritual akan dibagi menjadi tiga bagian, dan setiap bagian diperuntukan memuja satu Dewi dan setiap pemujaan dilakukan selama tiga hari.

Vijaya Dashami adalah ritual yang diadakan pada hari kesepuluh perayaan Navarahtri. dihari ke sepuluh Navarahtri setelaha selesai melakukan pemujaan, patung Dewi Durga kemudian direndamkan dikolam atau disungai. Air perendaman mampu dipercaya mampu menyuburkan tanaman yang disirami dengan air tersebut.

Deepavali adalah atau Diwali adalah perayaan yang dirayakan oleh seluruh umat Hindu untuk memperingai pulangnya Rama dan Sita ke Ayodhya dari pengasingannya dan juga sebagai perayaan Tahun Baru umat Hindu menurut kalender Lunar. deepavali dirayakan selama empat hari. Terdapat nama-nama dalam penyebutan hari-hari Deepavali. Tergantung bahasa mana yang digunakan atau tergantung etnik mana yang menyebutkan. Dalam prakteknya juga berbeda-beda tergantung etnik mana yang melaksanakan.

Khumbabhisegam adalah ritual untuk mengembalikan atau memulhkan kekuatan arca dewa atau dewi yang telah habis. Ritual ini dilakukan pada kuil maupun candi Hindu. Ini juga merupakan ritual untuk pensucian kuil yang baru dibangun atau direnovasi. Ritual ini di lakukan selama dua belas tahun sekali pada kuil yang telah berdiri. Ritual ini dilaksanakan pada hari yang dianggap suci.

9. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil sebagai tempat memanjatkan doa kepada yang maha kuasa, tempat melakukan pertaubatan, tempat pembayaran nazar, tempat pelaksanaan ritual keagamaan, temapt pertunjukan kebudayaan, tempat berkumpulnya etnik tamil dan tempat untuk mempererat tali persaudaraan etnik tamil. Banyak

10. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

Dewa-dewi utama pada kuil Shri mariamman ialah dewa Ganesha, dewi Shri Mariamman dan dewa Durugan. Selain itu terdapat juga arca siwa, durga, nagendren, ssanisprenm simem, kodikaram, palipidem, laksmi, idemben, munispren serta tuwarasakti.

Dewa ganesha adalah dewa yang dipuja mayoritas umat Hindu, bahkan umat Budha juga memujanya. Dewa Ganesha dipercaya mampu menghapus segala masalah umat yang berdoa kepadanya dan juga merupakan dewa penguasa ilmu pengetahuan. Ciri-ciri yang nampak jelas dari dewa Ganesha adalah terlihat dari kepalanya yang merupakan kepala seekor gajah dan badannya badan manusia yang agak gemuk.

(22)

sifat keibuan yang dapat melindungi etnik Tamil dimanapun berada. Ia juga merupakan satu bentuk dengan dewi Kaliyamman

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Binjai merupakan kota multi etnik yang dihuni oleh etnis Melayu,

Jawa, Batak Karo, India dan Cina. Di antara etnik tersebut terdapat dua kelompok

etnik yang berasal dari luar Indonesia, yaitu orang India (Tamil) dan orang Cina.

Kedatangan kelompok etnik dari luar Indonesia merupakan dampak dari

perkembangan industri perkebunan di Sumatera Timur pada masa yang lalu.

Sejarah kedatangan orang India, jauh terjadi sebelum masa

berkembangnya perkebunan di Sumatera Timur. Kedatangan orang India saat

berkembangnya industri perkebunan adalah merupakan gelombang kedatangan

yang ke sekian kalinya. Pada awalnya kedatangan mereka ke wilayah Nusantara

bertujuan untuk melakukan perdagangan. Tidak hanya sumber sejarah yang

mencatat mengenai kedatangannya, tetapi beberapa data teks dan artefak cukup

menjelaskan kapan dan untuk tujuan apa kedatangan mereka di kepulauan

Nusantara, diantara lain yaitu dengan membawa agama Hindu dan juga agama

Budha.

