PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 1 SUMBUL T.P. 2015/2016
Oleh :
Aleksander Sihotang NIM. 4123121004
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 1 SUMBUL T.P. 2015/2016
Aleksander Sihotang NIM 4123121004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sumbul yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, kelas X-3 sebanyak X-35 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi dan kelas X-4 sebanyak 36 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah dalam bentuk essai sebanyak 10 soal yang telah dinyatakan valid oleh dosen dan guru mata pelajaran fisika. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Dari uji normalitas dan uji homogenitas data pretes untuk kedua kelas sampel disimpulkan bahwa kedua kelas sampel normal dan homogen, serta kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengefisienkan waktu sesuai dengan RPP, memotivasi siswa agar lebih aktif dan lebih percaya diri, membuat pembelajaran semenarik mungkin dan bekerja sama dengan guru mata pelajaran.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kebaikan-Nya yang memberi hikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Animasi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen penguji I, Ibu Dr. Eva M. Ginting, M.Si selaku dosen penguji II, dan Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen penguji III yang memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tercinta Benna Tumanggor selaku orang tua yang telah memberi dorongan semangat dan memberi bantuan materi dalam pengerjaan skripsi, juga teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada saudara-saudaraku terkasih abangku Albensar Sihotang, adikku Aloysius Sihotang, yang tersayang Devi Maria Simarmata dan sanak keluarga lain yang telah memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan Eka Panjaitan, Libri Sinaga, Muda Hartini sitorus, Juli Briana L.Gaol dan teman-teman Fisika Dik A 2012 yang telah memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi kita semua
Medan, Juni 2016 Penulis,
vi
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran 11 2.1.4.2. Pembelajaran Konvensional 12
2.1.4.3. Pengertian Masalah 13
vii
2.1.4.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Pembelajaran
Berbasis Masalah 16
2.1.4.7. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 17 2.1.4.8. Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran
Berbasis Masalah 18
2.1.5. Media Pembelajaran 19
2.1.5.1. Animasi Sebagai Media Pembelajaran 20
viii
3.6.1. Tes Keterampilan Pemecahan Masalah 42
3.7. Uji Coba Instrumen 43
3.7.1. Validitas Isi 43
3.8. Teknik Analisis Data 43
3.8.1. Uji Persyaratan Analisis Data 43
3.8.2. Pengujian Hipotesis 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49
4.1. Hasil Penelitian 49
4.1.1. Pengolahan dan Analisis Data Pretes 49 4.1.2. Pengujian Analisa Data Pretes 51
4.1.3. Perlakuan di Kedua Kelas 53
4.1.4. Tingkat Persentase Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56 4.1.5. Pengolahan dan Analisis Data Postes 58 4.1.6. Pengujian Analisa Data Postes 60
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68
5.1. Kesimpulan 68
5.2. Saran 69
DAFTAR PUSTAKA 70
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15 Tabel 2.2. Penelitian yang Relevan PBM 33 Tabel 3.1. Two Group Pretest-Posttest Design 38 Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Tes KPM 42 Tabel 4.1. Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 49
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Penghantar yang menghubungkan dua benda 21 Gambar 2.2. Muatan listrik q melalui penampang penghantar 22
Gambar 2.3. Rangkaian listrik . 23
Gambar 2.4. Sebuah multimeter 23
Gambar 2.5. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 24 Gambar 2.6. Rangkaian amperemeter secara seri 24
Gambar 2.7. Simbol amperemeter 24
Gambar 2.8. Pembacaan amperemeter 24
Gambar 2.9 . Simbol Voltmeter 25
Gambar 2.10. Sebuah rangkaian listrik sederhana 25 Gambar 2.11. Cara merangkai voltmeter secara paralel 26
Gambar 2.12. Pembacaan voltmeter 26
Gambar 2.13. Salah satu bentuk resistor1 27
Gambar 2.14. Simbol penghambat 27
Gambar 2.15. Susunan hambatan secara seri 28 Gambar 2.16. Susunan hambatan tersusun paralel 29 Gambar 2.17. Gambar rangkaian arus kirchoff 30
Gambar 2.18. Arah Loop 30
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 41 Gambar 4.1. Grafik Batang Distribusi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 50 Gambar 4.2. Grafik Batang Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol 50 Gambar 4.3. Grafik Batang Nilai Rata-rata Lembar Kerja Siswa 54 Gambar 4.4. Grafik Batang Persentase Aktivitas Belajar Kelas
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 72 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 90 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 114 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS)-1 133 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 137 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 144
Lampiran 7. LP-1 148
Lampiran 8. LP-Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 150 Lampiran 9. LP-Aktivitas Belajar Kelas Kontrol 152 Lampiran 10. Tabel Kisi Kisi Tes Keterampilan Pemecahan Masalah 156 Lampiran 11. Soal Test Tes Keterampilan Pemecahan Masalah 174
Lampiran 12. Lembar Wawancara Guru 178
Lampiran 13. Angket Siswa 180
Lampiran 14. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 183 Lampiran 15. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 185 Lampiran 16. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 187 Lampiran 17. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 189 Lampiran 18. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 191 Lampiran 19. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 193 Lampiran 20. Perhitungan Statistik Dasar 195
Lampiran 21. Uji Normalitas Data 202
Lampiran 22. Uji Homogenitas Data 211
Lampiran 23. Pengujian Hipotesis 215
xii
Lampiran 29. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 230 Lampiran 30. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 232
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Perubahan itu meliputi kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan bukan hanya menyiapkan masa depan, tetapi juga bagaimana menciptakan masa depan. Trianto (2011: 9) mengatakan bahwa inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Adapun pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan.