Perkebunan di Sumatera Timur telah muncul sejak paruh abad ke XIX.

Dimulai dengan pembukaan lahan perkubunan pada tahun 1864 oleh J. Nienhuys,

Sumatera Timur menjadi daerah pertama di Indonesia yang mengalami

pertumbuhan perkebunan. Hasil perkebunan ini di kenal sebagai Tembakau Deli

(24)

perkebunan besar di Sumater Timur telah menarik pengusah-pengusaha bermodal

besar lainya untuk ikut andil dalam perkembangan perkebunan Sumatera Timur

selanjutnya.

Karena banyaknya perkebunan tembakau deli yang dibuka di kerajaan

Langkat, Serdang dan Selatan Sumatera Timur, maka banyak sekali lah di

perlukan buruh-buruh perkebunan. Buruh-buruh orang India dan Cina

didatangkan langsung dari India Selatan dan Penang. Orang India tersebut

kemudian datang dalam jumlah besar yang akhirnya tinggal dan menetap di

Sumatera Timur. Orang India yang masuk ke Sumatera Timur salah satunya ialah

etnik Tamil. Mereka senang bekerja di Sumatera Timur yang pantainya panas

sesuai dengan cuaca didaratan Tanjore, Madura dan Tinenelly.

Buruh Tamil yang didatangkan sebagian besar dipekerjakan di

perkebunan-perkebunan, namun ada juga sebagian yang bekerja sebagai pelaksana

transportasi. Misalnya menjadi penarik pedati ataupun kereta lembu. Etnik Tamil

ini sebagian besar menganut agama Hindu, maka dari itu dengan semakin

banyaknya etnik Tamil yang bermigrasi ke Sumatera Timur maka mereka

membutuhkan fasilitas-fasilitas untuk dapat memenuhi kebutuhan ibadah mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan ibadah etnik Tamil beragama Hindu maka dibuatlah

Kuil yang terletak di jalan Ahmad Yani kecamatan Binjai Kota yang diberi nama

SHRI MARIAMMAN. Shri Mariamman digambarkan sebagai Dewi pelindung.

Kuil ini di dirikan pada tahun 1880, lebih tua empat tahun dari Kuil Shri

Mariamman dikampung madras Medan yang didirikan pada tahun 1884 dan

(25)

Binjai merupakan salah satu kawasan awal persebaran pemukiman etnik Tamil

sejak dibukanya perkebunan di Sumatera Timur. Kuil Shri Mariamman tersebut

telah memperkuat keberadaan etnik Tamil di Kota Binjai.

Etnik Tamil di Kota Binjai masih tetap berusaha mempertahankan unsur

kebudayaan dari tanah leluhur mereka yang semakin terkikis oleh arus

modernisasi dan pembauran dengan masyarakat lokal yang dapat menyebabkan

hilangnya unsur kebudayaan asli mereka. Sebagian unsur kebudayaan mereka

yang masih dapat dilihat sampai sekarang di Kota Binjai adalah perayaan

Thaipussam yang biasa diadakan di kuil Shri Mariamman. Thaipussam

merupakan perayaan umat Hindu khususnya etnik Tamil yang jatuh pada bulan

Thai dalam hitungan kalender Tamil, yang jatuh pada bulan januari-februari.

Perayaan tersebut ditujukan kepada dewa yang berhasil menumpas kebajikan atau

kejahatan yang dilakukan Asura, dimana dewa Murga denngan menaiki kereta

kencana berhasil menumpas Asura (symbol kejahatan) (Sinar, 2008:23).

Dari latar belakang diatas peneliti tertarik mengetahui bagaimana Sejarah

berdirinya Kuil Shri Mariamman yang terletak di Jalan Ahmad Yani, dan

bagaimana kegiatan keagamaan dan perayaan yang biasa diadakan di kuil Shri

Mariamman kota Binjai. Berdasarkan hal diatas, penulis mengemukakan judul

(26)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian diidentifikasikan sebagai

berikut :

a. Sejarah berdirinya kuil Shri Mariamman di kota Binjai.

b. Perkembangan Kuil Shri Mariamman kota Binjai

c. Kegiatan keagamaan maupun tradisi yang biasa diadakan di kuil Shri

Mariamman kota Binjai.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada “Sejarah kuil Shri

Mariamman di Kota Binjai”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti merumuskan masalah secara

terperinci sebagai berikut :

a. Bagaimana sejarah berdirinya Kuil Shir Mariamman di Kota Binjai?

b. Bagaimana kegiatan keagamaan dan perayaan yang biasa diadakan di kuil

Shri Mariamman Kota Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitia ini adalah :

a. Untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya Kuil Shir Mariamman

(27)

b. Untuk mengetahui kegiatan keagamaan dan perayaan yang biasa diadakan

di kuil Shri Mariamman kota Binjai.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Menambah pengetauhan bagi peneliti dan pembaca mengenai keberadaan

Kuil Shri Mariamman di Kota Binjai.

2. Sebagai bahan studi komparasi (perbandingan) bagi peneliti lain yang

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama.

3. Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam

pembuatan karya tulis berupa skripsi.

4. Sebagai penambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya

Fakultas Ilmu Sosial jurusan Pendidikan Sejarah.

5. Menambah Informasi kepada masyarakat Kota Binjai tentang Kuil Shri

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas maka kesimpulan yang dapat diperoleh

sebagai berikut yakni :

1. Latar belakang sejarah berdirinya Kuil Shri Mariamman dipelopori oleh

pemimpin etnik Tamil saat itu yakni Muttu Kapitan. Pembangunan

bermula ketika Muttu Kapitan berinisiatif menemui Sultan Langkat saat

itu untuk menceritakan maksudnya membangun sebuah kuil. Sultan

Langkat yang memiliki hubungan baik dengan Muttu Kapitan menyetujui

pembangunan kuil tersebut dan kemudian memberikan sebidang tanah

untuk dijadikan lokasi dibangunnya kuil. Hal itu dilakukan sebagai ucapan

terima kasih kepada etnik Tamil yang telah bekerja keras di perkebunan.

Setelah pemberian sebidang tanah oleh Sultan Langkat tersebut, maka

dibangunlah kuil Shri Mariamman pada tahun 1880.

2. Kegiatan keagamaan yang masih sering dilakukan di kuil Shri

Mariamman ialah Puja Kuil Jumat yaitu ritual persembahyangan yang

dilaksanakan seminggu sekali pada hari jumat puku 18.30-20.00 dan

perayaan yang biasa diadakan di Kuil Shri Mariamman Kota Binjai

diantaranya ialah thai ponggal, maha puja thaipussam, maha sivaratri,

(29)

dasami, deepavali, khumbhabisegam, dan khartighei thibem.

Perayaan-perayaan tersebut merupakan prosesi atau ritual yang merupakan salah

satu bentuk pemujaan kepada sang pencipta (tuhan) dan merupakan

bentuk ritual keagamaan dengan dibalut kebudayaan yang umum

dilakukan masayarakat Tamil Hindu.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analiasa terhadap

hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat setempat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan sejarah

yang dapat menjadi pembelajaran kedepannya agar masyarakat Kota Binjai

mengetahui bagaimana latar belakang sejarah berdirinya Kuil Shri Mariamman

Binjai dan masyarakat dapat mengetahui kegiatan keagamaan dan perayaan apa

saja yang biasa dilakukan di Kuil Shri Mariaman Kota Binjai.