2
Hal ini terbukti dengan hasil wawancara peneliti kepada salah satu guru mata pelajaran fisika, Ibu Hilda C. Nasution di SMA Negeri 1 Sumbul. Beliau mengatakan hasil belajar siswa cenderung masih rendah, sekitar 65% siswa memiliki nilai rata-rata selalu di bawah KKM sebesar 70, dengan nilai rata-rata ujian siswa 61,24. Hal ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab guru menjelaskan materi lebih menekankan rumus daripada konsep di kehidupan sehari-hari sehingga siswa kurang berminat belajar fisika. Beliau juga mengatakan bahwa pembelajaran yang selama ini digunakan adalah konvensional atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Pembelajaran konvensional yang disampaikan guru berupa metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Hal inilah yang membuat siswa kurang senang belajar fisika, sehingga hasil belajar fisika yang diperoleh kurang maksimal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada 36 siswa, sebanyak 63,9% (23 orang siswa) menganggap fisika itu sulit, kurang dipahami, dan membosankan; 13,9% (5 orang siswa) menganggap fisika itu biasa-biasa saja; dan 22,2% (8 orang siswa) menganggap fisika itu mudah dan menyenangkan. Padahal sebenarnya fisika merupakan ilmu yang menarik, karena semua gejala yang terjadi di alam berkaitan dengan dunia fisika. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa tersebut, tentu dengan menggunakan model pembelajaran yang mendukung.
3
pembelajaran berbasis masalah siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Siswa diberikan kebebasan untuk berpikir kreatif dan aktif berpartisipasi dalam mengembangkan penalarannya mengenai materi yang diajarkan serta mampu menggunakan penalarannya tersebut dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya di kehidupan sehari-hari.
Sasaran utama kegiatan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah (sanjaya, 2008: 216).
Model pembelajaran berbasis masalah ini dapat disertai dengan media komputer yang menggunakan animasi dalam penyajian materinya guna mengefisiensikan waktu dalam dan menarik minat siswa untuk belajar sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat dan memahami materi yang telah dipelajari. Animasi menggambarkan objek yang bergerak agar kelihatan hidup sehingga bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya. Media animasi dapat menjelaskan suatu materi yang rumit untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja, sehingga mengundang minat siswa dalam belajar fisika.
4
yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa pada fisika secara signifikan. Namun penelitian tersebut juga mengalami berbagai kendala seperti pengalokasian waktu setiap tahapan pembelajaran berbasis masalah yang kurang efisien, kurangnya penalaran siswa dalam menemukan masalah, serta peneliti sebelumnya kurang berperan aktif dalam membimbing diskusi sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang baik.
Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kendala di atas adalah dengan memberikan dan membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Peneliti akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefisien mungkin. Selain itu, peneliti akan memperhatikan pemanfaatan alokasi waktu dan memberikan informasi yang cukup mengenai materi yang akan disampaikan agar siswa dapat melihat masalah apa yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik daripada sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Animasi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.
2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa sulit.
3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 4. Kurangnya variasi model pembelajaran.
5
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan mengingat keterbatasan kemampuan, materi dan waktu yang tersedia, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yakni:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.A. 2015/2016.
3. Materi pokok adalah Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.A. 2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016?
3. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah fisika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016?
6
5. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah fisika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016.
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016.
7
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi kemampuan pemecahan masalah fisika siswa menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2015/2016.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2013: 2).
2. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah (Rusman, 2012: 229).
68 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan pemecahan masalah fisika siswa di kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016 diperoleh dengan nilai rata-rata sebesar 65,60 dengan kategori baik.
2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan animasi pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016 mengalami peningkatan dari pertemuan I sebesar 71,02%, pertemuan II sebesar 75,20% hingga pertemuan III sebesar 78,64% dengan kategori aktif. 3. Kemampuan pemecahan masalah fisika siswa di kelas kontrol dengan
menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016 diperoleh dengan nilai rata-rata sebesar 55,33 dengan kategori kurang baik.
4. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2015/2016 mengalami peningkatan dari pertemuan I sebesar 67,13%, pertemuan II sebesar 68,75% hingga pertemuan III sebesar 69,21% dengan kategori kurang aktif.
5. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis
menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung 4,874
dan ttabel 1,668 sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan
69
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat mengorganisasikan siswa untuk berkelompok. 2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan memberikan motivasi yang kuat
terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusinya. 3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan menjalin kerjasama yang baik dengan
70
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar (Penerjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Ashlock, Robert., (1983), Guiding Each Child’s Learning of Mathematics, Charles e.merrill publishing Company, Ohio.
Celika, P., Onderb, F., Silaya, I., (2011). The Effects of Problem-Based Learning on The Students’ Success in Physics Course, Procedia Social and Behavioral Sciences.28 (656-660).
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi, I. M., Arif, H., dan Sentot, K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9: 8-17. Gredler, Margaret., E, (2012), Learning and Instruction, Kencana, Jakarta.
Jihad, A., dan Haris, A., (2012), Evaluasi Pembelajaran, Multi Presindo, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2007), IPA Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Masek, A., dan Yamin, S., (2011), The Effect of Problem Based Learning on Critical Thinking Ability: A Theoretical and Empirical Review, International Review of Social Sciences and Humanities, 2 (215-221).
Rogers, (1992), Penyusunan Penskoran dan Penggunaan Tes Prestasi Belajar Bentuk Uraian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajara, Kencana, Jakarta.
71
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Ar-ruzz Media, Yogyakarta.
Simatupang M. M., (2015), Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P.2014/2015, Unimed,
Medan.
Siregar, E, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor. Slameto, (2013), Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D., (2011), Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Kencana, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengaja, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tampubolon, T., dan Hambali, T., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Mas ‘IBADURRAHMAN STABAT T.P 2013/2014, Jurnal Inpafi. 2(190-196).
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.