2. Bagi masyarakat etnk Tamil.

Diharapkan bagi masyarkat etnik Tamil agar menjaga dan merawat kuil

yang telah mereka dirikan sejak pertama kali bermukim di kota binjai. Dan juga

diharapkan kepada muda-mudi etnik tamil agar lebih perduli terhadap kebudayaan

(30)

3. Bagi Pemerintahan setempat

Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan dalam memberikan

dukungan baik secara moral maupun secara materi terhadap etni apapun tanpa ada

pengecualiaan sehingga tidak menimbulkan kesenjangan dan tidak ada etnis yang

merasa di eksklusifkan didalam pelayanan pemerintahan.

4. Bagi peneliti

Diharapkan dengan penelitian ini, peneliti semakin memahami pentingnya

menghargai identitas yang dimiliki oleh setiap etnik. Sehingga ketika turun

kelapangan dalam menerapkan ilmunya maka peneliti dapat menerapkan dengan

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Fakari, Muhammad. 2013. Mengenal Budaya Masyarakat Tamil di Kota Medan, Makalah Dalam Seminar “Sejarah dan Kebudayaan Tamil di

Kota Medan”. Medan

Irawan, Dedi. 2012. 16 Hours Journey to Binjai. Medan: Penerbit Mitra.

Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Said, Mohammad. 1977. Koeli Kontrak Tempo Doeloe. Medan: Percetakan

Waspada.

Setiadi, Darun. 2012. Filsafat Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.

Sihombing, O.D.P. 1962. India, Sedjarah Dan Kebudayaan. Bandung: Penerbit

Sumur Bandung.

Sinar, Tengku Lukman. 1986. Sari Sejarah Serdang. Jakarta: Proyek Penerbitan

Buku Sastra Indonesia Dan Daerah.

Sinar, Tengku Lukman. 2008. Orang India Di Sumatera Utara. Medan:

Forkala.

Sjamsuddin, helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soedewo, Eri dan Misnah Shalihat. 2010. Kota-Kota Tua Sumatera Utara.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara.

Soebantardjo. 1962. Sari Sedjarah. Yogyakarta: Penerbit Bobkri.

Soekanto, soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Radar Jaya

(32)

Sugiharto. 2007. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU

Perss.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2011. Metodologi Penelitian

Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

DAFTAR URL

http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/etnik-dan-etnisitas.html?M=1

http://etniksukutamil.wordpress.com/

http://www.deskripsi.com/k/kuil

http://kbbi.web.id/etnik

Gambar

Tabel 1 :

Referensi

Dokumen terkait

Dari Binjai sampai Kota Medan yang berakhir pada pasar Petisah Rp 5000 Tarif angkutan kota binjai yang disebut terbagi 3 tarif juga tidak dapat menjadi patokan penumpang

Relief-relief yang menggambarkan bentuk Shri Krishna yang sedang meniup seruling juga bisa dilihat pada arsitektur dinding luar Kuil, selain itu ada pula

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah masuknya etnis tionghoa di Kota Binjai yang ditinjau dari keberadaan etnis tionghoa dikota Binjai.Yang kedua

Penelitian ini menggunakan data internal dari BPS Kota Binjai (Binjai dalam Angka) yaitu data yang menggambarkan situasi dan kondisi kota Binjai dalam bentuk sarana dan

Pengembangan wilayah dari aspek sarana Perdagangan, sarana Kesehatan, sarana Pendidikan, sarana Peribadatan, dan Lembaga keuangan di kecamatan di Kota Binjai. 1.4

Yang menarik didalam upacara Thai Ponggel pada masyarakat Hindu Tamil ini adalah upacara ini dilakukan setahun sekali yang beralokasikan di kota Medan dan musik pengiringnya

Dalam seni musik, kedua ansambel etnik Batak Toba yang di atas, yang sering ditemukan di Kota Binjai hanyalah ansambel gondang sabangunan, sedangkan ansambel gondang hasapi

Kuil sebagai tempat beribadah atau bersembahyang bagi umat Hindu Tamil untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.. Bapak